SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Judul : Risk Management
Tugas : Forum BE & GG minggu 10
Nama Mahasiswa : Warinah
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110088
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Persaingan bisnis global dari tahun ketahun semakin ketat dengan berbagai macam
jenis persaingan usaha. Bisnis persaingan global adalah ibaratnya memasuki perang
tanding suatu arena. Para pelaku usaha era globalisasi memasuki persaingan total
dimaana memenangkan persaingan akan menjadi makin sulit dalam persaingan yang
ketat. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan jaman menjadi kuncinya, Dunia
sudah berubah bahkan begitu cepat berubahnya,bukan yang lama dan perfect produknya
yang akan unggul, tetapi yang cepat dan adaptif terhadap perubahan yang akan menjadi
pemenang. Kemudian, apa hubungannya dengan keberadaan management risiko pada
suatu perusahaan ? Apabila Manajemen risiko dijalankan dengan tepat, fungsi
management risiko dapat mengantisipasi dari awal sebuah kejadian dan dapat
mengurangi dampak kejadian persaingan global yang bersifat “surprise” bagi sebuah
perusahaan.
Definisi Manajemen Risiko menurut AS/NZS 4360: 2004 :
The culture, processes, structures that are directed towards realizing potential
opportunities while managing adverse effects
Definisi Manajemen Risiko menurut Enterprise Risk Management – COSO: A process ,
effected by an entity‟s board of directors, management and other personnel, applied in
strategy-setting and across enterprise, designed to identify potential events that may
affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable
assurance regarding the achievement of entity objectives (COSO)
Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi
yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang
timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian,
serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang
dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
· Risiko Operasional
· Risiko Hazard
· Risiko Finansial
· Risiko Strategik
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian
risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Komponen manajemen risiko terdiri dari 8 komponen yang saling berhubungan.
Komponen ini diambil dari cara bagaimana manajemen melaksanakan organisasinya dan
diintegrasikan dengan proses manajemen. Kedelapan komponen manajemen risiko ini
adalah:
1.Internal environment
 Filosofi manajemen risiko; seperangkat keyakinan dan perilaku yang dirasakan
bersama, yang mencirikan bagaimana organisasi ini mempertimbangkan risiko
dalam segala aspek di organisasi Risk appetite; risiko dalam wawasan dan
tingkatan yang luas di mana organisasi masih dapat menerimanya
 Direksi dan komisaris; struktur, pengalaman, independensi, dan peran
pengawasan yang dimainkan oleh dewan Integritas dan nilai-nilai etika; terutama
standar perilaku dan gaya kepemimpinan serta berbagai tindakan yang secara
etika diterima dan berlaku di organisasi
 Komitmen terhadap kompetensi; pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
 Struktur organisasi; suatu kerangka untuk merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan, dan memantau berbagai aktivitas
 Pembebanan wewenang dan tanggung jawab; tingkatan di mana setiap individu
dan tim diberikan wewenang dan didorong untuk menggunakan insiatif untuk
mengarahkan berbagai isu dan memecahkan masalah-masalah, sebatas apa yang
menjadi tanggung jawabnya
 Standar atau kriteria sumber daya manusia; praktik-praktik berkenaan dengan
rekrutmen, orientasi, pelatihan, evaluasi, konseling, promosi, kompensasi, dan
tindakan –tindakan perbaikan yang diambil
2. Objective setting
 Tujuan ditetapkan di tingkat strategi dan menjadi dasar untuk menentukan tujuan
operasi, pelaporan, dan kepatuhan. Setiap organisasi menghadapi berbagai macam
risiko baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal.
 Penetapan tujuan merupakan prasyarat untuk efektifnya proses identifikasi
kejadian, penilaian risiko, dan respon terhadap risiko.
 Tujuan menjadi acuan untuk menentukan risk appetite organisasi yaitu sebagai
batas toleransi risiko bagi organisasi yang dapat diterima. Sedangkan, risk
tolerance adalah tingkat ukuran yang dapat diterima berkaitan dengan pencapaian
tujuan organisasi.
3. Even Identification
 Manajemen mengidentifikasi kejadian yang berpotensi terjadi, dan jika memang
terjadi akan mempengaruhi entitas dan menentukan apakah kejadian-kejadian
tersebut merupakan peluang atau ancaman yang mempengaruhi pencapaian
tujuan.
 Kejadian-kejadian yang berdampak negatif merupakan risiko yang mungkin dapat
menghambat organisasi mencapai tujuannya.
 Sementara, kejadian-kejadian yang memberikan dampak positif merupakan
peluang yang harus segera direspon organisasi untuk memperlancar pencapaian
tujuan. Dalam mengidentifikasi kejadian, berbagai faktor baik internal maupun
eksternal harus dipertimbangkan.
4. Risk Assesment
 Penilaian risiko (risk assessment) memungkinkan suatu entitas
mempertimbangkan luasnya kejadian-kejadian potensial memiliki pengaruh untuk
suatu pencapaian tujuan.
 Manajemen menilai kejadian dari 2 (dua) perspektif, yaitu: kemungkinan terjadi
(likelihood) dan dampak (impact). Umumnya, penilaian risiko menggunakan
metode kuantitaf atau kualitatif, atau kombinasi di antara keduanya.
 Dampak dari kejadian potensial harus diuji, baik secara tersendiri atau kategori,
lintas entitas. Risiko dinilai baik dari hal yang melekat (inherent) dan sisanya
(residual).
 Inherent risk adalah risiko yang melekat di organisasi sebelum upaya tindakan
untuk mengubah kemungkinan dan dampak risiko.
 Residual risk adalah risiko yang tetap ada setelah manajemen merespon risiko,
misal dengan mengurangi atau memindahkan risiko.
 Penilaian risiko pertama harus dilakukan terhadap inherent risk. Setelah respon
terhadap risiko dikembangkan, manajemen kemudian mempertimbangkan
residual risk (relatif pada risk appetite organisasi).
5. Risk Response
 Setelah risiko dinilai, majajemen menentukan bagaimana risiko tersebut
direspon.
 Berbagai model merespon risiko, diantaranya adalah:
 Menghindari risiko (avoiding)
 Mengurangi (mitigating)
 Memindahkan (sharing/transferring)
 Mengendalikan (controlling)
 Mengoptimalkan (exploiting)
6. ControlActivities
 Kegiatan pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dapat membantu
memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dilakukan manajemen
dilaksanakan.
 Berapa contoh kegiatan pengendalian, yaitu:
a) Review oleh pimpinan (misal: review terhadap budget, monitoring tindakan
komptetior)
b) Fungsi atau aktivitas langsung manajemen (misal: rekonsiliasi)
c) Pemrosesan informasi (misal: pengendalian operasi sistem, pengendalian atas
sistem implementasi, pembuatan disaster recovery plan)
d) Pengendalian fisik (misal: penghitungan fisik kas, pengamanan langsung)
e) Penggunaan indikator kinerja (misal: analisis dan tindak lanjut penyimpangan dari
target atau kinerja yang direncanakan)
f) Pemisahan tugas (misal: pemisahan wewenang dan tanggung jawab antara
petugas yang mengotorisasi rekanan, membayarkan, dan mencatat transaksi
yang berkaitan)
7. Information & Communication
 Informasi harus cukup dalam konsistensinya dengan kebutuhan entitas untuk
mengidentifikasi, menilai, dan merespon risiko, dengan tetap dalam risk
tolerance-nya.
 Sistem informasi yang digunakan secara internal, berasal dari dari data dan
informasi yang berasal dari sumber eksternal, menyajikan informasi untuk
mengelola risiko dan membuat keputusan yang informatif berkaitan dengan
pencapaian tujuan.
 Pada akhirnya, informasi harus cukup berkualitas untuk pengambilan
keputusan. Kualitas informasi berhubungan dengan:
a) Informasi harus sesuai dengan tingkat kerinciannya benar dan akurat.
b) Informasi tepat waktu dan tersedia setiap saat jika dibutuhkan.
c) Informasi selalu baru, mencerminkan informasi keuangan dan operasional
yang paling terkini.
d) Informasi harus akurat dan dapat diandalkan (dipercaya)
e) Informasi mudah untuk diakses oleh siapa pun yang memiliki otorisasi
untuk mengakses dan membutuhkan informasi tersebut
8. Monitoring
 Proses manajemen risiko harus dimonitor, yaitu dinilai keberadaan dan
berfungsi efektifnya untuk setiap komponen yang ada di dalamnya secara
terus menerus.
 Model yang digunakan untuk melakukan monitoring adalah melalui
monitoring kegiatan secara terus menerus, penilaian terpisah, atau kombinasi
di antara keduanya.
 Monitoring secara terus menerus dilakukan dan melekat dalam aktivitas rutin
manajemen
 Ruang lingkup dan frekuensi penilaian terpisah tergantung terutama pada hasil
penilaian risiko dan efektifitas prosedur monitoring yang terus menerus.
 Kelemahan atau kekurangan program manajemen risiko dilaporkan ke atas
dan untuk permasalahan yang sangat serius harus dilaporkan kepada direksi
dan komisaris
Adapun manfaat Risk Management bagi perusahaan antara lain:
1. Membantu pencapaian tujuan perusahaan
2. Mencapai kesinambungan pemberian pelayanan kepada stakeholders, sehingga
meningkatkan kualitas dan nilai perusahaan
3. Mencapai hasil yang lebih baik berupa efisiensi dan efektivitas pelayanan, seperti:
meningkatkan pelayanan kepada publik dan atau meningkatkan penggunaan sumber
daya yang lebih baik (masyarakat, informasi, dana, dan peralatan)
4. Memberikan dasar penyusunan rencana strategi sebagai hasil dari pertimbangan yang
terstruktur terhadap elemen kunci risiko
5. Menghindari biaya-biaya yang mengejutkan, karena perusahaan mengidentifikasi dan
mengelola risiko yang tidak diperlukan, termasuk menghindari biaya dan waktu yang
dihabiskan dalam suatu perkara
6. Menghindari pemborosan, dan membuka peluang bagi perusahaan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik
7. Mencapai pengambilan keputusan yang terbuka dan berjalannya proses manajemen
8. Meningkatkan akuntabilitas dan corporate governance
9. Mengubah pandangan terhadap risiko menjadi lebih terbuka, ada toleransi
terhadap mistakes tapi tidak terhadap hiding errors. Perubahan pandangan ini
memungkinkan perusahaan belajar dari kesalahan masa lalunya untuk terus
memperbaiki kinerjanya
10. Perusahaan akan lebih focus dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya sehingga
dapat meminimalkan „gangguan-gangguan‟ yang tidak dikehendaki.
Kunci Keberhasilan Management Risiko :
• Dukungan penuh manajemen dan staf
• Ketersediaan informasi dan proses yang mudah dipahami
• Tanggung jawab dari pelaksana/pemilik kegiatan/pemilik risiko
• Sumberdaya yang memadai untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko
• Komunikasi dan pelatihan yang berkelanjutan
Implementasi Manajemen risiko pada PT Unilever Indonesia
Sistem Manajemen Risiko
Direksi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang dihadapi
Perseroan dan memastikan bahwa risiko-risiko tersebut dikelola secara efektif. Direksi
didukung oleh Tim Manajemen Risiko Korporasi, yang mengatur desain, implementasi
dan pemutakhiran sistem manajemen yang efektif secara teratur. Komite ini terdiri atas
Kepala Audit Internal, Financial Controller, Commercial Manager, Business System
Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan diketuai oleh Chief Financial Officer.
Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Manajemen risiko yang efektif merupakan hal mendasar untuk pengelolaan bisnis
yang baik, dan keberhasilan Unilever Indonesia sebagai organisasi bergantung pada
kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi berbagai risiko utama dan
peluang untuk bisnis kami. Unilever mengelola risiko dan peluang tersebut dengan cara
yang dipertimbangkan matang-matang, terstruktur, terkontrol dan efektif. Pendekatan
manajemen risiko kami tertanam dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Kami telah menempatkan jaminan internal dan pemantauan kepatuhan untuk
meninjau pengaturan risiko strategi kami. Jaminan internal yang independen (audit
internal dan audit perusahaan) dan jaminan eksternal memainkan peran kunci dalam
memastikan bahwa risiko operasional dan risiko pelaksanaan bisnis benar-benar
diperhatikan dan dikelola.
Di 2015, matriks risiko bisnis Perseroan telah ditinjau dan dibahas dengan Direksi.
Kami tidak mencatat adanya perubahan signifikan dalam lingkungan risiko yang baru dan
Direksi yang bersangkutan telah ditugaskan untuk mengelola risiko di dalam area mereka
masing-masing.
Jenis-Jenis Risiko pada Manjemen Risiko PT Unilever Indonesia:
No Tipe
Risiko
Penjelasan Mitigasi Risiko
1 Keuangan Perubahan nilai mata uang dapat berfluktuasi secara tajam
dan berdampak secara signifikan pada kinerja bisnis.
Nilai tukar yang tidak stabil juga dapat mengakibatkan
naik turunnya harga bahan baku yang dibutuhkan untuk
memproduksi produk-produk kami.
Kami mengelola eksposur terhadap mata uang
dalam batas yang ditentukan dan dengan
menggunakan kontrak valuta berjangka. Selain
kontrak tersebut, kami juga melakukan lindung
nilai beberapa eksposur kami melalui penggunaan
pinjaman mata uang asing atau kontrak berjangka.
2 Pilihan
brand
Selera dan perilaku konsumen senantiasa berubah. Kami
harus mampu mengantisipasi dan menyikapi perubahan
ini dengan terus membuat brand dan produk kami unik
dan berbeda dengan yang lain. Kami mengandalkan kami
dalam menciptakan produk-produkbinovatif yang
memenuhi kebutuhan konsumen kami.
Kami terus memantau tren pasar eksternal dan
mengumpulkan masukan dari para konsumen,
pelanggan dan pembelanja kami untuk
mengembangkan kategori dan strategi brand yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen.
kemampuan Divisi Riset dan Pengembangan kami
secara aktif mencari cara untuk menerjemahkan
preferensi dan selera konsumen menjadi teknologi
baru untuk menciptakan produk-produk kami di
masa mendatang.
3 Ekonomi
Eksternal
Kondisi ekonomi yang terus berubah dapat
mengakibatkan menurunnya permintaan konsumen untuk
produk kami, yang dapat mempengaruhi satu atau lebih
Beragamnya portofolio Unilever dan model bisnis
yang fleksibel membantu kami untuk
menyesuaikan portofolio dan cepat merespon
negara di dalam satu kawasan, atau bahkan secara global.
Langkah pemerintah, seperti stimulus fiskal, perubahan
perpajakan, dan kontrol harga dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan profitabilitas operasi lokal kami.
dengan menciptakan inovasi baru untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dan pelanggan yang berubah
saat ekonomi melemah.
Kami secara teratur memperbarui perkiraan hasil
bisnis dan arus kas dan, jika perlu,
menyeimbangkan prioritas investasi kami.
4 Aspek
hukum dan
peraturan
Unilever patuh terhadap hokum dan peraturan lokal,
regional, dan global yang berlaku di berbagai bidang
seperti keamanan produk, klaim produk, merek dagang,
hak cipta, paten, persaingan, kesehatan dan keselamatan
kerja, lingkungan, tata kelola perusahaan, keterbukaan
informasi, ketenagakerjaan, serta pajak.
Kegagalan untuk mematuhi peraturan yang berlaku
dapat mengakibatkan adanya tuntutan perdata dan/atau
pidana yang menyebabkan kerusakan, denda dan sanksi.
Hal ini dapat mempengaruhi reputasi Perseroan, dan
membebani biaya kami dalam berbisnis.
Unilever berkomitmen untuk mematuhi
undang-undang dan peraturan yang berlaku di
Indonesia. Pada area-area khusus, tim yang
relevan di tingkat global, regional atau lokal
bertanggung jawab untuk menetapkan standar
terperinci dan memastikan bahwa semua karyawan
memahami dan mematuhi peraturan dan undang-
undang yang spesifik dan relevan dengan peran
mereka.
Spesialis hukum dan peraturan kami sangat
terlibat dalam memantau dan meninjau praktek
kami untuk memberikan jaminan yang memadai
bahwa kami tetap memahami dan sejalan dengan
seluruh peraturan dan kewajiban hukum terkait.
5 Hubungan
Industri
Dengan peraturan ketenagakerjaan yang terus
berubah-ubah, kami wajib menjalin hubungan yang baik
dengan para karyawan dan serikat pekerja kami.
Gangguan terhadap hubungan industrial dapat
mempengaruhi kegiatan operasional, biaya, dan reputasi
kami.
Untuk mengurangi risiko ini, kami senantiasa
memantau perubahan peraturan ketenagakerjaan
dan menjalin komunikasi yang baik dengan serikat
pekerja kami. Kami melakukan diskusi secara
rutin untuk lebih memahami setiap kepentingan
dan menjaga keharmonisan diantara para
pemangku kepentingan industri kami.
6 Karyawan
dan
Talenta
Penting bagi kami untuk dapat menarik,
mengembangkan, dan mempertahankan orang-orang yang
berkualitas dalam jumlah yang tepat untuk dapat bersaing
dan berkembang secara efektif.
Di negara berkembang, memungkinkan terjadinya
persaingan yang ketat untuk mendapatkan talenta-talenta
berbakat yang jumlahnya terbatas. Lepasnya talenta pada
posisi manajemen atau posisi inti lainnya, atau
ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, menarik atau
mempertahankan karyawan yang berkualitas, akan
mempersulit pengelolaan bisnis dan mempengaruhi
operasi dan hasil keuangan.
Kami telah membentuk dan menerapkan tim
sumber daya manusia di seluruh lini bisnis kami.
Tim ini memiliki tanggung jawab untuk
mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dan
kemampuan yang diperlukan di masa mendatang,
mengembangkan jalur karir dan mengidentifikasi
talenta utama dan pemimpin di masa depan.
Kami memiliki proses pengembangan
manajemen terpadu yang meliputi penilaian
kinerja rutin yang ditopang oleh seperangkat
perilaku kepemimpinan, keterampilan dan
kompetensi. Selain itu, kami juga telah
menerapkan program yang ditargetkan untuk
menarik dan mempertahankan talenta terbaik dan
kami secara aktif memantau kinerja dalam
mempertahankan talenta dalam Unilever.
7 Sistem dan
Informasi
Karena kami berinteraksi secara elektronik dengan
para pelanggan, pemasok, dan konsumen, kami sangat
membutuhkan sistem dan inftrastruktur TI yang aman dan
dapat diandalkan.
Piranti keras (hardware) yang menjalankan
dan mengelola data operasional inti kami
didukung sepenuhnya oleh sistem kontingensi
terpisah untuk menyediakan operasi cadangan
Gangguan dalam sistem TI kami dapat menghambat
operasi bisnis di berbagai area, termasuk menghambat
penjualan, produksi, dan siklus arus kas kami.
Pembatasan akses ke informasi rahasia serta
pemisahan tugas juga berada dalam prioritas tertinggi
kami.
secara real time jika terjadi kondisi darurat.
Kami menggunakan sistem global untuk
mengontrol dan melaporkan akses ke sistem TI
kami yang vital. Hal ini didukung oleh program
pengujian kontrol akses yang dilaksanakan setiap
tahun.
Kami memiliki kebijakan yang meliputi
perlindungan untuk bisnis maupun informasi
pribadi, serta kebijakan penggunaan sistem TI dan
aplikasi oleh karyawan kami, di mana mereka
telah terlatih untuk memahami berbagai kebijakan
tersebut.
Kami telah menstandarisasi cara pemuatan
informasi di situs publik kami dan memiliki sistem
untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan
kami sendiri dan hokum serta peraturan mengenai
privasi yang berlaku.
8 Produk
yang
Aman dan
Berkualitas
Tinggi
Pada proses manufaktur Unilever Indonesia, juga
terdapat risiko bahan terkontaminasi secara tidak sengaja
ataupun terkontaminasi oleh bahan berbahaya; atau cacat
produk lainnya. Risiko ini dapat disebabkan oleh
kesalahan manusia, kegagalan peralatan atau faktor
lainnya.
Kami memiliki proses dan kontrol kualitas
produk yang komprehensif, dari hulu sampai hilir,
mulai dari produk dirancang sampai produk
tersebut ada di rak toko. Kami memverifikasi
proses dan kontrol tersebut setiap tahun, dan
secara teratur memantau melalui indicator kinerja
yang mendorong kegiatan perbaikan terus-
