PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN
1. PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN
NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN
Lilin Turlina, NepiVilanti Eka Ratnasari
SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyahLamongan
E-mail:turlinalmg@gmail.com
Abstract: The aim of research to determine the effect of cold pack on
the decrese of pain childbirth at 1 active phase. The study design used
Pre-Eksperiment Pratest-Postes Design. The population in this research
were all women who give birth in BPS Ny.Mujiyati, Amd.Keb. Sample
taken by simple random sampling. Data taken by observasion and ana-
lyzed usingWilcoxon Sign Rank Test significance0,05. Theresult showed
that cold pack was influence on the decrase of pain childbirth at 1 active
phase in BPS Ny.Mujiyati, Amd.Keb Joto Sanur village, Tikung
SubDistrict, Lamongan District, year 2013.
Keywords: cold pack, painful childbirth reduction
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh kompres dingin terhadap penurunan nyeri persalinan kala I
faseaktif. Desain yang digunakan adalah Pre-Eksperiment Pratest-Postes
Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang akan bersalin
di BPS Ny.Mujiyati, Amd.Keb. Pemilihan sampel dengan teknik Simple
randomsampling. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan lembar
observasi, setelah ditabulasi data dianalisis dengan menggunakan uji
Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat kesalahan 0,05. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompres dingin berpengaruh terhadap penurunan
nyeri persalinan kala I fase aktif di BPS Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa
Joto Sanur Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan tahun 2013.
Kata kunci: kompres dingin, penurunan nyeri persalinan
2. 144 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan,Vol. 11, No. 2, Desember 2015: 143-150
PENDAHULUAN
Persalinanmerupakanproses menipis
danmembuka leherrahimyang diikutioleh
turunnya janin ke jalan lahir dan kemudian
disusulolehkelahiranyaituproseskeluarnya
hasilkonsepsiataudarirahim. Meskipunsu-
dahdialamiolehsebagianwanita, rasa nyeri
saat melahirkan bersifat unik dan berbeda.
Nyerimerupakan suatu kondisiyang lebih
darisekedar sensasitunggalyang disebab-
kan oleh stimulus tertentu (Perry Potter,
2006).
NyeripersalinankalaIfaseaktifsering
kalidialamiolehibu yang akanmelahirkan.
Pada pembukaan4sampaidengan10 nyeri
dirasakan semakin berat. Nyeriiniberasal
dari bawah abdomen akibat dari pembu-
kaaandanpenipisanservikskemudiannyeri
menyebarkepunggungbawahdanturunke
paha yang disebabkanoleh tekanan kepala
janin terhadap tulang belakang ibu. Nyeri
ini dirasakan hanya selama kontraksi dan
akanberkurangpadaintervalantarkontraksi
(Bobak, 2005).
Nyeri persalinan yang pertama kali
makinkuatdirasakanketikajaninmulaiturun
danketikamulutrahimterbukapenuh. Nyeri
ini timbul karena tekanan bayi terhadap
strukturpunggungyangdiikutirobekanjalan
lahir bagian bawah, peregangan dan peng-
guntingandaerahperineumatauantaravulva
dan anus. Kala I fase aktif selesai apabila
pembukaan telah lengkap. Pada primi-
gravida kala I berlangsung diperkirakan 13
jamsedangkanmultigravida diperkirakan7
jam.Adapunfaktoryangmempengaruhinye-
ripersalinankala I fase aktifadalah penga-
laman masa lalu, anxietas, budaya, usia,
dukungankeluargadansosial.
Semua orangyang pernahmelahirkan
secaranormal100% pastimerasakansakit.
Berdasarkan penelitian di Amerika 70%
sampai80%wanitayang melahirkanmeng-
harapkanpersalinanberlangsungtanpanye-
ri, berbagai cara dilakukan agar ibu
melahirkan tidak selalu merasa sakit dan
merasanyaman, salahsatunyadengantehnik
hidroterapi. Halinidibuktikandengan50%
persalinan dirumahsakit swasta dilakukan
operasi caesar. Berdasarkan survei yang
dilakukan oleh Erwin Kusuma dari Klinik
ProlektealJakarta,melaluidaftarpertanyaan
untuk mengukur skala distres. Diketahui
bahwa lebihdari60% wanita hamilmenga-
lamidistres dandan kurang dari10% yang
termasuk relatiftenang.
