SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Bab 29 
Ketidakwajaran Sekor
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Bab 29 
KETIDAKWAJARAN SEKOR 
A. Pendahuluan 
1. Ketimpangan Sekor 
• Seharusnya terdapat kecocokan di antara 
kemampuan atau keberhasilan dengan 
sekor yang diperoleh 
• Ketidakcocokan di antara sekor dengan 
kemampuan atau keberhasian responden 
menghasilkan ketimpangan sekor
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Hakikat Ketimpangan Sekor 
Ketimpangan sekor dapat bersumber pada 
• Responden yang cemas, tidak hati-hati, atau 
sebab lain 
• Butir yang tidak cocok dengan sebagian 
responden tetapi cocok dengan sebagian 
responden lainnya 
3. Ketidakwajaran Sekor (Inappropriateness) 
• Ketidakwajaran sekor adalah ketimpangan 
sekor yang bersumber pada responden 
• Responden yang biasanya mampu ternyata 
memperoleh sekor rendah 
• Responden yang biasanya kurang mampu 
ternyata memperoleh sekor tinggi
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
B. Indeks Ketidakwajaran Sekor Klasik 
1. Pendahuluan 
• Ketidakwajaran sekor biasanya disebabkan 
oleh beberapa hal 
Kecemasan responden ketika mengerjakan 
soal ujian 
Ketidakhati-hatian responden ketika 
mengerjakan soal ujian 
Belum terbiasa dengan cara ukur baru, 
misalnya, menjawab di komputer 
Kondisi fisik dan mental responden ketika 
mengerjakan soal ujian 
• Ketidakwajaran sekor ini dinyatakan dalam 
bentuk indeks melalui sejumlah cara, klasik 
maupun modern
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Metoda Ghiselli 
• Mencari sekor pada masa lalu, misalnya, ujian 
saringan masuk atau prestasi masa lalu yang 
sudah dikenal 
Dengan sekor masa lalu ini dilakukan prediksi sekor 
melalui regresi linier 
• Ketidakwajaran terjadi pada selisih yang besar di 
antara sekor ujian masa lalu dan sekor prediksi 
Untuk responden ke-g dengan sekor Ag dan sekor 
prediksi Âg, selisih itu adalah 
dg = |Ag – Âg| 
• Responden dengan selisih sekor yang besar 
menunjukkan ketidakwajaran pada sekor 
responden itu
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Pada pelaksanaannya, Ghiselli menarik sampel 
responden 
• Sampel ini dibagi ke dalam dua subsampel 
Subsampel derivasi 
Subsampel validasi silang 
• Pada sampel derivasi, dihitung d dari setiap 
responden dan mereka dikelompokkan lagi ke 
dalam 
d rendah (terprediksi) 
d tinggi (tidak terprediksi) 
• Melalui analisis butir dicari kelompok butir yang 
menyebabkan d rendah dan tinggi 
Dengan butir itu dicari ketidakwajaran sekor pada 
subkelompok validasi silang
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Metoda Jacob 
• Berdasarkan banyaknya jawaban betul, butir diurut 
dari mudah ke sukar 
• Butir dibagi ke dalam 5 peringkat kesukaran dari 
peringkat 1 termudah dan peringkat 5 tersukar 
• Peringkat butir diberi bobot dari 0 pada peringkat 1 
sampai 4 pada peringkat 5 
Peringkat 1 2 3 4 5 
Bobot 0 1 2 3 4 
Frek jawaban betul f1 f2 f3 f4 f5 
• Indeks kewajaran Jacob 
J = f + f + f + 
f 
2 3 4 
2 3 4 5 f + f + f + f + 
f 
1 2 3 4 5
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Ketidakwajaran terjadi jika responden menjawab 
salah butir mudah dan menjawab betul butir sukar 
• Dengan bobot makin besar pada butir sukar, 
ketidawajaran ini meningkatkan nilai J 
Jika jawaban betul pada semua peringkat adalah 
sama banyaknya 
f1 = f2 = f3 = f4 = f5 = X 
maka indeks kewajaran Jacob menjadi 
J = X + X + X + 
X 
X X X X X 
10 
5 
2 
2 3 4 
= 
= 
+ + + + 
X 
X 
• Sekor responden dengan J> 2 dianggap kurang 
wajar
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 1 
Sepuluh butir ujian dengan taraf sukar berbeda 
dijawab oleh responden A, B, C, D, dan E sebagai 
berikut 
Pering- Bu- p Jawaban responden 
kat tir A B C D E 
1 1 0,90 1 1 0 1 0 
2 0,75 1 1 1 1 0 
2 3 0,70 0 1 1 1 0 
4 0,65 0 1 0 1 1 
3 5 0,60 0 1 1 1 0 
6 0,55 0 1 1 1 0 
4 7 0,50 0 0 1 1 0 
8 0,40 0 1 0 1 1 
5 9 0,30 0 0 1 1 1 
10 0,20 0 0 1 1 1
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 1 
Sepuluh butir ujian dengan taraf sukar berbeda 
dijawab oleh responden A, B, C, D, dan E sebagai 
berikut 
Memeriksa kewajaran sekor responden 
Jawaban responden A, B, C, D, E 
betul = 1 salah = 0 
Peringkat 1 2 3 4 5 
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 
P 0,90 0,75 0,70 0,65 0,60 0,55 0,50 0,40 0,30 
0,20 
A 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 
B 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 
C 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 
D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 
E 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Perhitungan indeks kewajaran Jacob untuk 
setiap responden berdasarkan frekuensi 
jawaban betul 
( )( ) ( )( ) ( )( ) , 
0 00 
= 
= + + + 
+ + + + 
( )( ) ( )( ) ( )( ) , 
1 29 
= 
= + + + 
+ + + + 
( )( ) ( )( ) ( )( ) , 
2 29 
= 
= + + + 
+ + + + 
( )( ) ( )( ) ( )( ) , 
2 00 
= 
= + + + 
+ + + + 
( )( ) ( )( ) ( )( ) , 
3 00 
0 2 0 3 0 4 0 
2 0 0 0 0 
2 2 2 3 1 4 0 
2 2 2 1 0 
1 2 2 3 1 4 2 
1 1 2 1 2 
2 2 2 3 2 4 2 
2 2 2 2 2 
= + + + 
1 2 0 3 1 4 2 
+ + + + 
0 1 0 1 2 
= 
A 
B 
C 
D 
E 
J 
J 
J 
J 
J 
• Rekapitulasi frekuensi dan indeks kewajaran 
Jacob untuk setiap responden adalah sebagai 
berikut
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Responden f1 f2 f3 f4 f5 J 
A 2 0 0 0 0 0,00 
B 2 2 2 1 0 1,29 
C 1 1 2 1 2 2,29 
D 2 2 2 2 2 2,00 
E 0 1 0 1 2 3,00 
Tampak bahwa responden C dan E lebih banyak 
menjawab betul butir sukar daripada butir mudah 
sehingga J menjadi besar 
Responden A dan B lebih banyak menjawab betul 
butir mudah daripada butir sukar sehingga J 
menjadi kecil
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
4. Metoda Donlon dan Fisher 
• Metoda ini menggunakan taraf sukar butir dalam 
skala D sebagai dasar 
Taraf sukar butir dalam skala D bagi seluruh 
responden dianggap berdistribusi probabilitas 
normal 
• Rerata dan simpangan baku taraf sukar butir dalam 
skala D adalah 
mD dan sD 
• Taraf sukar butir untuk responden ke-g sebesar pg 
menghasilkan rerata taraf sukar butir dalam skala D 
sebesar mDg (untuk jawaban betul) 
• Indeks kewajaran untuk responden ke-g adalah 
koefisien korelasi biserial pada taraf sukar butir 
dalam skala D
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Indeks kewajaran Donlon-Fisher untuk 
responden ke-g adalah 
dengan 
p 
g g 
m m 
D D 
mD = rerata taraf sukar butir D pada 
semua butir 
mDg = rerata taraf sukar butir D pada 
butir yang dijawab betul oleh 
responden ke-g 
sD = simpangan baku taraf sukar butir 
D pada semua butir 
yzg = densitas pada distribusi proba-bilitas 
normal baku di titik z yang 
