SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Bab 24 
Metrik dan Kalibrasi
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Bab 24 
METRIK DAN KALIBRASI 
A. Parameter Kemampuan dan Butir 
1. Pendahuluan 
Estimasi dilakukan terhadap parameter 
kemampuan dan parameter butir 
q a, b, c 
Parameter 
kemampuan 
Parameter 
butir
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Metrik pada parameter 
(a) Parameter butir diketahui 
• Jika parameter butir diketahui, maka parameter 
butir berada pada metrik tertentu 
• Estimasi parameter kemampuan q akan terletak 
pada metrik tertentu itu 
(b) Parameter kemampuan diketahui 
• Jika parameter kemampuan diketahui, maka 
parameter kemampuan berada pada metrik tertentu 
• Estimasi parameter butir a, b, dan c, akan terletak 
pada metrik tertentu itu
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Analogi 
• Untuk memahami metrik, sebagai analogi kita 
melihat ukuran panjang 
• Ukuran panjang dapat dinyatakan dalam inci dan 
cm 
• Jika parameter yang diketahui dinyatakan dalam 
inci maka parameter yang diestimasi ikut 
dinyatakan dalam inci 
Di sini, metrik yang digunakan adalah inci 
• Jika parameter yang diketahui dinyatakan dalam 
cm maka parameter yang diestimasi ikut dinyatakan 
dalam cm 
Di sini, metrik yang digunakan adalah cm
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Indeterminasi 
• Jika parameter kemampuan dan parameter butir 
kedua-duanya tidak diketahui, maka estimasi 
mereka menjadi indeterminasi 
• Jika q1 dan a1, b1 pada a(q – b) adalah hasil 
estimasi, maka 
q2 = kq1 + d 
b2 = kb1 + d 
a2 = a1 / k 
juga merupakan hasil estimasi 
• Melalui substitusi, kita peroleh kesamaan mereka 
a2 (q2 – b2) = (a1 / k)(kq1 + d – kb1 – d) 
= (a1 / k) k (q1 – b1) 
= a1 (q1 – b1)
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
----------------------------------------------------------------------------- 
• Analogi 
• Untuk memahami metrik, sebagai analogi kita 
melihat ukuran panjang 
• Ukuran panjang dapat dinyatakan dalam inci dan 
cm 
• Pada estimasi indeterminasi, hasil ukurnya boleh 
dalam inci dan boleh juga dalam cm (tidak 
ditentukan) 
• Jika kita menentukan metrik cm, maka estimasi 
dalam inci dapat diubah menjadi cm melalui, 
misalnya 
b2 (inci) = kb1 (cm) dengan k = 2,54 
• Ubahan ini dinamakan kalibrasi yakni metrik inci 
dikalibrasikan ke metrik cm
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
4. Penentuan metrik 
• Pada dasarnya, kita bebas memilih suatu metrik 
tertentu sebagai patokan 
• Salah satu pilihan adalah metrik dengan nilai baku 
(rerata dan simpangan baku) tertentu, misalnya, 
salah satu di antara 
Parameter Nilai baku 
q mq = 0 sq = 1 
b mb = 0 sb = 1 
• Pada nilai baku, bentangan nilai teoretis adalah dari 
– ¥ sampai + ¥ tetapi pada umumnya yang 
digunakan adalah 
negatif, nol, positif 
dari – 4 sampai + 4
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
5. Kalibrasi 
• Transformasi suatu hasil estimasi ke metrik yang 
sudah ditentukan dikenal sebagai kalibrasi 
• Kalibrasi dapat dilaksanakan melalui penyetaraan 
hasil estimasi ke metrik yang ditentukan (sebagai 
analogi: inci ke cm, foot ke m, atau cm ke inci) 
• Penyetaraan yang banyak digunakan adalah 
penyetaraan dengan responden gandeng atau butir 
gandeng 
• Responden gandeng terdapat pada kalibrasi butir 
sedangkan parameter butir gandeng terpada pada 
kalibrasi parameter kemampuan 
• Dikenal sejumlah metrik beserta skala yang 
digunakannya
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
B. Metrik pada Hasil Estimasi 
1. Macam Metrik 
• Ada sejumlah metrik dan skala yang digunakan 
pada estimasi parameter indeterminasi 
• Metrik ini pada umumnya ditentukan melalui 
transformasi (kalibrasi) dalam bentuk 
q2 = kq1 + d 
b2 = kb1 + d 
a2 = a1 / k 
dengan bermacam nilai k dan d 
• Beberapa metrik di antara macam metrik itu 
dikemukakan dan dibahas di sini
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Skala Logit pada Model Rasch 
oleh Hambleton dan Swaminathan 
• Logit adalah logaritma terhadap karakteristik 
butir yang memiliki fungsi eksponensial 
ln e(q – b) 
sehingga skala yang digunakan adalah e 
Jarak e1 = 2,718 
Satuan = logit 
Dengan demikian skala logit adalah skala interval
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Satuan ini berasal dari log-odd sukses pada model 
Rasch 
( q ) ( q 
) 
= = - 
( ) 
e 
O P 
Q 
q 
O b 
s 
ln ( ) 
s 
b 
= q 
- 
• Untuk dua responden dengan q1 dan q2 
ln Os1 = q1 – b1 
ln Os2 = q2 – b2 
Selisih kemampuan mereka pada butir sama 
yakni pada b1 = b2 adalah 
q2 – q1 = ln Os2 – ln Os1 = ln (Os2 / Os1) 
Jika q2 – q1 = 1 maka ln (Os2 / Os1) = 1 
yakni 
(Os2 / Os1) = e1 = 2,718 
Jarak 1 logit adalah sebesar e1 atau 2,718 
• Hal yang sama berlaku untuk parameter b
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Skala RIT 
• Salah satu skala pada kemampuan dan taraf 
sukar butir adalah RIT (Rasch unIT) 
• Besaran RIT adalah 
10 RIT = 1 logit 
1RIT = 0,1 logit 
• Dengan demikian maka 
1 RIT = 0,2718 
• Dikembangkan oleh NWEA (Northwest 
Evaluation Association) 
qRIT = 200 + 10 qlogit RIT
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 
Hasil estimasi q memiliki satuan logit 
Misal qlogit = - 2 logit 
maka qRIT = 200 + 10 qlogit RIT 
= 200 + (10)(- 2) RIT 
= 180 RIT 
Misal lain qlogit = 2,5 logit 
maka qRIT = 200 + 10 qlogit RIT 
= 200 + (10)(2,5) RIT 
= 225 RIT 
NWEA menyusun dan merinci Learning Continuum 
untuk bahasa dan matematika untuk sekolah dari 
150 RIT sampai 300 RIT
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
 Skala RIT pada NWEA 
Dari log odd sukses ditemukan untuk model 
Rasch 
b p 
- 
- = 
1 
ln 
b p 
= + 
q 
q 
dalam satuan logit 
p 
p 
- 
1 
ln 
Dengan 1 logit = 10 Rit serta menggunakan 
dasar 200, NWEA menetapkan 
Rit 
b p ÷ ÷ø 
p 
ö 
æ 
ç çè 
- 
= + + 
1 
q 200 10 ln
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 
