Laporan jaga di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin memberikan ringkasan tentang pasien laki-laki berusia 59 tahun dengan keluhan utama BAB hitam yang dialami selama 7 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda anemia dan bengkak pada kaki. Hasil laboratorium menunjukkan anemia berat dengan Hb 3,9 g/dL.
1. LAPORAN JAGA
PPDS ILMU PENYAKIT DALAM
Jumat, 23 Juli 2021
Jam 16.00-06.30 WIB
Tim jaga
Supervisor : dr. Suheir Muzakkir, Sp.PD
Supervisor Pinere : dr. Alkausar, Sp. PD
Third Call IGD Existing : dr. Chairunnisa
Third Call IGD Pinere : dr. Irwandi
Second Call PDP + Zamzam 1 : dr. Akmal
Second Call PDW + Zamzam 3 : dr. M. Riza Kurniawan
Second Call ISO : dr. Okdimur Hariadi
IGD Pinere : dr. Wahyu Budi Pratama
FirstCall PDP + Zamzam 1 : dr. Aidil Fadly
First Call PDW + Zamzam 3 : dr. Rina Syafrita
First Call ISO : dr. Rahmat Zuaidi
Pinere 1 dan 3 : dr. Putra Basmayus
Pinere 4 dan 6 : dr. Rossyta Febriana
ISO Pinere : dr. Akmal Fachrial Riza
First Call IGD : dr. Zaid Kadri
dr. Ahmad Hibban Awriya
2. Nama Pasien : Tn. D
Umur : 59 tahun
Alamat : Aceh Jaya
No. RM : 1-28-02-87
Pembiayaan : BPJS
2
Identitas
Keluhan utama:
BAB hitam yang dialami sejak 7 hari SMRS
3. 3
A
N
A
M
N
E
S
A
• BAB hitam, cair, lengket, dan berbau busuk , frekuensi 2-3 kali perhari, volume sekitar ½
aqua gelas setiap BAB
• Riwayat BAB hitam sebelumnya tidak ada
• Mual dan muntah tidak ada dikeluhkan, muntah hitam tidak ada
• Nyeri di ulu hati, nyeri dirasakan memberat saat perut kosong, dan membaik saat pasien
makan, nyeri menetap dan tidak menjalar, nyeri dada seperti tertimpa beban berat
tidak dikeluhkan
• Nafsu makan menurun, pasien hanya mampu makan 3-4 sendok setiap kali makan
• Pasien juga mengeluhkan lemas dan tampak pucat
• Kepala terasa pusing dan pandangan seperti berkunang kunang
• Perdarahan gusi, mimisan, ataupun perdarahan dari tempat lain tidak ada dikeluhkan
• Menurut istrinya, pasien sering mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri untuk nyeri
kepalanya
• Riwayat minum jamu- jamuan tidak ada
• Riwayat mata dan badan berwarna kuning tidak ada dikeluhkan
• Riwayat minum alkohol tidak ada
• Bengkak dikedua kaki yang dialami sejak masuk ke RS, bengkak awalnya ringan semakin
lama semakin memberat, nyeri pada kaki yang bengkak tidak ada, riwayat bengkak kaki
sebelumnya tidak ada
• Riwayat sesak nafas saat aktifitas disangkal
• Riwayat asam urat disangkal
• Demam tidak ada, batuk ada dikeluhkan sesekali, tidak berdahak, ataupun berdarah ,
penurunan berat badan ada dirasakan, namun tidak tahu berapa kg, berkeringat malam
hari tidak ada.