menerus. Pemasok utama kami telah bersertifikat
secara eksternal dan kami memantau kualitas
bahan yang diterima secara teratur untuk
memastikan bahwa kami memenuhi standar
kualitas tinggi yang diperlukan oleh produk kami.
Jika terjadi insiden yang berkaitan dengan
keselamatan konsumen atau kualitas produk, kami
mengaktifkan tim manajemen insiden di bawah
arahan mereka yang berkompeten dalam hal
kualitas produk, sains dan komunikasi , untuk
memastikan kami melakukan tindakan yang tepat
dan efektif.
Daftar Pustaka:
Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance.
Risk Management. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA. (Diperoleh tanggal 18
November 2017; pukul 19:00)
https://www.unilever.co.id/investor-relations/pedoman-tatakelola-
perusahaan/manajemen-risiko/sistem-manajemen-risiko.html (Diperoleh tanggal 18
November 2017; pukul 20:00)
http://itjen.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Manajemen-
Risiko_Ristekdikti.pdf ( Diperoleh tanggal 18 November; pukul 20:00)
Judul : Risk Management
Tugas : Quiz BE & GG minggu 10
Nama Mahasiswa : Warinah
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110088
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Pengertian Risk Management:
Definisi Manajemen Risiko menurut AS/NZS 4360: 2004 :
The culture, processes, structures that are directed towards realizing potential
opportunities while managing adverse effects
Definisi Manajemen Risiko menurut Enterprise Risk Management – COSO: A process ,
effected by an entity‟s board of directors, management and other personnel, applied in
strategy-setting and across enterprise, designed to identify potential events that may
affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable
assurance regarding the achievement of entity objectives (COSO)
Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi
yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang
timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian,
serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang
dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
· Risiko Operasional
· Risiko Hazard
· Risiko Finansial
· Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi
Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian
risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Fungsi Risk Management bagi Perusahaan :
1. Early warning system
Risiko merupakan potensi kejadian yang dapat menghambat pencapaian tujuan
perusahaan, di dalamnya terdapat dampak serta probabilitas kejadian. Apabila kita sudah
mengenali dari awal risiko-risiko yang berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan,
maka kita sudah dapat melakukan antisipasi sejak dini.
Program-program mitigasi untuk mengurangi dampak suatu risiko akan digulirkan
oleh management. Dibandingkan kita tidak melakukan assessment awal terhadap risiko-
risiko yang mungkin akan terjadi di masa datang, maka ketika risiko tersebut terjadi, kita
tidak dapat mengantipasinya karena dampaknya sudah sangat besar dan meluas sehingga
sangat sulit untuk ditanggulangi.
Sebagai contoh ketika revenue perusahaan telekomunikasi mulai berkurang dari
pendapatan SMS, akibat semakin booming nya IP message (WA, Line, BBM, etc) maka
program optimalisasi pemakaian data internet dicanangkan.
Program ini tidak perlu menunggu sampai customer benar-benar tidak menggunakan
SMS sebagai sarana untuk mengirim pesan. Karena dari sekarang sudah dapat diketahui
trend penurunan penggunaan SMS.
Early warning system dalam management risiko dapat berupa KRI (Key Risk
Indicator) yaitu peristiwa atau kejadian yang memberikan indikasi terjadinya suatu
peristiwa risiko. Ketika sudah mengenali indicator-indicator awal sebuah risiko, maka
mitigasi dapat dilakukan sebelum dampak dari risiko tersebut semakin meningkat.
2.Support Corporate Strategic Planning
Strategic planning merupakan rancangan yang digunakan sebagai guideline untuk
pengelolaan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Program di dalam strategic
planning diturunkan dalam beberapa program dalam bentuk strategic direction serta
target-target capaian dalam tahun berjalan.
Bagi BUMN dalam penyusuan RKAP (Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan) yang
merupakan bagian dari strategic planning sebuah perusahaan, sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
pada Badan Usaha Milik Negara
Dalam Permen tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka penerapan GCG, Direksi,
dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan harus mempertimbangkan risiko usaha dan
wajib membangun serta melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara
terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. Salah satu keluaran dari
Permen tersebut adalah program RKAP berbasis risiko.
Disinilah fungsi risk management sebagai bagian dalam memberikan masukan dalam
penyusunan program perusahaan agar program-program tersebut dapat dipertanggung
jawabkan secara terbuka terutama dalam laporan keuangannya.
3. Sebagai Fasilitator dan Integrator
Fungsi ketiga risk management adalah sebagai fasilitator dan integrator dalam
melakukan penyusunan risiko perusahaan dan control assessment. Fasilitator dengan
membangun kerjasama, memberikan informasi dan aturan dalam penyusunan risk
register. Sedangkan integrator adalah menyatukan dan mengintegrasikan risiko-risiko
yang berasal dari risk owner.
Hal ini diperlukan karena adakalanya satu risiko dengan risiko lainnya saling
berkaitan atau bahkan saling bertentangan terutama ketika berkaitan dengan target-target
capaian masing-masing risk owner.
Pada akhirnya satu hal yang perlu kita pahami bersama adalah tujuan management
risiko bukanlah untuk menghilangkan risiko itu sendiri, karena jika kita berusaha untuk
menghilangkan risiko sampai pada level paling rendah (zero), artinya kita dalam proses
untuk membunuh/mematikan bisnis kita sendiri.
Manfaat Risk Management bagi Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang semakin
Kompetitif saat ini.
Ketika kasus krisis ekonomi tahun 2008 melanda dunia, menyebabkan negara-negara
maju mengalami pertumbuhan ekonomi yang turun drastis, beberapa negara
pertumbuhannya bahkan minus. Banyak masyarakat yang tidak menyangka dampaknya
yang begitu besar, beberapa perusahaan Amerika berguguran satu persatu, spt Lehman
Brother, sebuah bank investasi yang usianya lebih dari 158 tahun dan merupakan bank
investasi terbesar ke-empat di AS dipaksa untuk menyatakan bangkrut akibat krisis ini
atau seperti yang terjadi pada Nokia, sebuah perusahaan Telekomunikasi yang
menyediakan hand phone dengan merk yang begitu dikenal, pada akhirnya harus kandas
juga kemudian dijual ke Microsoft. Begitu juga yang dengan perusahaan-perusahaan
elektronik Jepang yang harus tersingkir dan kalah bersaing dengan perusahaan elektronik
dari Korea dengan symbol Samsung nya yang begitu mendunia. Kemampuan beradaptasi
terhadap perubahan jaman menjadi kuncinya, ternyata dunia sudah berubah, bahkan
begitu cepat berubahnya, bukan yang lama dan perfect produknya yang akan unggul, tapi
yang cepat dan adaptif terhadap perubahan yang akan menjadi pemenang.
Inilah contoh beberapa kejadian yang melanda beberapa perusahaan raksasa di dunia.
Apakah mereka tidak mengantisipasi kejadian-kejadian tersebut ,sehingga harus
menerima kenyataan perusahaan yang sudah mempunyai reputasi pada akhirnya gulung
tikar. Hal ini karena mereka sebagian besar terlambat mengantisipasinya, sehingga pada
akhirnya harus menerima kenyataan pahit. Lalu, apa hubungannya kejadian-kejadian
diatas dengan keberadaan management risiko pada suatu perusahaan? . Apabila
dijalankan dengan tepat, fungsi management risiko dapat mengantisipasi dari awal
sebuah kejadian dan dapat mengurangi dampak kejadian tersebut yang bersifat “surprise”
bagi sebuah perusahaan.
Adapun manfaat Risk Management bagi perusahaan antara lain:
1. Membantu pencapaian tujuan perusahaan
2. Mencapai kesinambungan pemberian pelayanan kepada stakeholders, sehingga
meningkatkan kualitas dan nilai perusahaan
3. Mencapai hasil yang lebih baik berupa efisiensi dan efektivitas pelayanan, seperti:
meningkatkan pelayanan kepada publik dan atau meningkatkan penggunaan sumber daya
yang lebih baik (masyarakat, informasi, dana, dan peralatan)
4. Memberikan dasar penyusunan rencana strategi sebagai hasil dari pertimbangan yang
terstruktur terhadap elemen kunci risiko
5. Menghindari biaya-biaya yang mengejutkan, karena perusahaan mengidentifikasi dan
mengelola risiko yang tidak diperlukan, termasuk menghindari biaya dan waktu yang
dihabiskan dalam suatu perkara
6. Menghindari pemborosan, dan membuka peluang bagi perusahaan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik
7. Mencapai pengambilan keputusan yang terbuka dan berjalannya proses manajemen
8. Meningkatkan akuntabilitas dan corporate governance
9. Mengubah pandangan terhadap risiko menjadi lebih terbuka, ada toleransi
terhadap mistakes tapi tidak terhadap hiding errors. Perubahan pandangan
ini memungkinkan perusahaan belajar dari kesalahan masa lalunya untuk terus
memperbaiki kinerjanya
10. Perusahaan akan lebih focus dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya sehingga
dapat meminimalkan „gangguan-gangguan‟ yang tidak dikehendaki.
Daftar Pustaka:
Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance.
Risk Management. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA. (Diperoleh tanggal 18
November 2017; pukul 19:00)
https://risktelco.wordpress.com/2016/07/27/3-fungsi-risk-management-for-company-
long-life/ (Diperoleh tanggal 18 November; pukul 20:00)
http://itjen.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Manajemen-
Risiko_Ristekdikti.pdf ( Diperoleh tanggal 18 November; pukul 20:00)

