SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Arief Yanto

Kondisi dimana terjadi infeksi pada umbai
apendiks
Merupakan penyakit bedah abdomen yang
paling sering terjadi
Apendisitis

Apendisitis akut
Apendisitis kronik
Klasifikasi

 Nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan
nyeri viseral di daerah epigastrium disekitar
umbilikus.
 Keluhan ini sering disertai mual dan kadang
muntah.
 Umumnya nafsu makan menurun.
 Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titik
mcBurney.
 Nyeri dirasakan lebih tajam dan lebih jelas letaknya
sehingga merupakan nyeri somatik setempat
Apendisitis akut

Diagnosis apendisitis kronis baru dapat ditegakkan jika
ditemukan adanya :
 Riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari 2
minggu, radang kronik apendiks secara makroskopik
dan mikroskopik.
 Kriteria mikroskopik apendisitis kronik adalah fibrosis
menyeluruh dinding apendiks, sumbatan parsial atau
total lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus
lama di mukosa , dan adanya sel inflamasi kronik.
Insiden apendisitis kronik antara 1-5%.
Apendisitis kronis

Apendisitis akut merupakan merupakan infeksi
bakteria.
Sumbatan lumen apendiks  hiperplasia jaringan
limfe, fekalit, tumor apendiks dan cacing askaris
Erosi mukosa apendiks karena parasit seperti
E.histolytica
Makan makanan rendah serat  konstipasi 
menaikkan tekanan intrasekal  sumbatan
fungsional apendiks dan meningkatnya
pertumbuhan kuman flora kolon
Etiologi

Anoreksia, mual, muntah (50%)
Demam
Nyeri perut kanan bawah yang awalnya
timbul pada daerah epigastik atau
periumbilikal
Diare atau konstipasi (18%)
Onset/ timbul dalam waktu 48 jam (80%
dewasa)
Manifestasi Klinis

Nyeri kanan bawah (jarang)
Afebril/ tidak mengalami demam
nyeri hilang timbul yang dapat
menyerupai kondisi akut selama lebih dari
atau sama dengan tiga minggu
Munculnya nyeri/onset dua minggu atau
lebih (2%)
Manifestasi Klinis

 Hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur
karena fibrosis, neoplasma  penyumbatan lumen
apendiks  Obstruksi  mukus yang diproduksi
mukosa mengalami bendungan  peningkatan
tekanan intralumen  menghambat aliran limfe 
edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa
Apendisitis akut lokal (nyeriepigastrium)
Patofisiologi

 Sekresi mukus terus berlanjut  tekanan akan terus
meningkat  obstruksi vena, edema bertambah, dan
bakteri akan menembus dinding  Peradangan
meluas dan mengenai peritoneum  nyeri di daerah
perut kanan bawah
Apendisitis supuratif akut

 Tekanan meningkat  aliran arteri terganggu 
infark dinding apendiks diikuti gangren
Apendisitis gangrenosa.

 Dinding apendiks rapuh  pecah
Apendisitis perforasi.
 Perforasi lebih mudah terjadi pada anak-anak dan
lansia

Laboratorium:
 Darah lengkap  ditemukan jumlah leukosit antara
10.000-20.000/ml (leukositosis) dan neutrofil diatas
75%.
 Test protein reaktif (CRP)  ditemukan jumlah
serum yang meningkat
Pemeriksaan diagnostik

Radiologi:
 Ultrasonografi  ditemukan bagian memanjang pada
tempat yang terjadi inflamasi pada apendiks
 CT-scan  ditemukan bagian menyilang dengan
apendikalit serta perluasan dari apendiks yang
mengalami inflamasi serta pelebaran sekum

 Tindakan pre operatif:
Penderita di rawat, diberikan antibiotik dan kompres
untuk menurunkan suhu penderita, pasien diminta
untuk tirah baring dan dipuasakan.
 Tindakan operatif : appendiktomi.
 Tindakan post operatif,
Klien dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur
seama 2 x 30 menit, hari berikutnya makanan lunak
dan berdiri tegak di luar kamar, hari ketujuh luka
jahitan diangkat, klien pulang
Penatalaksanaan