Seorang siswa mengerjakan butir dengan taraf 
sukar butir b = – 4 dengan probabilitas 
jawaban betul 0,75 
Kemampuan siswa ini adalah 
1 
æ 
ç çè 
q = + + 
200 10 ln 
ö 
÷ ÷ø 
- 
200 10 4 ln 0,75 
= + - + 
Rit 
p 
b p 
171 
ö 1 - 
0,75 
çè 
= 
÷ø 
æ 
Pada NWEA, siswa tingkat 2 sampai 10 
mencapai kemampuan 150 sampai 300 Rit
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
4. National Reference Scale (NRS) dari 
Rentz dan Bashaw 
Dengan tujuan agar rentangan menjadi lebar 
serta tidak terdapat niliai negatif, metrik ini 
menetapkan 
rerata (d) = 200 
simpangan baku (k) = 10 
Kalibrasi dilakukan melalui 
10 q + 200 
Untuk nilai q dari – 4 sampai + 4, rentangan 
menjadi 
rerata : 200 
rentangan : 160 sampai 240
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
5. Skala W pada model Rasch 
oleh Woodcok-Johnson 
pada Psycho-Educational Battery 
Kalibrasi yang digunakan adalah 
Karena 
W = C log 
eq +C 
q 1 9 2 q q q 0 455q 
log e = log e = = 
9 9 , 
ln 
maka Wq = 0,455 C1 q + C2 
Untuk C1 = 20 dan C2 = 500 diperoleh 
Wq = 9,1 q + 500 
Dengan cara sama diperoleh juga 
Wb = 9,1 b + 500
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
6. Skala WIT pada model Rasch 
ubahan Wq oleh Wright 
Benjamin Wright mengubah skala Wq serta 
memberikannya satuan WIT 
Ubahan Wright adalah 
10 100 3 = q + 
q W log e 
Perhitungan lebih lanjut menghasilkan skala 
WIT 
Wq = 9,1 q + 100 
Dengan cara yang sama, skala WIT pada 
parameter b adalah 
Wb = 9,1 b + 100
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 1 
Kemampuan q pada beberapa metrik 
q NRS Wq WIT 
– 2,40 176,0 478,160 78,160 
– 1,12 188,8 489,808 89,808 
– 0,14 198,6 498,726 98,726 
0,84 208,4 507,644 107,644 
2,12 221,2 519,292 119,292 
Contoh 2 
Taraf sukar butir pada beberapa metrik 
b NRS Wb WIT 
– 2,28 177,2 479,252 79,252 
– 1,07 189,3 490,263 90,263 
– 0,25 197,5 497,725 97,725 
1,31 213,1 511,921 111,921 
2,52 225,2 522,932 122,932
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
7. Skala Ujian Akhir Nasional tahun 2004 
• UAN (Ujian Akhir Nasional) tahun 2004 
menggunakan skala di antara 0 sampai 10 
• Parameter kemampuan pada UAN diubah 
menjadi 0 < kemampuan < 10 
• Sementara itu, keberhasilan pada ujian yakni 
proporsi jawaban betul diubah juga menjadi 
0 < keberhasilan < 10 
- 4 0 + 4 
1,0 
0,5 
0 
q 
N 
n 
10 
0 
10
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
8. Satuan Lexile (L) 
Penggunaan 
Khusus digunakan pada bacaan. Kemampuan 
membaca dinyatakan dalam satuan Lexile. 
Kesukaran bacaan juga dinyatakan dalam 
satuan Lexile. 
Level Skala 
Satuan Lexile memiliki level skala interval 
Rentangan 
Kemampuan membaca serta kesukaran 
bacaan merentang dari 
Di bawah 200 L sampai di atas 1700 L
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Kriteria Kemampuan Membaca dan Kesukaran 
Bacaan 
Berdasarkan kecocokan di antara kemampuan 
membaca dan kesukaran bacaan dengan 
pengertian ada 75% pemahaman 
Sumber Satuan Lexile 
Merupakan kombinasi dari kesukaran semantik 
dan kompleksitas sintaktik 
Persamaan Lexile 
Bacaan dipecah dalam irisan; melalui 
persamaan Lexile diperoleh ukuran Lexile. 
Melalui model Rasch, diperoleh ukuran Lexile 
untuk seluruh bacaan
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Beberapa contoh 
• Buku Harry Porter 880 L sampai 950 L 
• Buku Little Women 1300 L 
• Buku Don Quixote 1410 L 
Keterbacaan 
Keterbacaan dalam batas kesukaran 100 L di 
atas dan 100 L di bawah kemampuan 
Tingkat di Sekolah (berbeda-beda), contoh 
Tingkat 1 200 L sampai 400 L 
Tingkat 2 300 L sampai 500 L 
Tingkat 3 500 L sampai 700 L 
Tingkat 4 650 L sampai 850 L 
Tingkat 5 750 L sampai 950 L 
Tingkat 6 850 L sampai 1050 L
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
C. Kalibrasi Sekor 
1. Pendahuluan 
• Kalibrasi sekor dilakukan melalui penyetaraan 
sekor parameter ke metrik yang telah 
ditentukan 
• Kalibrasi ini dapat disusun ke dalam tabel 
sebagai tabel konkordansi di antara metrik yang 
akan dikalibrasi dengan metrik kalibrasi 
• Rumus kalibrasi mencakup translasi dan rotasi 
q2 = kq1 + d 
b2 = kb1 + d 
a2 = a1 / k 
• Ada beberapa cara kalibrasi yang serupa 
dengan cara penyetaraan sekor (Bab 15)
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Dasar Kalibrasi 
• Kalibrasi melibatkan paling sedikit dua sekor yakni 
Sekor X yang akan dikalibrasi 
Sekor Y yang menjadi patokan kalibrasi 
• Melalui penyetaraan, kalibrasi ini menyebabkan 
sekor X disetarakan ke sekor Y 
• Besaran yang dikalibrasi adalah parameter 
kemampuan dan parameter butir meliputi 
qX menjadi q* 
Y 
bX menjadi b* 
Y 
aX menjadi a* 
Y 
Dengan catatan bahwa c tidak dikalibrasi, 
artinya, c kalibrasi sama dengan c sebelum 
kalibrasi
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Koefisien Kalibrasi 
• Hubungan di antara sekor yang telah dikalibrasi Y 
dengan sekor yang belum dikalibrasi X adalah 
q*Y = kqX + d 
b* 
Y = kbX + d 
a* 
Y = aX / k 
• Di sini koefisien kalibrasi adalah k dan d. Jika k dan 
d dihitung maka kalibrasi ini dapat disusun ke 
dalam tabel kalibrasi 
• Perhitungan koefisien kalibrasi k dan d melibatkan 
penyetaraan sekor yakni 
Rancangan penyetaraan 
Metoda penyetaraan 
• Mereka adalah sama dengan penyetaraan sekor 
tersebut pada Bab 15
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Koefisien kalibrasi pada L1P dan L2P 
Pada model L1P 
L1P hanya memiliki satu parameter butir yakni 
parameter taraf sukar b, sehingga 
a* 
Y = aX = 1 sehingga k = 1 
Di sini hanya diperlukan translasi dan tidak 
diperlukan rotasi sehingga 
k = 1 
Koefisien kalibrasi menjadi 
q* 
Y = qX + d 
b* 
Y = bX + d
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Pada model L2P 
L2P memiliki dua parameter butir yakni 
parameter taraf sukar b dan daya beda a, 
sehingga terdapat translasi dan rotasi 
Koefisien kalibrasi menjadi 
q* 
Y = kqX + d 
b* 
Y = kbX + d 
a* 
Y = aX / k 
Dalam hal ini, k dan d merupakan koefisien 
