SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KELOMPOK 4 
SAMSINAR 
NURHILAL ARSYAD 
HJ. NURALANG 
JUDUL MAKALAH: 
PRENIALISME DALAM PENDIDIKAN
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang Masalah 
Perenialisme memandang pendidikan itu sebagai jalan 
kembali yaitu sebagai suatu proses mengembalikan 
kebudayaan sekarang (zaman modern) ini terutama 
pendidikan zaman sekarang ini perlu dikembalikan kemasa 
lampau. 
Perenialisme merupakan aliran filsafat yang susunannya 
mempunyai kesatuan, dimana susunannya itu merupakan 
hasil pikiran yang memberikan kemungkinan bagi seseorang 
untuk bersikap yang tegas dan lurus. Karena itulah 
perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan 
arah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari 
filsafat khususnya filsafat pendidikan.
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka 
permasalahan yang akan dibahas adalah: 
1. Apakah yang dimaksud dengan perenialisme dan siapa 
tokoh-tokoh prenialisme 
2. Bagimanakah prinsip-prinsip pendidikan perenialisme? 
3. Bagaimakah pandangan perenialisme mengenai 
kenyataan, nilai, pengetahuan, pendidikan, dan 
belajar? 
4. Bagaimanakah pandangan perenialisme dalam 
penerapannya di bidang pendidikan?
C. Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : 
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari 
Prenalisme dan mengetahui tokoh-tokoh prenialisme 
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip-prinsip 
prenalisme 
3. Agar mahasiswa mengetahui pandangan prenalisme 
mengenai kenyataan, nilai,pengetahuan,pendidikan 
dan belajar 
4. Agar mahasiswa mengetahui pandangan perenialisme 
dalam penerapannya dibidang pendidikan
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Perennialisme dan tokoh-tokoh 
perennialisme 
1. Pengertian Perennialisme 
Perenialisme berasal dan kata perenial yang 
diartikan sebagai continuing througbout the whole year 
atau lasting for a very long time (abadi atau kekal dan 
dapat berarti pula tiada akhir. Dari makna tersebut 
mempunyai maksud bahwa Perennialisme mengandung 
kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan 
norma-norma yang bersifat kekal dan abadi (Khobir, 
2009:62).
Perenialisme memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan 
aksiomatis semata-mata) tetapi telah 
berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan-kepercayaan 
zaman kuno dan abad pertengahan perlu 
dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan 
pendidikan zaman sekarang. Sikap ini bukanlah nostalgia 
(rindu akan hal-hal yang sudah lampau tersebut berguna 
bagi abad sekarang. Jadi sikap untuk kembali kemasa 
Iampau itu merupakan konsep bagi perenialisme di mana 
pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kemasa 
lampau dengan berdasarkan keyakinan bahwa 
kepercayaan itu berguna bagi abad sekarang ini.
2. Tokoh-tokoh Perennialisme 
Filsafat perenialisme terkenal dengan bahasa 
latinnya Philosophia Perenis. Pendiri utama dari aliran 
filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, kemudian didukung 
dan dilanjutkan oleh St. Thomas Aquinas sebagai 
pemburu dan reformer utama dalam abad ke-13. 
Perenialisme memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan 
aksiomatis zaman kuno dan abad 
pertengahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep 
filsafat dan pendidikan zaman sekarang.
B. Prinsip-prinsip pendidikan perenialisme 
a.Walaupun perbedaan lingkungan, namun pada 
hakikatnya manusia dimana pun dan kapan pun ia 
berada adalah sama. Robert M. Hutckin sebagai pelopor 
perenialisme di Amerika Serikat, mengemukakan bahwa 
manusia pada hakikatnya adalah hewan rasional (ini 
adalah pandangan Aritoteles). Tujuan pendidikan adalah 
sama dengan tujuan hidup, yaitu untuk mencapai 
kebajikan dan kebajikan. Pendidikan harus sama bagi 
