SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Bab 12 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Bab 12 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
A. Dasar 
1. Penilai dan Pengamat 
• Ada kalanya sekor tidak langsung diperoleh dari 
responden 
• Kita menggunakan penilai dan pengamat untuk 
menentukan sekor 
• Dalam pemberian sekor, penilai dan pengamat 
mengikuti kriteria tertentu
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Reliabilitas Penilaian dan Pengamatan 
• Penilaian dan pengamatan menggunakan lebih dari 
satu penilai dan lebih dari satu pengamat 
• Karena mengikuti kriteria penilaian dan 
pengamatan, perlu ada kecocokan di antara 
mereka 
• Kecocokan ini merupakan reliabilitas yang sejenis 
dengan reliabilitas ukur-ukur setara 
• Mula-mula, kecocokan dilakukan pada saat uji coba 
penilai dan pengamat sehingga dapat dilakukan 
koreksi yang diperlukan 
• Pada saat penilaian dan pengamatan, digunakan 
penilai dan pengamat yang sudah diketahui 
kecocokannya
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Kecocokan Intra-penilai/pengamat 
• Penilai atau pengamat melakukan penilaian 
atau pengamatan lebih dari sekali 
• Kecocokan di antara penilaian atau 
pengamatan ttu 
• Setara dengan ukur-ukur ulang 
Kecocokan Inter-penilai/pengamat 
• Penilaian atau pengamatan dilakukan oleh lebih 
dari satu penilai atau satu pengamat 
• Kecocokan di antara penilaian atau 
pengamatan itu 
• Setara dengan ukur-ukur setara 
Perhitungn untuk mereka adalah sama
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Jenis Kecocokan 
Kecocokan hasil penilaian dan pengamatgan dapat 
berupa 
• Kecocokan peringkat 
• Kecocokan kategori 
Kecocokan Peringkat 
• Sekor dapat saja berbeda tetapi kedudukan 
relatif di antara sekor atribut yang dinilai atau 
diamati adalah sama atau bersamaan 
Kecocokan Kategori 
• Hasil penilaian dan pengamatan berupa 
kategori dan hasil penilaian dan pengamatan 
menunjuk ke kategori yang sama atau 
bersamaan
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Peniliai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Kecocokan Peringkat 
Dua penilai X dan Y memberi sekor kepada 
sejumlah atribut 
Yang dinilai 
1 2 3 4 5 
Peni- X 80 70 60 50 40 
lai Y 60 50 45 40 35 
Kecocokan dapat dinyatakan melalui 
• Koefisien korelasi Pearson (parametrik) atau 
rho Spearman (nonparametrik) 
• Koefisien kecocokan tau Kendall
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Dari contoh di atas, kecocokan peringkat melalui 
koefisien korelasi adalah 
Koefisien Korelasi Pearson 
r = 0,900 
Koefisien Korelasi rho Spearman 
r = 0,900 
Koefisien tau Kendall 
t = 0,800 
Koefisien ini dijadikan ukuran kecocokan peringkat 
penilaian di antara pengamat X dan Y
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
4. Kecocokan Kategori 
• Pengamat X dan Y mengamati hal yang sama serta 
menentukan kategori dari amatan mereka 
• Misalnya keadaan kelas mereka amati serta 
mencatatnya setiap 5 detik. Keadaan kelas (guru 
berbicara, murid bertanya, …) dibagi menjadi lima 
kategori K1, K2, K3, K4, dan K5 
• Hasil amatan menunjukkan 
Kelas X Y 
1 K1 K1 
2 K1 K1 
3 K1 K2 
4 K1 K2 
