Bab 11 membahas reliabilitas yang merupakan tingkat kepercayaan terhadap suatu skor. Terdapat dua jenis reliabilitas yaitu reliabilitas stabilitas yang menggunakan uji ulang untuk melihat kestabilan jawaban, dan reliabilitas ekivalensi yang menggunakan uji setara untuk melihat ekivalensi pengukuran. Koefisien reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat kecocokan antara hasil uji dan menentukan apakah al
7. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Validasi Tidak Silang dan Silang
• Reliabilitas cenderung sangat tinggi pada validasi
tidak silang dibandingkan dengan reliabilitas pada
validasi silang karena responden sudah pernah
mengalami alat ukur itu
• Cara yang baik adalah menggunakan validasi
silang
• Makin banyak kali perbaikan alat ukur makin
banyak kali uji coba sehingga makin banyak
responden setara lain yang diperlukan pada
konstruksi alat ukur
• Konstruksi alat ukur yang betul baik adalah usaha
yang cukup lama (dan memerlukan banyak biaya)
apa lagi kalau responden terletak di wilayah yang
berbeda-beda (untuk kerepresentatifan)
9. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
6. Koefisien Reliabilitas
• Indeks reliabilitas menggunakan simpangan baku
sekor tulen T dan sekor amatan A; sekor tulen tidak
diketahui, sehingga cara ini tidak praktis
• Koefisien reliabilitas menggunakan variansi sekor
tulen T dan sekor amatan A atau menggunakan
variansi sekor keliru K dan sekor amatan A
• Namun koefisien reliabilitas juga menggunakan
koefisien korelasi di antara dua sekor (berasal dari
kesamaan atau kesetaraan pada alat ukur),
sehingga cara ini praktis dan banyak digunakan
• Ada banyak macam koefisien reliabilitas
bergantung kepada cara menggunakan kesamaan
atau kesetaraan pada alat ukur
• Dapat dianggap bahwa koefisien reliabilitas adalah
koefisien korelasi dengan dirinya sendiri
19. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Persyaratan
• Pasangan butir harus betul-betul setara
• Untuk menyederhanakan rumus koefisien reliabilitas
(Spearman-Brown), variansi subsekor harus
homogen (variansi sama)
Perhitungan Pertama
• Koefisien korelasi subsekor (nomor urut ganjil dan
nomor urut genap) menghasilkan
Koefisien korelasi paruh-paruh rpp
• Karena baru mencakup subsekor (separuh sekor),
perhitungan koefisien reliabilitas perlu dilanjutkan
dengan perhitungan kedua untuk seluruh sekor
melalui
s
2
T ganjil genap
( )
A ganjil genap
r s
= = +
2
2
T
2
( )
A
AA
+
s
s
30. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Pembahasan
• Pada reliabilitas ini, ukur dan ukur setara disatukan
di dalam satu alat ukur sehingga separuh alat ukur
adalah ukur dan separuh lagi adalah ukur satara
• Karena itu diperlukan syarat kedua pilahan itu
harus setara sepasang demi sepasang serta
variansi mereka harus sama
• Karena korelasi di antara pilahan baru mencakup
separuh sekor, maka koefisien reliabilitas perlu
mencakup korelasi seluruh sekor
• Komposisi butir sudah mulai diperhatikan, boleh
apa saja dengan sasaran yang tidak perlu sama,
asal terjadi berpasangan
• Misal:
Butir 1 dan 2 tentang matematika
Butir 3 dan 4 tentang biologi
Butir 5 dan 6 tentang bahasa
. . .
42. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Pembahasan
• Alat ukur terdiri atas L pilahan dan semua pilahan
adalah setara serta memiliki variansi yang sama
• Kesetaraan dapat dicapai dengan membuat nomor
urut butir yang sama pada semua pilahan adalah
setara. Semua butir nomor 1 pada semua pilahan
adalah setara. Demikian pula dengan butir nomor
2, 3, dan seterusnya.
• Selain kesetaraan butir ini, komposisi butir boleh
apa saja
• Misal:
Semua butir nomor 1 tentang matematika
Semua butir nomor 2 tentang biologi
Semua butir nomor 3 tentang bahasa
. . .
