SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Judul : Corruption & Fraud
Tugas : Forum BE & GG minggu 13
Nama Mahasiswa : Warinah
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110088
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Korupsi adalah “penyelewengan atau
penggelapan (uang negara atau perusahaa, dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau
orang lain.” Praktik yang korup menyangkut pemberian, penerimaan atau permintaan
secara langsung atau tidak langsung, sesuatu yang berharga untuk mempengaruhi
tindakan pihak lain secara tidak benar.
Korupsi dapat terjadi jika ada peluang, keinginan, dan bobroknya system pengawasan
dalam waktu yang bersamaan. Korupsi dapat dimulai dari mana saja, misalnya suap
ditawarkan pada seorang pejabat, atau sebaliknya seorang pejabat, meminta atau bahkan
dengan cara memaksa memberikan uang pelicin. Orang yang menawarkan suap karena ia
menginginkan sesuatu yang bukan haknya dan ia menyuap pejabat supaya pejabat itu
mengabaikan peraturan. Keinginan korupsi dapat timbul karena kemiskinan, tetapi
peluang untuk melakukan korupsi dapat dibatasi dengan meumuskan strategi yang
realistis
Strategi untuk mengontrol korupsi harus berfokus pada 2 unsur yakni peluang dan
keinginan. Peluang dapat dikurangi dengan cara mengadakan berubahan secara
sistematis, sedangkan keinginan dapat dikurangi dengan cara membalikkan situasi
kalkulasi resiko “untung rugi, resiko rendah” dengan cara menegakkan hukum,
memberikan hukuman dengan efek jera secara efektif, dan menegakkan mekanisme
akuntabilitas.
Memberantas korupsi bukanlah tujuan akhir, melainkan perjuangan melawan perilaku
jahat dalam pemerintah yang merupakan bagian dari tujuan yang lebih luas, yakni
menciptakan pemerintahan yang efektif, adil, dan efisien melalui berbagai strategi
sebagai berikut.
1. Reformasi Birokrasi
Wewenang pejabat publik untuk mengambil keputusan dan kecenderungan
menyalahgunakannya dapat diperkecil dengan cara memodivikasi struktur organisasi dan
pengelolaan program-program publik. Perubahan ini akan memperkecil insentif untuk
memberi suapdan dapat memperkecil jumlah transaksi dan memperbesar peluang bagi
masyarakat unuk mendapat pelayanan publik yang baik.
2. Budaya
Senjata yang paling ampuh dalam pertempuran melawan korupsi adalah menumbuhkan
kultur demokratis dan egaliter. Ciri kultur demokrasi adalah keterbukaan dan pengabdian
kepada keterbukaan. Pengawal keterbukaan yang paling efektif adalah warga negara yang
terhimpun dalam organisasi-organisasi yang dibentuk untuk tujuan yang diharapkan.
Dalam konteks ini pers yang bebas sangat dibutuhkan. Tanpa kebebasan untuk
mengajukan pertanyaan atau untuk mengadakan perubahan, rakyat tetap tidak berdaya
karena terperangkat dalam system demkrasi yang dangkal.
3. Kelembagaan
Secara kelembagaaan ada fungsi-fungsi kunci yang harus dilakukan oleh tulang
punggung pemberantasan korupsi, baik pada tingkat prefentif, detektif, maupun represif.
Harmonisasi kinerja antara lembaga kejaksaan agung, POLRI, badan pemeriksaan
keuangan (BPK), dan KPK memegang peran penting dalam mensukseskan
pemberantasan. Hanya disayangkan, saat ini tumpang tindih wewenang dan persaingan
tidak sehat membayangi kinerja beberapa lembaga tersebut. Perseteruan antara KPK dan
POLRI, atau POLRI dan kejaksaan agung merupakan salah satu contoh ketidak
harmonisan tersebut.
4. Integrasi Sistem Pemberantasan Korupsi
Tujuan pokok pembangunan sistem integritas nasional adalah membuat tindak pidana
korupsi menjadi tindakan yang mempunyai “risiko tinggi” dan memberi “hasil sedikit”.
Sistem itu dirancang untuk memastikan jangan sampai korupsi dapat terjadi, bukan
mengandalkan sanksi hukum setelah korupsi terjadi. Integrasi sistem pemberantasan
korupsi mencakup pilar-pilar; eksekutif, parlemen, peradilan, pelayanan publik, lembaga
pengawas (BPK, KPK), masyarakat sipil dan media massa. Integrasi sistem
pemberantasan korupsi membutuhkan identifikasi sistematis mengenai kelemahan dan
peluang untuk memperkuat dan memperkokoh setiap pilar sehingga bersamasama
menjadi kerangka yang kokoh. Untuk mewujudkan pelaksanaan proses kerja penanganan
tindak pidana korupsi yang lancar, perlu dibuat:Pertama, sistem dan prosedur kerja antar
instansi yang terkait denganCore Unit. Kedua, standar pelaporan yang akan di pakai
sebagai dokumen antar instansi. Ketiga, penjadwalan pertemuan regular untuk
pembahasan masalah-masalah yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi, agar dapat
diwujudkan persamaan persepsi atas suatu masalah.
5. Sumber Daya Manusia
Upaya untuk memberantas kemiskinan etika dan meningkatkan kesadaran adalah mutlak
diperlukan, karenanya sumber daya manusia yang unggul harus terus di bangun terutama
melalui pendidikan. Sumber daya masyarakat yang seperti itu merupakan landasan yang
sangat penting bagi sistem integritas nasional dalam pemberantasan korupsi. Masyarakat