. . . 
. . . 
. . .
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Dari contoh di atas tampak bahwa hasil amatan X 
dan Y itu 
• Ada yang cocok seperti dua-duanya K1 
• Ada yang tidak cocok, satu K1 lainnya K2 
Hasil amatan ini dapat disusun ke dalam matriks 
hasil amatan 
Pengamat X 
K1 K2 K3 K4 K5 
K1 2 
Peng- K2 2 
amat K3 
Y K4 
K5
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
• Pengamat X dan Y mengamati hal yang sama serta 
menentukan kategori dari amatan mereka 
• Misalnya keadaan keadaan pasien yang diamati 
untuk menentukan sakit A, B, atau C. Hasil amatan 
menujukkan pasien yang sakit 
• Hasil amatan menunjukkan 
Pasien X Y 
1 A A 
2 A A 
3 A B 
4 B C 
. . . 
. . . 
. . .
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Dari contoh di atas tampak bahwa hasil amatan X 
dan Y itu 
• Ada yang cocok seperti dua-duanya A 
• Ada yang tidak cocok, satu A lainnya B 
Hasil amatan ini dapat disusun ke dalam matriks 
hasil amatan 
Pengamat X 
A B C 
A 2 
Peng-amat 
B 2 
Y 
C
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
B. Kecocokan Menurut Kategori 
1. Kecocokan Kategori 
• Kita membicarakan kecocokan penilai dan 
pengamat menurut kategori yang mereka 
berikan 
• Hasil penilaian dan pengamatan disusun ke 
dalam matriks penilaian dan pengamatan 
• Ukuran matriks bergantung kepada banyaknya 
kategori yang dihasilkan dari penilaian dan 
pengamatan 
• Hasil penilaian dan pengamatan menunjukkan 
adanya kecocokan dan adanya ketidakcocokan 
• Mereka dapat dinyatakan ke dalam frekuensi 
dan juga ke dalam proporsi
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Matriks Penilai dan Pengamat 
Matriks dapat disusun ke dalam frekuensi atau ke 
dalam proporsi 
Contoh 1 (dalam frekuensi) 
Penilai P1 dan P2 menilai karangan dalam sekor 
A, B, dan C 
P2 ni0 
A B C 
A 75 1 4 80 
P1 B 5 4 1 10 
C 0 0 10 10 
n0i 80 5 15 100
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 2 (dalam proporsi) 
Contoh 1 diubah menjadi proporsi 
P2 pi0 
A B C 
A 0,75 0,01 0,04 0,80 
P1 B 0,05 0,04 0,01 0,10 
C 0 0 0,10 0,10 
p0i 0,80 0,05 0,15 1,00 
n = jumlah seluruhnya p = proporsi seluruhnya 
nii = jumlah yang cocok pii = proporsi yang cocok 
ni0 = P1 untuk semua P2 pi0 = P1 untuk semua P2 
n0i = P2 untuk semua P1 p0i = P2 untuk semua P1
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 3 (frekuensi) 
Penilaian keadaan kelas dari pengamat P1 dan P2 
untuk kategori amatan K1, K2, K2, K4, K5 
P2 ni0 
K1 K2 K3 K4 K5 
K1 4 4 0 0 0 8 
K2 2 8 0 0 0 10 
P1 K3 0 0 6 0 0 6 
K4 0 3 6 7 0 16 
K5 0 5 0 0 5 10 
n0i 6 20 12 7 5 50
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 4 (proporsisi) 
Contoh 3 dalam bentuk proporsi 
P2 pi0 
K1 K2 K3 K4 K5 
K1 0,08 0,08 0 0 0 0,16 
K2 0,04 0,16 0 0 0 0,20 
P1 K3 0 0 0,12 0 0 0,12 
K4 0 0,06 0,12 0,14 0 0,32 
K5 0 0,10 0 0 0,10 0.20 
p0i 0,12 0,40 0,24 0,14 0,10 1,00
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Matriks Per Kategori 
• Matriks penilaian dan pengamatan dapat direduksi 
menjadi matriks untuk setiap kategori 
• Sebagai contoh, dari Contoh 1 dan 2, kita dapat 
menyusun matriks hanya untuk A. Kita dapat 
menyusun matriks hanya untuk B, serta hanya 