• Sesak nafas tidak ada dikeluhkan
• Sudah ditranfusi darah merah sebanyak 4 kantong di RS daerah
7 hari SMRS
4. 4
A
N
A
M
N
E
S
A
• Pasien merasa semakin lemas
• Tampak semakin pucat
• Menurut istrinya, BAB pasien sudah tidak hitam lagi, BAB sudah coklat seperti biasa
• Nyeri ulu hati masih dirasakan, mual dan Muntah hitam tidak ada
• Perdarahan spontan lainnya tidak ada
• Mata dan badan kuning tidak ada
• Demam tidak ada
• Penurunan nafsu makan pasien hanya sanggup menghabiskan 2-3 sendok seporsi makan
• Batuk ada dikeluhkan sesekali, batuk tidak berdahak, batuk berdarah tidak ada, demam
tidak ada
• Sesak nafas tidak ada dikeluhkan, cepat lelah saat aktivitas tidak ada, terbangun di
malam hari karena sesak tidak ada
• Nyeri dada tidak ada
• Kedua kaki masih bengkak
• Penurunan berat badan ada dirasakan, namun tidak tahu berapa kg
• Perubahan pola BAB tidak ada dikeluhkan
• Pasien mempunyai penyakit prostat dan sudah di operasi 2 tahun yll, sebelumnya pasien
mengeluhkan BAK tersendat sendat dan terasa tidak tuntas, namun sekarang tidak ada
lagi keluhan pada BAK, BAK nyeri tidak ada, BAK berpasir tidak ada, BAK keluar batu
tidak ada
• Riwayat Hipertensi ada sejak 1 tahun yll, namun pasien tidak pernah minum obat rutin
• Riwayat DM tidak ada
IGD RSUDZA
5. Riwayat Penyakit Dahulu :
o Riwayat penyakit kuning disangkal
Riwayat Pemakaian Obat:
o Obat penghilang nyeri
5
Riwayat Penyakit Keluarga :
o Tidak ada anggota keluarga pasien yang
memiliki keluhan seperti yang dialami
pasien
Riwayat Pribadi, Sosial Ekonomi dan
Kebiasaan :
o Pasien merupakan seorang nelayan
o Pasien tinggal bersama anaknya
o Pasien berobat menggunakan BPJS
9. Pemeriksaan Thoraks Depan
9
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider
nevi (-)
Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-)
Palpasi Sela iga normal, emfisema
subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF kanan normal
Sela iga normal, emfisema
subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF kiri normal
Perkusi Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi
Suara
pernapasan
Bronkovesikuler (+) Brokovesikuer (+)
Suara
tambahan
wheezing (-), ronkhi (+) basah
kasar di apex paru
wheezing (-), ronkhi (+) basah
kasar di apex paru
10. Pemeriksaan Thoraks Belakang
10
Kanan Kiri
Inspeksi Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-), spider
nevi (-)
Simetris, sela iga normal,
retraksi intercostal (-),
benjolan(-), Ptekie (-) spider
nevi (-)
Palpasi Sela iga normal, emfisema
subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF kanan normal
Sela iga normal, emfisema
subkutis (-), benjolan(-), nyeri
tekan (-), SF kiri normal
Perkusi Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Auskultasi
Suara
pernapasan
Bronkovesikuler (+) Brokovesikuer (+)
Suara
tambahan
wheezing (-), ronkhi (+) basah
kasar di apex paru
wheezing (-), ronkhi (+) basah
kasar di apex paru
15. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Ureum 26 13 - 43 mg/dL
Kreatinin 0,90 0,51 - 0,95 mg/dL
Natrium 138 132 - 146 mmol/L
Kalium 3,8 3,7 - 5,4 mmol/L
Klorida 112 98 - 106 mmol/L
Kalsium 7,6 8,6 – 10,3 mg/dL
Albumin 2,6 3,5 – 5,2 mg/dL
Ca Corrected 8, 72
Bilirubin total 0, 23 0,3- 1,2 Mg/ dL
Bilirubin Direct 0, 10 < 0, 52 Mg/ dL
Bilirubin Indirect 0,13 Mg/dL
SGOT 36 < 35 U/ L
SGPT 20 < 45 U/L
GDS 119 <200 Mg/dL
HbsAg Non reaktif
Anti HCV Negatif 15
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSUZA 23/7/2021
