SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
FAKTOR – FAKTOR
PENYEBAB
KORUPSI
PERTEMUAN KE 2
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor penyebab korupsi secara internal ;
2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor penyebab korupsi secara external.
SUB POKOK BAHASAN
A. Faktor Penyebab Internal
1. Aspek Sifat Tamak
2. Gaya Hidup Konsumtif
3. Moral
B. Faktor Penyebab External
1. Aspek Sosial
2. Aspek Politik
3. Aspek Hukum
4. Aspek Ekonomi
5. Aspek Organisasi
Menempatkan korupsi sebagai masalah keserakahan elite yang telah
mencoreng citra bangsa di mata internasinal, sangatlah wajar apabila
kampanye anti kerakusan dijadikan sebagai salah satu criminal policy
non-punitif untuk memberantas korupsi banyak faktor, sebagai penyebab
terjadinya korupsi, tapi sebenarnya berpusat pada satu hal, yakni
toleransi terhadap korupsi lebih banyak wicara dan upacara ketimbang
aksi dan empati terhadap perilaku antikorupsi untuk itu mencermati
faktor penyebab terjadinya korupsi sangatlah tepat sebagai langkah
awal bergerak menuju pemberantasan korupsi yang riil.
Apabila disederhanakan penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor
internal dan factor eksternal, faktor internal merupakan penyebab korupsi
yang datang dari diri pribadi sedang faktor eksternal adalah faktor penyebab
terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar.
Faktor internal terdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya keimanan,
kejujuran, rasa malu, aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup
konsumtif dan aspek sosial seperti keluarga yang mendorong seseorang
untuk berperilaku korup.
A. Faktor Penyebab Internal
Faktor internal, merupakan faktor pendorong korupsi yang berasal dari dalam sertiap
individu, Faktor internal dapat diperinci menjadi :
1. Sifat tamak / rakus manusia
Sifat tamak merupakan sifat yang berasal dari dalam diri setiap individu. Hal itu
terjadi ketika seseorang mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri dan tidak
pernah merasa puas terhadap apa yang telah dimiliki. Secara bahasa tamak berarti
rakus hatinya. Sedang menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta)
terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum ari makna tersebut bisa difahami,
bahwa tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersiat kebendaan tanpa
memperhitungkan mana yang halal dan haram. Tamak harta adalah keinginan yang
besar untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya yang dipicu oleh cinta harta
secara berlebihan, seringkali juga dipicu oleh interaksi dalam pergaulan dengan pola
hidup hedonisme dan konsumtif.
2. Gaya Hidup Konsumtif
Pada era modern ini, terutama kehidupan di kota-kota besar merupakan hal yang
sering mendorong terjadinya gaya hidup konsumtif. Oleh karena itu, apabila perilaku
konsumtif tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai, maka hal tersebut
akan membuka peluang seseorang untuk melakukan berbagai Tindakan demi
memenuhi hajatnya, salah satu dari Tindakan tersebut bisa jadi korupsi.
3. Moral
Seseorang yang mempunyai moral yang lemah cenderun mudah tergoda untuk
melakukan Tindakan korupsi . Godaan ini bisa berasal atasan, temen sejawat
bawahan atau pihak lain yang memberi kesempatan untuk melakukan korupsi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa aspek moral, misalnya lemahnya keimanan,
kejujuran, rasa malu, dapat mendorong seseorang untuk berperilaku korup.
B. Faktor Penyebab External
1. Aspek Sosial
Apabila faktor internal sangat berhubungan dengan sifat dan dari diri manusia
tersebut maka Faktor ekternal merupakan factor pemicu terjadinya korupsi yang
berasal dari luar diri perilaku.
Mencermati realita dalam masyarakat yang berpotensi memberi peluang korupsi
antara lain :
1) Nilai-nilai dan budaya di masyarakat yang mendukung terjadinya korupsi. Misalnya
masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan yang dimilikinya.
2) Masyarakat menganggap bahwa korban yang mengalami kerugian akibat korupsi
adalah negara. Padahal justru pada akhirnya kerugian terbesar dialami oleh
masyarakat sendiri. Contohnya akibat korupsi anggaran pembangunan berkurang.
3) Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat dalam perilaku korupsi. Setiap
Tindakan korupsi pasti melibatkan masyarakat, namun masyarakat justru terbiasa
terlibat dalam korupsi sehari-hari dengan cara-cara terbuka.
4) Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi dapat dicegah dan diberantas bila
masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi.
2. Aspek Politik
Pada kenyataanya ruang politik merupakan salah satu sarana melakukan
korupsi. Hal ini dapat dilihat bahwa Ketika terjadi instabilitas politik atau
Ketika politisi mempunya Hasrat untuk mempertahankan kekuasaannya.
Dari sisi moral politik, control social terhadap pejabat public bukanlah
persoalan boleh atau tidak boleh, tapi suatu keharusan. Asumsi dasarnya
adalah bahwa sebuah negara demokrasi harus menjunjung tinggi moral
politik. “ Pemerintah merupakan pelaksana kehendak rakyat”. Dalam segi