dicapai pada pg 
zg 
g bis y 
D 
- 
- 
= 
s 
r
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku 
z = 0 y = 0,39894 
± z y ± z y ± z y ± z y 
0,01 0,39892 0,21 0,39024 0,41 0,36678 0,61 0,33121 
0,02 0,39886 0,22 0,38940 0,42 0,36526 0,62 0,32918 
0,03 0,39876 0,23 0,38853 0,43 0,36371 0,63 0,32713 
0,04 0,39862 0,24 0,38762 0,44 0,36213 0,64 0,32506 
0,05 0,39844 0,25 0,38667 0,45 0,36053 0,65 0,32297 
0,06 0,39822 0,26 0,38568 0,46 0,35889 0,66 0,32086 
0,07 0,39797 0,27 0,38466 0,47 0,35723 0,67 0,31874 
0,08 0,39767 0,28 0,38361 0,48 0,35553 0,68 0,31659 
0,09 0,39733 0,29 0,38251 0,49 0,35381 0,69 0,31443 
0,10 0,39695 0,30 0,38139 0,50 0,35207 0,70 0,31225 
0,11 0,39654 0,31 0,39023 0,51 0,35029 0,71 0,31006 
0,12 0,39608 0,32 0,37903 0,52 0,34849 0,72 0,30785 
0,13 0,39559 0,33 0,37780 0,53 0,34667 0,73 0,30563 
0,14 0,39505 0,34 0,37654 0,54 0,34482 0,74 0,30339 
0,15 0,39448 0,35 0,37524 0,55 0,34294 0,75 0,30114 
0,16 0,39387 0,36 0,38391 0,56 0,34105 0,76 0,29887 
0,17 0,39322 0,37 0,37255 0,57 0,33912 0,77 0,29659 
0,18 0,39253 0,38 0,37115 0,58 0,33718 0,78 0,29431 
0,19 0,39181 0,39 0,36973 0,59 0,33521 0,79 0,29200 
0,20 0,39104 0,40 0,36827 0,60 0,33322 0,80 0,28969
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku 
± z y ± z y ± z y ± z y 
0,81 0,28737 1,01 0,23955 1,21 0,19186 1,41 0,14764 
0,82 0,28504 1,02 0,23713 1,22 0,18954 1,42 0,14556 
0,83 0,28269 1.03 0,23471 1,23 0,18724 1,43 0,14350 
0,84 0,28034 1,04 0,23230 1,24 0,18494 1,44 0,14146 
0,85 0,27798 1,05 0,22988 1,25 0,18265 1,45 0,13943 
0,86 0,27562 1,06 0,22747 1,26 0,18037 1,46 0,13742 
0,87 0,27324 1,07 0,22506 1,27 0,17810 1,47 0,13542 
0,88 0,27086 1,08 0,22265 1,28 0,17585 1,48 0,13344 
0,89 0,26848 1,09 0,22025 1,29 0,17360 1,49 0,13147 
0,90 0,26609 1,10 0,21785 1,30 0,17137 1,50 0,12952 
0,91 0,26369 1,11 0,21546 1,31 0,16915 1,51 0,12758 
0,92 0,26129 1,12 0,21307 1,32 0,16694 1,52 0,12566 
0,93 0,25888 1,13 0,21069 1,33 0,16474 1,53 0,12376 
0,94 0,25647 1,14 0,20831 1,34 0,16256 1,54 0,12188 
0,95 0,25406 1,15 0,20594 1,35 0,16038 1,55 0,12001 
0,96 0,25164 1,16 0,20357 1,36 0,15822 1,56 0,11816 
0,97 0,24923 1,17 0,20121 1,37 0,15608 1,57 0,11632 
0,98 0,24681 1,18 0,19886 1,38 0,15395 1,58 0,11450 
0,99 0,24439 1,19 0,19652 1,39 0,15183 1,59 0,11270 
1,00 0,24197 1,20 0,19419 1,40 0,14973 1,60 0,11092
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku 
± z y ± z y ± z y ± z y 
1,61 0,10915 1,81 0,07754 2,01 0,05292 2,21 0,03470 
1,62 0,10741 1,82 0,07614 2,02 0,05186 2,22 0,03394 
1,63 0,10567 1,83 0,07477 2,03 0,05082 2,23 0,03319 
1,64 0,10396 1,84 0,07341 2,04 0,04980 2,24 0,03246 
1,65 0,10226 1,85 0,07206 2,05 0,04879 2,25 0,03174 
1,66 0,10059 1,86 0,07074 2,06 0,04780 2,26 0,03103 
1,67 0,09893 1,87 0,06943 2,07 0,04682 2,27 0,03034 
1,68 0,09728 1,88 0,06814 2,08 0,04586 2,28 0,02965 
1,69 0,09566 1,89 0,06687 2,09 0,04491 2,29 0,02898 
1,70 0,09405 1,90 0,06562 2,10 0,04398 2,30 0,02833 
1,71 0,09246 1,91 0,06439 2,11 0,04307 2,31 0,02768 
1,72 0,09089 1,92 0,06316 2,12 0,04217 2,32 0,02705 
1,73 0,08933 1,93 0,06195 2,13 0,04128 2,33 0,02843 
1,74 0,08780 1,94 0,06077 2,14 0,04041 2,34 0,02582 
1,75 0,08628 1,95 0,05959 2,15 0,03955 2,35 0,02522 
1,76 0,08478 1,96 0,05844 2,16 0,03871 2,36 0,02463 
1,77 0,08329 1,97 0,05730 2,17 0,03788 2,37 0,02406 
1,78 0,08183 1,98 0,05618 2,18 0,03706 2,38 0,02349 
1,79 0,08038 1,99 0,05508 2,19 0,03626 2,39 0,02294 
1,80 0,07895 2,00 0,05399 2,20 0,03547 2,40 0,02239
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku 
± z y ± z y ± z y ± z y 
2,41 0,02186 2,61 0,01323 2,81 0,00770 3,01 0,00430 
2,42 0,02134 2,62 0,01289 2,82 0,00748 3,02 0,00417 
2,43 0,02083 2,63 0,01256 2,83 0,00727 3,03 0,00405 
2,44 0,02033 2,64 0,01223 2,84 0,00707 3,04 0,00393 
2,45 0,01984 2,65 0,01191 2,85 0,00687 3,05 0,00381 
2,46 0,01936 2,66 0,01160 2,86 0,00668 3,06 0,00370 
2,47 0,01889 2,67 0,01130 2,87 0,00649 3,07 0,00358 
2,48 0,01842 2,68 0,01100 2,88 0,00631 3,08 0,00348 
2,49 0,01797 2,69 0,01071 2,89 0,00613 3,09 0,00337 
2,50 0,01753 2,70 0,01042 2,90 0,00595 3,10 0,00327 
2,51 0,01709 2,71 0,01014 2,91 0,00578 3,11 0,00317 
2,52 0,01667 2,72 0,00987 2,92 0,00562 3,12 0,00307 
2,53 0,01625 2,73 0,00961 2,93 0,00545 3,13 0,00298 
2,54 0,01585 2,74 0,00935 2,94 0,00530 3,14 0,00288 
2,55 0,01545 2,75 0,00909 2,95 0,00514 3,15 0,00279 
2,56 0,01506 2,76 0,00885 2,96 0,00499 3,16 0,00271 
2,57 0,01468 2,77 0,00861 2,97 0,00485 3,17 0,00262 
2,58 0,01431 2,78 0,00837 2,98 0,00471 3,18 0,00254 
2,59 0,01394 2,79 0,00814 2,99 0,00457 3,19 0,00246 
2,60 0,01358 2,80 0,00792 3,00 0,00443 3,20 0,00238
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku 
± z y ± z y ± z y ± z y 
3,21 0,00231 3,41 0,00119 3,61 0,00059 3,81 0,00029 
3,22 0,00224 3,42 0,00115 3,62 0,00057 3,82 0,00027 
3,23 0,00216 3,43 0,00111 3,63 0,00055 3,83 0,00026 
3,24 0,00210 3,44 0,00107 3,64 0,00053 3,84 0,00025 
3,25 0,00203 3,45 0,00104 3,65 0,00051 3,85 0,00024 
3,26 0,00196 3,46 0,00100 3,66 0,00049 3,86 0,00023 
3,27 0,00190 3,47 0,00097 3,67 0,00047 3,87 0,00022 
3,28 0,00184 3,48 0,00094 3,68 0,00046 3,88 0,00021 
3,29 0,00178 3,49 0,00090 3,69 0,00044 3,89 0,00021 
3,30 0,00172 3,50 0,00087 3,70 0,00042 3,90 0,00020 
3,31 0,00167 3,51 0,00084 3,71 0,00041 3,91 0,00019 
3,32 0,00161 3,52 0,00081 3,72 0,00039 3,92 0,00018 
3,33 0,00156 3,53 0,00079 3,73 0,00038 3,93 0,00018 
3,34 0,00151 3,54 0,00076 3,74 0,00037 3,94 0,00017 
3,35 0,00146 3,55 0,00073 3,75 0,00035 3,95 0,00016 
3,36 0,00141 3,56 0,00071 3,76 0,00034 3,96 0,00016 
3,37 0,00136 3,57 0,00068 3,77 0,00033 3,97 0,00015 
3,38 0,00132 3,58 0,00066 3,78 0,00031 3,98 0,00014 
3,39 0,00127 3,59 0,00063 3,79 0,00030 3,99 0,00014 
3,40 0,00123 3,60 0,00061 3,80 0,00029
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 2 
Menentukan kewajaran sekor responden A dan B 
apabila taraf sukar butir telah diketahui sebagai 
berikut 
Butir p D A B 
1 0,80 9,64 1 0 
2 0,75 10,32 1 1 
3 0,65 11,44 1 1 
4 0,60 11,96 1 0 
5 0,50 13,00 1 1 
6 0,40 14,04 1 1 
7 0,35 14,56 0 1 
8 0,30 15,08 1 0 
9 0,25 15,68 0 1 
10 0,20 16,36 0 1 
mD = 13,21 sD = 2,19
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 2 
Menentukan kewajaran sekor responden A dan B 
apabila taraf sukar butir telah diketahui sebagai 
berikut 
Jawaban responden A dan B 
betul =1 salah = 0 
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 
p 0,80 0,75 0,65 0,60 0,50 0,40 0,35 0,30 0,25 0,20 
D 9,64 10,32 11,44 11,96 13,00 14,04 14,56 15,08 15,68 16,36 
A 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 
B 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 
