SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Penerapan Assertive Training Untuk Mengurangi Perilaku Negatif
28
“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF
BERPACARAN PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 PORONG”
“THE IMPLEMENTATION OF ASSERTIVE TRAINING TO REDUCE NEGATIVE BEHAVIOR
DURING A RELATIONSHIP IN CLASS X-1 SMA NEGERI 1 PORONG”
Antoina Lioni
Prodi BK, FIP, UNESA, mydest1ny_a@yahoo.com
Dra. Titin Indah Pratiwi.,M.Pd
Staf Pengajar BK-FIP UNESA, prodi_bkunesa@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan assertive training untuk mengurangi perilaku
negatif berpacaran pada kelas X-1 di SMA Negeri 1 Porong.
Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen berupa pre-test and post-test one group
design. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tingkat perilaku
negatif dalam berpacaran pada siswa kelas X-1 di SMA Negeri 1 Porong. Subyek dalam penelitian ini
adalah 5 siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Porong yang teridentifikasi memiliki skor perilaku negatif
berpacaran yang tinggi.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu non parametrik dengan analisis statistik uji tanda
Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji tanda wilcoxon, diketahui bahwa T
hitung ≤ T tabel (0,031 ≤ 0,05) dengan taraf signifikan 5% dan N = 5, maka hipotesis penelitian diterima
dan dapat disimpulkan bahwa penerapan assertive training dapat digunakan untuk mengurangi perilaku
negatif berpacaran pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Porong.
Kata kunci : assertive training, perilaku negatif, berpacaran
ABSTRACT
The purpose of this study was to test the implementation of assertive training to reduce negative
behavior during a relationship in class X-1 SMA Negeri 1 Porong.
This study used a pre-experimental design a kind of pre-test and post–test one group design. Data
collection methods used was questionnaire to determine the level of negative behavior during a
relationship in class X-1 SMA Negeri 1 Porong. The subject in this study was 5 students of class X-1
SMA Negeri 1 Porong, which had identified to get high score in negative behavior during a relationship.
Data analysis techniques used was non parametric statistical analysis Wilcoxon test level. Based on
the results of data analysis using Wilcoxon test marked level, it was known that T calculated ≤ T tables
(0,031≤ 0,05) with a significant level of 5% and N =5, then the research hypothesis was accepted and
could be concluded that the implementation of assertive training could be used to reduce negative
behavior during a relationship in class X-1 SMA Negeri 1 Porong.
Key words : assertive training , negative bahavior, relationship
PENDAHULUAN
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sekolah
Masa remaja adalah peralihan menuju dewasa. Pada
masa remaja terjadi perkembangan yang dinamis dalam
kehidupan individu yang ditandai dengan percepatan
pertumbuhan fisik, emosional, dan sosial (Hurlock,
1980). Perubahan fisik yang terjadi diantaranya timbul
proses pematangan organ reproduksi, selain itu juga
sudah terjadi perubahan psikologis. Hal ini
mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku
seperti mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha
menarik perhatian dan muncul perasaan cinta. Perasaan
suka terhadap lawan jenis atau tertarik dengan lawan
Penerapan Assertive Training Untuk Mengurangi Perilaku Negatif
29
jenis merupakan proses perkembangan sosial remaja,
yang sering diungkapkan dengan istilah berpacaran.
Ada beberapa definisi berpacaran yang
dikemukakan oleh para tokoh perkembangan remaja
mengenai berpacaran. Menurut Himawan (2007)
pacaran adalah penjajakan antar pribadi untuk saling
menjalin cinta kasih. Santrock (2003) mengemukakan
bahwa memilih dan menentukan pasangan untuk
dinikahi disebut dengan kencan.
Berpacaran dapat memberikan kontribusi positif
maupun negatif bagi remaja yang berpacaran. Hasil
positif yang didapatkan oleh remaja yang berpacaran
adalah ketika mereka dihadapkan oleh suatu konflik,
maka jalan untuk menyelesaikan konflik adalah dengan
pengendalian diri diantara mereka. Pengendalian diri
tersebut diantaranya yaitu kesabaran dan berpikir
positif. Sedangkan kontribusi negatif yang muncul
akibat berpacaran adalah menjadi malas belajar, berani
melawan orang tua demi pacar, terjadinya aktivitas-
aktivitas seksual seperti berpelukan, berciuman, petting,
seks pranikah yang mengakibatkan munculnya masalah
kehamilan yang tidak dikehendaki dan masalah aborsi
serta kekerasan dalam berpacaran.
Perilaku negatif pacaran yang sering dilakukan
remaja adalah ciuman. Pengaruh lingkungan, media
informasi dan film adalah salah satu yang menyebabkan
perilaku tersebut menjadi kebiasaan yang dilakukan
oleh remaja ketika pacaran. Seperti survey yang
dilakukan oleh HotLine Pendidikan didukung oleh
Yayasan Embun Surabaya (YES), Telpon Sahabat Anak
( Tesa) 129 Jatim dan Lembaga Perlindungan Anak
(LPA) Jatim selama tahun 2012 menunjukkan bahwa
sebanyak 44% pelajar dari 450 pelajar di Surabaya
mengatakan setuju bahwa pacaran disertai dengan
ciuman. Aktifitas tersebut dilakukan dikelas pada saat
jam kosong dilakukan sebanyak 22 % pelajar dan 13 %
dilakukan di kantin atau ditempat–tempat sepi
dilingkungan sekolah, seperti kamar mandi
(Hidayatullah, 2012)
Fenomena pacaran yang ada di kalangan remaja
kelas X di SMA Negeri 1 Porong masih menunjukan
perilaku asertif yang rendah dalam berpacaran. Hal ini
terbukti dari hasil wawancara pada tanggal 18 Februari
2013 yang dilakukan dengan beberapa siswa di SMA
Negeri 1 Porong mengemukakan bahwa siswa tersebut
merasa sungkan untuk mengungkapkan penolakan
ajakan pacar ketika sedang sibuk mengerjakan tugas
dari sekolah. Sehingga lebih memilih untuk menuruti
keinginan pacar dan tugas sekolah sering terabaikan.