Asuhan keperawatan

 Biodata
 Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status
perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, alamat dan nomor register.
 Lingkungan
 Dengan adanya lingkungan yang bersih, maka daya
tahan tubuh penderita akan lebih baik daripada
tinggal di lingkungan yang kotor.
Pengkajian

 Riwayat kesehatan
 Keluhan utama : Nyeri pada daerah kuadran kanan
bawah, nyeri sekitar umbilikus, nyeri saat batuk
(Dunphy sign)
 Riwayat kesehatan dahulu: Riwayat operasi
sebelumnya pada kolon.
 Riwayat kesehatan sekarang: Sejak kapan keluhan
dirasakan, berapa lama keluhan terjadi, bagaimana
sifat dan hebatnya keluhan, dimana keluhan timbul,
keadaan apa yang memperberat dan memperingan

 Inspeksi
 Pada apendisitis akut sering ditemukan adanya
abdominal swelling, sehingga pada pemeriksaan
jenis ini biasa ditemukan distensi abdomen
Peeriksaan fisik

 Palpasi
 Pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan akan
terasa nyeri.
 Dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri.
 Nyeri tekan perut kanan bawah merupakan kunci
diagnosis dari apendisitis.
 Pada penekanan perut kiri bawah akan dirasakan nyeri
pada perut kanan bawah, ini disebut tanda Rovsing
(Rovsing sign).
 Tekanan pada perut kiri dilepas maka juga akan terasa
sakit di perut kanan bawah, ini disebut tanda Blumberg
(Blumberg sign).

 Colok dubur
 Pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis untuk
menentukkan letak apendiks apabila letaknya sulit
diketahui.
 Jika saat dilakukan pemeriksaan ini terasa nyeri,
maka kemungkinan apendiks yang meradang di
daerah pelvis.
 Pemeriksaan ini merupakan kunci diagnosis
apendisitis pelvika.

 Uji psoas dan uji obturator
 Untuk mengetahui letak apendiks yang meradang.
 Uji psoas dilakukan dengan rangsangan otot psoas
mayor lewat hiperekstensi sendi panggul kanan,
kemudian paha kanan ditahan.
 Bila apendiks yang meradang menempel pada m.psoas
mayor, maka tindakan tersebut akan menimbulkan
nyeri.

 Sedangkan pada uji obturator dilakukan gerakan
fleksi dan andorotasi sendi panggul pada posisi
terlentang.
 Bila apendiks yang meradang kontak dengan
m.obturator internus yang merupakan dinding
panggul kecil, maka tindakan ini akan menimbulkan
nyeri.
 Pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis pelvika

 Aktivitas / istirahat : Gejala : Malaise.
 Sirkulasi : Takikardi.
 Eliminasi : Konstipasi pada awitan awal. Diare
(kadang-kadang). Distensi abdomen, nyeri tekan/
nyeri lepas, kekakuan. Penurunan atau tidak ada
bising usus.
 Makanan / cairan : Anoreksia, Mual/muntah.
Perubahan pola fungsi
 Nyeri / kenyamanan :
 Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang
meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc.Burney ,
meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas
dalam (nyeri berhenti tiba-tiba diduga perforasi atau
infark pada apendiks).
 Keluhan berbagai rasa nyeri/ gejala tak jelas
(berhubungan dengan lokasi apendiks, contoh : retrosekal
atau sebelah ureter). Perilaku berhati-hati ; berbaring ke
samping atau telentang dengan lutut ditekuk.
 Meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah karena
posisi ekstensi kaki kanan/ posisi duduk tegak. Nyeri
lepas pada sisi kiri diduga inflamasi peritoneal.

 Pernapasan : Takipnea, pernapasan dangkal.
 Keamanan: Demam (biasanya rendah).

Preoperasi
 Nyeri akut b/d obstruksi dan inflamasi apendiks
 Resiko tinggi terhadap infeksi b/d perforasi pada
Apendiks dan tidak adekuatnya pertahanan utama.
 Resiko Volume cairan kurang dari kebutuhan b/d
intake cairan yang tidak adekuat
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b/d intake yang tidak adekuat
Diagnosa Keperawatan

Post operasi
 Resiko kekurangan volume cairan /d pembatasan
pemasukan cairan secara oral
 Nyeri akut b/d adanya luka insisi bedah
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
interupsi mekanis pada kulit/jaringan

