2. DEFINISI
• Peradangan pada apendiks vermiformis
• Apendisitis akut adalah penyebab paling umum
untuk bedah abdomen darurat
3. EPIDEMIOLOGI
• Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur
namun <1 tahun jarang dilaporkan
• Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30
tahun
• Insidens laki-laki dan perempuan sebanding,
utk kelompok usia 20-30 tahun lebih serin laki-
laki
4. ETIOLOGI
• Infeksi bakteri:
Bacteroides fragilis, bakteri anaerob, gram negatif
dan Escherichia coli, bakteri gram
negatif, facultative anaerob. Sedangkan bakteri
lainnya yaitu: Peptostreptococcus, Pseudomonas,
Klebsiela, dan Klostridium, Lactobacillus, dan
B.splanchnicus.
• Erosi mukosa apendiks
• Fekalit
• Benda asing yang tertelan
• Diet rendah serat
5. FAKTOR PREDISPOSISI
• Sumbatan lumen apendiks
• Asupan serat dalam makanan yang rendah
• Hiperplasia jaringan limfoid
• Tumor apendiks
• Cacing askaris
7. Klasifikasi Apendisitis Akut
Appendicitis Akut Sederhana (Cataral
Appendicitis)
• Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan sub
mukosa disebabkan obstruksi. Sekresi mukosa
menumpuk dalam lumen appendiks dan terjadi
peningkatan tekanan dalam lumen yang
mengganggu aliran limfe, mukosa appendiks jadi
menebal, edema, dan kemerahan. Gejala diawali
dengan rasa nyeri di daerah umbilikus, mual,
muntah, anoreksia, malaise, dan demam ringan
8. Appendicitis Akut Purulenta (Supurative
Appendicitis)
• Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema
menyebabkan terbendungnya aliran vena pada dinding
appendiks dan menimbulkan trombosis. Keadaan ini
memperberat iskemia dan edema pada apendiks.
Mikroorganisme yang ada di usus besar berinvasi ke dalam
dinding appendiks menimbulkan infeksi serosa sehingga
serosa menjadi suram karena dilapisi eksudat dan fibrin.
• Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri
tekan, nyeri lepas di titik Mc Burney, defans muskuler, dan
nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans muskuler
dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan tanda-tanda
peritonitis umum.
9. Appendicitis Akut Gangrenosa
• Bila tekanan dalam lumen terus bertambah,
aliran darah arteri mulai terganggu sehingga
terjadi infrak dan ganggren. Selain didapatkan
tanda-tanda supuratif, appendiks mengalami
gangren pada bagian tertentu. Dinding
appendiks berwarna ungu, hijau keabuan atau
merah kehitaman. Pada appendicitis akut
gangrenosa terdapat mikroperforasi dan
kenaikan cairan peritoneal yang purulen.
13. Manifestasi Klinis
Gejala
• Nyeri samar-samar dan
tumpul di daerah epigastrium
di sekitar umbilikus
• Mual muntah
• Nafsu makan berkurang
• Dalam beberapa jam nyeri
akan berpindah ke titik
Mc.Burney
• Konstipasi
Tanda:
• Demam
• Kembung
• Mc. Burney sign
• Obturator sign
• Rovsing sign
• Psoas sign
15. • Dengan palpasi Mc Burney
sign :
▫ Nyeri tekan
▫ Nyeri lepas
▫ Defans muskular lokal,
defans muscular
menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum
parietal
16. • Rovsing sign : perut
kiri bawah ditekan ,
akan terasa nyeri pd
perut kanan bawah
22. INTERPRETASI
• Skor 1-4: tidak dipertimbangkan mengalami
apendisitis akut
• Skor 5-6: dipertimbangkan kemungkinan dx
apendisitis akut tetapi tidak membutuhkan
operasi segera atau dinilai ulang
• Skor 7-8: dipertimbangkan dx apendisitis akut
• Skor 9-10: hampir definitif mengalami dx
apendisitis akut dan dibutukan tindakan bedah
24. PENATALAKSANAAN
• Open appendectomy:
▫ Gridiron insisi
▫ Rocky-Davis insisi
• Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa/perforata
- Preoperatif, antibiotik broad spectrum intravena
diindikasikan untuk mengurangi infeksi pasca
bedah
25. • Post operatif, diteruskan selama 24 jam tanpa
komplikasi, diteruskan selama 5-7 hari kasus
apendisitis ruptur/dengan abses, diteruskan
sampai 7-10 hari kasus apendisitis ruptur
dengan peritonitis difus
• Pencegahan
- Diet tinggi serat
- Defekasi yang teratur
28. Prognosis
• Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi
prognosisinya baik.
• Setelah operasi masih dapat terinfeksi pada 30%
kasus apendiks perforasi/gangrenosa
• Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks
tidak diangkat
30. • Appendicitis kronis merupakan lanjutan
appendicitis akut supuratif sebagai proses
radang yang persisten akibat infeksi
mikroorganisme dengan virulensi rendah,
khususnya obstruksi parsial terhadap lumen.
31. • Diagnosa appendicitis kronis baru dapat
ditegakkan jika ada riwayat serangan nyeri
berulang di perut kanan bawah lebih dari
dua minggu, radang kronik appendiks secara
makroskopik dan mikroskopik
32. • Secara histologis, dinding apendiks menebal,
sub mukosa dan muskularis propia mengalami
fibrosis.
• Terdapat infiltrasi sel radang limfosit dan
eosinofil pada sub mukosa, muskularis propia,
dan serosa. Pembulus serosa tampak berdilatasi.