2. IDENTITAS PASIEN
• No. Medrek : 526439
• Nama : Ny. JS
• Umur : 57 tahun 6 bulan
• Jenis Kelamin : Wanita
• Alamat : Kp. Muara RT014/005
Muarabakti, Babelan
• Agama : Islam
• Tanggal MRS : 26 Juli 2013
• Tanggal pemeriksaan: 26 Juli 2013
3. ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Nyeri perut kiri bawah
• Pasien sejak 3 hari SMRS mengeluhkan nyeri perut
kiri bawah. Keluhan terjadi secara mendadak,
seperti ditusuk-tusuk, dirasakan terus menerus, dan
semakin berat. Nyeri dirasakan menjalar ke arah
lubang kencing. Keluhan tidak membaik dengan
mengubah posisi.
• Keluhan dirasakan sejak 2 bulan SMRS dan pada
awalnya dirasakan hilang timbul tidak menentu.
4. ANAMNESIS
• Keluhan disertai mual, nyeri kepala, nyeri
pinggang.
• Pasien sudah tidak mengalami haid sejak 2
tahun yang lalu.
• Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
tidak ditemukan.
• Tidak ditemukan riwayat alergi, darah tinggi,
dan kencing manis.
• Tidak ditemukan riwayat operasi sebelumnya.
5. PEMERIKSAAN FISIK
• KU : tampak sakit
ringan
• Kesadaran : compos mentis,
gelisah
• Tanda vital :
▫ TD : 160/100 mmHg
▫ Nadi : 100x/menit
▫ RR : 24x/menit
▫ Suhu : 36,8O C
• KEPALA
▫ Mata konj. anemis -
sklera ikterik -
• LEHER
▫ KGB tidak teraba membesar
• THORAKS
▫ Pulmo
bentuk dan gerak simetris
vbs kiri = kanan; rh (-/-) ;
wh (-/-)
▫ Cor
bunyi jantung murni
reguler; murmur (-/-)
6. PEMERIKSAAN FISIK
• ABDOMEN
▫ tegang
▫ BU (+) normal
▫ nyeri tekan (+) ar/
hipokondriak kiri
▫ hepar & lien tidak teraba
membesar
• PUNGGUNG
▫ ketok cva +/-
• EKSTREMITAS
▫ akral hangat; capillary refill
time < 2”
17. DEFINISI
• Urolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya
penumpukan oksalat, kalkuli (batu ginjal) pada
ureter atau pada daerah ginjal.
• Kalkuli di dalam traktus urinarius dapat
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi.
• Kalkuli dapat terbentuk pada :
▫ Ginjal (Nefrolithiasis)
▫ Ureter (Ureterolithiasis)
▫ Vesica urinaria (Vesicolithiasis)
▫ Uretra (Urethrolithiasis)
19. FAKTOR RISIKO
Intrinsik
• Herediter (keturunan)
• Umur
• Jenis kelamin
Faktor Ekstrinsik
• Geografi
• Iklim dan temperatur
• Asupan air
• Diet
• Pekerjaan
20. PATOGENESIS
Teori Pembentukan Kalkuli
Teori Nukleasi
• Inti (nukleus) benda
asing akan
diselimuti oleh
patikel-partikel
yang lebih jernih
(supersaturasi)
Teori Matriks
• Serum/protein
urine (albumin,
globulin, dan
mukoprotein)
sebagai kerangka
Inhibisi
Kristalisasi
• Zat inhibitor kristal:
magnesium, sitrat,
pirofosfat,
mukoprotein, dan
beberapa peptida
↓ risiko↓
22. JENIS-JENIS BATU
Batu Kalsium
• lebih dari 80% kasus
• berikatan dengan oksalat maupun fosfat
Batu Struvit
• Kuman urea splitter, menjadikan suasana
basa sehingga memudahkan Mg, amonium,
phosphat, dan karbonat untuk membentuk
batu magnesium amonium fosfat (MAP)
23. Batu asam Urat
• 5-10% dari seluruh batu saluran kemih
• Seringa pada pasien penyakit gout, penyakit
mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan terapi
antikanker, obat urikosurik, seperti sulfinpirazone,
thiazide, dan salisilat
• Obesitas, peminum alkohol, dan diet tinggi protein
• halus dan bulat shg sering keluar spontan
Batu jenis lain (Batu sistin, xanthin,
triamteren, silikat )
• Batu sistin karena kelainan metabolisme sistin
(kelainan absorpsi sistin di mukosa usus)
• Batu xantin karena penyakit bawaan berupa
defisiensi enzim xanthin oksidase
25. BATU URETER (URETEROLITHIASIS)
DEFINISI
• Batu ureter pada
umumnya adalah
batu yang terbentuk
di dalam sistim kalik
ginjal yang turun ke
ureter.
GEJALA
• Nyeri akut perut,
dapat bersifat kolik
hebat.
• Biasanya dimulai di
daerah pinggang
menjalar ke arah
kemaluan
• Disertai mual dan
muntah, keringat
dingin, dan pucat.
• Nyeri ketok CVA
PENATALAKSANAAN
• Disesuaikan dengan
letak batu, ukuran
batu, dan adanya
komplikasi.
26. MANIFESTASI KLINIS
Nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat
menjalar hingga ke perut bagian
depan, perut sebelah bawah,
daerah inguinal, dan sampai ke
kemaluan.
Batu yang terletak di sebelah distal
ureter dirasakan oleh pasien
sebagai nyeri pada saat kencing
atau sering kencing.
Batu yang ukurannya kecil (<5
mm) pada umumnya dapat keluar
spontan sedangkan yang lebih
besar seringkali tetap berada di
ureter dan menyebabkan reaksi
peradangan (periureteritis) serta
menimbulkan obstruksi kronik
berupa hidroureter/hidronefrosis.
Sering disertai keluhan perut
kembung, mual, muntah, dan
hematuria.
27. DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Sudut kosto vertebra:
nyeri tekan, nyeri
ketok, pembesaran
ginjal
Supra simfisis : nyeri
tekan, teraba batu,
buli-buli penuh
Genitalia eksterna:
teraba batu di uretra
Colok dubur: teraba
batu pada buli-buli
(palpasi bimanual)
ANAMNESIS
RPS RPD
28. DIAGNOSIS
• Darah rutin
• Urine lengkap
• Kultur urin
Laboratorium
• Foto polos
abdomen (KUB)
• Ultrasonografi
• Intravenous
pyelography (IVP)
Pencitraan
30. Tatalaksana
Terapi Konservatif
• Batu ureter <5 mm bisa keluar
spontan.
• Terapi bertujuan untuk
mengurangi nyeri, memperlancar
aliran urin dengan pemberian
diuretikum, berupa:
• Minum sehingga diuresis 2
liter/ hari
• α – blocker
• NSAID
• Batas lama terapi konservatif
adalah 6 minggu.
ESWL (Extracorporeal
Shockwave Lithotripsi)
• Indikasi ESWL :
• Batu saluran kemih
dengan diameter 5-30
mm
• Fungsi ginjal masih
baik
• Batu terletak di ginjal
dan ureter
31. Endourologi
• PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
• Litotripsi
• Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
• Ekstraksi Dormia
Bedah
terbuka
• Pielolitotomi atau nefrolitotomi : mengambil batu di saluran
ginjal
• Ureterolitotomi : mengambil batu di ureter.
• Vesikolitotomi : mengambil batu di vesica urinaria
• Uretrolitotomi : mengambil batu di uretra.