semua orang, dimana pun dan kapan pun ia berada, 
begitu pula tujuan pedidikan harus sama, yaitu 
memperbaiki manusia sebagai manusia
b.Rasio merupakan atribut manusia yang paling tinggi. 
Manusia harus menggunakannya untuk mengarahkan 
sifat bawaannya, sesui dengan tujuan yang ditentukan. 
Manusia adalah bebas, namun mereka harus belajar, 
untuk memperhalus pikiran dan mengontrol pikirannya. 
Apabila anak gagal dalam belajar, guru tidak boleh 
dengan cepat meletakan kesalahan pada lingkungan 
yang tidak menyenangkan. Guru harus mampu 
meengatasi semua gangguan tersebut, dengan 
melakukan pendekatan secara intelektual yang sama 
bagi semua siswa. Tidak ada anak yang diizinkan untuk 
menentukan pengalaman pendidikannya yang ia 
inginkan.
c. Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan 
tentang kebenaran yang pasti, dan abadi. Kurikulum 
diorganisasi dan ditentukan terlebih dahulu oleh orang 
dewasa, dan ditunjukan untuk melatih aktivitas akal, untuk 
mengembangkan akal. Anak harus diberi pelajaran yang 
pasti, yang akan memperkenalkannya dengan keabadian 
dunia. Anak tidak boleh dipaksa untuk mempelari 
pelajaran yang tampaknya penting suatu saat saja. Begitu 
pula kepada anak jangan memberikan pelajaran yang 
hanya menarik pada saat-saat tertentu yang khusus. 
Yang dipentingkan dalam kurikulum adalah mata 
pelajaran “general education”, yang meliputi bahasa, 
sejarah, matematika, IPA, filsafat dan seni, Mata-mata 
pelajaran tersebut merupakan esensi dari general 
education.
d.Pendidikan bukan merupakan peniruan dari hidup, 
melainkan merupakan suatu persiapan untuk hidup. 
Sekolah tidak pernah menjadi situasi kehidupan yang 
nyata. Sekolah bagi anak merupakan peraturan-peraturan 
yang artifisial di mana ia berkenalan dengan hasil yang 
terbaik dari warisan sosial budaya. 
e.Siswa seharusnya mempelajari karya-karya besar dalam 
literatur yang menyangkut sejarah, filsafat, seni, begitu 
juga dalam literatur yang berhubungan dengan 
kehuidupan sosial, terutama politik dan ekonomi. Dalam 
literatur-literatur tersebut manusia sepanjang masa telah 
melahirkan hasil yang maha besar.
C. Pandangan perenialisme mengenai kenyataan, nilai, 
pengetahuan, pendidikan, dan belajar 
a. Pandangan perenialisme mengenai kenyataan 
Perenialisme berpendapat bahwa apa yang dibutuhkan 
manusia terutama ialah jaminan bahwa realita itu bersifat 
universal dan ada di mana saja dan sama di setiap 
waktu.Dengan keputusan yang bersifat ontologism kita akan 
sampai pada pengertian pengerian hakikat. Ontologi 
perenialisme berisikan pengertian: benda individual, esensi, 
aksiden dan substansi. Benda individual adalah benda yang 
sebagaimana nampak di hadapan manusia yang dapat 
ditangkap oleh indera kita seperti batu, kayu, dan lain-lain 
Esensi dari sesuatu adalah suatu kualitas tertentu yang 
menjadikan benda itu lebih baik intrinsik daripada halnya, 
misalnya manusia ditinjau dari esensinya adalah berpikir 
Aksiden adalah keadaan khusus yang dapat berubah-ubah 
dan sifatnya kurang penting dibandingkan dengan 
esensialnya, misalnya orang suka barang-barang antik. 
Substansi adalah suatu kesatuan dari tiap-tiap hal individu dari 
yang khas dan yang universal, yang material dan yang 
spiritual.
b. Pandangan Mengenai Nilai. 
Perenialisme berpandangan bahwa persoalan nilai 
adalah persoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah 
pada jiwanya. Sedangkan perbuatan manusia merupakan 
pancaran isi jiwanya yang berasal dari dan dipimpin oleh 
Tuhan. Secara teologis, manusia perlu mencapai 
kebaikan tertinggi, yaitu nilai yang merupakan suatu 
kesatuan dengan Tuhan. Untuk dapat sampai kesana 
manusia harus berusaha dengan bantuan akal rationya 
yang berarti mengandung nilai kepraktisan. Menurut 
Aristoteles, kebajikan dapat dibedakan: yaitu yang moral 
