SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
KATARAK SENILIS IMATUR
Disusun oleh : Aris Rahmanda (07120100091)
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN MATA
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
JAKARTA
PERIODE 11 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2014
Pembimbing :
dr. Bennadi Natawidjaja, Sp.M
ANAMNESIS
Identitas Pasien
• Nama : Tn. E
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Umur : 73 tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Purnawirawan TNI AD
• Alamat : Kramat Jati, JakartaTimur.
• Tanggal pemeriksaan : 1 September 2014
Anamnesis
Autoanamnesa  7 Juni 2014 di Pavilion Amino.Autoanamnesis
Pada tanggal 1 September 2014 di Poli Mata RSPAD
KELUHAN UTAMA :
• Penglihatan mata kiri buram dan memburuk sejak 1
tahun yang lalu
KELUHAN TAMBAHAN:
• Silau ketika melihat cahaya/lampu
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien mengeluh penglihatan mata kiri buram
sejak 1 tahun yang lalu.
• Pasien mendeskripsikan pandangan yang buram
seperti berkabut.
• Pasien mengaku bahwa mata kanan juga buram
namun tidak seburam mata kiri.
• Tidak ada faktor yang memperburuk atau
memperingan gejala tersebut.
• Keluhan pasien tidak disertai dengan mata merah
ataupun nyeri pada matanya.
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien menggunakan kacamata untuk
membaca.
• Pasien menggunakan kacamata baca dengan
ukuran S+2.75 pada kedua lensa kacamatanya.
• Pasien mengaku tidak memiliki keluhan
melihat seperti ada benda-benda
berterbangan yang mengikuti arah gerak mata
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien juga merasa lebih silau ketika melihat
cahaya/lampu dibanding beberapa tahun
sebelumnya
• Pasien menyangkal mempunyai keluhan sering
menabrak saat berjalan
• Pasien juga menyangkal susah melihat ketika
dalam ruangan atau dalam keadaan gelap
• Pasien menyangkal mempunyai riwayat
pemakaian obat tetes mata atau konsumsi obat
dalam waktu lama.
• Hipertensi  (+) terkontrol sejak usia 50 tahun
• Diabetes meliitus
• Sakit jantung
• Riwayat trauma pada mata
• Memiliki keluhan yang sama sebelumnya
Riwayat Penyakit Dahulu
DISANGKAL
• Riwayat alergi (-)
• Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan sama
seperti pasien
Riwayat Alergi & Penyakit Keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda – Tanda Vital
– Tekanan Darah : 140/80 mmHg
– Nadi Kiri : 80 x / menit
– Pernafasan : 16 x / menit
– Suhu : Tidak diperiksa
Status Generalis
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak Diperiksa
Telinga : Tidak Diperiksa
Hidung : Tidak Diperiksa
Mulut : Tidak Diperiksa
Leher : Tidak Diperiksa
Thorax
Jantung : Tidak Diperiksa
Paru : Tidak Diperiksa
Abdomen : Tidak Diperiksa
Ekstremitas : Tidak Diperiksa
Visus
Keterangan OD OS
Tajam Penglihatan 0.3 f PH (+) 1/60  PH(-)
Koreksi S + 1  0.5 f Tidak dikoreksi
Addisi S+2.75 S+2.75
Distansia Pupil 60/58 mm
Kacamata Lama S+2.00, Addisi S+2.75 Plano, Addisi S+2.75
Status Oftalmologikus
Kedudukan Bola Mata
Keterangan OD OS
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Enoftalmus Tidak ada Tidak ada
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Keterangan OD OS
Warna Hitam Hitam
Letak Simetris Simetris
Supra Silia
T.A.K
T.A.K
Palpebra Superior dan Inferior
Keterangan OD OS
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra 9 mm 9 mm
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada
T.A.K
Konjungtiva Tarsalis Superior dan Inferior
Konjungtiva Bulbi
Keterangan OD OS
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemia Tidak ada Tidak ada
Keterangan OD OS
Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada
Perdarahan subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada
Pterigium Tidak ada Tidak ada
Pinguekula Tidak ada Tidak ada
Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada
Kista dermoid Tidak ada Tidak ada
Kemosis Tidak ada Tidak ada
T.A.K
T.A.K
Sistem Lakrimalis
Sklera
Keterangan OD OS
Punctum Lacrimalis Terbuka Terbuka
Tes Anel + +
Keterangan OD OS
Warna Putih Putih
Ikterik Tidak ada Tidak ada
T.A.K
T.A.K
Kornea
Keterangan OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Licin Licin
Ukuran 12 mm 12 mm
Sensibilitas Baik Baik
Infiltrat Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus senilis Tidak Ada Tidak Ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tes Placido Reguler Reguler
T.A.K
Bilik Mata Depan
Iris
Keterangan OD OS
Kedalaman Dalam Dalam
Kejernihan Jernih Jernih
Hifema Tidak ada Tidak ada
Hipopion Tidak ada Tidak ada
Efek Tyndall Negatif Negatif
Keterangan OD OS
Warna Coklat Coklat
Kriptae Jelas Jelas
Bentuk Bulat Bulat
Sinekia Tidak ada Tidak ada
Koloboma Tidak ada Tidak ada
GLAUKOMA (-)
T.A.K
Pupil
Lensa
Badan Kaca
Keterangan OD OS
Letak Sentral Sentral
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 5 mm 5 mm
Refleks cahaya langsung Positif Positif
Refleks cahaya tidak langsung Positif Positif
Keterangan OD OS
Kejernihan Keruh Keruh
Letak Menyeluruh Di tengah
Shadow Test Positif Positif
Keterangan OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
KATARAK IMATUR
ODS
T.A.K
T.A.K
Fundus Okuli
Keterangan OD OS
Reflex Fundus Positif Positif suram
Papil
Bentuk Bulat Sulit dinilai
Warna Kuning kemerahan Sulit dinilai
Batas Tegas Sulit dinilai
CD Ratio 0.3 Sulit dinilai
Arteri Vena 2:3 Sulit dinilai
Retina
Edema Tidak ada Sulit dinilai
Perdarahan Tidak ada Sulit dinilai
Eksudat Tidak ada Sulit dinilai
Sikatriks Tidak ada Sulit dinilai
Lain Tidak ada Sulit dinilai
Makula Lutea
Refleks Fovea Positif Sulit dinilai
Edema Tidak ada Sulit dinilai
Pigmentosa Tidak ada Sulit dinilai
OS sulit dinilai
karena lensa keruh
Palpasi
Kampus Visi
Keterangan OD OS
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi Okuli
Tonometri digital N+0/P N+0/P
Tonometri Schiotz 14.3 mmHg 13.1mmHg
Non Contact Tonometri 14.9 mmHg 13.5 mmHg
Keterangan OD OS
Tes Konfrontasi Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
GLAUKOMA (-)
GLAUKOMA (-)
Oculi Dextra Oculi Sinistra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Biometri OD