16. Kebutuhan kalori basal
• BB: 55 kg TB: 155 cm IMT: 20,8 kg/m2
• BEE : 66,5 + (13, 7 x BB) + (5,0 x TB) – (6,8 x usia)
: 66,5 + (13,7x 55) + (5,0 x 155) – (6,8 x 59 )
: 66,5 + (753,5) + (775) – (401,2)
: 1193.8
• TEE = 1.193,8 x 1,2 x 1,2 = 1719 kkal = 1700 kkal
Karbohidrat = 60% x 1700 = 1020 kal = 255 gram
Protein = 20% x 1700 = 340 kal = 85 gram
Lemak = 20% x 1700 = 343, 8 kal = 37.7 gram
16
17. EKG (23/07/2021)
Interpretasi EKG
• Irama : Sinus ritme
• Irama : regular
• Heart Rate : 103 x/ menit
• Aksis : normoaksis
• Gel. P : 0,08 s, P mitral/pulmonal (-)
• PR interval : 0,16 s
• Gelombang Q : QS wave (-)
• QRS Complex : 0,08 detik
• Segment ST : elevasi segmen ST (-)
depresi (-)
• Gelombang T : T inverted (+) di II, III, aVF
• Gelombang U : (-)
• LVH (Sokolow-lyon) : (-)
• RVH : (-)
• IMA : (-)
• AV Blok : (-)
Kesimpulan : Sinus Takikardi, HR 103x/menit,
normoaxis , dengan iskemik inferior
18. FOTO THORAKS (15/7/2021)
2. Posisi Foto :
AP, ditndai clavicula tidak mendatar, scapula dalam lapangan paru, dan tampak
depan adalah costae anterior
3. Kualitas Film :
- inspirasi cukup :11 Iga posterior dan 6 Iga Anterior
- KV cukup: Vertebra torakal terlihat samar th 5
- Simetris : Klavikula sejajar dan sternum tepat berada ditengahnya
4. Bandingkan ( kanan dan kiri), Tidak terpasang tube
5. Menilai bagian-bagian pada foto thoraks:
1. CTR 45 % , apeks jantung tertanam
Cor: Aorta dilatasi (-), pinggang jantung menghilang (-), gambaran double contour
pada batas jantung kiri (-), boot Shape (-)
2. Paru :
• Parenkim : infiltrat(-), Kavitas (-), nodul (-), emfisematus (-),
• Metastasis: lesi litik di coste, klavikula, scapula kanan dan kiri
• Corakan bronkovaskular, infiltrate di apex paru
3. Vaskular : Dilatasi aorta (-)
4. Trakea : deviasi (-)
5. Bronkus utama : normal
6. Hilus : menebal (-)
7. Pleura: penebalan pada pleura (-)
8. Jaringan lunak: tak tampak sweeling , tak tampak emfisema subkutis
Tulang intake, tak tampak fracture
9. Mediastinum pembesaran (-)
10. Sela iga melebar (-)
10 Diafragma kanan: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/flatening (-)
• diafragma kiri: elevasi (-), tenting (-) bentuk Kubah/Flatening (-), tak ada udara
bebas di bawah diafragma, diafragma datar (-)
11. Sudut kostofrenikus kanan dan kiri tajam
Kesan foto thorax :
Pneumonia dengan gambaran osteolitik dd metastase
tulang
Identitas : Tn. D
Umur : 59 tahun
Klinis : BAB hitam, pucat dan lemas
20. RESUME
1. BAB hitam, cair, lengket dan berbau busuk sejak 7
hari SMRS, frekuensi 2-3 kali perhari, volume
sekitar ½ aqua gelas setiap BAB
2. Nyeri di ulu hati, nyeri dirasakan memberat saat
perut kosong, dan membaik saat pasien makan,
nyeri menetap dan tidak menjalar, nyeri dada
seperti tertimpa beban berat tidak dikeluhkan
3. Riwayat mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri
untuk nyeri kepala nya
4. Pasien tampak lemas dan pucat
5. Nafsu makan menurun, hanya mampu makan 3-4
sdm perkali makan
6. Penurunan berat badan ada dirasakan, namun
tidak tahu berapa kg
7. Batuk ada dikeluhkan, tidak berdahak, batuk
darah tidak ada
8. Demam dan sesak nafas tidak ada
9. Perubahan pola BAB tidak ada dikeluhkan
10. Riwayat HT sejak 1 tahun yll, tidak konsumsi obat
teratur
11. Riwayat DM tidak ada
Vital sign:
TD : 111/ 89 mmHg
FN : 102 kali/menit, reguler, kuat angkat
RR : 20 kali/menit
S : 37 °C
SpO2 : 100%
NRS : 2
PF
- Mata : conjungtiva palp inf pucat (+/+)