untuk C. 
• Pada matriks per kategori, hanya frekuensi atau 
proporsi matriks itu yang diperhatikan, sedangkan 
kategori lainnya digabung dan diberi label ‘lainnya.’ 
• Ada tiga penggabungan: penggabungan pada baris 
kategori (kecuali kategori), pada lajur kategori 
(kecuali kategori), dan pada sisanya
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 5 
Dari contoh 1, matriks untuk kategori A 
P2 ni0 
A B C 
A 75 1 4 80 
P1 B 5 4 1 10 
C 0 0 10 10 
n0i 80 5 15 100 
P2 ni0 
A Lain-nya 
A 75 5 80 
P1 Lain-nya 5 15 20 
n0i 80 20 100
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 6 
Dari contoh 2, matriks untuk kategori A 
P2 pi0 
A B C 
A 0,75 0,01 0,04 0,80 
P1 B 0,05 0,04 0,01 0,10 
C 0,00 0,00 0,10 0,10 
p0i 0,80 0,05 0,15 1,00 
P2 pi0 
A Lain-nya 
A 0,75 0,05 0,80 
P1 Lain-nya 0,05 0,15 0,20 
p0i 0,80 0,20 1,00
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 7 
Dari contoh 1, matriks untuk kategori B 
P2 ni0 
A B C 
A 75 1 4 80 
P1 B 5 4 1 10 
C 0 0 10 10 
n0i 80 5 15 100 
P2 ni0 
B Lain-nya 
B 4 6 10 
P1 Lain-nya 1 89 90 
n0i 5 95 100
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 8 
Dari contoh 2, matriks untuk kategori B 
P2 pi0 
A B C 
A 0,75 0,01 0,04 0,80 
P1 B 0,05 0,04 0,01 0,10 
C 0,00 0,00 0,10 0,10 
p0i 0,80 0,05 0,15 1,00 
P2 pi0 
B Lain-nya 
B 0,04 0,06 0,10 
P1 Lain-nya 0,01 0,89 0,90 
p0i 0,05 0,95 1,00
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 9 
Dari contoh 1 dan 2, susun matriks untuk C 
dalam bentuk frekuensi dan proprosi 
P2 
ni0 
pi0 
C Lain-nya 
C 
P1 Lain-nya 
n0i 
p 0i
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 10 
Dari contoh 3 dan 4, susun matriks untuk K1 
P2 
ni0 
pi0 
K1 Lain-nya 
K1 
P1 Lain-nya 
n0i 
p 0i
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 11 
Dari contoh 3 dan 4, susun matriks untuk K2 
P2 
ni0 
pi0 
K2 Lain-nya 
K2 
P1 Lain-nya 
n0i 
p 0i
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 12 
Dari contoh 3 dan 4, susun matriks untuk K3 
P2 
ni0 
pi0 
K3 Lain-nya 
K3 
P1 Lain-nya 
n0i 
p 0i
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 13 
Dari contoh 3 dan 4, susun matriks untuk K4 
P2 
ni0 
pi0 
K4 Lain-nya 
K4 
P1 Lain-nya 
n0i 
p 0i
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 14 
Dari contoh 3 dan 4, susun matriks untuk K5 
P2 
ni0 
pi0 
K5 Lain-nya 
K5 
P1 Lain-nya 
n0i 
p 0i
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
C. Indeks Kecocokan Per Kategori 
1. Dasar indeks kecocokan 
• Indeks kecocokan di antara penilai dan pengamat 
adalah ukuran kecocokan penilaian dan 
pengamatan di antara mereka 
• Indeks kecocokan didasarkan pada besarnya 
kategori yang cocok nii atau pii di dalam matriks 
penilaian dan pengamatan 
• Di dalam sejumlah indeks kecocokan, besarnya 
kategori yang cocok ini masih perlu dikurangi 
dengan besarnya kategori kebetulan cocok 
• Dengan dasar ini serta sejumlah variasi ditemukan 
berbagai jenis indeks kecocokan
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Berbagai jenis indeks kecocokan 
Ada sejumlah indeks kecocokan penilai dan pengamat 
per kategori. Indeks kecocokan per kategori yang 
dibicarakan di sini meliputi 