More Related Content

What's hot

Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen RisikoJasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen RisikoMuhammad Nuh
 
Management Resiko - riki ardoni
Management Resiko -  riki ardoniManagement Resiko -  riki ardoni
Management Resiko - riki ardoniRiki Ardoni
 
1.gambaran umum manajemen risiko paparan skpd
1.gambaran umum manajemen risiko   paparan skpd1.gambaran umum manajemen risiko   paparan skpd
1.gambaran umum manajemen risiko paparan skpdSofi Kumai
 
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang Lingkup Manajemen RisikoRuang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang Lingkup Manajemen RisikoDwi Wahyu
 
BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...
BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...
BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...Asteria Dian Perdanawati
 
Manajemen risiko ristekdikti
Manajemen risiko ristekdiktiManajemen risiko ristekdikti
Manajemen risiko ristekdiktieko_apt
 
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Diane Christina
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Ivan YULIANTO
 
Materi 4-manajemen resiko ti
Materi 4-manajemen resiko tiMateri 4-manajemen resiko ti
Materi 4-manajemen resiko tiFajar Baskoro
 
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitPeran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitSonny Irawan
 
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...Hutria Angelina Mamentu
 
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)Kanaidi ken
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resikoDasufianti
 
Risk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa IndonesiaRisk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa IndonesiaAngga Abyasa
 
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017Ruslan -
 

What's hot (18)

Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen RisikoJasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
 
Pelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen ResikoPelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen Resiko
 
Management Resiko - riki ardoni
Management Resiko -  riki ardoniManagement Resiko -  riki ardoni
Management Resiko - riki ardoni
 
Manajemen Resiko Bank
Manajemen Resiko BankManajemen Resiko Bank
Manajemen Resiko Bank
 
1.gambaran umum manajemen risiko paparan skpd
1.gambaran umum manajemen risiko   paparan skpd1.gambaran umum manajemen risiko   paparan skpd
1.gambaran umum manajemen risiko paparan skpd
 
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang Lingkup Manajemen RisikoRuang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
 
BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...
BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...
BE&GG, ASTERIA DIAN PERDANAWATI, Prof. Dr. Hapzi Ali,MM,CMA, RISK MANAGEMENT,...
 