ini, adalah hal yang sangat wajar kalua rakyat meminta penjelasan dan
pertanggungjawaban seorang pejabat public, apalagi menyangkut
penyalahgunaan kekuasaan.
3. Aspek Hukum
Hukum bisa menjadi factor terjadinya korupsi dilihat dari dua sisi, disatu sisi dari aspek
perundang-undangan, dan disisi lain dari lemahnya penegak hukum. Hal lain yang menjadikan
hukum sebagai sarana korupsi adalah tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan aturan-
aturan yang diskriminatif dan tidak adil, rumusan yang tidal jelas dam tegas sehingga
menimbulkan multi tafsir, serta terjadinya kontradiksi dan overlapping dengan aturan lain.
Dapat dikatakan bahwa, faaktor-faktor potensial menghambat proses penegakan hukum adalah :
1) Aturan hukum itu sendiri
2) Aparat penegak hukum
3) Sarana dan prasarana
4) Organisasi / kelembagaan hukum
5) Masyarakat
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa upaya penegakan hukum, utamanya terhadap korupsi
haruslah komprhensif. Komponen regulasi (perundang-undangan) akan dipengaruhi oleh
komponen structural (aparatur hukum) dan komponen kultural (budaya hukum masyarakatnya).
Kelemahan dalam upaya penegakan hukum yang disebabkan oleh lemahnya komponen-
komponnen sistem hukum tersebut di atas, akan berdampak tidak baik atau paling tidak justru
akan menjadi faktor kriminogen.
Praktik penegakan hukum seharusnya lebih mengandalkan kebijaksanaan para pelaku hukum,
yaitu hakim, polisi, jaksa, dan pengacara dalam memaknai hukum kini dan disini. Hakim, polisi,
jaksa, dan pengacara yang sebenarnya menjadi ujung tombak perjuangan penegakan hukum.
Untuk mewujudkan penegakan hukum progresif, mereka harus bertindak sebagai a creative
lawyer.
4. Aspek Ekonomi
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dapat
dilihat Ketika pendapatan atau gaji yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya,
maka seseorang berpotensi melakukan Tindakan korupsi demi terpenuhinya kebutuhan.
Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama korupsi. Korupsi merupakan
salah satu penyebab pendapatan rendah dan memainkan peran penting dalam
menimbulkan jebakan kemiskinan
5. Aspek Organisasi
Organisasi dalam hal ini organisasi dalam arti yang luas, termasuk system
pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau
dimana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka
peluang atau kesempatan terjadinya korupsi.
Aspek-aspek penyebab korupsi dalam sudut pandang organisasi meliputi:
1) Kurang adanya sikap keteladanan Pemimpin
2) Tidak adanya kultur / Budaya Organisasi yang benar
3) Kurang memadainya sistem akuntabilitas
4) Kelemahan system pengendalian manajemen
Tujuan organisasi juga berfungsi menyediakan pedoman-pedoman (praktis) bagi para
anggotanya. Dalam fungsinya yang demikian tujuan organisasi menghubungkan para
anggotanya dengan berbagai tata cara dalam kelompok. Hal ini dikarenakan sebuah organisasi
dapat berfungsi dengan baik, hanya bila anggotanya bersedia mengintegrasikan diri di bawah
sebuah pola tingkah laku ( normative ), sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan bersama
hanya mungkin apabila anggota-anggota bersedia mematuhi dan mengikuti “aturan permainan”
yang telah ditentukan disinilah letaknya bila kurang ada teladan dari pimpinan bisa memicu
perilaku korup.
United Nations Convention Againts Corruption tahun 2003 memuat sejumlah rekomendasi
untuk melawan korupsi. Beberapa diantaranya penting diperhatikan dalam upaya kita
memberantas korupsi di tanah air, karena kita belum maksimal melakukan semua itu
Pertama
Memberantas korupsi tidak hanya terbatas pada pelarangan korupsi, tapi juga pelarangan
penyuapan transnasional, penyuapan pengurangan pajak, tranparansi dalam pengadaan
barang/jasa pemerintah, bantuan hukum yang saling menguntungkan, anti money
laundering dan pemulihan asset.
Kedua
Terkait dengan money laundering, perlu melembagakan regulasi domestic yang
komphrehensif dan rezim pengawasan terhadap lemebaga perbankan dan Lembaga
keuangan non bank, termasuk orang dan badan hukum yang menyediakan jasa formal atau
informal untuk transmisi uang atau barang hasil kejahatan.
Ketiga
Semua administrasi, regulasi, penegakan hukum, dan badan lainnya yang diperuntuka bagi
upaya pemberantasan korupsi, harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama dan
pertukaran informasi pada tingkat nasional dan internasional.
Keempat
Dalam mempersempit ruang korupsi, maka perlu program nyata untuk meningkatkan
akuntabilitas dan tranparansi, serta peningkatan integritas dunia peradilan.
Kelima
Dalam sektor swasta, perlu upaya peningkatan kerja sama antara Lembaga penegakan
hukum dan entitas swasta, kontrol internal akuntansi yang tepat, membangun kerangka
kerja pengawasan yang layak bagi institusi-institusi keuangan, mempromosi transparansi
diantara entitas swasta, pencegahan penyalahgunaan prosedur publik yang mengatur
entitas swasta, dan melaksanakan pembatasan terhadap aktivitas profesional dari mantan
pejabat publik. Bukan hal yang terlalu sulit untuk mewujudkan semua itu jika memang
sungguh-sungguh berkehendak mengelinir korupsi.