Sedangkansurveiawalyangdilakukan
penulis pada 10 Responden ibu bersalin di
BPS Ny. Mujiyati, Amd.Keb. Desa Joto
Sanur KecamatanTikung Lamongan hasil-
nya yangmengalaminyeriberat pada kala I
fase aktif sebanyak 7 orang dan yang me-
ngalaminyeriringansebanyak3orang. Data
di atas menunjukkan masalah banyak ibu
bersalin yang mengalaminyeri berat pada
kala I fase aktif.
Pereganganotot polos telahditujukan
menjadirangsang pada nyeriversal. Inten-
sitasnyeriyangdialamipadakontraksidika-
itkandenganderajat dan kecepatandilatasi
serviks dansegmenuterus bawah. Pada wal
persalinan, terdapat pembentukan tekanan
perlahan, dan nyeri dirasakan sekitar 20
detik setelahmulainyakontraksiuterus. Pa-
dapersalinanselanjutnya, terdapat pemben-
tukan tekanan lebih cepat yang mengaki-
batkanwaktukelambatanminimalsebelum
adanya persepsinyeri(Walsh, 2008).
PengetahuanIbutentang nyeriadalah
persepsiibuterhadapnyeriyangmerupakan
titik kesadaran seseorang terhadap nyeri.
Ibuyangtidaktahucaramengendalikannyeri
hanya bisa mengekspresikan nyeridengan
cara merintih, mendengkur atau menangis.
Untuk ndapat mengatasirasa nyeriibu akan
memperoleh informasi mengenai metode
pengendalian nyeri salah satunya dengan
kompres dingin yang dapat mengurangi
spasme otot dan meningkatkan ambang
nyeri(Henderson, 2006).
3. 145LilinTurlina, NepiV.E. Ratnasari, Pengaruh KompresDingin...
Apabila nyeri persalinan kala I fase
aktiftidak ditangani, maka ibu akan mera-
sakan nyeri yang berat sehingga anxietas
atau rasa takut akan muncul yang dapat
berakhir dengan kepanikan. Nyeri pada
persalinankala Ifaseaktifdapat diturunkan
melaluimetodefarmakologidannonfarma-
kologi. Metode farmakologiyaitu obat go-
longananalgesik narkotikdannonnarkotik,
sedangkanmetodenon farmakologis yaitu
stimulasidanmasasekutaneus, terapiesdan
panas, stimulasisaraf elektrik transkutan,
distraksi, teknikrelaksasi, imajinasiterbim-
bing, hipnotis, pembedahan(Walsh, 2008).
Kompres dingin inidiberikan pada saat itu
mengalami kontraksi yaitu dengan cara
meletakkankaindinginataubuli-bulidingin
yang diisiair dinginatau es batu pada perut
bagian bawah, pinggang, lipat paha atau
perineum(Simkin, 2008).
Berdasarkanuraiandiatas dapat dike-
tahuibahwatenagakesehatanperlumembe-
rikan penyuluhan pada ibu hamil dan ber-
salin, yaitutentangkehamilandanpersalinan
yangmerupakanhalfisiologis. Selainpenyu-
luhan ibu juga bisa diberikan obat maupun
terapinonfarmakologis untuk mengurangi
nyeripersalinan. Berangkat darilatar bela-
kang diataspenulis bermaksud melakukan
penelitiantentangpengaruhkompresdingin
terhadap penurunannyeripersalinankala I
faseaktifdiBPSNy.Mujiyati,Amd.KebDe-
sa Joto Sanur Kecamatan Tikung Kabu-
patenLamonganTahun2013.
METODE PENELITIAN
DesainPenelitianadalah keseluruhan
dari perencanaan untuk menjawab perta-
nyaan penelitiandan mengantisipasibebe-
rapa kesulitanyangmungkintimbulselama
prosespenelitian(Nursalam, 2003). Desain
penelitian yang digunakan adalah Pra-
Eksperiment one atau Group Pratest-
Postes Design yaitu kelompok subjek
diobservasi sebelum dilakukan intervensi
kemudiandiobservasilagisetelahintervensi
(Nursalam, 2003).