kalibrasi yang berkaitan 
k dengan rotasi 
d dengan translasi
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
4. Rancangan Kalibrasi 
Ada sejumlah rancangan yang dapat digunakan 
pada kalibrasi sekor, melibatkan sekor dan 
kelompok responden, meliputi 
• Dua kelompok responden (K1 dan K2) yang 
unik dan gandeng 
• Dua pengukuran (X dan Y) dengan butir yang 
unik dan gandeng 
• Kelompok responden gandeng (KG) 
• Kelompok butir gandeng (Z) 
Sekor adalah sekor X dan Y 
Kelompok responden adalah K1 dan K2 
Seperti halnya pada penyetaraan sekor, lima 
macam rancangan ini dapat diilustrasikan sebagai 
berikut
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Macam Rancangan 
Macam Rancangan A 
K1 
Macam Rancangan B 
K2 
X Y 
K1 K2 
X Y
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Macam Rancangan C (Gandeng Internal) 
K1 KG K2 
X Y 
Macam Rancangan C (Gandeng Eksternal) 
K1 KG K2 
X Y
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Macam Rancangan D (Gandeng Internal) 
K1 K2 
X Z Y 
Macam Rancangan D (Gandeng Eksternal) 
K1 K2 
Z 
X Y
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
5. Metoda kalibrasi 
Ada sejumlah metoda kalibrasi untuk menghitung 
koefisien kalibrasi k dan d, meliputi 
Metoda regresi 
Metoda rerata dan simpangan baku 
Metoda tegar rerata dan simpangan baku 
Metoda lengkungan karakteristik 
6. Rancangan dan Metoda yang Digunakan 
Cara hitung koefisien kalibrasi di sini menggunakan 
rancangan dan metoda rerata dan simpangan baku 
Rancangan D 
Metoda rerata dan simpangan baku
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
D. Penentuan Koefisien Kalibrasi 
1. Koefisien Kalibrasi pada Model L1P 
• Terdapat butir X, butir Y, dan butir gandeng Z 
dengan rancangan 
Kelompok K1 dengan butir X + Z 
Kelompok K2 dengan butir Y + Z 
• Butir Z terdapat pada kelompok K1 dan juga 
terdapat pada kelompok K2 , sehingga 
penyetaraan dapat dilakukan melalui butir 
gandeng Z 
• Kelompok K1 berkaitan dengan X dan 
kelompok K2 berkaitan dengan Y sehingga 
melalui butir gandeng Z diperoleh penyetaraan 
di antara X dan Y
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Hasil dari bagian Z pada K1 
Sekor responden AZX 
Estimasi parameter b bZX 
Rerata mbZX 
Simpangan baku sbZX 
Hasil dari bagian Z pada K2 
Sekor responden AZY 
Estimasi parameter b bZY 
Rerata mbZY 
Simpangan baku sbZY
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Dari penyetaraan untuk L1P diperoleh k =1 
bZY = k bZX + d = bZX + d 
sehingga 
mbZY = mbZX + d 
sbZY = sbZX 
Dari persamaan ini diperoleh 
d = mbZY – mbZX 
Dengan nilai d ini dapat dilakukan kalibrasi untuk 
mengubah parameter bX ke b* 
Y 
b* 
Y = bX + d 
q* 
Y = qX + d
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 3 
Hasil estimasi parameter b pada model L1P melalui 
penilaibakuan q adalah 
Butir bX+ZX bZY+Y b*Y 
1 2,70 1,95 
2 1,20 0,45 
X 3 – 0,85 – 1,60 
4 0,46 – 0,29 mbZX = 0,70 
5 – 1,63 – 2,38 
mbZY = – 0,05 
6 1,50 0,75 
7 2,35 1,60 d = –0,05 – 0,70 
Z 8 – 0,75 – 1,50 = –0,75 
9 – 0,20 – 0,95 
10 0,60 – 0,15 b* 
Y = bX – 0,75 
11 0,64 
12 – 0,23 
Y 13 – 1,42 
14 0,38 
15 1,43
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Koefisien Kalibrasi pada Model L2P 
• Terdapat butir X, butir Y, dan butir gandeng Z 
dengan rancangan 
Kelompok K1 dengan butir X + Z 
Kelompok K2 dengan butir Y + Z 
• Butir Z terdapat pada kelompok K1 dan juga 
terdapat pada kelompok K2 , sehingga 
penyetaraan dapat dilakukan melalui butir 
gandeng Z 
• Kelompok K1 berkaitan dengan X dan 
kelompok K2 berkaitan dengan Y sehingga 
melalui butir gandeng Z diperoleh penyetaraan 
di antara X dan Y
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Hasil dari bagian Z pada K1 
Sekor responden AZX 
Estimasi parameter b bZX 
Rerata mbZX 
Simpangan baku sbZX 
Hasil dari bagian Z pada K2 
Sekor responden AZY 
Estimasi parameter b bZY 
Rerata mbZY 
Simpangan baku sbZY
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Dari penyetaraan pada butir gandeng Z diperoleh 
hubungan 
bZY = kbZX + d 
dan selanjutnya 
mbZY = k mbZX + d 
sbZY = k sbZX 
Dari hubungan ini diperoleh 
s 
s 
d k 
sehingga 
ZY 
ZX 
b 
b 
= - 
b b 
ZY ZX 
b* 
Y = k bX + d 
a* 
Y = aX / k 
q* 
Y = k qX + d 
k 
m m 
=
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 4 
Hasil estimasi b dan a pada model L2P melalui 
penilaibakuan q 
Butir bX+ZX bY+XY b* 
Y aX+ZX aY+ZY a* 
Y 
1 0,70 0,45 1,65 1,74 
2 1,85 …… 1,90 …… 
3 2,25 …… 1,95 …… 
4 2,75 …… 1,70 …… 
X 5 1,83 …… 0,88 ……. 
6 –0,93 …… 0,67 ……. 
7 –1,15 …… 0,45 ……. 
8 –2,35 …… 0,70 ……. 
9 0,59 …… 0,68 ……. 
10 0,93 …… 0,90 ……. 
11 1,25 1,15 0,95 1,02 
12 2,15 1,80 1,20 1,28 
Z 13 2,80 2,35 1,90 2,05 
14 –1,30 –1,50 0,60 0,75 
15 –1,75 –1,90 0,45 0,49 
16 1,10 1,07 
17 1,80 1,28 
18 –0,90 0,95 
19 –1,30 0,77 
Y 20 1,40 1,30 
21 1,35 1,45 
22 1,25 1,17 
23 0,50 0,80 
24 0,75 0,96 
25 –1,95 0,68
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Dari sekor ini dapat dihitung 
mbZX = 0,63 sbZX = 1,83 
mbZY = 0,38 sbZY = 1,74 
sehingga 
k = sbZY / sbZX = 1,74 / 1,83 = 0,951 
d = mbZY – k mbZX = 0,38 – (0,951(0,63) 
= – 0,219 
Kalibrasi menjadi 
b* 
Y = 0,951 bX – 0,219 
a* 
Y = aX / 0,951
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
E. Keberhasilan 
1. Pendahuluan 
Keberhasilan adalah sekor yang diperoleh dari 
hasil pada suatu pengukuran atau ujian 
Keberhasilan dapat dinyatakan melalui 
sejumlah cara mencakup 
A = jumlah sekor jawaban 
m = rerata jawaban 
s2 = variansi jawaban 
Pada ujian, keberhasilan ditentukan oleh 
jawaban betul sehingga 
A = jumlah jawaban betul 
m = rerata jawaban betul 
s2 = variansi jawaban betul
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Keberhasilan pada Teori Klasik 
Pada teori klasik, keberhasilan yang diperoleh 
responden ke-g dapat dinyatakan dalam 
beberapa bentuk 
Untuk sekor dikotomi, rerata sama dengan 
proporsi sehingga selain jumlah sekor, 
