SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
TETANUS
TETANUS
• Akut
• Ggn neuromuskuler akut ;
trismus, kekakuan, kejang otot
• Eksotoksin spesifik dari clostridium tetani :
etiologi
Clostridium tetani
• Batang gr +
• Anaerobik yang membentuk spora
• Bentuk khas
• Tersebar di lingkungan,tanah,debu.
• tahan bertahun-tahun bila tidak kena sinar
matahari
• Tahan antiseptik, pemanasan 100 C,
otoklaf 120 c ( 15-20’)
• Feses manusia,kuda, anjing, kucing
Patogenesis
Luka  spora  vegetatif  eksotoksin
(tetanospaspasmin,tetanolisin)dikeluarkan
1. Tetanospasmin :
protein yang bersifat toksik terhadap saraf
diabsorpsi end organ syaraf motorik sel ganglion 
SSP
2. Tetanolisin :
menghancurkan sel darah
menambah optimal kondisi lokal u bekteri berkembang
Manifestasi Klinik
• MI : 3 hr – 4 mgu
MI ≈ Prognosis
• 3 bentuk klinis
tetanus lokal
Tetanus sefalik
Tetanus generalisata
Manifestasi Klinik
Tetanus
Lokal
Tetanus
Sefalik
tetanus
generalisata
Kaku
persisten
otot di dekat
luka yang
terkontamin
asi
Fenomena
motorik
sesuai saraf
terkena
Trismus
risus
sardonikus
Opistotonus
Rigiditas
abdomen
Komplikasi
Spasme otot fraktur tulang panjang
Kejang fraktur vertebra
embolisme pulmonal
Disfungsi autonom
hipertensi & aritmia jantung
pencegahan
• Debridemen
• Catatan tentang
imunisasi tetanus
Luka Rekomendasi
•Tak ada/
tak lengkap
• tak diketahui
•Tanpa boster
( 10 th)
•Boster(10 th)
Resiko redah
Resiko tinggi
Resiko rendah
Resiko tinggi
Resiko tinggi
Resiko rendah
Toksoid-imunisasi
lengkap
Toksoid-imunisasi
lengkap + TIG
Toksoid ±TIG
Toksoid
Toksoid
Tidak ada
Terapi
Tentukan derajat keparahan—philip score
• Tetanus ringan ( <9)
• Tetanus sedang ( 9-16)
• Tetanus berat (>16)
Terapi
Tolak ukur Nilai
MI
Lokasi infeksi
<48 jam
2-5 hari
6-10 hari
11-14 hari
>14 hari
Internal/umbilikal
Leher,kpl, ddg tubuh
Ekstremitas prox
Ekstremitas distal
Tidak diketahui
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
terapi
Tolak ukur Nilai
Imunisasi
factor
yang
memberatkan
Tidak ada
Mungkin ada/ ibu dapat
10 th yll
< 10 th
Proteksi lengkap
Pykt / trauma yang membahayakan jiwa
Keadaan yang tidak langsung membahayakan
jiwa
Keadaan yang tidak membahayakan jiwa
Trauma atau penyakit ringan
ASA derajat
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
Terapi
1. Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah
terikat SSP
2. Menetralisir toksin yang masih beredar di
darah
3. Menghilangkan kuman penyebab
Terapi(1)
Penilaian progresivitas dan reaksi terhadap
pengobatan
Beratnya kekakuan
Frekuensi kejang tiap 12 jam
Suhu badan
Status pernafasan
Terapi(1)
• Mengatasi kaku dan kejang
• Gangguan pernafasan
• Pengendalian keseimbangan cairan dan
elektrolit
• Perbaikan nutrisi
Terapi(1)
• Pelemas otot dan sedasirespirator
• Ruangan yang tenang, lindungi dari rangsang
penglihatan, pendengaran, perabaan
Terapi (2) & (3)
Menetralisir toksin yang masih beredar di darah
• ATS : 20.000 IU /hari (5 hari)
• Immunoglobulin tetanus human ( single dose)
