2. Nama anggota
I Ketut Nanda Dangin Suteja (08)
I Nyoman Brahmanda Acarya Dewa (10)
I Putu Denny Anggara Putra (11)
Ni Komang Anita Susiana Puspita Wati (25)
Ni Luh Gustina Dewi (26)
Rizky Ayu Chahya Ningsih (33)
3. Pembahasan
Yang Perlu Diketahui
Pengertian Korupsi
01
Penyebab Terjadinya Korupsi
02
Korupsi Berdampak Besar Pada Indonesia
03
Hukuman Bagi Para Koruptor
04
Cara Mengatasi Korupsi
05
Saran
06
4. Apa yang dimaksud
dengan korupsi
Korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang
atau suatu organisasi yang dipercayakan dalam suatu jabatan kekuasaan, untuk memperoleh
keuntungan yang haram atau penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi seseorang.
Korupsi dapat melibatkan banyak kegiatan yang meliputi penyuapan, penjualan pengaruh dan
penggelapan dan mungkin juga melibatkan praktik yang legal di banyak negara. Korupsi politik
terjadi ketika pejabat atau pegawai pemerintah lainnya bertindak dengan kapasitas resmi untuk
keuntungan pribadi. Korupsi paling umum terjadi di kleptokrasi, oligarki, negara-narkoba, dan
negara bagian mafia.
5. Sifat selalu merasa kurang
Tindak pidana korupsi dapat terjadi karena adanya wewenang. Wewenang umumnya
disertai dengan hak pemegang wewenang. Namun bila seseorang memiliki sifat selalu
merasa kurang, maka dapat muncul rasa rakus atau serakah, seperti dikutip dari Suara
Generasi tentang Budaya Antikorupsi oleh Umi Fitriani, dkk.
A.
Moral lemah
Seseorang yang moralnya tidak kuat cenderung mudah tergoda untuk melakukan
korupsi. Godaan dan tekanan ini dapat muncul dari atasan, teman setingkat, bawahan,
atau pihak lain yang memberikan celah korupsi, seperti dikutip dari Etika Administrasi
Publik oleh Rudiyansyah, S.Sos, M.AP. dan Dahlan, S.Pd., M.Pd., M.SI.
B
Faktor Penyebab Korupsi dari Aspek Internal
. Penghasilan kurang mencukupi
Penghasilan seorang pegawai dari sebuah pekerjaan seharusnya memenuhi
atau sejalan dengan kebutuhan hidup yang wajar. Jika tidak, maka
seseorang cenderung berusaha memenuhinya dengan berbagai cara.
C
6. . Kebutuhan hidup yang mendesak
Pada situasi terdesak terkait ekonomi, dapat terbuka ruang bagi
seseorang untuk menempuh jalan pintas baik maupun buruk.
Salah satu jalan pintas yang buruk yaitu korupsi.
D
Faktor Penyebab Korupsi dari Aspek Internal
Gaya hidup konsumtif
Kehidupan di kota besar kerap mendorong gaya hidup seseorang
berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif berisiko membuka celah korupsi
demi memenuhi kebutuhan hidup jika tidak diimbangi dengan pendapatan
memadai
E
Malas atau tidak mau bekerja
Sejumlah orang ingin mendapat hasil dari suatu pekerjaan tanpa berusaha.
Sifat malas ini berisiko memicu seseorang melakukan cara yang mudah dan
cepat demi mencapai tujuan. Salah satu cara tersebut adalah korupsi.
F
7. Selanjutnya Mc Mullan (1961)
menyatakan bahwa akibat korupsi
adalah ketidakefisienan, ketidakadilan,
rakyat tidak mempercayai pemerintah,
memboroskan sumber-sumber negara,
tidak mendorong perusahaan untuk
berusaha terutama perusahaan asing,
ketidakstabilan politik, pembatasan
dalam kebijaksanaan pemerintah dan
tidak represif Berdasarkan pendapat
para ahli di atas, maka dapat
disimpulkan akibat-akibat
Korupsi Berdampak Besar
Bagi Indonesia korupsi diatas adalah sebagai berikut:
-Tata ekonomi seperti larinya modal
keluar negeri, gangguan terhadap
perusahaan, gangguan penanaman
modal.
-Tata sosial budaya seperti revolusi
sosial, ketimpangan sosial,
-Tata politik seperti pengambil alihan
kekuasaan, hilangnya bantuan luar
negeri,
hilangnya kewibawaan pemerintah,
ketidakstabilan politik.
8. Hukuman bagi para koruptor
Pasal 603. Setiap Orang yang secara melawan
hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri, orang lain, atau korporasi yang
merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 2 tahun dan paling lama 20 tahun.
9. 1. Membenarkan transaksi yang dahulunya dilarang dengan menentukan sejumlah
pembayaran tertentu.
2. Membuat struktur baru yang mendasarkan bagaimana keputusan dibuat.
3. Melakukan perubahan organisasi yang akan mempermudah masalah pengawasan dan
pencegahan kekuasaan yang terpusat, rotasi penugasan, wewenang yang saling tindih
organisasi yang sama, birokrasi yang saling bersaing, dan penunjukan instansi pengawas adalah
saran-saran yang secara jelas diketemukan untuk mengurangi kesempatan korupsi.
4. Bagaimana dorongan untuk korupsi dapat dikurangi dengan jalan meningkatkan ancaman.
5. Korupsi adalah persoalan nilai. Nampaknya tidak mungkin keseluruhan
korupsi dibatasi, tetapi memang harus ditekan seminimum mungkin, agar beban korupsi
organisasional maupun korupsi sestimik tidak terlalu besar sekiranya ada sesuatu pembaharuan
struktural, barangkali mungkin untuk mengurangi kesempatan dan dorongan untuk korupsi
dengan adanya perubahan organisasi.
Cara mengatasi korupsi
10. Saran
1. Indonesia harus mencontoh negara China dalam
memberantas korupsi, yaitu dengan hukuman mati.
2. Namun perlu diingat, hukum yang berat belum sepenuhnya
dapat menghilangkan korupsi dari sebuah negara. Kerja sama
yang baik dari Pemerintah, Lembaga Keadilan, Media Massa, dan
Masyarakat mempunyai andil besar dalam perang besar
memberatas korupsi.