digunakan juga proporsi sekor 
Untuk responden ke-g pada N butir ujian 
N 
å 
N 
å 
= 
A = 
X 
g i 
i 
= 
= = 
i 
i 
1 
A 
p g 
1 
g 
X 
N N 
1 
Keberhasilan p terletak di antara 0 dan 1
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Keberhasilan pada Teori Responsi Butir 
Teori responsi butir melakukan estimasi pada 
paramater kemampuan dan parameter butir 
Hasil ukur pada teori responsi butir adalah 
kemampuan dan bukan keberhasilan 
Di sini kita coba mencari hubungan di antara 
keberhasilan pada teori klasik dengan kemampuan 
pada teori responsi butir 
Dalam hal ini kita coba mencari hubungan di antara 
Ag pada teori klasik, dengan 
qg pada teori responsi butir 
P(q) pada teori responsi butir
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
4. Kaitan di antara A dan P(q) 
Pada teori klasik 
A = T + K 
A = sekor amatan 
T = sekor tulen 
K = sekor keliru 
Dari asumsi 
E(K) = 0 
E(A) = T + E(K) 
sehingga T = E(A) 
= E[S(Xi)] 
= S[E(Xi)]
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Pada skala dikotomi 
Jawaban betul Xi = 1 
Jawaban salah Xi = 0 
E(XI) = 1.P(q) + 0.Q(q) 
= P(q) 
sehingga 
T = S[E(Xi)] 
= SP(q) 
Pada model karakteristik butir logistik, P(q) 
berbentuk logistik dan tidak linier 
Hubungan di antara T atau A dengan P(q) adalah 
hubungan yang tidak linier (seperti pada ujian akhir 
nasional UAN)
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
----------------------------------------------------------------------------- 
Dengan T sebagai keberhasilan, diperoleh 
( ) 
N 
P 
å 
1 
p q 
P Q 
( ) ( ) 
= 
g i 
N 
i 
= 
1 
1 
å 
N 
2 
s = 
q q 
p i 
i 
i 
N 
= 
1 
2 
Sekor p dikenal juga sebagai sekor wilayah 
(domain score) 
Bentangan skala 
p terletak di antara 0 sampai 1 
q terletak di antara –∞ sampai +∞ 
Kaitan dengan butir 
p dependen kepada butir yang dipilih 
q independen kepada butir yang dipilih
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
5. Transformasi 
Untuk evaluasi, ada kalanya, parameter 
kemampuan q ditransformasi ke sekor tulen atau 
sekor wilayah 
T = S[E(Xi)] 
= SP(q) 
p = T / N 
Dari sekor wilayah dapat ditentukan nilai sesuai 
dengan skala yang digunakan 
Misalkan p = 0,75 sedangkan skala adalah 0 
sampai 100, maka nilai menjadi 75 
Selanjutnya jika ada kriteria kelulusan, baik pada 
skala wilayah atau nilai, maka dapat ditentukan 
kelulusan atau ketidaklulusannya
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 5 
Tiga butir ujian dikerjakan oleh sejumlah 
responden. Karakteristik butir L3P adalah 
Butir a b c 
1 0,80 – 2,00 0,00 
2 1,00 – 1,00 0,00 
3 1,20 0,00 0,10 
Hasil estimasi parameter responden dan 
transformasi q sekor ke T dan p 
q P1(q) P2(q) P3(q) T p 
– 3 0,20 0,03 0,10 0,33 0,11 
– 2 0,50 0,15 0,11 0,76 0,25 
– 1 0,80 0,50 0,20 1,50 0,50 
0 0,94 0,85 0,55 2,34 0,78 
1 0,98 0,97 0,90 2,85 0,95 
2 0,99 0,99 0,99 2,97 0,99
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
6. Tabel Konkordansi TOEFL 
• TOEFL (Test of English as a Foreign Language) 
memiliki dua macam ujian 
• Ujian dengan kertas dan pinsil menghasilkan 
keberhasilan dengan transformasi sekor 
dari 200 sampai 677 
• Ujian adaptif melalui komputer menghasilkan 
kemampuan dengan transformasi sekor 
dari 0 sampai 300 
• Penyetaraan di antara sekor keberhasilan dan 
sekor kemampuan menghasilkan tabel konkordansi 
mencakup bentangan sekor 
keberhasilan 310 sampai 677 
kemampuan 40 sampai 300
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Tabel Konkordansi TOEFL 
Kemam- Hasil Kemam- puan Ujian puan UHjaiasnil Kpeumana m - HUajiasnil 
677 300 597 247 517 187 
673 297 593 243 513 183 
670 293 590 243 510 180 
667 290 587 240 507 180 
663 287 583 237 503 177 
660 287 580 237 500 173 
657 283 577 233 497 170 
653 280 573 230 493 167 
650 280 570 230 490 163 
647 277 567 227 487 163 
643 273 563 223 483 160 
640 273 560 220 480 157 
637 270 557 220 477 153 
633 267 553 217 473 150 
630 267 550 213 470 150 
627 263 547 210 467 147 
623 263 543 207 463 143 
620 260 540 207 460 140 
617 260 537 203 457 137 
613 257 533 200 453 133 
610 253 530 197 450 133 
607 253 527 197 447 130 
603 250 523 193 443 127 
600 250 520 190 440 123 
•
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
Kemam- Hasil Kemam- Hasil Kemam- Hasil 
puan Ujian puan Ujian puan Ujian 
437 123 393 90 350 63 
433 120 390 90 347 63 
430 117 387 87 343 60 
427 113 383 83 340 60 
423 113 380 83 337 57 
420 110 377 80 333 57 
417 107 373 77 330 53 
413 103 370 77 327 50 
410 103 367 73 323 50 
407 100 363 73 320 47 
403 97 360 70 317 47 
400 97 357 70 313 43 
397 93 353 67 310 40
---------------------------------------------------------------------------- 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
• 6. Tabel Konkordansi pada TOEFL 
Kemam- Hasil Kemam- Hasil Kemam- Hasil 
puan jian puan Ujian puan Ujian 
677 300 623 263 570 230 
673 297 620 260 407 100 
670 293 617 260 403 97 
667 290 613 257 400 97 
663 287 610 253 397 93 
660 287 607 253 393 90 
657 283 603 250 390 90 
653 280 600 250 387 87 
650 280 597 247 383 83 
647 277 593 243 380 83 
643 273 590 243 377 80 
640 273 587 240 373 77 
637 270 583 237 370 77 
633 267 580 237 367 73 
630 267 577 233 363 73 
627 263 573 230 360 70 
623 263 
620 260 
617 260 
613 257 
610 253
------------------------------------------------------------------------------ 
Metrik dan Kalibrasi 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Kemam- Hasil Kemam- Hasil Kemam- Hasil 
• Ujian puan puan Ujian puan Ujian 
• 517 187 463 143 410 103 
• 567 227 513 183 460 140 
• 563 223 510 180 457 137 
• 560 220 507 180 453 133 
• 557 220 503 177 450 133 
• 553 217 500 173 447 130 
• 550 213 497 170 443 127 
• 547 210 493 167 440 123 
• 543 207 490 163 437 123 
• 540 207 487 163 433 120 
• 537 210 483 160 430 117 
• 533 200 480 157 427 113 
• 530 197 477 153 423 113 
• 527 197 473 150 420 110 
• 523 193 470 150 417 107 
• 520 190 467 147 413 103