• Pemeriksaan Hb,Hct, Leukosit, Trombosit, PT
dan aPTT
• Pemeriksaan Ureum, kreatinine, SGOT dan
SGPT
• Pemeriksaan glukosa darah
• Pemeriksaan Foto X-Ray Thoraks
• Pemeriksaan EKG
SARAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Biometri OD: untuk persiapan operasi, untuk pemilihan
ukuran lensa intraokuler.
• Pemeriksaan Hb, Hct, Leukosit, Trombosit, PT dan aPTT:
persiapan operasi serta menilai fungsi hemostasis.
• Pemeriksaan Ureum, Creatinine, SGOT dan SGPT: untuk
melihat fungsi ginjal dan hati untuk persiapan operasi
dan pertimbangan ekskresi dan metabolisme obat
diabetes dan postop.
• Pemeriksaan glukosa darah : untuk melihat apakah
gula darah dalam kondisi yang baik untuk operasi
agar tidak terjadi komplikasi seperti ketoasidosis
• Pemeriksaan Foto X-Ray Thoraks, EKG dan konsultasi
ke jantung: untuk melihat apakah ada kelainan
dengan irama atau fungsi jantung untuk menilai
kesiapan pasien untuk operasi dan pemilihan jenis
anestesi.
RESUME
Pasien laki-laki berumur 73 tahun datang ke RSPAD
Gatot Soebroto dengan keluhan pengelihatan mata
kirinya buram sejak 1 tahun yang lalu, memburuk dalam
satu bulan terakhir. Pasien mengaku bahwa mata kananya
juga buram namun tidak separah mata kiri.Buram yang
pasien rasakan adalah seperti berkabut.Pasien
menyangkal adanya keluhan mata merah dan nyeri pada
matanya.
Pasien memakai kacamata untuk membaca dengan
ukuran S+2.75 sebelumnya. Pasien merasa lebih silau
ketika melihat cahaya/lampu. Pasien menyangkal
memiliki riwayat Diabetes Mellitus, pasien memiliki
hipertensi yang terkontrol sejak usia 50 tahun.
Pada pemeriksaan status ofthalmologikus didapatkan :
Kedudukan Bola Mata
Bilik Mata Depan
Tensi Okuli
TIDAK DITEMUKAN
KELAINAN
Keterangan OD OS
Tajam Penglihatan 0.3 f PH (+) 1/60  PH(-)
Koreksi S + 1  0.5 f Tidak dikoreksi
Addisi S+2.75 S+2.75
Distansia Pupil 60/58 mm
Kacamata Lama S+2.00, Addisi S+2.75 Plano, Addisi S+2.75
LENSA
Keterangan OD OS
Kejernihan Keruh Keruh
Letak Menyeluruh Menyeluruh
Shadow Test Positif Positif
Funduskopi dari mata kanan pasien didapatkan dalam batas
normal, hasil funduskopi mata kiri pasien sulit dinilai karena
terhalang oleh kekeruhan lensa.
FUNDUSKOPI
Diagnosis
DIAGNOSIS KERJA
• OD: Katarak senilis stadium Imatur
Presbiopia
• OS : Katarak senilis stadium Imatur
Presbiopia
DIAGNOSIS BANDING
Retinopati Hipertensi
Penatalaksanaan
Non- medika mentosa
• Edukasi keluarga pasien tentang penyakit yang
diderita pasien
• Modifikasi gaya hidup dengan mengurangi faktor
risiko, diet dan olahraga teratur.
Tindakan Operasi
• OS: Operasi ECCE (Extracapsular Cataract Extraction),
Fakoemulsifikasi + IOL.
Penatalaksanaan
Kacamata:
• - OD: S+1 add S+2.75
• - OS : Plano add S+2.75
Prognosis
• Ad vitam : ad bonam
• Ad fungsionam : ad bonam
• Ad sanationam : ad bonam
ANALISIS KASUS
1. Identifikasi masalah pasien
2. Penegakkan diagnosis
3. Penatalaksanaan
Analisis Kasus
1. Identifikasi masalah pasien :
o Laki-laki ,73 tahun dengan KU penurunan
fungsi penglihatan pada mata kiri
o Penglihatan buram seperti berkabut
o Pasien juga merasa cahaya/lampu menjadi
lebih silau dari sebelum-sebelumnya
Analisis Kasus
Masalah pasien :
1. Penurunan visus mata kiri (1/60)
2. Penglihatan buram seperti berkabut dan
progresif
3. Usia pasien yang dalam faktor resiko
mempunyai katarak senilis
Analisis Kasus
2. Penegakkan diagnosis :
o Berdasarkan anamnesis
o Pemeriksaan fisik
Analisis Kasus
Pemeriksan fisik :
Oculi Dextra
1. Visus 0.3f, koreksi S+1  0.5
2. Lensa yang keruh shadow test (+).
3. Non contact tonometri: 14.9 mmHg
4. Tes konfrontasi normal
Oculi Sinistra
1. Visus 1/60
2. Lensa yang keruh dengan shadow test (+).
3. Non contact tonometri: 13.5 mmHg
4. Tes konfrontasi normal
Analisis Kasus
• Funduskopi pada kedua mata sulit dinilai
karena lensa yang keruh akibat katarak.
• Selain itu, pasien belum dapat disingkirkan
menderita DM tipe 2, maka ada kemungkinan
pasien menderita retinopati diabetes namun
retina belum dapat dinilai.
Diagnosis
DIAGNOSIS KERJA
• OD: Katarak senilis stadium Imatur
Presbiopia
• OS : Katarak senilis stadium Imatur
Presbiopia
DIAGNOSIS BANDING
Retinopati Hipertensi
3. Penatalaksanaan:
 Non Medikamentosa:
• Edukasi tentang penyakit katarak
• Modifikasi gaya hidup dengan.Pasien juga
dianjurkan untuk berhenti merokok, karena rokok
meningkatkan risiko kardiovaskular, yang mana
pada pasien ini risiko tersebut sudah tinggi akibat
pasien menderita hipertensi, serta untuk
memperlambat perburukan katarak pada mata
kiri.
Analisis Kasus
3. Penatalaksanaan:
 Kacamata:
• Pasien dapat diberikan koreksi lensa maksimal
S+3 untuk kacamata jarak dekat supaya dapat
mengatasi gangguan refraksi presbiopia karena
usia
• Pemberian koreksi lensa tergantung dari
kenyamanan pasien, pada pasien ini lebih
nyaman menggunakan lensa dengan ukuran
S+2.75.
Analisis Kasus
3. Penatalaksanaan:
• Tindakan Operasi
• OS: Operasi ECCE (Extracapsular Cataract Extraction),
fakoemulsifikasi + IOL.
• Dilakukan sebagai terapi definitif untuk katarak matur
atas indikasi untuk perbaikan visus. Dipilih ECCE
dengan fakoemulsifikasi + IOL, karena insisi pada
kornea yang dibutuhkan lebih kecil dengan resiko
astigmatisme post-operatif yang lebih kecil daripada
ICCE.
• Komplikasi yang lebih sedikit dan pemulihan visus
yang lebih cepat.
Analisis Kasus
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Katarak
• Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan
pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi
protein lensa atau terjadi akibat kedua-
duanya.
Klasifikasi Katarak
• Klasifikasi etiologi
1. Katarak kongenital
2. Katarak akuisita
 Katarak senilis
 Katarak traumatik
 Katarak komplikata
 Katarak metabolik
 Katarak oleh karena cedera listrik
 Katarak oleh karena radiasi
 Katarak oleh karena logam berat dan obat-obatan
 Katarak yang berhubungan dengan penyakit kulit
 Katarak yang berhubungan dengan penyakit tulang
 Katarak dengan sindroma lainnya seperti sindroma Down
Klasifikasi
etiologi
Kongenital
Akuisita
Senilis
Traumatik
Komplikata
Metabolik
E.C cedera
listrik
E.C radiasi
E.C logam
berat dan obat
