SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Bab 3 
Skala Ukur
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
BAB 3 
SKALA UKUR 
A. Dasar 
1. Pengertian 
• Pengukuran adalah pemberian bilangan kepada 
atribut dari subyek menurut aturan 
• Skala ukur adalah aturan untuk mengaitkan 
atau menyatakan atribut dengan bilangan 
• Misalnya, atribut panjang dapat dinyatakan 
dengan bilangan melalui skala ukur “meter”
------------------------------------------------------------------------------ 
Skala Ukur 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Beberapa Skala Ukur yang Sering Digunakan 
Skala ukur 
• Jarak : meter 
• Takaran : liter 
• Massa : kilogram 
• Waktu ; detik 
• Temperatur : 0Celcius 
• Arus listrik : Ampere 
• Kuat suara : desibel 
• Berlian : karat 
• Memori komputer : bait (byte) 
• Harga barang ; rupiah 
• Sepak bola : gol 
• Nilai ujian : 0 sampai 10 
• Salah-betul : 0 dan 1 
• Sikap : 1 sampai 5 
• Kejuaraan : 1 sampai 3
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Penggunaan 
Skala ukur ditentukan bersama-sama dengan 
sasaran atribut dan sasaran responden pada saat 
pengkonstruksian alat ukur 
Sasaran ukur: 
atribut 
Skala ukur Konstruksi 
alat ukur 
Sasaran ukur: 
responden 
Alat ukur 
(hasil konstruksi)
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Ciri 
• Ciri skala ukur dapat dilihat dari beberapa 
aspek, mencakup 
Nilai skala 
Sifat skala 
Level skala 
Tipe skala 
• Ciri skala ukur menentukan ciri dari sekor atau 
data pada hasil pengukuran 
• Ciri skala ukur juga menentukan cara 
pengolahan data pada hasil pengukuran
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
B. Nilai Skala Ukur 
1. Jenis 
Ada dua jenis nilai pada skala ukur 
Dikotomi 
Politomi 
2. Skala dikotomi 
• Hanya ada dua macam nilai pada skala 
dikotomi untuk menyatakan dua macam 
keadaan 
• Biasanya kedua macam nilai itu dinyatakan 
dengan 0 dan 1 
Jawaban betul = 1 
Jawaban salah = 0 
Ada = 1 Setuju = 1 
Tidak ada = 0 Tidak setuju = 0
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Skala politomi 
• Terdapat lebih dari dua nilai pada skala 
politomi, membentang dari nilai terendah 
sampai ke nilai tertinggi 
• Ada berbagai macam skala politomi 
berdasarkan panjang bentangannya, misalnya 
Salah, sebagian betul, betul 
Salah = 0 
Sebagian betul = 1…9 
Betul = 10 
Peringkat 
Dari rendah ke tinggi 
1, 2, 3, 4, 5 
Kiraan (rating) 
Dari buruk ke baik 
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
C. Sifat Skala Ukur 
1. Sifat skala 
• Sifat skala ukur menentukan macam sekor 
yang dihasilkan, meliputi sekor 
Diskrit 
Kontinu 
Diskrit semu 
2. Sekor diskrit 
• Jika diurutkan dari kecil ke besar, terdapat 
lompatan di antara sekor berdampingan (tidak 
ada sekor di antara mereka), misalnya 
▪ ▪ 
0 1 
▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ … 
1 2 3 4 5 6 7 8 … 
5 10 15 20 25 30 35 40 …
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Sekor kontinu 
• Dari kecil ke besar, sekor terus bersinambungan, 
seperti garis lurus (tidak terdapat lompatan), 
misalnya, 
1 2 3 4 
• Skala ini menerima pecahan pada sekor sehingga 
selisih di antara dua sekor terdekat mendekati nol, 
misalnya, 
waktu dalam detik 
panjang dalam meter 
hasil belajar dalam angka 
potensi akademik dalam angka
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Sekor diskrit semu 
• Skala menghasilkan sekor kontinu, namun di dalam 
pemberian bilangan dilakukan secara diskrit 
• Batas sekor yang diberikan mencakup bentangan 
dari setengah jarak sekor ke bawah sampai ke 
setengah jarak sekor ke atas, misalnya, 
X1 X2 
6 7 8 9 
▪ ▪ ▪ 
6,5 7,5 8,5 
10 15 20 25 
▪ ▪ ▪ 
12,5 17,5 22,5
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
D. Level Skala Ukur Stevens 
1. Hakikat 
• Level skala ukur menunjukkan banyaknya 
informasi yang terkandung di dalamnya 
• Stevens membagi level skala menjadi empat, 
mencakup, dari rendah ke tinggi, 
nominal, rendah 
ordinal, 
interval, dan 
rasio tinggi 
rendah: sedikit informasi 
tinggi : banyak informasi 
• Ada yang menyusun level skala tambahan yang 
terletak di antara level skala itu
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Level Nominal 
Ciri 
Hanya untuk membedakan satu dan lainnya 
Kandungan informasi 
Kandungan informasi paling sedikit yakni hanya 
membedakan 
Contoh 1 
• Nomor rumah: 1, 2, 3, 4, 5, … 
• Nomor telepon: 21222, 21223, 21224, … 
• Nomor mahasiswa: 3789, 3790, 3793, … 
• Pada koding: 
pria = 1 Jakarta Pusat = 1 
wanita = 2 Jakarta Barat = 2 
Jakarta Timur = 3 
Jakarta Selatan = 4 
Jakarta Utara = 5
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Level Ordinal 
Ciri 
▪ Membedakan satu dan lainnya 
▪ Menujukkan tingkatan 
mis. pendek – panjang 
rendah – tinggi 
kecil – besar 
Kandungan informasi 
▪ Lebih banyak dari di level nominal 
Jarak di antara tingkatan berurutan tidak diketahui 
• mungkin sama, dan mungkin juga tidak sama
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
• Contoh 2 
Luas bak air = 1 
Luas kolam ikan = 2 
Luas Samudra Pasifik = 3 
Tinggi lemari = 1 
Tinggi rumah = 2 
Tinggi Gunung Himalaya = 3 
Kadar kopi encer = 1 
Kadar kopi sedang = 2 
Kadar kopi pekat = 3 
Tutur bahasa kasar = 1 
Tutur bahasa sedang = 2 
Tutur bahasa halus = 3
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Level Interval 
Ciri 
• Membedakan satu dan lainnya 
• Menunjukkan tingkatan 
• Jarak sama di antara tingkatan berurutan 
• (tidak harus memiliki nol mutlak) 
Kandungan informasi 
• Lebih banyak dari di level ordinal 
Jarak di antara skala berurutan adalah sama 
• Tidak ada nol mutlak; hanya ada nol relatif
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 3 
Skala temperatur 
• 360, 
• 370, 
• 380, Jarak skala adalah sama 
• 390, 
• 400, 
• . . . 
Tegangan listrik 
• – 2 volt, 
• – 1 volt, 
• 0 volt, Jarak skala adalah sama 
• 1 volt, 
• 2 volt, 
• . . .
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Level Rasio 
Ciri 
• Membedakan satu dan lainnya 
• Menunjukkan tingkatan 
• Jarak di antara tingkatan berurutan adalah 
sama 
• Memiliki nol mutlak 
Kandungan informasi 
• Lebih banyak dari di level interval 
Memiliki nol mutlak (tulen) 
0 1 2 3 
Dapat menghasilkan rasio yang tetap
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 4 
Banyaknya orang 
• 1 orang 
• 2 orang 
• 3 orang 
• 4 orang Ada titik nol mutlak 
Dapat dibuat rasio tetap 
Banyaknya uang 
4 orang : 2 orang = 2 : 1 
• Rp. 1000 6 orang : 2 orang = 3 : 1 
• Rp. 2000 Rp 4000 : Rp 1000 = 4 : 1 
• Rp. 3000 Rp 6000 : Rp 1000 = 6 : 1 
• Rp. 4000 rasio mereka tetap 
Rasio 2 : 1 
Rasio 3 : 1
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
• Perbandingan kandungan informasi di antara 
level skala 
Membe-dakan 
Ada 
tingkat 
Jarak 
sama 
Nol 
mutlak 
nominal 
ordinal 
interval 
rasio 
 