More Related Content

Similar to Optimized Title for Chapter 24 (20)

Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1
 
Psikometri Bab a23
Psikometri Bab a23Psikometri Bab a23
Psikometri Bab a23
 
Psikometri Bab a22
Psikometri Bab a22Psikometri Bab a22
Psikometri Bab a22
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 
Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21
 
Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8
 
Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17
 
Psikometri Bab a7
Psikometri Bab a7Psikometri Bab a7
Psikometri Bab a7
 
Psikometri Bab a30
Psikometri Bab a30Psikometri Bab a30
Psikometri Bab a30
 
Psikometri Bab a29
Psikometri Bab a29Psikometri Bab a29
Psikometri Bab a29
 
Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27
 
Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5
 
Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
Psikometri Bab a2
 Psikometri Bab a2 Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a4
 Psikometri Bab a4 Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a18
Psikometri Bab a18Psikometri Bab a18
Psikometri Bab a18
 
Psikometri Bab a16
Psikometri Bab a16Psikometri Bab a16
Psikometri Bab a16
 
Psikometri Bab a20
Psikometri Bab a20Psikometri Bab a20
Psikometri Bab a20
 

More from Universitas Negeri Makassar

Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 

More from Universitas Negeri Makassar (20)

Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 
Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Uji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadratUji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadrat
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Uji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitasUji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitas
 
Presentation makalah
Presentation makalahPresentation makalah
Presentation makalah
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Aliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yesAliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yes
 
Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Optimized Title for Chapter 24