Manajemen risiko ristekdikti
Manajemen risiko ristekdiktiManajemen risiko ristekdikti
Manajemen risiko ristekdikti
 
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
 
Materi 4-manajemen resiko ti
Materi 4-manajemen resiko tiMateri 4-manajemen resiko ti
Materi 4-manajemen resiko ti
 
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitPeran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
 
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, coso enterprise risk management (c...
 
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resiko
 
Risk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa IndonesiaRisk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa Indonesia
 
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
 
Implementasi ERM dan Internal Control-
Implementasi ERM dan Internal Control-Implementasi ERM dan Internal Control-
Implementasi ERM dan Internal Control-
 

Similar to BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017

Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...Hutria Angelina Mamentu
 
Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2Al Marson
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian interna...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian interna...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian interna...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian interna...Wawan P
 
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfManajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfEmmyRindaIntanPradit
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...Serafinus Octavia Puspitasari
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...dwi rintani
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...Siti Nur Rohadatul Aisy
 
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...Kanaidi ken
 
manajemen risiko insurance
manajemen risiko insurancemanajemen risiko insurance
manajemen risiko insuranceTommy Wibowo
 
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...djidanbp
 
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...hendramarthafauzy
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Eka Yulianto
 
manajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerahmanajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerahTaufik Ardi Hidayat
 
BE & GG, Sukmawati,Hapzi Ali,Risk management,UMB,2017
BE & GG, Sukmawati,Hapzi Ali,Risk management,UMB,2017BE & GG, Sukmawati,Hapzi Ali,Risk management,UMB,2017
BE & GG, Sukmawati,Hapzi Ali,Risk management,UMB,2017menik11111
 
manajemen risiko.ppt
manajemen risiko.pptmanajemen risiko.ppt
manajemen risiko.pptRimba Yudha
 

Similar to BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017 (20)

Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalia...
 
Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian interna...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian interna...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian interna...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian interna...
 
Manajemen Risiko IT
Manajemen Risiko ITManajemen Risiko IT
Manajemen Risiko IT
 
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfManajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
 
4
44
4
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, risk management , univ...
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
 
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...
 
manajemen risiko insurance
manajemen risiko insurancemanajemen risiko insurance
manajemen risiko insurance
 
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
 
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
 
manajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerahmanajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerah
 
BE & GG, Sukmawati,Hapzi Ali,Risk management,UMB,2017
BE & GG, Sukmawati,Hapzi Ali,Risk management,UMB,2017BE & GG, Sukmawati,Hapzi Ali,Risk management,UMB,2017
BE & GG, Sukmawati,Hapzi Ali,Risk management,UMB,2017
 
manajemen risiko.ppt
manajemen risiko.pptmanajemen risiko.ppt
manajemen risiko.ppt
 

More from warinah warinah

BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...warinah warinah
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...warinah warinah
 

More from warinah warinah (9)

BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,penerapan Good Governance di Mizuno Group,Univers...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Corruption & Fraud,Universitas Mercu Buana, 2017
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Executive & Director,Universitas Mercu Buana, 2017
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali,Governance Rating. Universitas Mercu Buana, 2017
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Audit & Internal Control. Universitas Mercu Buan...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Budaya Kerja dan Nilai nilai etik. Universitas M...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Implementation Ethics & Business, Universitas Me...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate contr...
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. Judul : Risk Management Tugas : Forum BE & GG minggu 10 Nama Mahasiswa : Warinah Nomor Induk Mahasiswa : 55117110088 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Persaingan bisnis global dari tahun ketahun semakin ketat dengan berbagai macam jenis persaingan usaha. Bisnis persaingan global adalah ibaratnya memasuki perang tanding suatu arena. Para pelaku usaha era globalisasi memasuki persaingan total dimaana memenangkan persaingan akan menjadi makin sulit dalam persaingan yang ketat. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan jaman menjadi kuncinya, Dunia sudah berubah bahkan begitu cepat berubahnya,bukan yang lama dan perfect produknya yang akan unggul, tetapi yang cepat dan adaptif terhadap perubahan yang akan menjadi pemenang. Kemudian, apa hubungannya dengan keberadaan management risiko pada suatu perusahaan ? Apabila Manajemen risiko dijalankan dengan tepat, fungsi management risiko dapat mengantisipasi dari awal sebuah kejadian dan dapat mengurangi dampak kejadian persaingan global yang bersifat “surprise” bagi sebuah perusahaan. Definisi Manajemen Risiko menurut AS/NZS 4360: 2004 : The culture, processes, structures that are directed towards realizing potential opportunities while managing adverse effects Definisi Manajemen Risiko menurut Enterprise Risk Management – COSO: A process , effected by an entity‟s board of directors, management and other personnel, applied in strategy-setting and across enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives (COSO) Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). · Risiko Operasional · Risiko Hazard · Risiko Finansial
  • 2. · Risiko Strategik Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi. Komponen manajemen risiko terdiri dari 8 komponen yang saling berhubungan. Komponen ini diambil dari cara bagaimana manajemen melaksanakan organisasinya dan diintegrasikan dengan proses manajemen. Kedelapan komponen manajemen risiko ini adalah: 1.Internal environment  Filosofi manajemen risiko; seperangkat keyakinan dan perilaku yang dirasakan bersama, yang mencirikan bagaimana organisasi ini mempertimbangkan risiko dalam segala aspek di organisasi Risk appetite; risiko dalam wawasan dan tingkatan yang luas di mana organisasi masih dapat menerimanya  Direksi dan komisaris; struktur, pengalaman, independensi, dan peran pengawasan yang dimainkan oleh dewan Integritas dan nilai-nilai etika; terutama standar perilaku dan gaya kepemimpinan serta berbagai tindakan yang secara etika diterima dan berlaku di organisasi  Komitmen terhadap kompetensi; pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan  Struktur organisasi; suatu kerangka untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan memantau berbagai aktivitas  Pembebanan wewenang dan tanggung jawab; tingkatan di mana setiap individu dan tim diberikan wewenang dan didorong untuk menggunakan insiatif untuk mengarahkan berbagai isu dan memecahkan masalah-masalah, sebatas apa yang menjadi tanggung jawabnya  Standar atau kriteria sumber daya manusia; praktik-praktik berkenaan dengan rekrutmen, orientasi, pelatihan, evaluasi, konseling, promosi, kompensasi, dan tindakan –tindakan perbaikan yang diambil 2. Objective setting  Tujuan ditetapkan di tingkat strategi dan menjadi dasar untuk menentukan tujuan operasi, pelaporan, dan kepatuhan. Setiap organisasi menghadapi berbagai macam risiko baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal.  Penetapan tujuan merupakan prasyarat untuk efektifnya proses identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan respon terhadap risiko.  Tujuan menjadi acuan untuk menentukan risk appetite organisasi yaitu sebagai batas toleransi risiko bagi organisasi yang dapat diterima. Sedangkan, risk tolerance adalah tingkat ukuran yang dapat diterima berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. 3. Even Identification
  • 3.  Manajemen mengidentifikasi kejadian yang berpotensi terjadi, dan jika memang terjadi akan mempengaruhi entitas dan menentukan apakah kejadian-kejadian tersebut merupakan peluang atau ancaman yang mempengaruhi pencapaian tujuan.  Kejadian-kejadian yang berdampak negatif merupakan risiko yang mungkin dapat menghambat organisasi mencapai tujuannya.  Sementara, kejadian-kejadian yang memberikan dampak positif merupakan peluang yang harus segera direspon organisasi untuk memperlancar pencapaian tujuan. Dalam mengidentifikasi kejadian, berbagai faktor baik internal maupun eksternal harus dipertimbangkan. 4. Risk Assesment  Penilaian risiko (risk assessment) memungkinkan suatu entitas mempertimbangkan luasnya kejadian-kejadian potensial memiliki pengaruh untuk suatu pencapaian tujuan.  Manajemen menilai kejadian dari 2 (dua) perspektif, yaitu: kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampak (impact). Umumnya, penilaian risiko menggunakan metode kuantitaf atau kualitatif, atau kombinasi di antara keduanya.  Dampak dari kejadian potensial harus diuji, baik secara tersendiri atau kategori, lintas entitas. Risiko dinilai baik dari hal yang melekat (inherent) dan sisanya (residual).  Inherent risk adalah risiko yang melekat di organisasi sebelum upaya tindakan untuk mengubah kemungkinan dan dampak risiko.  Residual risk adalah risiko yang tetap ada setelah manajemen merespon risiko, misal dengan mengurangi atau memindahkan risiko.  Penilaian risiko pertama harus dilakukan terhadap inherent risk. Setelah respon terhadap risiko dikembangkan, manajemen kemudian mempertimbangkan residual risk (relatif pada risk appetite organisasi). 5. Risk Response  Setelah risiko dinilai, majajemen menentukan bagaimana risiko tersebut direspon.  Berbagai model merespon risiko, diantaranya adalah:  Menghindari risiko (avoiding)  Mengurangi (mitigating)  Memindahkan (sharing/transferring)  Mengendalikan (controlling)  Mengoptimalkan (exploiting) 6. ControlActivities  Kegiatan pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dilakukan manajemen dilaksanakan.
  • 4.  Berapa contoh kegiatan pengendalian, yaitu: a) Review oleh pimpinan (misal: review terhadap budget, monitoring tindakan komptetior) b) Fungsi atau aktivitas langsung manajemen (misal: rekonsiliasi) c) Pemrosesan informasi (misal: pengendalian operasi sistem, pengendalian atas sistem implementasi, pembuatan disaster recovery plan) d) Pengendalian fisik (misal: penghitungan fisik kas, pengamanan langsung) e) Penggunaan indikator kinerja (misal: analisis dan tindak lanjut penyimpangan dari target atau kinerja yang direncanakan) f) Pemisahan tugas (misal: pemisahan wewenang dan tanggung jawab antara petugas yang mengotorisasi rekanan, membayarkan, dan mencatat transaksi yang berkaitan) 7. Information & Communication  Informasi harus cukup dalam konsistensinya dengan kebutuhan entitas untuk mengidentifikasi, menilai, dan merespon risiko, dengan tetap dalam risk tolerance-nya.  Sistem informasi yang digunakan secara internal, berasal dari dari data dan informasi yang berasal dari sumber eksternal, menyajikan informasi untuk mengelola risiko dan membuat keputusan yang informatif berkaitan dengan pencapaian tujuan.  Pada akhirnya, informasi harus cukup berkualitas untuk pengambilan keputusan. Kualitas informasi berhubungan dengan: a) Informasi harus sesuai dengan tingkat kerinciannya benar dan akurat. b) Informasi tepat waktu dan tersedia setiap saat jika dibutuhkan. c) Informasi selalu baru, mencerminkan informasi keuangan dan operasional yang paling terkini. d) Informasi harus akurat dan dapat diandalkan (dipercaya) e) Informasi mudah untuk diakses oleh siapa pun yang memiliki otorisasi untuk mengakses dan membutuhkan informasi tersebut 8. Monitoring  Proses manajemen risiko harus dimonitor, yaitu dinilai keberadaan dan berfungsi efektifnya untuk setiap komponen yang ada di dalamnya secara terus menerus.  Model yang digunakan untuk melakukan monitoring adalah melalui monitoring kegiatan secara terus menerus, penilaian terpisah, atau kombinasi di antara keduanya.  Monitoring secara terus menerus dilakukan dan melekat dalam aktivitas rutin manajemen  Ruang lingkup dan frekuensi penilaian terpisah tergantung terutama pada hasil penilaian risiko dan efektifitas prosedur monitoring yang terus menerus.