 
  
   
  
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
E. Level Skala Ukur Lain 
1. Penskalaan Guttman (Analisis skalogram) 
• Pilihan jawaban disusun dari lemah ke kuat 
• Jika responden setuju pada jawaban lebih kuat, 
maka seharusnya responden itu juga setuju pada 
jawaban yang lebih lemah 
• Contoh 5 
lemah 
A. Pegawai administrasi di kantor umum boleh 
mogok 
B. Guru sekolah umum boleh mogok 
C. Juru rawat di rumah sakit umum boleh 
mogok 
D. Petugas pemadam kebakaran kota boleh 
mogok 
kuat
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
• Jika responden setuju B, seharusnya juga setuju A; 
jika setuju C, seharusnya juga setuju B; dan jika 
setuju D, seharusnya juga setuju C 
• Jawabannya menjadi 
A + + + + 
B – + + + + = setuju 
C – – + + – = tidak setuju 
D – – – + 
• Ada kalanya terjadi perbedaan dengan yang 
diharapkan, yang diukur melalui koefisien 
reprodusibilitas 
• Koefisien reprodusibilitas 
C =1- jumlah keliru 
jumlah seluruh jawaban 
dengan patokan C = 0,90
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Penskalaan Coombs 
a. Hakikat 
• Level skala ini terletak di antara level skala 
ordinal dan level skala interval 
• Level skala ini dapat menunjukkan perbedaan 
di antara jarak tingkat yakni mana jarak lebih 
besar dari jarak lainnya 
• Di sini digunakan skala empat tingkat A, B, C, 
dan D dengan AB > CD atau AB < CD 
A B C D 
A B C D 
AB>CD 
AB<CD 
• Sambil menunjukkan urutan tingkatan, mis. 
Jika setuju A, juga setuju BCD 
Jika setuju B, juga setuju CD 
Jika setuju C, juga setuju D
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
b. Skala I (individual scale) 
• Terdapat banyak kombinasi dari A, B, C, dan D 
ABCD 
ABDC 
ACBD 
ACDB 
BACD 
BADC 
…. ada 24 macam 
• Ada tujuh macam yang diperhatikan, yakni 
ABCD 
BACD 
BCAD 
CBAD atau BCDA 
CBDA 
CDBA 
DCBA 
• Rumus umum untuk banyaknya macam yang 
diperhatikan untuk m skala adalah 
[m (m – 1) / 2] + 1
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
c. Skala J (joint scale) 
• Terdiri atas wilayah di antara dua titik tengah pada 
AB, AC, AD, BC, BD, CD 
AB AC BC AD BD CD 
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 
A B C D 
• Kombinasi jarak 
Macam AB BC CD 
a kecil sedang besar 
b kecil besar sedang AB<CD 
c sedang kecil besar 
d sedang besar kecil 
e besar kecil sedang AB>CD 
f besar sedang kecil
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
AB 
AC BC 
AD BD 
CD 
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 
A B C D 
AB 
AC BC 
AD BD 
CD 
A B C D 
AB 
AC BC 
AD BD 
• Ciri kombinasi: Urutan 
CD 
abc -> AB AC BC AD BD CD -> AB<CD 
Dapat diwakili oleh a 
a 
b 
c 
A B C D
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
AC AD BC BD CD 
AC BD 
AC BD 
• Ciri kombinasi: urutan 
BC CD 
AD 
def -> AB AC AD BC BD CD -> AB>CD 
Dapat diwakili oleh f 
A 
A 
A 
d 
e 
f 
B 
B 
B 
C D 
C 
C 
D 
D 
AB 
AB 
AB AD 
BC CD 
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
d. Model a 
• Sebagai wakil digunakan model a dan f 
Urutan pada a, BC disusul AD 
Urutan pada f, AD disusul BC 
• Pada a 
Jika X terletak di (1), maka 
AB AC BC AD BD CD 
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 
A X 
B C D 
Jarak AX terdekat 
Jarak BX berikutnya 
Jarak CX berikutnya 
Jarak DX terjauh 
Urutan dari dekat ke jauh menjadi: ABCD
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Jika X terletak di (2), maka 
AB AC BC AD BD CD 
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 
A X 
B C D 
X di kanan AB, jarak BX terdekat 
X di kiri AC, jarak AX berikutnya 
Jarak CX berikutnya 
Jarak DX terjauh 
Urutan dekat ke jauh menjadi: BACD
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Jika X terletak di (3), maka melalui teknik 
pemekaran, 
Urutan dari dekat ke jauh menjadi: BCAD
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
e. Untuk letak X di semua wilayah, maka 
urutan dari dekat ke jauh adalah 
Model a Model f 
Wilayah Urutan Wilayah Urutan 
(1) ABCD (1) ABCD 
(2) BACD (2) BACD 
(3) BCAD (3) BCAD 
(4) CBAD (4) BCDA 
(5) CBDA (5) CBDA 
(6) CDBA (6) CDBA 
(7) DCBA (7) DCBA 
Perbedaan mereka terletak di wilayah (4) 
Urutan pada model a: CBAD 
Urutan pada model f: BCDA
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
f. Contoh 6 
untuk pemerhati pendidikan 
• Bagaimana urutan profesi orang untuk menjadi 
anggota organisasi pemerhati pendidikan, di antara 
Semua orang 
Para profesional 
Para pendidik 
Para guru 
• Bagaimana jarak skala di sini, dengan pengertian, 
di antara mana lebih dekat dari di antara mana 
• Untuk mengetahuinya, disebarkan angket untuk 
memilih urutan mana di antara keempat profesi itu 
yang disetujui oleh responden
------------------------------------------------------------------------------ 
Skala Ukur 
------------------------------------------------------------------------------ 
Hasil angket 
Pola responsi Frekuensi 
1. semua-profesional-pendidik-guru 53 
2. profesional-pendidik-semua-guru 44 
3. pendidik-profesional-guru-semua 40 
4. pendidik-guru-profesional-semua 37 
5. profesional-semua-pendidik-guru 32 
6. guru-pendidik-profesional-semua 26 
7. profesional-pendidik-guru-semua 23 
8. profesional-guru-semua-pendidik 2 
9. pendidik-guru-semua-profesional 1 
10. profesional-semua-guru-pendidik 1 
1 dan 6 - berkebalikan; 
1 adalah ABCD maka 6 adalah DCBA, sehingga 
A = semua orang B = profesional 
C = pendidik D = guru
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Dengan koding seperti itu, maka urutan pada 
angket menjadi 
1. ABCD 
2. BCAD 
3. CBDA 
4. CDBA 
5. BACD 
6. DCBA 
7. BCDA 
Urutan ini cocok dengan model f, sehingga jarak 
AB > CD 
Jarak di antara semua orang – profesional (AB) 
> jarak di antara pendidik – guru (CD)
-----------------------------------------------------------------------Skala 
Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
F. Tipe Skala Ukur 
1. Macam Tipe Skala Ukur 
• Ada banyak macam tipe skala ukur, mencakup 
Skala kategoris 
Skala kualitatif berperingkat 
Skala satuan ukur 
Skala jawaban betul 
Skala jawaban terbaik 
Skala kiraan 
• Skala ini terkait pada butir di dalam alat ukur 
untuk menentukan bagaimana, di dalam 
pengukuran, bilangan diterapkan ke butir itu
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Skala kategoris 
• Skala ini hanya menunjukkan kategori dari sesuatu 
yang diukur 
• Level skala pada skala kategoris adalah nominal 
• Contoh 7 
Makanan asin = 1 
Makanan manis = 2 
Makanan asam = 3 
Makanan pedas = 4 
Orang desa = 1 
Orang kota = 2 
Jakarta Pusat = 1 
