SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PENDAHULUAN
• Gangguan orientasi realita adalah
ketidakmampuan klien menilai dan merespon
pada realita.
• Klien tidak dapat membedakan rangsang internal
dan eksternal, tidak dapat membedakan lamunan
dan kenyataan.
• Gangguan orientasi realita disebabkan oleh fungsi
otak yang terganggu yaitu fungsi kognitif dan
proses fikir, fungsi persepsi, fungsi memori, fungsi
motorik dan fungsi sosial.
HALUSINASI ?
•Adalah persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada
rangsang yang menimbulkan atau tidak ada objek (Sunardi,
2005)
•Halusinasi adalah distorsi persepsi yang terjadi pada respon
neurobiological yang maladaptif (Stuart and Sundeen, 1998)
•Halusinasi merupakan salah satu gangguan persepsi dimana
terjadi pengalaman panca indra tanpa adanya ransangan
(Cook dan Fotaine, 1987)
2
Halusinasi perlu perawatan “Intensif”, karena dapat
berkembang ke berat & kronis serta dpt terjadi resiko
tinggi Perilaku Kekerasan (PK) pd diri sendiri dan orang
lain
Jika indiv. stress berat  kemampuan menilai relitas
akan terganggu  Halusinasi.
 Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat
disimpukan bahwa halusinasi adalah gangguan
persepsi sensori tentang suatu objek atau
gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi
semua sistem pengindraan.
Halusinasi dapat pula terjadi pada :
Gangguan mental organik
Syndroma putus zat
Gangguan tidur.
Halusinasi sering terjadi pada klien dg. diagnosa medis :
Skizophrenia, yang menggambarkan hilangnya kemampuan
menilai realitas
3
ETIOLOGI
• Gangguan otak karena keracunan , obat
halusinogen, ganggguan jiwa seperti emosi
tertentu yang dapat mengakibatkan ilusi,
psikosisi yang dapat yang dapat menimbulkan
halusinasi dan pengaruh sosial budaya
• Sosial budaya yang berbeda dapat
menimbilkan persepsi berbeda
Stuart and Sudeen, 1998
HALUSINASI AKUSTIK Pendengaran :
Halusinasi yang seolah- olah mendengar suara, paling
sering suara manusia, dari yg mengejek, mengancam,
bahkan memerintahkan untuk melakukan hal yang
berbahaya.
HALUSINASI VISUAL / OPTIC  Penglihatan :
Indiv. melihat orang,binatang, pancaran cahaya, panorama
dll yg menyuruh,mengejek, mentertawakan atau bahkan
penglihatan dapat berupa sesuatu yang menyenangkan.
7
HALUSINASI OLFAKTORIC  Penghidu :
Halusinasi yang seolah- olah individu mencium bau busuk,
amis atau bau yang menjijikkan seperti darah, urin, feses
bahkan bau mayat ataupun kemenyan (jarang terjadi) atau
bahkan bau – bauan yang enak seperti membau bunga.
HALUSINASI GUSTATORIK Pengecap :
Halusinasi yang seolah-olah mengecap/merasakan
sesuatu dimulutnya, seperti darah, urin, rasa manis,
asam, asin atau pahit.
HALUSINASI TAKTIL  Perabaan (misal : di kulit):
Halusinasi yang seolah – olah mengalami rasa sakit atau tidak
enak tanpa stimulus yang terlihat.
Indiv. merasa ada binatang yg merayap dikulitnya, merasakan
sensasi listrik yang datang dari tanah dll.
Bila rabaan ini merupakan rabaan
rangsangan seksual :
8
FASE I : Klien Stress  klien melamun & m’fokus pikiran
pd hal yg menyenangkan u/ m’hilang kecemasan. Cara ini
menolong klien dari kecemasan untuk sementara waktu.Pd
fase ini klien masih mampu mengontrol kesadarannya & me
ngenal pikirannya. Secara umum halusinasi merupakan suatu
kesenangan.
Perilaku Klien:
Tersenyum/ tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara,
pergerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam
dan berkonsentrasi.
4
FASE II : Kecemasan meningkat (cemas sedang- berat), klien
pd tingkat “listening” pd halusinasi. Pemikiran internal
menjadi menonjol. Gambaran & sensasi halusinasi dpt
berupa ‘bisikan yg tdk jelas’.
Klien merasa takut bila orang lain ikut mendengarkan &
merasa tdk mampu mengontrol halusinasi tersebut.
Klien m’proyeksi  seolah-olah halusinasi datang dari orang
lain atau tempat lain.
Pada fase ini biasanya klien menarik diri dari orang lain.
PERILAKU KLIEN PADA FASE II
 Terjadi peningkatan
denyut jantung,
penafasan dan tekan
darah
 Perhatian dengan