- Mulut : bibir pucat(+), mukosa pucat (+)
- Paru :
– Bronchovesikuler di paru kanan dan kiri
– Rhonki basah kasar di apex paru kanan dan kiri
- Jantung : murmur pansistolik 3/6
- Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+)
- Colok dubur : Inspeksi tidak nampak benjolan, spingter
ani ketat, mukosa rekti licin, ampula rekti kosong,
handscoon nampak feses berwarna coklat, darah (-)
Lab :
Hb: 3,9, MCV/MCH : 84/29/34, Netrofil segmen : 74
Albumin : 2,6, Calcium : 7,6
EKG : sinus takikardi HR 103x/menit, normoaxis, iskemik
inferior
Rontgen Thorax : Pnemonia dengan gambaran osteolitik dd
metastase tulang
21. Daftar Masalah
1. PSMBA
2. Pneumonia dd Inf. Paru Spesifik
3. Anemia Berat Normokrom Normositer
4. Hipoalbuminemia Sedang
23. PSMBA
Atas dasar :
1. BAB hitam, cair, lengket dan berbau busuk sejak 7hari
SMRS, frekuensi 2-3 kali perhari, volume sekitar ½ aqua
gelas setiap BAB
2. Riwayat BAB hitam sebelumnya tidak ada
3. Nyeri di ulu hati, nyeri dirasakan memberat saat perut
kosong, dan membaik saat pasien makan, nyeri
menetap dan tidak menjalar, nyeri dada seperti
tertimpa beban berat tidak dikeluhkan
4. Penurunan BB ada dirasakan namun tidak tahu berapa
kg
5. Perubahan pola BAB tidak ada dikeluhkan
6. Riwayat mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri
Pemeriksaan Vital Sign
TD : 111/ 89 mmHg
FN : 102kali/menit, reguler, kuat angkat
RR : 20 kali/menit
S : 37 °C
SpO2 : 100%
NRS : 2
Dipikirkan PSMBA ec dd/
- Ulkus gaster
- Ulcus duodenum
- Gastritis Erosif
- Malignancy
Non Farmakologis :
Tirah baring
Diet MII 1.700 kkal/ hari
IVFD NaCl 0,9% 20TPM
NGT ( pasien menolak)
Farmakologis
IV Omeprazole 40mg/12 jam
Sucralfat syr 4 x 1 gram
Diagnosis
- EGD
- Colonoscopy
- CEA
Monitoring
Perdarahan
Tanda-tanda vital
PT, APTT
Edukasi
- Menjelaskan kepada keluarga tentang kemungkinan
penyebab BAB hitam pada pasien
- Menjelaskan kepada keluarga rencana pemeriksaan
yang akan dilakukan
28. Aktifitas Perdarahan Kriteria Endoskopik
Forrest Ia – Perdarahan aktif
menyembur (spurting)
Forrest Ib – Perdarahan aktif
Forrest II – Perdarahan berhenti,
tetapi masih disertai
kelainan yang nyata
Forrest III – Perdarahan berhenti,
tanpa menunjukkan
sisa
: perdarahan arteri
: perdarahan merembes
(oozing)
: gumpalan darah pada
dasar tukak
“visible vessel” / Clot
: lesi tanpa tanda sisa
perdarahan
KLASIFIKASI AKTIFITAS PERDARAHAN MENURUT FORREST
29. PENYEBAB PSMBA DAN TATALAKSANA
29
Harrison textbook of Internal medicine, 2016
32. Pneumonia
• Atas dasar
ANAMNESA
• Batuk sesekali, berdahak, batuk berdarah
tidak ada
• Demam tidak ada
• Sesak nafas tidak ada
• Berkeringat malam tidak ada
• Penurunan nafsu makan ada dikeluhkan
• Penurunan BB ada dikeluhkan namun tidak
tau berapa kg
PEMERIKSAAN FISIK
TD : 111/ 89 mmHg
FN : 102kali/menit, reguler, kuat angkat
RR : 20 kali/menit
S : 37 °C
SpO2 : 100%
PEMERIKSAAN FISIK
Paru :
– Bronchovesikuler di paru kanan dan kiri
– Rhonki basah kasar di apex paru kanan dan
kiri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thoraks : Pneumonia dengan
gambaran osteolitik dd metastase tulang
PSI score : 103, risk class IV
Dipikirkan suatu Pneumonia (CAP), dipikirkan juga
suatu infeksi paru spesifik
NON FARMAKOLOGIS
- Tirah baring
- Diet MII 1.700 kkal/hari
- IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/I
FARMAKOLOGI
-IV ceftriaxone 2 gram /24 jam
-N asetil sistein 3x200 mg
DIAGNOSTIK
- LED
- Sputum BTA