Jakarta Barat = 2 
Jakarta Selatan = 3 
Jakarta Timur = 4 
Jakarta Utara = 5
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Skala kualitatif berperingkat 
• Skala ini menunjukkan peringkat pada sesuatu 
yang diukur 
• Level skala pada skala ini adalah ordinal 
• Contoh 8 
Tingkat status sosial ekonomi 
Rendah = 1 
Menengah = 2 
Tinggi = 3 
Ragam tutur bahasa 
Kasar = 1 
Sedang = 2 
Halus = 3
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Kepekatan kopi 
Tiada kopi = 1 
Kopi encer = 2 
Kopi acak encer = 3 
Kopi sedang = 4 
Kopi agak pekat = 5 
Kopi pekat = 6 
Status pendidikan 
Tidak pernah bersekolah= 0 
Tidak lulus SD = 1 
Lulus SD = 2 
Lulus SLTP = 3 
Lulus SLTA = 4 
Lulus S1 perguruan tinggi = 5 
Lulus S2 perguruan tinggi = 6 
Lulus S3 perguruan tinggi = 7
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Skala satuan ukur 
• Sudah ada satuan ukur yang dapat digunakan 
• Level skala umumnya adalah interval dan/atau 
rasio 
• Contoh 9 
Satuan panjang= meter 
Satuan isi = liter 
Satuan massa = kilogram 
Satuan waktu = detik 
Satuan arus listri = ampere 
Satuan temperatur = derajat Celcius 
Satuan tegangan listrik = volt 
Satuan kuat suara = desibel 
Satuan kuat cahaya = lumen 
Satuan tenaga = joule
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Skala jawaban betul 
• Biasanya digunakan pada ujian, dapat berbentuk 
dikotomi atau politomi 
• Level skala dapat berbentuk ordinal atau interval 
• Bilangan yang diberikan dikenal sebagai sekor 
a. Jawaban betul dikotomi 
• Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban 
• Hanya ada jawaban betul atau jawaban salah 
• Sekor yang diberikan 
Jawaban salah = 0 
Jawaban betul = 1 
• Terdapat pada ujian bentuk betul-salah, ujian 
pilihan ganda, atau ujian penjodohan
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
b. Jawaban betul politomi 
• Selain jawaban salah dan betul, terdapat jawaban 
sebagian betul 
• Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban atau 
dinilai oleh penilai 
Jawaban salah = 0 
Jawaban betul = Xmaksimum 
Jawaban sebagian betul = 0 . . . Xmaksimum 
• Ada bermacam rentangan sekor 
0 sampai 4 
0 sampai 10 
0 sampai 100
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
6. Skala jawaban terbaik 
• Biasanya digunakan pada ujian, dapat berbentuk 
dikotomi atau politomi 
• Level skala dapat berbentuk ordinal atau interval 
• Bilangan yang diberikan dikenal sebagai sekor 
• Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban atau 
dinilai oleh penilai, sehingga sekor menjadi 
1 sampai Xmaksimum 
Misalnya 1 sampai 5 
• Dapat dilaksanakan melalui 
Jawaban pilihan ganda 
Diberikan oleh penilai
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
G. Tipe Skala Ukur Kiraan 
1. Skala Kiraan Likert 
a. Pilhan Jawaban 
• Skala ini diciptakan oleh R. Likert untuk 
pengukuran sikap terhadap sesuatu 
• Ada lima pilihan jawaban 
Sangat setuju 
Setuju 
Ragu 
Tidak setuju 
Sangat tidak setuju 
• Jawaban ini kemudian dinyatakan ke dalam 
bilangan dari 1 sampai 5 (sekor) 
• Pemberian bilangan ini bergantung kepada 
bentuk pernyataan yang dijawab oleh 
responden
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
b. Bentuk pernyataan 
Ada dua macam bentuk pernyataan 
• Pernyataan yang diharapkan untuk disetujui 
oleh responden, disebut bentuk positif, seperti 
Pendidikan adalah penting bagi bangsa 
dan negara 
• Pernyataan yang diharapkan untuk tidak 
disetujui oleh responden, disebut bentuk 
negatif, seperti 
Bersekolah hanya membuang-buang waktu 
saja 
• Biasanya kuesioner berisikan pernyataan positif 
dan negatif, agar responden berpikir dulu 
sebelum memberi jawaban
----------------------------------------------------------------------- 
Skala ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
c. Sekor pada skala Likert 
Pada bentuk positif, sangat setuju memperoleh 
sekor tinggi dan sangat tidak setuju memperoleh 
sekolah rendah 
Pada bentuk negatif, sangat setuju memperoleh 
sekor terendah dan sangat tidak setuju 
memperoleh sekor tinggi 
Pilihan jawaban Pernyataan 
positif negatif 
sangat setuju 
setuju 
ragu 
tidak setuju 
sangat tidak setuju 
54321 
12345
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
d. Level skala pada skala Likert 
• Pada umumnya, setiap butir pada alat ukur skala 
Likert dianggap memiliki level ordinal 
• Namun jumlah sekor pada satu responden, sering 
dianggap berlevel interval 
• Contoh 10 
Res-pon-den 
Butir 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 
A 
5 2 3 5 1 3 2 4 5 
4 2 4 5 1 2 4 4 5 
4 3 3 4 2 3 1 5 4 
123 
30 
31 
29 
Dianggap sebagai 
skala ordinal Sering dianggap 
sebagai skala interval
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Skala Kiraan Thurstone 
a. Dasar 
• Skala ini diciptakan oleh L.L.. Thurstone untuk 
mengukur sikap 
• Thurstone ingin membuat alat ukur dengan 
level skala interval 
• Karena itu setiap butir perlu memiliki sekor 
berbeda tetapi jarak sekor di antara butir dibuat 
sama (skala interval) 
• Dengan demikian, setiap butir sudah harus 
memiliki nilai 
• Di sini, dibahas bagaimana caranya 
memberikan nilai kepada butir 
b. Nilai dan kualitas butir 
• Setiap butir yang digunakan sudah memiliki 
Nilai butir 
Kualitas butir
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
c. Penentuan nilai butir 
• Persiapan butir sudah meliputi nilai dan kualitas 
butir 
• Butir yang telah disusun diserahkan kepada 
sejumlah pakar untuk ditanggapi 
• Tanggapan berbentuk rentangan A sampai K (ada 
11 kategori tanggapan) 
A B C D E F G H I J K 
Sangat tidak 
dikehendaki 
Sangat 
dikehendaki 
• Setiap pakar memilih salah satu di antara A sampai 
K sebagai tanggapannya
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
d. Perhitungan nilai 
• Tanggapan dari A sampai K diberi nilai dari 1 
sampai 11 
A B 
1 
C 
2 
D 
3 
E 
4 
F 
5 
G 
6 
7 
dengan interval sebesar 1 
• Nilai dan kualitas butir 
H 
I 
8 
J 
9 
K 
10 11 
Nilai butir = median 
Kualitas butir = jarak interkuartil 
Makin kecil jarak interkuartil, maka seragam 
tanggapan pakar, makin tinggi kualitas butir
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 11 
Butir 1 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil 
A B C D E F G H I J K 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
frek 2 2 6 2 6 62 64 26 18 8 4 
Interval batas batas frek prop kum 
bawah atas prop 
A 1 0,5 1,5 2 0,01 0,01 
B 2 1,5 2,5 2 0,01 0,02 
C 3 2,5 3,5 6 0,03 0,05 
D 4 3,5 4,5 2 0,01 0,06 
E 5 4,5 5,5 6 0,03 0,09 
F 6 5,5 6,5 62 0,31 0,40 