lingkungan berkurang
 Konsentrasi terhadap
pengalaman sensorinya
 Kehilangan kemampuan
membedakan halusinasi
dengan realitas
FASE III :
Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan
mengontrol. Klien menjadi terbiasa & tdk berdaya pada
Halusinasinya. Halusinasi memberikan kesenangan &
rasa aman yg sementara pd klien. Klien akan merasa kesepian
bila pengalaman halusinasiny berakhir.
Perilaku Klien:
 Sulit berhubungan dengan orang lain.
Perhatian dengan lingkungan kurang atau
hanya beberapa detik.
Tidak mampu mengikuti perintah perawat
Tampak tremor dan berkeringat
FASE IV :
Klien merasa terpaku & tdk berdaya melepaskan diri dari
halusinasinya. Halusinasi yg menyenangkan Berubah
menjadi sesuatu yg “Mengancam-Memerintah-Memarahi-
Mentertawakan” dan klien tak mampu melepaskan diri
dari halusinasi,klien tak dpt berhub. dg oranga lain, klien
berada pd dunia yg menakutkan dlm beberapa
jam/selamanya, serta dpt Kronis jika tdk dilakukan
Intervensi yg tepat.
Dapat membahayakan diri & Orang lain
 RESTI PERILAKU KEKERASAN
PADA DIRI & ORANG LAIN
Rentang respon Neurobiologi
Respon adaptif Respon maladaptif
 Pikiran logis
 Persepsi
akurat
 Emosi
konsisten
 Perilaku sosial
 Hubungan
sosial
 Pikiran
terkadang
menyimpang
 Ilusi
 Emosional
berlebih
 Perilaku ganjil
 Menarik diri
•Kelainan pikiran
•Halusinasi
•Tidak mampu
mengatur emosi
•Ketidakteraturan
•Isolasi sosial
Faktor Predisposisi
Biologis
abnormalitas yang menyebabkan respon
neurobiologi yang adaptif, seperti lesi pada
area frontal maupun temporal
Psikologis
halusinasi terjadi karena adanya isi alam tidak
sadar yang masuk ke alam sadar sebagai
respon terhadap konflik psikologis
Sosial Budaya
9
Gangg. Tukem gangg. hub. interpersonal Cemas.
Beberapa faktor di masyarakat menyebabkan
seseorang merasa terisolasi  kesepian kurangnya
stimulus dari external  Halusinasi.
FAKTOR PRESIPITASI
1. Lingkungan yang tidak terapeutik
2. Stress yang extrem
Stress yg tinggi mengganggu sistem metabolisme,
keluar zat yg bersifat “ Halusinogen”
Hub. interpersonal yg tdk harmonis , dan
bertentangan  stress dan kecemasan.
Meningkatkan cemas yg disertai dg
koping yang tidak efektif Halusinasi.
PERILAKU HALUSINASI
Respon klien tdhp halusinasi berupa :
1. Curiga
2. Ketakutan
3. Gelisah, bingung
4. Perilaku merusak diri
5. Kurang perhatian
6. Tidak mampu mengambil keputusan
7. Inkoheren, bicara sendiri dll.
MANISFESTASI KLINIK
 Halusinasi penglihatan?
 Halusinasi pendengaran?
 Halusinasi penciuman?
 Halusinasi pengecapan?
Diagnosa Keperawatan
 Isolasi Sosial
 Gangguan persepsi sensori :
 Halusinasi
 Resiko perilaku kekerasan
Tujuan utama pada keperawatan Halusinasi :
Mampu mengontrol halusinasinya
Meningkatkan hub. interpersonal
Meningkatkan harga diri klien.
PRINSIPASKEP KLIEN HALUSINASI :
•Melakukan validasi thd. persepsi klien  Terima persepsi
klien & kemukakan persepsi perawat ( real untuk klien &
tidak real untuk perawat)
•Menghadirkan realitas  Dimulai dari diri klien, orang
lain dan lingkungan
•Menurunkan kecemasan
•Melindungi klien & orang lain dari bahaya halusinasi
•Meningkatkan sistem pendukung (Kelg.) .
I N T R V E N S I
Bantu klien mengenal halusinasinya :
Bina hubungan saling percaya
Identifikasi : kapan ?, bagaimana situasi ?, frekwensi ?
apa isi halisinasinya ?, apa sifatnya ?
Bersama klien mengontrol halusinasinya  klien melapor
perawat jika halusinasi muncul. Perawat mengklarifikasi
halusinasinya.
Meningkatkan kontak Realitas :
Awasi tanda halusinasi, diskusikan hasil observ. halusinasi.
Hadirkan realitas  sering & singkat, bicara pd topik nyata.
Dorong klien u/ berespon thd rangsang external
Berikan aktifitas yg disenangi klien
Buat jadwal aktifitas untuk menghindarkan kesendirian.
Menurunkan kecemasan klien :
Temani klien bila klien merasa ketakutan
Terima klien dg hangat & empati
Terima pengalaman halusinasi klien  tanpa mendukung,
menyalahkan atau mendebat halusinasi klien.
Cegah klien dari menarik diri
Tidak memojokkan secara verbal maupun non verbal .