E.C Down
Syndrome
• Klasifikasi morfologis
 Katarak kapsular: meliputi kapsul
1 Katarak kaspular anterior
2 Katarak kapsular posterior
 Katarak subkapsular: mengenai bagian superfisial dari korteks (dibawah
kapsul)
1 Katarak subkapsular anterior
2 Katarak subkapsular posterior
 Katarak kortikal: meliputi sebagian besar dari korteks
 Katarak supranuklear: meliputi bagian dalam korteks (diluar nukelus)
 Katarak nuklear: meliputi nukelus dari lensa
 Katarak polaris: meliputi kapsul dan bagian superfisial dari korteks pada
daerah polar
1 Katarak polaris anterior
2 Katarak polaris posterior
Klasifikasi Katarak
KATARAK SENILIS
• Katarak senilis (age-related cataract)
merupakan jenis katarak didapat (akuisita)
yang paling sering ditemukan pada laki-laki
maupun perempuan, biasanya berusia di atas
50 tahun.
• Pada usia sekitar 70 tahun, hampir 90%
individu menderita katarak
• Kondisi kekeruhan biasanya bilateral
KATARAK SENILIS
Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe, maturasi
dan usia munculnya katarak senilis:
• Keturunan
• Radiasi
• Faktor diet
• Krisis dehidrasi
• Merokok
Stadium maturasi katarak senilis
Stadium
Insipen
Stadium
Imatur
Stadium
Matur
Stadium
Hipermatur
1. Stadium katarak insipien
• Merupakan stadium yang paling dini, yang
belum menimbulkan gangguan visus.
• Gambaran berupa Spokes of a wheel.
Stadium maturasi katarak senilis tipe
kortikal
2. Katarak senilis imatur:
• Lensa terlihat putih keabu-abuan, namun
masih terdapat korteks yang jernih, maka
terdapat iris shadow.
• Pada stadium ini mungkin terjadi hidrasi
kroteks, yang mengakibatkan lensa menjadi
cembung, sehingga indeks refraksi berubah
karena daya biasnya bertambah dan mata
menjadi miopia.
Stadium maturasi katarak senilis tipe
kortikal
3. Katarak senilis matur :
• Kekeruhan korteks secara total sehingga iris
shadow tidak ada
• Lensa telah menjadi keruh seluruhnya
• Pada pupil nampak lensa yang seperti mutiara
Stadium maturasi katarak senilis tipe
kortikal
4. Katarak senilis hipermatur tipe morgagni :
• Korteks mencair dan lensa menjadi seperti
susu
• Nukleus yang berwarna coklat tenggelam ke
dasar
Stadium maturasi katarak senilis tipe
kortikal
• Perubahan dimulai dari tengah  perifer
• Warna yang dapat dilihat ialah coklat
(cataracta brunescens), hitam (cataracta
nigra) dan merah (cataracta rubra)
Maturasi Katarak Senilis Tipe Nuklear
Gambar : A.Cataracta brunescens B.Cataracta nigra, C.Cataracta rubra
Gejala Klinis
1. Silau
2. Diplopia monokular atau polypia
3. Halo
4. Distorsi
5. Penurunan tajam penglihatan
6. Myopic shift
Penatalaksanaan
1. Tindakan non-bedah:
Pengobatan dari penyebab katarak:
• Kontrol gula darah pada pasien DM
• Menghentikan penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid
• Pengobatan uveitis untuk mencegah komplikasi
• Memperlambat progresi: penggunaan yodium, kalsium, kalium, vitamin E
dan aspirin dihubungkan dengan perlambatan dari kataraktogenesis.
• Meningkatkan penglihatan pada katarak insipien dan imatur dengan:
• Refraksi
• Pencahayaan: Pada opasitas sentral menggunakan penerangan yang
sedikit redup. Pada opasitas perifer menggunakan penerangan yang
terang.
• Pengunaan kacamata hitam ketika beraktifitas diluar ruangan pada pasien
dengan opasitas sentral
• Midriatikum pada pasien dengan katarak aksial yang kecil.
2. Indikasi operasi katarak ialah:
• Gangguan fungsi penglihatan
• Indikasi medis: meskipun pasien merasa nyaman dari aspek
penglihatan, operasi dapat dianjurkan apabila pasien
menderita:
• Glaukoma lens-induced
• Endoftalmitis fakoanafilaktik
• Penyakit retina seperti retinopati diabetikum dan ablasio
retina yang terapinya terganggu karena adanya kekeruhan
lensa.
• Indikasi kosmetik: Terkadang pasien dengan katarak matur
meminta ekstraksi katarak agar pupil kembali menjadi hitam.
Penatalaksanaan
3. Evaluasi Preoperatif
A.Pemeriksaan umum:
B.Pemeriksaan Okular:
• Pemeriksaan fungsi retina:
• Persepsi sinar: apakah operasi tersebut akan menguntungkan.
• RAPD: apabila positif maka kemungkinan ada lesi nervus optikus
• Persepsi warna
• Pemeriksaan diskriminasi dua sinar
• Pemeriksaan objektif seperti elektroretinogram, EOG dan VOR.
• Mencari sumber infeksi lokalis
• Evaluasi segmen anterior
• Pengukuran TIO
Penatalaksanaan
4. Pembedahan Katarak Senilis
• Ekstraksi katarak intrakapsular (ICCE)
Pada teknik ini, keseluruhan lensa katarak dan kapsulnya
diangkat. Zonula yang lemah dan terdegenerasi merupakan
syarat dari operasi ini. Indikasi: Subluksasi dan dislokasi lensa.
• Ekstraksi katarak ekstrakapsular (ECCE)
Pada teknik ini, bagian besar dari kapsula anterior dan epitel,
nukleus dan korteks diangkat; kapsula posterior ditinggalkan
sebagai penyangga lensa implant.
Indikasi: Operasi katarak pada anak-anak dan dewasa.
Kontraindikasi: Subluksasi dan dislokasi lensa.
Penatalaksanaan
• Fakoemulsifikasi
Pembedahan menggunakan vibrator ultrasonik untuk
menghancurkan nukleus yang kemudian diaspirasi melalui insisi
2.5-3 mm, dan kemudian dimasukan lensa intraokular yang
dapat dilipat.
Keuntungan yang didapat ialah pemulihan visus lebih cepat,
induksi astigmatis akibat operasi minimal, komplikasi dan
inflamasi pasca bedah minimal.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penyulit yang mungkin timbul setelah operasi
katarak :
• Peradangan pada hari pertama post-operasi,
dapat dicegah dengan pemberian antibiotika
lokal dan sistemik
• Prolaps iris melewati lubang diantara sayatan
atau tempat jahitan
• Jika prolaps iris dibiarkan, maka sekitar hari ke 4-
5 dapat menyebabkan coa dangkal, kemudian
dapat timbul ablasi retina, akibat badan siliar
kedepan
DAFTAR PUSTAKA
1. Khurana AK. Comprehensive ophthalmology. 4th ed.
Anshan publishers 2007.
2. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata. 4th 3 rev.
ed. Badan penerbit FKUI. 2013.
3. Riordan-eva P, Cunningham E. Vaughan & Asbury
general ophthalmology. 18th ed. McGraw-Hill
Professional. 2011.
4. Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophthalmology: systemic
approach. 7th ed. Saunders.2012
5. Nana Wijana. Ilmu Penyakit Mata.1993
Katarak Imatur