mD = 13,21 sD = 2,19
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Proporsi jawaban betul 
pA = 0,7 zA = – 0,524 yzA = 0,349 
pB = 0,7 zB = – 0,524 yzB = 0,349 
DA DB 
9,64 10,32 mDA = 12,226 
10,32 11,44 mDB = 13,629 
11,44 13,00 
11,96 14,04 
13,00 14,56 
14,04 15,68 
15,08 16,36 
0 38 
p 
r m m 
= - = - 0 7 
= 
0 7 
0 349 
, , 
13 21 12 23 
, , 
13 21 13 63 
2 19 
0 90 
0 349 
2 19 
, 
, 
, 
, 
, 
, 
, 
, 
A A 
D D 
y 
p 
s 
r m m 
= - - D D 
B B 
= = - 
D 
- 
D 
- 
ZB 
B bis 
ZA 
A bis 
y 
s
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
5. Metoda SHL 
• SHL adalah Sato dengan modifikasi oleh Harnisch 
dan Linn 
Ukuran kewajaran dinamakan indeks kehati-hatian 
(caution index) 
Responden yang berhati-hati akan menjawab betul 
butir mudah dan menjawab salah butir sukar 
• Di antara butir mudah dan butir sukar diberi batas 
sehingga di bawah batas jawaban betul dan di atas 
batas jawaban salah 
Jawaban salah di bawah batas dan jawaban betul 
di atas batas merupakan ketidakhati-hatian 
• Makin jauh letaknya dari batas makin tinggi 
ketidakhati-hatian responden (ketidakwajaran)
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Misalkan 10 butir diurut dari mudah ke sukar dan 
responden menjawab betul 6 butir 
Jika responden berhati-hati maka garis batas 
terletak di butir ke-6, di bawah 6 betul dan di atas 6 
salah 
mudah sukar 
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 hati-hati 
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 
1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 
1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 
1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 tidak hati-hati 
Makin jauh dari batas pertukaran 0 dan 1 makin 
tidak hati-hati responden
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Beberapa notasi untuk rumus indeks kehati-hatian 
t = batas di antara jawaban salah dan jawaban 
betul jika responden berhati-hati 
fgi = sekor butir pada indeks kehati-hatian untuk 
responden ke-g 
ft = banyaknya butir di bawah batas t 
N = banyaknya butir 
Xgi = sekor butir oleh responden ke-g 
= 1 untuk jawaban betul 
= 0 untuk jawaban salah
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Indeks kehati-hatian SHL untuk responden ke-g 
dengan 
A - 
B 
c g g 
g - 
C D 
= 
A sekor jawaban salah 
ft 
å= 
= 
= - 
i 
gi gi 
g 
X f 
1 
(1 ) 
B sekor jawaban betul 
å 
= + 
= 
= 
N 
i f 
gi gi 
g 
t 
X f 
1 
å å 
= = - + 
= = 
N 
i N f 
gi 
f 
i 
gi 
t 
t 
C f D f 
1 1
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 3 
Matriks sekor disusun dari sekor responden tinggi ke 
rendah (dapat juga dibalik) 
t 
Responden 1 2 3 4 5 Ag cg 
1 1 1 1 1 0 4 0,00 
2 1 1 1 0 1 4 0,33 
3 1 1 1 0 0 3 0,00 
4 1 1 0 1 0 3 0,08 
5 1 1 0 0 1 3 0,31 
6 1 0 1 0 1 3 0,54 
7 1 1 0 0 0 2 0,00 
8 1 1 0 0 0 2 0,00 
9 1 0 1 0 0 2 0,23 
10 1 0 0 1 0 2 0,31 
11 0 1 1 0 0 2 0,38 
12 0 1 0 1 0 2 0,46 
13 1 0 0 0 0 1 0,00 
14 1 0 0 0 0 1 0,00 
15 0 1 0 0 0 1 0,22 
16 0 0 1 0 0 1 0,56 
17 0 0 0 1 0 1 0,67 
18 0 0 0 1 0 1 0,67 
fgi 12 10 7 6 3 
t
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Indeks kehati-hatian untuk responden ke-5 (g = 5) 
Responden 1 2 3 4 5 A5 
5 1 1 0 0 1 3 
A5 B5 
f5i 12 10 7 6 3 
C D 
t 
ft = 3 N = 5 ft + 1 = 4 N – ft + 1 = 3 
A5 = (1 – 1)(12) + (1 – 1)(10) + (1 – 0)(7) = 3 
B5 = (0)(6) + (1)(3) = 3 
C = 12 + 10 + 7 = 29 
D = 7 + 6 + 3 = 16 
c5 = (7 – 3) / (29 – 16) = 0,31
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Indeks kehati-hatian untuk responden ke-12 (g = 12) 
Responden 1 2 3 4 5 A12 
12 0 1 0 1 0 2 
A12 B12 
f12i 12 10 7 6 3 
C D 
t 
ft = 2 N = 5 ft + 1 = 3 N – ft + 1 = 4 
A12 = (1 – 0)(12) + (1 – 1)(10) = 12 
B12 = (0)(7) + (1)(6) + (0)(3) = 6 
C = 12 + 10 = 29 
D = 6 + 3 = 9 
c5 = (12 – 6) / (22 – 9) = 0,46
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
C. Indeks Ketidakwajaran Sekor Modern 
1. Kewajaran Melalui Kebolehjadian 
• Indeks kewajaran sekor ditentukan melalui teori 
responsi butir 
• Karena estimasi parameter dilakukan melalui 
kebolehjadian maksimum, maka indeks 
kewajaran dihitung melalui kebolehjadian 
• Tingginya nilai kebolehjadian dijadikan indeks 
kewajaran; makin tinggi kebolehjadian makin 
wajar sekor responden 
• Di dalam proses perhitungan digunakan 
logaritma, mencakup 
Indeks kewajaran l0 
Indeks kewajaran lg 
Indeks kewajaran lz
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
(a) Indeks Kewajaran Kebolehjadian l0 
Indeks kewajaran ini menggunakan logaritma dari 
kebolehjadian 
Kebolehjadian pada q yang diestimasi melalui 
kebolehjadian maksimum 
Õ= 
= - 
( |q ) (q ) (q )1 
L X P i Q i 
dengan jawaban betul Xi = 1 
jawaban salah Xi = 0 
l = 
L X 
ln ( | ) 
Indeks kewajaran l0 
N 
dengan nilai l0 £ 0 
N 
i 
X 
i 
X 
i 
1 
[ ] å= 
= + - 
i 
i i i i X P X Q 
1 
0 
ln ( q ) (1 )ln ( q 
) 
q
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Karena telah digunakan q yang diperoleh 
melalui kebolehjadian maksimum, maka pada 
sekor wajar seharusnya 
makin tinggi l0 makin baik 
Nilai l0 yang rendah sekali menunjukkan 
ketidakwajaran sekor 
• Jika butir mudah dijawab betul dan butir sukar 
dijawab salah, maka indeks kewajaran akan tinggi 
• Jika butir mudah dijawab salah dan butir sukar 
dijawab betul, maka indeks kewajaan akan rendah
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 4 
Jawaban responden A, B, C, D, dan E terhadap 
7 butir adalah sebagai berikut (* = tidak dijawab) 
Butir Pi(q) Qi(q) A B C D E 
1 0,90 0,10 1 0 1 1 * 
2 0,70 0,30 1 0 1 1 0 
3 0,50 0,50 1 0 0 0 * 
4 0,30 0,70 1 0 1 1 1 
5 0,10 0,90 0 1 0 0 * 
6 0,61 0,39 0 1 * 1 0 
7 0,39 0,61 0 1 * 0 * 
Indeks kewajaran l0 adalah sebagai berikut 
[ ] 
[ ] 
[ ] 
[ ] 
[ 0 30 0 30 0 39 ] 3 500 
ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , 
= = - 
0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 0 39 0 61 3 900 
ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , 
= = - 
0 10 0 30 0 50 0 70 0 10 0 61 0 39 8 295 
ln ( , )( , )( , )( , )( , ) , 
= = - 
0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 2 465 
ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , 
= = - 
0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 0 61 0 61 3 453 
0 
0 
0 
0 
0 
ln ( , )( , )( , ) , 
= = - 
A 
B 
C 
D 
E 
l 
l 
l 
l 
l
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 4 
Jawaban responden A, B, C, D, dan E terhadap 
7 butir adalah sebagai berikut (* = tidak dijawab) 
Memeriksa kewajaran sekor responden 
Jawaban responden A, B, C, D, E 
betul = 1 salah = 0 
Butir 1 2 3 4 5 6 7 
Pi(q) 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 0,61 0,39 
Qi(q) 0,10 0,30 0,50 0,70 0,90 0,39 0,61 
A 1 1 1 1 0 0 0 