Siswa lain mengungkapkan bahwa ia merasa kesulitan
untuk mengungkapkan hak-haknya untuk dapat
bersosialisasi dengan lawan jenisnya, karena larangan
pacarnya. Ia merasa terkekang dengan sikap pacarnya
yang posesif. Ia ingin mengungkapkan pikiran-
pikirannya tersebut tanpa harus kehilangan pacar. Siswa
lainnya juga mengungkapkan bahwa ia merasa sungkan
untuk mengungkapkan kepada pacar ketika ia
menghendaki pacarnya untuk segera pulang ke rumah
karena waktu sudah menjelang maghrib. Menyikapi
permasalahan yang ada tersebut, maka perlu diterapkan
metode untuk meningkatkan perilaku asertif dalam
berpacaran.
Metode untuk meningkatkan perilaku asertif
salah satunya yaitu pelatihan asertivitas. Menurut
Zastrow (Nursalim, 2005), pelatihan asertivitas adalah
pelatihan yang dirancang untuk membimbing manusia
untuk menyatakan, merasa, dan bertindak pada asumsi
bahwa mereka memiliki hak untuk menjadi dirinya
sendiri tanpa harus mengesampingkan hak orang lain.
Melalui pelatihan asertivitas ini remaja juga dilatih
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan serta
mampu memberikan respon-respon penolakan dan
permintaan kepada sang pacar.
Metode yang dipandang tepat untuk
meningkatkan perilaku asertif adalah dengan
menggunakan pelatihan asertivitas. Digunakannya
pelatihan asertivitas karena dibutuhkan interaksi sosial
secara langsung, dimana dalam peningkatan perilaku
asertif ini membutuhkan keterlibatan peran orang lain
sebagai pemberi respon dan sumber feed back. Sehingga
dengan pelatihan ini, siswa dapat mengungkapkan
perasaan, pikiran, pendapat secara langsung tanpa ada
rasa cemas. Oleh karena itu metode yang digunakan
untuk meningkatkan perilaku asertif dalam berpacaran
pada siswa yang berpacaran kelas X di SMA Negeri 1
Porong menggunakan pelatihan asertivitas. Dimana di
sekolah tersebut belum pernah digunakan metode
pelatihan asertivitas untuk meningkatkan perilaku
asertif terhadap perilaku negatif berpacaran.
Harapannya dengan diadakannya pelatihan asertivitas
akan mampu meningkatkan perilaku asertif terhadap
perilaku negatif berpacaran.
METODE
Berdasarkan permasalahan yang telah
dikemukakanjenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian eksperimen. Dimana peneliti memberikan
intervensi kepada sasaran penelitian. Menurut Sugiono
(2010) penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap orang lain dalam kondisi yang
terkendali.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Pre
eksperimen, menggunakan pre test dan post test one
group design. Penelitian Pre eksperimental bertujuan
Jurnal BK UNESA. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2013, 23-27
30
untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat. Dengan
cara ini peneliti sengaja membangkitkan timbulnya
sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti
bagaimana kaibatnya (Arikunto, 2002: 3). Untuk lebih
jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :
Keterangan:
O1 : Pengukuran dengan diberikan angket pre-test
X : Pelaksanaan perlakuan dengan menggunakan
assertive training
O2 : Pengukuran kedua dengan diberikan angket post-
test
Prosedur Penelitian:
1. Memberikan O1 yaitu pre test berupa angket untuk
mengukut tingkat perilaku negatif berpacaran siswa.
2. Diketahui siswa yang memiliki perilaku negatif
berpacaran yang tinggi, kemudian diberi assertive
training.
3. Memberikan O2 yaitu post-test untuk mengukur
adanya perubahan dari perlakuan assertive training
dengan angket yang sama.
4. Membandingkan hasil O1 (pre test) dan O2 (post
test) untuk mengetahui bahwa assertive training
mampu membantu siswa mengurangi perilaku
negatif berpacaran.
Penelitian ini menggunakan angket yang disusun
berdasarkan kisi-kisi variable penelitian. Sebelum
angket disebarkan pada subjek penelitian, diujikan
terlebih dahulu ke 31 responden untuk mengetahui
validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dihitung
dengan menggunakan rumus product moment sebagai
berikut:
Dari 64 item peryataan angket perilaku negatif
berpacarab, terdapat 48 item pernyataan yang valid.
Sehingga item-item pernyataan yang tidak valid tidak
digunakan untuk pengumpulan data Karena item-item
yang valid sudah mewakili setiap indikator-indikator
yang ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
maka dapat diketahui bahwa 5 siswa kelas X-1 SMAN
Negeri 1 Porong yang mengalami tingkat perilaku
negatif berpacaran yang tinggi. Untuk mengatasi
perilaku negatif berpacaran pada siswa tersebut yaitu
dengan menerapkan assertive training.
1. Data Pre-test
No Subjek Skor Keterangan
1 RF 128 Tinggi
2 LSF 106 Tinggi
3 DEL 135 Tinggi
4 HIP 131 Tinggi
5 DSN 107 Tinggi
2. Data Post-test
No Subjek Skor Keterangan
1 RF 98 Sedang
2 LSF 89 Sedang
3 DEL 104 Sedang
4 HIP 95 Sedang
5 DSN 80 Sedang
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Untuk menganalisis hasil penelitian dibuat table
analisis statistic non parametrik pre test dan post test
dengan uji tanda. Berikut adalah hasil analisis pre test
dan post test:
Subyek
Skor Perilaku
Negatif Berpacaran
Arah
Perbedaan
Tanda
XB XA
RF 128 98 XB  XA +
LSF 106 89 XB  XA +
DEL 135 104 XB  XA +
HIP 131 95 XB  XA +
DSN 107 80 XB  XA +
Rata-
rata
121 93 XB > XA +
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa yang
menunjukkan tanda positif (+) berjumlah 5 yang
bertindak sebagai N (banyaknnya pasangan yang
menunjukkan perbedaan), dan x (banyaknya tanda yang
lebih sedikit) berjumlah 0. Dengan melihat tabel
binomial dengan ketentuan N = 5 dan x = 0, maka
diperoleh ρ (kemungkinan harga di bawah Ho) = 0,031.
Bila dalam ketetapan α (taraf kesalahan) 5 % adalah
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,031 < 0,05
dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti bahwa ada perbedaan antara skor pre test dan
post test setelah diberikan assertive training.
Berdasarkan tabel hasil analisis pre test dan post test