More Related Content

What's hot (20)

Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Gangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by GabriellaGangguan lapang pandang by Gabriella
Gangguan lapang pandang by Gabriella
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 

Viewers also liked

Presentasi kasus z
Presentasi kasus zPresentasi kasus z
Presentasi kasus zDaniel Denny
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsarihasanslide
 
Katarak dr. lk
Katarak dr. lkKatarak dr. lk
Katarak dr. lkmateri-x2
 
Kelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan LasikKelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan LasikPerdudikes
 
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi KatarakSkrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi KatarakPerdudikes
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksifikri asyura
 
289902682 kelainan-refraksi
289902682 kelainan-refraksi289902682 kelainan-refraksi
289902682 kelainan-refraksitaufiq andrian
 
Kelainan refraksi
Kelainan refraksiKelainan refraksi
Kelainan refraksiQueen Lea
 
Case katarak senilis
Case katarak senilisCase katarak senilis
Case katarak senilismadehelen
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaranadrianto2013001
 
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannyaKonjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannyaellen wulandari
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)pjj_kemenkes
 
Kelainan Refraksi
Kelainan RefraksiKelainan Refraksi
Kelainan Refraksiastiuki
 

Viewers also liked (20)

Presentasi kasus z
Presentasi kasus zPresentasi kasus z
Presentasi kasus z
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsari
 
Katarak dr. lk
Katarak dr. lkKatarak dr. lk
Katarak dr. lk
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Kelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan LasikKelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan Lasik
 
Pulstaile tinitus radiology
Pulstaile tinitus radiologyPulstaile tinitus radiology
Pulstaile tinitus radiology
 
Otitis media akut
Otitis  media  akutOtitis  media  akut
Otitis media akut
 
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi KatarakSkrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
 
289902682 kelainan-refraksi
289902682 kelainan-refraksi289902682 kelainan-refraksi
289902682 kelainan-refraksi
 
Kelainan refraksi
Kelainan refraksiKelainan refraksi
Kelainan refraksi
 
Case katarak senilis
Case katarak senilisCase katarak senilis
Case katarak senilis
 
WOC penyakit mata Glaukoma
WOC penyakit mata GlaukomaWOC penyakit mata Glaukoma
WOC penyakit mata Glaukoma
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaran
 
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannyaKonjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
 
Kelainan Refraksi
Kelainan RefraksiKelainan Refraksi
Kelainan Refraksi
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Glaukoma
Glaukoma Glaukoma
Glaukoma
 

Similar to Katarak Imatur

Preskas ablasio retina revision
Preskas ablasio retina revision Preskas ablasio retina revision
Preskas ablasio retina revision nikeeenlrs
 
Screening preoperatif pada pasien hiv on arv
Screening preoperatif pada pasien hiv on arvScreening preoperatif pada pasien hiv on arv
Screening preoperatif pada pasien hiv on arvSoroy Lardo
 
172970484 case-sulit
172970484 case-sulit172970484 case-sulit
172970484 case-sulithomeworkping8
 
Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)meducationdotnet
 
Case Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxCase Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxFifiedFajar1
 
SJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptxSJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptxDellaSepta
 
POMR Diare akut 30-3-2022.pptx
POMR Diare akut 30-3-2022.pptxPOMR Diare akut 30-3-2022.pptx
POMR Diare akut 30-3-2022.pptxSyahrulAdzim
 
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaCase Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaKharima SD
 
CASE 1 FAJAR BPPV .pptx
CASE 1 FAJAR BPPV .pptxCASE 1 FAJAR BPPV .pptx
CASE 1 FAJAR BPPV .pptxNisa523756
 
Laporan Jaga Siang 21-06-2022.pptx
Laporan Jaga Siang 21-06-2022.pptxLaporan Jaga Siang 21-06-2022.pptx
Laporan Jaga Siang 21-06-2022.pptxEvanSmith618892
 
OFTALMOLOGI - OS keratitis pungtata epitelial superfisial oleh Dokter Muda FK...
OFTALMOLOGI - OS keratitis pungtata epitelial superfisial oleh Dokter Muda FK...OFTALMOLOGI - OS keratitis pungtata epitelial superfisial oleh Dokter Muda FK...
OFTALMOLOGI - OS keratitis pungtata epitelial superfisial oleh Dokter Muda FK...Aliza Puspita
 

Similar to Katarak Imatur (20)

Cataract presus
Cataract presusCataract presus
Cataract presus
 
Preskas ablasio retina revision
Preskas ablasio retina revision Preskas ablasio retina revision
Preskas ablasio retina revision
 
Screening preoperatif pada pasien hiv on arv
Screening preoperatif pada pasien hiv on arvScreening preoperatif pada pasien hiv on arv
Screening preoperatif pada pasien hiv on arv
 
172970484 case-sulit
172970484 case-sulit172970484 case-sulit
172970484 case-sulit
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
 
Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)
 
Case Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxCase Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptx
 
SJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptxSJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptx
 
dd
dddd
dd
 
lapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptxlapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptx
 
POMR Diare akut 30-3-2022.pptx
POMR Diare akut 30-3-2022.pptxPOMR Diare akut 30-3-2022.pptx
POMR Diare akut 30-3-2022.pptx
 
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaCase Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
 
Laporan Jaga
Laporan JagaLaporan Jaga
Laporan Jaga
 
stroke.pdf
stroke.pdfstroke.pdf
stroke.pdf
 
CASE 1 FAJAR BPPV .pptx
CASE 1 FAJAR BPPV .pptxCASE 1 FAJAR BPPV .pptx
CASE 1 FAJAR BPPV .pptx
 
Laporan Jaga Siang 21-06-2022.pptx
Laporan Jaga Siang 21-06-2022.pptxLaporan Jaga Siang 21-06-2022.pptx
Laporan Jaga Siang 21-06-2022.pptx
 
OFTALMOLOGI - OS keratitis pungtata epitelial superfisial oleh Dokter Muda FK...
OFTALMOLOGI - OS keratitis pungtata epitelial superfisial oleh Dokter Muda FK...OFTALMOLOGI - OS keratitis pungtata epitelial superfisial oleh Dokter Muda FK...
OFTALMOLOGI - OS keratitis pungtata epitelial superfisial oleh Dokter Muda FK...
 
hepatitis A.pptx
hepatitis A.pptxhepatitis A.pptx
hepatitis A.pptx
 

More from Aris Rahmanda

Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolAris Rahmanda
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialAris Rahmanda
 
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Aris Rahmanda
 
Kuliah GCS Glasgow Coma Scale
Kuliah GCS Glasgow Coma ScaleKuliah GCS Glasgow Coma Scale
Kuliah GCS Glasgow Coma ScaleAris Rahmanda
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliAris Rahmanda
 
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan PustakaPenyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan PustakaAris Rahmanda
 
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaGagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaAris Rahmanda
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalAris Rahmanda
 
Pioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi KulitPioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi KulitAris Rahmanda
 
Neonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Neonatus Kuran Bulan dengan SepsisNeonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Neonatus Kuran Bulan dengan SepsisAris Rahmanda
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanAris Rahmanda
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisAris Rahmanda
 
Journal Reading - Guidelines on BPPV
Journal Reading - Guidelines on BPPVJournal Reading - Guidelines on BPPV
Journal Reading - Guidelines on BPPVAris Rahmanda
 
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster Aris Rahmanda
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidAris Rahmanda
 

More from Aris Rahmanda (20)

Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan Kolesterol
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan Intrakranial
 
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
Stroke Perdarahan (Hemorhagik)
 
Kuliah GCS Glasgow Coma Scale
Kuliah GCS Glasgow Coma ScaleKuliah GCS Glasgow Coma Scale
Kuliah GCS Glasgow Coma Scale
 
Terapi Mannitol
Terapi MannitolTerapi Mannitol
Terapi Mannitol
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan PustakaPenyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
 
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan PustakaGagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Akut - Tinjauan Pustaka
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
Pioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi KulitPioderma - Infeksi Kulit
Pioderma - Infeksi Kulit
 
Neonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Neonatus Kuran Bulan dengan SepsisNeonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
Neonatus Kuran Bulan dengan Sepsis
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
 
Referat Endophtalmitis
Referat EndophtalmitisReferat Endophtalmitis
Referat Endophtalmitis
 
Epilepsy
EpilepsyEpilepsy
Epilepsy
 
Journal Reading - Guidelines on BPPV
Journal Reading - Guidelines on BPPVJournal Reading - Guidelines on BPPV
Journal Reading - Guidelines on BPPV
 
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
Komplikasi oral dari infeksi herpes zoster
 
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia ParanoidPresentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
 
Teeth impaction
Teeth impactionTeeth impaction
Teeth impaction
 

Recently uploaded

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 

Recently uploaded (19)