 Diagnosa:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d intake yang tidak adekuat
 Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam kebutuhan nutrisi terpenuhi
Rencana tindakan

 Kriteria hasil:
 Nafsu makan meningkat
 Berat badan normal
 Bising usus normal
 Nilai laboratorium normal
 Konjungtiva dan mukosa tidak pucat

 Rencana tindakan:
 Kaji pola nutrisi klien
 Kaji respon mual, muntah
 Timbang berat badan tiap hari
 Lakukan tindakan pemasangan NGT bila perlu
 Berikan nutrisi cair melalui NGT
 Lakukan oral hygiene

 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian nutrisi
cair
 Berikan program terapi nutrisi parenteral

Terima kasih

More Related Content

What's hot

Gastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagGastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagMeironi Waimir
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajarhomeworkping4
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akutdeky akbar
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitisPradasary
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasusaauyahilda
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptkas mulyadi
 
119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-pptZulfikar Fikar
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisHerlan Boga
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitisKANDA IZUL
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 

What's hot (20)

Gastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagGastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maag
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 
Urtikaria akut
Urtikaria akutUrtikaria akut
Urtikaria akut
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
Peri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltratPeri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltrat
 
Prolaps hemoroid
Prolaps hemoroidProlaps hemoroid
Prolaps hemoroid
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis ppt
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitis
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
APPENDISITIS
APPENDISITISAPPENDISITIS
APPENDISITIS
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
 
appendisitis
appendisitisappendisitis
appendisitis
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
 
Pptaskep 111006064606-phpapp02
Pptaskep 111006064606-phpapp02Pptaskep 111006064606-phpapp02
Pptaskep 111006064606-phpapp02
 
PPT ASKEP BRONKITIS
PPT ASKEP BRONKITISPPT ASKEP BRONKITIS
PPT ASKEP BRONKITIS
 
Ppt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akutPpt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akut
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
Acute Abdomen
Acute AbdomenAcute Abdomen
Acute Abdomen
 
Miastenia Gravis
Miastenia GravisMiastenia Gravis
Miastenia Gravis
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
Apendisitisakutkronik 130922214348-phpapp02
Apendisitisakutkronik 130922214348-phpapp02Apendisitisakutkronik 130922214348-phpapp02
Apendisitisakutkronik 130922214348-phpapp02
 
seorang suami sedang sekarat di ruang icu
seorang suami sedang sekarat di ruang icuseorang suami sedang sekarat di ruang icu
seorang suami sedang sekarat di ruang icu
 
Soal uji coba un smp part1
Soal uji coba un smp part1Soal uji coba un smp part1
Soal uji coba un smp part1
 
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppniLatihan soal-ujian-knukp-ppni
Latihan soal-ujian-knukp-ppni
 
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitisAsuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Bahaya Merokok
Bahaya MerokokBahaya Merokok
Bahaya Merokok
 

Similar to Asuhan keperawatan apendisitis

Similar to Asuhan keperawatan apendisitis (20)

Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
Askep apendisitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep apendisitis AKPER PEMKAB MUNA Askep apendisitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep apendisitis AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
 
82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis
 
359218810-Apendisitis-PPT.pptx
359218810-Apendisitis-PPT.pptx359218810-Apendisitis-PPT.pptx
359218810-Apendisitis-PPT.pptx
 
BAB 2.pdf
BAB 2.pdfBAB 2.pdf
BAB 2.pdf
 
Appendititis
AppendititisAppendititis
Appendititis
 
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhanApendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
 
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
 
Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Appendiks kmb
 
Apendisitis infiltrat
Apendisitis infiltratApendisitis infiltrat
Apendisitis infiltrat
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
 
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptxASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
ASKEP KOLIK ABDOMEN.pptx
 
Bab 2 new
Bab 2 newBab 2 new
Bab 2 new
 
app perforasi.pptx
app perforasi.pptxapp perforasi.pptx
app perforasi.pptx
 
Appendicitis
AppendicitisAppendicitis
Appendicitis
 
238941957 case-anak
238941957 case-anak238941957 case-anak
238941957 case-anak
 
App.pptx
App.pptxApp.pptx
App.pptx
 
Anamnesis
AnamnesisAnamnesis
Anamnesis
 
0914028208 3-bab 2
0914028208 3-bab 20914028208 3-bab 2
0914028208 3-bab 2
 

Recently uploaded

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (19)

