Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia yang ditandai dengan nyeri dada. Terdapat beberapa pilihan terapi seperti perkusi koronari, CABG, atau fibrinolitik untuk penanganan STEMI sesuai dengan indikasi masing-masing. Pilihan antara CABG dan PCI bergantung pada faktor seperti jumlah pembuluh darah yang terlibat, keadaan medis pasien, dan karakteristik penyakit.
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Penyakit Jantung Koroner - Tinjauan Pustaka
1. Penyakit Jantung Koroner
Aris Rahmanda
FKUPH / 07120100091
Pembimbing : dr.Wijoyo Hadi, Sp.B , Sp.BTKV
Departemen Bedah
SMF Bedah Thoraks-Kardio-Vaskular
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto
2015
1
2. Pendahuluan
Merupakan kelompok gejala yang kompatibel dengan miokard
infark.
Terdiri dari NSTEMI, STEMI, & Unstable Angina
Gejala utama Nyeri dada non-spesifik
Penyebab utama atherosclerosis
2
3. Epidemiologi
CVD merupakan penyebab kematian nomor 1 di dunia (30%
penyebab)
Studi GRACE 38% pasien ACS adalah STEMI, EHS-ACS-II 47%
pasien ACS adalah STEMI
Insidens meningkat dengan usia dimana kejadian paling tinggi
pada laki-laki usia 70
Wanita 15 tahun pos menopause memiliki resiko tinggi sama
dengan laki-laki.
3
9. Nyeri dada non-kardiak
Pleuritik (respirasi, batuk)
Abdomen tengah/bawah
Bisa ditunjuk dengan satu jari
Akibat gerakan tubuh/palpasi
Durasi beberapa detik
Menjalar ke ekstremitas bawah
9
21. CABG pada miokard infark akut
Direkomendasikan pada
Pasien dengan MI akut dimana gagal dilakukan PCI primer
Anatomi koroner cocok untuk CABG
Iskemi persisten pada daerah jantung yang signifikan
Kondisi hemodinamik tidak stabil yang refrakter dengan terapi non
operasi
21
23. Pada syok kardiogenik dimana onset MI dengan syok cocok untuk
dilakukan CABG
Pada aritmia ventrikular yang mengancam dengan left main
stenosis lebih atau sama dengan 50%, atau 3 vessel disease
23
24. Coronary Artery Bypass Surgery
Indication:
- Strongest indications are 3-
vessel disease, LV Dysfunction,
Diabetes melitus and angina
at rest
- Left main stenosis at least 50%,
even if asymptomatic
- Emergent CAB for
hemodynamic instability during
acute MI
24
25. Coronary Artery Surgery
Indications
- Valvular operations, septal myectomy, and so
on, with associated CAD
- Concomitant surgery for postinfarction
mechanical defects ( LV aneurysm,
ventricular septal rupture, acute mitral
regurgitation)
25
26. PCI vs CABG
Hasil review dari 22 RCT:
Survival sama (dengan BMS) pada 1 tahun dan 5 tahun 1
vessel CAD.
Insidensi MI pada 5 tahun
Ulangan revaskularisasi koroner lebih jarang pada CABG
(3,8% vs 26,5%)
Hills LD, Anderson JL, Cigarroa JE, Hiratzka LF, jessen ME, Sabik
JF et al. 2011 AH Guideline for CABG. Circulation 2011; 124:
625-735.
26
27. SYNTAX trial pada 1800 pasien
MACE (Major Adverse Cardiac Effect) dalam 3 tahun 20,2% CABG vs
28,2 % DES
Kematian dan stroke ( 3,6% CABG vs 7,1% DES)
Revaskularisasi ulangan ( 10,7% CABG vs 19,7% DES)
Serruys PW,Morice MC, Kappetein AP, Colombo A, Holmes DR,
Mack MJ et al. PCI versus CABG for severe Coronary Artery
Disease. N Eng J Med 2009; 360: 961-72
27
28. Signh AK. Percutaneous coronary intervention vs coronary artery bypass
grafting in the management of chronic stable angina: A critical appraisal. J
Cardiovasc Dis Res 2010; 1(2): 54–58.
28
29. TLC (Therapeutic Lifestyle Changes)
Turunkan BB
Stop Rokok
Olahraga teratur
Diet rendah lemak
Kendalikan tekanan darah tinggi
Kendalikan kadar gula darah
Kendalikan kolesterol darah
Hindari stres
29
30. Some of the Factors Now affecting Choice between
Surgery and Stent
Factors Favoring
CABG
Diabetes mellitus
Diffuse disease
Bifurcation lesions
Heavy calcification
Other lesion requiring surgery;
Urgent need for noncardiac surgery
Factors Favoring PCI
Focal lesions
No bifurcation lesions
No IMA available
Prior cardiac surgery
Comorbid conditions
(e.g.,severe COPD)
Texas Heart Institute Journal 2005;32:331-8
30
31. Kesimpulan
CAD memiliki prevalensi banyak dan tingkat kematian tinggi.
Penting dalam mengetahui tanda dan gejala serta
penanganan lini pertama
Pada kasus STEMI modalitas terapi berupa reperfusi (PCI,
CABG, dan fibrinolitik)
CABG dan PCI memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing dan sebaiknya dipilih sesuai dengan indikasi.
Peranan dokter umum adalah melakukan screening dan
edukasi sebagai tindakan preventif
31