More Related Content

Similar to Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii

BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...Riyoko Yudhi Wibowo
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)SalmaHanifah14
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik monalisaibrahim
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasnetieli
 
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxUnsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxDarmapoeteraMaulana
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017Basori Basori
 
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMuhammad Iqbal
 
Pendidikan anti korupsi - Hubungan faktor penyebab korupsi dan dampak korupsi...
Pendidikan anti korupsi - Hubungan faktor penyebab korupsi dan dampak korupsi...Pendidikan anti korupsi - Hubungan faktor penyebab korupsi dan dampak korupsi...
Pendidikan anti korupsi - Hubungan faktor penyebab korupsi dan dampak korupsi...Idik Saeful Bahri
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahanmonalisaibrahim
 
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...basrizal82
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiSeptian Muna Barakati
 
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan TinggiPendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan TinggiErhaSyam
 
FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI.ppt
FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI.pptFAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI.ppt
FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI.pptAnggaWinata5
 
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptxSuriskaDestriyanti
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 

Similar to Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii (20)

BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uas
 
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxUnsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
 
1
11
1
 
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
 
Pendidikan anti korupsi - Hubungan faktor penyebab korupsi dan dampak korupsi...
Pendidikan anti korupsi - Hubungan faktor penyebab korupsi dan dampak korupsi...Pendidikan anti korupsi - Hubungan faktor penyebab korupsi dan dampak korupsi...
Pendidikan anti korupsi - Hubungan faktor penyebab korupsi dan dampak korupsi...
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahan
 
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
 
Penyebab Korpusi.pptx
Penyebab Korpusi.pptxPenyebab Korpusi.pptx
Penyebab Korpusi.pptx
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan TinggiPendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
 
FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI.ppt
FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI.pptFAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI.ppt
FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI.ppt
 