B 0 0 0 0 1 1 1 
C 1 1 0 1 0 * * 
D 1 1 0 1 0 1 0 
E * 0 * 1 * 0 *
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Indeks kewajaran l0 adalah sebagai berikut 
[ ] 
[ ] 
[ ] 
[ ] 
[ 0 30 0 30 0 39 ] 3 500 
ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , 
= = - 
0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 0 39 0 61 3 900 
ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , 
= = - 
0 10 0 30 0 50 0 70 0 10 0 61 0 39 8 295 
ln ( , )( , )( , )( , )( , ) , 
= = - 
0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 2 465 
ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , 
= = - 
0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 0 61 0 61 3 453 
0 
0 
0 
0 
0 
ln ( , )( , )( , ) , 
= = - 
A 
B 
C 
D 
E 
l 
l 
l 
l 
l
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Tampak bahwa responden B memperoleh indeks 
kewajaran lebih rendah dari responden A 
Responden A lebih wajar daripada responden B 
karena responden B menjawab salah butir mudah 
tetapi menjawab betul butir sukar 
• Responden C dan E tidak menjawab beberapa butir 
sehingga indeks kewajaran lebih tinggi daripada 
responden yang menjawab semua butir 
Jawaban responden C dan D praktis sama kecuali 
responden D menjawab semua butir dan responden 
C tidak 
• Untuk mengatasi kasus tidak menjawab butir, agar 
terjadi keseragaman, maka indeks kewajaran 
direratakan secara ukur, menjadi lg
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
(b) Indeks Kewajaran Kebolehjadian lg 
Indeks kewajaran lg mereratakan indeks 
kewajaran berdasarkan butir yang dijawab, 
sehingga menjadi 
l 
0 
N 
lg = 
e 
dengan N = banyaknya butir yang dijawab 
Karena perhitungan didasarkan pada indeks per 
butir yang dijawab, maka terdapat perlakuan 
sama di antara responden yang menjawab 
banyak butir dan yang sedikit butir 
Pada contoh 4 misalnya, indeks pada responden 
C dibagi 5 dan indeks pada responden D dibagi 7 
Makin tinggi nilai indeks kewajaran makin wajar 
sekor responden
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 5 
Diterapkan pada contoh 4, indeks kewajaran 
menjadi 
, 
0 573 
, 
0 306 
, 
0 611 
, 
0 611 
, 
0 311 
, 
- 
3 900 
l 
A 
l e e 
= = 7 
= 
, 
8 295 
- 
l 
N 
g 
B 
A 
l e e 
= = 7 
= 
, 
2 465 
- 
l 
N 
g 
C 
B 
l e e 
= = 5 
= 
, 
3 453 
- 
N 
l 
g 
D 
C 
l e e 
= = 7 
= 
, 
3 500 
- 
l 
N 
g 
E 
D 
l e e 
= = 3 
= 
0 
0 
0 
0 
0 
N 
g 
E 
Tampak di sini bahwa indeks kewajaran 
responden C dan D menjadi sama (karena 
jawaban mereka sangat mirip satu dan lainnya)
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
(c). Indeks Kewajaran Kebolenjadian Nilai Baku lz 
Apabila kemampuan responden q berbeda, 
maka indeks kewajaran lg menjadi kurang 
memadai 
Untuk mengatasi hal ini, digunakan indeks 
kewajaran nilai baku 
-m 
0 0 
Perhitungan indeks kewajaran memerlukan nilai 
rerata dan simpangan baku pada l0 
• Rerata 
0 
l 
l 
z 
l 
l 
s 
= 
N 
å[ ] 
å 
l i 
= = = P P + 
Q Q 
l = 
i 
i i i i 
N 
i 
N 
1 
1 
0 
0 m (q )ln (q ) (q )ln (q )
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Melalui substitusi 
(q ) (q )ln (q ) (q )ln (q ) i i i i i m = P P +Q Q 
maka rerata menjadi 
N 
m å= 
= 
m 
(q ) l i i 
1 
0 
• Simpangan baku 
N 
N 
å å 
N l l i i 
å 
= 
i 
= = 
ù 
ú ú 
û 
i 
é 
ê ê 
ë 
ö 
÷ ÷ø 
æ 
P Q P 
( q ) ( q ) ln ( q 
) 
ç çè 
= 
ö 
÷ ÷ø 
ç çè- æ 
= 
N 
i 
i i 
i i 
l 
Q 
N 
1 
2 
2 
2 
1 
0 
1 
2 
0 
0 
( q 
) 
s
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 6 
Jawaban seorang responden C adalah 
sebagai berikut (betul = 1 dan salah = 0) 
Memeriksa kewajaran sekor responden C 
Butir 1 2 3 4 5 
Pi(q) 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 
Qi(q) 0,10 0,30 0,50 0,70 0,90 
C 1 1 0 1 0 
Kebolehjadian 
[ 0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 ] 2 645 0 = ln ( , )( , )( , )( , )( , ) = - , C l
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Perhitungan selanjutnya untuk butir 1 
m q = P q P q +Q q Q q i 
( ) ( )ln ( ) ( )ln ( ) 
1 1 1 1 
( , )ln( , ) ( , )ln( , ) 
= + 
0 90 0 90 0 10 0 10 
, 
= - 
0 325 
æ 
P Q P l 
( ) ( ) ln ( ) 
s q q q 
1 1 
ç çè 
Q 
( , )( , ) ln , 
0 9 0 1 0 9 
= 
= æ 
, 
0 434 
ö 0 , 
1 
çè 
( q 
) 
2 
2 
1 
1 
2 
01 
= 
÷ø 
ö 
÷ ÷ø 
Untuk semua butir hasilnya adalah 
Butir 1 2 3 4 5 Jml 
Pi(q) 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 
Qi(q) 0,10 0,30 0,50 0,70 0,90 
C 1 1 0 1 0 
mi(q) –0,325 –0,611 –0,693 –0,611 –0,325 –2,565 
s2 
l0 0,434 0,151 0,000 0,151 0,434 1,170
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Indeks kewajaran 
ml0 = – 2,566 sl0 = √(1,170) = 1,082 
sehingga 
0 0 
, ( , ) 
= - - - 
2 465 2 565 
Sebagai perbandingan 
Indeks kewajaran responden ini adalah 
l0 = – 2,645 
lg = 0,611 
lz = 0,092 
0 092 
1 082 
0 
, 
, 
= 
= 
- 
= 
l 
l 
z 
A 
A 
l 
l 
s 
m
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Indeks Kewajaran Residu Bakuan Terkuadrat 
Responden menghasilkan jawaban berupa 
jawaban betul Xi = 1 
jawaban salah Xi = 0 
Model (misalnya logistik) menghasilkan 
probabilitas betul Pi(q) 
probabilitas salah Qi(q) 
Selisih di antara mereka adalah residu Ri 
Ri = Xi – Pi(q) 
Residu menjadi dasar untuk menunjukkan 
kewajaran sekor responden
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Rerata dan simpangan baku 
Rerata 
Simpangan baku 
m (q ) X i P i = 
s (q ) (q ) X i i P Q i = 
Nilai baku selisih atau residu 
X X P 
R P Q 
Pada saat Xi = 0 
Pada saat Xi = 1 
( q 
) 
i i 
( q ) ( q 
) 
i X 
s 
m 
i i 
X 
S 
i 
i 
i 
= - 
- 
= 
S X P i = 0 = - 
( ) ( ) 
q 
i 
( q 
) 
i 
R i Q 
S X Q i =1 = 
( ) ( ) 
q 
i 
( q 
) 
i 
R i P
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Indeks kewajaran sekor terkuadrat untuk N butir 
N 
N 
W S X Q i 
å å 
= = 
é 
( ) ( ) 
( q 
) 
2 1 
= = - - 
êë 
X P 
i 
R i 
Q 
i 
i 
P 
( q 
) 
i i 
i 
1 1 
Pada model logistik L1P 
Q = - q - = q - 
e P 
( q 
) q 
i D bi 
i e 
( ) 
P 
i 
q 
sehingga 
ù 
úû 
i 
q 
( q 
) 
( ) 
D b i 
( ) ( ) 
( ) 
i 
Q 
q 
N 
[ D (q b 
) (1 ) D (q b 
) 
] å= 
= - - - - - 
W X e i X e i 
i 
i 
i 
1 
W diturunkan dari residu sehingga makin besar 
W makin besar residu dan makin tidak wajar 
sekor responden
------------------------------------------------------------------------------ 
Ketidakwajaran Sekor 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 7 
Indeks kewajaran pada sekor responden A dan B 
apabila q = 1 untuk butir dengan taraf sukar 
sebagai berikut 
Jawaban responden A dan B terhadap 5 butir 
(betul =1 dan salah = 0 
Butir 1 2 3 4 5 
b –1,0 0,0 1,0 2,0 3,0 
e-D(q-b) 0,03 0,18 1,00 5,48 30,08 
eD(q-b) 30,08 5,48 1,00 0,18 0,03 
A 1 1 1 0 0 
B 0 0 1 1 1 
WA = 1,42 WB = 72,12 
Sekor responden B tidak wajar

