SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
1
UJI ASUMSI KLASIK
2
Materi
 Uji Asumsi Klasik
–Normalitas
–Multikolinieritas
 Uji Asumsi Klasik
–Heteroskedastisitas
–Linieritas
–Outokorelasi
3
Yang Dimaksud dengan Kurva
Normal
 Distribusi normal merupakan suatu
kurve berbentuk lonceng.
 Penyebab data tidak normal, karena
terdapat nilai ekstrim dalam data seri
yang diambil.
 Nilai ektrim adalah nilai yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi.
4
Penyebab Munculnya Nilai
Ekstrim
1. Kesalahan dalam pengambilan unit sampel.
Cara mengatasi: Mengganti unit sampel.
1. Kesalahan dalam menginput data.
Cara mengatasi: Memperbaiki input data yang
salah.
3. Data memang aneh dibanding lainnya.
Cara mengatasi: Tambah ukuran sampel atau
dengan membuang data yang aneh tersebut.
5
Kapan Data Dikatakan Normal
Ekstrim Rendah Ektrim Tinggi
-2,58 2,580
Ekstrim Rendah Ektrim Tinggi
-1,96 1,960
Pada α=0,01
Pada α=0,05
6
Berikut ini manakah data yang
Ekstrim
Ekstrim
Rendah
Ektrim
Tinggi
-2,58 2,580
0439
734.31
333.63000.50
−=
−
=
−
=
δ
xx
Z i
7
UJI NORMALITAS
PENGERTIAN UJI NORMALITAS
 Uji normalitas di maksudkan untuk
mengetahui apakah residual
terstandarisasi yang diteliti berdistribusi
normal atau tidak.
PENYEBAB TIDAK NORMAL
 Disebabkan karena terdapat nilai ektrim
dalam data yang kita ambil.
8
Uji Normalitas
CARA MENDITEKSI:
1. Dengan gambar:
Jika kurva regression residual
terstandarisasi membentuk gambar
lonceng.
2. Dengan angka:
– Uji Liliefors
– Chi Kuadrat (X2
)
– Uji dengan kertas peluang normal
– Uji dengan Kolmogornov Smirnov
9
Uji Normalitas
 Uji normalitas dapat dilakukan secara:
– Univariate
Dilakukan dengan menguji normalitas pada
semua variabel yang akan dianalisis.
– Multivariate
Dilakukan dengan menguji normalitas pada nilai
residual yang telah distandarisasi.
10
Contoh Kasus
 Berikut ini adalah data time series,
 Berdasarkan data tersebut ujilah
apakah data tersebut Normal secara
Multivariate.
11
Manual Liliefors
 Buat persamaan regresinya
 Mencari nilai Prediksinya
 Cari nilai residualnya
 Stadarisasi nilai residualnya
 Urutkan nilai residual terstandarisasi dari yang
terkecil sampai yang terbesar.
 Mencari nila Zr relatif komulatif.
 Mencari nila Zt teoritis berdasarkan tabel Z
 Mengihitung selisih nilai Zr dengan Zt atau (Zr-Zt-
1) dan diberi simbol Li hitung
 Bandingkan nilai Li hitung dengan tabel Liliefors.
 Jika Lihitung > L tabel maka data berdistribusi
normal demikian juga sebaliknya.
12
Y =2,553-1,092X1+1,961X2
Ypred =2,553-1,092(2) +1,961(3) = 6,252
Resid = 5-6,252
Zresid = (-1,252—0,002)/1,042 = -1,200
Zr = (1/10) = 0,1, (2/10) = 0,2, dts
Tabel Z cum = 1,20 ditabel Z = 0,885
Luas Z = Karena < 0,5 maka Luas Z = 1-0,858 =0,142
Li = Zt-Zr(t-1) = 0,142-0,10=0,042
Pengujian Manual
13
Pengujian Normalitas Dengan SPSS
Memunculkan Nilai Residual Terstandarisasi
 Buka file : Data_Regresi_1
 Analyze → Regression → Linear...
 Masukan variabel Y → pada kotak Dependent
X1, X2, → pada kotak Independent
 Save…: ⇒ pada kotak Residual : klik Standardized → Continue
(bertujuan untuk membuat variabel / kolom baru pada data yaitu