More Related Content

Similar to Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxNers Yoyok
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiYusuf Saktian
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfHoirulIhsan
 
Pengantar keperawatan persepsi sensori
Pengantar keperawatan persepsi sensoriPengantar keperawatan persepsi sensori
Pengantar keperawatan persepsi sensoriayu240892
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdfsamsulmuarif39
 
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasiKb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasipjj_kemenkes
 
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Lautan Jiwa
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusiapjj_kemenkes
 
laporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasilaporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasiMas Mawon
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.GemmaAyu2
 
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...AgungAbadi1
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofreniaIs Muhar
 
Konsep diri bahan baca
Konsep diri   bahan bacaKonsep diri   bahan baca
Konsep diri bahan bacaAmir Khan
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursingwahidaaa
 

Similar to Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi (20)

Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptxKegawatdaruratan psikiatri.pptx
Kegawatdaruratan psikiatri.pptx
 
widya.pptx
widya.pptxwidya.pptx
widya.pptx
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
Pengantar keperawatan persepsi sensori
Pengantar keperawatan persepsi sensoriPengantar keperawatan persepsi sensori
Pengantar keperawatan persepsi sensori
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasiKb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
Kb 1 gangguan sensori persepsi halusinasi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
Mengenal Skizofrenia (8.4, NIMH)
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
 
laporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasilaporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasi
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
 
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
504082838-Asuhan-Keperawatan-Keluarga-Dengan-Kesehatan-Mental-Skizofrenia (1)...
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
 
Konsep diri bahan baca
Konsep diri   bahan bacaKonsep diri   bahan baca
Konsep diri bahan baca
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursing
 

Recently uploaded

Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024PUTRA ADI IRAWAN
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganCara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Balijualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogorjualobat34
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiAbigailMadeline1
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899moratmaret503
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasijualobat34
 

Recently uploaded (20)

cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
cari obat penggugur kandungan asli 0877~7655~8899
 
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
 
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandunganKimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Tanjung Selor jual obat penggugur kandungan
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bogor
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
 
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandunganFarmasi tersedia obat penggugur kandungan
Farmasi tersedia obat penggugur kandungan
 