• Perpanjangan alat ukur seperti ini meningkatkan
koefisien reliabilitas (diramalkan melalui rumus)
44. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
• Pasangan pada setiap pilah paruh adalah setara
serta variansi kedua paruhan adalah sama
• Karena semua kombinasi pilah paruh digunakan,
maka semua butir harus setara. Semua butir setara
sehingga dikenal sebagai konsistensi internal
• Koefisien reliabilitas dari semua pilah paruhan
direratakan menghasilkan koefisien reliabilitas
konsistensi internal
• Di sini dibicarakan dua macam koefisien reliabilitas
konsistensi internal yakni
Koefisien reliabilitas alpha Cronbach
Koefisien reliabilitas Kuder-Richardson
52. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
-----------------------------------------------------------------------------
3. Koefisien Reliabilitas Konsistensi Internal (Kuder-
Richardson 20)
Dalam hal sekor adalah dikotomi, maka variansi
butir dapat disederhanakan menjadi
s2
i = piqi atau Σs2
i = Σpiqi
Dengan ketentuan bahwa semua butir adalah
setara, koefisien reliabilitas (Kuder-Richardson 20)
menjadi
p q
s
-å
r A i i
N
= -
20 1 2
A
2
KR
N
s
-
Notasi 20 pada KR-20 adalah rumus ke-20 di
dalam artikel mereka
Pada dasarnya, koefisien reliabilitas KR-20 sama
dengan koefisien reliabilitas alpha Cronbach
Koefisien reliabilitas KR-20 lebih dahulu ditemukan
daripada koefisien reliabilitas alpha Cronbach
56. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Pembahasan
a. Ciri Koefisien Reliabilitas KR-20
Pada koefisien reliabilitas Kuder-Richardson 20,
seperti halnya pada koefisien reliabilitas alpha
Cronbach, semua butir di dalam alat ukur
supaya setara
Dari Bab 10, diketahui bahwa
å å
A i i ij s 2 p q 2 s
i <
j
- =
sehingga jika interkorelasi di antara butir adalah
rendah karena butir kurang setara maka
koefisien reliabilitas Kuder-Richardson 20 juga
rendah
Karena itu, koefisien reliabilitas Kuder-
Richardson 20 dikenal juga sebagai koefisien
reliabilitas batas bawah (lower bound)
59. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Tampak pada contoh 19 bahwa koefisien reliabilitas
KR-21 lebih rendah daripada koefisien reliabilitas
KR-20
Karena melalui rerata maka rumus koefisien
reliabilitas KR-21 kurang teliti jika dibandingkan
dengan rumus koefisien reliabilitas KR-20
Dengan adanya kalkulator elektronik, maka
sebaiknya kita menggunakan rumus koefisien
reliabilitas KR-20
Sekalipun demikian, untuk meningkatkan ketelitian
pada rumus koefisien reliabilitas KR-21, Pamela
Wilson, Steven M. Downing, dan Robert Ebel
memperbaiki rumus koefisien reliabilitas KR-21
Di dalam tulisan mereka berjudul “An Empirical
Adjustment of the Kuder-Richardson 21 Reliability
Coefficient to Better Estimate the Kuder-Richardson
20 Coefficient” unpublished manuscript, 1977
84. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 28
Misalkan r11 = 0,86 dan r22 = 0,80 maka untuk
berbagai harga koefisien korelasi di antara sekor 1
dan sekor 2, koefisien reliabilitas gabungan sekor
adalah
r12 rrel
1,0 0,89
0,8 0,88 Makin tinggi koefisien
0,6 0,87 korelasi r12 makin tinggi
0,4 0,86 koefisien reliabilitas gabungan
0,2 0,85 rrel
0,0 0,83
Pembahasan
Makin tinggi korelasi di antara sekor makin setara
kedua sekor itu sehingga seolah-olah alat ukur
diperpanjang dengan akibat peningkatan koefisien
reliabilitas (lihat pilah L Spearman-Brown)
85. ------------------------------------------------------------------------------
Reliabilitas
------------------------------------------------------------------------------
b. Gabungan k Sekor
Gabungan dua sekor kita perluas menjadi
gabungan k sekor
Koefisien reliabilitas meningkat menurut rumus
berikut
k k
( )
r = - -
r
1 11
2
k k k
( )
+ -
r
12
rerata koefisien reliabilitas
rerata koefisien korelasi
rel
=
=
r
11
r
12
Peningkatan koefisien reliabilitas gabungan sekor
bergantung kepada besar kecilnya rerata koefisien
korelasi di antara mereka
Makin tinggi rerata koefisien korelasi makin tinggi
pula koefisien reliabilitas gabungan sekor karena
seolah-olah alat ukur diperpanjang