yang kurang terdidik dan apatis tidak tahu hak-haknya dan bersikap menyerah pada
penyalahgunaan wewenang oleh pejabat, sementara pejabat pemerintahan yang tidak
berprinsip hanya akan mengikuti arus dominan yang ada di lingkungan kerjanya tanpa
bisa berpikir kritis dalam memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya.
6. Infrastruktur
Infrastruktur yang di maksud disini adalah lembaga trias politika yang meliputi eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Berjalannya fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif pada
koridor hak dan kewajibannya masing-masing akan memberikan kontribusi yang
diharapkan dalam pemberantasan korupsi. Sebaliknya jika tidak, maka berarti
infrastruktur politik nasional ini perlu dibenahi sehingga lembaga tersebut berfungsi
sebagaimana mestinya dan pada akhirnya mendukung upaya pemberantasan korupsi
nasional.
Konsep yang tepat untuk dapat mengurangi tindakan korupsi dan penipuan di segala
aspek kehidupan:
Melalui Pendidikan,Proses pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan
membudaya. Jika korupsi merupakan suatu gejala kebudayaan dalam masyarakat
Indonesia maka dalah tanggung jawab moral pendidkan nasional untuk membenahi
sebagai upaya pemberantasan korupsi. Korupsi adalah pelanggaran moral, oleh sebab itu
merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan akademis dari pendidikan nasional
untuk memberantasnya.
Konsep lain untuk mengurangi tindakan korupsi ini yaitu melalui :
a. Pemberlakuan kebijakan pemerintah yang mengharuskan para petinggi partai, pejabat,
dan pegawai pemerintah untuk melaporkan hal-hal pribadi seperti membangun atau
membeli rumah, mengirim anak belajar ke luar negeri sampai upacara pernikahan anak
untuk menjaga stabilitas dan integrasi sistem politik.
b. Memberikan hukuman yang berat bagi koruptor.
Sumber:
Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance.
Corruption & Fraud. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA.
http://sarfaraazyusuf.blogspot.co.id/2016/03/pemberantasan-korupsi-konsep-strategi.html
Judul : Corruption & Fraud
Tugas : Quiz BE & GG minggu 13
Nama Mahasiswa : Warinah
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110088
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
CORRUPTION (KORUPSI)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Korupsi adalah penyelewengan atau
penggelapan (uang negara atau perusahaan, dan sebagainya untuk keuntungan pribadi
atau orang lain.”
Praktik yang korup menyangkut pemberian, pemberian, penerimaan atau permintaan,
secara langsung atau tidak langsung, sesuatu yang berharga untuk mempengaruhi
tindakan pihak lain secara tidak benar
Di dalam tindakan korupsi terdapat contoh-contoh kecurangan yang berkaitan dengan
konflik kepentingan, yaitu:
1) Bribery atau penyuapan merupakan tindakan pemberian atau penerimaan sesuatu
yang bernilai dengan tujuan untuk mempengaruhi tindakan orang yang menerima.
2) Kickback merupakan salah satu bentuk penyuapan dimana penjual dengan ikhlas
memberikan sebagain hasil penjualanya kembali ke pembeli.
3) Bid rigging adalah skema dimana karyawan membantu sebuah vendor untuk
memenangkan suatu kontrak dengan perusahaan.
4) Illegal gratuities adalah pemberian atau hadiah yang merupakan bentuk terselubung
dari penyuapan.
Menurut Beveniste dalam Suyatno korupsi didefenisikan dalam 4 jenis yaitu sebagai
berikut:
1. Discretionery corupption, ialah korupsi yang dilakukan karena adanya kebebasan
dalam menentukan kebijakan, sekalipun nampaknya bersifat sah, bukanlah praktik-
praktik yang dapat diterima oleh para anggota organisasi. Contoh : Seorang pelayan
perizinan Tenaga Kerja Asing, memberikan pelayanan yang lebih cepat kepada ”calo”,
atau orang yang bersedia membayar lebih, ketimbang para pemohon yang biasa-biasa
saja. Alasannya karena calo adalah orang yang bisa memberi pendapatan tambahan.
2. Illegal corupption, ialah suatu jenis tindakan yang bermaksud mengacaukan bahasa
atau maksud-maksud hukum, peraturan dan regulasi hukum.Contoh: di dalam peraturan
lelang dinyatakan bahwa untuk pengadaan barang jenis tertentu harus melalui proses
pelelangan atau tender. Tetapi karena waktunya mendesak (karena turunnya anggaran
terlambat), maka proses itu tidak dimungkinkan. Untuk pemimpin proyek mencari dasar
hukum mana yang bisa mendukung atau memperkuat pelaksanaan sehingga tidak
disalahkan oleh inspektur. Dicarilah pasal-pasal dalam peraturan yang memungkinkan
untuk bisa digunakan sebagai dasar hukum guna memperkuat sahnya pelaksanaan tender.
Dalam pelaksanaan proyek seperti kasus ini, sebenarnya sah atau tidak sah, bergantung
pada bagaimana para pihak menafsirkan peraturan yang berlaku. Bahkan dalam beberapa
kasus, letak illegal corruption berada pada kecanggihan memainkan kata-kata; bukan
substansinya.
3. Mercenery corruption, ialah jenis tindak pidana korupsi yang dimaksud untuk