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

Asuhan keperawatan apendisitis

  • 2.  Kondisi dimana terjadi infeksi pada umbai apendiks Merupakan penyakit bedah abdomen yang paling sering terjadi Apendisitis
  • 4.   Nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral di daerah epigastrium disekitar umbilikus.  Keluhan ini sering disertai mual dan kadang muntah.  Umumnya nafsu makan menurun.  Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titik mcBurney.  Nyeri dirasakan lebih tajam dan lebih jelas letaknya sehingga merupakan nyeri somatik setempat Apendisitis akut
  • 5.  Diagnosis apendisitis kronis baru dapat ditegakkan jika ditemukan adanya :  Riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari 2 minggu, radang kronik apendiks secara makroskopik dan mikroskopik.  Kriteria mikroskopik apendisitis kronik adalah fibrosis menyeluruh dinding apendiks, sumbatan parsial atau total lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama di mukosa , dan adanya sel inflamasi kronik. Insiden apendisitis kronik antara 1-5%. Apendisitis kronis
  • 6.  Apendisitis akut merupakan merupakan infeksi bakteria. Sumbatan lumen apendiks  hiperplasia jaringan limfe, fekalit, tumor apendiks dan cacing askaris Erosi mukosa apendiks karena parasit seperti E.histolytica Makan makanan rendah serat  konstipasi  menaikkan tekanan intrasekal  sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon Etiologi
  • 7.  Anoreksia, mual, muntah (50%) Demam Nyeri perut kanan bawah yang awalnya timbul pada daerah epigastik atau periumbilikal Diare atau konstipasi (18%) Onset/ timbul dalam waktu 48 jam (80% dewasa) Manifestasi Klinis
  • 8.  Nyeri kanan bawah (jarang) Afebril/ tidak mengalami demam nyeri hilang timbul yang dapat menyerupai kondisi akut selama lebih dari atau sama dengan tiga minggu Munculnya nyeri/onset dua minggu atau lebih (2%) Manifestasi Klinis
  • 9.   Hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis, neoplasma  penyumbatan lumen apendiks  Obstruksi  mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan  peningkatan tekanan intralumen  menghambat aliran limfe  edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa Apendisitis akut lokal (nyeriepigastrium) Patofisiologi
  • 10.   Sekresi mukus terus berlanjut  tekanan akan terus meningkat  obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus dinding  Peradangan meluas dan mengenai peritoneum  nyeri di daerah perut kanan bawah Apendisitis supuratif akut
  • 11.   Tekanan meningkat  aliran arteri terganggu  infark dinding apendiks diikuti gangren Apendisitis gangrenosa.
  • 12.   Dinding apendiks rapuh  pecah Apendisitis perforasi.  Perforasi lebih mudah terjadi pada anak-anak dan lansia
  • 13.  Laboratorium:  Darah lengkap  ditemukan jumlah leukosit antara 10.000-20.000/ml (leukositosis) dan neutrofil diatas 75%.  Test protein reaktif (CRP)  ditemukan jumlah serum yang meningkat Pemeriksaan diagnostik
  • 14.  Radiologi:  Ultrasonografi  ditemukan bagian memanjang pada tempat yang terjadi inflamasi pada apendiks  CT-scan  ditemukan bagian menyilang dengan apendikalit serta perluasan dari apendiks yang mengalami inflamasi serta pelebaran sekum
  • 15.   Tindakan pre operatif: Penderita di rawat, diberikan antibiotik dan kompres untuk menurunkan suhu penderita, pasien diminta untuk tirah baring dan dipuasakan.  Tindakan operatif : appendiktomi.  Tindakan post operatif, Klien dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur seama 2 x 30 menit, hari berikutnya makanan lunak dan berdiri tegak di luar kamar, hari ketujuh luka jahitan diangkat, klien pulang Penatalaksanaan
  • 16.
  • 18.   Biodata  Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat dan nomor register.  Lingkungan  Dengan adanya lingkungan yang bersih, maka daya tahan tubuh penderita akan lebih baik daripada tinggal di lingkungan yang kotor. Pengkajian