• Indeks kecocokan (Holley dan Guilford) 
• Indeks kecocokan (Maxwell) 
• Indeks kecocokan kappa (Cohen) 
• Indeks kecocokan (Goodman dan Kruskal) 
• Indeks kecocokan (Rogot dan Goldberg) 
Indeks kecocokan (Holley dan Guilford) adalah 
kecocokan nominal yang hanya terdiri atas kategori 
yang cocok 
Indeks kecocokan kappa (Cohen) mengurangi kategori 
kecocokan dengan kebetulan cocok. Indeks kecocokan 
kappa ini banyak digunakan orang
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Matriks Umum Kecocokan Per Kategori 
Kita buat matriks umum dengan proporsi sebagai 
berikut 
P2 pi0 
Kate-gori 
Lain-nya 
Kate-gori 
a b p1 
P1 Lain-nya 
c d q1 
p0i p2 q2 1,00 
Kecocokan terletak pada a dan d 
a + b + c + d = 1 p1 + q1 = 1 
p2 + q2 = 1
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Indeks Kecocokan (Holley dan Guilford) 
Indeks kecocokan diperoleh dari a dan d 
P0 = a + d 
Contoh 15 
Dari contoh 5, 6, 7, 8, dan 9 
p0 (A) = 0,75 + 0,15 = 0,90 
p0 (B) = 
p0(C) = 
Contoh 16 
Daro contoh 10, 11,12, 13, dan 14 
p0 (K1) = 
p0 (K2) = 
p0(K3) = 
p0(K4) = 
p0(K5) = 
a b 
c d 
p1 
q1 
p2 q2
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
4. Indeks Kecocokan (Maxwell) 
Indeks kecocokan ini adalah 
p’0 = 2 p0 – 1 
dengan p0 dari indeks kecocokan (Holley dan Guilford) 
Contoh 17 
Dari contoh 15, 
p’0 (A) = (2)(0,90) – 1 = 0,80 
p’0 (B) = 
p’0 (C) = 
Contoh 18 
Dari contoh 16, 
p’0 (K1) = 
p’0 (K2) = 
p’0 (K3) = 
p’0 (K4) = 
p’0 (K5) =
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
5. Indeks Kecocokan Kappa dari Cohen 
Pada dasarnya, indeks kecocokan kappa dari 
Cohen ini menggunakan kategori cocok I0 dikurangi 
dengan kategori kebetulan cocok Ie 
Kategori kebetulan cocok diperoleh dari hubungan 
independensi pada probabilitas 
Ie = P(A∩B) = P(A) . P(B) 
Dengan demikian indeks kecocokan kappa dari 
Cohen menjadi 
I I 
= - 
I 
e 
e 
a d p p q q 
( ) ( ) 
= + - + 
p p q q 
( ) 
- + 
1 2 1 2 
ad bc 
= - 
1 2 2 1 
1 2 1 2 
0 
2 
1 
1 
p q + 
p q 
- 
( ) 
k 
a b p1 
c d q1 
p2 q2
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 19 
Dari contoh 6, indeks kecocokan kappa Cohen 
dari A adalah 
P2 pi0 
A Lain-nya 
A 0,75 0,05 0,80 
P1 Lain-nya 0,05 0,15 0,20 
p0i 0,80 0,20 1,00 
k A = ´ - ´ 
( ) 2(0,75 0,15 0,05 0,05) 
0,80 0,20 0,80 0,20 
0,6875 
= 
´ + ´
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Dari contoh 8, indeks kecocokan kappa Cohen 
dari B adalah 
P2 pi0 
B Lain-nya 
B 0,04 0,06 0,10 
P1 Lain-nya 0,01 0,89 0,90 
p0i 0,05 0,95 1,00 
k B = ´ - ´ 
( ) 2(0,04 0,89 0,06 0,01) 
Contoh 20 
0,10 0,95 0,05 0,90 
Dari contoh 8, indeks kecocokan kappa dari C 
adalah 
k(C) = 
0,5000 
= 
´ + ´
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 21 
Dari contoh 9 sampai 13, indeks kecocokan kappa 
adalah 
k(K1) = 
k(K2) = 
k(K3) = 
k(K4) = 
k(K5) = 
• Catatan: 
Indeks kecocokan kappa ini yang paling umum 
digunakan orang
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
6. Indeks Kecocokan Spesifik 
Ada dua macam indeks kecocokan berupa ps dan 
p’s masing-masing menggunakan kategori cocok 
dan kategori tidak cocok, dengan rumus 
p a s s + + 
Contoh 22 
p d 
d b c 
a b c 
= 
+ + 
Dari contoh 6, 7, dan 8, indeks kecocokan 