dan yang intelektual. Kebajikan moral adalah kebajikan 
yang merupakan pembentukan kebiasaan, yang 
merupakan dasar dari kebajikan intelektual. Jadi, 
kebajikan intelektual dibentuk oleh pendidikan dan 
pengajaran
c. Pandangan Mengenai Pengetahuan 
Kepercayaan adalah pangkal tolak perenialisme 
mengenai kenyataan dan pengetahuan. Artinya sesuatu 
itu ada kesesuaian antara pikir (kepercayaan) dengan 
benda-benda. Sedang yang dimaksud benda adalah hal-hal 
yang adanya bersendikan atas prinsip keabadian. 
Oleh karena itu, menurut perenialisme perlu adanya dalil-dalil 
yang logis, nalar, sehingga sulit untuk diubah atau 
ditolak kebenarannya. Perenialisme mengemukakan 
adanya hubungan antara ilmu pengetahuan dengan 
filsafat. Science sebagai ilmu pengetahuan Science yang 
meliputi biologi, fisika, sosiologi, dan sebagainya ialah 
pengetahuan yang disebut sebagai empiriological 
analysis yakni analisa atas individual dan peristiwa 
peristiwa pada tingkat pengalaman dan bersifat alamiah
d. Pandangan Mengenai Belajar 
Teori dasar dalam belajar menurut perenialisme adalah: 
1) Mental disiplin sebagai teori dasar 
Penganut perenialisme sependapat bahwa latihan dan 
pembinaan berpikir (mental discipline) adalah salah satu 
kewajiban tertinggi dari belajar, atau keutamaan dalam 
proses belajar (yang tertinggi). Karena itu teori dan program 
pendidikan pada umumnya dipusatkan kepada pembinaan 
kemampuan berpikir. 
2. Rasionalitas dan Asas Kemerdekaan. 
Asas berpikir dan kemerdekaan harus menjadi tujuan utama 
pendidikan, otoritas berpikir harus disempurnakan 
sesempurna mungkin. Kemerdekaan pendidikan ialah 
membantu manusia untuk menjadi dirinya sendiri, be him-self, 
sebagai essential-self yang membedakannya daripada 
makhluk-makhluk lain. Fungsi belajar harus diabdikan bagi 
tujuan ini, yaitu aktualitas manusia sebagai makhluk rasional 
yang dengan itu bersifat merdeka.
3) Learning to Reason (Belajar untuk Berpikir) 
Perenialisme tetap percaya dengan asas pembentukan 
kebiasaan dalam permulaan pendidikan anak. 
Kecakapan membaca, menulis dan berhitung 
merupakan landasan dasar. Dan berdasarkan 
pentahapan itu, maka learning to reason menjadi tujuan 
pokok pendidikan sekolah menengah dan pendidikan 
tinggi. 
4) Belajar sebagai Persiapan Hidup 
Bagi Thomisme, belajar untuk berpikir dan belajar untuk 
persiapan hidup (dalam masyarakat) adalah dua 
langkah pada jalan yang sama, yakni menuju 
kesempurnaan hidup, kehidupan duniawi menuju 
kehidupan surgawi.
5) Learning through Teaching (belajar melalui pengajaran) 
Menurut perenialisme, tugas guru bukanlah perantara antara 
dunia dengan jiwa anak, melainkan guru juga sebagai murid 
yang mengalami proses belajar sementara mengajar. Guru 
mengembangkan potensi-potensi self discovery; dan ia 
melakukan moral authority atas murid-muridnya, karena ia 
adalah seorang profesional yang qualified dan superior 
dibandingkan muridnya. Dalam rangka usaha mencapai 
efisiensi dalam belajar, mengerakkan koginsi (pengetahuan), 
aafektif (merasa) dan konasi (berbuat), merupakan kegiatan 
yang perlu mendapat perhatian yang cukup. Belajar dapat 
dibedakan menjadi dua, yaitu belajar karena pengajaran dan 
belajar karena penemua. Untuk yang pertama, adalah guru 
membetikan penerangan atau pengetahuan, juga 
mengadakan pencerahan. Pencerahan ini dapat dilakukan 
dengan jalan menunjukkan dan menafsirkan implikasi dari 
pengetahuan dan ilmu yang diberikan. Untuk tipe belajar yang 
kedua tidak lagi memerlukan guru. Siswa diharapkan telah 
dapat belajar atas kemampuannya sendiri (Imam Bernadib, 
1997: 77-78).
D. Pandangan Perenialisme dalam Penerapannya di 
Bidang Pendidikan 
a. Tujuan pendidikan 
Tujuan pendidikan adalah membantu anak untuk 
menyingkap dan menanamkan kebenaran-kebenaran 
hakiki. Oleh karena itu kebenaran-kebenaran tersebut 