Populasidalampenelitianiniyaituselu-
ruh ibu yang akan bersalin di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb yang memenuhi
kriteria inklusi, yaitu sebanyak 30 orang.
Pemilihan sampel dengan teknik Simple
Random Sampling, dimana sampel yang
diamatisebanyak 28orang. Data penelitian
ini diambil dengan menggunakan lembar
observasi, setelahditabulasidata dianalisis
dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign
Rank Test dengan tingkat kesalahan 0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berikut adalahtabulasidata penelitian
yang diperoleh darihasilpengamatan atau
observasilapangan:
Tabel 1. Distribusi Ibu Bersalin Berda-
sarkan Umur
No Umur Jumlah
Persentase
(%)
1 < 20 tahun 3 10,7
2 20-30 tahun 19 67,9
3 >30 tahun 6 21,4
Total 28 100
Tabel 2. Distribusi Ibu Bersalin Berda-
sarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
Persentase
(%)
1 SMP 6 21,4
2 SMA 20 71,4
3 PT 2 7,1
Total 28 `100
Tabel1 menunjukkanlebihdariseba-
gian ibu bersalin yang melahirkan di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur
KecamatanTikung Kabupaten Lamongan
berumur 20-30 tahun yaitu sebanyak 19
orang (67,9%) dan sebagian kecilibu ber-
4. 146 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan,Vol. 11, No. 2, Desember 2015: 143-150
salin berumur < 20 tahun yaitu sebanyak 3
orang (10,7%).
Tabel2 menunjukkanlebihdariseba-
gian ibu bersalin yang melahirkan di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur
KecamatanTikung Kabupaten Lamongan
berpendidikan SMA sebanyak 20 orang
(71,4%)dansebagiankecilibu bersalinber-
pendidikanperguruantinggiyaitu sebanyak
2 orang (7,1%).
Tabel 3. Distribusi Ibu Bersalin Berda-
sarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah
Persentase
(%)
1 Ibu rumah
tangga
23 82,1
2 Swasta 3 10,7
3 PNS 2 7,1
Total 28 100
Tabel3 menunjukkanhampir seluruh
ibu bersalin yang melahirkan di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur
Kecamatan Tikung bekerja sebagai IRT
sebanyak 23 orang (82,1%) dan sebagian
kecil ibu bersalin bekerja sebagai PNS
sebanyak 2 orang (7,1%).
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat-
an Nyeri Persalinan Ibu Ber-
salin Sebelum Dilakukan
Teknik Kompres Dingin
No
Tingkatan
Nyeri
Jumlah
Persentase
(%)
1
2
Nyeri ringan
Nyeri sedang
3
5
10,7
17,9
3 Nyeri berat 20 71,4
Total 28 100
Tabel4 menunjukkanlebihdariseba-
gian ibu bersalin yang melahirkan di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur
KecamatanTikung Kabupaten Lamongan
mengalaminyeriberat pada persalinankala
I fase aktif sebelum dilakukan kompres
dingin sebanyak 20 orang (71,4%) dan
sebagiankecilibu bersalinyang mengalami
nyeri sedang sebanyak 3 orang (10,7%).
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tingkat-
an Nyeri Persalinan Ibu Ber-
salin Setelah Dilakukan
Teknik Kompres Dingin
No
Tingkatan
Nyeri
Jumlah
Persentase
(%)
1
2
Nyeri ringan
Nyeri
sedang
3
23
10,7
82,1
3 Nyeri berat 2 7,1
Total 28 100
Tabel5 menunjukkanhampir seluruh
ibu bersalin yang melahirkan di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur
KecamatanTikung Kabupaten Lamongan
mengalami nyeri sedang pada persalinan
kala I fase aktifsetelah dilakukan kompres
dingin sebanyak 23 orang (82,1%) dan
sebagiankecilibu bersalinyang mengalami
nyeriberat sebanyak 2 orang (7,1%.)
