KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
BENIGNA PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO
1. UJIAN KASUS
BENIGNA PAROXYSMAL
POSITIONAL VERTIGO
KHARIMA SARI DELIA
J510155086
KEPANITERAAN KLINIK RSUD KARANGANYAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
2. IDENTITAS
• Nama : Ny. P
• Umur : 46 th
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Buruh pabrik
• Alamat : Lalung
• Agama : Islam
• No RM : 003452xx
• MRS : 22 November
2015
4. Riwayat Penyakit Sekarang
1 hari SMRS pusing berputar, seperti benda
sekitar berputar, mendadak saat bangun dari
berbaring, menengok & jalan makin berat
muntah 4 kali & keringat dingin, tidak hilang
dengan istirahat
Demam (-), gangguan pendengaran (-) telinga
berdengung (-), pandangan kabur/dobel -/-, riw
pakai kacamata plus (+), kesemutan (-), lemah
anggota gerak (-) pelo (-) tersedak (-)
6. ANAMNESIS SISTEM
Sistem serebrospinal: pusing (+), kejang (-)
demam (-)
Sistem kardiovaskuler: berdebar debar (-), sesak
nafas (-) nyeri dada (-)
Sistem respirasi: Batuk (-) pilek (-)
Sistem gastrointestinal: Bab lancar, mual +,
muntah +
Sistem muskuloskeletal: lemah ekstremitas (-)
nyeri otot (-)
Sistem integumen: pucat (-), gatal (-), keringat
dingin +
Sistem urogenital: Bak lancar, nyeri berkemih (-)
7. RESUME ANAMNESIS
Seorang wanita 46 tahun, keluhan pusing
berputar sudah dirasakan 1 hari tidak
membaik dgn istirahat, tambah berat jika
menengok ke kanan ke kiri atau berjalan, mual
+ muntah + keringat dingin +, Riwayat trauma
kepala +, riwayat gangguan pendengaran +
8. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
TD 120/60, N: 72
kpm RR: 20 kpm,
S: 36,8 C, TB
155, BB 50
Keadaan Umum:
tampak sakit
ringan
Status gizi:
normoweight
Kepala: bentuk
dan ukuran
normal
9. Mata: KA (-/-), SI (-
/-), pupil
(2mm/2mm), pupil
(isokor, isokor)
Leher: PKGB (-/-),
simetris, tekanan
vena jugularis tidak
terlihat
10. Paru-paru:
Inspeksi: pengembangan paru simetri antara
kanan dan kiri, tidak ada gerakan yang
tertinggal, retraksi dada +/+, SIC melebar
Palpasi: fremitus kanan dan kiri sama, tidak
ada gerakan yang tertinggal.
Perkusi: sonor (+/+)
Auskultasi: SDV (+/+), wheezing (-/-),
ronkhi (-/-).
11. Jantung:
Inspeksi: ictus cordis tidak tampak.
Palpasi: ictus cordis tidak teraba tidak kuat
angkat
Perkusi: batas jantung tidak melebar
Auskultasi: bunyi jantung I dan II murni,
reguler, bising (-), gallop (-), murmur (-).
12. Abdomen:
Inspeksi: darm contour (-), darm steiffung (-),
simetri, tidak ada bekas luka.
Auskultasi: peristaltik usus normal.
Palpasi: nyeri tekan (-), tidak ada pembesaran
hepar dan lien.
Perkusi: timpani di seluruh kuadran abdomen.