universal dan konstan, maka kebenaran-kebenaran 
tersebut hendaknya menjadi tujuan-tujuan pendidikan 
yang murni. Kebenaran-kebenaran hakiki dapat 
dicapai dengan sebaik-baiknya melalui: a) latihan 
intelektual secara cermat untuk melatih pikiran dan b) 
latihan karakter sebagai suatu cara mengembangkan 
manusia spiritual.
b. Metode pendidikan 
Latihan metal dalam bentuk diskusi, analisa buku melalui 
pembacaan buku-buku yang tergolong karya besar. 
c. Kurikulum 
Kurikulum berpusat pada mata pelajaran dan cenderung 
menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa, dan humaniora, 
termasuk sejarah. 
d. Pelajar 
Pelajar adalah makhluk rasional yang dibimbing oleh prinsip-prinsip 
pertama, kebenaran abadi, dan pikiran mengangkat dunia biologis. 
e. Pengajar/Guru 
Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaran kegiatan 
belajar mengajar di kelas. Guru hendaknya adalah orang yang ahli 
bertugas membimbing diskusiyang akan memudahkan siswa 
menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang tepat dan wataknya 
tanpa cela. Guru dipandang sebagai orang yang mempunyai 
otoritas dalam suatu bidang pengetahuan dan keahliannya tidak 
diragukan.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: 
Perenialisme berasal dan kata perenial yang diartikan sebagai abadi 
atau kekal dan dapat berarti pula tiada akhir. Esensi kepercayaan 
filsafat perenialisme adalah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma 
yang bersifat abadi. 
a. Prinsip-prinsip pendidikan perenialisme adalah sebagai berikut: 
1) Walaupun perbedaan lingkungan, namun pada hakikatnya 
manusia dimana pun dan kapan pun ia berada adalah sama 
2) Rasio merupakan atribut manusia yang paling tinggi. 
3) Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang 
kebenaran yang pasti, dan abadi. 
4) Pendidikan bukan merupakan peniruan dari hidup, melainkan 
merupakan suatu persiapan untuk hidup. 
5) Siswa seharusnya mempelajari karya-karya besar
c. Pandangan perenialisme mengenai kenyataan, nilai, pengetahuan, 
belajar, dan pendidikan 
1) Pandangan perenialisme mengenai kenyataan 
Perenialisme berpendapat bahwa apa yang dibutuhkan manusia 
terutama ialah jaminan bahwa realita itu bersifat universal dan ada 
di mana saja dan sama di setiap waktu. 
2) Pandangan Mengenai Nilai 
Perenialisme berpandangan bahwa persoalan nilai adalah 
persoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah pada jiwanya. 
3) Pandangan Mengenai Pengetahuan 
Menurut perenialisme perlu adanya dalil-dalil yang logis, nalar, 
sehingga sulit untuk diubah atau ditolak kebenarannya. Pandangan 
Mengenai Pendidikan 
4) Pandangan Mengenai Belajar 
Teori dasar dalam belajar menurut perenialisme adalah: mental 
disiplin sebagai teori dasar, rasionalitas dan asas kemerdekaan, 
learning to reason (belajar untuk 
berpikir), belajar sebagai persiapan hidup, learning throught 
teaching (belajar melalui pengajaran)
B. Saran 
Tidak selamanya atau tidak semuanya pandangan 
modern baik untuk pendidikan, akan tetapi kita tetap 
perlu melihat kondisi masa lalu yang dianggap 
tradisional atau klasik. Pengetahuan dasar tradisional 
seperti belajar membaca, berhitung, budi pekerti 
(akhlakul karimah) perlu diberikan kepada anak didik di 
zaman modern agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
SEKIAN DAN 
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaYeti Rohayati
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuRahmitha Solihat
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
Modul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawyModul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawyAnasDt
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranharjunode
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaAlvie Mencarie Cahaya
 
Filsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeFilsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeTiti Imansari
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenabdusshofi
 
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Phujie FaHrani
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
Makalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikanMakalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikanWarin Ahmad
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
 

What's hot (20)

Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Modul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawyModul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawy
 
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
 
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Humanistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
 
Filsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan PerenialismeFilsafat Pendidikan Perenialisme
Filsafat Pendidikan Perenialisme
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
 
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme
 
Makalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikanMakalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikan
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Hadits belajar mengajar
Hadits belajar mengajarHadits belajar mengajar
Hadits belajar mengajar
 

Viewers also liked

Krisis Pendidikan (Filsafat Perenialisme)
Krisis Pendidikan (Filsafat Perenialisme)Krisis Pendidikan (Filsafat Perenialisme)
Krisis Pendidikan (Filsafat Perenialisme)nia maulida
 
PPT Mahalnya pendidikan di indonesia
PPT Mahalnya pendidikan di indonesiaPPT Mahalnya pendidikan di indonesia
PPT Mahalnya pendidikan di indonesiasuyono fis
 
Diskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di IndonesiaDiskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di IndonesiaSyifa, F.F.
 
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIAMASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIARudy Ubaidur-Rahman
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesiaeryeryey
 
Perenialisme
PerenialismePerenialisme
Perenialismemsfarasya
 
Falsafah Pendidikan Perenialisme
Falsafah Pendidikan PerenialismeFalsafah Pendidikan Perenialisme
Falsafah Pendidikan PerenialismeFatimah Al-Dayana
 
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepang
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di JepangSistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepang
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepangkhairunnisa mulyana
 
POLA PENDIDIKAN NEGARA JEPANG
POLA PENDIDIKAN NEGARA JEPANGPOLA PENDIDIKAN NEGARA JEPANG
POLA PENDIDIKAN NEGARA JEPANGadi
 
Paparan
PaparanPaparan
Paparanarrull
 
Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaKondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaGlorya Sidabutar
 
Proposal festival kampung sarjana
Proposal festival kampung sarjanaProposal festival kampung sarjana
Proposal festival kampung sarjanaKampung Sarjana
 
Power point landasan sekolah gratis
Power point landasan sekolah gratisPower point landasan sekolah gratis
Power point landasan sekolah gratisdewilya
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan dirohama07
 
Analisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahAnalisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahM Putra
 

Viewers also liked (20)

Krisis Pendidikan (Filsafat Perenialisme)
Krisis Pendidikan (Filsafat Perenialisme)Krisis Pendidikan (Filsafat Perenialisme)
Krisis Pendidikan (Filsafat Perenialisme)
 
Filsafat perenialisme
Filsafat perenialismeFilsafat perenialisme
Filsafat perenialisme
 
PPT Mahalnya pendidikan di indonesia
PPT Mahalnya pendidikan di indonesiaPPT Mahalnya pendidikan di indonesia
PPT Mahalnya pendidikan di indonesia
 
Diskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di IndonesiaDiskusi kualitas pendidikan di Indonesia
Diskusi kualitas pendidikan di Indonesia
 
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIAMASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
 
Perenialisme
PerenialismePerenialisme
Perenialisme
 
Falsafah Pendidikan Perenialisme
Falsafah Pendidikan PerenialismeFalsafah Pendidikan Perenialisme
Falsafah Pendidikan Perenialisme
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepang
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di JepangSistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepang
Sistem Pendidikan Jarak Jauh di Jepang
 
Paparan Dpjt
Paparan DpjtPaparan Dpjt
Paparan Dpjt
 
POLA PENDIDIKAN NEGARA JEPANG
POLA PENDIDIKAN NEGARA JEPANGPOLA PENDIDIKAN NEGARA JEPANG
POLA PENDIDIKAN NEGARA JEPANG
 
Paparan
PaparanPaparan
Paparan
 
Karya ilmiah (ESDM)
Karya ilmiah (ESDM)Karya ilmiah (ESDM)
Karya ilmiah (ESDM)
 
Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaKondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di Indonesia
 
Proposal festival kampung sarjana
Proposal festival kampung sarjanaProposal festival kampung sarjana
Proposal festival kampung sarjana
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 
Power point landasan sekolah gratis
Power point landasan sekolah gratisPower point landasan sekolah gratis
Power point landasan sekolah gratis
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Analisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerahAnalisis potensi wilayah daerah
Analisis potensi wilayah daerah
 

Similar to Aliran prenialisme

Similar to Aliran prenialisme (20)

Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Asas Falsafah
Asas FalsafahAsas Falsafah
Asas Falsafah
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
Landasan kurikulum pendidikan indonesia tahun 2013
 
Bab iv filsafat
Bab iv filsafatBab iv filsafat
Bab iv filsafat
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Mazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikanMazhab filsafat pendidikan
Mazhab filsafat pendidikan
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaanPpt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)Makalah filsafat 2 (2)
Makalah filsafat 2 (2)
 

More from Universitas Negeri Makassar

Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 

More from Universitas Negeri Makassar (20)

Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 
Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Uji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadratUji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadrat
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Uji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitasUji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitas
 
Presentation makalah
Presentation makalahPresentation makalah
Presentation makalah
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Aliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yesAliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yes
 
Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Aliran prenialisme

  • 1. KELOMPOK 4 SAMSINAR NURHILAL ARSYAD HJ. NURALANG JUDUL MAKALAH: PRENIALISME DALAM PENDIDIKAN
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Perenialisme memandang pendidikan itu sebagai jalan kembali yaitu sebagai suatu proses mengembalikan kebudayaan sekarang (zaman modern) ini terutama pendidikan zaman sekarang ini perlu dikembalikan kemasa lampau. Perenialisme merupakan aliran filsafat yang susunannya mempunyai kesatuan, dimana susunannya itu merupakan hasil pikiran yang memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk bersikap yang tegas dan lurus. Karena itulah perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat khususnya filsafat pendidikan.
  • 3. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan perenialisme dan siapa tokoh-tokoh prenialisme 2. Bagimanakah prinsip-prinsip pendidikan perenialisme? 3. Bagaimakah pandangan perenialisme mengenai kenyataan, nilai, pengetahuan, pendidikan, dan belajar? 4. Bagaimanakah pandangan perenialisme dalam penerapannya di bidang pendidikan?
  • 4. C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari Prenalisme dan mengetahui tokoh-tokoh prenialisme 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip-prinsip prenalisme 3. Agar mahasiswa mengetahui pandangan prenalisme mengenai kenyataan, nilai,pengetahuan,pendidikan dan belajar 4. Agar mahasiswa mengetahui pandangan perenialisme dalam penerapannya dibidang pendidikan
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perennialisme dan tokoh-tokoh perennialisme 1. Pengertian Perennialisme Perenialisme berasal dan kata perenial yang diartikan sebagai continuing througbout the whole year atau lasting for a very long time (abadi atau kekal dan dapat berarti pula tiada akhir. Dari makna tersebut mempunyai maksud bahwa Perennialisme mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal dan abadi (Khobir, 2009:62).
  • 6. Perenialisme memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis semata-mata) tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan-kepercayaan zaman kuno dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman sekarang. Sikap ini bukanlah nostalgia (rindu akan hal-hal yang sudah lampau tersebut berguna bagi abad sekarang. Jadi sikap untuk kembali kemasa Iampau itu merupakan konsep bagi perenialisme di mana pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kemasa lampau dengan berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan itu berguna bagi abad sekarang ini.
  • 7. 2. Tokoh-tokoh Perennialisme Filsafat perenialisme terkenal dengan bahasa latinnya Philosophia Perenis. Pendiri utama dari aliran filsafat ini adalah Aristoteles sendiri, kemudian didukung dan dilanjutkan oleh St. Thomas Aquinas sebagai pemburu dan reformer utama dalam abad ke-13. Perenialisme memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman sekarang.
  • 8. B. Prinsip-prinsip pendidikan perenialisme a.Walaupun perbedaan lingkungan, namun pada hakikatnya manusia dimana pun dan kapan pun ia berada adalah sama. Robert M. Hutckin sebagai pelopor perenialisme di Amerika Serikat, mengemukakan bahwa manusia pada hakikatnya adalah hewan rasional (ini adalah pandangan Aritoteles). Tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup, yaitu untuk mencapai kebajikan dan kebajikan. Pendidikan harus sama bagi semua orang, dimana pun dan kapan pun ia berada, begitu pula tujuan pedidikan harus sama, yaitu memperbaiki manusia sebagai manusia
  • 9. b.Rasio merupakan atribut manusia yang paling tinggi. Manusia harus menggunakannya untuk mengarahkan sifat bawaannya, sesui dengan tujuan yang ditentukan. Manusia adalah bebas, namun mereka harus belajar, untuk memperhalus pikiran dan mengontrol pikirannya. Apabila anak gagal dalam belajar, guru tidak boleh dengan cepat meletakan kesalahan pada lingkungan yang tidak menyenangkan. Guru harus mampu meengatasi semua gangguan tersebut, dengan melakukan pendekatan secara intelektual yang sama bagi semua siswa. Tidak ada anak yang diizinkan untuk menentukan pengalaman pendidikannya yang ia inginkan.
  • 10.
  • 11. c. Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang kebenaran yang pasti, dan abadi. Kurikulum diorganisasi dan ditentukan terlebih dahulu oleh orang dewasa, dan ditunjukan untuk melatih aktivitas akal, untuk mengembangkan akal. Anak harus diberi pelajaran yang pasti, yang akan memperkenalkannya dengan keabadian dunia. Anak tidak boleh dipaksa untuk mempelari pelajaran yang tampaknya penting suatu saat saja. Begitu pula kepada anak jangan memberikan pelajaran yang hanya menarik pada saat-saat tertentu yang khusus. Yang dipentingkan dalam kurikulum adalah mata pelajaran “general education”, yang meliputi bahasa, sejarah, matematika, IPA, filsafat dan seni, Mata-mata pelajaran tersebut merupakan esensi dari general education.