memperoleh keuntungan pribadi, melalui penyalahgunaan wewenang dan 22 kekuasaan.
Contoh: Dalam sebuah persaingan tender, seorang panitia lelang mempunyai kewenangan
untuk meluluskan peserta tender. Untuk itu secara terselubung atau terang-terangan ia
mengatakan untuk memenangkan tender peserta harus bersedia memberikan uang
”sogok” atau ”semir” dalam jumlah tertentu.
4. Ideologi corruption, ialah jenis korupsi ilegal maupun discretionery yang dimaksudkan
untuk mengejar tujuan kelompok.Contoh: Kasus skandal watergate adalah contoh
ideological corruption, dimana sejumlah individu memberikan komitmen mereka
terhadap presiden Nixon ketimbang kepada undang-undang atau hukum. Penjualan aset-
aset BUMN untuk mendukung pemenangan pemilihan umum.
FRAUD (Kecurangan)
Menurut G.Jack Bologna, Robert J.Lindquist dan Joseph T.Wells (1993:3).
Kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan
kepada si penipu. Kriminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan
dengan maksud jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan
merugikan korbannya secara financial.
Dari pengertian kecurangan (fraud) menurut Albrecht, kecurangan adalah istilah
umum, dan mencakup semua cara dimana kecerdasan manusia dipaksakan dilakukan oleh
satu individu untuk dapat menciptakan cara untuk mendapatkan suatu manfaat dari orang
lain dari representasi yang salah. Tidak ada kepastian dan invariabel aturan dapat
ditetapkan sebagai proporsi yang umum dalam mendefinisikan penipuan, karena
mencakup kejutan, tipu daya, cara-cara licik dan tidak adil oleh yang lain adalah curang
Ada tiga hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya fraud, yaitu dorongan yang
menyebabkan seseorang melakukan fraud (pressure), peluang yang
memungkinkan fraud terjadi (opportunity), dan elemen penting dalam terjadinya fraud,
dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya (rationalization).
Jenis fraud berdasarkan pelaku dikelompokkan menjadi:
1) Employee fraud (kecurangan pegawai), adalah kecurangan yang dilakukan oleh
pegawai dalam suatu organisasi kerja.
2) Management fraud (kecurangan manajemen), adalah kecurangan yang dilakukan
oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan
sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan
(stakeholders) yang terkait organisasinya.
Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), mencari atau
menemukan penyimpangan dalam suatu perusahaan itu sulit sebab penyimpangan
memiliki sifat dasar yang tertutup. Oleh karena itu, ACFE membuat suatu klasifikasi
yang disebut “ Fraud Tree”, yaitu sistem klasifikasi mengenai kemungkinan kecurangan
yang dilakukan oleh karyawan di dalam suatu perusahaan. Secara umum, klasifikasi
yang dilakukan terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Penyimpangan atas aset (asset missappropriation)
Penyelewengan terhadap aset (misappropriation of assets), adalah penyalahgunaan aset
perusahaan secara sengaja utk kepentingan pribadi, biasanya sering dilakukan oleh
pegawai (employee). Contohnya, penggelapan kas perusahaan, penggunaan fasilitas
untuk kepentingan pribadi.
2. Pernyataan palsu ( fraudulent statement )
Kecurangan dalam laporan keuangan (fradulent finacial reporting), adalah salah saji atau
pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para
pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh manajemen. Contohnya, overstating
asset, understating liabilities.
3. Korupsi (corruption)
Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan pihak
lain seperti suap dan korupsi, di mana hal ini merupakan jenis yang terbanyak terjadi di
negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih kurang
kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan.
Fraud jenis ini sering kali tidak dapat 11 dideteksi karena para pihak yang bekerja sama
menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah
penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan
(bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities), dan pemerasan secara
ekonomi (economic extortion) ( Albrech, 2009).
Apakah diperusahaan tempat anda bekerja terjadi tindakan korupsi ataupun penipuan?
Dan bagaimana perusahaan anda mengatasinya?
Hingga saat ini di perusahaan tempat saya bekerja tidak ada tindakan korupsi ataupun
penipuan. Akan tetapi perusahaan menerapkan tindakan pencegahan atau yang
disebut Compliance/Prevention of corruption (thorough fairness in business
practices), isinya antara lain:
Semua pihak yang terkait bekerja sesuai dengan Standar Etika Mizuno Corporation,
Mizuno mendorong dan mendukung kepatuhan yang ketat di bawah pengawasan Komite
CSR dan Komite Manajemen Risiko. Mizuno mendidik karyawannya untuk
memperdalam pemahaman mereka tentang undang-undang terkait untuk mencegah
terjadinya masalah. Mizuno juga memiliki sistem whistle-blowing, Mizuno Fair Play
Hotline, untuk mendeteksi dan memecahkan masalah secara cepat. Terbukti tidak ada