13. Status Neurologik
Kesadaran
Kuantitatif:
GCS (E4,
V5, M6)
Kualitatif:
CM
Perasaan
hati: baik
Orientasi:
baik
Jalan
pikiran: baik
Kecerdasan:
baik
Daya ingat
kejadian:
baik
Kemampuan
bicara: baik
Sikap tubuh:
baik
Cara
berjalan:
baik
Gerakan
abnormal: -
16. N. Cranialis
Kanan Kiri
Daya Pembau baik baik
Kanan Kiri
Daya penglihatan baik baik
Pengenalan warna baik baik
Medan penglihatan baik baik
Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Arteri/vena - -
Perdarahan - -
N. I
N. II optikus
17. N. III
Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerakan mata ke medial baik baik
Gerakan mata ke atas baik baik
Gerakan mata ke bawah baik baik
Ukuran pupil 2 mm 2 mm
Bentuk pupil Isokor Isokor
Reflek cahaya langsung + +
Reflek cahaya konsekuil + +
Reflek akomodatif + +
Strabismus divergen -
Diplopia -
19. N. V (trigeminus)
Kanan Kiri
Menggigit + +
Membuka mulut + +
Sensibilitas muka
atas
+ +
Sensibilitas muka
tengah
+ +
Sensibilitas muka
bawah
+ +
Reflek kornea + +
Reflek bersin + +
Reflek maseter - -
20. N. VI (abducens)
Kanan Kiri
Gerakan mata ke
lateral
+ +
Strabismus
konvergen
-
Diplopia -
21. Kanan Kiri
Kerutan kulit dahi + +
Kedipan mata + +
Lipatan naso-labial + +
Sudut mulut + +
Mengerutkan dahi + +
Mengerutkan alis + +
Menutup mata + +
Meringis + +
Mengembungkan pipi + +
Bersiul + +
-N. VII
22. Tik fasial - -
Lakrimasi - -
Daya kecap lidah 2/3
depan
+ +
Reflek visuo-palpebra + +
Reflek glabella - -
Reflek aurikulo-
palpebra
+ +
Tanda myerson - -
23. N. VIII (akustikus)
Kanan Kiri
Mendengar
suara berisik
+ +
Mendengar
suara detik
arloji
+ +
Tes weber + +
Tes rinne + +
Tes schwabah normal normal
24. N. IX (glosofaringeus)
Kanan Kiri
Arkus faring + +
Daya kecap
lidah 1/3
belakang
+ +
Reflek muntah + +
Sengau + +
Tersedak + +
25. Kanan Kiri
Arkus faring Uvula di tengah Uvula di tengah
Nadi + kuat + kuat
Bersuara + +
Menelan + +
Kanan Kiri
Memalingkan kepala + +
Sikap bahu Normal Normal
Mengangkat bahu + +
Trofi otot bahu eutrofi eutrofi
-N. X (vagus)
-N. XI (aksesorius)
26. N. XII (hipoglosus)
Kanan Kiri
Sikap lidah + +
Artikulasi + +
Tremor lidah - -
Menjulurkan lidah + +
Kekuatan lidah + +
Trofi otot lidah eutrofi eutrofi
Fasikulasi lidah - -
29. Lengan atas lengan bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus normal normal normal normal
Trofi eutrofi eutrofi eutrofi eutrofi
32. Biceps Triceps
Reflek fisiologis +/+ +/+
Perluasan reflek -/- -/-
Reflek silang -/- -/-
Kanan Kiri
Drop foot - -
Udem - -
Warna kulit Coklat Coklat
Kontraktur - -
Inspeksi anggota gerak bawah
33. Tungkai atas tungkai bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Kekuata
n
5 5 5 5
Tonus N N N N
Trofi E E E E
43. Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas
Bebas Bebas
Kekuatan Otot 5 5
5 5
Reflek Fisiologis + +
+ +
Reflek Patologis - -
- -
Tonus otot N N
N N
Klonus - -
Trofi otot Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas + +
46. Non Medikamentosa
Latihan membuka mata, melirik ke atas, ke
bawah, ke samping kiri-kanan
Latihan menggerakkan kepala ke kiri dan kanan,
kemudian miring kanan-kiri
Latihan duduk, berdiri kemudian berjalan
47. Prognosa
Death: ad bonam
Disease: dubia ad bonam
Disability: ad bonam
Discomfort: dubia ad bonam
Disatisfication: dubia ad bonam
48. Definisi
Vertigo perasaan berputar penglihatan
bergerak, subyektif kalau merasa dirinya
bergerak dan obyektif kalau sekelilingnya
yang bergerak.
Epidemiologi
Merupakan keluhan ketiga paling sering setelah
nyeri dada dan fatigue
Menyerang > 50% pada orang tua
47 – 61% pada usia 70 th
49. Etiologi
Tusa, RJ : Vertigo and Dizziness. In Aminoff, MJ, Daroff,
RB (eds) : Encyclopedia of the Neurological Sciences. Vol.
IV, 2004, p. 651-655.