angket perilaku negatif berpacaran diketahui bahwa
rata-rata skor pre test (XB) adalah 121, sedangkan rata-
rata jumlah skor post test (XA) adalah 93. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa “penerapan assertive training
dapat digunakan untuk mengurangi perilaku negatif
berpacaran pada sisiwa kelas X-1 di SMA Negeri 1
Porong” dapat diterima.
SIMPULAN
Pre test Treatment Post test
X
Sugiyono (2008:75)
Penerapan Assertive Training Untuk Mengurangi Perilaku Negatif
31
Dengan menggunakan analisis data dengan
menggunakan uji tanda yang menunjukkan tanda positif
(+) berjumlah 5 yang bertindak sebagai N (banyaknya
pasangan yang menunjukkan perbedaan) dan yang
bertindak sebagai x (banyaknya tanda yang lebih
sedikit) berjumlah 0. Kemudian melihat tabel tes
binomial (tabel D) dengan ketentuan N = 5, dan x = 0,
maka diperoleh harga ρ (kemungkinan harga di bawah
Ho) adalah 0,031. Bila dalam ketetapan α (taraf
kesalahan) 5 % adalah 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa harga 0,031 < 0,05. Berdasarkan hasil dari pre
test dan post test yang diberikan kepada 5 siswa
diketahui bahwa terjadi penurunan skor. Rata-rata dari
pre test adalah 121 skor atau termasuk kategori tinggi,
setelah diberikan penerapan assertive training skor post
test mengalami penurunan 28 skor yaitu menjadi 93
skor atau termasuk kategori sedang. Dengan demikian
hipotesis statistik yang berbunyi “ada perbedaan tingkat
skor perilaku negatif berpacaran antara sebelum dan
sesudah penerapan assertive training” dapat diterima.
Maka dapat dikatakan bahwa penerapan assertive
training dapat digunakan untuk mengurangi perilaku
negatif berpacaran pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1
Porong.
Pada saat pemberian assertive training, para
siswa dapat melaksanakan langkah-langkahnya dengan
baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil post test
yang menunjukkan adanya penurunan skor bila
dibandingkan dengan hasil pre test. RF mengalamai
penurunan sebesar 30 skor, LSF mengalami penurunan
sebesar 17 skor, DEL mengalamai penurunan sebesar 13
skor, sedangkan HIP mengalami penurunan sebesar 36
skor, dan DSN mengalami penurunan sebesar 27 skor.
Jadi hipotesis yang berbunyi “penerapan
assertive training dapat digunakan untuk mengurangi
perilaku negatif berpacaran pada siswa kelas X-1 SMA
Negeri 1 Porong”, dapat diterima. Jadi simpulan
penelitian ini adalah bahwa assertive training dapat
membantu menurunkan perilaku negatif berpacaran
pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Moh. 2012. “Penerapan Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi untuk Mengurangi Perilaku
Negatif dalam Pacaran di Kelas XI SMAN 1
Ambunten”. Skripsi tidak diterbitkan.
Surabaya: FIP Universitas Negeri Surabaya.
Agupena. (2011). Kehamilan Tidak Diinginkan.
(Online).
(http://agupenarembang.blogspot.com/2011/0
5/kehamilan-tidak-diinginkanktd siti.html,/
diakses 27 Februari 2013)
Alberti, Robert & Emmons, Michael. (2001). Your
Perfect Right- Hidup Lebih Bahagia dengan
Mengungkapkan Hak. (Alih bahasa: Ursula
G. Buditjahya). Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Andri Haryanto. (2010). KPAI Ragukan Data BKKBN
Soal 51% Pelajar Ngeseks di Luar Nikah
(Online).
(http://news.detik.com/read/2010/11/29/1444
28/1504838/10/kpairagukan-data-bkkbn-soal-
51--pelajar-ngeseks-di-luar-nikah/ diakses 26
Februari 2013)
Anissa, K. (2009). Making Love Sama dengan Cinta Itu
Seks. Yogyakarta: Garasi.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Corey, Gerald. (2009). Teori dan Praktek Konseling &
Psikoterapi. Bandung: PT Refika Adiatma.
Degenova & Rice.(2005). Intimate Relationships,
Marriages & Families. 6th
e. (Online).
Farida Harahap dkk. (2009). Pengembangan Komik
Edukasi sebagai Media Bimbingan Pribadi
Sosial untuk Meningkatkan Efikasi Diri
Siswa SMA Terhadap Perilaku Seksual
Beresiko. Jurnal FIP UNY
Gunarsa, Singgih d. Dan Yulia Singgih d. Gunarsa.
2001. Psikologi Muda-mudi. Jakarta:
Gunung Mulia
Hajaraysa, Jiptian. (2007). Opini Masyarakat Desa
Banjarkemantren, Buduran-Sidoarjo
Mengenai Perilaku Seks Bebas. Makalah
tidak diterbitkan. IAIN Sunan Ampel
Surabaya
Hidayatullah. (2012). Pelajar di Surabaya Setuju
Pacaran Disertai Seks. (Online).
(http://www.hidayatullah.com/read/26566/30/
12/2012/44-persen-pelajar-setuju-pacaran-
disertai-hubungan-seks.html diakses 13 Mei
2013)
Himawan. (2007). Bukan Salah Tuhan mengazab. Solo:
Tiga Serangkai.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
(Alih Bahasa: Istiwidayanti). Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Nur Samsi, Weni. 2012. “Peningkatan Perilaku Asertif
Terhadap Perilaku Negatif Berpacaran
Melalui Pelatihan Asertivitas Pada Siswa
Kelas X Pemasaran 1 di SMK Negeri 1
Depok”. Skripsi tidak diterbitkan.
Yogyakarta: FIP Universitas Negeri
Yogyakarta
Nursalim, Mochammad. dkk. (2005). Strategi
Konseling. Surabaya: Unesa University Press.
Rakos, Richard F. (1991). Assertive Behavior Theory,
Research, and Training
Jurnal BK UNESA. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2013, 23-27
32
(Online).(http://books.google.co.id/books?id=
WL0OAAAAQAAJ&printsec=frontcover&s
ource=gbs_vpt_buy#v=onepage&q&f=false/
diakses 3 Maret 2013)
Santrock.(2003). Adolescence Perkembangan Remaja.
(Alih bahasa: Shinto B. Adelar). Jakarta:
Erlangga.
Setiawan, Roni dan Siti, Nurhidayah. 2008. Pengaruh
Pacaran Terhadap Perilaku Seks Pranikah.
Jurnal Soul, Vol. 1, No. 2, September 2008
Stein, Steven. (2004). Ledakan IQ 15 Prinsip Dasar
Kecerdasan Emosional Meraih Sukses.
Bandung: Kaifa.
Sukmadiarti. (2007). Kepuasan Pernikahan pada
Pasangan yang Menikah dengan Pacaran &
Tanpa Pacaran (Ta’aruf). Skripsi. Universitas
Sumatra Utara.
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian
Skripsi Universitas Negeri Surabaya.
Surabaya.
Townend, Anni. (1991). Developing Assertiviness.
London: Routledge.