pelanggaran kepatuhan yang serius di Mizuno di tahun 2016. Upaya-upaya yang
dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran karyawan melalui pendidikan kepatuhan.
Peningkatan pemahaman dan kesadaran karyawan sangat penting untuk
kepatuhan yang menyeluruh dan ketat. Di tahun 2016, Mizuno memberikan
pendidikan kepatuhan sebagai bagian dari pendidikan perusahaan untuk tujuan
membantu peserta pelatihan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan pemikiran
hukum yang terkait dengan tugas mereka, dan memberikan pendidikan mengenai
masalah hukum yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan pengembangan,
penjualan dan fungsi lainnya kepada departemen terkait Ini secara teratur
memberikan pendidikan kepatuhan dalam upaya untuk memastikan bahwa
pengetahuan dan kesadaran berakar di antara semua anggota staf. Selanjutnya, dengan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kepatuhan karyawan, kami memberikan
komentar setiap bulan di papan pengumuman perusahaan di dalam kelompok kami, di
mana semua karyawan dapat belajar tentang Undang-Undang Anti Monopoli,
Undang-Undang yang Menentang Premi yang Tidak Dapat Disetujui dan Pernyataan
yang Menyesatkan, pentingnya kontrak, administrasi kontrak, pelestarian bukti dan
hak cipta penulis.
2. Mengoperasikan sistem whistle-blowing
Mizuno telah menyiapkan sistem whistle-blowing , yang disebut Mizuno Fair
Play Hotline dan Hotline Kepatuhan. Sistem ini dimaksudkan untuk mencegah serta
segera mendeteksi pelanggaran hukum, perilaku tidak etis, tindakan tidak adil, dan
jenis kesalahan lainnya. Selain itu, semua karyawan diminta untuk mengikuti survei
reguler dalam upaya memahami situasi dan permasalahan saat ini. Mizuno
berkomitmen untuk meningkatkan tingkat pemahaman dan keandalan sistem ini
melalui pendidikan di seluruh perusahaan, menyediakan kartu portabel yang berisi
rincian kontak Hotline untuk semua karyawan, dan kegiatan propagasi lainnya.
Dengan cara ini, kami memastikan bahwa masalah cepat terdeteksi dan ditangani.
3. Langkah-langkah untuk memastikan fair trade
Banyak pemasok dan mitra, termasuk pabrik kecil, terlibat dalam produk Mizuno.
Untuk melindungi pemasok dan memastikan perdagangan yang adil, Mizuno
mengajarkan karyawan divisi terkait tentang Undang-undang Subkontraktor
(Undang-Undang Menunda Keterlambatan Pembayaran Hasil Subkontrak, Dll kepada
Subkontraktor). Setiap kali seseorang dari Kantor Audit Internal Mizuno
mengunjungi pemasok, dia akan memeriksa apakah perdagangan yang adil sedang
dilakukan di sana. Sehubungan dengan melarang persaingan tidak sehat, kami
mengadakan pertemuan rutin setiap dua bulan sekali dengan pengacara perusahaan
yang ahli dalam Undang-Undang Anti Monopoli, dan kami menerima saran darinya
mengenai strategi dan konfirmasi distribusi komersial mengenai apakah transaksi
komersial di situs yang tepat.
4. Peningkatan kepatuhan global dalam Grup Mizuno
Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan global di dalam Grup Mizuno
sehingga kita dapat tumbuh lebih jauh pada tingkat global. Kami mengambil tindakan
terhadap kemungkinan risiko yang berdampak serius pada kelangsungan dan kinerja
bisnis dalam bisnis di luar negeri seperti di bawah ini.
 Kemungkinan resiko dalam bisnis di luar negeri
 Risiko ketidakadilan dan kesalahan karyawan, personil yang bersangkutan dan
pelancong bisnis dari anak perusahaan dan agen pendistribusian.
 Risiko membocorkan informasi melalui keamanan informasi yang tidak memadai.
 Kurangnya perhatian terhadap keragaman dan hak asasi manusia (agama, ras dan
sebagainya) dalam penyebaran produk global.
 Kualitas produk yang disediakan oleh OEM dan pemasok produk luar negeri.
(Risiko kecelakaan dan barang rusak)
 Penanggulangan terhadap risiko
Kami sedang berupaya meningkatkan sistem whistle-blowing pada lokasi bisnis
di luar negeri melawan risiko ketidakadilan dan kesalahan yang dilakukan oleh
karyawan mereka.
5. Isu masa depan harus ditangani
Sejalan dengan perubahan distribusi industri ritel olahraga yang baru-baru ini
terjadi, yang dilambangkan dengan perluasan ritel internet, kita perlu mengambil
langkah-langkah fleksibel mengenai transisi pasar. Mizuno kemudian akan
mengambil langkah-langkah berikut untuk menerapkan kampanye promosi yang adil
dan strategi penjualan merek:
 Konsultasi dengan otoritas administratif tentang Undang-Undang tentang Premi
yang Tidak Dapat Diakui dan Representasi yang menyesatkan, akumulasi
pengetahuan dan rumusan pedoman internal.
 Mendapatkan konfirmasi apakah transaksi komersial di situs sesuai dengan
pertemuan rutin dengan pengacara perusahaan yang ahli dalam UU Anti
Monopoli.
Sumber :
Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good
Governance.Corruption & Fraud. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA.
http://corp.mizuno.com/en/csr/operating_practices/compliance.aspx