Zre_1 )
 Abaikan pilihan yang lain → OK
Uji Kolmogornov Smirnov
 Buka file : Data Regresi_1
 Analyze → Non Parametrics Test → 1 Sample K-S...
 Masukan variabel Standardized Residual pada kotak Test Variable
List
 Abaikan pilihan yang lain (biarkan pada posisi defaultnya) → OK
14
Memunculkan Nilai Residual
Terstandarisasi
Uji Komogornov Smirnov
15
Output Kolmogornov
Smirnov
 Karena Nilai Sig. >
0,05 maka tidak
signifikan.
 Tidak siginifikan
berarti data relatif
sama dengan rata-
rata sehingga
disebut normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
10
5.960465E-09
.8819171
.297
.257
-.297
.940
.340
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Standardized
Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
16
Cara Mengatasi Data yang Tidak
Normal
 Menambah jumlah data.
 Melakukan transformasi data menjadi
Log atau LN atu bentuk lainnya.
 Menghilangkan data yang dianggap
sebagai penyebab data tidak normal.
 Dibiarkan saja tetapi kita harus
menggunakan alat analisis yang lain.
17
UJI MULTIKOLINIERITAS
PENGERTIAN
 Uji multikolinieritas berarti terjadi korelasi
yang kuat (hampir sempurna) antar
variabel bebas.
 Tepatnya multikolinieritas berkenaan
dengan terdapatnya lebih dari satu
hubungan linier pasti, dan istilah
kolinieritas berkenaan dengan
terdapatnya satu hubungan linier.
18
Uji Multikolinieritas
PENYEBAB
 Karena sifat-sifat yang terkandung
dalam kebanyakan variabel ekonomi
berubah bersama-sama sepanjang
waktu.
 Besaran-besaran ekonomi
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
sama.
19
 Cara menditeksi:
1. Dengan melihat koefesien korelasi antar
variabel bebas:
Jika koefesien korelasi antar variabel bebas
≥ 0,7 maka terjadi multikolinier.
2. Dengan melihat nilai VIF (Varian Infloating
Factor):
Jika nilai VIF ≤ 10 maka tidak terjadi
multikolinier.
Uji Non-Multikolinieritas
20
Contoh KasusMultikolinieritas
 Berikut ini adalah data time series,
 Berdasarkan data tersebut ujilah
apakah data tersebut terjadi gejala
Multikolikolinier ?.
21
Pengujian Manual VIF
 Hitung nilai korelasi antar varibel bebas (r)
 Kuadratkan nilai korelasi antar variabel
bebas (r2
).
 Hitung nilai tolenrance (Tol) dengan rumus
(1-r2
).
 Hitung nilai VIF dengan rumus 1/TOL
 Jika VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolinier.
22
Pengujian Manual VIF
23
Pengujian Multikolinier Dengan SPSS
 Buka file : Data_Regresi_1
 Analyze → Regression → Linear...
 Masukan variabel Y → pada kotak
Dependent
X1, X2, → pada kotak
Independent
 Statistics…: ⇒ klik Colinier Diagnosis→
Continue
24
Output:
Karena nilai VIF < 10 maka tidak terjadi otokorelasi
25
CARA MENGATASI MULTIKOLINIER
 Memperbesar ukuran sampel
 Memasukan persamaan tambahan ke
dalam model.
 Menghubungkan data cross section dan
data time series.
 Mengeluarkan suatu variabel dan bias
spesifikasi.
 Transformasi variabel.
26
UJI NON-HETEROSKEDASTISITAS
PENGERTIAN
 Uji heteroskedastisitas berarti adanya varian dalam
model yang tidak sama (konstan).
PENYEBAB
 Variabel yang digunakan untuk memprediksi
memiliki nilai yang sangat beragam, sehingga
menghasilkan nilai residu yang tidak konstan.