More Related Content

What's hot

Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasiHubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
hanafieminence
 
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
Nur Arifaizal Basri
 
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswaPengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
hanafieminence
 
Hubungan antara harga diri dengan kecenderungan cinderella complex pada remaj...
Hubungan antara harga diri dengan kecenderungan cinderella complex pada remaj...Hubungan antara harga diri dengan kecenderungan cinderella complex pada remaj...
Hubungan antara harga diri dengan kecenderungan cinderella complex pada remaj...
hanafieminence
 
Laporan akhir perilaku gaya hidup sehat terhadap pencapaian prestasi akademik...
Laporan akhir perilaku gaya hidup sehat terhadap pencapaian prestasi akademik...Laporan akhir perilaku gaya hidup sehat terhadap pencapaian prestasi akademik...
Laporan akhir perilaku gaya hidup sehat terhadap pencapaian prestasi akademik...
belleswan
 
Observasi
ObservasiObservasi
Observasi
Fike Apriliyanti
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya Rozsa
 
Pendekatan manajemen kelas behavior modification (KELOMPOK 7)
Pendekatan manajemen kelas behavior modification (KELOMPOK 7)Pendekatan manajemen kelas behavior modification (KELOMPOK 7)
Pendekatan manajemen kelas behavior modification (KELOMPOK 7)
Nastiti Rahajeng
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Indah Ayu Septriyaningrum
 
Pro questdocuments 2014-10-16(1)
Pro questdocuments 2014-10-16(1)Pro questdocuments 2014-10-16(1)
Pro questdocuments 2014-10-16(1)
SilviaAnggraeni12
 

What's hot (20)

Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasiHubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
 
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
 
Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematan
Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematanProgram bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematan
Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematan
 
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
 
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswaPengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
Pengaruh motivasi belajar dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa
 
Hubungan antara kepribadian ekstrovert dengan perilaku agresi
Hubungan antara kepribadian ekstrovert dengan perilaku agresiHubungan antara kepribadian ekstrovert dengan perilaku agresi
Hubungan antara kepribadian ekstrovert dengan perilaku agresi
 
84 194-1-sm
84 194-1-sm84 194-1-sm
84 194-1-sm
 
Hubungan antara harga diri dengan kecenderungan cinderella complex pada remaj...
Hubungan antara harga diri dengan kecenderungan cinderella complex pada remaj...Hubungan antara harga diri dengan kecenderungan cinderella complex pada remaj...
Hubungan antara harga diri dengan kecenderungan cinderella complex pada remaj...
 
