Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan uji kai kuadrat untuk menguji perbedaan frekuensi antara data yang diamati dengan yang diharapkan secara teoritis. Metode kai kuadrat digunakan untuk menganalisis beberapa contoh, termasuk pendapat staf pengajar tentang sistem kredit semester dan sikap pegawai terhadap pemotongan gaji. Dokumen ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan
2. Pengertian Tes kai Kuadrat Tes Kai Kuadrat
atau Chi Square Test merupakan teknik
analisis komparasional yang mendasarkan diri
pada perbedaan frekuensi dari data yang
sedang kita selidiki
3. Penggolongan Tes Kai Kuadrat yang terkait dengan
pengujian perbedaan:
1. Tes Kai Kuadrat untuk menguji perbedaan
frekuensi variabel tunggal
2. Tes Kai Kuadrat untuk menguji perbedaan
frekuensi variabel ganda, dimana sel-selnya
berfrekuensi 10 atau lebih dari 10
3. Tes Kai Kuadrat untuk menguji perbedaan
frekuensi variabel ganda, dimana terdapat sel
yang berfrekuensi kurang dari 10
4. Tes Kai Kuadrat untuk menguji perbedaan
persentase
4. Pendapat 100 orang staf pengajar
di sebuah perguruan tinggi
mengenai efektif/tidaknya sistem
kredit semester yang diterapkan
di perguruan tinggi
5. Pendapat Banyaknya (f)
A.Sistem kredit semester lebih
baik dari pada sistem lama
B. Sistem lama lebih baik
daripadda sistem kredit
semester
C.Sistem kredit semester dan
sistem lama sama-sama baik
D.Tidak mengemukakan
pendapat
46
27
20
7
Total N = 100
6. Ha : Dikalangan para staf pengajar di
perguruan tinggi tersebut, terdapat
perbedaan frekuensi yang diobservasi dan
frekuensi teoritisnya
Ho : Dikalangan para staf pengajar di
perguruan tinggi tersebut, tidak terdapat
perbedaan frekuensi yang diobservasi dan
frekuensi teoritisnya
7. Pendapat Staf pengajar Frekuensi yg
diobservasi (fo)
Frekuensi teoritis dlm
keadaan dimana tdk
terdapat perbedaan
frekuensi (ft)
A. Sistem kredit semester
lebih baik dari pada
sistem lama
B. Sistem lama lebih baik
daripadda sistem kredit
semester
C. Sistem kredit semester
dan sistem lama sama-sama
baik
D. Tidak mengemukakan
pendapat
46
27
20
7
25
25
25
25
Total N = 100 N = 100
9. Terlebih dahulu mencari derajat bebas db
nya.
Db = r-1 maka, db = 4-1 = 3
Ternyata dgn menggunakan df sebesar 3,
diperoleh x2t
Pada taraf signifikansi 5% : x2t = 7,815
Pada taraf signifikansi 1% : x2t = 11,345
10. Dengan demikian Kai Kuadrat yg kita peroleh
dri perhitungan di atas x2o = 31,76 jauh lebih
besar daripada x2t, baik pd taraf signifikansi
5% maupun pada taraf signifikansi 1% yaitu:
7,815<31,76>11,345
Dengan demikian Hipotesisi Nihil di tolak.
Berarti ada perbedaan yang signifikansi
antara frekuensi observasi dan frekuensi
teoritis
11. Status/Sikap setuju Tidak
Setuju
Total
Pegawai gol
III ke ats
15 15 30
Pegawai gol
II ke bawah
40 10 50
Total CN=55 CN=25 N=80
12. Contoh masalah :
Apakah antara kedua golongan pegawai yang
berbeda pangkatnya itu terdapat perbedaab
sikap yanag signifikan tentang kemungkinan
dipotongnya gaji mereka setiap bulan untuk
keperluan asuransi pensiun?