More Related Content

Similar to Psikometri Bab a29 (17)

Psikometri Bab a15
Psikometri Bab a15Psikometri Bab a15
Psikometri Bab a15
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 
Psikometri Bab a12
Psikometri Bab a12Psikometri Bab a12
Psikometri Bab a12
 
Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a3
 Psikometri Bab a3 Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a24
Psikometri Bab a24Psikometri Bab a24
Psikometri Bab a24
 
Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1
 
Psikometri Bab a1
Psikometri Bab a1Psikometri Bab a1
Psikometri Bab a1
 
Psikometri Bab a19
Psikometri Bab a19Psikometri Bab a19
Psikometri Bab a19
 
Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21
 
Psikometri Bab a26
Psikometri Bab a26Psikometri Bab a26
Psikometri Bab a26
 
Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8
 
Psikometri Bab a22
Psikometri Bab a22Psikometri Bab a22
Psikometri Bab a22
 
Psikometri Bab a14
Psikometri Bab a14Psikometri Bab a14
Psikometri Bab a14
 
Psikometri Bab a11
Psikometri Bab a11Psikometri Bab a11
Psikometri Bab a11
 
Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5
 
Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27
 

More from Universitas Negeri Makassar

Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 

More from Universitas Negeri Makassar (20)

Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 
Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Uji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadratUji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadrat
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Uji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitasUji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitas
 
Presentation makalah
Presentation makalahPresentation makalah
Presentation makalah
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Aliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yesAliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yes
 
Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Psikometri Bab a29

  • 2. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Bab 29 KETIDAKWAJARAN SEKOR A. Pendahuluan 1. Ketimpangan Sekor • Seharusnya terdapat kecocokan di antara kemampuan atau keberhasilan dengan sekor yang diperoleh • Ketidakcocokan di antara sekor dengan kemampuan atau keberhasian responden menghasilkan ketimpangan sekor
  • 3. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ 2. Hakikat Ketimpangan Sekor Ketimpangan sekor dapat bersumber pada • Responden yang cemas, tidak hati-hati, atau sebab lain • Butir yang tidak cocok dengan sebagian responden tetapi cocok dengan sebagian responden lainnya 3. Ketidakwajaran Sekor (Inappropriateness) • Ketidakwajaran sekor adalah ketimpangan sekor yang bersumber pada responden • Responden yang biasanya mampu ternyata memperoleh sekor rendah • Responden yang biasanya kurang mampu ternyata memperoleh sekor tinggi
  • 4. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ B. Indeks Ketidakwajaran Sekor Klasik 1. Pendahuluan • Ketidakwajaran sekor biasanya disebabkan oleh beberapa hal Kecemasan responden ketika mengerjakan soal ujian Ketidakhati-hatian responden ketika mengerjakan soal ujian Belum terbiasa dengan cara ukur baru, misalnya, menjawab di komputer Kondisi fisik dan mental responden ketika mengerjakan soal ujian • Ketidakwajaran sekor ini dinyatakan dalam bentuk indeks melalui sejumlah cara, klasik maupun modern
  • 5. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ 2. Metoda Ghiselli • Mencari sekor pada masa lalu, misalnya, ujian saringan masuk atau prestasi masa lalu yang sudah dikenal Dengan sekor masa lalu ini dilakukan prediksi sekor melalui regresi linier • Ketidakwajaran terjadi pada selisih yang besar di antara sekor ujian masa lalu dan sekor prediksi Untuk responden ke-g dengan sekor Ag dan sekor prediksi Âg, selisih itu adalah dg = |Ag – Âg| • Responden dengan selisih sekor yang besar menunjukkan ketidakwajaran pada sekor responden itu
  • 6. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ • Pada pelaksanaannya, Ghiselli menarik sampel responden • Sampel ini dibagi ke dalam dua subsampel Subsampel derivasi Subsampel validasi silang • Pada sampel derivasi, dihitung d dari setiap responden dan mereka dikelompokkan lagi ke dalam d rendah (terprediksi) d tinggi (tidak terprediksi) • Melalui analisis butir dicari kelompok butir yang menyebabkan d rendah dan tinggi Dengan butir itu dicari ketidakwajaran sekor pada subkelompok validasi silang
  • 7. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ 3. Metoda Jacob • Berdasarkan banyaknya jawaban betul, butir diurut dari mudah ke sukar • Butir dibagi ke dalam 5 peringkat kesukaran dari peringkat 1 termudah dan peringkat 5 tersukar • Peringkat butir diberi bobot dari 0 pada peringkat 1 sampai 4 pada peringkat 5 Peringkat 1 2 3 4 5 Bobot 0 1 2 3 4 Frek jawaban betul f1 f2 f3 f4 f5 • Indeks kewajaran Jacob J = f + f + f + f 2 3 4 2 3 4 5 f + f + f + f + f 1 2 3 4 5
  • 8. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ • Ketidakwajaran terjadi jika responden menjawab salah butir mudah dan menjawab betul butir sukar • Dengan bobot makin besar pada butir sukar, ketidawajaran ini meningkatkan nilai J Jika jawaban betul pada semua peringkat adalah sama banyaknya f1 = f2 = f3 = f4 = f5 = X maka indeks kewajaran Jacob menjadi J = X + X + X + X X X X X X 10 5 2 2 3 4 = = + + + + X X • Sekor responden dengan J> 2 dianggap kurang wajar
  • 9. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 1 Sepuluh butir ujian dengan taraf sukar berbeda dijawab oleh responden A, B, C, D, dan E sebagai berikut Pering- Bu- p Jawaban responden kat tir A B C D E 1 1 0,90 1 1 0 1 0 2 0,75 1 1 1 1 0 2 3 0,70 0 1 1 1 0 4 0,65 0 1 0 1 1 3 5 0,60 0 1 1 1 0 6 0,55 0 1 1 1 0 4 7 0,50 0 0 1 1 0 8 0,40 0 1 0 1 1 5 9 0,30 0 0 1 1 1 10 0,20 0 0 1 1 1
  • 10. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 1 Sepuluh butir ujian dengan taraf sukar berbeda dijawab oleh responden A, B, C, D, dan E sebagai berikut Memeriksa kewajaran sekor responden Jawaban responden A, B, C, D, E betul = 1 salah = 0 Peringkat 1 2 3 4 5 Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P 0,90 0,75 0,70 0,65 0,60 0,55 0,50 0,40 0,30 0,20 A 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 B 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 C 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 E 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1
  • 11. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ • Perhitungan indeks kewajaran Jacob untuk setiap responden berdasarkan frekuensi jawaban betul ( )( ) ( )( ) ( )( ) , 0 00 = = + + + + + + + ( )( ) ( )( ) ( )( ) , 1 29 = = + + + + + + + ( )( ) ( )( ) ( )( ) , 2 29 = = + + + + + + + ( )( ) ( )( ) ( )( ) , 2 00 = = + + + + + + + ( )( ) ( )( ) ( )( ) , 3 00 0 2 0 3 0 4 0 2 0 0 0 0 2 2 2 3 1 4 0 2 2 2 1 0 1 2 2 3 1 4 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 = + + + 1 2 0 3 1 4 2 + + + + 0 1 0 1 2 = A B C D E J J J J J • Rekapitulasi frekuensi dan indeks kewajaran Jacob untuk setiap responden adalah sebagai berikut
  • 12. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Responden f1 f2 f3 f4 f5 J A 2 0 0 0 0 0,00 B 2 2 2 1 0 1,29 C 1 1 2 1 2 2,29 D 2 2 2 2 2 2,00 E 0 1 0 1 2 3,00 Tampak bahwa responden C dan E lebih banyak menjawab betul butir sukar daripada butir mudah sehingga J menjadi besar Responden A dan B lebih banyak menjawab betul butir mudah daripada butir sukar sehingga J menjadi kecil
  • 13. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ 4. Metoda Donlon dan Fisher • Metoda ini menggunakan taraf sukar butir dalam skala D sebagai dasar Taraf sukar butir dalam skala D bagi seluruh responden dianggap berdistribusi probabilitas normal • Rerata dan simpangan baku taraf sukar butir dalam skala D adalah mD dan sD • Taraf sukar butir untuk responden ke-g sebesar pg menghasilkan rerata taraf sukar butir dalam skala D sebesar mDg (untuk jawaban betul) • Indeks kewajaran untuk responden ke-g adalah koefisien korelasi biserial pada taraf sukar butir dalam skala D
  • 14. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ • Indeks kewajaran Donlon-Fisher untuk responden ke-g adalah dengan p g g m m D D mD = rerata taraf sukar butir D pada semua butir mDg = rerata taraf sukar butir D pada butir yang dijawab betul oleh responden ke-g sD = simpangan baku taraf sukar butir D pada semua butir yzg = densitas pada distribusi proba-bilitas normal baku di titik z yang dicapai pada pg zg g bis y D - - = s r
  • 15. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku z = 0 y = 0,39894 ± z y ± z y ± z y ± z y 0,01 0,39892 0,21 0,39024 0,41 0,36678 0,61 0,33121 0,02 0,39886 0,22 0,38940 0,42 0,36526 0,62 0,32918 0,03 0,39876 0,23 0,38853 0,43 0,36371 0,63 0,32713 0,04 0,39862 0,24 0,38762 0,44 0,36213 0,64 0,32506 0,05 0,39844 0,25 0,38667 0,45 0,36053 0,65 0,32297 0,06 0,39822 0,26 0,38568 0,46 0,35889 0,66 0,32086 0,07 0,39797 0,27 0,38466 0,47 0,35723 0,67 0,31874 0,08 0,39767 0,28 0,38361 0,48 0,35553 0,68 0,31659 0,09 0,39733 0,29 0,38251 0,49 0,35381 0,69 0,31443 0,10 0,39695 0,30 0,38139 0,50 0,35207 0,70 0,31225 0,11 0,39654 0,31 0,39023 0,51 0,35029 0,71 0,31006 0,12 0,39608 0,32 0,37903 0,52 0,34849 0,72 0,30785 0,13 0,39559 0,33 0,37780 0,53 0,34667 0,73 0,30563 0,14 0,39505 0,34 0,37654 0,54 0,34482 0,74 0,30339 0,15 0,39448 0,35 0,37524 0,55 0,34294 0,75 0,30114 0,16 0,39387 0,36 0,38391 0,56 0,34105 0,76 0,29887 0,17 0,39322 0,37 0,37255 0,57 0,33912 0,77 0,29659 0,18 0,39253 0,38 0,37115 0,58 0,33718 0,78 0,29431 0,19 0,39181 0,39 0,36973 0,59 0,33521 0,79 0,29200 0,20 0,39104 0,40 0,36827 0,60 0,33322 0,80 0,28969
  • 16. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku ± z y ± z y ± z y ± z y 0,81 0,28737 1,01 0,23955 1,21 0,19186 1,41 0,14764 0,82 0,28504 1,02 0,23713 1,22 0,18954 1,42 0,14556 0,83 0,28269 1.03 0,23471 1,23 0,18724 1,43 0,14350 0,84 0,28034 1,04 0,23230 1,24 0,18494 1,44 0,14146 0,85 0,27798 1,05 0,22988 1,25 0,18265 1,45 0,13943 0,86 0,27562 1,06 0,22747 1,26 0,18037 1,46 0,13742 0,87 0,27324 1,07 0,22506 1,27 0,17810 1,47 0,13542 0,88 0,27086 1,08 0,22265 1,28 0,17585 1,48 0,13344 0,89 0,26848 1,09 0,22025 1,29 0,17360 1,49 0,13147 0,90 0,26609 1,10 0,21785 1,30 0,17137 1,50 0,12952 0,91 0,26369 1,11 0,21546 1,31 0,16915 1,51 0,12758 0,92 0,26129 1,12 0,21307 1,32 0,16694 1,52 0,12566 0,93 0,25888 1,13 0,21069 1,33 0,16474 1,53 0,12376 0,94 0,25647 1,14 0,20831 1,34 0,16256 1,54 0,12188 0,95 0,25406 1,15 0,20594 1,35 0,16038 1,55 0,12001 0,96 0,25164 1,16 0,20357 1,36 0,15822 1,56 0,11816 0,97 0,24923 1,17 0,20121 1,37 0,15608 1,57 0,11632 0,98 0,24681 1,18 0,19886 1,38 0,15395 1,58 0,11450 0,99 0,24439 1,19 0,19652 1,39 0,15183 1,59 0,11270 1,00 0,24197 1,20 0,19419 1,40 0,14973 1,60 0,11092
