2. LEARNING OBJECTIVE
• Akut Abdomen
• Etiologi
• Penilaian Klinis
• Differential Diagnosis
• Diagnosis dan
Penatalaksanaan:
o Apendisitis akut
o Batu Empedu
o Ileus
o Intususepsi
o Hernia
o Pankreatitis Akut
o Peritonitis Akut
3. Pendahuluan
• Akut abdomen didefinisikan sebagai rasa nyeri yang
dirasakan pada bagian perut dan membutuhkan
pertolongan dengan segera.
• Kegawatan abdomen yang datang ke rumah sakit dapat
berupa kegawatan bedah atau kegawatan non bedah.
• Insiden nyeri abdomen akut dilaporkan berkisar 5–10%
pada kunjungan pasien ke unit gawat darurat.
4. Anatomi Abdomen
• Regio Abdomen
berdasarkan Kuadran:
• Right Upper Quadrant
• Left Upper Quadrant
• Right Lower Quadrant
• Left Lower Quadrant
5. Anatomi Abdomen
• Regio Abdomen
berdasarkan Regio:
• Epigastrik
• Periumbilikal
• Hipogastrik/suprap
ubik
8. Jenis-Jenis Nyeri
• Visceral Pain: Nyeri visceral sifat
difus dan lokasi nyeri yang buruk,
ambang batas tinggi, adaptasi
yang lambat.
• Stimuli: distensi, traksi, inflamasi,
iskemia.
• Parietal/Somatic Pain: Nyerinya
lebih akut, tajam dan dapat
ditentukan lokasinya.
• Stimuli: iritasi peritoneum
• Cardinal Sign: pain, guarding,
Rebound, Absent bowel sound
9. • Referred Pain: akibat adanya
serabut saraf afferent yang
menginervasi 2 organ yang
letaknya berjauhan dan
memiliki struktur berbeda
secara anatomis , tetapi
memiliki asal embriologik
yang sama.
• Shifting Pain: Lokasi nyeri
saat onset harus dibedakan
dengan lokasi nyeri yang
sekarang dirasakan.
Jenis-Jenis Nyeri
10. Definisi & Etiologi Akut Abdomen
Definisi:
• “Keadaan klinik akibat kegawatan di rongga perut yang biasanya timbul
mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama”
Etiologi:
• Infeksi: Appendisitis akut, Kolesistitis akut, Pankreatitis akut, Ulkus duodenum,
• Perforasi: GI Tract (gaster, usus, apendiks), GU Tract (ureter)
• Obstruksi: GI Tract (Ileus obstruktif, Volvulus, Hernia inkarserata, Ca Colon,
intususepsi), GU Tract (batu, tumor), Vascular (thrombus mesenteric)
• Perdarahan: Abdominal Aorta Aneurysm Rupture, Ruptur hati, limpa, trauma
tajam
22. Radiological Exam:
•USG: appendikolit (+), struktur tubular non-compressible,
operator dependent
•CT Scan hasil baik, non operator dependent, radiasi pada
anak dan ibu hamil
•Appendikogram: Barium swallow, jika hasil USG masih
meragukan
DDx:
Intususepsi, diverkulitis, kehamilan ektopik, PID,
Batu saluran kencing
25. CHECKPOINT
Seorang laki laki datang ke UGD dengan keluhan
nyeri perut. Awal nyeri perut sebelah kanan
bawah. Keluhan disertai perut kembung, mual
muntah, tidak nafsu makan dan demam. Hasil
pemeriksan fisik : Bising sus menghilang, defans
muskular (+). Berapa score alvarado pasien
tersebut?
a. 5
b. 5-7
c. >7
d. 15
e. >15
26. CHECKPOINT
Tn. Lim usia 27 tahun dibawa ke IGD karena
nyeri hebat pada perut kanan bawah sejak 6
jam yang lalu. Pasien mengatakan lebih
nyaman saat tidur terlentang dan lutut
ditekuk ke depan sedikit. Pada pemeriksaan
ditemukan Psoas sign (+), Rovsing sign (+),
Obturator sign (+). Tanda lain apakah yang
diharapkan positif juga pada pasien ini?
a. Ten Horn sign
b. Murphy’s sign
c. Blumberg sign
d. Phren’s sign
e. Reynold’s Pentad
28. Definisi
Kelainan hepatobilier kronis berulang akibat gangguan
metabolisme kolesterol, bilirubin dan asam empedu sehingga
terbentuk batu di kantung (kolelitiasis) dan saluran empedu
(koledokolitiasis).
34. Diagnosis
1. Tes fungsi liver
2. USG transabdominal
3. Magnetic Resonance Cholangiopancreatography
(MRCP) jika USG menunjukkan dilatasi saluran
empedu dan/atau tes fungsi liver abnormal
4. Endoscopic Ultrasound (EUS) jika MRCP gagal
mengonfirmasi diagnosis
37. Intervensi Farmakologis
Ursodeoxycholic acid: menekan
sintesis dan sekresi kolesterol oleh
hati, menghambat absorbsi
kolesterol dari usus.