14. Mencari db = (c-1) (r-1). Jumlah kolom (c)=2,
sedang jumlah lajur(r)=2
jadi db= (2-1)(2-1)=1
Dengan menggunakan db sebesar 1,
diperoleh harga Kai Kuadrat pd Tabel Nilai kai
Kuadrat sbb:
- Pada taraf signifikansi 5% : x2t = 3,841
- Pada taraf signifikansi 1% : x2t = 6,635
Maka, 3,841<7,855>6,635
15. Dengan demikian, Hipotesis Nihil diterima yg
menyatakan tdk adanya perbedaan antara
frekuensi yang yg diobservasi dan frekuensi
teoritisnya ditolak. Karena kecenderungan
para pegawai negeri tersebut adlh “setuju”
(55 dari80 org= 68,75%), maka dgn adanya
perbedaan yg signifikan dapat disimpulkan
bahwa ” cukup mantap untuk dpt
dilaksanakan pemotongan gaji para pegawai
tersebut setiap bulannya, untuk tabungan
asuransi pensiun mereka”
16. Contoh:
Misalnya sejumlah 50 org siswi SMA dan 30
org siswa SMA diminta menjawab “setuju”
atau “tidak setuju” terhadap ajakan untuk
aktif organisasi setelah mereka duduk di
bangku kuliah. Jawaban mereka adalah sbb:
17. Status /jawaban Setuju Tidak setuju Total
Siswi 42=A 8=B 50=A+B
Siswa 9=C 21=D 30=C+D
Total 51=A+C 29=B+D N=80
18.
19. Rumusan Ha dan Ho nya:
Ha : ”dikalangan para siswa dan siswi SMA
terdapat perbedaan sikap yg signifikan
terhadap ajakan untuk aktif berorganisasi
setelah mereka duduk di bangku kuliah
Ho : “dikalangan para siswa dan siswi SMA
tidak terdapat perbedaan sikap yg signifikan
terhadap ajakan untuk aktif berorganisasi
setelah mereka duduk di bangku kuliah”
20. Mencari db= (c-1)(r-1). Jumlah kolom (c)=2,
sedang jumlah lajur (r) = 2
jadi db = (2-1)(2-1) = 1
Pada taraf signifikansi 5% diperoleh = 3,841
karena
‣ Maka, Hipotesis Nihil ditolak, berarti ada
perbedaan sikap yang signifikan antara siswa dan
siswi SMA, terhadap ajakan untuk aktif
berorganisasi setelah duduk dibangku kuliah.
21. Contoh masalah:
- Apakah dikalangan para siswa yg berbeda
sekolah asalnya (Madan SMU)terdapat
perbedaan prestasi belajar dalam bidang
studi agama yg signifikan.
- Dari jumlah 400 orang mahasiswa itu,
62,5% berasal dari MA sedangkan 37,5%
berasal dari SMU
22. Ha : Di kalangan mahasiswa yg berbeda
sekolah asalnya, terdapat perbedaan
prestasi belajar yg signifikan dlm bidang
studi ilmu agama.
Ho : Di kalangan mahasiswa yg berbeda
sekolah asalnya, terdapat perbedaan
prestasi belajar yg signifikan dlm bidang
studi ilmu agama.
23. Prestasi
Sekolah
Asal
Lulus Pd
Ujian
Utama
Lulus pd
Ujian
Ulangan
Gagal Total
MA 20,0 30,0 12,5 62,5
SMU 10,0 20,0 7,5 37,5
total 30,0 50,0 20,0 100,0
25. X = 0,3555 X = 0,3555X4=1,422
Dengan db=2, dan 5% diperoleh dri daftar
tabel
x2t = 5,911
Kai Kuadrat hitung diperoleh
x2% = 1,422
Karena : x2% = 1,422 < x2t =5,911
Maka, Ho diterima
26. TIDAK TERDAPAT PERBEDAAN YANG
SIGNIFIKAN DALAM PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA DALAM BIDANG STUDI ILMU
AGAMA