Arti korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak, berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut faktor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabatan.
Melihat korupsi di Indonesia yang demikian begitu memprihatinkan , kita sebagai mahasiswa harus turut andil dalam mencegah maupun menanggulanginya. Kita harus bisa menerapkan nilai-nilai dan prinsip anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari bersikap jujur , tanggung jawab , disiplin. Dan pemerintah harus lebih jeli lagi dalam menangani kasus korupsi , agar tingkat kasus pidana korupsi diindonesia jumlahnya menurun. Selain itu, pemerintah juga harus menghargai rakyat kecil yang saat berada dibawah berjanji akan membawa kepemerintahan yang lebih baik tanpa korupsi, serta mengawasi jalannya pembangunan pemerintahan secara efektif.
5. Pengertian Korupsi
Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corupption” (Fockema Andrea : 1951) atau
“corruptus” (Webster Student Dictionary : 1960). Selanjutnya dikatakan bahwa “corruptio”
berasal dari kata “corrumpere”, suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut
kemudian dikenal istilah “corruption, corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan
“corruptie” (Belanda).
Secara epistimologi adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak jujuran, dapat disuap,
tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Secara terminologi adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerima uang
sogok, dan sebagainya (WJS Poerwadarminta : 1976).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan dan sebagainya) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa arti korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak,
berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut jabatan instansi atau aparatur
pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut faktor
ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah
kekuasaan jabatan.
6. 1. Melibatkan lebih dari satu orang.
2. Serba kerahasiaan.
3. Melibatkan elemen perizinan dan keuntungan
timbal balik.
4. Selalu berusaha menyembunyikan
perbuatan/maksud tertentu dibalik kebenaran.
5. Koruptor menginginkan keputusan-keputusan
yang tegas dan memiliki pengaruh.
6. Setiap tindak korupsi adalah pengkhianatan
kepercayaan.
SIFAT KORUPSI
Terbagi dalam dua bentuk, yaitu :
1. Korupsi yang bermotif terselubung
Korupsi yang sepintas kelihatannya
bermotif politik, tetapi sesungguhnya
bermotif uang.
2. Korupsi yang bermotif ganda
Korupsi yang secara lahiriah kelihatan
seperti bermotif uang tetapi sesungguhnya
bermotif lain, yakni untuk kepentingan
politik.
CIRI- CIRI KORUPSI
8. Jenis-jenis Korupsi
1. Kerugian keuangan negara.
2. Suap-menyuap.
3. Penggelapan dalam jabatan.
4. Pemerasan.
5. Perbuatan curang.
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan.
7. Grativikasi.
9. Penyebab Korupsi
1. Lemahnya pendidikan agama dan etika.
2. Kolonialisme, Suatu pemerintahan asing tidak menggugah kesetiaan dan kepatuhan
yang diperlukan untuk membendung korupsi.
3. Kurangnya pendidikan, namun kenyataannya sekarang kasus-kasus korupsi di
Indonesia dilakukan oleh para koruptor yang memiliki kemampuan intelektual yang
tinggi, terpelajar dan terpandang, sehingga alasan ini dapat dikatakan kurang tepat.
4. Keserakahan, Pada kasus korupsi yang merebak di Indonesia, para pelakunya bukan
didasari oleh kemiskinan melainkan keserakahan, sebab mereka bukanlah dari
kalangan yang tidak mampu melainkan para konglomerat.
5. Tidak adanya sanksi yang keras.
6. Kelangkaan lingkungan yang subur untuk pelaku anti korupsi.
7. Struktur pemerintahan yang lemah.
8. Perubahan radikal, Pada saat sistem nilai mengalami perubahan radikal, korupsi
muncul sebagai suatu penyakit transisional.
9. Keadaan masyarakat, Korupsi dalam suatu birokrasi bisa mencerminkan keadaan
masyarakat secara keseluruhan.
10. 1. Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintah
2. Berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam
masyarakat.
3. Menyusutnya pendapatan negara.
4. Rapuhnya keamanan dan ketahanan negara.
5. Perusakan mental pribadi.
6. Hukum tidak lagi dihormati.
Akibat Korupsi
11. Fenomena Korupsi Di Indonesia
Fenomena umum yang biasanya terjadi d negara berkembang contohnya Indonesia ialah :
• Proses modernisasi belum dtunjang oleh kemampuan sumber daya manusia pada
lembaga-lembaga politik yang ada.
• Institusi-institusi politik yang ada masih lemah disebakan oleh mudahnya “oknum”
lembaga tersebut dipengaruhi oleh kekuatan bisnis/ekonomi, sosial, keagamaan,
kedaerahan, kesukuan dan profesi serta kekuatan asing lainnya.
• Selalu muncul kelompok sosial baru yang ingin berpolitik, namun sebenarnya banyak di
antara mereka yang tidak mampu.
• Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan kepentingan pribadinya dengan dalih
“kepentingan rakyat”
13. Kondisi tingkat korupsi di Indonesia saat ini masih dalam kondisi yang parah dan menjadi
problematika yang rumit. Hal ini dikarenakan maraknya kasus korupsi yang sering terjadi di
Indonesia. Korupsi sudah menjelma menjadi penyakit yang saling menyandera satu dengan
lainnya sehingga sangat sulit diurai. Korupsi telah melibatkan banyak pihak, baik itu dari tingkat
pusat sampai ke daerah, termasuk pejabat yang seharusnya menegakkan hukum. Korupsi
diposisikan sebagai kejahatan besar yang dapat mengancam sendi sendi kehidupan bangsa
Indonesia. Karena negara kita yang kaya raya seharusnya masyarakatnya bisa hidup makmur
sejahtera tetapi fakta dilapangan masih banyak masyarakat yang hidupnya miskin.
14. Dikhawatirkan, apabila korupsi tidak bisa diberantas maka akan
menimbulkan rasa apatis dari masyarakat yang lama-lama bisa
membangkitkan pembangkangan dan terakhir perlawanan. Bila itu
terjadi maka ada potensi perpecahan masyarakat dan ancaman
NKRI. Oleh karena itu , pemerintah harus selalu waspada dalam
menanggulangi masalah korupsi di Indonesia. Hukum di Indonesia
juga masih belum bisa berjalan sesuai kaidah hukum sebenarnya,
banyak pejabat yang melakukan korupsi namun hanya
mendapatkan hukuman yang tidak setimpal dengan apa yang di
lakukannya. Hal ni tentunya tidak memberi efek jera bagi sang
pelaku atau pejabat yang melakukan korupsi untuk mengulangi
perbuatan yang sama
15. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa arti korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak,
berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut jabatan instansi atau aparatur
pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut faktor
ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah
kekuasaan jabatan.
Melihat korupsi di Indonesia yang demikian begitu memprihatinkan , kita sebagai mahasiswa
harus turut andil dalam mencegah maupun menanggulanginya. Kita harus bisa menerapkan
nilai -- nilai dan prinsip anti korupsi dalam kehidupan sehari -- hari. Mulai dari bersikap jujur ,
tanggung jawab , disiplin. Dan pemerintah harus lebih jeli lagi dalam menangani kasus korupsi
, agar tingkat kasus pidana korupsi diindonesia jumlahnya menurun. Selain itu, pemerintah juga
harus menghargai rakyat kecil yang saat berada dibawah berjanji akan membawa
kepemerintahan yang lebih baik tanpa korupsi, serta mengawasi jalannya pembangunan
pemerintahan secara efektif.
16. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik.
TERIMAKASIH…