3000-6000 unit
Menghilangkan kuman penyakit
• Rawat luka
• Anti mikroba : penisilin 3x 1,5 juta unit
metronidazol 3 x 1 gr/hari
GAS GANGREN
GAS GANGREN
Gangren : kematian jaringan, biasanya dalam
jumlah besar dan umumnya diikuti dengan
kehilangan vaskular( nutrisi)dan diikuti invasi
bakteri dan pembusukan
Gas : setiap bentuk cairan gas dimana molekul-
molekulnya terpisah satu sama lain dan
demikian mempunyai celah bebad
GAS GANGREN
Keadaan nyeri yang akut dan hebat sering
berasal dari luka laserasi kotor dimana otot
dan jaringan bawah kulit menjadi terisi
dengan gas dan eksudat serosanguinos
GAS GANGREN( ETIOLOGI)
• Clostridium welchii( Clostridium perfringens)
Flora Normal usus
anaerob obligat
Basil gram positif
Kuman yang membentuk spora keluar bersama
tinja,terdapat di kulit,juga di tanah.
Tahan kering,tahan beberapa disinfektan, tidak
selalu mati di air mendidih
Terjadinya infeksi
• Spora masuk ke luka operasi
• Menderita kelainan pembuluh darah
penyebab iskemia
• Pasien tua yang mengalami operasi besar di
sekitar panggul
• Post abortus provakatus – alat-alat tak steril
Terjadinya infeksi
• Cedera jaringan lunak
• Benda asing, hematom , jar nekrotik pada luka
• Luka akibat peluru kecepatan tinggi
• Patah tulang komplikata
• Luka dengan kontaminasi dalam
• penutupan/ gangguan peredaran darah lokal
traumatik, turniket, sewaktu operasi
• Gips atau pembalut yang terlalu ketat
• Pasca bedah
Patologi
• Kombinasi beberapa spesies klostridium yang
menghasilkan eksotoksin kuat penyebab
nekrosis jaringan
• Infeksi terbatas pada jar subkutan
 selulitas, radang jaringan, tu: jar subkutan
anaerob
• Meluas ke jar otot :nekrosis otot progresif
Patologi
Fermentasi karbohidrat otot
Produksi gas hydrogen,
karbon dioksida & asam
laktat (Gas bubble)
Tek intracompartment 
NEKROSIS JARINGAN
Spora jadi kuman produksi
Exotocin (Enz Sakarolitik)
Ggn vaskuler
24-48 jam ssd Trauma
 anoksia jaringan
GAMBARAN KLINIS
• 1-3 hari post injury
• Awal : tanda inflamasi akut y cepat menyebar
• Nyeri
• Krepitasi
• Pucat, malaise, fatique, apati, betkeringat
• dingin. Demam, sesak nafas. Nadi kecil dan
cepat, suhu tidak terlalu tinggi (< 38,5 ) hr I
• Cairan yang keluar encer, pink coklat,
berbau
GAMBARAN KLINIS
Lab : leukositosis
basil batang gram + pada luka / pungsi
X- RaY  udara bebas dalam otot seperti bulu
burung
Komplikasi :
Anemia hemolitik, syok septik  ggn faal ginjal,
Jantung, hati † (hari k -2)
t:41 c
Diagnosa Banding
• Infeksi jaringan lunak yang disertai gangren
kulit
• Emfisema di jaringan lunak
PENCEGAHAN
• Perawatan luka yang baik
• Pembuangan jaringan nekrosis secara radikal
• Pencegahan iskemia jaringan
• Pembuangan benda asing
• Antitoksin dari C. welchii  luka yang
cendrung dpt infeksi gangren gas
Terapi
• Penisilin G ; 3 juta unit IV tiap 4 jam ( dosis
kurangi pada gagal ginjal)
• Tindakan bedah DARURAT
 Debridement
• Oksigen hiperbarik ( 100%)
hari I :tekanan zat asam 3 atm :3x 2 jam
hari II & III : 2 x 2 jam
• Antitoksin