G 7 6,5 7,5 64 0,32 0,72 
H 8 7,5 8,5 26 0,13 0,85 
I 9 8,5 9,5 18 0,09 0,94 
J 10 9,5 10,5 8 0,04 0,98 
K 11 10,5 11,5 4 0,02 1,00
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Median 
k = 6,5 Σpb = 0,40 pw = 0,32 i = 1 
M = + æ - 
Kuartil 1 
40 , 0 50 , 0 5 , 6 = × ÷ø 
1 6,8 
ö 0,32 
çè 
k = 5,5 Σpb = 0,09 pw = 0,31 i = 1 
K = + æ - 
09 , 0 25 , 0 5 , 5 1 = × ÷ø 
Kuartil 3 
1 6,0 
ö 0,31 
çè 
k = 7,5 Σpb = 0,72 pw = 0,13 i = 1 
ö çèK = + æ - 
72 , 0 75 , 0 5 , 7 3 = × ÷ø 
1 7,7 
0,13 
Nilai butir = 6,8 
Jarak interkuartil = 7,7 – 6,0 = 1,7
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 12 
Butir 2 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil 
A B C D E F G H I J K 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Frek 0 0 0 10 40 28 50 26 28 14 4 
Interval Batas Batas Frek Prop Kum 
Bawah Atas Prop 
A 1 0,5 1,5 0 0 0 
B 2 1,5 2,5 0 0 0 
C 3 2,5 3,5 0 0 0 
D 4 3,5 4,5 10 0,05 0,05 
E 5 4,5 5,5 40 0,20 0,25 
F 6 5,5 6,5 28 0,14 
G 7 6,5 7,5 
H 
I 
J 
K
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Median 
k = Σpb = pw = i = 
M = 
Kuartil 1 
k = Σpb = pw = i = 
K1 = 
Kuartil 3 
k = Σpb = pw = i = 
K3 = 
Nilai butir = 
Jarak interkuartil =
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 13 
Butir 3 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil 
A B C D E F G H I J K 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Frek 0 0 0 2 8 6 26 44 56 44 14 
Interval Batas Batas Frek Prop Kum 
Bawah Atas Prop 
A 1 
B 2 
C 3 
D 4 
E 5 
F 6 
G 7 
H 
I 
J 
K
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Median 
k = Σpb = pw = i = 
M = 
Kuartil 1 
k = Σpb = pw = i = 
K1 = 
Kuartil 3 
k = Σpb = pw = i = 
K3 = 
Nilai butir = 
Jarak interkuartil =
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 14 
Butir 3 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil 
A B C D E F G H I J K 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Frek 20 45 60 32 5 3 7 9 4 8 6 
Interval Batas Batas Frek Prop Kum 
Bawah Atas Prop 
A 1 
B 2 
C 3 
D 4 
E 5 
F 6 
G 7 
H 
I 
J 
K
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Median 
k = Σpb = pw = i = 
M = 
Kuartil 1 
k = Σpb = pw = i = 
K1 = 
Kuartil 3 
k = Σpb = pw = i = 
K3 = 
Nilai butir = 
Jarak interkuartil =
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 15 
Butir 5 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil 
A B C D E F G H I J K 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 
Frek 4 8 10 70 65 20 9 4 5 3 2 
Interval Batas Batas Frek Prop Kum 
Bawah Atas Prop 
A 1 
B 2 
C 3 
D 4 
E 5 
F 6 
G 7 
H 
I 
J 
K
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
Median 
k = Σpb = pw = i = 
M = 
Kuartil 1 
k = Σpb = pw = i = 
K1 = 
Kuartil 3 
k = Σpb = pw = i = 
K3 = 
Nilai butir = 
Jarak interkuartil =
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Skala Kiraan Frekuensi Verbal 
• Skala ini berbentuk pilihan frekuensi, dari selalu 
sampai tidak pernah atau sebaliknya, misalnya, 
1 = tidak pernah 
2 = jarang 
3 = ada kalanya 
4 = sering 
5 = selalu 
atau sebaliknya 
• Responden memilih salah satu di antaranya yang 
dirasakannya sesuai
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Skala Kiraan Ordinal 
• Skala berbentuk suatu urutan, misalnya, dalam 
ruang, waktu, atau hal lainnya 
• Misal untuk urutan waktu 
Dini hari 
Segera setelah bangun pagi 
Tengah pagi 
Sesaat sebelum makan siang 
Sesaat setelah makan siang 
Tengah petang 
Sesaat sebelum makan malam 
Sesaat setelah makan malam 
Larut malam 
Tidak pernah 
• Responden memilih salah satu yang sesuai
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Skala Kiraan Komparatif 
• Skala kiraan berbentuk komparasi sesuatu dengan 
satu patokan tertentu 
• Dibandingkan dengan suatu patokan, sesuatu 
terletak di 
Sangat Kira-kira Sangat 
rendah sama tinggi 
______ _____ ______ ______ ______ 
1 2 3 4 5 
• Responden memilih salah satu letak
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
6. Skala Kiraan Numerik 
• Skala kiraan ini berbentuk angka dari rendah ke 
tinggi yang mencerminkan tingkat penting, biasanya 
digunakan angka dari 1 sampai 5 
Sangat Sangat 
tidak penting penting 
_____ _____ ______ _____ _____ 
1 2 3 4 5 
• Responden memilih salah satu angka yang 
dirasakannya sesuai
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
7. Skala Kiraan Pilihan Kata Sifat 
• Skala kiraan ini menggunakan sejumlah kata sifat 
yang sesuai dengan sesuatu yang diukur, misalnya 
_____ mudah _____ murah 
_____ menarik _____ lambat 
_____ mahal _____ kecil 
_____ senang _____ rumit 
_____ tegang _____ santai 
. . . 
untuk sasaran yang diukur 
• Responden memilih semua kata sifat yang 
dirasakannya sesuai
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
8. Skala Kiraan Stapel 
• Skala kiraan ini merupakan kombinasi dari skala 
pilihan kata sifat dengan skala numerik 
sama 
sekali sempurna 
tidak 
1 2 3 4 5 
_____ menarik 
_____ mudah 
_____ lambat 
_____ kecil 
. . . 
• Responden memilih semua kata sifat yang sesuai 
serta memberikannya angka
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
9. Skala Kiraan Peringkat Paksaan 
• Skala kiraan ini memerlukan isian peringkat 1, 2, 3, 
4, … dengan 1 sebagai preferensi tertinggi 
• Responden dipaksa untuk memberikan peringkat 
dan tidak boleh ada peringkat yang sama, misalnya 
Berikan peringkat kepada 
_______ matematika 
_______ fisika 
_______ kimia 
_______ biologi 
• Responden menentukan peringkat mulai dari 
preferensi tertinggi (1)
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
10. Skala Kiraan Diferensial Semantik 
(dari Osgood) 
• Skala kiraan ini membentuk rentangan di 
antara sepasang kata berlawanan yang 
sesuai untuk sasaran ukur (biasanya 
rentangan terdiri atas tujuh pilihan), misalnya 
Panas ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Dingin 
Baik ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Buruk 
Mahal ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Murah 
Besar ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Kecil 
Untung ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Rugi 
• Responden memilih satu letak pada setiap 
pasangan kata berlawanan itu yang 
dirasakannya sesuai
----------------------------------------------------------------------- 
Skala Ukur 
----------------------------------------------------------------------- 
11. Skala Kiraan Lainnya 
• Masih ada lagi macam skala kiraan yang tidak kita 
bicarakan di sini 
• Responden diminta untuk memilih letak pada skala 
yang dirasakannya sesuai