Penulisan akademik
Penulisan akademikPenulisan akademik
Penulisan akademik
 
Laporan akhir perilaku gaya hidup sehat terhadap pencapaian prestasi akademik...
Laporan akhir perilaku gaya hidup sehat terhadap pencapaian prestasi akademik...Laporan akhir perilaku gaya hidup sehat terhadap pencapaian prestasi akademik...
Laporan akhir perilaku gaya hidup sehat terhadap pencapaian prestasi akademik...
 
Observasi
ObservasiObservasi
Observasi
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
 
ISU DAN TREND DALAM PENDIDIKAN MORAL
ISU DAN TREND DALAM PENDIDIKAN MORALISU DAN TREND DALAM PENDIDIKAN MORAL
ISU DAN TREND DALAM PENDIDIKAN MORAL
 
3211 5882-1-sm
3211 5882-1-sm3211 5882-1-sm
3211 5882-1-sm
 
Pendekatan manajemen kelas behavior modification (KELOMPOK 7)
Pendekatan manajemen kelas behavior modification (KELOMPOK 7)Pendekatan manajemen kelas behavior modification (KELOMPOK 7)
Pendekatan manajemen kelas behavior modification (KELOMPOK 7)
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murniBab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
 
Pro questdocuments 2014-10-16(1)
Pro questdocuments 2014-10-16(1)Pro questdocuments 2014-10-16(1)
Pro questdocuments 2014-10-16(1)
 
Asg3
Asg3Asg3
Asg3
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 

Similar to “PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 PORONG”

Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdfDampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
NetizenNegeriWakanda
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
Ratih Aini
 
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
Ariffin Jolis
 
30.9 pendekatan teori psikologi kanak2
30.9 pendekatan teori psikologi kanak230.9 pendekatan teori psikologi kanak2
30.9 pendekatan teori psikologi kanak2
wakzar
 
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewanhttps://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
nasrawati3
 
Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...
Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...
Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...
indoamaterasu
 
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
Ratih Aini
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
Sii AQyuu
 

Similar to “PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 PORONG” (20)

Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdfDampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
Dampak_Pornografi_Terhadap_Perilaku_Siswa_dan_Upay.pdf
 
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA  DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK  DI TAMAN KANAK-KA...
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN KANAK-KA...
 
Jurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia diniJurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia dini
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
 
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
29.9 teori teori-tingkah_laku_negatif
 
30.9 pendekatan teori psikologi kanak2
30.9 pendekatan teori psikologi kanak230.9 pendekatan teori psikologi kanak2
30.9 pendekatan teori psikologi kanak2
 
355 692-1-sm
355 692-1-sm355 692-1-sm
355 692-1-sm
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sosiometri Perundungan yes - Dr. Rojabi.pdf
Sosiometri Perundungan yes - Dr. Rojabi.pdfSosiometri Perundungan yes - Dr. Rojabi.pdf
Sosiometri Perundungan yes - Dr. Rojabi.pdf
 
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswaKonseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
 
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...
Peran pola asuh permisif, iklim sekolah, dan motivasi berprestasi terhadap pe...
 
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJARPERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
PERANAN DAN TINDAKAN GURU KAUNSELING DALAM MENGATASI MASALAH DISIPLIN PELAJAR
 
[==
[==[==
[==
 
[==
[==[==
[==
 
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewanhttps://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
https://www.slideshare.net/dewimunisa/sistem-pernafasan-manusia-dan-hewan
 
Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...
Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...
Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...
 
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
Bab[8]
Bab[8]Bab[8]
Bab[8]
 
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahKTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
 

More from Ratih Aini

Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenKepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Ratih Aini
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
Ratih Aini
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
Ratih Aini
 
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
Ratih Aini
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
Ratih Aini
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
Ratih Aini
 
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
Ratih Aini
 
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
Ratih Aini
 
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Ratih Aini
 

More from Ratih Aini (20)

Tugas teknik tari
Tugas teknik tariTugas teknik tari
Tugas teknik tari
 
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di YogyakartaMasjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
 
Contoh membuat berita
Contoh membuat beritaContoh membuat berita
Contoh membuat berita
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
 
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARAHUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
 
Kebudayaan Toraja
Kebudayaan TorajaKebudayaan Toraja
Kebudayaan Toraja
 
Perawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenPerawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristen
 
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenKepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
 
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
 
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
 
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
 
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 

“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 PORONG”