- Kultur Sputum+STAB
- Swab RT PCR SARS COV 2
RENCANA MONITORING
- DR/ 3 hari (evaluasi antibiotik)
EDUKASI
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
pasien :
- Tentang penyakit yang diderita pasien
- Menjelaskan tatakrama ketika batuk yang baik secara
medis
- Menggunakan masker atau menutup mulut saat batuk
- Rencana pemeriksaan selanjutnya
- Prognosis penyakit
39. Anemia Berat Normokrom Normositer
• Atas dasar
ANAMNESA
• Pucat
• lemas dan lesu
• Mata berkunang-kunang
• Nafsu makan berkurang
• Riwayat transfusi darah merah di RS Daerah
VITAL SIGN
TD : 111/ 89 mmHg
FN : 102kali/menit, reguler, kuat angkat
RR : 20 kali/menit
S : 37 °C
SpO2 : 100%
PEMERIKSAAN FISIK
• Conjunctiva palpebra inferior pucat (+/+)
• Mulut : mukosa pucat (+)
• Abdomen : organomegali (-)
• Jantung : murmur pansistolik (+) 3/6
• Ekstremitas superior dan inferior: pucat (+/+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium :
Hemoglobin: 3,9 g/dL
MCV 84, MCH 29, MCHC 34
• EKG : Sinus Ritme, HR 103x/i, Normoaksis,
iskemik inferior
Dipikirkan suatu Anemia Berat Normokrom
Normositer ec dd
- Perdarahan
- Penyakit Kronis
40. Rencana Terapi
• Non Farmakologis :
• Tirah baring
• O2 Nasal canul 3-4L/i
• IVFD NaCL 0,9 % 20 gtt/i
• Farmakologis :
Transfusi PRC ΔHb x BB x 4cc
Kebutuhan transfusi (11-3,9) x 55 x 4 = 1562 = 6
kolf PRC @ 250 cc
Rencana Diagnostik
• MDT
• Retikulosit
Monitoring:
• Cek DR ulang post transfusi
• Awasi tanda-tanda perdarahan
Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
tentang penyakit, penyebab, komplikasi
dan rencana terapi
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
tentang rencana tranfusi darah
• Menjelaskan keoada pasien tentang
beberapa reaksi tranfusi
43. Hipoalbuminemia
Atas dasar
• Nafsu makan menurun, hanya mau makan
3-4 sdm saja
• Bengkak dikedua tungkai
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas superior : edema (+/+)
Pemeriksaan Penunjang
Albumin 2,6
Ca corrected : 8,7
Dipikirkan suatu Hipoalbuminemia ec DD
- Malnutrisi
- Infeksi
Terapi Non farmakologis
Diet TKTP dengan kebutuhan protein 30
gram/hari + Extra putih telur 6 butir per hari
Terapi Farmakologis
Koreksi albumin : (4 – 2,6) x 55 x 0.8 = 61 g 2
flash albumin 25% 100cc
Rencana monitoring :
Evaluasi Albumin post koreksi
Edukasi
1.Menjelaskan kemungkinan penyebab
hipoalbumin pada pasien dimana bisa disebabkan
asupan protein yang kurang, atau akibat suatu
proses peradangan akut, bisa juga akibat
kehilangan protein (renal loss)
2.Menjelaskan pentingnya koreksi albumin agar
obat-obat yang ditransportasikan dengan cara
berikatan dengan albumin dapat optimal
46. Albumin
Albumin merupakan protein plasma yang paling
banyak, dimana jumlahnya > 50% dari semua
protein plasma yang dibentuk
Albumin disintesis di hati : pre-albumin pro-
albumin albumin disekresi ke hepatosit
47. Fungsi Albumin
• Mempertahankan tekanan onkotik
• Memiliki afinitas rendah, sehingga menjadi pengangkut yang baik
untuk :
– Hormon-hormone endogen dan eksogen
– Bilirubin tidak terkonjugasi
– Obat-obatan
– Asam lemak dengan sifat antioksidan
• Berikatan dengan kalsium, tiroksin, kortisol, dan testosteron
• Marker status nutrisi dan keparahan penyakit pada pasien dengan
penyakit kronik atau penyakit kritis
53. Sediaan (Human Albumin)
• Komposisi
– Albumin manusia 50g/L , 200g/L, 250g/L
• Sediaan
– Albumin 5% : botol 250 mL ; albumin 20% : botol 100 mL ;
albumin 25% : botol 50 dan 100 mL