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
Konsensus status epileptikus
Konsensus status epileptikusKonsensus status epileptikus
Konsensus status epileptikus
 
Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
 
Referat Meningitis
Referat MeningitisReferat Meningitis
Referat Meningitis
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebra
 
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITISTFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
 
Ulkus kornea AKPER PEMKAB MUNA
Ulkus kornea  AKPER PEMKAB MUNA Ulkus kornea  AKPER PEMKAB MUNA
Ulkus kornea AKPER PEMKAB MUNA
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK Maligna
 
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisDefinisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Keratitis
KeratitisKeratitis
Keratitis
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 

Similar to Tetanus dan gas gangren

Similar to Tetanus dan gas gangren (20)

214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
214801887-Lapkas-Tetanus.ppt214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
214801887-Lapkas-Tetanus.ppt
 
TETANUS.pdf
TETANUS.pdfTETANUS.pdf
TETANUS.pdf
 
Tetanus kelompok 4
Tetanus kelompok 4Tetanus kelompok 4
Tetanus kelompok 4
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
Askep tetanus
Askep tetanusAskep tetanus
Askep tetanus
 
Tetanus abil
Tetanus abilTetanus abil
Tetanus abil
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
 
Advanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxAdvanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptx
 
Clostridium tetani
Clostridium tetaniClostridium tetani
Clostridium tetani
 
Laporan kasus tetanus (slide)
Laporan kasus tetanus (slide)Laporan kasus tetanus (slide)
Laporan kasus tetanus (slide)
 
tetanus 2 (1).pdf
tetanus 2 (1).pdftetanus 2 (1).pdf
tetanus 2 (1).pdf
 
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptxmekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
mekanisme vaskuler pada inflamasi.pptx
 
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdfmekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
mekanismevaskulerpadainflamasi-221018035356-786621f2.pdf
 
Tetanus ommm
Tetanus ommmTetanus ommm
Tetanus ommm
 
Persentasi refarat andy miestenia gravis
Persentasi refarat andy miestenia gravisPersentasi refarat andy miestenia gravis
Persentasi refarat andy miestenia gravis
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
Respon radang
Respon radangRespon radang
Respon radang
 
ETY KRISTYANTI - TETANUS NEONATORIUM.pptx
ETY KRISTYANTI - TETANUS NEONATORIUM.pptxETY KRISTYANTI - TETANUS NEONATORIUM.pptx
ETY KRISTYANTI - TETANUS NEONATORIUM.pptx
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 
P petri leptospirosis
P petri leptospirosisP petri leptospirosis
P petri leptospirosis
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 