  • 1. Penerapan Assertive Training Untuk Mengurangi Perilaku Negatif 28 “PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 PORONG” “THE IMPLEMENTATION OF ASSERTIVE TRAINING TO REDUCE NEGATIVE BEHAVIOR DURING A RELATIONSHIP IN CLASS X-1 SMA NEGERI 1 PORONG” Antoina Lioni Prodi BK, FIP, UNESA, mydest1ny_a@yahoo.com Dra. Titin Indah Pratiwi.,M.Pd Staf Pengajar BK-FIP UNESA, prodi_bkunesa@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan assertive training untuk mengurangi perilaku negatif berpacaran pada kelas X-1 di SMA Negeri 1 Porong. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen berupa pre-test and post-test one group design. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tingkat perilaku negatif dalam berpacaran pada siswa kelas X-1 di SMA Negeri 1 Porong. Subyek dalam penelitian ini adalah 5 siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Porong yang teridentifikasi memiliki skor perilaku negatif berpacaran yang tinggi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu non parametrik dengan analisis statistik uji tanda Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji tanda wilcoxon, diketahui bahwa T hitung ≤ T tabel (0,031 ≤ 0,05) dengan taraf signifikan 5% dan N = 5, maka hipotesis penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa penerapan assertive training dapat digunakan untuk mengurangi perilaku negatif berpacaran pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Porong. Kata kunci : assertive training, perilaku negatif, berpacaran ABSTRACT The purpose of this study was to test the implementation of assertive training to reduce negative behavior during a relationship in class X-1 SMA Negeri 1 Porong. This study used a pre-experimental design a kind of pre-test and post–test one group design. Data collection methods used was questionnaire to determine the level of negative behavior during a relationship in class X-1 SMA Negeri 1 Porong. The subject in this study was 5 students of class X-1 SMA Negeri 1 Porong, which had identified to get high score in negative behavior during a relationship. Data analysis techniques used was non parametric statistical analysis Wilcoxon test level. Based on the results of data analysis using Wilcoxon test marked level, it was known that T calculated ≤ T tables (0,031≤ 0,05) with a significant level of 5% and N =5, then the research hypothesis was accepted and could be concluded that the implementation of assertive training could be used to reduce negative behavior during a relationship in class X-1 SMA Negeri 1 Porong. Key words : assertive training , negative bahavior, relationship PENDAHULUAN Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sekolah Masa remaja adalah peralihan menuju dewasa. Pada masa remaja terjadi perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu yang ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik, emosional, dan sosial (Hurlock, 1980). Perubahan fisik yang terjadi diantaranya timbul proses pematangan organ reproduksi, selain itu juga sudah terjadi perubahan psikologis. Hal ini mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku seperti mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta. Perasaan suka terhadap lawan jenis atau tertarik dengan lawan
  • 2. Penerapan Assertive Training Untuk Mengurangi Perilaku Negatif 29 jenis merupakan proses perkembangan sosial remaja, yang sering diungkapkan dengan istilah berpacaran. Ada beberapa definisi berpacaran yang dikemukakan oleh para tokoh perkembangan remaja mengenai berpacaran. Menurut Himawan (2007) pacaran adalah penjajakan antar pribadi untuk saling menjalin cinta kasih. Santrock (2003) mengemukakan bahwa memilih dan menentukan pasangan untuk dinikahi disebut dengan kencan. Berpacaran dapat memberikan kontribusi positif maupun negatif bagi remaja yang berpacaran. Hasil positif yang didapatkan oleh remaja yang berpacaran adalah ketika mereka dihadapkan oleh suatu konflik, maka jalan untuk menyelesaikan konflik adalah dengan pengendalian diri diantara mereka. Pengendalian diri tersebut diantaranya yaitu kesabaran dan berpikir positif. Sedangkan kontribusi negatif yang muncul akibat berpacaran adalah menjadi malas belajar, berani melawan orang tua demi pacar, terjadinya aktivitas- aktivitas seksual seperti berpelukan, berciuman, petting, seks pranikah yang mengakibatkan munculnya masalah kehamilan yang tidak dikehendaki dan masalah aborsi serta kekerasan dalam berpacaran. Perilaku negatif pacaran yang sering dilakukan remaja adalah ciuman. Pengaruh lingkungan, media informasi dan film adalah salah satu yang menyebabkan perilaku tersebut menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh remaja ketika pacaran. Seperti survey yang dilakukan oleh HotLine Pendidikan didukung oleh Yayasan Embun Surabaya (YES), Telpon Sahabat Anak ( Tesa) 129 Jatim dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim selama tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 44% pelajar dari 450 pelajar di Surabaya mengatakan setuju bahwa pacaran disertai dengan ciuman. Aktifitas tersebut dilakukan dikelas pada saat jam kosong dilakukan sebanyak 22 % pelajar dan 13 % dilakukan di kantin atau ditempat–tempat sepi dilingkungan sekolah, seperti kamar mandi (Hidayatullah, 2012) Fenomena pacaran yang ada di kalangan remaja kelas X di SMA Negeri 1 Porong masih menunjukan perilaku asertif yang rendah dalam berpacaran. Hal ini terbukti dari hasil wawancara pada tanggal 18 Februari 2013 yang dilakukan dengan beberapa siswa di SMA Negeri 1 Porong mengemukakan bahwa siswa tersebut merasa sungkan untuk mengungkapkan penolakan ajakan pacar ketika sedang sibuk mengerjakan tugas dari sekolah. Sehingga lebih memilih untuk menuruti keinginan pacar dan