More Related Content

What's hot

PPT Pembelajaran Konsumen.pptx
PPT Pembelajaran Konsumen.pptxPPT Pembelajaran Konsumen.pptx
PPT Pembelajaran Konsumen.pptxFayzhaAmira
 
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenMP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenDayana Florencia
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylceIndra Purba
 
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensiDistribusi frekuensi
Distribusi frekuensiprofkhafifa
 
External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis Alfrianty Sauran
 
Peluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadianPeluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadianWayan Sudiarta
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikManajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikJudianto Nugroho
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...atone_lotus
 
Teller presentation
Teller presentationTeller presentation
Teller presentationAkku Ajaa
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikIpma Zukemi
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariahDeny Hosea
 
Bab 3 lingkungan pemasaran
Bab 3   lingkungan pemasaranBab 3   lingkungan pemasaran
Bab 3 lingkungan pemasaranmsahuleka
 

What's hot (20)

PPT Pembelajaran Konsumen.pptx
PPT Pembelajaran Konsumen.pptxPPT Pembelajaran Konsumen.pptx
PPT Pembelajaran Konsumen.pptx
 
Tugas statistika
Tugas statistikaTugas statistika
Tugas statistika
 
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenMP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
 
Laporan Penjualan Keripik Usus Ayam
Laporan Penjualan Keripik Usus AyamLaporan Penjualan Keripik Usus Ayam
Laporan Penjualan Keripik Usus Ayam
 
Definisi berpikir
Definisi berpikirDefinisi berpikir
Definisi berpikir
 
Product life cylce
Product life cylceProduct life cylce
Product life cylce
 
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensiDistribusi frekuensi
Distribusi frekuensi
 
External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis
 
Peluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadianPeluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadian
 
Teori Probabilitas
Teori ProbabilitasTeori Probabilitas
Teori Probabilitas
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep StatistikManajemen Risio 03 Konsep Statistik
Manajemen Risio 03 Konsep Statistik
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
 
Teller presentation
Teller presentationTeller presentation
Teller presentation
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariah
 
E marketing
E marketingE marketing
E marketing
 
Bprs
BprsBprs
Bprs
 
Bab 3 lingkungan pemasaran
Bab 3   lingkungan pemasaranBab 3   lingkungan pemasaran
Bab 3 lingkungan pemasaran
 

Similar to Psikometri Bab a3 (20)

Psikometri Bab a11
Psikometri Bab a11Psikometri Bab a11
Psikometri Bab a11
 
Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1
 
Psikometri Bab a1
Psikometri Bab a1Psikometri Bab a1
Psikometri Bab a1
 
Psikometri Bab a24
Psikometri Bab a24Psikometri Bab a24
Psikometri Bab a24
 
Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
Psikometri Bab a2
 Psikometri Bab a2 Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
Psikometri Bab a29
Psikometri Bab a29Psikometri Bab a29
Psikometri Bab a29
 
Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8
 
Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a4
 Psikometri Bab a4 Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21
 
Psikometri Bab a15
Psikometri Bab a15Psikometri Bab a15
Psikometri Bab a15
 
Psikometri Bab a14
Psikometri Bab a14Psikometri Bab a14
Psikometri Bab a14
 
Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17
 
Psikometri Bab a28
Psikometri Bab a28Psikometri Bab a28
Psikometri Bab a28
 
Psikometri Bab a12
Psikometri Bab a12Psikometri Bab a12
Psikometri Bab a12
 
Psikometri Bab a30
Psikometri Bab a30Psikometri Bab a30
Psikometri Bab a30
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 
Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5
 

More from Universitas Negeri Makassar

Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 

More from Universitas Negeri Makassar (20)

Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 
Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Uji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadratUji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadrat
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Uji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitasUji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitas
 
Presentation makalah
Presentation makalahPresentation makalah
Presentation makalah
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Aliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yesAliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yes
 
Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Psikometri Bab a3

  • 1. Bab 3 Skala Ukur
  • 2. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- BAB 3 SKALA UKUR A. Dasar 1. Pengertian • Pengukuran adalah pemberian bilangan kepada atribut dari subyek menurut aturan • Skala ukur adalah aturan untuk mengaitkan atau menyatakan atribut dengan bilangan • Misalnya, atribut panjang dapat dinyatakan dengan bilangan melalui skala ukur “meter”
  • 3. ------------------------------------------------------------------------------ Skala Ukur ------------------------------------------------------------------------------ 2. Beberapa Skala Ukur yang Sering Digunakan Skala ukur • Jarak : meter • Takaran : liter • Massa : kilogram • Waktu ; detik • Temperatur : 0Celcius • Arus listrik : Ampere • Kuat suara : desibel • Berlian : karat • Memori komputer : bait (byte) • Harga barang ; rupiah • Sepak bola : gol • Nilai ujian : 0 sampai 10 • Salah-betul : 0 dan 1 • Sikap : 1 sampai 5 • Kejuaraan : 1 sampai 3
  • 4. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 3. Penggunaan Skala ukur ditentukan bersama-sama dengan sasaran atribut dan sasaran responden pada saat pengkonstruksian alat ukur Sasaran ukur: atribut Skala ukur Konstruksi alat ukur Sasaran ukur: responden Alat ukur (hasil konstruksi)
  • 5. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 4. Ciri • Ciri skala ukur dapat dilihat dari beberapa aspek, mencakup Nilai skala Sifat skala Level skala Tipe skala • Ciri skala ukur menentukan ciri dari sekor atau data pada hasil pengukuran • Ciri skala ukur juga menentukan cara pengolahan data pada hasil pengukuran
  • 6. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- B. Nilai Skala Ukur 1. Jenis Ada dua jenis nilai pada skala ukur Dikotomi Politomi 2. Skala dikotomi • Hanya ada dua macam nilai pada skala dikotomi untuk menyatakan dua macam keadaan • Biasanya kedua macam nilai itu dinyatakan dengan 0 dan 1 Jawaban betul = 1 Jawaban salah = 0 Ada = 1 Setuju = 1 Tidak ada = 0 Tidak setuju = 0
  • 7. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 3. Skala politomi • Terdapat lebih dari dua nilai pada skala politomi, membentang dari nilai terendah sampai ke nilai tertinggi • Ada berbagai macam skala politomi berdasarkan panjang bentangannya, misalnya Salah, sebagian betul, betul Salah = 0 Sebagian betul = 1…9 Betul = 10 Peringkat Dari rendah ke tinggi 1, 2, 3, 4, 5 Kiraan (rating) Dari buruk ke baik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
  • 8. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- C. Sifat Skala Ukur 1. Sifat skala • Sifat skala ukur menentukan macam sekor yang dihasilkan, meliputi sekor Diskrit Kontinu Diskrit semu 2. Sekor diskrit • Jika diurutkan dari kecil ke besar, terdapat lompatan di antara sekor berdampingan (tidak ada sekor di antara mereka), misalnya ▪ ▪ 0 1 ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ … 1 2 3 4 5 6 7 8 … 5 10 15 20 25 30 35 40 …
  • 9. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 3. Sekor kontinu • Dari kecil ke besar, sekor terus bersinambungan, seperti garis lurus (tidak terdapat lompatan), misalnya, 1 2 3 4 • Skala ini menerima pecahan pada sekor sehingga selisih di antara dua sekor terdekat mendekati nol, misalnya, waktu dalam detik panjang dalam meter hasil belajar dalam angka potensi akademik dalam angka
  • 10. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 4. Sekor diskrit semu • Skala menghasilkan sekor kontinu, namun di dalam pemberian bilangan dilakukan secara diskrit • Batas sekor yang diberikan mencakup bentangan dari setengah jarak sekor ke bawah sampai ke setengah jarak sekor ke atas, misalnya, X1 X2 6 7 8 9 ▪ ▪ ▪ 6,5 7,5 8,5 10 15 20 25 ▪ ▪ ▪ 12,5 17,5 22,5
  • 11. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- D. Level Skala Ukur Stevens 1. Hakikat • Level skala ukur menunjukkan banyaknya informasi yang terkandung di dalamnya • Stevens membagi level skala menjadi empat, mencakup, dari rendah ke tinggi, nominal, rendah ordinal, interval, dan rasio tinggi rendah: sedikit informasi tinggi : banyak informasi • Ada yang menyusun level skala tambahan yang terletak di antara level skala itu
  • 12. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 2. Level Nominal Ciri Hanya untuk membedakan satu dan lainnya Kandungan informasi Kandungan informasi paling sedikit yakni hanya membedakan Contoh 1 • Nomor rumah: 1, 2, 3, 4, 5, … • Nomor telepon: 21222, 21223, 21224, … • Nomor mahasiswa: 3789, 3790, 3793, … • Pada koding: pria = 1 Jakarta Pusat = 1 wanita = 2 Jakarta Barat = 2 Jakarta Timur = 3 Jakarta Selatan = 4 Jakarta Utara = 5
  • 13. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 3. Level Ordinal Ciri ▪ Membedakan satu dan lainnya ▪ Menujukkan tingkatan mis. pendek – panjang rendah – tinggi kecil – besar Kandungan informasi ▪ Lebih banyak dari di level nominal Jarak di antara tingkatan berurutan tidak diketahui • mungkin sama, dan mungkin juga tidak sama
  • 14. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- • Contoh 2 Luas bak air = 1 Luas kolam ikan = 2 Luas Samudra Pasifik = 3 Tinggi lemari = 1 Tinggi rumah = 2 Tinggi Gunung Himalaya = 3 Kadar kopi encer = 1 Kadar kopi sedang = 2 Kadar kopi pekat = 3 Tutur bahasa kasar = 1 Tutur bahasa sedang = 2 Tutur bahasa halus = 3
  • 15. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 4. Level Interval Ciri • Membedakan satu dan lainnya • Menunjukkan tingkatan • Jarak sama di antara tingkatan berurutan • (tidak harus memiliki nol mutlak) Kandungan informasi • Lebih banyak dari di level ordinal Jarak di antara skala berurutan adalah sama • Tidak ada nol mutlak; hanya ada nol relatif
  • 16. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Contoh 3 Skala temperatur • 360, • 370, • 380, Jarak skala adalah sama • 390, • 400, • . . . Tegangan listrik • – 2 volt, • – 1 volt, • 0 volt, Jarak skala adalah sama • 1 volt, • 2 volt, • . . .
  • 17. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 5. Level Rasio Ciri • Membedakan satu dan lainnya • Menunjukkan tingkatan • Jarak di antara tingkatan berurutan adalah sama • Memiliki nol mutlak Kandungan informasi • Lebih banyak dari di level interval Memiliki nol mutlak (tulen) 0 1 2 3 Dapat menghasilkan rasio yang tetap
  • 18. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Contoh 4 Banyaknya orang • 1 orang • 2 orang • 3 orang • 4 orang Ada titik nol mutlak Dapat dibuat rasio tetap Banyaknya uang 4 orang : 2 orang = 2 : 1 • Rp. 1000 6 orang : 2 orang = 3 : 1 • Rp. 2000 Rp 4000 : Rp 1000 = 4 : 1 • Rp. 3000 Rp 6000 : Rp 1000 = 6 : 1 • Rp. 4000 rasio mereka tetap Rasio 2 : 1 Rasio 3 : 1
  • 19. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- • Perbandingan kandungan informasi di antara level skala Membe-dakan Ada tingkat Jarak sama Nol mutlak nominal ordinal interval rasio          
  • 20. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- E. Level Skala Ukur Lain 1. Penskalaan Guttman (Analisis skalogram) • Pilihan jawaban disusun dari lemah ke kuat • Jika responden setuju pada jawaban lebih kuat, maka seharusnya responden itu juga setuju pada jawaban yang lebih lemah • Contoh 5 lemah A. Pegawai administrasi di kantor umum boleh mogok B. Guru sekolah umum boleh mogok C. Juru rawat di rumah sakit umum boleh mogok D. Petugas pemadam kebakaran kota boleh mogok kuat
  • 21. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- • Jika responden setuju B, seharusnya juga setuju A; jika setuju C, seharusnya juga setuju B; dan jika setuju D, seharusnya juga setuju C • Jawabannya menjadi A + + + + B – + + + + = setuju C – – + + – = tidak setuju D – – – + • Ada kalanya terjadi perbedaan dengan yang diharapkan, yang diukur melalui koefisien reprodusibilitas • Koefisien reprodusibilitas C =1- jumlah keliru jumlah seluruh jawaban dengan patokan C = 0,90
  • 22. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 2. Penskalaan Coombs a. Hakikat • Level skala ini terletak di antara level skala ordinal dan level skala interval • Level skala ini dapat menunjukkan perbedaan di antara jarak tingkat yakni mana jarak lebih besar dari jarak lainnya • Di sini digunakan skala empat tingkat A, B, C, dan D dengan AB > CD atau AB < CD A B C D A B C D AB>CD AB<CD • Sambil menunjukkan urutan tingkatan, mis. Jika setuju A, juga setuju BCD Jika setuju B, juga setuju CD Jika setuju C, juga setuju D
  • 23. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- b. Skala I (individual scale) • Terdapat banyak kombinasi dari A, B, C, dan D ABCD ABDC ACBD ACDB BACD BADC …. ada 24 macam • Ada tujuh macam yang diperhatikan, yakni ABCD BACD BCAD CBAD atau BCDA CBDA CDBA DCBA • Rumus umum untuk banyaknya macam yang diperhatikan untuk m skala adalah [m (m – 1) / 2] + 1