More Related Content

What's hot

Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakterMakalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakterDidi Sisoeloeng AnRy
 
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannyaArtikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannyaArini Dyah
 
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia windari27
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...Rachmad Hidayat
 
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptorMakalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptorIka Nurrohmah
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017Basori Basori
 
12 031 milian a.b korupsi 41
12 031 milian a.b korupsi 4112 031 milian a.b korupsi 41
12 031 milian a.b korupsi 41fahmialzie
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaEry Arifullah
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfIntan Wachyuni
 
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTPLaporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTPyaumilannisa
 
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi Marlinda
 
Tugas makalah korupsi
Tugas makalah korupsiTugas makalah korupsi
Tugas makalah korupsiYuni Sist
 

What's hot (20)

Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Artikel korupsi
Artikel korupsiArtikel korupsi
Artikel korupsi
 
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakterMakalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
Makalah mengenai-kasus-hukum-dalam-bidang-ekonomi-pambangunan-karakter
 
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannyaArtikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
Artikel tentang korupsi di Indonesia serta cara penanganannya
 
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corruption & Fraud...
 
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptorMakalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
 
12 031 milian a.b korupsi 41
12 031 milian a.b korupsi 4112 031 milian a.b korupsi 41
12 031 milian a.b korupsi 41
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
 
Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Attendance lea meeting 17 march 2014
Attendance lea meeting 17 march 2014Attendance lea meeting 17 march 2014
Attendance lea meeting 17 march 2014
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
 
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTPLaporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia  revisi
Makalah upaya pemberantasan korupsi di indonesia revisi
 
Tugas makalah korupsi
Tugas makalah korupsiTugas makalah korupsi
Tugas makalah korupsi
 

Similar to STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI

BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...Bobby Sirait
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)SalmaHanifah14
 
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docStrategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docperi heriyanto
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasnetieli
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaSiti Nurjannah
 
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...Antoni Butarbutar
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...parluhutan silitonga
 
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsiiFakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsiiFikriArdian5
 
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...8gbagusindraslub
 
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Fathur Rohman
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptxcahyomeiyana
 
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsiKewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsistevenson2708
 
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiPPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiRiskymessyana99
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik monalisaibrahim
 

Similar to STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI (20)

BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.docStrategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional.doc
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uas
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
 
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsiiFakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
 
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
 
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
Materi 1 b pengertian dan prinsip anti korupsi 2010
 
Ppkn artikel ii
Ppkn artikel iiPpkn artikel ii
Ppkn artikel ii
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
 
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsiKewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
 
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiPPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik
 

More from warinah warinah

BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...warinah warinah
 

More from warinah warinah (9)

BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI

  • 1. Judul : Corruption & Fraud Tugas : Forum BE & GG minggu 13 Nama Mahasiswa : Warinah Nomor Induk Mahasiswa : 55117110088 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Korupsi adalah “penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaa, dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain.” Praktik yang korup menyangkut pemberian, penerimaan atau permintaan secara langsung atau tidak langsung, sesuatu yang berharga untuk mempengaruhi tindakan pihak lain secara tidak benar. Korupsi dapat terjadi jika ada peluang, keinginan, dan bobroknya system pengawasan dalam waktu yang bersamaan. Korupsi dapat dimulai dari mana saja, misalnya suap ditawarkan pada seorang pejabat, atau sebaliknya seorang pejabat, meminta atau bahkan dengan cara memaksa memberikan uang pelicin. Orang yang menawarkan suap karena ia menginginkan sesuatu yang bukan haknya dan ia menyuap pejabat supaya pejabat itu mengabaikan peraturan. Keinginan korupsi dapat timbul karena kemiskinan, tetapi peluang untuk melakukan korupsi dapat dibatasi dengan meumuskan strategi yang realistis Strategi untuk mengontrol korupsi harus berfokus pada 2 unsur yakni peluang dan keinginan. Peluang dapat dikurangi dengan cara mengadakan berubahan secara sistematis, sedangkan keinginan dapat dikurangi dengan cara membalikkan situasi kalkulasi resiko “untung rugi, resiko rendah” dengan cara menegakkan hukum, memberikan hukuman dengan efek jera secara efektif, dan menegakkan mekanisme akuntabilitas. Memberantas korupsi bukanlah tujuan akhir, melainkan perjuangan melawan perilaku jahat dalam pemerintah yang merupakan bagian dari tujuan yang lebih luas, yakni menciptakan pemerintahan yang efektif, adil, dan efisien melalui berbagai strategi sebagai berikut. 1. Reformasi Birokrasi Wewenang pejabat publik untuk mengambil keputusan dan kecenderungan menyalahgunakannya dapat diperkecil dengan cara memodivikasi struktur organisasi dan pengelolaan program-program publik. Perubahan ini akan memperkecil insentif untuk memberi suapdan dapat memperkecil jumlah transaksi dan memperbesar peluang bagi masyarakat unuk mendapat pelayanan publik yang baik. 2. Budaya Senjata yang paling ampuh dalam pertempuran melawan korupsi adalah menumbuhkan kultur demokratis dan egaliter. Ciri kultur demokrasi adalah keterbukaan dan pengabdian kepada keterbukaan. Pengawal keterbukaan yang paling efektif adalah warga negara yang terhimpun dalam organisasi-organisasi yang dibentuk untuk tujuan yang diharapkan. Dalam konteks ini pers yang bebas sangat dibutuhkan. Tanpa kebebasan untuk mengajukan pertanyaan atau untuk mengadakan perubahan, rakyat tetap tidak berdaya karena terperangkat dalam system demkrasi yang dangkal. 3. Kelembagaan
  • 2. Secara kelembagaaan ada fungsi-fungsi kunci yang harus dilakukan oleh tulang punggung pemberantasan korupsi, baik pada tingkat prefentif, detektif, maupun represif. Harmonisasi kinerja antara lembaga kejaksaan agung, POLRI, badan pemeriksaan keuangan (BPK), dan KPK memegang peran penting dalam mensukseskan pemberantasan. Hanya disayangkan, saat ini tumpang tindih wewenang dan persaingan tidak sehat membayangi kinerja beberapa lembaga tersebut. Perseteruan antara KPK dan POLRI, atau POLRI dan kejaksaan agung merupakan salah satu contoh ketidak harmonisan tersebut. 4. Integrasi Sistem Pemberantasan Korupsi Tujuan pokok pembangunan sistem integritas nasional adalah membuat tindak pidana korupsi menjadi tindakan yang mempunyai “risiko tinggi” dan memberi “hasil sedikit”. Sistem itu dirancang untuk memastikan jangan sampai korupsi dapat terjadi, bukan mengandalkan sanksi hukum setelah korupsi terjadi. Integrasi sistem pemberantasan korupsi mencakup pilar-pilar; eksekutif, parlemen, peradilan, pelayanan publik, lembaga pengawas (BPK, KPK), masyarakat sipil dan media massa. Integrasi sistem pemberantasan korupsi membutuhkan identifikasi sistematis mengenai kelemahan dan peluang untuk memperkuat dan memperkokoh setiap pilar sehingga bersamasama menjadi kerangka yang kokoh. Untuk mewujudkan pelaksanaan proses kerja penanganan tindak pidana korupsi yang lancar, perlu dibuat:Pertama, sistem dan prosedur kerja antar instansi yang terkait denganCore Unit. Kedua, standar pelaporan yang akan di pakai sebagai dokumen antar instansi. Ketiga, penjadwalan pertemuan regular untuk pembahasan masalah-masalah yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi, agar dapat diwujudkan persamaan persepsi atas suatu masalah. 5. Sumber Daya Manusia Upaya untuk memberantas kemiskinan etika dan meningkatkan kesadaran adalah mutlak diperlukan, karenanya sumber daya manusia yang unggul harus terus di bangun terutama melalui pendidikan. Sumber daya masyarakat yang seperti itu merupakan landasan yang sangat penting bagi sistem integritas nasional dalam pemberantasan korupsi. Masyarakat yang kurang terdidik dan apatis tidak tahu hak-haknya dan bersikap menyerah pada penyalahgunaan wewenang oleh pejabat, sementara pejabat pemerintahan yang tidak berprinsip hanya akan mengikuti arus dominan yang ada di lingkungan kerjanya tanpa bisa berpikir kritis dalam memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya. 6. Infrastruktur Infrastruktur yang di maksud disini adalah lembaga trias politika yang meliputi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Berjalannya fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif pada koridor hak dan kewajibannya masing-masing akan memberikan kontribusi yang diharapkan dalam pemberantasan korupsi. Sebaliknya jika tidak, maka berarti infrastruktur politik nasional ini perlu dibenahi sehingga lembaga tersebut berfungsi sebagaimana mestinya dan pada akhirnya mendukung upaya pemberantasan korupsi nasional.