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tingkat-
an Nyeri Persalinan Ibu Ber-
salin Sebelum dan Setelah
Dilakukan Teknik Kompres
Dingin
Tingkatan Nyeri
Persalinan
Sebelum
Dilakukan
Kompres Dingin
Tingkatan Nyeri Persalinan Setelah
Dilakukan Kompres Dingin
Nyeri
Ringan
Nyeri
Sedang
Nyeri
Berat
Total
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Nyeri ringan 3 100 0 0 0 0 3 100
Nyeri sedang 0 0 5 100 0 0 5 100
Nyeri berat 0 0 18 90 2 10 20 100
Jumlah 3 10,7 23 82,1 2 7,1 28 100
P = -4.243
5. 147LilinTurlina, NepiV.E. Ratnasari, Pengaruh KompresDingin...
Tabel6 menunjukkan bahwa seluruh
ibubersalinyaitu3orang(100%)mengalami
nyeriringansebelumdilakukanteknikkom-
presdingindantetapmengalaminyeriringan
setelah dilakukan teknik kompres dingin.
Sedangkanseluruhibubersalinyaitu5orang
(100%) mengalaminyeri sedang sebelum
dilakukanteknik kompresdingin dan tetap
mengalaminyerisedang setelah dilakukan
teknik kompresdingin. Danhampir seluruh
ibubersalinyaitu18orang(90%)mengalami
nyeriberat sebelumdilakukan teknik kom-
pres dingin menjadisebagian kecil yaitu 2
orang (10%) mengalaminyeriberat setelah
dilakukanteknik kompres dingin.
Pengaruh kompres dingin terhadap
penurunan nyeripersalinankala I fase aktif
di BPS Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto
Sanur KecamatanTikung Kabupaten La-
mongantahun2013dianalisisdenganmeng-
gunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank
Test. HasilUjiStatistikWilcoxonSign Rank
Test tentang pengaruhkompres dingin ter-
hadappenurunannyeripersalinankalaIfase
aktifdengan p : < 0,00 menunjukkan nilai
signifikan(Z=-4,243)dimanahaliniberarti
Z < 0,05 sehingga H1 diterima artinya ada
pengaruh kompres dingin terhadap penu-
runan nyeri persalinan kala I fase aktif di
BPS Ny.Mujiyati,Amd.KebDesa Joto Sa-
nur KecamatanTikung Lamongan.
Pembahasan
Tingkatan Nyeri PersalinanKala I Fase
Aktif pada Ibu Bersalin Sebelum Dila-
kukan Kompres Dingin
Tabel4 menunjukkanlebihdariseba-
gian ibu bersalin yang melahirkan di BPS
Ny.Mujiyati,Amd.KebDesaJoto SanurKe-
camatan Tikung Kabupaten Lamongan
mengalaminyeriberatpadapersalinankalaI
faseaktifsebelumdilakukankompresdingin
sebanyak 20 orang (71,4%) dan sebagian
kecilibubersalinyangmengalaminyerisedang
sebanyak 3 orang(10,7%).Artinya hampir
seluruh ibu bersalin mengalaminyeriberat
sebelumdanmenjelang persalinan, dengan
demikiansekarangsebelumbidanmelakukan
proses persalinan perlu melakukan persi-
apan-persiapan yang lengkap untuk
mencegahsesuatuyangtidak diinginkan.
Datatersebutmenunjukkanbahwama-
sihbanyakibubersalinyangmengalaminyeri
persalinanpadakalaI fase aktifdiIndonesia
khususnya didaerah Lamongan. Biasanya
paraibuyangtidaktahucaramengendalikan
rasa nyeri persalinan ibu akan mencari
informasi mengenai metode pengendalian
nyeripersalinan.Berdasarkanhasilpenelitian
yang dilakukan nyeripersalinan kala I fase
aktifdapat dipengaruhiolehbeberapafaktor
yaitu usia, budaya, pengalaman masa lalu,
dukungankeluargadansosial.