  • 5.  Kelemahan atau kekurangan program manajemen risiko dilaporkan ke atas dan untuk permasalahan yang sangat serius harus dilaporkan kepada direksi dan komisaris Adapun manfaat Risk Management bagi perusahaan antara lain: 1. Membantu pencapaian tujuan perusahaan 2. Mencapai kesinambungan pemberian pelayanan kepada stakeholders, sehingga meningkatkan kualitas dan nilai perusahaan 3. Mencapai hasil yang lebih baik berupa efisiensi dan efektivitas pelayanan, seperti: meningkatkan pelayanan kepada publik dan atau meningkatkan penggunaan sumber daya yang lebih baik (masyarakat, informasi, dana, dan peralatan) 4. Memberikan dasar penyusunan rencana strategi sebagai hasil dari pertimbangan yang terstruktur terhadap elemen kunci risiko 5. Menghindari biaya-biaya yang mengejutkan, karena perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang tidak diperlukan, termasuk menghindari biaya dan waktu yang dihabiskan dalam suatu perkara 6. Menghindari pemborosan, dan membuka peluang bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik 7. Mencapai pengambilan keputusan yang terbuka dan berjalannya proses manajemen 8. Meningkatkan akuntabilitas dan corporate governance 9. Mengubah pandangan terhadap risiko menjadi lebih terbuka, ada toleransi terhadap mistakes tapi tidak terhadap hiding errors. Perubahan pandangan ini memungkinkan perusahaan belajar dari kesalahan masa lalunya untuk terus memperbaiki kinerjanya 10. Perusahaan akan lebih focus dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya sehingga dapat meminimalkan „gangguan-gangguan‟ yang tidak dikehendaki. Kunci Keberhasilan Management Risiko : • Dukungan penuh manajemen dan staf • Ketersediaan informasi dan proses yang mudah dipahami • Tanggung jawab dari pelaksana/pemilik kegiatan/pemilik risiko • Sumberdaya yang memadai untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko • Komunikasi dan pelatihan yang berkelanjutan Implementasi Manajemen risiko pada PT Unilever Indonesia Sistem Manajemen Risiko Direksi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang dihadapi Perseroan dan memastikan bahwa risiko-risiko tersebut dikelola secara efektif. Direksi
  • 6. didukung oleh Tim Manajemen Risiko Korporasi, yang mengatur desain, implementasi dan pemutakhiran sistem manajemen yang efektif secara teratur. Komite ini terdiri atas Kepala Audit Internal, Financial Controller, Commercial Manager, Business System Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan diketuai oleh Chief Financial Officer. Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Manajemen risiko yang efektif merupakan hal mendasar untuk pengelolaan bisnis yang baik, dan keberhasilan Unilever Indonesia sebagai organisasi bergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi berbagai risiko utama dan peluang untuk bisnis kami. Unilever mengelola risiko dan peluang tersebut dengan cara yang dipertimbangkan matang-matang, terstruktur, terkontrol dan efektif. Pendekatan manajemen risiko kami tertanam dalam kegiatan usaha sehari-hari. Kami telah menempatkan jaminan internal dan pemantauan kepatuhan untuk meninjau pengaturan risiko strategi kami. Jaminan internal yang independen (audit internal dan audit perusahaan) dan jaminan eksternal memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa risiko operasional dan risiko pelaksanaan bisnis benar-benar diperhatikan dan dikelola. Di 2015, matriks risiko bisnis Perseroan telah ditinjau dan dibahas dengan Direksi. Kami tidak mencatat adanya perubahan signifikan dalam lingkungan risiko yang baru dan Direksi yang bersangkutan telah ditugaskan untuk mengelola risiko di dalam area mereka masing-masing. Jenis-Jenis Risiko pada Manjemen Risiko PT Unilever Indonesia: No Tipe Risiko Penjelasan Mitigasi Risiko 1 Keuangan Perubahan nilai mata uang dapat berfluktuasi secara tajam dan berdampak secara signifikan pada kinerja bisnis. Nilai tukar yang tidak stabil juga dapat mengakibatkan naik turunnya harga bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi produk-produk kami. Kami mengelola eksposur terhadap mata uang dalam batas yang ditentukan dan dengan menggunakan kontrak valuta berjangka. Selain kontrak tersebut, kami juga melakukan lindung nilai beberapa eksposur kami melalui penggunaan pinjaman mata uang asing atau kontrak berjangka. 2 Pilihan brand Selera dan perilaku konsumen senantiasa berubah. Kami harus mampu mengantisipasi dan menyikapi perubahan ini dengan terus membuat brand dan produk kami unik dan berbeda dengan yang lain. Kami mengandalkan kami dalam menciptakan produk-produkbinovatif yang memenuhi kebutuhan konsumen kami. Kami terus memantau tren pasar eksternal dan mengumpulkan masukan dari para konsumen, pelanggan dan pembelanja kami untuk mengembangkan kategori dan strategi brand yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. kemampuan Divisi Riset dan Pengembangan kami secara aktif mencari cara untuk menerjemahkan preferensi dan selera konsumen menjadi teknologi baru untuk menciptakan produk-produk kami di masa mendatang. 3 Ekonomi Eksternal Kondisi ekonomi yang terus berubah dapat mengakibatkan menurunnya permintaan konsumen untuk produk kami, yang dapat mempengaruhi satu atau lebih Beragamnya portofolio Unilever dan model bisnis yang fleksibel membantu kami untuk menyesuaikan portofolio dan cepat merespon
  • 7. negara di dalam satu kawasan, atau bahkan secara global. Langkah pemerintah, seperti stimulus fiskal, perubahan perpajakan, dan kontrol harga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan profitabilitas operasi lokal kami. dengan menciptakan inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan pelanggan yang berubah saat ekonomi melemah. Kami secara teratur memperbarui perkiraan hasil bisnis dan arus kas dan, jika perlu, menyeimbangkan prioritas investasi kami. 4 Aspek hukum dan peraturan Unilever patuh terhadap hokum dan peraturan lokal, regional, dan global yang berlaku di berbagai bidang seperti keamanan produk, klaim produk, merek dagang, hak cipta, paten, persaingan, kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, tata kelola perusahaan, keterbukaan informasi, ketenagakerjaan, serta pajak. Kegagalan untuk mematuhi peraturan yang berlaku dapat mengakibatkan adanya tuntutan perdata dan/atau pidana yang menyebabkan kerusakan, denda dan sanksi. Hal ini dapat mempengaruhi reputasi Perseroan, dan membebani biaya kami dalam berbisnis. Unilever berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Pada area-area khusus, tim yang relevan di tingkat global, regional atau lokal bertanggung jawab untuk menetapkan standar terperinci dan memastikan bahwa semua karyawan memahami dan mematuhi peraturan dan undang- undang yang spesifik dan relevan dengan peran mereka. Spesialis hukum dan peraturan kami sangat terlibat dalam memantau dan meninjau praktek kami untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa kami tetap memahami dan sejalan dengan seluruh peraturan dan kewajiban hukum terkait. 5 Hubungan Industri Dengan peraturan ketenagakerjaan yang terus berubah-ubah, kami wajib menjalin hubungan yang baik dengan para karyawan dan serikat pekerja kami. Gangguan terhadap hubungan industrial dapat mempengaruhi kegiatan operasional, biaya, dan reputasi kami. Untuk mengurangi risiko ini, kami senantiasa memantau perubahan peraturan ketenagakerjaan dan menjalin komunikasi yang baik dengan serikat pekerja kami. Kami melakukan diskusi secara rutin untuk lebih memahami setiap kepentingan dan menjaga keharmonisan diantara para pemangku kepentingan industri kami. 6 Karyawan dan Talenta Penting bagi kami untuk dapat menarik, mengembangkan, dan mempertahankan orang-orang yang berkualitas dalam jumlah yang tepat untuk dapat bersaing dan berkembang secara efektif. Di negara berkembang, memungkinkan terjadinya persaingan yang ketat untuk mendapatkan talenta-talenta berbakat yang jumlahnya terbatas. Lepasnya talenta pada posisi manajemen atau posisi inti lainnya, atau ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, menarik atau mempertahankan karyawan yang berkualitas, akan mempersulit pengelolaan bisnis dan mempengaruhi operasi dan hasil keuangan. Kami telah membentuk dan menerapkan tim sumber daya manusia di seluruh lini bisnis kami. Tim ini memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan dan kemampuan yang diperlukan di masa mendatang, mengembangkan jalur karir dan mengidentifikasi talenta utama dan pemimpin di masa depan. Kami memiliki proses pengembangan manajemen terpadu yang meliputi penilaian kinerja rutin yang ditopang oleh seperangkat perilaku kepemimpinan, keterampilan dan kompetensi. Selain itu, kami juga telah menerapkan program yang ditargetkan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik dan kami secara aktif memantau kinerja dalam mempertahankan talenta dalam Unilever. 7 Sistem dan Informasi Karena kami berinteraksi secara elektronik dengan para pelanggan, pemasok, dan konsumen, kami sangat membutuhkan sistem dan inftrastruktur TI yang aman dan dapat diandalkan. Piranti keras (hardware) yang menjalankan dan mengelola data operasional inti kami didukung sepenuhnya oleh sistem kontingensi terpisah untuk menyediakan operasi cadangan