27
Uji Heteroskedastisitas
CARA MENDITEKSI:
1. Dengan Uji Park
Yaitu dengan meregresikan variabel bebas
terhadap nilai log-linier kuadrat.
2. Dengan Uji Glejser
Yaitu dengan meregresikan variabel bebas
terhadap nilai residual mutlaknya.
3. Dengan Uji Korelasi Rank Spearman
Mengkorelasikan nilai residual dengan variabel
bebas dengan menggunakan Rank-spearman.
28
Contoh Kasus Heteroskedastisitas
 Berikut ini adalah data time series,
 Berdasarkan data tersebut ujilah
apakah data tersebut apakah terjadi
gejala Heteroskedastisitas ?
29
Langkah-Langkah Metode Glejser
 Regresikan variabel bebas (X) terhadap
variabel tergantung (Y).
 Hitung nilai prediksinya
 Hitung nilai residualnya
 Multakan nilai residualnya
 Regresikan variabel bebas terhadap nilai
mutlak residualnya.
 Jika signifikan berarti terjadi gejala
heteroskedastisitas dan sebaliknya jika tidak
signifikan berarti tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
30
31
Hasil Nilai Regresi Variabel Bebas
terhadap Nilai Mutlak Residualnya
•X1 tidak signifikan karena p-value > 0,05 sehingga X1 tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas.
•X2 signifikan karena p-value < 0,05 sehingga X2 terjadi
gejala heteroskedastisitas.
32
Pengujian Heteroskedastisitas
Dengan SPSS
Memunculkan Nilai Residual
 Buka file : Data_Regresi_1
 Analyze → Regression → Linear...
 Masukan variabel Y → pada kotak Dependent
X1, X2, → pada kotak Independent
 Save…: ⇒ pada kotak Residual : klik unstandardized → Continue
(bertujuan untuk membuat variabel / kolom baru pada data yaitu res_1 )
 Abaikan pilihan yang lain → OK
Mutlakan Nilai Residualnya
 Buka file : Data Regresi_1
 Tranform → Compute
 Pada Target Variabel diisi dengan ABRES
 Pada Numeric Expresion diisi dengan ABS(RES_1)
 Abaikan pilihan yang lain → OK
Meregresikan variabel bebas terhadap Nilai Mutlak Residual
 Buka file : Data_Regresi_1
 Analyze → Regression → Linear...
 Masukan variabel ABRES → pada kotak Dependent
X1, X2, → pada kotak Independent
 Abaikan pilihan yang lain → OK
33
Prose Memunculkan Nilai Residual dan
Memutlakannya
Memutlakan Nilai ResidualMemunculkan Nilai Residual
34
Meregresikan variabel bebas terhadap
Nilai Mutlak Residual
•X1 tidak signifikan karena p-value > 0,05 sehingga X1 tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
•X2 signifikan karena p-value < 0,05 sehingga X2 terjadi gejala
heteroskedastisitas.
35
Cara Mengatasi Heteroskedastisitas
 Tambah jumlah pengamatan.
 Tranformasikan data ke bentuk LN
atau Log atau bentuk laiannya.
36
UJI NON-AUTOKORELASI
PENGERTIAN
 Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
korelasi antara anggota serangkaian data
observasi yang diuraikan menurut waktu (time
series) atau ruang (cross section).
37
Uji Otokorelasi
PENYEBAB:
 Adanya kelembaman waktu
 Adanya bias spesifikasi model
 Manipulasi data
38
Uji Otokorelasi
 Uji Durbin Watson
 Uji Lagrange Multiplier
 Uji Breusch-Godfrey
39
Contoh Kasus Otokorelasi
 Berikut ini adalah data time series,
 Berdasarkan data tersebut ujilah
apakah data tersebut apakah terjadi
gejala otokorelasi ?
40
Langkah-Langkah Uji Durbin-Watson