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 

Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii

  • 2. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor penyebab korupsi secara internal ; 2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor penyebab korupsi secara external. SUB POKOK BAHASAN A. Faktor Penyebab Internal 1. Aspek Sifat Tamak 2. Gaya Hidup Konsumtif 3. Moral B. Faktor Penyebab External 1. Aspek Sosial 2. Aspek Politik 3. Aspek Hukum 4. Aspek Ekonomi 5. Aspek Organisasi
  • 3. Menempatkan korupsi sebagai masalah keserakahan elite yang telah mencoreng citra bangsa di mata internasinal, sangatlah wajar apabila kampanye anti kerakusan dijadikan sebagai salah satu criminal policy non-punitif untuk memberantas korupsi banyak faktor, sebagai penyebab terjadinya korupsi, tapi sebenarnya berpusat pada satu hal, yakni toleransi terhadap korupsi lebih banyak wicara dan upacara ketimbang aksi dan empati terhadap perilaku antikorupsi untuk itu mencermati faktor penyebab terjadinya korupsi sangatlah tepat sebagai langkah awal bergerak menuju pemberantasan korupsi yang riil.
  • 4. Apabila disederhanakan penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan factor eksternal, faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi sedang faktor eksternal adalah faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar. Faktor internal terdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif dan aspek sosial seperti keluarga yang mendorong seseorang untuk berperilaku korup.
  • 5. A. Faktor Penyebab Internal Faktor internal, merupakan faktor pendorong korupsi yang berasal dari dalam sertiap individu, Faktor internal dapat diperinci menjadi : 1. Sifat tamak / rakus manusia Sifat tamak merupakan sifat yang berasal dari dalam diri setiap individu. Hal itu terjadi ketika seseorang mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri dan tidak pernah merasa puas terhadap apa yang telah dimiliki. Secara bahasa tamak berarti rakus hatinya. Sedang menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum ari makna tersebut bisa difahami, bahwa tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersiat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram. Tamak harta adalah keinginan yang besar untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya yang dipicu oleh cinta harta secara berlebihan, seringkali juga dipicu oleh interaksi dalam pergaulan dengan pola hidup hedonisme dan konsumtif.
  • 6. 2. Gaya Hidup Konsumtif Pada era modern ini, terutama kehidupan di kota-kota besar merupakan hal yang sering mendorong terjadinya gaya hidup konsumtif. Oleh karena itu, apabila perilaku konsumtif tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai, maka hal tersebut akan membuka peluang seseorang untuk melakukan berbagai Tindakan demi memenuhi hajatnya, salah satu dari Tindakan tersebut bisa jadi korupsi. 3. Moral Seseorang yang mempunyai moral yang lemah cenderun mudah tergoda untuk melakukan Tindakan korupsi . Godaan ini bisa berasal atasan, temen sejawat bawahan atau pihak lain yang memberi kesempatan untuk melakukan korupsi. Sehingga dapat dikatakan bahwa aspek moral, misalnya lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, dapat mendorong seseorang untuk berperilaku korup.
  • 7. B. Faktor Penyebab External 1. Aspek Sosial Apabila faktor internal sangat berhubungan dengan sifat dan dari diri manusia tersebut maka Faktor ekternal merupakan factor pemicu terjadinya korupsi yang berasal dari luar diri perilaku. Mencermati realita dalam masyarakat yang berpotensi memberi peluang korupsi antara lain : 1) Nilai-nilai dan budaya di masyarakat yang mendukung terjadinya korupsi. Misalnya masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan yang dimilikinya. 2) Masyarakat menganggap bahwa korban yang mengalami kerugian akibat korupsi adalah negara. Padahal justru pada akhirnya kerugian terbesar dialami oleh masyarakat sendiri. Contohnya akibat korupsi anggaran pembangunan berkurang. 3) Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat dalam perilaku korupsi. Setiap Tindakan korupsi pasti melibatkan masyarakat, namun masyarakat justru terbiasa terlibat dalam korupsi sehari-hari dengan cara-cara terbuka. 4) Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi dapat dicegah dan diberantas bila masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi.
  • 8. 2. Aspek Politik Pada kenyataanya ruang politik merupakan salah satu sarana melakukan korupsi. Hal ini dapat dilihat bahwa Ketika terjadi instabilitas politik atau Ketika politisi mempunya Hasrat untuk mempertahankan kekuasaannya. Dari sisi moral politik, control social terhadap pejabat public bukanlah persoalan boleh atau tidak boleh, tapi suatu keharusan. Asumsi dasarnya adalah bahwa sebuah negara demokrasi harus menjunjung tinggi moral politik. “ Pemerintah merupakan pelaksana kehendak rakyat”. Dalam segi ini, adalah hal yang sangat wajar kalua rakyat meminta penjelasan dan pertanggungjawaban seorang pejabat public, apalagi menyangkut penyalahgunaan kekuasaan.