Usiamerupakanvariabelpentingyang
mempengaruhinyeri,khususnyapada anak-
anak dan lansia, keyakinan dan nilai-nilai
budayamempengaruhicaraindividumenga-
tasi nyeri, pengalaman nyeri sebelumnya
tidak terlalu berartibahwa individu tersebut
menerima lebih pada masa yang akan da-
tang, dukungankeluargadansosialyaituke-
lompoksosialbudayayangberbedamemiliki
harapan yang berbeda tentang tempat me-
rekamenumpahkankeluhanmerekatentang
nyeri(Perry& Potter, 2006).
Nyeriadalahsuatu sensorik subyektif
danpengalamanemosionalyang tidak me-
nyenangkan berkaitan dengan kerusakan
jaringan yang aktual atau potensial yang
dirasakan dalam kejadian dimana terjadi
kerusakan(Varney, 2008). Menurut Bobak
(2005) nyeripersalinan kala I fase aktifse-
ring kalidialami oleh ibu yang akan mela-
hirkan. Pada pembukaan4 sampaidengan
10 nyeridirasakansemakin berat. Nyeriini
berasal dari bawah abdomen akibat dari
pembukaaan dan penipisan serviks kemu-
dian nyeri menyebar ke punggung bawah
danturunke paha yang disebabkanolehte-
kanankepalajaninterhadaptulangbelakang
6. 148 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan,Vol. 11, No. 2, Desember 2015: 143-150
ibu. Nyeriinidirasakan hanya selama kon-
traksi dan akan berkurang pada interval
antar kontraksi.
Penyebab nyeripada persalinan kala
I fase aktifsalah satunya adalah kontraksi
uterus yang dikaitkandengan derajat kece-
patan dilatasi serviks dan segmen bawah
rahim. Nyeri persalinaninidiawalidengan
perdarahan, pecahnyaselaput ketubandan
kontraksi atau ketegangan otot rahim,
denganadanyakontraksiinimaka bayiakan
terdorong keluar daridalam rahim secara
bertahap sedikit demisedikit, akibat daya
dorong darikontraksiinimaka mulut rahim
sedikit demi sedikit akan terbuka untuk
memberikan jalanlahir keluarnya bayi.
Dalam keadaan normal kontraksi
munculsecara spontandaritubuhibu yang
mau melahirkan, mekanisme kontraksiini
dikendalikan oleh si stem saraf otonom,
sehingga munculsendirisecara reflek. Kon-
traksidlam pembukaan pintu rahiminilah
yang menjadisalahsatu sumber rasa nyeri
didalampersalinankalaI fase aktif.
TingkatanNyeri PersalinanKala I Fase
Aktif pada Ibu Bersalin Setelah Dila-
kukan Kompres Dingin
Tabel5 menunjukkanhampir seluruh
ibu bersalin yang melahirkan di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur
KecamatanTikung Kabupaten Lamongan
mengalami nyeri sedang pada persalinan
kala I fase aktifsetelah dilakukan kompres
dingin sebanyak 23 orang (82,1%) dan
sebagiankecilibu bersalinyang mengalami
nyeriberat sebanyak 2 orang (7,1%.)
Data tersebut menunjukkan bahwa
hampirseluruhibubersalinsetelahdiberikan
kompres dingin mengalami nyeri sedang.
Klien yang merasa nyeri akan berusaha
untuk menghilangkan rasa nyeri itu agar
ketidaknyamananyangdirasakanhilangdan
aktifitas sehari-hari dapat tetap berjalan.
Pemberiankompresdinginpadaibubersalin
yangsedangmengalaminyeripunggungyang
disebabkan oleh posisi posterior oksiput
janinatauteganganpadaotot punggungdi-
anggapmeredakannyeridenganmengurangi
spasme otot yangdisebabkanolehiskemia,
yang merangsang neuron yang memblok
transmisilanjut rangsangnyeridan menye-
babkanvasodilatasidan peningkatanaliran
darahkearea punggung tersebut.