50. VERTIGO
PERIPHERAL vs CENTRAL
Symptom
Likely aetiology
Peripheral Central
Episode ringan kronis
Onset mendadak Berangsur-angsur
Intensitas ringan berat
Nausea, vomit berat bervariasi
Gejala auditorik sering jarang
Gejala neurologis jarang sering
Perubahan status mental Jarang Kadang +
Kesembuhan cepat lambat
51. Vertigo Perifer: Penyebab
Condition Details
Benign paroxysmal
positional vertigo
(BPPV)
Singkat, vertigo dipicu posisi yang
disebabkan partikel abnormal dari kanalis
semisirkularis
Meniere’sdisease Kelebihan cairan endolimfe disensi sistem
endolimfatik
Vestibular neuronitis Inflamasi nervus vestibularis, biasanya
karena virus
Acute labyrinthitis Inflamasi labirin akibat infeksi viral/bakteri
Labyrinthine infarct Aliran darah ke labirin terganggu
Labyrinthine
concussion
Rusaknya labirin post trauma kepala
Autoimmune inner ear
disease
Irespons imun yang abnormal menyerang
sel telinga dalam
52. PATOFISIOLOGI
Rasa pusing gangguan alat keseimbangan
tubuh ketidakcocokan antara posisi tubuh
yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi
oleh susunan saraf pusat
Ada beberapa teori yang berusaha
menerangkan kejadian tersebut :
Teori rangsang berlebihan (overstimulation):
rangsang yang berlebihan hiperemi kanalis
semisirkularis fungsinya terganggu vertigo,
nistagmus, mual dan muntah.
53. Teori Neural Mismatch: rangsang gerakan
tidak sesuai dengan harapan yang sudah
tersimpan di memori pengalaman gerak
sebelumnya di cerebelum dan korteks
cerebri.
Lama kelamaan penyusunan kembali
pola gerakan yang sedang dihadapi sama
dengan pola yang ada di memori Orang
menjadi beradaptasi. Makin besar
ketidaksesuaian pola gerakan yang dialami
56. 56
• Mendadak pada
vertigo perifer
• bertahap pada vertigo
sentralOnset
• Ringan / sedang, pada
vertigo sentral
• Berat, ada gangguan
fungsi otonom dijumpai
pada vertigo perifer
Intensitas
57. • Singkat ( detik, menit, jam ) ->
vertigo perifer
• Lama ( hari sampai minggu /
bulan ) vertigo sentral
Durasi
serangan
vertigo
• Singkat ( detik, menit, jam )
vertigo perifer
• Lama ( hari sampai minggu /
bulan ) vertigo sentral
• Arahnya sensasi, jika menetap /
posisi tertentu banyak vertigo
perifer
• Arah sensasi sama – sama dan
tak menentu pada vertigo
sentral
Karakteristik
sensasi
gerakan
58. 58
Keluhan lain yang terjadi
seperti, kesulitan menelan,
perasaan baal di muka,
melihat double, perasaan di
telinga tidak enak (
mendengung ), kelemahan
anggota gerak badan.
Vertigo perifer disertai
keluhan telinga sedang pada
vertigo sentral banyak
dikeluhkan gangguan
menelan
59. B. Pemeriksaan Fisik
59
1. Nystagmus : gerakan bola mata yang
sifatnya involunter, bolak balik, ritmis, dengan
frekuensi tertentu .
2. Reflex vestibulo spinal fungsi serebellum
meliputi:
a) Fungsi extremitas superior ( Standing /
Quicks test, Post Pointing test )
b) Fungsi kombinasi gerakan termasuk di sini
:
• Finger to finger test
• Finger to nose test
• Diadokinesia
60. 3. Pemeriksaan neurologi rutin:
• Nn Kranialis lesi di batang otak atau
serebellopontin area
• Reflex kornea terganggu pada tanda awal tumor
serebellopontin
• Vertigo & penurunan pendengaran lesi pada Nn
VIII seperti Acoustic Neurona
• Parese N.VII sesisi dan vertigo dan migren
sering herpes zoster otikum
• Parese n VII, IX, X, XII vertigo sentral
• Motorik
• Sensorik
60
61. 5. Pemeriksaan radiologi
• CT-Scan kepala : perdarahan atau infark
serebellum .
• MRI Kepala : perdarahan / infark
serebellum, acoustik neurinoma, multiple
sclerosis.