  • 12. d.Pendidikan bukan merupakan peniruan dari hidup, melainkan merupakan suatu persiapan untuk hidup. Sekolah tidak pernah menjadi situasi kehidupan yang nyata. Sekolah bagi anak merupakan peraturan-peraturan yang artifisial di mana ia berkenalan dengan hasil yang terbaik dari warisan sosial budaya. e.Siswa seharusnya mempelajari karya-karya besar dalam literatur yang menyangkut sejarah, filsafat, seni, begitu juga dalam literatur yang berhubungan dengan kehuidupan sosial, terutama politik dan ekonomi. Dalam literatur-literatur tersebut manusia sepanjang masa telah melahirkan hasil yang maha besar.
  • 13. C. Pandangan perenialisme mengenai kenyataan, nilai, pengetahuan, pendidikan, dan belajar a. Pandangan perenialisme mengenai kenyataan Perenialisme berpendapat bahwa apa yang dibutuhkan manusia terutama ialah jaminan bahwa realita itu bersifat universal dan ada di mana saja dan sama di setiap waktu.Dengan keputusan yang bersifat ontologism kita akan sampai pada pengertian pengerian hakikat. Ontologi perenialisme berisikan pengertian: benda individual, esensi, aksiden dan substansi. Benda individual adalah benda yang sebagaimana nampak di hadapan manusia yang dapat ditangkap oleh indera kita seperti batu, kayu, dan lain-lain Esensi dari sesuatu adalah suatu kualitas tertentu yang menjadikan benda itu lebih baik intrinsik daripada halnya, misalnya manusia ditinjau dari esensinya adalah berpikir Aksiden adalah keadaan khusus yang dapat berubah-ubah dan sifatnya kurang penting dibandingkan dengan esensialnya, misalnya orang suka barang-barang antik. Substansi adalah suatu kesatuan dari tiap-tiap hal individu dari yang khas dan yang universal, yang material dan yang spiritual.
  • 14. b. Pandangan Mengenai Nilai. Perenialisme berpandangan bahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah pada jiwanya. Sedangkan perbuatan manusia merupakan pancaran isi jiwanya yang berasal dari dan dipimpin oleh Tuhan. Secara teologis, manusia perlu mencapai kebaikan tertinggi, yaitu nilai yang merupakan suatu kesatuan dengan Tuhan. Untuk dapat sampai kesana manusia harus berusaha dengan bantuan akal rationya yang berarti mengandung nilai kepraktisan. Menurut Aristoteles, kebajikan dapat dibedakan: yaitu yang moral dan yang intelektual. Kebajikan moral adalah kebajikan yang merupakan pembentukan kebiasaan, yang merupakan dasar dari kebajikan intelektual. Jadi, kebajikan intelektual dibentuk oleh pendidikan dan pengajaran
  • 15. c. Pandangan Mengenai Pengetahuan Kepercayaan adalah pangkal tolak perenialisme mengenai kenyataan dan pengetahuan. Artinya sesuatu itu ada kesesuaian antara pikir (kepercayaan) dengan benda-benda. Sedang yang dimaksud benda adalah hal-hal yang adanya bersendikan atas prinsip keabadian. Oleh karena itu, menurut perenialisme perlu adanya dalil-dalil yang logis, nalar, sehingga sulit untuk diubah atau ditolak kebenarannya. Perenialisme mengemukakan adanya hubungan antara ilmu pengetahuan dengan filsafat. Science sebagai ilmu pengetahuan Science yang meliputi biologi, fisika, sosiologi, dan sebagainya ialah pengetahuan yang disebut sebagai empiriological analysis yakni analisa atas individual dan peristiwa peristiwa pada tingkat pengalaman dan bersifat alamiah
  • 16. d. Pandangan Mengenai Belajar Teori dasar dalam belajar menurut perenialisme adalah: 1) Mental disiplin sebagai teori dasar Penganut perenialisme sependapat bahwa latihan dan pembinaan berpikir (mental discipline) adalah salah satu kewajiban tertinggi dari belajar, atau keutamaan dalam proses belajar (yang tertinggi). Karena itu teori dan program pendidikan pada umumnya dipusatkan kepada pembinaan kemampuan berpikir. 2. Rasionalitas dan Asas Kemerdekaan. Asas berpikir dan kemerdekaan harus menjadi tujuan utama pendidikan, otoritas berpikir harus disempurnakan sesempurna mungkin. Kemerdekaan pendidikan ialah membantu manusia untuk menjadi dirinya sendiri, be him-self, sebagai essential-self yang membedakannya daripada makhluk-makhluk lain. Fungsi belajar harus diabdikan bagi tujuan ini, yaitu aktualitas manusia sebagai makhluk rasional yang dengan itu bersifat merdeka.
  • 17. 3) Learning to Reason (Belajar untuk Berpikir) Perenialisme tetap percaya dengan asas pembentukan kebiasaan dalam permulaan pendidikan anak. Kecakapan membaca, menulis dan berhitung merupakan landasan dasar. Dan berdasarkan pentahapan itu, maka learning to reason menjadi tujuan pokok pendidikan sekolah menengah dan pendidikan tinggi. 4) Belajar sebagai Persiapan Hidup Bagi Thomisme, belajar untuk berpikir dan belajar untuk persiapan hidup (dalam masyarakat) adalah dua langkah pada jalan yang sama, yakni menuju kesempurnaan hidup, kehidupan duniawi menuju kehidupan surgawi.