  • 3. Konsep yang tepat untuk dapat mengurangi tindakan korupsi dan penipuan di segala aspek kehidupan: Melalui Pendidikan,Proses pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan membudaya. Jika korupsi merupakan suatu gejala kebudayaan dalam masyarakat Indonesia maka dalah tanggung jawab moral pendidkan nasional untuk membenahi sebagai upaya pemberantasan korupsi. Korupsi adalah pelanggaran moral, oleh sebab itu merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan akademis dari pendidikan nasional untuk memberantasnya. Konsep lain untuk mengurangi tindakan korupsi ini yaitu melalui : a. Pemberlakuan kebijakan pemerintah yang mengharuskan para petinggi partai, pejabat, dan pegawai pemerintah untuk melaporkan hal-hal pribadi seperti membangun atau membeli rumah, mengirim anak belajar ke luar negeri sampai upacara pernikahan anak untuk menjaga stabilitas dan integrasi sistem politik. b. Memberikan hukuman yang berat bagi koruptor. Sumber: Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance. Corruption & Fraud. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA. http://sarfaraazyusuf.blogspot.co.id/2016/03/pemberantasan-korupsi-konsep-strategi.html
  • 4. Judul : Corruption & Fraud Tugas : Quiz BE & GG minggu 13 Nama Mahasiswa : Warinah Nomor Induk Mahasiswa : 55117110088 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA CORRUPTION (KORUPSI) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan, dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain.” Praktik yang korup menyangkut pemberian, pemberian, penerimaan atau permintaan, secara langsung atau tidak langsung, sesuatu yang berharga untuk mempengaruhi tindakan pihak lain secara tidak benar Di dalam tindakan korupsi terdapat contoh-contoh kecurangan yang berkaitan dengan konflik kepentingan, yaitu: 1) Bribery atau penyuapan merupakan tindakan pemberian atau penerimaan sesuatu yang bernilai dengan tujuan untuk mempengaruhi tindakan orang yang menerima. 2) Kickback merupakan salah satu bentuk penyuapan dimana penjual dengan ikhlas memberikan sebagain hasil penjualanya kembali ke pembeli. 3) Bid rigging adalah skema dimana karyawan membantu sebuah vendor untuk memenangkan suatu kontrak dengan perusahaan. 4) Illegal gratuities adalah pemberian atau hadiah yang merupakan bentuk terselubung dari penyuapan. Menurut Beveniste dalam Suyatno korupsi didefenisikan dalam 4 jenis yaitu sebagai berikut: 1. Discretionery corupption, ialah korupsi yang dilakukan karena adanya kebebasan dalam menentukan kebijakan, sekalipun nampaknya bersifat sah, bukanlah praktik- praktik yang dapat diterima oleh para anggota organisasi. Contoh : Seorang pelayan perizinan Tenaga Kerja Asing, memberikan pelayanan yang lebih cepat kepada ”calo”, atau orang yang bersedia membayar lebih, ketimbang para pemohon yang biasa-biasa saja. Alasannya karena calo adalah orang yang bisa memberi pendapatan tambahan. 2. Illegal corupption, ialah suatu jenis tindakan yang bermaksud mengacaukan bahasa atau maksud-maksud hukum, peraturan dan regulasi hukum.Contoh: di dalam peraturan lelang dinyatakan bahwa untuk pengadaan barang jenis tertentu harus melalui proses pelelangan atau tender. Tetapi karena waktunya mendesak (karena turunnya anggaran terlambat), maka proses itu tidak dimungkinkan. Untuk pemimpin proyek mencari dasar hukum mana yang bisa mendukung atau memperkuat pelaksanaan sehingga tidak disalahkan oleh inspektur. Dicarilah pasal-pasal dalam peraturan yang memungkinkan untuk bisa digunakan sebagai dasar hukum guna memperkuat sahnya pelaksanaan tender. Dalam pelaksanaan proyek seperti kasus ini, sebenarnya sah atau tidak sah, bergantung pada bagaimana para pihak menafsirkan peraturan yang berlaku. Bahkan dalam beberapa
  • 5. kasus, letak illegal corruption berada pada kecanggihan memainkan kata-kata; bukan substansinya. 3. Mercenery corruption, ialah jenis tindak pidana korupsi yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan pribadi, melalui penyalahgunaan wewenang dan 22 kekuasaan. Contoh: Dalam sebuah persaingan tender, seorang panitia lelang mempunyai kewenangan untuk meluluskan peserta tender. Untuk itu secara terselubung atau terang-terangan ia mengatakan untuk memenangkan tender peserta harus bersedia memberikan uang ”sogok” atau ”semir” dalam jumlah tertentu. 4. Ideologi corruption, ialah jenis korupsi ilegal maupun discretionery yang dimaksudkan untuk mengejar tujuan kelompok.Contoh: Kasus skandal watergate adalah contoh ideological corruption, dimana sejumlah individu memberikan komitmen mereka terhadap presiden Nixon ketimbang kepada undang-undang atau hukum. Penjualan aset- aset BUMN untuk mendukung pemenangan pemilihan umum. FRAUD (Kecurangan) Menurut G.Jack Bologna, Robert J.Lindquist dan Joseph T.Wells (1993:3). Kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada si penipu. Kriminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan korbannya secara financial. Dari pengertian kecurangan (fraud) menurut Albrecht, kecurangan adalah istilah umum, dan mencakup semua cara dimana kecerdasan manusia dipaksakan dilakukan oleh satu individu untuk dapat menciptakan cara untuk mendapatkan suatu manfaat dari orang lain dari representasi yang salah. Tidak ada kepastian dan invariabel aturan dapat ditetapkan sebagai proporsi yang umum dalam mendefinisikan penipuan, karena mencakup kejutan, tipu daya, cara-cara licik dan tidak adil oleh yang lain adalah curang Ada tiga hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya fraud, yaitu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud (pressure), peluang yang memungkinkan fraud terjadi (opportunity), dan elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya (rationalization). Jenis fraud berdasarkan pelaku dikelompokkan menjadi: 1) Employee fraud (kecurangan pegawai), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja. 2) Management fraud (kecurangan manajemen), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait organisasinya.