• Angiografi : insuffisiensi sistem vertebro
basiler
61
62. 6.Pemeriksaan lainnya :
• Pemeriksaan glukosa darah untuk
Hiperglikemia
• EKG
Ekstra sistole
Gangguan Irama
Bradikardi
62
63. Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang
berhubungan
Tanda Klinis
PERIFER
1 Benigna
Paroxysmal
Posisional
Vertigo
Serangan Vertigo yang
singkat, pada posisi
tertentu dan mudah
diulangi
Saat
serangan,
mual, muntah
Posisi kepala
tertentu
merangsang
vertigo
2 Labyrinthitis
A. Serous
B. Acut
Superaktif
Sedang / berat pada posisi
tertentu . Didahului infeksi
telinga, hidung,
tenggorokan
Vertigo dengan adanya
infeksi superaktif di telinga
Tuli ringan /
sedang, suhu
badan normal
Tuli berat
cepat terjadi
mual muntah
Vertigo
Horizontal, tanda
tidak berat
gejala berat dan
serius pada
media acut
disertai panas
3 Penyakit
Meniere’s
Vertigo Rotatoar mendadak
berat, berakhir dalam
beberapa jam dan terjadi
Mual, muntah
tinitus,
gangguan
Nystagmus
spontan63
64. Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang
berhubungan
Tanda Klinis
PERIFER
4 Vestibuler
Neuritis
Vertigo berat mendadak,
intensitas meningkat dalam
beberapa jam dan berakhir
dalam beberapa hari .
Dipicu pada posisi tertentu,
riwayat infeksi sebelumnya
Mual, muntah
keluhan
telinga lainnya
tidak ada
Nystagmus
spontan arah
sisi lesi
5 Acoustic
Neurona
Vertigo kronis dengan
intensitas meningkat,
gangguan keseimbangan
tahap lanjut
Tuli, tinitus
ataksia ( tahap
lanjut )
- tuli sesisi
- reflex kornea
terganggu
- Hipesthesi
wajah, tiba –
tiba memburuk
hidrocephalus
64
65. Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang
berhubungan
Tanda Klinis
Central
1 Gangguan
vaskularis
A. Insuffisilusi
Vertebrobasile
r
- Vertigo mendadak
- Riwayat Artherosklerosis (
Tua, DM )
- nyeri kepala
- Ataksia
- tebal dimuka
( Baal diwajah
)
- melihat
double
pemeriksaan
neurolgis
B. Perdarahan
serebellum
vertigo rotatoar mendadak,
berat
- intensitas bertambah
- ggn keseimbangan yg
berat
nyeri kepala,
mual, muntah,
kaku kuduk
KK ( + ) ,
ataksia,
nystagmus ,
bidireksional
C. Perdarahan
pons / batang
otak
Nyeri kepala dan vertigo
diikuti kesadaran menurun
Mual muntah,
koma
Koma dlm,
rflx batang
otak (-)
tetraparesis
D. Oklusi
a).A.serebelli Vertigo rotatoar berat, Mual, muntah,
Nystagmus
bidireksional
65
66. Etiologi Gejala Gejala yang
berhubunga
n
Tanda Klinis
Central
1 b).
A.serebelli
anterior
posterior
Vertigo rotatoar
berat, mendadak
Mual muntah,
ggn
mendengar,
baal di wajah
-nystagmus
bidireksional
-ggn nervus V, VII, IX
2 Trauma :
A. Kepala
- Vertigo
posisional
- durasi akut,
kronis
Nausea, mual
muntah
sedang
Ada fraktur basis
craini
3 Vertebro
basiler
disertai
migren
- Vertigo +
migren
- nyeri kepala
timbul setelah
Aura berupa
disarteri,
ataksia
paresteksi
Tidak ditemukan
gejala neurologis
focal setelah
serangan
66
67. 1. Terapi etiologi vertigo
• farmakoterapi
• Prosedur reposisi partikel pada BPPV
• Bedah
2. Symptomatic
• Farmakoterapi
3. Rehabilitative
• Latihan rehabilitasi vestibular
4. Prevention of aggravating factor
• Diet
• Perubahan gaya hidup
Pilihan terapi berdasarkan jenis dan penyebab vertigo
Terapi pada vertigo
67
68. Pada BPPV Manuver Epley adalah yang paling
sering digunakan pada kanal vertikal
Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi
yang sakit pasien berbaring dengan kepala
tergantung dipertahankan 1-2 menit. Lalu
kepala ditolehkan ke sisi sebaliknya, dan posisi
supinasi berubah menjadi lateral dekubitus dan
dipertahan 30-60 detik. Setelah itu pasien
mengistirahatkan dagu pada pundaknya dan
kembali ke posisi duduk secara perlahan
69.