spesifik adalah 
ps(A) = 0,9375 p’s(A) = 0,7500 
ps(B) = p’s(B) = 
ps(C) = p’s(C) = 
= 
2 
2 
2 
2 ' 
a b 
c d
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 23 
Dari contoh 9 sampai 13, indeks kecocokan spesifik 
adalah 
ps(K1) = p’s(K1) = 
ps(K2) = p’s(K2) = 
ps(K3) = p’s(K3) = 
ps(K4) = p’s(K4) = 
ps(K5) = p’s(K5) =
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
7. Indeks Kecocokan (Goodman dan Kruskal) 
Indeks kecocokan ini adalah 
= - + 
2 
l 2 a b 
r + + 
Contoh 24 
a b c 
( ) 
a b c 
( ) 
Dari contoh 6 sampai 13, 
lr(A) = 0,875 
lr(B) = 
lr(C) = 
lr(K1) = 
lr(K2) = 
lr(K3) = 
lr(K4) = 
lr(K5) = 
c d
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilia dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
8. Indeks kecocokan (Rogot dan Goldberg) 
Indeks kecocokan ini menggunakan rumus 
d 
A a 
= a b p1 
p p 
+ 
+ 
q + 
q 
1 2 1 2 Contoh 25 
Dari contoh 6 sampai 13, indeks kecocokan 
adalah 
A(A) = 0,84375 
A(B) = 
A(C) = 
A(K1) = 
A(K2) = 
A(K3) = 
A(K4) = 
A(K5) = 
qc d 1 
p2 q2
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
D. Koefisien Kecocokan Semua Kategori 
1. Dasar Perhitungan 
Kecocokan per kategori dinamakan indeks 
kecocokan. 
Kecocokan sekaligus untuk semua kategori 
dinamakan koefisien kecocokan 
Perhitungan koefisien kecocokan dilakukan melalui 
matriks kecocokan lengkap (yang belum direduksi) 
Perhitungan dapat dilakukan melalui frekuensi atau 
pun melalui proporsi 
Pada perhitungan melalui frekuensi, 
nii = frekuensi kategori cocok 
ni0 = frekuensi pada P1 untuk semua P2 
n0i = frekuensi pada P2 untuk semua P1 
n = frekuensi semua kategori
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Jenis Koefisien Kecocokan 
Seperti pada indeks kecocokan per kategori, pada 
koefisien kecocokan semua kategori, terdapat 
sejumlah koefisien kecocokan. Di sini dibicarakan 
koefisien kecocokan 
• Koefisien kecocokan nominal 
• Koefisien kecocokan marginal 
• Koefisien kecocokan kappa dari Cohen 
• Keofisien kecocokan pi dari Scott 
• Koefisien kecocokan kappa perluasan Light 
• Koefisien kecocokan pi modifikasi Flander 
• Koefisien kecocokan pi modifikasi Garrett 
Koefisien kecocokan nominal hanya menghitung 
kategori cocok 
Koefisien kecocokan kappa dari Cohen mengurangi 
kategori cocok dengan kategori kebetulan cocok. 
Koefisien kecocokan kappa dari Cohen ini banyak 
digunakan orang.
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Matriks Kecocokan Semua Kategori 
Matriks kecocokan semua kategori mencatat frekuensi 
atau proporsi kategori yang cocok maupun yang tidak 
cocok di antara dua pengamat 
Contoh 26 (dalam frekuensi) 
Penilai P1 dan P2 menilai karangan dalam sekor 
A, B, dan C 
P2 ni0 
A B C 
A 75 1 4 80 
P1 B 5 4 1 10 
C 0 0 10 10 
n0i 80 5 15 100
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 27 (dalam frekuensi) 
Penilai P1 dan P2 menghasilkan penilaian 
sebagai berikut 
P2 
ni0 
L1 L2 L3 L4 
L1 4 1 5 
P1 L2 1 3 1 5 
L3 1 5 6 
L4 1 3 4 
n0i 5 5 7 3 20
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 28 (dalam frekuensi) 
Pengamatan keadaan kelas dari pengamat P1 dan 
P2 untuk kategori amatan K1, K2, K2, K4, K5 
P2 ni0 