1. Regresikan variabel bebas (X) terhadap
variabel tergantung (Y).
2. Hitung nilai prediksinya.
3. Hitung nilai residualnya.
4. Kuadratkan nilai residualnya.
5. Lag-kan satu nilai residualnya.
6. Kurangkan nilai residual dengan Lag-kan
satu nilai residualnya.
7. Masuk hasil perhitungan diatas masukan
kedalam rumus Durbin-Watson
41
Perhitungan Manual Durbin Matson
386,3
777,9
104,33)(
2
2
1
==
−
=
∑
∑ −
t
t
e
ee
DW
e = Y-Ypred = 5-6,252=-1,252
e2
= = -1,2522
= 1,568
et-1 = e mundur 1peiode
e-et-1 = 0,879-(-1,252) = 2,131
(e-et-1)
2
= 2,131 = 4,541
42
Kriteria Pengujian
Tabel Durbin Watson
dk =k,n
K=2 dan n=10
dL = 0,697
dU = 1,641
4-dU = 2,359
4-dL = 3,303
Tidak ada
Otokorelas
i
Tanpa
Kesimpulan
Tanpa
Kesimpulan
Otokorelas
i +
Otokorelas
i –
dL dU 4 – dU 4 – dL2
0,697 3,303
1,641
1,641 2,359
3,386
43
Pengujian Otokorleasi Dengan SPSS
Memunculkan Nilai Residual
 Buka file : Data_Regresi_1
 Analyze → Regression → Linear...
 Masukan variabel Y → pada kotak Dependent
X1, X2, → pada kotak Independent
 Klik Statistics…:
 Pada Residual pilih Durbin Watson
 Klik Continue
 Abaikan pilihan yang lain → OK
44
Proses Analisi Surbin Watson dengan
SPSS
45
Output Uji Durbin Watson
 Jika diketahui Junmlah Variabel bebas
3, pengamatan 20, dan diperoleh nilai
durbin watson sebesar 2,354.
 Ujilah apakah terjadi gejala
outokorelasi ?
 Gunakan gambar untuk menguji !
46
47
UJI LINIERITAS
 Uji ini dilakukan untuk mengetahui model yang digunakan
apakah menggunakan model linier atau tidak.
 Cara menditeksi:
1. Dengan kurva:
Model dikatakan linier jika plot antara nilai residual
terstandarisasi dengan nilai prediksi terstandarisasi tidak
membentuk pola tertentu (acak).
2. Dengan uji MWD
Cara mengetahui linieritas dengan menggunakan
gambar dianggap masing kurang obyektif sehingga masih
dibutuhkan alat analisis Mac Kinnon White Davidson
(MWD)
48
Langkah Analsis MWD
 Regresikan variabel bebas terhadap variabel
tergantung dengan regresi linier dan tentukan Ypred1
 Tranformasikan semua variabel ke dalam bentuk
Ln, dan kemudian regresikan Ln variabel bebas
terhadap Ln variabel tergantung dan tentukan Ypred2.
 Tentukan Z1= (Ln Ypred1 - Ypred2.).
 Regresikan variabel bebas dan Z1 terhadap Y,
jika Z1 sigifikan maka tidak linier.
 Tentukan Z2 = (antilogPred2-YPred1)
 Regresikan variabel bebas dan Z2 terhadap Y,
jika Z2 sigifikan maka linier.
49
Pengujian Linieritas Dengan SPSS
Memunculkan Nilai Residual
• Buka file : Data Regresi_1
• Analyze → Regression → Linear...
• Reset..
• Masukan variabel Y → pada kotak Dependent
X1
, X2
, → pada kotak Independent(s)
• Plots… : ⇒ pada Y : → diisi : ZRESID
X : → diisi : ZPRED → Continue.
• OK
50
Proses Uji Linieritas dengan SPSS
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Regression Standardized Predicted Value
210-1-2-3
RegressionStandardizedResidual
1,0
,5
0,0
-,5
-1,0
-1,5
Karena plot regresi standardiz residual dengan regresi
standardiz prediksi membentuk pola yang acak maka
menggunakan persamaan regresi Linier.
51
Bagiamana Kalau tidak Linier ?
 Jika hasil tidak linier tinggal ganti
dengan persamaan non linier.