  • 18. 5) Learning through Teaching (belajar melalui pengajaran) Menurut perenialisme, tugas guru bukanlah perantara antara dunia dengan jiwa anak, melainkan guru juga sebagai murid yang mengalami proses belajar sementara mengajar. Guru mengembangkan potensi-potensi self discovery; dan ia melakukan moral authority atas murid-muridnya, karena ia adalah seorang profesional yang qualified dan superior dibandingkan muridnya. Dalam rangka usaha mencapai efisiensi dalam belajar, mengerakkan koginsi (pengetahuan), aafektif (merasa) dan konasi (berbuat), merupakan kegiatan yang perlu mendapat perhatian yang cukup. Belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu belajar karena pengajaran dan belajar karena penemua. Untuk yang pertama, adalah guru membetikan penerangan atau pengetahuan, juga mengadakan pencerahan. Pencerahan ini dapat dilakukan dengan jalan menunjukkan dan menafsirkan implikasi dari pengetahuan dan ilmu yang diberikan. Untuk tipe belajar yang kedua tidak lagi memerlukan guru. Siswa diharapkan telah dapat belajar atas kemampuannya sendiri (Imam Bernadib, 1997: 77-78).
  • 19. D. Pandangan Perenialisme dalam Penerapannya di Bidang Pendidikan a. Tujuan pendidikan Tujuan pendidikan adalah membantu anak untuk menyingkap dan menanamkan kebenaran-kebenaran hakiki. Oleh karena itu kebenaran-kebenaran tersebut universal dan konstan, maka kebenaran-kebenaran tersebut hendaknya menjadi tujuan-tujuan pendidikan yang murni. Kebenaran-kebenaran hakiki dapat dicapai dengan sebaik-baiknya melalui: a) latihan intelektual secara cermat untuk melatih pikiran dan b) latihan karakter sebagai suatu cara mengembangkan manusia spiritual.
  • 20. b. Metode pendidikan Latihan metal dalam bentuk diskusi, analisa buku melalui pembacaan buku-buku yang tergolong karya besar. c. Kurikulum Kurikulum berpusat pada mata pelajaran dan cenderung menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa, dan humaniora, termasuk sejarah. d. Pelajar Pelajar adalah makhluk rasional yang dibimbing oleh prinsip-prinsip pertama, kebenaran abadi, dan pikiran mengangkat dunia biologis. e. Pengajar/Guru Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaran kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru hendaknya adalah orang yang ahli bertugas membimbing diskusiyang akan memudahkan siswa menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang tepat dan wataknya tanpa cela. Guru dipandang sebagai orang yang mempunyai otoritas dalam suatu bidang pengetahuan dan keahliannya tidak diragukan.
  • 21. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: Perenialisme berasal dan kata perenial yang diartikan sebagai abadi atau kekal dan dapat berarti pula tiada akhir. Esensi kepercayaan filsafat perenialisme adalah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi. a. Prinsip-prinsip pendidikan perenialisme adalah sebagai berikut: 1) Walaupun perbedaan lingkungan, namun pada hakikatnya manusia dimana pun dan kapan pun ia berada adalah sama 2) Rasio merupakan atribut manusia yang paling tinggi. 3) Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang kebenaran yang pasti, dan abadi. 4) Pendidikan bukan merupakan peniruan dari hidup, melainkan merupakan suatu persiapan untuk hidup. 5) Siswa seharusnya mempelajari karya-karya besar
  • 22. c. Pandangan perenialisme mengenai kenyataan, nilai, pengetahuan, belajar, dan pendidikan 1) Pandangan perenialisme mengenai kenyataan Perenialisme berpendapat bahwa apa yang dibutuhkan manusia terutama ialah jaminan bahwa realita itu bersifat universal dan ada di mana saja dan sama di setiap waktu. 2) Pandangan Mengenai Nilai Perenialisme berpandangan bahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab hakikat manusia adalah pada jiwanya. 3) Pandangan Mengenai Pengetahuan Menurut perenialisme perlu adanya dalil-dalil yang logis, nalar, sehingga sulit untuk diubah atau ditolak kebenarannya. Pandangan Mengenai Pendidikan 4) Pandangan Mengenai Belajar Teori dasar dalam belajar menurut perenialisme adalah: mental disiplin sebagai teori dasar, rasionalitas dan asas kemerdekaan, learning to reason (belajar untuk berpikir), belajar sebagai persiapan hidup, learning throught teaching (belajar melalui pengajaran)
  • 23. B. Saran Tidak selamanya atau tidak semuanya pandangan modern baik untuk pendidikan, akan tetapi kita tetap perlu melihat kondisi masa lalu yang dianggap tradisional atau klasik. Pengetahuan dasar tradisional seperti belajar membaca, berhitung, budi pekerti (akhlakul karimah) perlu diberikan kepada anak didik di zaman modern agar tujuan pendidikan dapat tercapai.