  • 6. Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), mencari atau menemukan penyimpangan dalam suatu perusahaan itu sulit sebab penyimpangan memiliki sifat dasar yang tertutup. Oleh karena itu, ACFE membuat suatu klasifikasi yang disebut “ Fraud Tree”, yaitu sistem klasifikasi mengenai kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan di dalam suatu perusahaan. Secara umum, klasifikasi yang dilakukan terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. Penyimpangan atas aset (asset missappropriation) Penyelewengan terhadap aset (misappropriation of assets), adalah penyalahgunaan aset perusahaan secara sengaja utk kepentingan pribadi, biasanya sering dilakukan oleh pegawai (employee). Contohnya, penggelapan kas perusahaan, penggunaan fasilitas untuk kepentingan pribadi. 2. Pernyataan palsu ( fraudulent statement ) Kecurangan dalam laporan keuangan (fradulent finacial reporting), adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh manajemen. Contohnya, overstating asset, understating liabilities. 3. Korupsi (corruption) Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, di mana hal ini merupakan jenis yang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat 11 dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities), dan pemerasan secara ekonomi (economic extortion) ( Albrech, 2009). Apakah diperusahaan tempat anda bekerja terjadi tindakan korupsi ataupun penipuan? Dan bagaimana perusahaan anda mengatasinya? Hingga saat ini di perusahaan tempat saya bekerja tidak ada tindakan korupsi ataupun penipuan. Akan tetapi perusahaan menerapkan tindakan pencegahan atau yang disebut Compliance/Prevention of corruption (thorough fairness in business practices), isinya antara lain: Semua pihak yang terkait bekerja sesuai dengan Standar Etika Mizuno Corporation, Mizuno mendorong dan mendukung kepatuhan yang ketat di bawah pengawasan Komite CSR dan Komite Manajemen Risiko. Mizuno mendidik karyawannya untuk memperdalam pemahaman mereka tentang undang-undang terkait untuk mencegah terjadinya masalah. Mizuno juga memiliki sistem whistle-blowing, Mizuno Fair Play
  • 7. Hotline, untuk mendeteksi dan memecahkan masalah secara cepat. Terbukti tidak ada pelanggaran kepatuhan yang serius di Mizuno di tahun 2016. Upaya-upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kesadaran karyawan melalui pendidikan kepatuhan. Peningkatan pemahaman dan kesadaran karyawan sangat penting untuk kepatuhan yang menyeluruh dan ketat. Di tahun 2016, Mizuno memberikan pendidikan kepatuhan sebagai bagian dari pendidikan perusahaan untuk tujuan membantu peserta pelatihan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan pemikiran hukum yang terkait dengan tugas mereka, dan memberikan pendidikan mengenai masalah hukum yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan pengembangan, penjualan dan fungsi lainnya kepada departemen terkait Ini secara teratur memberikan pendidikan kepatuhan dalam upaya untuk memastikan bahwa pengetahuan dan kesadaran berakar di antara semua anggota staf. Selanjutnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kepatuhan karyawan, kami memberikan komentar setiap bulan di papan pengumuman perusahaan di dalam kelompok kami, di mana semua karyawan dapat belajar tentang Undang-Undang Anti Monopoli, Undang-Undang yang Menentang Premi yang Tidak Dapat Disetujui dan Pernyataan yang Menyesatkan, pentingnya kontrak, administrasi kontrak, pelestarian bukti dan hak cipta penulis. 2. Mengoperasikan sistem whistle-blowing Mizuno telah menyiapkan sistem whistle-blowing , yang disebut Mizuno Fair Play Hotline dan Hotline Kepatuhan. Sistem ini dimaksudkan untuk mencegah serta segera mendeteksi pelanggaran hukum, perilaku tidak etis, tindakan tidak adil, dan jenis kesalahan lainnya. Selain itu, semua karyawan diminta untuk mengikuti survei reguler dalam upaya memahami situasi dan permasalahan saat ini. Mizuno berkomitmen untuk meningkatkan tingkat pemahaman dan keandalan sistem ini melalui pendidikan di seluruh perusahaan, menyediakan kartu portabel yang berisi rincian kontak Hotline untuk semua karyawan, dan kegiatan propagasi lainnya. Dengan cara ini, kami memastikan bahwa masalah cepat terdeteksi dan ditangani. 3. Langkah-langkah untuk memastikan fair trade Banyak pemasok dan mitra, termasuk pabrik kecil, terlibat dalam produk Mizuno. Untuk melindungi pemasok dan memastikan perdagangan yang adil, Mizuno mengajarkan karyawan divisi terkait tentang Undang-undang Subkontraktor (Undang-Undang Menunda Keterlambatan Pembayaran Hasil Subkontrak, Dll kepada Subkontraktor). Setiap kali seseorang dari Kantor Audit Internal Mizuno mengunjungi pemasok, dia akan memeriksa apakah perdagangan yang adil sedang dilakukan di sana. Sehubungan dengan melarang persaingan tidak sehat, kami mengadakan pertemuan rutin setiap dua bulan sekali dengan pengacara perusahaan
  • 8. yang ahli dalam Undang-Undang Anti Monopoli, dan kami menerima saran darinya mengenai strategi dan konfirmasi distribusi komersial mengenai apakah transaksi komersial di situs yang tepat. 4. Peningkatan kepatuhan global dalam Grup Mizuno Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan global di dalam Grup Mizuno sehingga kita dapat tumbuh lebih jauh pada tingkat global. Kami mengambil tindakan terhadap kemungkinan risiko yang berdampak serius pada kelangsungan dan kinerja bisnis dalam bisnis di luar negeri seperti di bawah ini.  Kemungkinan resiko dalam bisnis di luar negeri  Risiko ketidakadilan dan kesalahan karyawan, personil yang bersangkutan dan pelancong bisnis dari anak perusahaan dan agen pendistribusian.  Risiko membocorkan informasi melalui keamanan informasi yang tidak memadai.  Kurangnya perhatian terhadap keragaman dan hak asasi manusia (agama, ras dan sebagainya) dalam penyebaran produk global.  Kualitas produk yang disediakan oleh OEM dan pemasok produk luar negeri. (Risiko kecelakaan dan barang rusak)  Penanggulangan terhadap risiko Kami sedang berupaya meningkatkan sistem whistle-blowing pada lokasi bisnis di luar negeri melawan risiko ketidakadilan dan kesalahan yang dilakukan oleh karyawan mereka. 5. Isu masa depan harus ditangani Sejalan dengan perubahan distribusi industri ritel olahraga yang baru-baru ini terjadi, yang dilambangkan dengan perluasan ritel internet, kita perlu mengambil langkah-langkah fleksibel mengenai transisi pasar. Mizuno kemudian akan mengambil langkah-langkah berikut untuk menerapkan kampanye promosi yang adil dan strategi penjualan merek:  Konsultasi dengan otoritas administratif tentang Undang-Undang tentang Premi yang Tidak Dapat Diakui dan Representasi yang menyesatkan, akumulasi pengetahuan dan rumusan pedoman internal.  Mendapatkan konfirmasi apakah transaksi komersial di situs sesuai dengan pertemuan rutin dengan pengacara perusahaan yang ahli dalam UU Anti Monopoli.
  • 9. Sumber : Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance.Corruption & Fraud. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA. http://corp.mizuno.com/en/csr/operating_practices/compliance.aspx