Indikasi:
1. Batu kolesterol atau campuran
2. Ukuran batu < 1.5 cm
3. Fungsi dan patensi kantung dan
saluran empedu baik, begitu juga
sirkulasi enterohepatik asam
empedu.
38. Seorang pria, 22 tahun, datang dengan keluhan
utama nyeri perut kanan bawah. Nyeri dirasakan
sejak 1 jam yang lalu. Nyeri tekan (+), nyeri lepas
(+), murphy sign (+). Apakah etiologi dari kasus
diatas?
a. Apendekolith
b. Colelitolith
c. Uterolitholith
d. Cistolith
e. Fecalith
CHECKPOINT
39. CHECK POINT
Seorang wanita usia 40 tahun, perawakan gemuk,
mengeluh sakit di abdomen kanan atas. Pasien tidak
tampak jaundice. Pada pemeriksaan USG didapatkan
kandung empedu ukuran membesar, tebal dinding 8
mm disertai gambaran ”double rims”, tampak
bayangan hiperekhoik disertai posterior acoustik
shadow ukuran 2 cm dan pluge intraluminal. Apakah
diagnosis paling mungkin?
a. Hidrops vesika fellae
b. Tumor vesika fellae
c. Kolesistitis akut dan koledokolitiasis
d. Kolangitis akut dan kolelitiasis
e. Kolesistitis akut dan kolelitiasis
42. Etiologi
Jejas di sel asini pankreas akibat :
(1) obstruksi duktus pankreatikus (terutama oleh migrasi batu
empedu)
(2) Stimulasi hormon kolesistokinin (CCK)mengaktivasi enzim
pankreas (cth: pengaruh hipertrigliseridemia dan alkohol)
(3) Iskemia (cth: pankreatitis akut pasca prosedur ERCP atau
aterosklerosis)
Jejas di sel asini Enzim autodigesti: enzim pankreas yang teraktivasi
mencerna pankreas edema, kerusakan vaskular, perdarahan dan
nekrosis organ pankreas
43. Manifestasi Klinis
• Nyeri perut atas
menjalar ke punggung
(bisa diperparah
dengan makan
makanan berlemak)
• Perut bengkak dan
nyeri
• Mual muntah
• Demam
• Takikardi
44. Pemeriksaan Fisik
Pankreatitis nekrosis perdarahan retroperitoneal diskolorisasi kebiruan di kulit:
• Turner sign
– Ekimosis di RUQ
• Cullen Sign
– Ekimosis sekitar umbilikus
45. Diagnosis
• KRITERIA ATLANTA (2012): Pankreatitis akut (+) jika ada 2 dari 3 berikut:
– Nyeri perut bagian atas
– Peningkatan amilase / lipase >3x nilai batas normal
– Hasil pemeriksaan imaging (USG/ CT scan atau MRI) sugestif ke arah pankreatitis
• Tidak semua pasien susp.pankreatitis di CT scan (contrast-enhanced). Indikasi:
– Apabila hasil pemeriksaan amilase–lipase atau USG masih diragukan
– Menentukan tingkat keparahan pankreatitis akut dan mendeteksi adanya komplikasi lokal
pankreatitis
– Pemandu tindakan invasif minimal pada saat melakukan drainase cairan atau debris nekrotik
47. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut
• Puasa
• Pemasangan NG nutrisi
• Resusitasi cairan lewat IV Line
• Pemberian PPI, H2 antagonis
• Antibiotik broad spectrum IV
• Kontrol nyeri dengan Pemberian analgesik IV
50. CHECK POINT
Seorang wanita 50 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Keluhan dirasakan sejak 2 hari
dan dirasakan terus-menerus. Pasien juga mengeluhkan panas badan sejak 1 hari yang lalu, disertai mual
dan muntah. Dari anamnesis didapatkan pasien sudah sering mengeluh nyeri perut kanan atas
sebelumnya dan hilang timbul terutama jika makan makanan berlemak. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu febris, nadi 110x/menit, sklera tidak ikterik, pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan
di abdomen kanan atas. Laboratorium leukositosis 15.000/mm3. Setelah memikirkan diagnosis, anda
memutuskan untuk merawat pasien. Bagaimanakah tatalaksana pasien ini?