More Related Content

What's hot

uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanMaulina Sahara
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Dyni Sunendi
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 

What's hot (20)

uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 

Similar to UJIASUMSI

UTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.pptUTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.pptzahwarafika
 
Uji asumsi-klasik 20091
Uji asumsi-klasik 20091Uji asumsi-klasik 20091
Uji asumsi-klasik 20091rabika
 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaIraa Nurcahyani
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierArif Rahman
 
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptxAyahhpanda1
 
Miranda Akmaia Agustina.docx
Miranda Akmaia Agustina.docxMiranda Akmaia Agustina.docx
Miranda Akmaia Agustina.docxzuhri32
 
power point uji pra-syarat analisis pptx
power point uji pra-syarat analisis pptxpower point uji pra-syarat analisis pptx
power point uji pra-syarat analisis pptxssuser8d263b
 
Pertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxPertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxDonaMarina
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxIndraZainun1
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasAYU Hardiyanti
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxZudan2
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 

Similar to UJIASUMSI (20)

UTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.pptUTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.ppt
 
Uji asumsi-klasik 20091
Uji asumsi-klasik 20091Uji asumsi-klasik 20091
Uji asumsi-klasik 20091
 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistika
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
 
K3 k4 regresi ganda
K3 k4 regresi gandaK3 k4 regresi ganda
K3 k4 regresi ganda
 
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
 
Miranda Akmaia Agustina.docx
Miranda Akmaia Agustina.docxMiranda Akmaia Agustina.docx
Miranda Akmaia Agustina.docx
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
power point uji pra-syarat analisis pptx
power point uji pra-syarat analisis pptxpower point uji pra-syarat analisis pptx
power point uji pra-syarat analisis pptx
 
Pertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxPertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptx
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
12714108.ppt
12714108.ppt12714108.ppt
12714108.ppt
 
regresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdfregresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdf
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
Normalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitasNormalitas & homogenitas
Normalitas & homogenitas
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (20)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