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

Katarak Imatur

  • 1. KATARAK SENILIS IMATUR Disusun oleh : Aris Rahmanda (07120100091) KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN MATA RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO JAKARTA PERIODE 11 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2014 Pembimbing : dr. Bennadi Natawidjaja, Sp.M
  • 3. Identitas Pasien • Nama : Tn. E • Jenis kelamin : Laki-Laki • Umur : 73 tahun • Agama : Islam • Pekerjaan : Purnawirawan TNI AD • Alamat : Kramat Jati, JakartaTimur. • Tanggal pemeriksaan : 1 September 2014
  • 4. Anamnesis Autoanamnesa  7 Juni 2014 di Pavilion Amino.Autoanamnesis Pada tanggal 1 September 2014 di Poli Mata RSPAD
  • 5. KELUHAN UTAMA : • Penglihatan mata kiri buram dan memburuk sejak 1 tahun yang lalu KELUHAN TAMBAHAN: • Silau ketika melihat cahaya/lampu Riwayat Penyakit Sekarang
  • 6. Riwayat Perjalanan Penyakit • Pasien mengeluh penglihatan mata kiri buram sejak 1 tahun yang lalu. • Pasien mendeskripsikan pandangan yang buram seperti berkabut. • Pasien mengaku bahwa mata kanan juga buram namun tidak seburam mata kiri. • Tidak ada faktor yang memperburuk atau memperingan gejala tersebut. • Keluhan pasien tidak disertai dengan mata merah ataupun nyeri pada matanya.
  • 7. Riwayat Perjalanan Penyakit • Pasien menggunakan kacamata untuk membaca. • Pasien menggunakan kacamata baca dengan ukuran S+2.75 pada kedua lensa kacamatanya. • Pasien mengaku tidak memiliki keluhan melihat seperti ada benda-benda berterbangan yang mengikuti arah gerak mata
  • 8. Riwayat Perjalanan Penyakit • Pasien juga merasa lebih silau ketika melihat cahaya/lampu dibanding beberapa tahun sebelumnya • Pasien menyangkal mempunyai keluhan sering menabrak saat berjalan • Pasien juga menyangkal susah melihat ketika dalam ruangan atau dalam keadaan gelap • Pasien menyangkal mempunyai riwayat pemakaian obat tetes mata atau konsumsi obat dalam waktu lama.
  • 9. • Hipertensi  (+) terkontrol sejak usia 50 tahun • Diabetes meliitus • Sakit jantung • Riwayat trauma pada mata • Memiliki keluhan yang sama sebelumnya Riwayat Penyakit Dahulu DISANGKAL
  • 10. • Riwayat alergi (-) • Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan sama seperti pasien Riwayat Alergi & Penyakit Keluarga
  • 12. • Keadaan Umum : Baik • Kesadaran : Compos Mentis • Tanda – Tanda Vital – Tekanan Darah : 140/80 mmHg – Nadi Kiri : 80 x / menit – Pernafasan : 16 x / menit – Suhu : Tidak diperiksa Status Generalis
  • 13. Pemeriksaan Fisik Kepala : Tidak Diperiksa Telinga : Tidak Diperiksa Hidung : Tidak Diperiksa Mulut : Tidak Diperiksa Leher : Tidak Diperiksa Thorax Jantung : Tidak Diperiksa Paru : Tidak Diperiksa Abdomen : Tidak Diperiksa Ekstremitas : Tidak Diperiksa
  • 14. Visus Keterangan OD OS Tajam Penglihatan 0.3 f PH (+) 1/60  PH(-) Koreksi S + 1  0.5 f Tidak dikoreksi Addisi S+2.75 S+2.75 Distansia Pupil 60/58 mm Kacamata Lama S+2.00, Addisi S+2.75 Plano, Addisi S+2.75 Status Oftalmologikus
  • 15. Kedudukan Bola Mata Keterangan OD OS Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada Enoftalmus Tidak ada Tidak ada Deviasi Tidak ada Tidak ada Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah Keterangan OD OS Warna Hitam Hitam Letak Simetris Simetris Supra Silia T.A.K T.A.K
  • 16. Palpebra Superior dan Inferior Keterangan OD OS Edema Tidak ada Tidak ada Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Ektropion Tidak ada Tidak ada Entropion Tidak ada Tidak ada Blefarospasme Tidak ada Tidak ada Trikiasis Tidak ada Tidak ada Sikatriks Tidak ada Tidak ada Fissura palpebra 9 mm 9 mm Ptosis Tidak ada Tidak ada Hordeolum Tidak ada Tidak ada Kalazion Tidak ada Tidak ada Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada T.A.K
  • 17. Konjungtiva Tarsalis Superior dan Inferior Konjungtiva Bulbi Keterangan OD OS Hiperemis Tidak ada Tidak ada Folikel Tidak ada Tidak ada Papil Tidak ada Tidak ada Sikatriks Tidak ada Tidak ada Anemia Tidak ada Tidak ada Keterangan OD OS Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada Perdarahan subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada Pterigium Tidak ada Tidak ada Pinguekula Tidak ada Tidak ada Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada Kista dermoid Tidak ada Tidak ada Kemosis Tidak ada Tidak ada T.A.K T.A.K
  • 18. Sistem Lakrimalis Sklera Keterangan OD OS Punctum Lacrimalis Terbuka Terbuka Tes Anel + + Keterangan OD OS Warna Putih Putih Ikterik Tidak ada Tidak ada T.A.K T.A.K
  • 19. Kornea Keterangan OD OS Kejernihan Jernih Jernih Permukaan Licin Licin Ukuran 12 mm 12 mm Sensibilitas Baik Baik Infiltrat Tidak ada Tidak ada Ulkus Tidak ada Tidak ada Perforasi Tidak ada Tidak ada Arkus senilis Tidak Ada Tidak Ada Edema Tidak ada Tidak ada Tes Placido Reguler Reguler T.A.K
  • 20. Bilik Mata Depan Iris Keterangan OD OS Kedalaman Dalam Dalam Kejernihan Jernih Jernih Hifema Tidak ada Tidak ada Hipopion Tidak ada Tidak ada Efek Tyndall Negatif Negatif Keterangan OD OS Warna Coklat Coklat Kriptae Jelas Jelas Bentuk Bulat Bulat Sinekia Tidak ada Tidak ada Koloboma Tidak ada Tidak ada GLAUKOMA (-) T.A.K
  • 21. Pupil Lensa Badan Kaca Keterangan OD OS Letak Sentral Sentral Bentuk Bulat Bulat Ukuran 5 mm 5 mm Refleks cahaya langsung Positif Positif Refleks cahaya tidak langsung Positif Positif Keterangan OD OS Kejernihan Keruh Keruh Letak Menyeluruh Di tengah Shadow Test Positif Positif Keterangan OD OS Kejernihan Jernih Jernih KATARAK IMATUR ODS T.A.K T.A.K
  • 22. Fundus Okuli Keterangan OD OS Reflex Fundus Positif Positif suram Papil Bentuk Bulat Sulit dinilai Warna Kuning kemerahan Sulit dinilai Batas Tegas Sulit dinilai CD Ratio 0.3 Sulit dinilai Arteri Vena 2:3 Sulit dinilai Retina Edema Tidak ada Sulit dinilai Perdarahan Tidak ada Sulit dinilai Eksudat Tidak ada Sulit dinilai Sikatriks Tidak ada Sulit dinilai Lain Tidak ada Sulit dinilai Makula Lutea Refleks Fovea Positif Sulit dinilai Edema Tidak ada Sulit dinilai Pigmentosa Tidak ada Sulit dinilai OS sulit dinilai karena lensa keruh
