Jurnal ini membahas tentang penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik outbound untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, partisipasi kolaboratif, dan pre-eksperimental. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah mengikuti bimbingan kelompok, siswa merasa senang dan belajar untuk menghormati orang lain. Layanan bimbingan kelompok dengan teknik outbound terbukti efe
1. METODOLOGI PENELITIAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Resensi Artikel Jurnal Dalam Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Ibu Nurul Faqih Isro’i, M.Pd
Oleh
Septi Barokah Saputri (1815066)
Program Studi: Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2019
2. Resensi Jurnal
Judul : Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Outbound Untuk Meningkatkan
Penyesuaian Diri Siswa
Penulis dan sumber : Imam Subagyo dan Penerbit:
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk
Keywords : Group counseling; Outbound; Self-adjustment
Sinopsis
Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku individu. Individu mengatasi masalah secara efektif melalui sebuah
mekanisme yang disebut penyesuaian diri. Smit dan Wandel mengatakan bahwa
penyesuaian diri dianggap sebagai resiko yang terkait dengan lingkungan. Karena
siswa kelas VII SMP merupakan kelas awal siswa memasuki jenjang sekolah
menengah, bisa dikatakan usia mereka rata-rata 13 tahun menurut Konopko masa
dalam kategori masa remaja awal (12-15 tahun), priode ini dipandang sebagai
masa strom & stres, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuain,
mimpi dan melamun tentang cinta dan perasaan tersisihkan dari kehidupan orang
dewasa.
Schneiders berpendapat bahwa orang dikatakan kurang mampu
meyesuaikan diri atau penyesuain dirinya rendah, apabila kesedihan, kekecewaan
atau keputusan itu berkembang dan mempengaruhi fungsi fisiologis dan
psikologisnya. Kegagalan individu dalam penyesuaian diri dapat meyebabkan
antara lain: ketegangan emosional yang berlebihan, mekanisme pertahanan diri
yang salah, frustasi pribadi, memiliki pertimbangan irasional dalam pengarahan
diri, gagal belajar pengalaman, bersikap tidak realistik dan tidak objektif,
melanggar peraturan yang ada disekolah, tidak megakui otoritas guru, tidak
interes terhadap mata pelajaran, dan tidak dapat memahami situai serta fasilitas
yang ada di sekolah. Untuk itu penyesuaian diri rendah harus ditingkatkan agar
3. tidak menggangu anak dalam mencapai perkembangan yang optimal disekolah.
Salah satu caranya menggunakan bimbingan kelompok. Berdasarkan analisis
skala psikologis tentang penyesuaian diri siswa kelas VII SMP Negeri 7 diperoleh
hasil secara umum siswa memiliki penyesuaian baik yaitu 167 siswa atau 55.7%.
selebihnya ada 45 siswa atau 15.0% memiliki penyesuaian diri sangat baik, 84
siswa atau 28.0% memiliki penyesuaian diri cukup, 3 siswa atau 1.0% memiliki
penyesuaian diri kurang dan ada 1 siswa atau 0.3% memiliki penyesuaian diri
kurang sekali.
Keunggulan
Jurnal ini bisa dan mampu memberikan suatu informasi perubahan siswa
dengan bimbingan kelompok menggunakan teknik outbound dalam penyesuaian
diri siswa. Dengan berbagai metode yang dilakukan diantaranya: metode analisis
deskriptif, metode partisipasi kolaboratif, dan metode pre-experimental. Terbukti
setelah mengikuti bimbingan kelompok siswa merasa senang, siswa dapat
mengutarakan pendapatnya, belajar menghormati dan menghargai orang lain.
Layanan bimbingan kelompok dengan teknik outbound terbukti dianggap efektif
meningkatkan penyesuaian diri siswa.
Kelemahan
Jurnal ini memang memberikan suatu informasi mengenai bimbingan
kelompok dengan teknik outbound untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa,
tetapi belum dijelaskan secara detail contoh meningkatkan penyesuaian diri siswa
baik dilingkungannya maupun disekolah. Program bimbingan keompok memang
sudah dilaksanakan di sekolah tetapi pelaksaan bimbingan kelompok masih
insidental, hanya meyesuaikan dengan kebutuhan siswa, belum terprogram secara
pasti.
Cenderung pada siswa yang mengalami masalah saja belum memfokuskan
pada masalah-masalah umum seperti masalah penyesuaian diri. Hal tersebut
menjadi salah satu penyebab pelaksanaan bimbingan kelompok kurang
memberikan kontribusi terhadap peningkatan penyesuaian diri. Dengan itu pelu
4. dikembangkan sebuah model bimbingan kelompok yang lebih variatif untuk
meningkatkan penyesuaian diri.
Saran
Jurnal ini akan lebih menarik jika dijelaskan secara detail contoh dari
berbagai Model bimbingan kelompok dengan teknik outbound untuk
meningkatkan penyesuaian diri siswa terdiri dari: (1) rasional, (2) konsep kunci,
(3) tujuan bimbingan kelompok, (4) asumsi, (5) target intervensi, (6) komponen
model, (7) tahap-tahap pelaksanaan bimbingan kelompok, (8) kompetensi
pemimpin kelompok, (9) peran pemimpin kelompok, (10) materi, dan (11)
evaluasi dan indikator keberhasilan.
Rekomendasi
- Aspek Promotive
Mengatasi masalah individu secara efektif melalui sebuah mekanisme
yang disebut penyesuaian diri. Layanan bimbingan kelompok dengan teknik
outbound merupakan cara yang tepat dalam memberikan kontribusi terhadap
peningkatan penyesuaian diri siswa, karena dalam pelaksanaan bimbingan
kelompok, anggota kelompok akan bersama-sama menciptakan dinamika
kelompok yang dapat dijadikan tempat untuk mengembangkan penyesuaian diri.
Disamping itu, anggota kelompok mempunyai hak yang sama untuk melatih diri
dalam mengemukakan pendapatnya, membahas masalah penyesuaian diri dengan
tuntas, dapat saling tukar pengalaman dan informasi dan memberikan saran
kepada anggota lain.
- Aspek preventive
Dengan adanya penelitian tentang bimbingan konseling dengan teknik
outbound untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa kita dapat menyelesaikan
masalah yang sedang dialami siswa di lingkungannya ataupun di sekolah. Dengan
berbagai model yang dilakukan dalam dalam meningkatkan penyesuaian diri
5. siswa, model bimbingan kelompok dengan teknik outbound berbeda dengan
model bimbingan biasa.
Pada model bimbingan kelompok dengan teknik outbound terbukti adanya
penguatan khusus ditahap kegiatan meliputi unsur experience dan form concept ,
disini peserta bimbingan kelompok diajak belajar langsung dari sebuah permainan
outbound sehingga bepengaruh besar untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa
karena pengalam dan makna permainan yang diperoleh dapat dijadikan bekal bagi
kehidupan pribadi maupun dalam berhubungan dengan orang lain.