Tetanus dan gas gangren

  • 2. TETANUS • Akut • Ggn neuromuskuler akut ; trismus, kekakuan, kejang otot • Eksotoksin spesifik dari clostridium tetani :
  • 3. etiologi Clostridium tetani • Batang gr + • Anaerobik yang membentuk spora • Bentuk khas • Tersebar di lingkungan,tanah,debu. • tahan bertahun-tahun bila tidak kena sinar matahari • Tahan antiseptik, pemanasan 100 C, otoklaf 120 c ( 15-20’) • Feses manusia,kuda, anjing, kucing
  • 4. Patogenesis Luka  spora  vegetatif  eksotoksin (tetanospaspasmin,tetanolisin)dikeluarkan 1. Tetanospasmin : protein yang bersifat toksik terhadap saraf diabsorpsi end organ syaraf motorik sel ganglion  SSP 2. Tetanolisin : menghancurkan sel darah menambah optimal kondisi lokal u bekteri berkembang
  • 5. Manifestasi Klinik • MI : 3 hr – 4 mgu MI ≈ Prognosis • 3 bentuk klinis tetanus lokal Tetanus sefalik Tetanus generalisata
  • 6. Manifestasi Klinik Tetanus Lokal Tetanus Sefalik tetanus generalisata Kaku persisten otot di dekat luka yang terkontamin asi Fenomena motorik sesuai saraf terkena Trismus risus sardonikus Opistotonus Rigiditas abdomen
  • 7. Komplikasi Spasme otot fraktur tulang panjang Kejang fraktur vertebra embolisme pulmonal Disfungsi autonom hipertensi & aritmia jantung
  • 8. pencegahan • Debridemen • Catatan tentang imunisasi tetanus Luka Rekomendasi •Tak ada/ tak lengkap • tak diketahui •Tanpa boster ( 10 th) •Boster(10 th) Resiko redah Resiko tinggi Resiko rendah Resiko tinggi Resiko tinggi Resiko rendah Toksoid-imunisasi lengkap Toksoid-imunisasi lengkap + TIG Toksoid ±TIG Toksoid Toksoid Tidak ada
  • 9. Terapi Tentukan derajat keparahan—philip score • Tetanus ringan ( <9) • Tetanus sedang ( 9-16) • Tetanus berat (>16)
  • 10. Terapi Tolak ukur Nilai MI Lokasi infeksi <48 jam 2-5 hari 6-10 hari 11-14 hari >14 hari Internal/umbilikal Leher,kpl, ddg tubuh Ekstremitas prox Ekstremitas distal Tidak diketahui 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
  • 11. terapi Tolak ukur Nilai Imunisasi factor yang memberatkan Tidak ada Mungkin ada/ ibu dapat 10 th yll < 10 th Proteksi lengkap Pykt / trauma yang membahayakan jiwa Keadaan yang tidak langsung membahayakan jiwa Keadaan yang tidak membahayakan jiwa Trauma atau penyakit ringan ASA derajat 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
  • 12. Terapi 1. Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat SSP 2. Menetralisir toksin yang masih beredar di darah 3. Menghilangkan kuman penyebab
  • 13. Terapi(1) Penilaian progresivitas dan reaksi terhadap pengobatan Beratnya kekakuan Frekuensi kejang tiap 12 jam Suhu badan Status pernafasan
  • 14. Terapi(1) • Mengatasi kaku dan kejang • Gangguan pernafasan • Pengendalian keseimbangan cairan dan elektrolit • Perbaikan nutrisi
  • 15. Terapi(1) • Pelemas otot dan sedasirespirator • Ruangan yang tenang, lindungi dari rangsang penglihatan, pendengaran, perabaan
  • 16. Terapi (2) & (3) Menetralisir toksin yang masih beredar di darah • ATS : 20.000 IU /hari (5 hari) • Immunoglobulin tetanus human ( single dose) 3000-6000 unit Menghilangkan kuman penyakit • Rawat luka • Anti mikroba : penisilin 3x 1,5 juta unit metronidazol 3 x 1 gr/hari
  • 18. GAS GANGREN Gangren : kematian jaringan, biasanya dalam jumlah besar dan umumnya diikuti dengan kehilangan vaskular( nutrisi)dan diikuti invasi bakteri dan pembusukan Gas : setiap bentuk cairan gas dimana molekul- molekulnya terpisah satu sama lain dan demikian mempunyai celah bebad
  • 19. GAS GANGREN Keadaan nyeri yang akut dan hebat sering berasal dari luka laserasi kotor dimana otot dan jaringan bawah kulit menjadi terisi dengan gas dan eksudat serosanguinos
  • 20. GAS GANGREN( ETIOLOGI) • Clostridium welchii( Clostridium perfringens) Flora Normal usus anaerob obligat Basil gram positif Kuman yang membentuk spora keluar bersama tinja,terdapat di kulit,juga di tanah. Tahan kering,tahan beberapa disinfektan, tidak selalu mati di air mendidih
  • 21. Terjadinya infeksi • Spora masuk ke luka operasi • Menderita kelainan pembuluh darah penyebab iskemia • Pasien tua yang mengalami operasi besar di sekitar panggul • Post abortus provakatus – alat-alat tak steril
  • 22. Terjadinya infeksi • Cedera jaringan lunak • Benda asing, hematom , jar nekrotik pada luka • Luka akibat peluru kecepatan tinggi • Patah tulang komplikata • Luka dengan kontaminasi dalam • penutupan/ gangguan peredaran darah lokal traumatik, turniket, sewaktu operasi • Gips atau pembalut yang terlalu ketat • Pasca bedah
  • 23. Patologi • Kombinasi beberapa spesies klostridium yang menghasilkan eksotoksin kuat penyebab nekrosis jaringan • Infeksi terbatas pada jar subkutan  selulitas, radang jaringan, tu: jar subkutan anaerob • Meluas ke jar otot :nekrosis otot progresif
  • 24. Patologi Fermentasi karbohidrat otot Produksi gas hydrogen, karbon dioksida & asam laktat (Gas bubble) Tek intracompartment  NEKROSIS JARINGAN Spora jadi kuman produksi Exotocin (Enz Sakarolitik) Ggn vaskuler 24-48 jam ssd Trauma  anoksia jaringan
  • 25. GAMBARAN KLINIS • 1-3 hari post injury • Awal : tanda inflamasi akut y cepat menyebar • Nyeri • Krepitasi • Pucat, malaise, fatique, apati, betkeringat • dingin. Demam, sesak nafas. Nadi kecil dan cepat, suhu tidak terlalu tinggi (< 38,5 ) hr I • Cairan yang keluar encer, pink coklat, berbau
  • 26. GAMBARAN KLINIS Lab : leukositosis basil batang gram + pada luka / pungsi X- RaY  udara bebas dalam otot seperti bulu burung Komplikasi : Anemia hemolitik, syok septik  ggn faal ginjal, Jantung, hati † (hari k -2) t:41 c
  • 27. Diagnosa Banding • Infeksi jaringan lunak yang disertai gangren kulit • Emfisema di jaringan lunak
  • 28. PENCEGAHAN • Perawatan luka yang baik • Pembuangan jaringan nekrosis secara radikal • Pencegahan iskemia jaringan • Pembuangan benda asing • Antitoksin dari C. welchii  luka yang cendrung dpt infeksi gangren gas
  • 29. Terapi • Penisilin G ; 3 juta unit IV tiap 4 jam ( dosis kurangi pada gagal ginjal) • Tindakan bedah DARURAT  Debridement • Oksigen hiperbarik ( 100%) hari I :tekanan zat asam 3 atm :3x 2 jam hari II & III : 2 x 2 jam • Antitoksin