  • 17. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku ± z y ± z y ± z y ± z y 1,61 0,10915 1,81 0,07754 2,01 0,05292 2,21 0,03470 1,62 0,10741 1,82 0,07614 2,02 0,05186 2,22 0,03394 1,63 0,10567 1,83 0,07477 2,03 0,05082 2,23 0,03319 1,64 0,10396 1,84 0,07341 2,04 0,04980 2,24 0,03246 1,65 0,10226 1,85 0,07206 2,05 0,04879 2,25 0,03174 1,66 0,10059 1,86 0,07074 2,06 0,04780 2,26 0,03103 1,67 0,09893 1,87 0,06943 2,07 0,04682 2,27 0,03034 1,68 0,09728 1,88 0,06814 2,08 0,04586 2,28 0,02965 1,69 0,09566 1,89 0,06687 2,09 0,04491 2,29 0,02898 1,70 0,09405 1,90 0,06562 2,10 0,04398 2,30 0,02833 1,71 0,09246 1,91 0,06439 2,11 0,04307 2,31 0,02768 1,72 0,09089 1,92 0,06316 2,12 0,04217 2,32 0,02705 1,73 0,08933 1,93 0,06195 2,13 0,04128 2,33 0,02843 1,74 0,08780 1,94 0,06077 2,14 0,04041 2,34 0,02582 1,75 0,08628 1,95 0,05959 2,15 0,03955 2,35 0,02522 1,76 0,08478 1,96 0,05844 2,16 0,03871 2,36 0,02463 1,77 0,08329 1,97 0,05730 2,17 0,03788 2,37 0,02406 1,78 0,08183 1,98 0,05618 2,18 0,03706 2,38 0,02349 1,79 0,08038 1,99 0,05508 2,19 0,03626 2,39 0,02294 1,80 0,07895 2,00 0,05399 2,20 0,03547 2,40 0,02239
  • 18. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku ± z y ± z y ± z y ± z y 2,41 0,02186 2,61 0,01323 2,81 0,00770 3,01 0,00430 2,42 0,02134 2,62 0,01289 2,82 0,00748 3,02 0,00417 2,43 0,02083 2,63 0,01256 2,83 0,00727 3,03 0,00405 2,44 0,02033 2,64 0,01223 2,84 0,00707 3,04 0,00393 2,45 0,01984 2,65 0,01191 2,85 0,00687 3,05 0,00381 2,46 0,01936 2,66 0,01160 2,86 0,00668 3,06 0,00370 2,47 0,01889 2,67 0,01130 2,87 0,00649 3,07 0,00358 2,48 0,01842 2,68 0,01100 2,88 0,00631 3,08 0,00348 2,49 0,01797 2,69 0,01071 2,89 0,00613 3,09 0,00337 2,50 0,01753 2,70 0,01042 2,90 0,00595 3,10 0,00327 2,51 0,01709 2,71 0,01014 2,91 0,00578 3,11 0,00317 2,52 0,01667 2,72 0,00987 2,92 0,00562 3,12 0,00307 2,53 0,01625 2,73 0,00961 2,93 0,00545 3,13 0,00298 2,54 0,01585 2,74 0,00935 2,94 0,00530 3,14 0,00288 2,55 0,01545 2,75 0,00909 2,95 0,00514 3,15 0,00279 2,56 0,01506 2,76 0,00885 2,96 0,00499 3,16 0,00271 2,57 0,01468 2,77 0,00861 2,97 0,00485 3,17 0,00262 2,58 0,01431 2,78 0,00837 2,98 0,00471 3,18 0,00254 2,59 0,01394 2,79 0,00814 2,99 0,00457 3,19 0,00246 2,60 0,01358 2,80 0,00792 3,00 0,00443 3,20 0,00238
  • 19. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Tabel Fungsi Densitas Distribusi Probabilitas Normal Baku ± z y ± z y ± z y ± z y 3,21 0,00231 3,41 0,00119 3,61 0,00059 3,81 0,00029 3,22 0,00224 3,42 0,00115 3,62 0,00057 3,82 0,00027 3,23 0,00216 3,43 0,00111 3,63 0,00055 3,83 0,00026 3,24 0,00210 3,44 0,00107 3,64 0,00053 3,84 0,00025 3,25 0,00203 3,45 0,00104 3,65 0,00051 3,85 0,00024 3,26 0,00196 3,46 0,00100 3,66 0,00049 3,86 0,00023 3,27 0,00190 3,47 0,00097 3,67 0,00047 3,87 0,00022 3,28 0,00184 3,48 0,00094 3,68 0,00046 3,88 0,00021 3,29 0,00178 3,49 0,00090 3,69 0,00044 3,89 0,00021 3,30 0,00172 3,50 0,00087 3,70 0,00042 3,90 0,00020 3,31 0,00167 3,51 0,00084 3,71 0,00041 3,91 0,00019 3,32 0,00161 3,52 0,00081 3,72 0,00039 3,92 0,00018 3,33 0,00156 3,53 0,00079 3,73 0,00038 3,93 0,00018 3,34 0,00151 3,54 0,00076 3,74 0,00037 3,94 0,00017 3,35 0,00146 3,55 0,00073 3,75 0,00035 3,95 0,00016 3,36 0,00141 3,56 0,00071 3,76 0,00034 3,96 0,00016 3,37 0,00136 3,57 0,00068 3,77 0,00033 3,97 0,00015 3,38 0,00132 3,58 0,00066 3,78 0,00031 3,98 0,00014 3,39 0,00127 3,59 0,00063 3,79 0,00030 3,99 0,00014 3,40 0,00123 3,60 0,00061 3,80 0,00029
  • 20. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 2 Menentukan kewajaran sekor responden A dan B apabila taraf sukar butir telah diketahui sebagai berikut Butir p D A B 1 0,80 9,64 1 0 2 0,75 10,32 1 1 3 0,65 11,44 1 1 4 0,60 11,96 1 0 5 0,50 13,00 1 1 6 0,40 14,04 1 1 7 0,35 14,56 0 1 8 0,30 15,08 1 0 9 0,25 15,68 0 1 10 0,20 16,36 0 1 mD = 13,21 sD = 2,19
  • 21. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 2 Menentukan kewajaran sekor responden A dan B apabila taraf sukar butir telah diketahui sebagai berikut Jawaban responden A dan B betul =1 salah = 0 Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 p 0,80 0,75 0,65 0,60 0,50 0,40 0,35 0,30 0,25 0,20 D 9,64 10,32 11,44 11,96 13,00 14,04 14,56 15,08 15,68 16,36 A 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 B 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 mD = 13,21 sD = 2,19
  • 22. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Proporsi jawaban betul pA = 0,7 zA = – 0,524 yzA = 0,349 pB = 0,7 zB = – 0,524 yzB = 0,349 DA DB 9,64 10,32 mDA = 12,226 10,32 11,44 mDB = 13,629 11,44 13,00 11,96 14,04 13,00 14,56 14,04 15,68 15,08 16,36 0 38 p r m m = - = - 0 7 = 0 7 0 349 , , 13 21 12 23 , , 13 21 13 63 2 19 0 90 0 349 2 19 , , , , , , , , A A D D y p s r m m = - - D D B B = = - D - D - ZB B bis ZA A bis y s
  • 23. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ 5. Metoda SHL • SHL adalah Sato dengan modifikasi oleh Harnisch dan Linn Ukuran kewajaran dinamakan indeks kehati-hatian (caution index) Responden yang berhati-hati akan menjawab betul butir mudah dan menjawab salah butir sukar • Di antara butir mudah dan butir sukar diberi batas sehingga di bawah batas jawaban betul dan di atas batas jawaban salah Jawaban salah di bawah batas dan jawaban betul di atas batas merupakan ketidakhati-hatian • Makin jauh letaknya dari batas makin tinggi ketidakhati-hatian responden (ketidakwajaran)
  • 24. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Misalkan 10 butir diurut dari mudah ke sukar dan responden menjawab betul 6 butir Jika responden berhati-hati maka garis batas terletak di butir ke-6, di bawah 6 betul dan di atas 6 salah mudah sukar 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 hati-hati 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 tidak hati-hati Makin jauh dari batas pertukaran 0 dan 1 makin tidak hati-hati responden
  • 25. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Beberapa notasi untuk rumus indeks kehati-hatian t = batas di antara jawaban salah dan jawaban betul jika responden berhati-hati fgi = sekor butir pada indeks kehati-hatian untuk responden ke-g ft = banyaknya butir di bawah batas t N = banyaknya butir Xgi = sekor butir oleh responden ke-g = 1 untuk jawaban betul = 0 untuk jawaban salah
  • 26. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Indeks kehati-hatian SHL untuk responden ke-g dengan A - B c g g g - C D = A sekor jawaban salah ft å= = = - i gi gi g X f 1 (1 ) B sekor jawaban betul å = + = = N i f gi gi g t X f 1 å å = = - + = = N i N f gi f i gi t t C f D f 1 1
  • 27. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 3 Matriks sekor disusun dari sekor responden tinggi ke rendah (dapat juga dibalik) t Responden 1 2 3 4 5 Ag cg 1 1 1 1 1 0 4 0,00 2 1 1 1 0 1 4 0,33 3 1 1 1 0 0 3 0,00 4 1 1 0 1 0 3 0,08 5 1 1 0 0 1 3 0,31 6 1 0 1 0 1 3 0,54 7 1 1 0 0 0 2 0,00 8 1 1 0 0 0 2 0,00 9 1 0 1 0 0 2 0,23 10 1 0 0 1 0 2 0,31 11 0 1 1 0 0 2 0,38 12 0 1 0 1 0 2 0,46 13 1 0 0 0 0 1 0,00 14 1 0 0 0 0 1 0,00 15 0 1 0 0 0 1 0,22 16 0 0 1 0 0 1 0,56 17 0 0 0 1 0 1 0,67 18 0 0 0 1 0 1 0,67 fgi 12 10 7 6 3 t
  • 28. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Indeks kehati-hatian untuk responden ke-5 (g = 5) Responden 1 2 3 4 5 A5 5 1 1 0 0 1 3 A5 B5 f5i 12 10 7 6 3 C D t ft = 3 N = 5 ft + 1 = 4 N – ft + 1 = 3 A5 = (1 – 1)(12) + (1 – 1)(10) + (1 – 0)(7) = 3 B5 = (0)(6) + (1)(3) = 3 C = 12 + 10 + 7 = 29 D = 7 + 6 + 3 = 16 c5 = (7 – 3) / (29 – 16) = 0,31
  • 29. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Indeks kehati-hatian untuk responden ke-12 (g = 12) Responden 1 2 3 4 5 A12 12 0 1 0 1 0 2 A12 B12 f12i 12 10 7 6 3 C D t ft = 2 N = 5 ft + 1 = 3 N – ft + 1 = 4 A12 = (1 – 0)(12) + (1 – 1)(10) = 12 B12 = (0)(7) + (1)(6) + (0)(3) = 6 C = 12 + 10 = 29 D = 6 + 3 = 9 c5 = (12 – 6) / (22 – 9) = 0,46
  • 30. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ C. Indeks Ketidakwajaran Sekor Modern 1. Kewajaran Melalui Kebolehjadian • Indeks kewajaran sekor ditentukan melalui teori responsi butir • Karena estimasi parameter dilakukan melalui kebolehjadian maksimum, maka indeks kewajaran dihitung melalui kebolehjadian • Tingginya nilai kebolehjadian dijadikan indeks kewajaran; makin tinggi kebolehjadian makin wajar sekor responden • Di dalam proses perhitungan digunakan logaritma, mencakup Indeks kewajaran l0 Indeks kewajaran lg Indeks kewajaran lz