  • 24. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- c. Skala J (joint scale) • Terdiri atas wilayah di antara dua titik tengah pada AB, AC, AD, BC, BD, CD AB AC BC AD BD CD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A B C D • Kombinasi jarak Macam AB BC CD a kecil sedang besar b kecil besar sedang AB<CD c sedang kecil besar d sedang besar kecil e besar kecil sedang AB>CD f besar sedang kecil
  • 25. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- AB AC BC AD BD CD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A B C D AB AC BC AD BD CD A B C D AB AC BC AD BD • Ciri kombinasi: Urutan CD abc -> AB AC BC AD BD CD -> AB<CD Dapat diwakili oleh a a b c A B C D
  • 26. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- AC AD BC BD CD AC BD AC BD • Ciri kombinasi: urutan BC CD AD def -> AB AC AD BC BD CD -> AB>CD Dapat diwakili oleh f A A A d e f B B B C D C C D D AB AB AB AD BC CD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
  • 27. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- d. Model a • Sebagai wakil digunakan model a dan f Urutan pada a, BC disusul AD Urutan pada f, AD disusul BC • Pada a Jika X terletak di (1), maka AB AC BC AD BD CD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A X B C D Jarak AX terdekat Jarak BX berikutnya Jarak CX berikutnya Jarak DX terjauh Urutan dari dekat ke jauh menjadi: ABCD
  • 28. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Jika X terletak di (2), maka AB AC BC AD BD CD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A X B C D X di kanan AB, jarak BX terdekat X di kiri AC, jarak AX berikutnya Jarak CX berikutnya Jarak DX terjauh Urutan dekat ke jauh menjadi: BACD
  • 29. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Jika X terletak di (3), maka melalui teknik pemekaran, Urutan dari dekat ke jauh menjadi: BCAD
  • 30. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- e. Untuk letak X di semua wilayah, maka urutan dari dekat ke jauh adalah Model a Model f Wilayah Urutan Wilayah Urutan (1) ABCD (1) ABCD (2) BACD (2) BACD (3) BCAD (3) BCAD (4) CBAD (4) BCDA (5) CBDA (5) CBDA (6) CDBA (6) CDBA (7) DCBA (7) DCBA Perbedaan mereka terletak di wilayah (4) Urutan pada model a: CBAD Urutan pada model f: BCDA
  • 31. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- f. Contoh 6 untuk pemerhati pendidikan • Bagaimana urutan profesi orang untuk menjadi anggota organisasi pemerhati pendidikan, di antara Semua orang Para profesional Para pendidik Para guru • Bagaimana jarak skala di sini, dengan pengertian, di antara mana lebih dekat dari di antara mana • Untuk mengetahuinya, disebarkan angket untuk memilih urutan mana di antara keempat profesi itu yang disetujui oleh responden
  • 32. ------------------------------------------------------------------------------ Skala Ukur ------------------------------------------------------------------------------ Hasil angket Pola responsi Frekuensi 1. semua-profesional-pendidik-guru 53 2. profesional-pendidik-semua-guru 44 3. pendidik-profesional-guru-semua 40 4. pendidik-guru-profesional-semua 37 5. profesional-semua-pendidik-guru 32 6. guru-pendidik-profesional-semua 26 7. profesional-pendidik-guru-semua 23 8. profesional-guru-semua-pendidik 2 9. pendidik-guru-semua-profesional 1 10. profesional-semua-guru-pendidik 1 1 dan 6 - berkebalikan; 1 adalah ABCD maka 6 adalah DCBA, sehingga A = semua orang B = profesional C = pendidik D = guru
  • 33. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Dengan koding seperti itu, maka urutan pada angket menjadi 1. ABCD 2. BCAD 3. CBDA 4. CDBA 5. BACD 6. DCBA 7. BCDA Urutan ini cocok dengan model f, sehingga jarak AB > CD Jarak di antara semua orang – profesional (AB) > jarak di antara pendidik – guru (CD)
  • 34. -----------------------------------------------------------------------Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- F. Tipe Skala Ukur 1. Macam Tipe Skala Ukur • Ada banyak macam tipe skala ukur, mencakup Skala kategoris Skala kualitatif berperingkat Skala satuan ukur Skala jawaban betul Skala jawaban terbaik Skala kiraan • Skala ini terkait pada butir di dalam alat ukur untuk menentukan bagaimana, di dalam pengukuran, bilangan diterapkan ke butir itu
  • 35. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 2. Skala kategoris • Skala ini hanya menunjukkan kategori dari sesuatu yang diukur • Level skala pada skala kategoris adalah nominal • Contoh 7 Makanan asin = 1 Makanan manis = 2 Makanan asam = 3 Makanan pedas = 4 Orang desa = 1 Orang kota = 2 Jakarta Pusat = 1 Jakarta Barat = 2 Jakarta Selatan = 3 Jakarta Timur = 4 Jakarta Utara = 5
  • 36. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 3. Skala kualitatif berperingkat • Skala ini menunjukkan peringkat pada sesuatu yang diukur • Level skala pada skala ini adalah ordinal • Contoh 8 Tingkat status sosial ekonomi Rendah = 1 Menengah = 2 Tinggi = 3 Ragam tutur bahasa Kasar = 1 Sedang = 2 Halus = 3
  • 37. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Kepekatan kopi Tiada kopi = 1 Kopi encer = 2 Kopi acak encer = 3 Kopi sedang = 4 Kopi agak pekat = 5 Kopi pekat = 6 Status pendidikan Tidak pernah bersekolah= 0 Tidak lulus SD = 1 Lulus SD = 2 Lulus SLTP = 3 Lulus SLTA = 4 Lulus S1 perguruan tinggi = 5 Lulus S2 perguruan tinggi = 6 Lulus S3 perguruan tinggi = 7
  • 38. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 4. Skala satuan ukur • Sudah ada satuan ukur yang dapat digunakan • Level skala umumnya adalah interval dan/atau rasio • Contoh 9 Satuan panjang= meter Satuan isi = liter Satuan massa = kilogram Satuan waktu = detik Satuan arus listri = ampere Satuan temperatur = derajat Celcius Satuan tegangan listrik = volt Satuan kuat suara = desibel Satuan kuat cahaya = lumen Satuan tenaga = joule
  • 39. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 5. Skala jawaban betul • Biasanya digunakan pada ujian, dapat berbentuk dikotomi atau politomi • Level skala dapat berbentuk ordinal atau interval • Bilangan yang diberikan dikenal sebagai sekor a. Jawaban betul dikotomi • Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban • Hanya ada jawaban betul atau jawaban salah • Sekor yang diberikan Jawaban salah = 0 Jawaban betul = 1 • Terdapat pada ujian bentuk betul-salah, ujian pilihan ganda, atau ujian penjodohan
  • 40. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- b. Jawaban betul politomi • Selain jawaban salah dan betul, terdapat jawaban sebagian betul • Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban atau dinilai oleh penilai Jawaban salah = 0 Jawaban betul = Xmaksimum Jawaban sebagian betul = 0 . . . Xmaksimum • Ada bermacam rentangan sekor 0 sampai 4 0 sampai 10 0 sampai 100
  • 41. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 6. Skala jawaban terbaik • Biasanya digunakan pada ujian, dapat berbentuk dikotomi atau politomi • Level skala dapat berbentuk ordinal atau interval • Bilangan yang diberikan dikenal sebagai sekor • Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban atau dinilai oleh penilai, sehingga sekor menjadi 1 sampai Xmaksimum Misalnya 1 sampai 5 • Dapat dilaksanakan melalui Jawaban pilihan ganda Diberikan oleh penilai
  • 42. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- G. Tipe Skala Ukur Kiraan 1. Skala Kiraan Likert a. Pilhan Jawaban • Skala ini diciptakan oleh R. Likert untuk pengukuran sikap terhadap sesuatu • Ada lima pilihan jawaban Sangat setuju Setuju Ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju • Jawaban ini kemudian dinyatakan ke dalam bilangan dari 1 sampai 5 (sekor) • Pemberian bilangan ini bergantung kepada bentuk pernyataan yang dijawab oleh responden
  • 43. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- b. Bentuk pernyataan Ada dua macam bentuk pernyataan • Pernyataan yang diharapkan untuk disetujui oleh responden, disebut bentuk positif, seperti Pendidikan adalah penting bagi bangsa dan negara • Pernyataan yang diharapkan untuk tidak disetujui oleh responden, disebut bentuk negatif, seperti Bersekolah hanya membuang-buang waktu saja • Biasanya kuesioner berisikan pernyataan positif dan negatif, agar responden berpikir dulu sebelum memberi jawaban
  • 44. ----------------------------------------------------------------------- Skala ukur ----------------------------------------------------------------------- c. Sekor pada skala Likert Pada bentuk positif, sangat setuju memperoleh sekor tinggi dan sangat tidak setuju memperoleh sekolah rendah Pada bentuk negatif, sangat setuju memperoleh sekor terendah dan sangat tidak setuju memperoleh sekor tinggi Pilihan jawaban Pernyataan positif negatif sangat setuju setuju ragu tidak setuju sangat tidak setuju 54321 12345
