Dokumen tersebut membahas tentang tetanus dan gangren gas. Tetanus disebabkan oleh toksin Clostridium tetani yang memasuki tubuh melalui luka dan menyebabkan kekakuan otot. Gangren gas disebabkan oleh Clostridium perfringens yang memasuki luka dan memproduksi toksin nekrotik serta gas yang menyebabkan nekrosis jaringan luas. Kedua kondisi membutuhkan debridemen luka, antitoksin, dan antibiotik seperti penisilin.
3. etiologi
Clostridium tetani
• Batang gr +
• Anaerobik yang membentuk spora
• Bentuk khas
• Tersebar di lingkungan,tanah,debu.
• tahan bertahun-tahun bila tidak kena sinar
matahari
• Tahan antiseptik, pemanasan 100 C,
otoklaf 120 c ( 15-20’)
• Feses manusia,kuda, anjing, kucing
4. Patogenesis
Luka spora vegetatif eksotoksin
(tetanospaspasmin,tetanolisin)dikeluarkan
1. Tetanospasmin :
protein yang bersifat toksik terhadap saraf
diabsorpsi end organ syaraf motorik sel ganglion
SSP
2. Tetanolisin :
menghancurkan sel darah
menambah optimal kondisi lokal u bekteri berkembang
5. Manifestasi Klinik
• MI : 3 hr – 4 mgu
MI ≈ Prognosis
• 3 bentuk klinis
tetanus lokal
Tetanus sefalik
Tetanus generalisata
8. pencegahan
• Debridemen
• Catatan tentang
imunisasi tetanus
Luka Rekomendasi
•Tak ada/
tak lengkap
• tak diketahui
•Tanpa boster
( 10 th)
•Boster(10 th)
Resiko redah
Resiko tinggi
Resiko rendah
Resiko tinggi
Resiko tinggi
Resiko rendah
Toksoid-imunisasi
lengkap
Toksoid-imunisasi
lengkap + TIG
Toksoid ±TIG
Toksoid
Toksoid
Tidak ada
10. Terapi
Tolak ukur Nilai
MI
Lokasi infeksi
<48 jam
2-5 hari
6-10 hari
11-14 hari
>14 hari
Internal/umbilikal
Leher,kpl, ddg tubuh
Ekstremitas prox
Ekstremitas distal
Tidak diketahui
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
11. terapi
Tolak ukur Nilai
Imunisasi
factor
yang
memberatkan
Tidak ada
Mungkin ada/ ibu dapat
10 th yll
< 10 th
Proteksi lengkap
Pykt / trauma yang membahayakan jiwa
Keadaan yang tidak langsung membahayakan
jiwa
Keadaan yang tidak membahayakan jiwa
Trauma atau penyakit ringan
ASA derajat
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
12. Terapi
1. Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah
terikat SSP
2. Menetralisir toksin yang masih beredar di
darah
3. Menghilangkan kuman penyebab
14. Terapi(1)
• Mengatasi kaku dan kejang
• Gangguan pernafasan
• Pengendalian keseimbangan cairan dan
elektrolit
• Perbaikan nutrisi
15. Terapi(1)
• Pelemas otot dan sedasirespirator
• Ruangan yang tenang, lindungi dari rangsang
penglihatan, pendengaran, perabaan
16. Terapi (2) & (3)
Menetralisir toksin yang masih beredar di darah
• ATS : 20.000 IU /hari (5 hari)
• Immunoglobulin tetanus human ( single dose)
3000-6000 unit
Menghilangkan kuman penyakit
• Rawat luka
• Anti mikroba : penisilin 3x 1,5 juta unit
metronidazol 3 x 1 gr/hari
18. GAS GANGREN
Gangren : kematian jaringan, biasanya dalam
jumlah besar dan umumnya diikuti dengan
kehilangan vaskular( nutrisi)dan diikuti invasi
bakteri dan pembusukan
Gas : setiap bentuk cairan gas dimana molekul-
molekulnya terpisah satu sama lain dan
demikian mempunyai celah bebad
19. GAS GANGREN
Keadaan nyeri yang akut dan hebat sering
berasal dari luka laserasi kotor dimana otot
dan jaringan bawah kulit menjadi terisi
dengan gas dan eksudat serosanguinos
20. GAS GANGREN( ETIOLOGI)
• Clostridium welchii( Clostridium perfringens)
Flora Normal usus
anaerob obligat
Basil gram positif
Kuman yang membentuk spora keluar bersama
tinja,terdapat di kulit,juga di tanah.
Tahan kering,tahan beberapa disinfektan, tidak
selalu mati di air mendidih
21. Terjadinya infeksi
• Spora masuk ke luka operasi
• Menderita kelainan pembuluh darah
penyebab iskemia
• Pasien tua yang mengalami operasi besar di
sekitar panggul
• Post abortus provakatus – alat-alat tak steril
22. Terjadinya infeksi
• Cedera jaringan lunak
• Benda asing, hematom , jar nekrotik pada luka
• Luka akibat peluru kecepatan tinggi
• Patah tulang komplikata
• Luka dengan kontaminasi dalam
• penutupan/ gangguan peredaran darah lokal
traumatik, turniket, sewaktu operasi
• Gips atau pembalut yang terlalu ketat
• Pasca bedah
23. Patologi
• Kombinasi beberapa spesies klostridium yang
menghasilkan eksotoksin kuat penyebab
nekrosis jaringan
• Infeksi terbatas pada jar subkutan
selulitas, radang jaringan, tu: jar subkutan
anaerob
• Meluas ke jar otot :nekrosis otot progresif
24. Patologi
Fermentasi karbohidrat otot
Produksi gas hydrogen,
karbon dioksida & asam
laktat (Gas bubble)
Tek intracompartment
NEKROSIS JARINGAN
Spora jadi kuman produksi
Exotocin (Enz Sakarolitik)
Ggn vaskuler
24-48 jam ssd Trauma
anoksia jaringan
25. GAMBARAN KLINIS
• 1-3 hari post injury
• Awal : tanda inflamasi akut y cepat menyebar
• Nyeri
• Krepitasi
• Pucat, malaise, fatique, apati, betkeringat
• dingin. Demam, sesak nafas. Nadi kecil dan
cepat, suhu tidak terlalu tinggi (< 38,5 ) hr I
• Cairan yang keluar encer, pink coklat,
berbau
26. GAMBARAN KLINIS
Lab : leukositosis
basil batang gram + pada luka / pungsi
X- RaY udara bebas dalam otot seperti bulu
burung
Komplikasi :
Anemia hemolitik, syok septik ggn faal ginjal,
Jantung, hati † (hari k -2)
t:41 c
28. PENCEGAHAN
• Perawatan luka yang baik
• Pembuangan jaringan nekrosis secara radikal
• Pencegahan iskemia jaringan
• Pembuangan benda asing
• Antitoksin dari C. welchii luka yang
cendrung dpt infeksi gangren gas
29. Terapi
• Penisilin G ; 3 juta unit IV tiap 4 jam ( dosis
kurangi pada gagal ginjal)
• Tindakan bedah DARURAT
Debridement
• Oksigen hiperbarik ( 100%)
hari I :tekanan zat asam 3 atm :3x 2 jam
hari II & III : 2 x 2 jam
• Antitoksin