Kompres dinginadalahsuatu metode
dalam penggunaan suhu rendah setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek
fisiologis.Aplikasikompres dingin adalah
mengurangialirandarahkesuatubagiandan
mengurangiperdarahansertaedema. Diper-
kirakan bahwa terapidingin menimbulkan
efek analgetik dengan memperlambat ke-
cepatanhantaransarafsehinggaimpulsnyeri
yang mencapai otak lebih sedikit. Meka-
nisme lain yang mungkin bekerja adalah
bahwapersepsidinginmenjadidominandan
mengurangipersepsinyeri(Fraser, 2009).
Tujuandalampengobatannyeriadalah
menguranginyerisebesar mungkindengan
efeksampingpalingkecil(Chapman, 2006).
HalinisesuaidenganteoriMusrifatulMdan
Alimul, bahwa kompresdingindapat mem-
berikanrelaksasipadaotot yangtegangdan
kekakuansendi. Ibubersalintidak adayang
mendapatkan pengobatan untuk menghi-
langkan, nyeri persalinan, dimana dalam
pemberiantehnik kompres dingin tidak di-
pengaruhi oleh pengobatan lain sehingga
observasitingkatan nyeripersalinan kala I
fase aktif dapat dilakukan dengan mengu-
rangifaktor perancu.
Pengaruh Kompres Dingin Terhadap
PenurunanNyeriPersalinanKalaIFase
Aktifdi BPS Ny.Mujiyati,Amd.Keb
Berdasarkan tabel6, seluruh ibu ber-
salinyaitusebanyak3orang(100%)menga-
laminyeriringansebelumdilakukanteknik
kompres dingin dantetap mengalaminyeri
ringan setelah dilakukan teknik kompres
7. 149LilinTurlina, NepiV.E. Ratnasari, Pengaruh KompresDingin...
dingin. Sedangkanseluruhibu bersalinyaitu
5 orang (100%) mengalami nyeri sedang
sebelum dilakukan teknik kompres dingin
dan tetap mengalaminyeri sedang setelah
dilakukan teknik kompres dingin. Hampir
seluruh ibu bersalin yaitu 18 orang (90%)
yang mengalami nyeriberat sebelum dila-
kukanteknik kompresdinginmenjadiseba-
giankecilyaitu2 orang (10%)yangmenga-
lami nyeri berat setelah dilakukan teknik
kompres dingin.
MenggunakanbantuanSPSS,hasiluji
statistik Wilcoxon Sign Rank Test tentang
pengaruh kompres dingin terhadap penu-
runan nyeripersalinan kala I fase aktifde-
nganp :< 0,00menunjukkannilaisignifikan
(Z= -4,243) dimana haliniberartiZ< 0,05
sehingga H1 diterimaartinya ada pengaruh
kompres dinginterhadap penurunan nyeri
persalinan kala I fase aktif di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur
KecamatanTikung Kabupaten Lamongan
tahun2013.
Daridatatersebutdapat diketahuibah-
wahampirseluruhibubersalinsebelumdila-
kukankompresdinginmengalaminyeriberat
dan setelah dilakukankompres dingin me-
ngalaminyerisedang. Darisinidapat dike-
tahuibahwakompresdinginsangat mempe-
ngaruhi penurunan nyeripersalinan kala I
fase aktif. Halini sesuai dengan pendapat
Nursalam (2003), bahwa kompres dingin
akan menimbulkan efek analgetik dengan
memperlambat kecepatan hantaran saraf
sehingga impuls nyeriyang mencapaiotak
lebihsedikit sehinggamengurangirasanyeri.
Persalinan adalah rangkaian proses
yangberakhirdenganpengeluaranhasilkon-
sepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan
kontraksi persalinan sejati, yang ditandai
olehperubahanserviksdandiakhiridengan
pelahiran plasenta (Varney, 2008). Ketika
kontraksidimulaiibuakanmerasakannyeri
yang mengakibatkanketidaknyamanandan
untuk mengatasi rasa nyeritersebut dapat
dilakukan kompres dingin yaitu dengan
menggunakan buli-buli dingin. Pengom-
presan ini diletakkan pada daerah yang
terasa nyeribiasanya pada pinggang, perut
bagian bawah atau lipat paha ketika ada
kontraksidenganmemakaibuli-bulidingin
yang diisi air dingin dengan suhu 15-18ºc
selama20-30 menit (Potter&Perry, 2006).