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi

  • 1.
  • 2. PENDAHULUAN • Gangguan orientasi realita adalah ketidakmampuan klien menilai dan merespon pada realita. • Klien tidak dapat membedakan rangsang internal dan eksternal, tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan. • Gangguan orientasi realita disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu yaitu fungsi kognitif dan proses fikir, fungsi persepsi, fungsi memori, fungsi motorik dan fungsi sosial.
  • 3. HALUSINASI ? •Adalah persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada rangsang yang menimbulkan atau tidak ada objek (Sunardi, 2005) •Halusinasi adalah distorsi persepsi yang terjadi pada respon neurobiological yang maladaptif (Stuart and Sundeen, 1998) •Halusinasi merupakan salah satu gangguan persepsi dimana terjadi pengalaman panca indra tanpa adanya ransangan (Cook dan Fotaine, 1987) 2
  • 4. Halusinasi perlu perawatan “Intensif”, karena dapat berkembang ke berat & kronis serta dpt terjadi resiko tinggi Perilaku Kekerasan (PK) pd diri sendiri dan orang lain Jika indiv. stress berat  kemampuan menilai relitas akan terganggu  Halusinasi.  Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpukan bahwa halusinasi adalah gangguan persepsi sensori tentang suatu objek atau gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem pengindraan.
  • 5. Halusinasi dapat pula terjadi pada : Gangguan mental organik Syndroma putus zat Gangguan tidur. Halusinasi sering terjadi pada klien dg. diagnosa medis : Skizophrenia, yang menggambarkan hilangnya kemampuan menilai realitas 3
  • 6. ETIOLOGI • Gangguan otak karena keracunan , obat halusinogen, ganggguan jiwa seperti emosi tertentu yang dapat mengakibatkan ilusi, psikosisi yang dapat yang dapat menimbulkan halusinasi dan pengaruh sosial budaya • Sosial budaya yang berbeda dapat menimbilkan persepsi berbeda
  • 7. Stuart and Sudeen, 1998 HALUSINASI AKUSTIK Pendengaran : Halusinasi yang seolah- olah mendengar suara, paling sering suara manusia, dari yg mengejek, mengancam, bahkan memerintahkan untuk melakukan hal yang berbahaya. HALUSINASI VISUAL / OPTIC  Penglihatan : Indiv. melihat orang,binatang, pancaran cahaya, panorama dll yg menyuruh,mengejek, mentertawakan atau bahkan penglihatan dapat berupa sesuatu yang menyenangkan. 7
  • 8. HALUSINASI OLFAKTORIC  Penghidu : Halusinasi yang seolah- olah individu mencium bau busuk, amis atau bau yang menjijikkan seperti darah, urin, feses bahkan bau mayat ataupun kemenyan (jarang terjadi) atau bahkan bau – bauan yang enak seperti membau bunga. HALUSINASI GUSTATORIK Pengecap : Halusinasi yang seolah-olah mengecap/merasakan sesuatu dimulutnya, seperti darah, urin, rasa manis, asam, asin atau pahit.
  • 9. HALUSINASI TAKTIL  Perabaan (misal : di kulit): Halusinasi yang seolah – olah mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. Indiv. merasa ada binatang yg merayap dikulitnya, merasakan sensasi listrik yang datang dari tanah dll. Bila rabaan ini merupakan rabaan rangsangan seksual : 8
  • 10. FASE I : Klien Stress  klien melamun & m’fokus pikiran pd hal yg menyenangkan u/ m’hilang kecemasan. Cara ini menolong klien dari kecemasan untuk sementara waktu.Pd fase ini klien masih mampu mengontrol kesadarannya & me ngenal pikirannya. Secara umum halusinasi merupakan suatu kesenangan. Perilaku Klien: Tersenyum/ tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam dan berkonsentrasi. 4
  • 11. FASE II : Kecemasan meningkat (cemas sedang- berat), klien pd tingkat “listening” pd halusinasi. Pemikiran internal menjadi menonjol. Gambaran & sensasi halusinasi dpt berupa ‘bisikan yg tdk jelas’. Klien merasa takut bila orang lain ikut mendengarkan & merasa tdk mampu mengontrol halusinasi tersebut. Klien m’proyeksi  seolah-olah halusinasi datang dari orang lain atau tempat lain. Pada fase ini biasanya klien menarik diri dari orang lain.
  • 12. PERILAKU KLIEN PADA FASE II  Terjadi peningkatan denyut jantung, penafasan dan tekan darah  Perhatian dengan lingkungan berkurang  Konsentrasi terhadap pengalaman sensorinya  Kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dengan realitas