  • 45. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- d. Level skala pada skala Likert • Pada umumnya, setiap butir pada alat ukur skala Likert dianggap memiliki level ordinal • Namun jumlah sekor pada satu responden, sering dianggap berlevel interval • Contoh 10 Res-pon-den Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A 5 2 3 5 1 3 2 4 5 4 2 4 5 1 2 4 4 5 4 3 3 4 2 3 1 5 4 123 30 31 29 Dianggap sebagai skala ordinal Sering dianggap sebagai skala interval
  • 46. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 2. Skala Kiraan Thurstone a. Dasar • Skala ini diciptakan oleh L.L.. Thurstone untuk mengukur sikap • Thurstone ingin membuat alat ukur dengan level skala interval • Karena itu setiap butir perlu memiliki sekor berbeda tetapi jarak sekor di antara butir dibuat sama (skala interval) • Dengan demikian, setiap butir sudah harus memiliki nilai • Di sini, dibahas bagaimana caranya memberikan nilai kepada butir b. Nilai dan kualitas butir • Setiap butir yang digunakan sudah memiliki Nilai butir Kualitas butir
  • 47. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- c. Penentuan nilai butir • Persiapan butir sudah meliputi nilai dan kualitas butir • Butir yang telah disusun diserahkan kepada sejumlah pakar untuk ditanggapi • Tanggapan berbentuk rentangan A sampai K (ada 11 kategori tanggapan) A B C D E F G H I J K Sangat tidak dikehendaki Sangat dikehendaki • Setiap pakar memilih salah satu di antara A sampai K sebagai tanggapannya
  • 48. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- d. Perhitungan nilai • Tanggapan dari A sampai K diberi nilai dari 1 sampai 11 A B 1 C 2 D 3 E 4 F 5 G 6 7 dengan interval sebesar 1 • Nilai dan kualitas butir H I 8 J 9 K 10 11 Nilai butir = median Kualitas butir = jarak interkuartil Makin kecil jarak interkuartil, maka seragam tanggapan pakar, makin tinggi kualitas butir
  • 49. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Contoh 11 Butir 1 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 frek 2 2 6 2 6 62 64 26 18 8 4 Interval batas batas frek prop kum bawah atas prop A 1 0,5 1,5 2 0,01 0,01 B 2 1,5 2,5 2 0,01 0,02 C 3 2,5 3,5 6 0,03 0,05 D 4 3,5 4,5 2 0,01 0,06 E 5 4,5 5,5 6 0,03 0,09 F 6 5,5 6,5 62 0,31 0,40 G 7 6,5 7,5 64 0,32 0,72 H 8 7,5 8,5 26 0,13 0,85 I 9 8,5 9,5 18 0,09 0,94 J 10 9,5 10,5 8 0,04 0,98 K 11 10,5 11,5 4 0,02 1,00
  • 50. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Median k = 6,5 Σpb = 0,40 pw = 0,32 i = 1 M = + æ - Kuartil 1 40 , 0 50 , 0 5 , 6 = × ÷ø 1 6,8 ö 0,32 çè k = 5,5 Σpb = 0,09 pw = 0,31 i = 1 K = + æ - 09 , 0 25 , 0 5 , 5 1 = × ÷ø Kuartil 3 1 6,0 ö 0,31 çè k = 7,5 Σpb = 0,72 pw = 0,13 i = 1 ö çèK = + æ - 72 , 0 75 , 0 5 , 7 3 = × ÷ø 1 7,7 0,13 Nilai butir = 6,8 Jarak interkuartil = 7,7 – 6,0 = 1,7
  • 51. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Contoh 12 Butir 2 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Frek 0 0 0 10 40 28 50 26 28 14 4 Interval Batas Batas Frek Prop Kum Bawah Atas Prop A 1 0,5 1,5 0 0 0 B 2 1,5 2,5 0 0 0 C 3 2,5 3,5 0 0 0 D 4 3,5 4,5 10 0,05 0,05 E 5 4,5 5,5 40 0,20 0,25 F 6 5,5 6,5 28 0,14 G 7 6,5 7,5 H I J K
  • 52. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Median k = Σpb = pw = i = M = Kuartil 1 k = Σpb = pw = i = K1 = Kuartil 3 k = Σpb = pw = i = K3 = Nilai butir = Jarak interkuartil =
  • 53. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Contoh 13 Butir 3 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Frek 0 0 0 2 8 6 26 44 56 44 14 Interval Batas Batas Frek Prop Kum Bawah Atas Prop A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6 G 7 H I J K
  • 54. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Median k = Σpb = pw = i = M = Kuartil 1 k = Σpb = pw = i = K1 = Kuartil 3 k = Σpb = pw = i = K3 = Nilai butir = Jarak interkuartil =
  • 55. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Contoh 14 Butir 3 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Frek 20 45 60 32 5 3 7 9 4 8 6 Interval Batas Batas Frek Prop Kum Bawah Atas Prop A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6 G 7 H I J K
  • 56. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Median k = Σpb = pw = i = M = Kuartil 1 k = Σpb = pw = i = K1 = Kuartil 3 k = Σpb = pw = i = K3 = Nilai butir = Jarak interkuartil =
  • 57. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Contoh 15 Butir 5 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Frek 4 8 10 70 65 20 9 4 5 3 2 Interval Batas Batas Frek Prop Kum Bawah Atas Prop A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6 G 7 H I J K
  • 58. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- Median k = Σpb = pw = i = M = Kuartil 1 k = Σpb = pw = i = K1 = Kuartil 3 k = Σpb = pw = i = K3 = Nilai butir = Jarak interkuartil =
  • 59. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 3. Skala Kiraan Frekuensi Verbal • Skala ini berbentuk pilihan frekuensi, dari selalu sampai tidak pernah atau sebaliknya, misalnya, 1 = tidak pernah 2 = jarang 3 = ada kalanya 4 = sering 5 = selalu atau sebaliknya • Responden memilih salah satu di antaranya yang dirasakannya sesuai
  • 60. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 4. Skala Kiraan Ordinal • Skala berbentuk suatu urutan, misalnya, dalam ruang, waktu, atau hal lainnya • Misal untuk urutan waktu Dini hari Segera setelah bangun pagi Tengah pagi Sesaat sebelum makan siang Sesaat setelah makan siang Tengah petang Sesaat sebelum makan malam Sesaat setelah makan malam Larut malam Tidak pernah • Responden memilih salah satu yang sesuai
  • 61. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 5. Skala Kiraan Komparatif • Skala kiraan berbentuk komparasi sesuatu dengan satu patokan tertentu • Dibandingkan dengan suatu patokan, sesuatu terletak di Sangat Kira-kira Sangat rendah sama tinggi ______ _____ ______ ______ ______ 1 2 3 4 5 • Responden memilih salah satu letak
  • 62. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 6. Skala Kiraan Numerik • Skala kiraan ini berbentuk angka dari rendah ke tinggi yang mencerminkan tingkat penting, biasanya digunakan angka dari 1 sampai 5 Sangat Sangat tidak penting penting _____ _____ ______ _____ _____ 1 2 3 4 5 • Responden memilih salah satu angka yang dirasakannya sesuai
  • 63. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 7. Skala Kiraan Pilihan Kata Sifat • Skala kiraan ini menggunakan sejumlah kata sifat yang sesuai dengan sesuatu yang diukur, misalnya _____ mudah _____ murah _____ menarik _____ lambat _____ mahal _____ kecil _____ senang _____ rumit _____ tegang _____ santai . . . untuk sasaran yang diukur • Responden memilih semua kata sifat yang dirasakannya sesuai
  • 64. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 8. Skala Kiraan Stapel • Skala kiraan ini merupakan kombinasi dari skala pilihan kata sifat dengan skala numerik sama sekali sempurna tidak 1 2 3 4 5 _____ menarik _____ mudah _____ lambat _____ kecil . . . • Responden memilih semua kata sifat yang sesuai serta memberikannya angka
  • 65. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 9. Skala Kiraan Peringkat Paksaan • Skala kiraan ini memerlukan isian peringkat 1, 2, 3, 4, … dengan 1 sebagai preferensi tertinggi • Responden dipaksa untuk memberikan peringkat dan tidak boleh ada peringkat yang sama, misalnya Berikan peringkat kepada _______ matematika _______ fisika _______ kimia _______ biologi • Responden menentukan peringkat mulai dari preferensi tertinggi (1)
  • 66. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 10. Skala Kiraan Diferensial Semantik (dari Osgood) • Skala kiraan ini membentuk rentangan di antara sepasang kata berlawanan yang sesuai untuk sasaran ukur (biasanya rentangan terdiri atas tujuh pilihan), misalnya Panas ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Dingin Baik ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Buruk Mahal ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Murah Besar ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Kecil Untung ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Rugi • Responden memilih satu letak pada setiap pasangan kata berlawanan itu yang dirasakannya sesuai
  • 67. ----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur ----------------------------------------------------------------------- 11. Skala Kiraan Lainnya • Masih ada lagi macam skala kiraan yang tidak kita bicarakan di sini • Responden diminta untuk memilih letak pada skala yang dirasakannya sesuai