K1 K2 K3 K4 K5 
K1 4 4 0 0 0 8 
K2 2 8 0 0 0 10 
P1 K3 0 0 6 0 0 6 
K4 0 3 6 7 0 16 
K5 0 5 0 0 5 10 
n0i 6 20 12 7 5 50
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 29 (dalam frekuensi) 
Pengamatan dari pengamat P1 dan P2 
menghasilkan matriks sebagai berikut 
P2 
R1 R2 R3 R4 R5 R6 
R1 5 1 2 
R2 2 6 
P1 R3 4 2 
R4 5 1 
R5 4 
R6 2 6
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas penilai dan pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
4. Koefisien Kecocokan Nominal 
Koefisien ini hanya memperhatikan kategori cocok 
yakni jumlah dari nii untuk dibagi dengan frekuensi 
total n. 
P 1 
0 
Contoh 30 
= å ii n 
n 
Dari contoh 26 sampai 29 
n11 
n22 
Contoh 26: P0 = 89/100 = 0,89 
Contoh 27: P0 = 
Contoh 28: P0 = 
Contoh 29: P0 = 
n33 
n
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
5. Koefisien Kecocokan Marginal 
Koefisien ini memperhatikan margin yakni ni0 dan n0i 
Untuk setiap kategori pada margin, 
P Minimun n atau n 
( ) 
i 0 0 
i 
0 = 
i Maksimum n atau n 
( ) 
i 0 0 
i 
Koefisien kecocokan marginal adalah 
1 
0 = å 0 
P P 
k 
i 
= 
k banyaknya kategori 
n10 
n01 
n20 
n02 
n30 
n03 n
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 31 
Dari contoh 26, koefisien kecocokan marginal 
__ 
i P0i 
1 80/80 = 1,00 __ 1 
2 5/10 = 0,50 P0 = ----- 2,17 = 0,72 
3 10/15 = 0,67 3 
2,17 
Contoh 32 
Dari contoh 27 sampai 29, koefisien kecocokan 
__ __ 
Contoh 27: P0 = Contoh 28: P0 = 
__ 
Contoh 29: P0 =
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
6. Koefisien Kecocokan Kappa Cohen 
Koefisien ini mengurangi kategori cocok dengan 
kebetulan cocok 
Kebetulan cocok menggunakan hubungan 
independensi pada probabilitas P(A∩B)=P(A).P(B) 
Komponen cocok 
P 1 
0 
= å ii n 
n 
Komponen kebetulan cocok 
P n 2 0 0 
n 
n 
0 0 1 =å = å 
e n n 
i i 
i i 
n n 
Koefisien kecocokan kappa Cohen 
P P 
- 
e 
P 
e 
= - 
1 
k 0 
n11 
n22 
n33 
n01 
n10 
n20 
n02 
n30 
n03 n
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 33 
Dari contoh 26, 
i nii ni0 x n0i 
1 75 80 x 80 = 6400 P0 = 89/100 = 0,89 
2 4 10 x 5 = 50 
3 10 10 x 15 = 150 Pe = 6600/10000 
89 6600 = 0,66 
n = 100 n2 = 10000 
, , = 
- 
= - 
0 89 0 66 
k = P - 
P 
0 , 
e 
P 
Dari contoh 27: k = 
Dari contoh 28: k = 
Dari contoh 29: k = 
0 676 
1 0 66 
1 
, 
- 
e
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
7. Koefisien Kecocokan Pi Scott 
Koefisien ini juga mengurangkan kebetulan cocok 
dari kategori cocok 
Kebetulan cocok dihitung dari kuadrat kategori 
cocok 
Kategori cocok 
P 1 
0 
= å ii n 
n 
Kategori kebetulan cocok 
2 1 ( ) ii 
P n 
= æ 2 
å å = ÷øö çè 
e n 
2 
ii 
n n 
Koefisien kecocokan Pi Scott 
P P 
- 
e 
P 
e 
= - 
1 
p 0 
n11 
n22 
n33 
n
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 34 
Dari contoh 26, 
i nii n2 
ii 
1 75 75 x 75 = 5625 P0 = 89/100 = 0,89 
2 4 4 x 4 = 16 
3 10 10 x 10 = 100 Pe = 5731/10000 
89 5731 = 0,5731 
n = 100 n2 = 10000 
, , = 
- 
= - 
p = P - 
P 
0 , 
e 
P 
Dari contoh 27: p = 
Dari contoh 28: p = 
Dari contoh 29: p = 
0 7423 
0 89 0 5731 
1 0 5731 
1 
, 
- 
e
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
8. Koefisien Kecocokan Kappa Perluasan Light 