  • 19.   Riwayat kesehatan  Keluhan utama : Nyeri pada daerah kuadran kanan bawah, nyeri sekitar umbilikus, nyeri saat batuk (Dunphy sign)  Riwayat kesehatan dahulu: Riwayat operasi sebelumnya pada kolon.  Riwayat kesehatan sekarang: Sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama keluhan terjadi, bagaimana sifat dan hebatnya keluhan, dimana keluhan timbul, keadaan apa yang memperberat dan memperingan
  • 20.   Inspeksi  Pada apendisitis akut sering ditemukan adanya abdominal swelling, sehingga pada pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan distensi abdomen Peeriksaan fisik
  • 21.   Palpasi  Pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan akan terasa nyeri.  Dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri.  Nyeri tekan perut kanan bawah merupakan kunci diagnosis dari apendisitis.  Pada penekanan perut kiri bawah akan dirasakan nyeri pada perut kanan bawah, ini disebut tanda Rovsing (Rovsing sign).  Tekanan pada perut kiri dilepas maka juga akan terasa sakit di perut kanan bawah, ini disebut tanda Blumberg (Blumberg sign).
  • 22.   Colok dubur  Pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis untuk menentukkan letak apendiks apabila letaknya sulit diketahui.  Jika saat dilakukan pemeriksaan ini terasa nyeri, maka kemungkinan apendiks yang meradang di daerah pelvis.  Pemeriksaan ini merupakan kunci diagnosis apendisitis pelvika.
  • 23.   Uji psoas dan uji obturator  Untuk mengetahui letak apendiks yang meradang.  Uji psoas dilakukan dengan rangsangan otot psoas mayor lewat hiperekstensi sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditahan.  Bila apendiks yang meradang menempel pada m.psoas mayor, maka tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri.
  • 24.   Sedangkan pada uji obturator dilakukan gerakan fleksi dan andorotasi sendi panggul pada posisi terlentang.  Bila apendiks yang meradang kontak dengan m.obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil, maka tindakan ini akan menimbulkan nyeri.  Pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis pelvika
  • 25.   Aktivitas / istirahat : Gejala : Malaise.  Sirkulasi : Takikardi.  Eliminasi : Konstipasi pada awitan awal. Diare (kadang-kadang). Distensi abdomen, nyeri tekan/ nyeri lepas, kekakuan. Penurunan atau tidak ada bising usus.  Makanan / cairan : Anoreksia, Mual/muntah. Perubahan pola fungsi
  • 26.  Nyeri / kenyamanan :  Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc.Burney , meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam (nyeri berhenti tiba-tiba diduga perforasi atau infark pada apendiks).  Keluhan berbagai rasa nyeri/ gejala tak jelas (berhubungan dengan lokasi apendiks, contoh : retrosekal atau sebelah ureter). Perilaku berhati-hati ; berbaring ke samping atau telentang dengan lutut ditekuk.  Meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah karena posisi ekstensi kaki kanan/ posisi duduk tegak. Nyeri lepas pada sisi kiri diduga inflamasi peritoneal.
  • 27.   Pernapasan : Takipnea, pernapasan dangkal.  Keamanan: Demam (biasanya rendah).
  • 28.  Preoperasi  Nyeri akut b/d obstruksi dan inflamasi apendiks  Resiko tinggi terhadap infeksi b/d perforasi pada Apendiks dan tidak adekuatnya pertahanan utama.  Resiko Volume cairan kurang dari kebutuhan b/d intake cairan yang tidak adekuat  Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake yang tidak adekuat Diagnosa Keperawatan
  • 29.  Post operasi  Resiko kekurangan volume cairan /d pembatasan pemasukan cairan secara oral  Nyeri akut b/d adanya luka insisi bedah  Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan interupsi mekanis pada kulit/jaringan
  • 30.   Diagnosa: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat  Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi Rencana tindakan
  • 31.   Kriteria hasil:  Nafsu makan meningkat  Berat badan normal  Bising usus normal  Nilai laboratorium normal  Konjungtiva dan mukosa tidak pucat
  • 32.   Rencana tindakan:  Kaji pola nutrisi klien  Kaji respon mual, muntah  Timbang berat badan tiap hari  Lakukan tindakan pemasangan NGT bila perlu  Berikan nutrisi cair melalui NGT  Lakukan oral hygiene
  • 33.   Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian nutrisi cair  Berikan program terapi nutrisi parenteral