70. Brandt-Daroff exercise
Manuver ini dikembangkan sebagai latihan
untuk di rumah dan dapat dilakukan sendiri
oleh pasien sebagai terapi tambahan pada
pasien yang tetap simptomatik setelah
manuver Epley atau Semont. Latihan ini juga
dapat membantu pasien menerapkan
beberapa posisi sehingga dapat menjadi
kebiasaan
71.
72. Terapi simtomatis
72
ANTIHISTAMIN
• Memiliki aktivitas
antikholinergik
sentral
• Dipenhidramin 25
mg (1 kapsul) – 50
mg, 4 x 1 p.o
BETAHISTIN
• Analog histamin
meningkatkan
sirkulasi telinga
dalam
• BETAHISTIN
MESYLATE 6 mg (1
tablet) – 12 mg, 3 x 1
p.o.
73. Sedative minor
• untuk mengurangi
kecemasan yang
diderita yang sering
menyertai gejala
vertigo
• LORAZEPAM 0,5-1
mg x 1 p.o
• DIAZEPAM 2-5 mg x
1 p.o
ANTI KHOLINERGIK
• menekan aktivitas
sistem vestibular
dapat mengurangi
gejala vertigo.
• SKOPOLAMIN,
dapat dikombinasi
dengan fenotiazine
atau efedrin dan
mempunyai khasiat
sinergistik 0,3 mg-
0,6 mg, 3-4 kali
sehari
74. PROGNOSIS
Umumnya baik, dapat terjadi remisi sempurna.
Sebaliknya pada tipe sentral, prognosis
tergantung dari penyakit yang mendasarinya.
Infark arteri basilar atau vertebral, misalnya,
menandakan prognosis yang buruk.
75. PEMBAHASAN
Pada pasien ini didapatkan resume masalah sebagai
berikut :
1. Pasien mengalami pusing berputar
2. Keluhan tersebut dirasakan secara tiba-tiba saat bangun
dari berbaring
3. Terdapat mual, muntah, pusing bertambah jika menengok
ke kanan atau kiri dan berjalan
4. Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serupa dan
memiliki riwayat trauma kepala, dan gangguan
pendengaran
5. Dari hasil pemeriksaanRebound -, Romberg -,
Adiodokokinesis +, nistagmus -, tes telunjuk teelunjuk
kesulitan
76. Symptom
Gejala vertigo
perifer
Kasus pasien
Onset mendadak Pusing timbul tiba tiba saat
bangun dari berbaring
Intensitas ringan Pusing dirasakan tidak begitu
berat jika tidak menengok
atau berjalan
Nausea, vomit berat Mual + muntah ++
Gejala auditorik sering -
Gejala neurologis jarang -
Perubahan status
mental
Jarang -
Kesembuhan cepat 1 hari dirawat, pusing sudah
berkurang sudah bisa duduk
dan berdiri
77. Etiologi Gejala Gejala yang
berhubungan
Tanda Klinis
1 Benigna
Paroxysmal
Posisional
Vertigo
Serangan Vertigo yang
singkat, pada posisi
tertentu dan mudah
diulangi
Saat
serangan,
mual, muntah
Posisi kepala
tertentu
merangsang
vertigo
2 Penyakit
Meniere’s
Vertigo Rotatoar mendadak
berat, berakhir dalam
beberapa jam dan terjadi
berulang - ulang
Mual, muntah
tinitus,
gangguan
pendengaran
Nystagmus
spontan
3 Vestibuler
Neuritis
Vertigo berat mendadak,
intensitas meningkat dalam
beberapa jam dan berakhir
dalam beberapa hari .
Dipicu pada posisi tertentu,
riwayat infeksi sebelumnya
Mual, muntah
keluhan
telinga lainnya
tidak ada
Nystagmus
spontan arah sisi
lesi