  • 8. Gangguan dalam sistem TI kami dapat menghambat operasi bisnis di berbagai area, termasuk menghambat penjualan, produksi, dan siklus arus kas kami. Pembatasan akses ke informasi rahasia serta pemisahan tugas juga berada dalam prioritas tertinggi kami. secara real time jika terjadi kondisi darurat. Kami menggunakan sistem global untuk mengontrol dan melaporkan akses ke sistem TI kami yang vital. Hal ini didukung oleh program pengujian kontrol akses yang dilaksanakan setiap tahun. Kami memiliki kebijakan yang meliputi perlindungan untuk bisnis maupun informasi pribadi, serta kebijakan penggunaan sistem TI dan aplikasi oleh karyawan kami, di mana mereka telah terlatih untuk memahami berbagai kebijakan tersebut. Kami telah menstandarisasi cara pemuatan informasi di situs publik kami dan memiliki sistem untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan kami sendiri dan hokum serta peraturan mengenai privasi yang berlaku. 8 Produk yang Aman dan Berkualitas Tinggi Pada proses manufaktur Unilever Indonesia, juga terdapat risiko bahan terkontaminasi secara tidak sengaja ataupun terkontaminasi oleh bahan berbahaya; atau cacat produk lainnya. Risiko ini dapat disebabkan oleh kesalahan manusia, kegagalan peralatan atau faktor lainnya. Kami memiliki proses dan kontrol kualitas produk yang komprehensif, dari hulu sampai hilir, mulai dari produk dirancang sampai produk tersebut ada di rak toko. Kami memverifikasi proses dan kontrol tersebut setiap tahun, dan secara teratur memantau melalui indicator kinerja yang mendorong kegiatan perbaikan terus- menerus. Pemasok utama kami telah bersertifikat secara eksternal dan kami memantau kualitas bahan yang diterima secara teratur untuk memastikan bahwa kami memenuhi standar kualitas tinggi yang diperlukan oleh produk kami. Jika terjadi insiden yang berkaitan dengan keselamatan konsumen atau kualitas produk, kami mengaktifkan tim manajemen insiden di bawah arahan mereka yang berkompeten dalam hal kualitas produk, sains dan komunikasi , untuk memastikan kami melakukan tindakan yang tepat dan efektif. Daftar Pustaka: Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance. Risk Management. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA. (Diperoleh tanggal 18 November 2017; pukul 19:00) https://www.unilever.co.id/investor-relations/pedoman-tatakelola- perusahaan/manajemen-risiko/sistem-manajemen-risiko.html (Diperoleh tanggal 18 November 2017; pukul 20:00)
  • 10. Judul : Risk Management Tugas : Quiz BE & GG minggu 10 Nama Mahasiswa : Warinah Nomor Induk Mahasiswa : 55117110088 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Pengertian Risk Management: Definisi Manajemen Risiko menurut AS/NZS 4360: 2004 : The culture, processes, structures that are directed towards realizing potential opportunities while managing adverse effects Definisi Manajemen Risiko menurut Enterprise Risk Management – COSO: A process , effected by an entity‟s board of directors, management and other personnel, applied in strategy-setting and across enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, and manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives (COSO) Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). · Risiko Operasional · Risiko Hazard · Risiko Finansial · Risiko Strategik Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
  • 11. Fungsi Risk Management bagi Perusahaan : 1. Early warning system Risiko merupakan potensi kejadian yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan, di dalamnya terdapat dampak serta probabilitas kejadian. Apabila kita sudah mengenali dari awal risiko-risiko yang berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan, maka kita sudah dapat melakukan antisipasi sejak dini. Program-program mitigasi untuk mengurangi dampak suatu risiko akan digulirkan oleh management. Dibandingkan kita tidak melakukan assessment awal terhadap risiko- risiko yang mungkin akan terjadi di masa datang, maka ketika risiko tersebut terjadi, kita tidak dapat mengantipasinya karena dampaknya sudah sangat besar dan meluas sehingga sangat sulit untuk ditanggulangi. Sebagai contoh ketika revenue perusahaan telekomunikasi mulai berkurang dari pendapatan SMS, akibat semakin booming nya IP message (WA, Line, BBM, etc) maka program optimalisasi pemakaian data internet dicanangkan. Program ini tidak perlu menunggu sampai customer benar-benar tidak menggunakan SMS sebagai sarana untuk mengirim pesan. Karena dari sekarang sudah dapat diketahui trend penurunan penggunaan SMS. Early warning system dalam management risiko dapat berupa KRI (Key Risk Indicator) yaitu peristiwa atau kejadian yang memberikan indikasi terjadinya suatu peristiwa risiko. Ketika sudah mengenali indicator-indicator awal sebuah risiko, maka mitigasi dapat dilakukan sebelum dampak dari risiko tersebut semakin meningkat. 2.Support Corporate Strategic Planning Strategic planning merupakan rancangan yang digunakan sebagai guideline untuk pengelolaan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Program di dalam strategic planning diturunkan dalam beberapa program dalam bentuk strategic direction serta target-target capaian dalam tahun berjalan. Bagi BUMN dalam penyusuan RKAP (Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan) yang merupakan bagian dari strategic planning sebuah perusahaan, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) pada Badan Usaha Milik Negara Dalam Permen tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka penerapan GCG, Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan harus mempertimbangkan risiko usaha dan wajib membangun serta melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. Salah satu keluaran dari Permen tersebut adalah program RKAP berbasis risiko.
  • 12. Disinilah fungsi risk management sebagai bagian dalam memberikan masukan dalam penyusunan program perusahaan agar program-program tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka terutama dalam laporan keuangannya. 3. Sebagai Fasilitator dan Integrator Fungsi ketiga risk management adalah sebagai fasilitator dan integrator dalam melakukan penyusunan risiko perusahaan dan control assessment. Fasilitator dengan membangun kerjasama, memberikan informasi dan aturan dalam penyusunan risk register. Sedangkan integrator adalah menyatukan dan mengintegrasikan risiko-risiko yang berasal dari risk owner. Hal ini diperlukan karena adakalanya satu risiko dengan risiko lainnya saling berkaitan atau bahkan saling bertentangan terutama ketika berkaitan dengan target-target capaian masing-masing risk owner. Pada akhirnya satu hal yang perlu kita pahami bersama adalah tujuan management risiko bukanlah untuk menghilangkan risiko itu sendiri, karena jika kita berusaha untuk menghilangkan risiko sampai pada level paling rendah (zero), artinya kita dalam proses untuk membunuh/mematikan bisnis kita sendiri. Manfaat Risk Management bagi Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang semakin Kompetitif saat ini. Ketika kasus krisis ekonomi tahun 2008 melanda dunia, menyebabkan negara-negara maju mengalami pertumbuhan ekonomi yang turun drastis, beberapa negara pertumbuhannya bahkan minus. Banyak masyarakat yang tidak menyangka dampaknya yang begitu besar, beberapa perusahaan Amerika berguguran satu persatu, spt Lehman Brother, sebuah bank investasi yang usianya lebih dari 158 tahun dan merupakan bank investasi terbesar ke-empat di AS dipaksa untuk menyatakan bangkrut akibat krisis ini atau seperti yang terjadi pada Nokia, sebuah perusahaan Telekomunikasi yang menyediakan hand phone dengan merk yang begitu dikenal, pada akhirnya harus kandas juga kemudian dijual ke Microsoft. Begitu juga yang dengan perusahaan-perusahaan elektronik Jepang yang harus tersingkir dan kalah bersaing dengan perusahaan elektronik dari Korea dengan symbol Samsung nya yang begitu mendunia. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan jaman menjadi kuncinya, ternyata dunia sudah berubah, bahkan begitu cepat berubahnya, bukan yang lama dan perfect produknya yang akan unggul, tapi yang cepat dan adaptif terhadap perubahan yang akan menjadi pemenang. Inilah contoh beberapa kejadian yang melanda beberapa perusahaan raksasa di dunia. Apakah mereka tidak mengantisipasi kejadian-kejadian tersebut ,sehingga harus menerima kenyataan perusahaan yang sudah mempunyai reputasi pada akhirnya gulung tikar. Hal ini karena mereka sebagian besar terlambat mengantisipasinya, sehingga pada akhirnya harus menerima kenyataan pahit. Lalu, apa hubungannya kejadian-kejadian diatas dengan keberadaan management risiko pada suatu perusahaan? . Apabila
  • 13. dijalankan dengan tepat, fungsi management risiko dapat mengantisipasi dari awal sebuah kejadian dan dapat mengurangi dampak kejadian tersebut yang bersifat “surprise” bagi sebuah perusahaan. Adapun manfaat Risk Management bagi perusahaan antara lain: 1. Membantu pencapaian tujuan perusahaan 2. Mencapai kesinambungan pemberian pelayanan kepada stakeholders, sehingga meningkatkan kualitas dan nilai perusahaan 3. Mencapai hasil yang lebih baik berupa efisiensi dan efektivitas pelayanan, seperti: meningkatkan pelayanan kepada publik dan atau meningkatkan penggunaan sumber daya yang lebih baik (masyarakat, informasi, dana, dan peralatan) 4. Memberikan dasar penyusunan rencana strategi sebagai hasil dari pertimbangan yang terstruktur terhadap elemen kunci risiko 5. Menghindari biaya-biaya yang mengejutkan, karena perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang tidak diperlukan, termasuk menghindari biaya dan waktu yang dihabiskan dalam suatu perkara 6. Menghindari pemborosan, dan membuka peluang bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik 7. Mencapai pengambilan keputusan yang terbuka dan berjalannya proses manajemen 8. Meningkatkan akuntabilitas dan corporate governance 9. Mengubah pandangan terhadap risiko menjadi lebih terbuka, ada toleransi terhadap mistakes tapi tidak terhadap hiding errors. Perubahan pandangan ini memungkinkan perusahaan belajar dari kesalahan masa lalunya untuk terus memperbaiki kinerjanya 10. Perusahaan akan lebih focus dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya sehingga dapat meminimalkan „gangguan-gangguan‟ yang tidak dikehendaki. Daftar Pustaka: Modul Perkuliahan Universitas Mercubuana. Business Ethics and Good Governance. Risk Management. Prof Dr.Ir.H.Hapzi Ali pre-Msc MM CMA. (Diperoleh tanggal 18 November 2017; pukul 19:00) https://risktelco.wordpress.com/2016/07/27/3-fungsi-risk-management-for-company- long-life/ (Diperoleh tanggal 18 November; pukul 20:00) http://itjen.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/04/Manajemen- Risiko_Ristekdikti.pdf ( Diperoleh tanggal 18 November; pukul 20:00)