  • 1. Bab 24 Metrik dan Kalibrasi
  • 2. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Bab 24 METRIK DAN KALIBRASI A. Parameter Kemampuan dan Butir 1. Pendahuluan Estimasi dilakukan terhadap parameter kemampuan dan parameter butir q a, b, c Parameter kemampuan Parameter butir
  • 3. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 2. Metrik pada parameter (a) Parameter butir diketahui • Jika parameter butir diketahui, maka parameter butir berada pada metrik tertentu • Estimasi parameter kemampuan q akan terletak pada metrik tertentu itu (b) Parameter kemampuan diketahui • Jika parameter kemampuan diketahui, maka parameter kemampuan berada pada metrik tertentu • Estimasi parameter butir a, b, dan c, akan terletak pada metrik tertentu itu
  • 4. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Analogi • Untuk memahami metrik, sebagai analogi kita melihat ukuran panjang • Ukuran panjang dapat dinyatakan dalam inci dan cm • Jika parameter yang diketahui dinyatakan dalam inci maka parameter yang diestimasi ikut dinyatakan dalam inci Di sini, metrik yang digunakan adalah inci • Jika parameter yang diketahui dinyatakan dalam cm maka parameter yang diestimasi ikut dinyatakan dalam cm Di sini, metrik yang digunakan adalah cm
  • 5. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 3. Indeterminasi • Jika parameter kemampuan dan parameter butir kedua-duanya tidak diketahui, maka estimasi mereka menjadi indeterminasi • Jika q1 dan a1, b1 pada a(q – b) adalah hasil estimasi, maka q2 = kq1 + d b2 = kb1 + d a2 = a1 / k juga merupakan hasil estimasi • Melalui substitusi, kita peroleh kesamaan mereka a2 (q2 – b2) = (a1 / k)(kq1 + d – kb1 – d) = (a1 / k) k (q1 – b1) = a1 (q1 – b1)
  • 6. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ----------------------------------------------------------------------------- • Analogi • Untuk memahami metrik, sebagai analogi kita melihat ukuran panjang • Ukuran panjang dapat dinyatakan dalam inci dan cm • Pada estimasi indeterminasi, hasil ukurnya boleh dalam inci dan boleh juga dalam cm (tidak ditentukan) • Jika kita menentukan metrik cm, maka estimasi dalam inci dapat diubah menjadi cm melalui, misalnya b2 (inci) = kb1 (cm) dengan k = 2,54 • Ubahan ini dinamakan kalibrasi yakni metrik inci dikalibrasikan ke metrik cm
  • 7. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 4. Penentuan metrik • Pada dasarnya, kita bebas memilih suatu metrik tertentu sebagai patokan • Salah satu pilihan adalah metrik dengan nilai baku (rerata dan simpangan baku) tertentu, misalnya, salah satu di antara Parameter Nilai baku q mq = 0 sq = 1 b mb = 0 sb = 1 • Pada nilai baku, bentangan nilai teoretis adalah dari – ¥ sampai + ¥ tetapi pada umumnya yang digunakan adalah negatif, nol, positif dari – 4 sampai + 4
  • 8. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 5. Kalibrasi • Transformasi suatu hasil estimasi ke metrik yang sudah ditentukan dikenal sebagai kalibrasi • Kalibrasi dapat dilaksanakan melalui penyetaraan hasil estimasi ke metrik yang ditentukan (sebagai analogi: inci ke cm, foot ke m, atau cm ke inci) • Penyetaraan yang banyak digunakan adalah penyetaraan dengan responden gandeng atau butir gandeng • Responden gandeng terdapat pada kalibrasi butir sedangkan parameter butir gandeng terpada pada kalibrasi parameter kemampuan • Dikenal sejumlah metrik beserta skala yang digunakannya
  • 9. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ B. Metrik pada Hasil Estimasi 1. Macam Metrik • Ada sejumlah metrik dan skala yang digunakan pada estimasi parameter indeterminasi • Metrik ini pada umumnya ditentukan melalui transformasi (kalibrasi) dalam bentuk q2 = kq1 + d b2 = kb1 + d a2 = a1 / k dengan bermacam nilai k dan d • Beberapa metrik di antara macam metrik itu dikemukakan dan dibahas di sini
  • 10. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 2. Skala Logit pada Model Rasch oleh Hambleton dan Swaminathan • Logit adalah logaritma terhadap karakteristik butir yang memiliki fungsi eksponensial ln e(q – b) sehingga skala yang digunakan adalah e Jarak e1 = 2,718 Satuan = logit Dengan demikian skala logit adalah skala interval
  • 11. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ • Satuan ini berasal dari log-odd sukses pada model Rasch ( q ) ( q ) = = - ( ) e O P Q q O b s ln ( ) s b = q - • Untuk dua responden dengan q1 dan q2 ln Os1 = q1 – b1 ln Os2 = q2 – b2 Selisih kemampuan mereka pada butir sama yakni pada b1 = b2 adalah q2 – q1 = ln Os2 – ln Os1 = ln (Os2 / Os1) Jika q2 – q1 = 1 maka ln (Os2 / Os1) = 1 yakni (Os2 / Os1) = e1 = 2,718 Jarak 1 logit adalah sebesar e1 atau 2,718 • Hal yang sama berlaku untuk parameter b
  • 12. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 3. Skala RIT • Salah satu skala pada kemampuan dan taraf sukar butir adalah RIT (Rasch unIT) • Besaran RIT adalah 10 RIT = 1 logit 1RIT = 0,1 logit • Dengan demikian maka 1 RIT = 0,2718 • Dikembangkan oleh NWEA (Northwest Evaluation Association) qRIT = 200 + 10 qlogit RIT
  • 13. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Contoh Hasil estimasi q memiliki satuan logit Misal qlogit = - 2 logit maka qRIT = 200 + 10 qlogit RIT = 200 + (10)(- 2) RIT = 180 RIT Misal lain qlogit = 2,5 logit maka qRIT = 200 + 10 qlogit RIT = 200 + (10)(2,5) RIT = 225 RIT NWEA menyusun dan merinci Learning Continuum untuk bahasa dan matematika untuk sekolah dari 150 RIT sampai 300 RIT
  • 14. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------  Skala RIT pada NWEA Dari log odd sukses ditemukan untuk model Rasch b p - - = 1 ln b p = + q q dalam satuan logit p p - 1 ln Dengan 1 logit = 10 Rit serta menggunakan dasar 200, NWEA menetapkan Rit b p ÷ ÷ø p ö æ ç çè - = + + 1 q 200 10 ln
  • 15. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Contoh Seorang siswa mengerjakan butir dengan taraf sukar butir b = – 4 dengan probabilitas jawaban betul 0,75 Kemampuan siswa ini adalah 1 æ ç çè q = + + 200 10 ln ö ÷ ÷ø - 200 10 4 ln 0,75 = + - + Rit p b p 171 ö 1 - 0,75 çè = ÷ø æ Pada NWEA, siswa tingkat 2 sampai 10 mencapai kemampuan 150 sampai 300 Rit
  • 16. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 4. National Reference Scale (NRS) dari Rentz dan Bashaw Dengan tujuan agar rentangan menjadi lebar serta tidak terdapat niliai negatif, metrik ini menetapkan rerata (d) = 200 simpangan baku (k) = 10 Kalibrasi dilakukan melalui 10 q + 200 Untuk nilai q dari – 4 sampai + 4, rentangan menjadi rerata : 200 rentangan : 160 sampai 240
  • 17. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 5. Skala W pada model Rasch oleh Woodcok-Johnson pada Psycho-Educational Battery Kalibrasi yang digunakan adalah Karena W = C log eq +C q 1 9 2 q q q 0 455q log e = log e = = 9 9 , ln maka Wq = 0,455 C1 q + C2 Untuk C1 = 20 dan C2 = 500 diperoleh Wq = 9,1 q + 500 Dengan cara sama diperoleh juga Wb = 9,1 b + 500
  • 18. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 6. Skala WIT pada model Rasch ubahan Wq oleh Wright Benjamin Wright mengubah skala Wq serta memberikannya satuan WIT Ubahan Wright adalah 10 100 3 = q + q W log e Perhitungan lebih lanjut menghasilkan skala WIT Wq = 9,1 q + 100 Dengan cara yang sama, skala WIT pada parameter b adalah Wb = 9,1 b + 100
  • 19. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 1 Kemampuan q pada beberapa metrik q NRS Wq WIT – 2,40 176,0 478,160 78,160 – 1,12 188,8 489,808 89,808 – 0,14 198,6 498,726 98,726 0,84 208,4 507,644 107,644 2,12 221,2 519,292 119,292 Contoh 2 Taraf sukar butir pada beberapa metrik b NRS Wb WIT – 2,28 177,2 479,252 79,252 – 1,07 189,3 490,263 90,263 – 0,25 197,5 497,725 97,725 1,31 213,1 511,921 111,921 2,52 225,2 522,932 122,932