  • 23. Palpasi Kampus Visi Keterangan OD OS Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Massa Tumor Tidak ada Tidak ada Tensi Okuli Tonometri digital N+0/P N+0/P Tonometri Schiotz 14.3 mmHg 13.1mmHg Non Contact Tonometri 14.9 mmHg 13.5 mmHg Keterangan OD OS Tes Konfrontasi Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa GLAUKOMA (-) GLAUKOMA (-)
  • 24. Oculi Dextra Oculi Sinistra
  • 26. • Biometri OD • Pemeriksaan Hb,Hct, Leukosit, Trombosit, PT dan aPTT • Pemeriksaan Ureum, kreatinine, SGOT dan SGPT • Pemeriksaan glukosa darah • Pemeriksaan Foto X-Ray Thoraks • Pemeriksaan EKG SARAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • 27. • Biometri OD: untuk persiapan operasi, untuk pemilihan ukuran lensa intraokuler. • Pemeriksaan Hb, Hct, Leukosit, Trombosit, PT dan aPTT: persiapan operasi serta menilai fungsi hemostasis. • Pemeriksaan Ureum, Creatinine, SGOT dan SGPT: untuk melihat fungsi ginjal dan hati untuk persiapan operasi dan pertimbangan ekskresi dan metabolisme obat diabetes dan postop.
  • 28. • Pemeriksaan glukosa darah : untuk melihat apakah gula darah dalam kondisi yang baik untuk operasi agar tidak terjadi komplikasi seperti ketoasidosis • Pemeriksaan Foto X-Ray Thoraks, EKG dan konsultasi ke jantung: untuk melihat apakah ada kelainan dengan irama atau fungsi jantung untuk menilai kesiapan pasien untuk operasi dan pemilihan jenis anestesi.
  • 30. Pasien laki-laki berumur 73 tahun datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan pengelihatan mata kirinya buram sejak 1 tahun yang lalu, memburuk dalam satu bulan terakhir. Pasien mengaku bahwa mata kananya juga buram namun tidak separah mata kiri.Buram yang pasien rasakan adalah seperti berkabut.Pasien menyangkal adanya keluhan mata merah dan nyeri pada matanya. Pasien memakai kacamata untuk membaca dengan ukuran S+2.75 sebelumnya. Pasien merasa lebih silau ketika melihat cahaya/lampu. Pasien menyangkal memiliki riwayat Diabetes Mellitus, pasien memiliki hipertensi yang terkontrol sejak usia 50 tahun.
  • 31. Pada pemeriksaan status ofthalmologikus didapatkan : Kedudukan Bola Mata Bilik Mata Depan Tensi Okuli TIDAK DITEMUKAN KELAINAN Keterangan OD OS Tajam Penglihatan 0.3 f PH (+) 1/60  PH(-) Koreksi S + 1  0.5 f Tidak dikoreksi Addisi S+2.75 S+2.75 Distansia Pupil 60/58 mm Kacamata Lama S+2.00, Addisi S+2.75 Plano, Addisi S+2.75
  • 32. LENSA Keterangan OD OS Kejernihan Keruh Keruh Letak Menyeluruh Menyeluruh Shadow Test Positif Positif Funduskopi dari mata kanan pasien didapatkan dalam batas normal, hasil funduskopi mata kiri pasien sulit dinilai karena terhalang oleh kekeruhan lensa. FUNDUSKOPI
  • 33. Diagnosis DIAGNOSIS KERJA • OD: Katarak senilis stadium Imatur Presbiopia • OS : Katarak senilis stadium Imatur Presbiopia DIAGNOSIS BANDING Retinopati Hipertensi
  • 34. Penatalaksanaan Non- medika mentosa • Edukasi keluarga pasien tentang penyakit yang diderita pasien • Modifikasi gaya hidup dengan mengurangi faktor risiko, diet dan olahraga teratur. Tindakan Operasi • OS: Operasi ECCE (Extracapsular Cataract Extraction), Fakoemulsifikasi + IOL.
  • 35. Penatalaksanaan Kacamata: • - OD: S+1 add S+2.75 • - OS : Plano add S+2.75
  • 36. Prognosis • Ad vitam : ad bonam • Ad fungsionam : ad bonam • Ad sanationam : ad bonam
  • 38. 1. Identifikasi masalah pasien 2. Penegakkan diagnosis 3. Penatalaksanaan Analisis Kasus
  • 39. 1. Identifikasi masalah pasien : o Laki-laki ,73 tahun dengan KU penurunan fungsi penglihatan pada mata kiri o Penglihatan buram seperti berkabut o Pasien juga merasa cahaya/lampu menjadi lebih silau dari sebelum-sebelumnya Analisis Kasus
  • 40. Masalah pasien : 1. Penurunan visus mata kiri (1/60) 2. Penglihatan buram seperti berkabut dan progresif 3. Usia pasien yang dalam faktor resiko mempunyai katarak senilis Analisis Kasus
  • 41. 2. Penegakkan diagnosis : o Berdasarkan anamnesis o Pemeriksaan fisik Analisis Kasus
  • 42. Pemeriksan fisik : Oculi Dextra 1. Visus 0.3f, koreksi S+1  0.5 2. Lensa yang keruh shadow test (+). 3. Non contact tonometri: 14.9 mmHg 4. Tes konfrontasi normal Oculi Sinistra 1. Visus 1/60 2. Lensa yang keruh dengan shadow test (+). 3. Non contact tonometri: 13.5 mmHg 4. Tes konfrontasi normal Analisis Kasus
  • 43. • Funduskopi pada kedua mata sulit dinilai karena lensa yang keruh akibat katarak. • Selain itu, pasien belum dapat disingkirkan menderita DM tipe 2, maka ada kemungkinan pasien menderita retinopati diabetes namun retina belum dapat dinilai.
  • 44.
  • 45. Diagnosis DIAGNOSIS KERJA • OD: Katarak senilis stadium Imatur Presbiopia • OS : Katarak senilis stadium Imatur Presbiopia DIAGNOSIS BANDING Retinopati Hipertensi
  • 46. 3. Penatalaksanaan:  Non Medikamentosa: • Edukasi tentang penyakit katarak • Modifikasi gaya hidup dengan.Pasien juga dianjurkan untuk berhenti merokok, karena rokok meningkatkan risiko kardiovaskular, yang mana pada pasien ini risiko tersebut sudah tinggi akibat pasien menderita hipertensi, serta untuk memperlambat perburukan katarak pada mata kiri. Analisis Kasus
  • 47. 3. Penatalaksanaan:  Kacamata: • Pasien dapat diberikan koreksi lensa maksimal S+3 untuk kacamata jarak dekat supaya dapat mengatasi gangguan refraksi presbiopia karena usia • Pemberian koreksi lensa tergantung dari kenyamanan pasien, pada pasien ini lebih nyaman menggunakan lensa dengan ukuran S+2.75. Analisis Kasus
  • 48. 3. Penatalaksanaan: • Tindakan Operasi • OS: Operasi ECCE (Extracapsular Cataract Extraction), fakoemulsifikasi + IOL. • Dilakukan sebagai terapi definitif untuk katarak matur atas indikasi untuk perbaikan visus. Dipilih ECCE dengan fakoemulsifikasi + IOL, karena insisi pada kornea yang dibutuhkan lebih kecil dengan resiko astigmatisme post-operatif yang lebih kecil daripada ICCE. • Komplikasi yang lebih sedikit dan pemulihan visus yang lebih cepat. Analisis Kasus
  • 50. TINJAUAN PUSTAKA Katarak • Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua- duanya.
  • 51. Klasifikasi Katarak • Klasifikasi etiologi 1. Katarak kongenital 2. Katarak akuisita  Katarak senilis  Katarak traumatik  Katarak komplikata  Katarak metabolik  Katarak oleh karena cedera listrik  Katarak oleh karena radiasi  Katarak oleh karena logam berat dan obat-obatan  Katarak yang berhubungan dengan penyakit kulit  Katarak yang berhubungan dengan penyakit tulang  Katarak dengan sindroma lainnya seperti sindroma Down