Koefisien kecocokan ini merupakan modifikasi 
dari koefisien kecocokan kappa dari Cohen 
d0 = 1 – P0 
de = 1 – Pe 
Koefisien Kecocokan 
k =1- d0 
Contoh 35 
Dari contoh 26 melalui contoh 33, 
d0 = 1 – P0 = 1 – 0,89 = 0,11 
de = 1 – Pe = 1 – 0,66 = 0,34 
k = 0,6765 
Dari contoh 27: k = 
Dari contoh 28: k = 
Dari contoh 29: k = 
e d
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
9. Koefisien Kecocokan Pi Modifikasi Flander 
Koefisien ini merupakan modifikasi dari koefisien 
kecocokan Pi dari Scott 
Kecocokan 
P n i i 
= -å - 
Kebetulan cocok 
n 
P n n 
i i 
ef 
1å ÷øö çè 
= æ + 
n = total amatan P1 n’ = total amatan P2 
Koefisien kecocokan 
n' 
n 
f 
0 0 
0 1 
2 
0 0 
4 
n' 
n 
P P 
- 
f ef 
p 0 
f P 
ef 
- 
= 
1
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 36 
Dari contoh 26, 
i noi - n 
æ n 
+ 
n 
i i i i i 
ö çè 
n 
n 
1 0,80 0,80 0 2,56 
2 0,05 0,10 0,05 0,0225 
3 0,15 0,10 0,05 0,0625 
0,10 2,6450 
P0f = 1 – 0,10 = 0,90 
Pef = ¼(2,6450) = 0,66125 
pf = (0,90 – 0,66) / (1 – 0,66) = 0,71 
Dari contoh 27: pf = 
Dari contoh 28: pf = 
Dari contoh 29: pf = 
2 
0 0 0 0 0 ÷ø 
' n 
n 
' n 
n' 
n 
n
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
10. Koefisien Kecocokan Pi Modifikasi Garrett 
Koefisien ini merupakan modifikasi dari koefisien 
kecocokan Pi dari Scott 
Komponen cocok 
P Minimum n atau n 
( ) 
i 0 0 
i 
Maksimum n atau n 
P 
k 
P 
i 
= 
k jumlah kategori 
Komponen kebetulan cocok 
2 1 ( ) 
= 2 
eg ' i i n n 
n n 
Koefisien kecocokan 
i i 
i 
= 
= 
0 å 0 
0 0 
0 
1 
( ) 
æ 
ö å + 
÷øçè 
+ 0 0 
P 
P P 
- 
eg 
p 0 
g P 
eg 
- 
= 
1
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
Contoh 37 
Dari contoh 26 
i n n 
+ 
i i P n n 
0 ( ) i i i 
1 80 80 1 25600 
2 5 10 0,5 225 
3 15 10 0,67 625 
2,17 26450 
___ 
P0 = 0,72 Peg = 0,66 
pg = 0,1785 
Dari contoh 27: pg = 
Dari contoh 27: pg = 
Dari contoh 29: pg = 
2 
0 0 0 ' 0 
n 
n
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
E. Pengujian Hipotesis dan Estimasi Koefisien 
Kecocokan Kappa dari Cohen 
1. Hipotesis H0: k = 0 
Pengujian hipotesis dan estimasi ini tidak biasa 
ditemukan di dalam statistika sehingga secara 
khusus dikemukakan di sini 
Distribusi probabilitas pensampelan adalah 
distribusi probabilitas normal 
Kekeliruan baku untuk k = 0 adalah 
Nilai baku 
å= 
+ - + 
- 
= 
k 
e e i i i i 
i 
e 
p p p p p p 
p n 1 
0 0 0 0 
2 
1 
1 ( ) 
( ) k s 
z = k 
k s
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
2. Hipotesis H0: k = k0 (k0 ¹ 0) 
Kekeliruan baku untuk k = k0 (k0 ¹ 0) adalah 
A B C 
= + - 
A p p p 
( )( ) 
( - 
) 
å 
= - + - 
i i 
åå 
= 
B p p p 
( ) ( ) 
= - + 
dengan nilai baku 
[ ] 
k 
¹ 
[ ]2 
2 
0 0 
2 
2 
0 0 
1 
1 
1 
1 1 
1 
( ) 
k k 
k 
sk 
= - - 
e 
i j 
i j 
ij 
k 
i 
ii 
e 
C p 
p n 
k k 0 - 
k s 
z =
------------------------------------------------------------------------------ 
Reliabilitas Penilai dan Pengamat 
------------------------------------------------------------------------------ 
3. Estimasi k 
Pada interval keyakinan (1–a) nilai k terletak di 
antara 
1 z z s s - £ £ + 
k s k k s 
a k 1 
a k 
( ) ( ) 
2 
2 
dengan kekeliruan baku seperti pada k = k0 serta ks 
= koefisien kappa pada sampel