  • 20. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 7. Skala Ujian Akhir Nasional tahun 2004 • UAN (Ujian Akhir Nasional) tahun 2004 menggunakan skala di antara 0 sampai 10 • Parameter kemampuan pada UAN diubah menjadi 0 < kemampuan < 10 • Sementara itu, keberhasilan pada ujian yakni proporsi jawaban betul diubah juga menjadi 0 < keberhasilan < 10 - 4 0 + 4 1,0 0,5 0 q N n 10 0 10
  • 21. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 8. Satuan Lexile (L) Penggunaan Khusus digunakan pada bacaan. Kemampuan membaca dinyatakan dalam satuan Lexile. Kesukaran bacaan juga dinyatakan dalam satuan Lexile. Level Skala Satuan Lexile memiliki level skala interval Rentangan Kemampuan membaca serta kesukaran bacaan merentang dari Di bawah 200 L sampai di atas 1700 L
  • 22. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Kriteria Kemampuan Membaca dan Kesukaran Bacaan Berdasarkan kecocokan di antara kemampuan membaca dan kesukaran bacaan dengan pengertian ada 75% pemahaman Sumber Satuan Lexile Merupakan kombinasi dari kesukaran semantik dan kompleksitas sintaktik Persamaan Lexile Bacaan dipecah dalam irisan; melalui persamaan Lexile diperoleh ukuran Lexile. Melalui model Rasch, diperoleh ukuran Lexile untuk seluruh bacaan
  • 23. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Beberapa contoh • Buku Harry Porter 880 L sampai 950 L • Buku Little Women 1300 L • Buku Don Quixote 1410 L Keterbacaan Keterbacaan dalam batas kesukaran 100 L di atas dan 100 L di bawah kemampuan Tingkat di Sekolah (berbeda-beda), contoh Tingkat 1 200 L sampai 400 L Tingkat 2 300 L sampai 500 L Tingkat 3 500 L sampai 700 L Tingkat 4 650 L sampai 850 L Tingkat 5 750 L sampai 950 L Tingkat 6 850 L sampai 1050 L
  • 24. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ C. Kalibrasi Sekor 1. Pendahuluan • Kalibrasi sekor dilakukan melalui penyetaraan sekor parameter ke metrik yang telah ditentukan • Kalibrasi ini dapat disusun ke dalam tabel sebagai tabel konkordansi di antara metrik yang akan dikalibrasi dengan metrik kalibrasi • Rumus kalibrasi mencakup translasi dan rotasi q2 = kq1 + d b2 = kb1 + d a2 = a1 / k • Ada beberapa cara kalibrasi yang serupa dengan cara penyetaraan sekor (Bab 15)
  • 25. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 2. Dasar Kalibrasi • Kalibrasi melibatkan paling sedikit dua sekor yakni Sekor X yang akan dikalibrasi Sekor Y yang menjadi patokan kalibrasi • Melalui penyetaraan, kalibrasi ini menyebabkan sekor X disetarakan ke sekor Y • Besaran yang dikalibrasi adalah parameter kemampuan dan parameter butir meliputi qX menjadi q* Y bX menjadi b* Y aX menjadi a* Y Dengan catatan bahwa c tidak dikalibrasi, artinya, c kalibrasi sama dengan c sebelum kalibrasi
  • 26. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 3. Koefisien Kalibrasi • Hubungan di antara sekor yang telah dikalibrasi Y dengan sekor yang belum dikalibrasi X adalah q*Y = kqX + d b* Y = kbX + d a* Y = aX / k • Di sini koefisien kalibrasi adalah k dan d. Jika k dan d dihitung maka kalibrasi ini dapat disusun ke dalam tabel kalibrasi • Perhitungan koefisien kalibrasi k dan d melibatkan penyetaraan sekor yakni Rancangan penyetaraan Metoda penyetaraan • Mereka adalah sama dengan penyetaraan sekor tersebut pada Bab 15
  • 27. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ • Koefisien kalibrasi pada L1P dan L2P Pada model L1P L1P hanya memiliki satu parameter butir yakni parameter taraf sukar b, sehingga a* Y = aX = 1 sehingga k = 1 Di sini hanya diperlukan translasi dan tidak diperlukan rotasi sehingga k = 1 Koefisien kalibrasi menjadi q* Y = qX + d b* Y = bX + d
  • 28. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Pada model L2P L2P memiliki dua parameter butir yakni parameter taraf sukar b dan daya beda a, sehingga terdapat translasi dan rotasi Koefisien kalibrasi menjadi q* Y = kqX + d b* Y = kbX + d a* Y = aX / k Dalam hal ini, k dan d merupakan koefisien kalibrasi yang berkaitan k dengan rotasi d dengan translasi
  • 29. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 4. Rancangan Kalibrasi Ada sejumlah rancangan yang dapat digunakan pada kalibrasi sekor, melibatkan sekor dan kelompok responden, meliputi • Dua kelompok responden (K1 dan K2) yang unik dan gandeng • Dua pengukuran (X dan Y) dengan butir yang unik dan gandeng • Kelompok responden gandeng (KG) • Kelompok butir gandeng (Z) Sekor adalah sekor X dan Y Kelompok responden adalah K1 dan K2 Seperti halnya pada penyetaraan sekor, lima macam rancangan ini dapat diilustrasikan sebagai berikut
  • 30. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Macam Rancangan Macam Rancangan A K1 Macam Rancangan B K2 X Y K1 K2 X Y
  • 31. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Macam Rancangan C (Gandeng Internal) K1 KG K2 X Y Macam Rancangan C (Gandeng Eksternal) K1 KG K2 X Y
  • 32. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Macam Rancangan D (Gandeng Internal) K1 K2 X Z Y Macam Rancangan D (Gandeng Eksternal) K1 K2 Z X Y
  • 33. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 5. Metoda kalibrasi Ada sejumlah metoda kalibrasi untuk menghitung koefisien kalibrasi k dan d, meliputi Metoda regresi Metoda rerata dan simpangan baku Metoda tegar rerata dan simpangan baku Metoda lengkungan karakteristik 6. Rancangan dan Metoda yang Digunakan Cara hitung koefisien kalibrasi di sini menggunakan rancangan dan metoda rerata dan simpangan baku Rancangan D Metoda rerata dan simpangan baku
  • 34. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ D. Penentuan Koefisien Kalibrasi 1. Koefisien Kalibrasi pada Model L1P • Terdapat butir X, butir Y, dan butir gandeng Z dengan rancangan Kelompok K1 dengan butir X + Z Kelompok K2 dengan butir Y + Z • Butir Z terdapat pada kelompok K1 dan juga terdapat pada kelompok K2 , sehingga penyetaraan dapat dilakukan melalui butir gandeng Z • Kelompok K1 berkaitan dengan X dan kelompok K2 berkaitan dengan Y sehingga melalui butir gandeng Z diperoleh penyetaraan di antara X dan Y
  • 35. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Hasil dari bagian Z pada K1 Sekor responden AZX Estimasi parameter b bZX Rerata mbZX Simpangan baku sbZX Hasil dari bagian Z pada K2 Sekor responden AZY Estimasi parameter b bZY Rerata mbZY Simpangan baku sbZY
  • 36. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Dari penyetaraan untuk L1P diperoleh k =1 bZY = k bZX + d = bZX + d sehingga mbZY = mbZX + d sbZY = sbZX Dari persamaan ini diperoleh d = mbZY – mbZX Dengan nilai d ini dapat dilakukan kalibrasi untuk mengubah parameter bX ke b* Y b* Y = bX + d q* Y = qX + d
  • 37. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 3 Hasil estimasi parameter b pada model L1P melalui penilaibakuan q adalah Butir bX+ZX bZY+Y b*Y 1 2,70 1,95 2 1,20 0,45 X 3 – 0,85 – 1,60 4 0,46 – 0,29 mbZX = 0,70 5 – 1,63 – 2,38 mbZY = – 0,05 6 1,50 0,75 7 2,35 1,60 d = –0,05 – 0,70 Z 8 – 0,75 – 1,50 = –0,75 9 – 0,20 – 0,95 10 0,60 – 0,15 b* Y = bX – 0,75 11 0,64 12 – 0,23 Y 13 – 1,42 14 0,38 15 1,43
  • 38. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 2. Koefisien Kalibrasi pada Model L2P • Terdapat butir X, butir Y, dan butir gandeng Z dengan rancangan Kelompok K1 dengan butir X + Z Kelompok K2 dengan butir Y + Z • Butir Z terdapat pada kelompok K1 dan juga terdapat pada kelompok K2 , sehingga penyetaraan dapat dilakukan melalui butir gandeng Z • Kelompok K1 berkaitan dengan X dan kelompok K2 berkaitan dengan Y sehingga melalui butir gandeng Z diperoleh penyetaraan di antara X dan Y
  • 39. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Hasil dari bagian Z pada K1 Sekor responden AZX Estimasi parameter b bZX Rerata mbZX Simpangan baku sbZX Hasil dari bagian Z pada K2 Sekor responden AZY Estimasi parameter b bZY Rerata mbZY Simpangan baku sbZY