UJIASUMSI

  • 2. 2 Materi  Uji Asumsi Klasik –Normalitas –Multikolinieritas  Uji Asumsi Klasik –Heteroskedastisitas –Linieritas –Outokorelasi
  • 3. 3 Yang Dimaksud dengan Kurva Normal  Distribusi normal merupakan suatu kurve berbentuk lonceng.  Penyebab data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrim dalam data seri yang diambil.  Nilai ektrim adalah nilai yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
  • 4. 4 Penyebab Munculnya Nilai Ekstrim 1. Kesalahan dalam pengambilan unit sampel. Cara mengatasi: Mengganti unit sampel. 1. Kesalahan dalam menginput data. Cara mengatasi: Memperbaiki input data yang salah. 3. Data memang aneh dibanding lainnya. Cara mengatasi: Tambah ukuran sampel atau dengan membuang data yang aneh tersebut.
  • 5. 5 Kapan Data Dikatakan Normal Ekstrim Rendah Ektrim Tinggi -2,58 2,580 Ekstrim Rendah Ektrim Tinggi -1,96 1,960 Pada α=0,01 Pada α=0,05
  • 6. 6 Berikut ini manakah data yang Ekstrim Ekstrim Rendah Ektrim Tinggi -2,58 2,580 0439 734.31 333.63000.50 −= − = − = δ xx Z i
  • 7. 7 UJI NORMALITAS PENGERTIAN UJI NORMALITAS  Uji normalitas di maksudkan untuk mengetahui apakah residual terstandarisasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. PENYEBAB TIDAK NORMAL  Disebabkan karena terdapat nilai ektrim dalam data yang kita ambil.
  • 8. 8 Uji Normalitas CARA MENDITEKSI: 1. Dengan gambar: Jika kurva regression residual terstandarisasi membentuk gambar lonceng. 2. Dengan angka: – Uji Liliefors – Chi Kuadrat (X2 ) – Uji dengan kertas peluang normal – Uji dengan Kolmogornov Smirnov
  • 9. 9 Uji Normalitas  Uji normalitas dapat dilakukan secara: – Univariate Dilakukan dengan menguji normalitas pada semua variabel yang akan dianalisis. – Multivariate Dilakukan dengan menguji normalitas pada nilai residual yang telah distandarisasi.
  • 10. 10 Contoh Kasus  Berikut ini adalah data time series,  Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data tersebut Normal secara Multivariate.
  • 11. 11 Manual Liliefors  Buat persamaan regresinya  Mencari nilai Prediksinya  Cari nilai residualnya  Stadarisasi nilai residualnya  Urutkan nilai residual terstandarisasi dari yang terkecil sampai yang terbesar.  Mencari nila Zr relatif komulatif.  Mencari nila Zt teoritis berdasarkan tabel Z  Mengihitung selisih nilai Zr dengan Zt atau (Zr-Zt- 1) dan diberi simbol Li hitung  Bandingkan nilai Li hitung dengan tabel Liliefors.  Jika Lihitung > L tabel maka data berdistribusi normal demikian juga sebaliknya.
  • 12. 12 Y =2,553-1,092X1+1,961X2 Ypred =2,553-1,092(2) +1,961(3) = 6,252 Resid = 5-6,252 Zresid = (-1,252—0,002)/1,042 = -1,200 Zr = (1/10) = 0,1, (2/10) = 0,2, dts Tabel Z cum = 1,20 ditabel Z = 0,885 Luas Z = Karena < 0,5 maka Luas Z = 1-0,858 =0,142 Li = Zt-Zr(t-1) = 0,142-0,10=0,042 Pengujian Manual
  • 13. 13 Pengujian Normalitas Dengan SPSS Memunculkan Nilai Residual Terstandarisasi  Buka file : Data_Regresi_1  Analyze → Regression → Linear...  Masukan variabel Y → pada kotak Dependent X1, X2, → pada kotak Independent  Save…: ⇒ pada kotak Residual : klik Standardized → Continue (bertujuan untuk membuat variabel / kolom baru pada data yaitu Zre_1 )  Abaikan pilihan yang lain → OK Uji Kolmogornov Smirnov  Buka file : Data Regresi_1  Analyze → Non Parametrics Test → 1 Sample K-S...  Masukan variabel Standardized Residual pada kotak Test Variable List  Abaikan pilihan yang lain (biarkan pada posisi defaultnya) → OK
  • 15. 15 Output Kolmogornov Smirnov  Karena Nilai Sig. > 0,05 maka tidak signifikan.  Tidak siginifikan berarti data relatif sama dengan rata- rata sehingga disebut normal. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 10 5.960465E-09 .8819171 .297 .257 -.297 .940 .340 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Standardized Residual Test distribution is Normal.a. Calculated from data.b.
  • 16. 16 Cara Mengatasi Data yang Tidak Normal  Menambah jumlah data.  Melakukan transformasi data menjadi Log atau LN atu bentuk lainnya.  Menghilangkan data yang dianggap sebagai penyebab data tidak normal.  Dibiarkan saja tetapi kita harus menggunakan alat analisis yang lain.