  • 53. • Klasifikasi morfologis  Katarak kapsular: meliputi kapsul 1 Katarak kaspular anterior 2 Katarak kapsular posterior  Katarak subkapsular: mengenai bagian superfisial dari korteks (dibawah kapsul) 1 Katarak subkapsular anterior 2 Katarak subkapsular posterior  Katarak kortikal: meliputi sebagian besar dari korteks  Katarak supranuklear: meliputi bagian dalam korteks (diluar nukelus)  Katarak nuklear: meliputi nukelus dari lensa  Katarak polaris: meliputi kapsul dan bagian superfisial dari korteks pada daerah polar 1 Katarak polaris anterior 2 Katarak polaris posterior Klasifikasi Katarak
  • 54.
  • 55. KATARAK SENILIS • Katarak senilis (age-related cataract) merupakan jenis katarak didapat (akuisita) yang paling sering ditemukan pada laki-laki maupun perempuan, biasanya berusia di atas 50 tahun. • Pada usia sekitar 70 tahun, hampir 90% individu menderita katarak • Kondisi kekeruhan biasanya bilateral
  • 56. KATARAK SENILIS Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe, maturasi dan usia munculnya katarak senilis: • Keturunan • Radiasi • Faktor diet • Krisis dehidrasi • Merokok
  • 57. Stadium maturasi katarak senilis Stadium Insipen Stadium Imatur Stadium Matur Stadium Hipermatur
  • 58. 1. Stadium katarak insipien • Merupakan stadium yang paling dini, yang belum menimbulkan gangguan visus. • Gambaran berupa Spokes of a wheel. Stadium maturasi katarak senilis tipe kortikal
  • 59. 2. Katarak senilis imatur: • Lensa terlihat putih keabu-abuan, namun masih terdapat korteks yang jernih, maka terdapat iris shadow. • Pada stadium ini mungkin terjadi hidrasi kroteks, yang mengakibatkan lensa menjadi cembung, sehingga indeks refraksi berubah karena daya biasnya bertambah dan mata menjadi miopia. Stadium maturasi katarak senilis tipe kortikal
  • 60. 3. Katarak senilis matur : • Kekeruhan korteks secara total sehingga iris shadow tidak ada • Lensa telah menjadi keruh seluruhnya • Pada pupil nampak lensa yang seperti mutiara Stadium maturasi katarak senilis tipe kortikal
  • 61. 4. Katarak senilis hipermatur tipe morgagni : • Korteks mencair dan lensa menjadi seperti susu • Nukleus yang berwarna coklat tenggelam ke dasar Stadium maturasi katarak senilis tipe kortikal
  • 62. • Perubahan dimulai dari tengah  perifer • Warna yang dapat dilihat ialah coklat (cataracta brunescens), hitam (cataracta nigra) dan merah (cataracta rubra) Maturasi Katarak Senilis Tipe Nuklear Gambar : A.Cataracta brunescens B.Cataracta nigra, C.Cataracta rubra
  • 63. Gejala Klinis 1. Silau 2. Diplopia monokular atau polypia 3. Halo 4. Distorsi 5. Penurunan tajam penglihatan 6. Myopic shift
  • 64. Penatalaksanaan 1. Tindakan non-bedah: Pengobatan dari penyebab katarak: • Kontrol gula darah pada pasien DM • Menghentikan penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid • Pengobatan uveitis untuk mencegah komplikasi • Memperlambat progresi: penggunaan yodium, kalsium, kalium, vitamin E dan aspirin dihubungkan dengan perlambatan dari kataraktogenesis. • Meningkatkan penglihatan pada katarak insipien dan imatur dengan: • Refraksi • Pencahayaan: Pada opasitas sentral menggunakan penerangan yang sedikit redup. Pada opasitas perifer menggunakan penerangan yang terang. • Pengunaan kacamata hitam ketika beraktifitas diluar ruangan pada pasien dengan opasitas sentral • Midriatikum pada pasien dengan katarak aksial yang kecil.
  • 65. 2. Indikasi operasi katarak ialah: • Gangguan fungsi penglihatan • Indikasi medis: meskipun pasien merasa nyaman dari aspek penglihatan, operasi dapat dianjurkan apabila pasien menderita: • Glaukoma lens-induced • Endoftalmitis fakoanafilaktik • Penyakit retina seperti retinopati diabetikum dan ablasio retina yang terapinya terganggu karena adanya kekeruhan lensa. • Indikasi kosmetik: Terkadang pasien dengan katarak matur meminta ekstraksi katarak agar pupil kembali menjadi hitam. Penatalaksanaan
  • 66. 3. Evaluasi Preoperatif A.Pemeriksaan umum: B.Pemeriksaan Okular: • Pemeriksaan fungsi retina: • Persepsi sinar: apakah operasi tersebut akan menguntungkan. • RAPD: apabila positif maka kemungkinan ada lesi nervus optikus • Persepsi warna • Pemeriksaan diskriminasi dua sinar • Pemeriksaan objektif seperti elektroretinogram, EOG dan VOR. • Mencari sumber infeksi lokalis • Evaluasi segmen anterior • Pengukuran TIO Penatalaksanaan
  • 67. 4. Pembedahan Katarak Senilis • Ekstraksi katarak intrakapsular (ICCE) Pada teknik ini, keseluruhan lensa katarak dan kapsulnya diangkat. Zonula yang lemah dan terdegenerasi merupakan syarat dari operasi ini. Indikasi: Subluksasi dan dislokasi lensa. • Ekstraksi katarak ekstrakapsular (ECCE) Pada teknik ini, bagian besar dari kapsula anterior dan epitel, nukleus dan korteks diangkat; kapsula posterior ditinggalkan sebagai penyangga lensa implant. Indikasi: Operasi katarak pada anak-anak dan dewasa. Kontraindikasi: Subluksasi dan dislokasi lensa. Penatalaksanaan
  • 68. • Fakoemulsifikasi Pembedahan menggunakan vibrator ultrasonik untuk menghancurkan nukleus yang kemudian diaspirasi melalui insisi 2.5-3 mm, dan kemudian dimasukan lensa intraokular yang dapat dilipat. Keuntungan yang didapat ialah pemulihan visus lebih cepat, induksi astigmatis akibat operasi minimal, komplikasi dan inflamasi pasca bedah minimal. Penatalaksanaan
  • 70. Penatalaksanaan Penyulit yang mungkin timbul setelah operasi katarak : • Peradangan pada hari pertama post-operasi, dapat dicegah dengan pemberian antibiotika lokal dan sistemik • Prolaps iris melewati lubang diantara sayatan atau tempat jahitan • Jika prolaps iris dibiarkan, maka sekitar hari ke 4- 5 dapat menyebabkan coa dangkal, kemudian dapat timbul ablasi retina, akibat badan siliar kedepan
  • 71. DAFTAR PUSTAKA 1. Khurana AK. Comprehensive ophthalmology. 4th ed. Anshan publishers 2007. 2. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata. 4th 3 rev. ed. Badan penerbit FKUI. 2013. 3. Riordan-eva P, Cunningham E. Vaughan & Asbury general ophthalmology. 18th ed. McGraw-Hill Professional. 2011. 4. Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophthalmology: systemic approach. 7th ed. Saunders.2012 5. Nana Wijana. Ilmu Penyakit Mata.1993