3. Akut Skrotum
• Keadaan-keadaan dimana didapatkan adanya
nyeri mendadak hebat didalam scrotum dan
seringkali disertai pembengkakan dari isi skrotum
• Dapat disebabkan oleh:
1. Torsio testis
2. Orkio-epididimitis
3. Hernia inkarserata
4. Tumor testis
5. Torsio appendix testis/epididimis
6. Edema skrotum idiopatik
4. Definisi
• Torsio testis adalah suatu keadaan dimana
korda spermatika terpeluntir mengakibatkan
gangguan aliran darah ke testis dan epididimis
• Klasifikasi:
– Ekstravaginal à pada neonatus à Seluruh testis
dan tunika vaginalis berputar pada axis vertikal
dari funikulus spermatikus à fiksasi yang tidak
sempurna dari gubernakulum ke dinding skrotum
à dapat berputar bebas didalam skrotum
– Intravaginal à paling banyak, usia pubertas à
bell clapper deformitas
5.
6.
7. Etiologi
• Belum diketahui pasti.
• Kelainan anatomis: Bell clapper deformitas
(12% pria)
• Spasme dan kontraksi otot kremaster dan
tunika dartos à inisiasi: cuaca, tidur, aktivitas
berat (7-60% kasus)
• Trauma skrotum (4-10% kasus)
• Hormon à Peningkatan kadar testosteron dan
elevasi & rotasi testis selama siklus respon
seksual
8. Faktor prediposisi
• Pubertas à peningkatan ukuran testis
dibanding funikulus spermatikus
• Undescenden testis à 10x lebih besar dpt
terjadi torsio testis
• poliorchidism
9. Gejala Klinis
• Nyeri akut pada skrotum à menjalar pada
inguinal, daerah flank, atau epigastrium
• Eritema dan pembengkakan testis
• Testis letak tinggi (high riding)
• Letak melintang yang abnormal
• Refleks kremaster (-)
10. Gejala Klinis
Gejala klinis dari 75 kasus torsio testis yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo
(diambil dari JURI, 1994)
11.
12. Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium tidak memberikan arti yang
bermakna
• Pada penelitian Alif dkk pada 75 kasus torsio
testis di RSUD Dr. Soetomo dijumpai hasil
laboratorium sebelum operasi menunjukkan
44 penderita (58,7%) leukosotosis (>10.000)
dan hanya 4 penderita (5,3%) yang menderita
leukosituria (>5/lp).
13. • Doppler ultrasound:
– sensitivitas 88,9% dan spesifisitas 98,8%
– torsio akan terlihat berupa tidak adanya perfusi
dan juga tidak ada sinyal doppler pada sisi yang
terkena
– terlihat tekstur echo yang homogen selama 24-48
jam dan adanya perubahan yang semakin
heterogen à proses nekrosis sudah mulai terjadi
– Pitfall dapat terjadi pada kasus yang mengalami
detorsi testis spontan, doppler ultrasound dapat
normal bahkan dapat terlihat peningkatan aliran
darah
14.
15. Penatalaksanaan
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Urinalisa
Kemungkinan besar torsio testis:
Durasi dari gejala singkat,
urinalisis normal
Kemungkinan kecil torsio testis:
Durasi dari gejala panjang,
urinalisis positif
Operasi Eksplorasi Ultrasound Doopler berwarna
Aliran darah menurun
atau hilang
Aliran darah normal
atau meningkat
Operasi Eksplorasi Nonoperatif
< 12jam >
16. Tujuan utama penanganan torsio testis à
menyelamatkan testis agar tidak torsio
Ada 2 cara:
• Detorsi manual à mengembalikan posisi
testis ke asalnya à memutar testis ke arah
berlawanan dengan arah torsio
– Walau berhasil, tindakan operasi tetap harus
dilakukan
• Operasi eksplorasi skrotal
17. Operasi
• Tindakan operasi ini dilakukan untuk
mengembalikan posisi testis pada arah yang
benar (reposisi) dan setelah itu dilakukan
penilaian apakah testis yang mengalami torsio
masih viable (hidup) atau sudah mengalami
nekrosis.
• Jika viable à orkidopeksi
• Jika non viable/ nekrosis à orkidektomi
• Dilakukan orkidopeksi pada testis kontralateral
18. Teknik operasi
(a) dilakukan insisi skrotal
transversal, lalu testis dikeluarkan,
(b) dilakukan detorsi dan observasi
kondisi testis.22 (diambil dari
Operative Urology at Clevelant
Clinic, 2006)
19. (A) Funikulus dibagi menjadi 2
bagian lalu diklam, (B) kedua
bagian difiksasi dengan jahitan
chromik 0 lalu dipotong22 (diambil
dari Operative Urology at Clevelant
Clinic, 2006)
Jika testis viabel, testis difiksasi pada
jaringan dalam skrotum di 3 titik dengan
jahitan permanen. Walaupun testis yang
terkena dipertahankan ataupun
dibuang, orkidopeksi kontralateral tetap
dilakukan.22 (diambil dari Operative
Urology at Clevelant Clinic, 2006)
20. Komplikasi
• Komplikasi ringan (2-27% kasus):
– demam post operasi
– Infeksi
– haemorrage
– Haematoma
• Rekurensi setelah fiksasi
21. Prognosis
• 2 faktor penting yang mempengaruhi
besarnya kerusakan testis
– rentang waktu antara awal timbulnya gejala
sampai dilakukannya reduksi torsio
– derajat torsio itu sendiri
• Penurunan kualitas sperma
• Peningkatan resiko kanker testis