More Related Content

Similar to RELIABILITAS PENILAI (17)

Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17
 
Psikometri Bab a29
Psikometri Bab a29Psikometri Bab a29
Psikometri Bab a29
 
Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27
 
Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8
 
Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21Psikometri Bab a21
Psikometri Bab a21
 
Psikometri Bab a30
Psikometri Bab a30Psikometri Bab a30
Psikometri Bab a30
 
Psikometri Bab a23
Psikometri Bab a23Psikometri Bab a23
Psikometri Bab a23
 
Psikometri Bab a7
Psikometri Bab a7Psikometri Bab a7
Psikometri Bab a7
 
Psikometri Bab a16
Psikometri Bab a16Psikometri Bab a16
Psikometri Bab a16
 
Psikometri Bab a18
Psikometri Bab a18Psikometri Bab a18
Psikometri Bab a18
 
Fp unsam bab b11 a
Fp unsam bab b11 aFp unsam bab b11 a
Fp unsam bab b11 a
 
Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a3
 Psikometri Bab a3 Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 
Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a4
 Psikometri Bab a4 Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 

More from Universitas Negeri Makassar

Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 

More from Universitas Negeri Makassar (20)

Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 
Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Uji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadratUji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadrat
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Uji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitasUji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitas
 
Presentation makalah
Presentation makalahPresentation makalah
Presentation makalah
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Aliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yesAliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yes
 
Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

RELIABILITAS PENILAI