  • 9. 3. Aspek Hukum Hukum bisa menjadi factor terjadinya korupsi dilihat dari dua sisi, disatu sisi dari aspek perundang-undangan, dan disisi lain dari lemahnya penegak hukum. Hal lain yang menjadikan hukum sebagai sarana korupsi adalah tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan aturan- aturan yang diskriminatif dan tidak adil, rumusan yang tidal jelas dam tegas sehingga menimbulkan multi tafsir, serta terjadinya kontradiksi dan overlapping dengan aturan lain. Dapat dikatakan bahwa, faaktor-faktor potensial menghambat proses penegakan hukum adalah : 1) Aturan hukum itu sendiri 2) Aparat penegak hukum 3) Sarana dan prasarana 4) Organisasi / kelembagaan hukum 5) Masyarakat
  • 10. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa upaya penegakan hukum, utamanya terhadap korupsi haruslah komprhensif. Komponen regulasi (perundang-undangan) akan dipengaruhi oleh komponen structural (aparatur hukum) dan komponen kultural (budaya hukum masyarakatnya). Kelemahan dalam upaya penegakan hukum yang disebabkan oleh lemahnya komponen- komponnen sistem hukum tersebut di atas, akan berdampak tidak baik atau paling tidak justru akan menjadi faktor kriminogen. Praktik penegakan hukum seharusnya lebih mengandalkan kebijaksanaan para pelaku hukum, yaitu hakim, polisi, jaksa, dan pengacara dalam memaknai hukum kini dan disini. Hakim, polisi, jaksa, dan pengacara yang sebenarnya menjadi ujung tombak perjuangan penegakan hukum. Untuk mewujudkan penegakan hukum progresif, mereka harus bertindak sebagai a creative lawyer.
  • 11. 4. Aspek Ekonomi Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dapat dilihat Ketika pendapatan atau gaji yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, maka seseorang berpotensi melakukan Tindakan korupsi demi terpenuhinya kebutuhan. Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama korupsi. Korupsi merupakan salah satu penyebab pendapatan rendah dan memainkan peran penting dalam menimbulkan jebakan kemiskinan 5. Aspek Organisasi Organisasi dalam hal ini organisasi dalam arti yang luas, termasuk system pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau dimana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka peluang atau kesempatan terjadinya korupsi.
  • 12. Aspek-aspek penyebab korupsi dalam sudut pandang organisasi meliputi: 1) Kurang adanya sikap keteladanan Pemimpin 2) Tidak adanya kultur / Budaya Organisasi yang benar 3) Kurang memadainya sistem akuntabilitas 4) Kelemahan system pengendalian manajemen Tujuan organisasi juga berfungsi menyediakan pedoman-pedoman (praktis) bagi para anggotanya. Dalam fungsinya yang demikian tujuan organisasi menghubungkan para anggotanya dengan berbagai tata cara dalam kelompok. Hal ini dikarenakan sebuah organisasi dapat berfungsi dengan baik, hanya bila anggotanya bersedia mengintegrasikan diri di bawah sebuah pola tingkah laku ( normative ), sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan bersama hanya mungkin apabila anggota-anggota bersedia mematuhi dan mengikuti “aturan permainan” yang telah ditentukan disinilah letaknya bila kurang ada teladan dari pimpinan bisa memicu perilaku korup.
  • 13. United Nations Convention Againts Corruption tahun 2003 memuat sejumlah rekomendasi untuk melawan korupsi. Beberapa diantaranya penting diperhatikan dalam upaya kita memberantas korupsi di tanah air, karena kita belum maksimal melakukan semua itu Pertama Memberantas korupsi tidak hanya terbatas pada pelarangan korupsi, tapi juga pelarangan penyuapan transnasional, penyuapan pengurangan pajak, tranparansi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah, bantuan hukum yang saling menguntungkan, anti money laundering dan pemulihan asset. Kedua Terkait dengan money laundering, perlu melembagakan regulasi domestic yang komphrehensif dan rezim pengawasan terhadap lemebaga perbankan dan Lembaga keuangan non bank, termasuk orang dan badan hukum yang menyediakan jasa formal atau informal untuk transmisi uang atau barang hasil kejahatan.
  • 14. Ketiga Semua administrasi, regulasi, penegakan hukum, dan badan lainnya yang diperuntuka bagi upaya pemberantasan korupsi, harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama dan pertukaran informasi pada tingkat nasional dan internasional. Keempat Dalam mempersempit ruang korupsi, maka perlu program nyata untuk meningkatkan akuntabilitas dan tranparansi, serta peningkatan integritas dunia peradilan. Kelima Dalam sektor swasta, perlu upaya peningkatan kerja sama antara Lembaga penegakan hukum dan entitas swasta, kontrol internal akuntansi yang tepat, membangun kerangka kerja pengawasan yang layak bagi institusi-institusi keuangan, mempromosi transparansi diantara entitas swasta, pencegahan penyalahgunaan prosedur publik yang mengatur entitas swasta, dan melaksanakan pembatasan terhadap aktivitas profesional dari mantan pejabat publik. Bukan hal yang terlalu sulit untuk mewujudkan semua itu jika memang sungguh-sungguh berkehendak mengelinir korupsi.