tugas sekolah sering terabaikan. Siswa lain mengungkapkan bahwa ia merasa kesulitan untuk mengungkapkan hak-haknya untuk dapat bersosialisasi dengan lawan jenisnya, karena larangan pacarnya. Ia merasa terkekang dengan sikap pacarnya yang posesif. Ia ingin mengungkapkan pikiran- pikirannya tersebut tanpa harus kehilangan pacar. Siswa lainnya juga mengungkapkan bahwa ia merasa sungkan untuk mengungkapkan kepada pacar ketika ia menghendaki pacarnya untuk segera pulang ke rumah karena waktu sudah menjelang maghrib. Menyikapi permasalahan yang ada tersebut, maka perlu diterapkan metode untuk meningkatkan perilaku asertif dalam berpacaran. Metode untuk meningkatkan perilaku asertif salah satunya yaitu pelatihan asertivitas. Menurut Zastrow (Nursalim, 2005), pelatihan asertivitas adalah pelatihan yang dirancang untuk membimbing manusia untuk menyatakan, merasa, dan bertindak pada asumsi bahwa mereka memiliki hak untuk menjadi dirinya sendiri tanpa harus mengesampingkan hak orang lain. Melalui pelatihan asertivitas ini remaja juga dilatih untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan serta mampu memberikan respon-respon penolakan dan permintaan kepada sang pacar. Metode yang dipandang tepat untuk meningkatkan perilaku asertif adalah dengan menggunakan pelatihan asertivitas. Digunakannya pelatihan asertivitas karena dibutuhkan interaksi sosial secara langsung, dimana dalam peningkatan perilaku asertif ini membutuhkan keterlibatan peran orang lain sebagai pemberi respon dan sumber feed back. Sehingga dengan pelatihan ini, siswa dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, pendapat secara langsung tanpa ada rasa cemas. Oleh karena itu metode yang digunakan untuk meningkatkan perilaku asertif dalam berpacaran pada siswa yang berpacaran kelas X di SMA Negeri 1 Porong menggunakan pelatihan asertivitas. Dimana di sekolah tersebut belum pernah digunakan metode pelatihan asertivitas untuk meningkatkan perilaku asertif terhadap perilaku negatif berpacaran. Harapannya dengan diadakannya pelatihan asertivitas akan mampu meningkatkan perilaku asertif terhadap perilaku negatif berpacaran. METODE Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakanjenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dimana peneliti memberikan intervensi kepada sasaran penelitian. Menurut Sugiono (2010) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap orang lain dalam kondisi yang terkendali. Penelitian ini menggunakan pendekatan Pre eksperimen, menggunakan pre test dan post test one group design. Penelitian Pre eksperimental bertujuan
  • 3. Jurnal BK UNESA. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2013, 23-27 30 untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat. Dengan cara ini peneliti sengaja membangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana kaibatnya (Arikunto, 2002: 3). Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut : Keterangan: O1 : Pengukuran dengan diberikan angket pre-test X : Pelaksanaan perlakuan dengan menggunakan assertive training O2 : Pengukuran kedua dengan diberikan angket post- test Prosedur Penelitian: 1. Memberikan O1 yaitu pre test berupa angket untuk mengukut tingkat perilaku negatif berpacaran siswa. 2. Diketahui siswa yang memiliki perilaku negatif berpacaran yang tinggi, kemudian diberi assertive training. 3. Memberikan O2 yaitu post-test untuk mengukur adanya perubahan dari perlakuan assertive training dengan angket yang sama. 4. Membandingkan hasil O1 (pre test) dan O2 (post test) untuk mengetahui bahwa assertive training mampu membantu siswa mengurangi perilaku negatif berpacaran. Penelitian ini menggunakan angket yang disusun berdasarkan kisi-kisi variable penelitian. Sebelum angket disebarkan pada subjek penelitian, diujikan terlebih dahulu ke 31 responden untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: Dari 64 item peryataan angket perilaku negatif berpacarab, terdapat 48 item pernyataan yang valid. Sehingga item-item pernyataan yang tidak valid tidak digunakan untuk pengumpulan data Karena item-item yang valid sudah mewakili setiap indikator-indikator yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa 5 siswa kelas X-1 SMAN Negeri 1 Porong yang mengalami tingkat perilaku negatif berpacaran yang tinggi. Untuk mengatasi perilaku negatif berpacaran pada siswa tersebut yaitu dengan menerapkan assertive training. 1. Data Pre-test No Subjek Skor Keterangan 1 RF 128 Tinggi 2 LSF 106 Tinggi 3 DEL 135 Tinggi 4 HIP 131 Tinggi 5 DSN 107 Tinggi 2. Data Post-test No Subjek Skor Keterangan 1 RF 98 Sedang 2 LSF 89 Sedang 3 DEL 104 Sedang 4 HIP 95 Sedang 5 DSN 80 Sedang ANALISIS HASIL PENELITIAN Untuk menganalisis hasil penelitian dibuat table analisis statistic non parametrik pre test dan post test dengan uji tanda. Berikut adalah hasil analisis pre test dan post test: Subyek Skor Perilaku Negatif Berpacaran Arah Perbedaan Tanda XB XA RF 128 98 XB  XA + LSF 106 89 XB  XA + DEL 135 104 XB  XA + HIP 131 95 XB  XA + DSN 107 80 XB  XA + Rata- rata 121 93 XB > XA + Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa yang menunjukkan tanda positif (+) berjumlah 5 yang bertindak sebagai N (banyaknnya pasangan yang menunjukkan perbedaan), dan x (banyaknya tanda yang lebih sedikit) berjumlah 0. Dengan melihat tabel binomial dengan ketentuan N = 5 dan x = 0, maka diperoleh ρ (kemungkinan harga di bawah Ho) = 0,031. Bila dalam ketetapan α (taraf kesalahan) 5 % adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,031 < 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa ada perbedaan antara skor pre test dan post test setelah diberikan assertive training. Berdasarkan tabel hasil analisis pre test dan post test angket perilaku negatif berpacaran diketahui bahwa rata-rata skor pre test (XB) adalah 121, sedangkan rata- rata jumlah skor post test (XA) adalah 93. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “penerapan assertive training dapat digunakan untuk mengurangi perilaku negatif berpacaran pada sisiwa kelas X-1 di SMA Negeri 1 Porong” dapat diterima. SIMPULAN Pre test Treatment Post test X Sugiyono (2008:75)