Pengompresan dilakukanselama 20 menit
karena suhu air sudah turun sehingga air
dinginharus digantidansaat itulahmelaku-
kanobservasinyeripersalinan.
Kompres dingin ini berguna untuk
mengurangiketegangannyerisendidanotot,
mengurangi pembengkakan, dan menye-
jukkankulit. Kompresdinginakanmembuat
daerahyangterkenadenganmemperlambat
transmisinyerimelaluineuron-neuronsenso-
rik (Rohani, dkk, 2011:44). Roper (2000)
menyatakan, mekanisme terjadinya penu-
runannyeriakibatdilakukankompresdingin
karena dinginmenyebabkanvasokonstriksi
untuk menurunkan alirandarah ke daerah
tubuh yang mengalami cedera, mencegah
terbentuknyaedema,mengurangiinflamasi.
DinginakanMeredakannyeridenganmem-
buat areamenjadimatirasa, memperlambat
aliran impulsnyeri, meredakanperdarahan
danmeningkatkanambangnyeri,ketegangan
otot menurun yang berguna untuk meng-
hilangkannyeri.
Berdasarkan uraian diatas peneliti
dapat menyimpulkanbahwalebihdariseba-
gian ibubersalinyangmengalaminyeriberat
pada persalinan kala I fase aktif sebelum
dilakukan kompres dingin. Tetapi setelah
dilakukan kompres dingin ada penurunan
nyeriyang hampirseluruh ibu bersalin me-
ngalami nyeri sedang. Hal ini disebabkan
karenaefekdarikompresdinginsendiriyang
dapat menurunkan alirandarah ke daerah
tubuhyang mengalamicederasehingga me-
redakannyeridenganmembuat areamenjadi
matirasa, denganefekinilahtingkatannyeri
persalinan dapat berkurang.
8. 150 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan,Vol. 11, No. 2, Desember 2015: 143-150
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasilpenelitiandapat
ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh
kompres dinginterhadap penurunan nyeri
persalinan kala I fase aktif di BPS
Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur
KecamatanTikung Kabupaten Lamongan
tahun 2013. Dengan demikian, bagi para
bidan diharapkan dapat meningkatkan
pelayanannyamelaluipengembanganasuhan
kebidanan khususnya kompres dingin de-
ngan melibatkan keluarga sebagai upaya
untuk menurunkannyeripersalinan.
Kompres dingin pada saat ibu mera-
sakan nyeri persalinan dapat dilakukan
denganmemperhatikandaerahyangdikom-
pres yaitu padapinggang, perut bagianba-
wah atau lipat paha ketika ada kontraksi
dengan memakaibuli-bulidingin yang diisi
air dingindengansuhu 15-18ºC selama 20-
30menit untukmenurunkannyeripersalinan.
DAFTAR RUJUKAN
Bobak. 2005. Buku Ajar Maternitas Edisi
4. EGC: Jakarta.
Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebi-
danan Persalinan dan Kelahiran.
EGC: Jakarta.
Fraser, Cooper. 2009. Buku Ajar Bidan
Edisi 14. EGC: Jakarta.
Henderson, Christine. 2006. Buku Ajar
Konsep Kebidanan. EGC: Jakarta.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Ke-
perawatan Edisi 2. Salemba
Medika: Jakarta.
Potter dan Perry. 2006. BukuAjar Funda-
mental Keperawatan Edisi 4.
EGC: Jakarta.
Rohani, Saswita Reni, Marisah. 2011.
Asuhan Kebidanan pada Masa
Persalinan. Salemba Medika:
Jakarta.
Roper, Nancy. 2000. Prinsip-prinsip
Keperawatan, (Online), (www//
http: emailbox@ cbn.net.id),
diakses 13 Mei 2013.
Simkin, Peny P.T. 2008. Pedoman
Lengkap Kehamilan Melahirkan
dan Bayi.Archan: Jakarta.
Varney, Hellen. 2008. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Edisi 4. EGC: Jakarta.
Walsh, Linda V. 2008. Buku Ajar Kebi-
danan Komunitas. EGC: Jakarta.