  • 17. 17 UJI MULTIKOLINIERITAS PENGERTIAN  Uji multikolinieritas berarti terjadi korelasi yang kuat (hampir sempurna) antar variabel bebas.  Tepatnya multikolinieritas berkenaan dengan terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti, dan istilah kolinieritas berkenaan dengan terdapatnya satu hubungan linier.
  • 18. 18 Uji Multikolinieritas PENYEBAB  Karena sifat-sifat yang terkandung dalam kebanyakan variabel ekonomi berubah bersama-sama sepanjang waktu.  Besaran-besaran ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama.
  • 19. 19  Cara menditeksi: 1. Dengan melihat koefesien korelasi antar variabel bebas: Jika koefesien korelasi antar variabel bebas ≥ 0,7 maka terjadi multikolinier. 2. Dengan melihat nilai VIF (Varian Infloating Factor): Jika nilai VIF ≤ 10 maka tidak terjadi multikolinier. Uji Non-Multikolinieritas
  • 20. 20 Contoh KasusMultikolinieritas  Berikut ini adalah data time series,  Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data tersebut terjadi gejala Multikolikolinier ?.
  • 21. 21 Pengujian Manual VIF  Hitung nilai korelasi antar varibel bebas (r)  Kuadratkan nilai korelasi antar variabel bebas (r2 ).  Hitung nilai tolenrance (Tol) dengan rumus (1-r2 ).  Hitung nilai VIF dengan rumus 1/TOL  Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinier.
  • 23. 23 Pengujian Multikolinier Dengan SPSS  Buka file : Data_Regresi_1  Analyze → Regression → Linear...  Masukan variabel Y → pada kotak Dependent X1, X2, → pada kotak Independent  Statistics…: ⇒ klik Colinier Diagnosis→ Continue
  • 24. 24 Output: Karena nilai VIF < 10 maka tidak terjadi otokorelasi
  • 25. 25 CARA MENGATASI MULTIKOLINIER  Memperbesar ukuran sampel  Memasukan persamaan tambahan ke dalam model.  Menghubungkan data cross section dan data time series.  Mengeluarkan suatu variabel dan bias spesifikasi.  Transformasi variabel.
  • 26. 26 UJI NON-HETEROSKEDASTISITAS PENGERTIAN  Uji heteroskedastisitas berarti adanya varian dalam model yang tidak sama (konstan). PENYEBAB  Variabel yang digunakan untuk memprediksi memiliki nilai yang sangat beragam, sehingga menghasilkan nilai residu yang tidak konstan.
  • 27. 27 Uji Heteroskedastisitas CARA MENDITEKSI: 1. Dengan Uji Park Yaitu dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai log-linier kuadrat. 2. Dengan Uji Glejser Yaitu dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai residual mutlaknya. 3. Dengan Uji Korelasi Rank Spearman Mengkorelasikan nilai residual dengan variabel bebas dengan menggunakan Rank-spearman.
  • 28. 28 Contoh Kasus Heteroskedastisitas  Berikut ini adalah data time series,  Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data tersebut apakah terjadi gejala Heteroskedastisitas ?
  • 29. 29 Langkah-Langkah Metode Glejser  Regresikan variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y).  Hitung nilai prediksinya  Hitung nilai residualnya  Multakan nilai residualnya  Regresikan variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya.  Jika signifikan berarti terjadi gejala heteroskedastisitas dan sebaliknya jika tidak signifikan berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
  • 30. 30
  • 31. 31 Hasil Nilai Regresi Variabel Bebas terhadap Nilai Mutlak Residualnya •X1 tidak signifikan karena p-value > 0,05 sehingga X1 tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. •X2 signifikan karena p-value < 0,05 sehingga X2 terjadi gejala heteroskedastisitas.
  • 32. 32 Pengujian Heteroskedastisitas Dengan SPSS Memunculkan Nilai Residual  Buka file : Data_Regresi_1  Analyze → Regression → Linear...  Masukan variabel Y → pada kotak Dependent X1, X2, → pada kotak Independent  Save…: ⇒ pada kotak Residual : klik unstandardized → Continue (bertujuan untuk membuat variabel / kolom baru pada data yaitu res_1 )  Abaikan pilihan yang lain → OK Mutlakan Nilai Residualnya  Buka file : Data Regresi_1  Tranform → Compute  Pada Target Variabel diisi dengan ABRES  Pada Numeric Expresion diisi dengan ABS(RES_1)  Abaikan pilihan yang lain → OK Meregresikan variabel bebas terhadap Nilai Mutlak Residual  Buka file : Data_Regresi_1  Analyze → Regression → Linear...  Masukan variabel ABRES → pada kotak Dependent X1, X2, → pada kotak Independent  Abaikan pilihan yang lain → OK