  • 31. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ (a) Indeks Kewajaran Kebolehjadian l0 Indeks kewajaran ini menggunakan logaritma dari kebolehjadian Kebolehjadian pada q yang diestimasi melalui kebolehjadian maksimum Õ= = - ( |q ) (q ) (q )1 L X P i Q i dengan jawaban betul Xi = 1 jawaban salah Xi = 0 l = L X ln ( | ) Indeks kewajaran l0 N dengan nilai l0 £ 0 N i X i X i 1 [ ] å= = + - i i i i i X P X Q 1 0 ln ( q ) (1 )ln ( q ) q
  • 32. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ • Karena telah digunakan q yang diperoleh melalui kebolehjadian maksimum, maka pada sekor wajar seharusnya makin tinggi l0 makin baik Nilai l0 yang rendah sekali menunjukkan ketidakwajaran sekor • Jika butir mudah dijawab betul dan butir sukar dijawab salah, maka indeks kewajaran akan tinggi • Jika butir mudah dijawab salah dan butir sukar dijawab betul, maka indeks kewajaan akan rendah
  • 33. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 4 Jawaban responden A, B, C, D, dan E terhadap 7 butir adalah sebagai berikut (* = tidak dijawab) Butir Pi(q) Qi(q) A B C D E 1 0,90 0,10 1 0 1 1 * 2 0,70 0,30 1 0 1 1 0 3 0,50 0,50 1 0 0 0 * 4 0,30 0,70 1 0 1 1 1 5 0,10 0,90 0 1 0 0 * 6 0,61 0,39 0 1 * 1 0 7 0,39 0,61 0 1 * 0 * Indeks kewajaran l0 adalah sebagai berikut [ ] [ ] [ ] [ ] [ 0 30 0 30 0 39 ] 3 500 ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , = = - 0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 0 39 0 61 3 900 ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , = = - 0 10 0 30 0 50 0 70 0 10 0 61 0 39 8 295 ln ( , )( , )( , )( , )( , ) , = = - 0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 2 465 ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , = = - 0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 0 61 0 61 3 453 0 0 0 0 0 ln ( , )( , )( , ) , = = - A B C D E l l l l l
  • 34. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 4 Jawaban responden A, B, C, D, dan E terhadap 7 butir adalah sebagai berikut (* = tidak dijawab) Memeriksa kewajaran sekor responden Jawaban responden A, B, C, D, E betul = 1 salah = 0 Butir 1 2 3 4 5 6 7 Pi(q) 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 0,61 0,39 Qi(q) 0,10 0,30 0,50 0,70 0,90 0,39 0,61 A 1 1 1 1 0 0 0 B 0 0 0 0 1 1 1 C 1 1 0 1 0 * * D 1 1 0 1 0 1 0 E * 0 * 1 * 0 *
  • 35. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Indeks kewajaran l0 adalah sebagai berikut [ ] [ ] [ ] [ ] [ 0 30 0 30 0 39 ] 3 500 ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , = = - 0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 0 39 0 61 3 900 ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , = = - 0 10 0 30 0 50 0 70 0 10 0 61 0 39 8 295 ln ( , )( , )( , )( , )( , ) , = = - 0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 2 465 ln ( , )( , )( , )( , )( , )( , )( , ) , = = - 0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 0 61 0 61 3 453 0 0 0 0 0 ln ( , )( , )( , ) , = = - A B C D E l l l l l
  • 36. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ • Tampak bahwa responden B memperoleh indeks kewajaran lebih rendah dari responden A Responden A lebih wajar daripada responden B karena responden B menjawab salah butir mudah tetapi menjawab betul butir sukar • Responden C dan E tidak menjawab beberapa butir sehingga indeks kewajaran lebih tinggi daripada responden yang menjawab semua butir Jawaban responden C dan D praktis sama kecuali responden D menjawab semua butir dan responden C tidak • Untuk mengatasi kasus tidak menjawab butir, agar terjadi keseragaman, maka indeks kewajaran direratakan secara ukur, menjadi lg
  • 37. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ (b) Indeks Kewajaran Kebolehjadian lg Indeks kewajaran lg mereratakan indeks kewajaran berdasarkan butir yang dijawab, sehingga menjadi l 0 N lg = e dengan N = banyaknya butir yang dijawab Karena perhitungan didasarkan pada indeks per butir yang dijawab, maka terdapat perlakuan sama di antara responden yang menjawab banyak butir dan yang sedikit butir Pada contoh 4 misalnya, indeks pada responden C dibagi 5 dan indeks pada responden D dibagi 7 Makin tinggi nilai indeks kewajaran makin wajar sekor responden
  • 38. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 5 Diterapkan pada contoh 4, indeks kewajaran menjadi , 0 573 , 0 306 , 0 611 , 0 611 , 0 311 , - 3 900 l A l e e = = 7 = , 8 295 - l N g B A l e e = = 7 = , 2 465 - l N g C B l e e = = 5 = , 3 453 - N l g D C l e e = = 7 = , 3 500 - l N g E D l e e = = 3 = 0 0 0 0 0 N g E Tampak di sini bahwa indeks kewajaran responden C dan D menjadi sama (karena jawaban mereka sangat mirip satu dan lainnya)
  • 39. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ (c). Indeks Kewajaran Kebolenjadian Nilai Baku lz Apabila kemampuan responden q berbeda, maka indeks kewajaran lg menjadi kurang memadai Untuk mengatasi hal ini, digunakan indeks kewajaran nilai baku -m 0 0 Perhitungan indeks kewajaran memerlukan nilai rerata dan simpangan baku pada l0 • Rerata 0 l l z l l s = N å[ ] å l i = = = P P + Q Q l = i i i i i N i N 1 1 0 0 m (q )ln (q ) (q )ln (q )
  • 40. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Melalui substitusi (q ) (q )ln (q ) (q )ln (q ) i i i i i m = P P +Q Q maka rerata menjadi N m å= = m (q ) l i i 1 0 • Simpangan baku N N å å N l l i i å = i = = ù ú ú û i é ê ê ë ö ÷ ÷ø æ P Q P ( q ) ( q ) ln ( q ) ç çè = ö ÷ ÷ø ç çè- æ = N i i i i i l Q N 1 2 2 2 1 0 1 2 0 0 ( q ) s
  • 41. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 6 Jawaban seorang responden C adalah sebagai berikut (betul = 1 dan salah = 0) Memeriksa kewajaran sekor responden C Butir 1 2 3 4 5 Pi(q) 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 Qi(q) 0,10 0,30 0,50 0,70 0,90 C 1 1 0 1 0 Kebolehjadian [ 0 90 0 70 0 50 0 30 0 90 ] 2 645 0 = ln ( , )( , )( , )( , )( , ) = - , C l
  • 42. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Perhitungan selanjutnya untuk butir 1 m q = P q P q +Q q Q q i ( ) ( )ln ( ) ( )ln ( ) 1 1 1 1 ( , )ln( , ) ( , )ln( , ) = + 0 90 0 90 0 10 0 10 , = - 0 325 æ P Q P l ( ) ( ) ln ( ) s q q q 1 1 ç çè Q ( , )( , ) ln , 0 9 0 1 0 9 = = æ , 0 434 ö 0 , 1 çè ( q ) 2 2 1 1 2 01 = ÷ø ö ÷ ÷ø Untuk semua butir hasilnya adalah Butir 1 2 3 4 5 Jml Pi(q) 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 Qi(q) 0,10 0,30 0,50 0,70 0,90 C 1 1 0 1 0 mi(q) –0,325 –0,611 –0,693 –0,611 –0,325 –2,565 s2 l0 0,434 0,151 0,000 0,151 0,434 1,170
  • 43. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Indeks kewajaran ml0 = – 2,566 sl0 = √(1,170) = 1,082 sehingga 0 0 , ( , ) = - - - 2 465 2 565 Sebagai perbandingan Indeks kewajaran responden ini adalah l0 = – 2,645 lg = 0,611 lz = 0,092 0 092 1 082 0 , , = = - = l l z A A l l s m
  • 44. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ 2. Indeks Kewajaran Residu Bakuan Terkuadrat Responden menghasilkan jawaban berupa jawaban betul Xi = 1 jawaban salah Xi = 0 Model (misalnya logistik) menghasilkan probabilitas betul Pi(q) probabilitas salah Qi(q) Selisih di antara mereka adalah residu Ri Ri = Xi – Pi(q) Residu menjadi dasar untuk menunjukkan kewajaran sekor responden
  • 45. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Rerata dan simpangan baku Rerata Simpangan baku m (q ) X i P i = s (q ) (q ) X i i P Q i = Nilai baku selisih atau residu X X P R P Q Pada saat Xi = 0 Pada saat Xi = 1 ( q ) i i ( q ) ( q ) i X s m i i X S i i i = - - = S X P i = 0 = - ( ) ( ) q i ( q ) i R i Q S X Q i =1 = ( ) ( ) q i ( q ) i R i P
  • 46. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Indeks kewajaran sekor terkuadrat untuk N butir N N W S X Q i å å = = é ( ) ( ) ( q ) 2 1 = = - - êë X P i R i Q i i P ( q ) i i i 1 1 Pada model logistik L1P Q = - q - = q - e P ( q ) q i D bi i e ( ) P i q sehingga ù úû i q ( q ) ( ) D b i ( ) ( ) ( ) i Q q N [ D (q b ) (1 ) D (q b ) ] å= = - - - - - W X e i X e i i i i 1 W diturunkan dari residu sehingga makin besar W makin besar residu dan makin tidak wajar sekor responden
  • 47. ------------------------------------------------------------------------------ Ketidakwajaran Sekor ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 7 Indeks kewajaran pada sekor responden A dan B apabila q = 1 untuk butir dengan taraf sukar sebagai berikut Jawaban responden A dan B terhadap 5 butir (betul =1 dan salah = 0 Butir 1 2 3 4 5 b –1,0 0,0 1,0 2,0 3,0 e-D(q-b) 0,03 0,18 1,00 5,48 30,08 eD(q-b) 30,08 5,48 1,00 0,18 0,03 A 1 1 1 0 0 B 0 0 1 1 1 WA = 1,42 WB = 72,12 Sekor responden B tidak wajar

Editor's Notes

  1. 11