  • 4. Penerapan Assertive Training Untuk Mengurangi Perilaku Negatif 31 Dengan menggunakan analisis data dengan menggunakan uji tanda yang menunjukkan tanda positif (+) berjumlah 5 yang bertindak sebagai N (banyaknya pasangan yang menunjukkan perbedaan) dan yang bertindak sebagai x (banyaknya tanda yang lebih sedikit) berjumlah 0. Kemudian melihat tabel tes binomial (tabel D) dengan ketentuan N = 5, dan x = 0, maka diperoleh harga ρ (kemungkinan harga di bawah Ho) adalah 0,031. Bila dalam ketetapan α (taraf kesalahan) 5 % adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,031 < 0,05. Berdasarkan hasil dari pre test dan post test yang diberikan kepada 5 siswa diketahui bahwa terjadi penurunan skor. Rata-rata dari pre test adalah 121 skor atau termasuk kategori tinggi, setelah diberikan penerapan assertive training skor post test mengalami penurunan 28 skor yaitu menjadi 93 skor atau termasuk kategori sedang. Dengan demikian hipotesis statistik yang berbunyi “ada perbedaan tingkat skor perilaku negatif berpacaran antara sebelum dan sesudah penerapan assertive training” dapat diterima. Maka dapat dikatakan bahwa penerapan assertive training dapat digunakan untuk mengurangi perilaku negatif berpacaran pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Porong. Pada saat pemberian assertive training, para siswa dapat melaksanakan langkah-langkahnya dengan baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil post test yang menunjukkan adanya penurunan skor bila dibandingkan dengan hasil pre test. RF mengalamai penurunan sebesar 30 skor, LSF mengalami penurunan sebesar 17 skor, DEL mengalamai penurunan sebesar 13 skor, sedangkan HIP mengalami penurunan sebesar 36 skor, dan DSN mengalami penurunan sebesar 27 skor. Jadi hipotesis yang berbunyi “penerapan assertive training dapat digunakan untuk mengurangi perilaku negatif berpacaran pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Porong”, dapat diterima. Jadi simpulan penelitian ini adalah bahwa assertive training dapat membantu menurunkan perilaku negatif berpacaran pada siswa. DAFTAR PUSTAKA Abbas, Moh. 2012. “Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi untuk Mengurangi Perilaku Negatif dalam Pacaran di Kelas XI SMAN 1 Ambunten”. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: FIP Universitas Negeri Surabaya. Agupena. (2011). Kehamilan Tidak Diinginkan. (Online). (http://agupenarembang.blogspot.com/2011/0 5/kehamilan-tidak-diinginkanktd siti.html,/ diakses 27 Februari 2013) Alberti, Robert & Emmons, Michael. (2001). Your Perfect Right- Hidup Lebih Bahagia dengan Mengungkapkan Hak. (Alih bahasa: Ursula G. Buditjahya). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Andri Haryanto. (2010). KPAI Ragukan Data BKKBN Soal 51% Pelajar Ngeseks di Luar Nikah (Online). (http://news.detik.com/read/2010/11/29/1444 28/1504838/10/kpairagukan-data-bkkbn-soal- 51--pelajar-ngeseks-di-luar-nikah/ diakses 26 Februari 2013) Anissa, K. (2009). Making Love Sama dengan Cinta Itu Seks. Yogyakarta: Garasi. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Corey, Gerald. (2009). Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT Refika Adiatma. Degenova & Rice.(2005). Intimate Relationships, Marriages & Families. 6th e. (Online). Farida Harahap dkk. (2009). Pengembangan Komik Edukasi sebagai Media Bimbingan Pribadi Sosial untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa SMA Terhadap Perilaku Seksual Beresiko. Jurnal FIP UNY Gunarsa, Singgih d. Dan Yulia Singgih d. Gunarsa. 2001. Psikologi Muda-mudi. Jakarta: Gunung Mulia Hajaraysa, Jiptian. (2007). Opini Masyarakat Desa Banjarkemantren, Buduran-Sidoarjo Mengenai Perilaku Seks Bebas. Makalah tidak diterbitkan. IAIN Sunan Ampel Surabaya Hidayatullah. (2012). Pelajar di Surabaya Setuju Pacaran Disertai Seks. (Online). (http://www.hidayatullah.com/read/26566/30/ 12/2012/44-persen-pelajar-setuju-pacaran- disertai-hubungan-seks.html diakses 13 Mei 2013) Himawan. (2007). Bukan Salah Tuhan mengazab. Solo: Tiga Serangkai. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Alih Bahasa: Istiwidayanti). Jakarta: Penerbit Erlangga. Nur Samsi, Weni. 2012. “Peningkatan Perilaku Asertif Terhadap Perilaku Negatif Berpacaran Melalui Pelatihan Asertivitas Pada Siswa Kelas X Pemasaran 1 di SMK Negeri 1 Depok”. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta Nursalim, Mochammad. dkk. (2005). Strategi Konseling. Surabaya: Unesa University Press. Rakos, Richard F. (1991). Assertive Behavior Theory, Research, and Training
  • 5. Jurnal BK UNESA. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2013, 23-27 32 (Online).(http://books.google.co.id/books?id= WL0OAAAAQAAJ&printsec=frontcover&s ource=gbs_vpt_buy#v=onepage&q&f=false/ diakses 3 Maret 2013) Santrock.(2003). Adolescence Perkembangan Remaja. (Alih bahasa: Shinto B. Adelar). Jakarta: Erlangga. Setiawan, Roni dan Siti, Nurhidayah. 2008. Pengaruh Pacaran Terhadap Perilaku Seks Pranikah. Jurnal Soul, Vol. 1, No. 2, September 2008 Stein, Steven. (2004). Ledakan IQ 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Bandung: Kaifa. Sukmadiarti. (2007). Kepuasan Pernikahan pada Pasangan yang Menikah dengan Pacaran & Tanpa Pacaran (Ta’aruf). Skripsi. Universitas Sumatra Utara. Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya. Townend, Anni. (1991). Developing Assertiviness. London: Routledge.