a. Pasien tidak dipuasakan, diberi analgetik, H2 blocker, antibiotik peka gram positif
b. Pasien dipuasakan, pasang NGT, diberi analgesik, H2 blocker, dan antibiotik spektrum luas
c. Pasien dipuasakan, pasang NGT, segera konsul ke dokter bedah untuk operasi cito
d. Pasien tidak dipuasakan, diberi golongan obat antasida dan H2 blocker, dan amoksilin oral
e. Pasien tidak dipuasakan, diberi analgetik, dan antibiotik spektrum luas
53. Ileus Obstruktif vs Paralisis
Ileus Obstruktif Ileus Paralisis
Distensi Proksimal tersumbat Semua bagian usus
Udara Distal dari titik obstruksi Di seluruh usus
Manifestasi Klinis Nyeri abdomen, muntah, distensi, konstipasi,
awal gejala bising usus meningkat u/
mengeluarkan isi sumbatan
Kembung, mual, muntah,
konstipasi, bising usus berkurang
sampai hilang, nyeri menyeluruh,
DM (+), distensi gaster – colon
Peritonitis Jarang Berhubungan
Preperitoneal Fat (+) (-)
Gambaran
Radiologis
• Air fluid level pendek-pendek (+) Step
Ladder appearance
• Dilatasi dinding usus di proksimal obstruksi
• Pada letak tinggi: valvula conniventes
terlihat jelas (+), string of pearls (+)
• Letak rendah: haustra terlihat jelas (+)
• Sentinel loop
• Herring bone appearance
• Air fluid level memanjang (+)
• Dinding usus menebal
55. Penatalaksanaan Ileus
• Pre OP:
• Pemasangan NG dekompresi
• IV Line resusitasi cairan dan koreksi keseimbangan
elektrolit, memperbaiki keadaan umum
• Pemasangan kateter urine
• Antibiotik broad spectrum IV jika ditemukan tanda infeksi
• Operatif:
• Laparoskopi eksplorasi
56. CHECKPOINT
Seorang laki-laki datang ke IGD dengan keluhan sakit di seluruh
abdomen, perut terasa kembung dengan riwayat belum BAB sejak 4
hari yang lalu dan sulit buang angin sejak 3 hari yang lalu. Dilakukan
BNO 3 posisi dan didapatkan gambaran usus (kolon dan usus halus)
yang melebar di seluruh abdomen disertai penebalan dinding usus.
Pada BNO tegak tampak gambaran fluid level (+) dan gambaran herring
bone (+), tidak tampak gambaran udara di rongga pelvis dan tampak
gambaran udara bebas di subdiafragma bilateral. Apakah diagnosis
yang paling mungkin?
a. Ileus obstruktif letak tinggi dengan pneumoperitoneum
b. Ileus paralitik dengan asites
c. Ileus obstruktif letak rendah dengan asites
d. Ileus obstruktif letak rendah dengan pneumoperitoneum
e. Ileus paralitik dengan pneumoperitoneum
67. PERITONITIS AKUT
• Definisi: Reaksi inflamasi pada
membran serosa yang membatasi
rongga abdomen dan organ di
dalamnya.
• Klasifikasi:
• Primary: alcohol cirrhosis, ascites, TB
• Secondary: operasi, perforasi, trauma
• Etiologi: E.Coli, Pseudomonas,
Klabsiella
68. PERITONITIS AKUT
MANIFESTASI KLINIS:
• Nyeri perut diffuse
• Demam
• Takikardi
• Hipotensi
• Tanda dehidrasi
• Bising Usus (-)
KRITERIA DIAGNOSIS:
1. Cairan peritoneal keruh
2. WBC >100/mm3
3. 50% WBC berupa PMN
TATALAKSANA:
• Persiapan OP:
• Stabilisasi keadaan umum
• Puasa
• IV Line resusitasi cairan; NGT;
keteterisasi
• Antibiotik broad spectrum IV
• Analgetik IV
• Operatif:
• Laparotomi eksplorasi
69. CHECK POINT
Pria 55 tahun ke IGD dengan keluhan utama nyeri seluruh perut
sejak 2 hari yang lalu. Nyeri dimulai di ulu hati kemudian nyeri
bertambah dan menyebar ke seluruh perut. Pasien memiliki riwayat
nyeri ulu hati selama 1 tahun dan selalu makan obat aspirin untuk
keluhan nyeri kepalanya. Pasien tampak berkeringat dan letargi. NT-
NL+DM+ perut kembung dan BU menurun batas paru hepar
menghilang. Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 110x/menit, suhu
38 C. Penyebab paling sering penyakit ini adalah?
a. Primary Peritonitis
b. Secondary Peritonitis
c. Tertiary Peritonitis
d. Faceal Peritonitis
e. Foreign Body Peritonitis
B. Pasien dipuasakan, pasang NGT, diberi analgesik, H2 blocker, dan antibiotik spektrum luas
The valvulae conniventes, also known as Kerckring folds, plicae circulares or just small bowel folds, are the mucosal folds of the small intestine, starting from the second part of the duodenum, they are large and thick at the jejunum and considerably decrease in size distally in the ileum to disappear entirely in the distal ileal bowel loops.
The haustral folds represent folds of mucosa within the colon. They are formed by circumferential contraction of the inner muscular layer of the colon.