  • 33. 33 Prose Memunculkan Nilai Residual dan Memutlakannya Memutlakan Nilai ResidualMemunculkan Nilai Residual
  • 34. 34 Meregresikan variabel bebas terhadap Nilai Mutlak Residual •X1 tidak signifikan karena p-value > 0,05 sehingga X1 tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. •X2 signifikan karena p-value < 0,05 sehingga X2 terjadi gejala heteroskedastisitas.
  • 35. 35 Cara Mengatasi Heteroskedastisitas  Tambah jumlah pengamatan.  Tranformasikan data ke bentuk LN atau Log atau bentuk laiannya.
  • 36. 36 UJI NON-AUTOKORELASI PENGERTIAN  Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section).
  • 37. 37 Uji Otokorelasi PENYEBAB:  Adanya kelembaman waktu  Adanya bias spesifikasi model  Manipulasi data
  • 38. 38 Uji Otokorelasi  Uji Durbin Watson  Uji Lagrange Multiplier  Uji Breusch-Godfrey
  • 39. 39 Contoh Kasus Otokorelasi  Berikut ini adalah data time series,  Berdasarkan data tersebut ujilah apakah data tersebut apakah terjadi gejala otokorelasi ?
  • 40. 40 Langkah-Langkah Uji Durbin-Watson 1. Regresikan variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). 2. Hitung nilai prediksinya. 3. Hitung nilai residualnya. 4. Kuadratkan nilai residualnya. 5. Lag-kan satu nilai residualnya. 6. Kurangkan nilai residual dengan Lag-kan satu nilai residualnya. 7. Masuk hasil perhitungan diatas masukan kedalam rumus Durbin-Watson
  • 41. 41 Perhitungan Manual Durbin Matson 386,3 777,9 104,33)( 2 2 1 == − = ∑ ∑ − t t e ee DW e = Y-Ypred = 5-6,252=-1,252 e2 = = -1,2522 = 1,568 et-1 = e mundur 1peiode e-et-1 = 0,879-(-1,252) = 2,131 (e-et-1) 2 = 2,131 = 4,541
  • 42. 42 Kriteria Pengujian Tabel Durbin Watson dk =k,n K=2 dan n=10 dL = 0,697 dU = 1,641 4-dU = 2,359 4-dL = 3,303 Tidak ada Otokorelas i Tanpa Kesimpulan Tanpa Kesimpulan Otokorelas i + Otokorelas i – dL dU 4 – dU 4 – dL2 0,697 3,303 1,641 1,641 2,359 3,386
  • 43. 43 Pengujian Otokorleasi Dengan SPSS Memunculkan Nilai Residual  Buka file : Data_Regresi_1  Analyze → Regression → Linear...  Masukan variabel Y → pada kotak Dependent X1, X2, → pada kotak Independent  Klik Statistics…:  Pada Residual pilih Durbin Watson  Klik Continue  Abaikan pilihan yang lain → OK
  • 44. 44 Proses Analisi Surbin Watson dengan SPSS
  • 46.  Jika diketahui Junmlah Variabel bebas 3, pengamatan 20, dan diperoleh nilai durbin watson sebesar 2,354.  Ujilah apakah terjadi gejala outokorelasi ?  Gunakan gambar untuk menguji ! 46
  • 47. 47 UJI LINIERITAS  Uji ini dilakukan untuk mengetahui model yang digunakan apakah menggunakan model linier atau tidak.  Cara menditeksi: 1. Dengan kurva: Model dikatakan linier jika plot antara nilai residual terstandarisasi dengan nilai prediksi terstandarisasi tidak membentuk pola tertentu (acak). 2. Dengan uji MWD Cara mengetahui linieritas dengan menggunakan gambar dianggap masing kurang obyektif sehingga masih dibutuhkan alat analisis Mac Kinnon White Davidson (MWD)
  • 48. 48 Langkah Analsis MWD  Regresikan variabel bebas terhadap variabel tergantung dengan regresi linier dan tentukan Ypred1  Tranformasikan semua variabel ke dalam bentuk Ln, dan kemudian regresikan Ln variabel bebas terhadap Ln variabel tergantung dan tentukan Ypred2.  Tentukan Z1= (Ln Ypred1 - Ypred2.).  Regresikan variabel bebas dan Z1 terhadap Y, jika Z1 sigifikan maka tidak linier.  Tentukan Z2 = (antilogPred2-YPred1)  Regresikan variabel bebas dan Z2 terhadap Y, jika Z2 sigifikan maka linier.
  • 49. 49 Pengujian Linieritas Dengan SPSS Memunculkan Nilai Residual • Buka file : Data Regresi_1 • Analyze → Regression → Linear... • Reset.. • Masukan variabel Y → pada kotak Dependent X1 , X2 , → pada kotak Independent(s) • Plots… : ⇒ pada Y : → diisi : ZRESID X : → diisi : ZPRED → Continue. • OK
  • 50. 50 Proses Uji Linieritas dengan SPSS Scatterplot Dependent Variable: Y Regression Standardized Predicted Value 210-1-2-3 RegressionStandardizedResidual 1,0 ,5 0,0 -,5 -1,0 -1,5 Karena plot regresi standardiz residual dengan regresi standardiz prediksi membentuk pola yang acak maka menggunakan persamaan regresi Linier.
  • 51. 51 Bagiamana Kalau tidak Linier ?  Jika hasil tidak linier tinggal ganti dengan persamaan non linier.