  • 13. FASE III : Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol. Klien menjadi terbiasa & tdk berdaya pada Halusinasinya. Halusinasi memberikan kesenangan & rasa aman yg sementara pd klien. Klien akan merasa kesepian bila pengalaman halusinasiny berakhir. Perilaku Klien:  Sulit berhubungan dengan orang lain. Perhatian dengan lingkungan kurang atau hanya beberapa detik. Tidak mampu mengikuti perintah perawat Tampak tremor dan berkeringat
  • 14. FASE IV : Klien merasa terpaku & tdk berdaya melepaskan diri dari halusinasinya. Halusinasi yg menyenangkan Berubah menjadi sesuatu yg “Mengancam-Memerintah-Memarahi- Mentertawakan” dan klien tak mampu melepaskan diri dari halusinasi,klien tak dpt berhub. dg oranga lain, klien berada pd dunia yg menakutkan dlm beberapa jam/selamanya, serta dpt Kronis jika tdk dilakukan Intervensi yg tepat. Dapat membahayakan diri & Orang lain  RESTI PERILAKU KEKERASAN PADA DIRI & ORANG LAIN
  • 15. Rentang respon Neurobiologi Respon adaptif Respon maladaptif  Pikiran logis  Persepsi akurat  Emosi konsisten  Perilaku sosial  Hubungan sosial  Pikiran terkadang menyimpang  Ilusi  Emosional berlebih  Perilaku ganjil  Menarik diri •Kelainan pikiran •Halusinasi •Tidak mampu mengatur emosi •Ketidakteraturan •Isolasi sosial
  • 16. Faktor Predisposisi Biologis abnormalitas yang menyebabkan respon neurobiologi yang adaptif, seperti lesi pada area frontal maupun temporal Psikologis halusinasi terjadi karena adanya isi alam tidak sadar yang masuk ke alam sadar sebagai respon terhadap konflik psikologis Sosial Budaya 9
  • 17. Gangg. Tukem gangg. hub. interpersonal Cemas. Beberapa faktor di masyarakat menyebabkan seseorang merasa terisolasi  kesepian kurangnya stimulus dari external  Halusinasi. FAKTOR PRESIPITASI 1. Lingkungan yang tidak terapeutik 2. Stress yang extrem Stress yg tinggi mengganggu sistem metabolisme, keluar zat yg bersifat “ Halusinogen” Hub. interpersonal yg tdk harmonis , dan bertentangan  stress dan kecemasan. Meningkatkan cemas yg disertai dg koping yang tidak efektif Halusinasi.
  • 18. PERILAKU HALUSINASI Respon klien tdhp halusinasi berupa : 1. Curiga 2. Ketakutan 3. Gelisah, bingung 4. Perilaku merusak diri 5. Kurang perhatian 6. Tidak mampu mengambil keputusan 7. Inkoheren, bicara sendiri dll.
  • 19. MANISFESTASI KLINIK  Halusinasi penglihatan?  Halusinasi pendengaran?  Halusinasi penciuman?  Halusinasi pengecapan? Diagnosa Keperawatan  Isolasi Sosial  Gangguan persepsi sensori :  Halusinasi  Resiko perilaku kekerasan
  • 20. Tujuan utama pada keperawatan Halusinasi : Mampu mengontrol halusinasinya Meningkatkan hub. interpersonal Meningkatkan harga diri klien. PRINSIPASKEP KLIEN HALUSINASI : •Melakukan validasi thd. persepsi klien  Terima persepsi klien & kemukakan persepsi perawat ( real untuk klien & tidak real untuk perawat) •Menghadirkan realitas  Dimulai dari diri klien, orang lain dan lingkungan •Menurunkan kecemasan •Melindungi klien & orang lain dari bahaya halusinasi •Meningkatkan sistem pendukung (Kelg.) .
  • 21. I N T R V E N S I Bantu klien mengenal halusinasinya : Bina hubungan saling percaya Identifikasi : kapan ?, bagaimana situasi ?, frekwensi ? apa isi halisinasinya ?, apa sifatnya ? Bersama klien mengontrol halusinasinya  klien melapor perawat jika halusinasi muncul. Perawat mengklarifikasi halusinasinya. Meningkatkan kontak Realitas : Awasi tanda halusinasi, diskusikan hasil observ. halusinasi. Hadirkan realitas  sering & singkat, bicara pd topik nyata. Dorong klien u/ berespon thd rangsang external Berikan aktifitas yg disenangi klien Buat jadwal aktifitas untuk menghindarkan kesendirian.
  • 22. Menurunkan kecemasan klien : Temani klien bila klien merasa ketakutan Terima klien dg hangat & empati Terima pengalaman halusinasi klien  tanpa mendukung, menyalahkan atau mendebat halusinasi klien. Cegah klien dari menarik diri Tidak memojokkan secara verbal maupun non verbal .