  • 40. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Dari penyetaraan pada butir gandeng Z diperoleh hubungan bZY = kbZX + d dan selanjutnya mbZY = k mbZX + d sbZY = k sbZX Dari hubungan ini diperoleh s s d k sehingga ZY ZX b b = - b b ZY ZX b* Y = k bX + d a* Y = aX / k q* Y = k qX + d k m m =
  • 41. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 4 Hasil estimasi b dan a pada model L2P melalui penilaibakuan q Butir bX+ZX bY+XY b* Y aX+ZX aY+ZY a* Y 1 0,70 0,45 1,65 1,74 2 1,85 …… 1,90 …… 3 2,25 …… 1,95 …… 4 2,75 …… 1,70 …… X 5 1,83 …… 0,88 ……. 6 –0,93 …… 0,67 ……. 7 –1,15 …… 0,45 ……. 8 –2,35 …… 0,70 ……. 9 0,59 …… 0,68 ……. 10 0,93 …… 0,90 ……. 11 1,25 1,15 0,95 1,02 12 2,15 1,80 1,20 1,28 Z 13 2,80 2,35 1,90 2,05 14 –1,30 –1,50 0,60 0,75 15 –1,75 –1,90 0,45 0,49 16 1,10 1,07 17 1,80 1,28 18 –0,90 0,95 19 –1,30 0,77 Y 20 1,40 1,30 21 1,35 1,45 22 1,25 1,17 23 0,50 0,80 24 0,75 0,96 25 –1,95 0,68
  • 42. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Dari sekor ini dapat dihitung mbZX = 0,63 sbZX = 1,83 mbZY = 0,38 sbZY = 1,74 sehingga k = sbZY / sbZX = 1,74 / 1,83 = 0,951 d = mbZY – k mbZX = 0,38 – (0,951(0,63) = – 0,219 Kalibrasi menjadi b* Y = 0,951 bX – 0,219 a* Y = aX / 0,951
  • 43. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ E. Keberhasilan 1. Pendahuluan Keberhasilan adalah sekor yang diperoleh dari hasil pada suatu pengukuran atau ujian Keberhasilan dapat dinyatakan melalui sejumlah cara mencakup A = jumlah sekor jawaban m = rerata jawaban s2 = variansi jawaban Pada ujian, keberhasilan ditentukan oleh jawaban betul sehingga A = jumlah jawaban betul m = rerata jawaban betul s2 = variansi jawaban betul
  • 44. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 2. Keberhasilan pada Teori Klasik Pada teori klasik, keberhasilan yang diperoleh responden ke-g dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk Untuk sekor dikotomi, rerata sama dengan proporsi sehingga selain jumlah sekor, digunakan juga proporsi sekor Untuk responden ke-g pada N butir ujian N å N å = A = X g i i = = = i i 1 A p g 1 g X N N 1 Keberhasilan p terletak di antara 0 dan 1
  • 45. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 3. Keberhasilan pada Teori Responsi Butir Teori responsi butir melakukan estimasi pada paramater kemampuan dan parameter butir Hasil ukur pada teori responsi butir adalah kemampuan dan bukan keberhasilan Di sini kita coba mencari hubungan di antara keberhasilan pada teori klasik dengan kemampuan pada teori responsi butir Dalam hal ini kita coba mencari hubungan di antara Ag pada teori klasik, dengan qg pada teori responsi butir P(q) pada teori responsi butir
  • 46. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 4. Kaitan di antara A dan P(q) Pada teori klasik A = T + K A = sekor amatan T = sekor tulen K = sekor keliru Dari asumsi E(K) = 0 E(A) = T + E(K) sehingga T = E(A) = E[S(Xi)] = S[E(Xi)]
  • 47. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Pada skala dikotomi Jawaban betul Xi = 1 Jawaban salah Xi = 0 E(XI) = 1.P(q) + 0.Q(q) = P(q) sehingga T = S[E(Xi)] = SP(q) Pada model karakteristik butir logistik, P(q) berbentuk logistik dan tidak linier Hubungan di antara T atau A dengan P(q) adalah hubungan yang tidak linier (seperti pada ujian akhir nasional UAN)
  • 48. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ----------------------------------------------------------------------------- Dengan T sebagai keberhasilan, diperoleh ( ) N P å 1 p q P Q ( ) ( ) = g i N i = 1 1 å N 2 s = q q p i i i N = 1 2 Sekor p dikenal juga sebagai sekor wilayah (domain score) Bentangan skala p terletak di antara 0 sampai 1 q terletak di antara –∞ sampai +∞ Kaitan dengan butir p dependen kepada butir yang dipilih q independen kepada butir yang dipilih
  • 49. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 5. Transformasi Untuk evaluasi, ada kalanya, parameter kemampuan q ditransformasi ke sekor tulen atau sekor wilayah T = S[E(Xi)] = SP(q) p = T / N Dari sekor wilayah dapat ditentukan nilai sesuai dengan skala yang digunakan Misalkan p = 0,75 sedangkan skala adalah 0 sampai 100, maka nilai menjadi 75 Selanjutnya jika ada kriteria kelulusan, baik pada skala wilayah atau nilai, maka dapat ditentukan kelulusan atau ketidaklulusannya
  • 50. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Contoh 5 Tiga butir ujian dikerjakan oleh sejumlah responden. Karakteristik butir L3P adalah Butir a b c 1 0,80 – 2,00 0,00 2 1,00 – 1,00 0,00 3 1,20 0,00 0,10 Hasil estimasi parameter responden dan transformasi q sekor ke T dan p q P1(q) P2(q) P3(q) T p – 3 0,20 0,03 0,10 0,33 0,11 – 2 0,50 0,15 0,11 0,76 0,25 – 1 0,80 0,50 0,20 1,50 0,50 0 0,94 0,85 0,55 2,34 0,78 1 0,98 0,97 0,90 2,85 0,95 2 0,99 0,99 0,99 2,97 0,99
  • 51. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ 6. Tabel Konkordansi TOEFL • TOEFL (Test of English as a Foreign Language) memiliki dua macam ujian • Ujian dengan kertas dan pinsil menghasilkan keberhasilan dengan transformasi sekor dari 200 sampai 677 • Ujian adaptif melalui komputer menghasilkan kemampuan dengan transformasi sekor dari 0 sampai 300 • Penyetaraan di antara sekor keberhasilan dan sekor kemampuan menghasilkan tabel konkordansi mencakup bentangan sekor keberhasilan 310 sampai 677 kemampuan 40 sampai 300
  • 52. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Tabel Konkordansi TOEFL Kemam- Hasil Kemam- puan Ujian puan UHjaiasnil Kpeumana m - HUajiasnil 677 300 597 247 517 187 673 297 593 243 513 183 670 293 590 243 510 180 667 290 587 240 507 180 663 287 583 237 503 177 660 287 580 237 500 173 657 283 577 233 497 170 653 280 573 230 493 167 650 280 570 230 490 163 647 277 567 227 487 163 643 273 563 223 483 160 640 273 560 220 480 157 637 270 557 220 477 153 633 267 553 217 473 150 630 267 550 213 470 150 627 263 547 210 467 147 623 263 543 207 463 143 620 260 540 207 460 140 617 260 537 203 457 137 613 257 533 200 453 133 610 253 530 197 450 133 607 253 527 197 447 130 603 250 523 193 443 127 600 250 520 190 440 123 •
  • 53. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ Kemam- Hasil Kemam- Hasil Kemam- Hasil puan Ujian puan Ujian puan Ujian 437 123 393 90 350 63 433 120 390 90 347 63 430 117 387 87 343 60 427 113 383 83 340 60 423 113 380 83 337 57 420 110 377 80 333 57 417 107 373 77 330 53 413 103 370 77 327 50 410 103 367 73 323 50 407 100 363 73 320 47 403 97 360 70 317 47 400 97 357 70 313 43 397 93 353 67 310 40
  • 54. ---------------------------------------------------------------------------- Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ • 6. Tabel Konkordansi pada TOEFL Kemam- Hasil Kemam- Hasil Kemam- Hasil puan jian puan Ujian puan Ujian 677 300 623 263 570 230 673 297 620 260 407 100 670 293 617 260 403 97 667 290 613 257 400 97 663 287 610 253 397 93 660 287 607 253 393 90 657 283 603 250 390 90 653 280 600 250 387 87 650 280 597 247 383 83 647 277 593 243 380 83 643 273 590 243 377 80 640 273 587 240 373 77 637 270 583 237 370 77 633 267 580 237 367 73 630 267 577 233 363 73 627 263 573 230 360 70 623 263 620 260 617 260 613 257 610 253
  • 55. ------------------------------------------------------------------------------ Metrik dan Kalibrasi ------------------------------------------------------------------------------ • Kemam- Hasil Kemam- Hasil Kemam- Hasil • Ujian puan puan Ujian puan Ujian • 517 187 463 143 410 103 • 567 227 513 183 460 140 • 563 223 510 180 457 137 • 560 220 507 180 453 133 • 557 220 503 177 450 133 • 553 217 500 173 447 130 • 550 213 497 170 443 127 • 547 210 493 167 440 123 • 543 207 490 163 437 123 • 540 207 487 163 433 120 • 537 210 483 160 430 117 • 533 200 480 157 427 113 • 530 197 477 153 423 113 • 527 197 473 150 420 110 • 523 193 470 150 417 107 • 520 190 467 147 413 103