SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Identitas Pasien
• Nama : Nn A
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir : 17 Mei 1997
• Pekerjaan : Cleaning service
• Alamat : Landak baru lorongVI no.22 Makassar
• Status : Belum Menikah
Subjektif
Anamnesis
- Keluhan utama : Demam
Demam dirasakan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan hilang
timbul. Sebelumnya pasien sudah sempat minum obat penurun panas, demam sempat turun namun
naik lagi. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Muntah kurang lebih 5-10x per hari, berisi sisa
makanan dan air. Ulu hati pasien juga dirasakan nyeri tetapi tidak menjalar, pasien juga mengeluhkan
mata dan badannya menguning yang baru disadari sejak 1 hari yang lalu. Buang air kecil lancer
berwarna kecoklatan seperti teh pekat. Buang air besar biasa, BAB putih atau pucat disangkal. Nafsu
makan pasien dikatan menurun karena setiap makan pasien merasakan mual dan ingin muntah.
Sebelumnya pasien tidak ada riwayat demam yang disetai kuning. Tidak ada riwayat perdarahan
spontan. Tidak ada riwayat komsumsi obat-obatan atau transfusi darah. Tidak ada riwayat penyakit
kuning baik pasien maupun keluarga. Tidak ada riwayat malaria atau bepergian ke daerah endemic.
Tidak ada riwayat hipertemsi atau diabetes. Tidak ada riwayat keluhan yang sama dalam keluarga.
Objektif
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : kompos mentis
• Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg, N : 94 x/menit, P : 20 x/menit, S; 38 oC
• Kepala :
– Ekspresi : Normal
– Simetris muka : simetris kiri dan kanan
– Deformitas : tidak ada deformitas
– rambut : hitam lurus, sulit dicabut
• Mata : normoptalmus, gerakan normal, konjungtiva tidak anemi, sklera ikterus, kornea dalam batas normal, pupil
normal.
• Telinga :Tophi (-), Nyeri tekan di prosesus mastoideus (-), pendengaran normal.
• Hidung : pendarahan tidak ada, sekret tidak ada.
• Mulut: Bibir (tidak ada sianosis), Gigi geligi (karies tidak ada), gusi (tidak ada pendarahan), hipertrofi ginggiva
(tidak ada), lidah (tidak ada lidah kotor, papil lidah tidak atrofi)
Pemeriksaan Fisik
• Leher:
– tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
– tidak teraba pembesaran kelenjar gondok
– DVS: R+2 cm H2O
– Pembuluh darah normal
– Kaku kuduk negatif
• Thorax
– Inspeksi : Simetris kanan sama dengan kiri.
– Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), vocal Premitus dalam batas normal, tidak ada pelebaran sela iga.
– Perkusi : Pekak tidak ada, batas paru hepar normal
– Auskultasi : Bunyi pernapasan Vesikuler Bunyi tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
• Jantung
– Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
– Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
– Perkusi : Pekak, Batas Jantung kanan di ICS IV linea parasternalis dextra; Batas jantung kiri di ICS V linea medioclavicularis
sinistra
– Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler. Gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
– Inspeksi : datar, ikut gerak napas, tidak ada kelainan pada kulit,
venektasi tidak ada
– Auskultasi : peristaltic abdomen 8x/menit, kesan normal
– Palpasi : hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ballotement ginjal tidak
ada. Nyeri tekan abdomen tidak ada, massa tumor tidak ada.
– Perkusi : timpani, asites tidak ada
• Ekstermitas
– Tidak ada edema dan tanda-tanda inflamasi,CRT : < 2 detik, eritema
palmaris (-),Turgor baik
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin :
– WBC : 6700 /ul
– RBC : 4670000/ul
– HGB : 13.7 gr/dl
– HCT : 40 %
– MCV : 85 fl
– MCH : 29 pg
– MCHC : 35 gr/dl
– PLT : 218000 /ul
– NEU : 86% (n: 52.0-75.0 %)
– LYMPH : 38% (n: 20-40 %)
– MONO : 5000/ ul (n: 2000-8000)
– EO : 1800/ul
– BASO : 470 /ul (n: 0-100/ul)
Pemeriksaan Penunjang
• Fungsi Ginjal
– Ureum : 25 mg/dL
– Kreatinin : 0.9 mg/dL
• Fungsi hati :
– SGOT : 1064 U/L (normal: <38 U/L)
– SGPT : 1317 U/L (normal: <41 U/L)
– Bilirubin total : 7.5 mg/dL (n: <1.1 mg/dL)
– Bilirubin direct : 5.2 mg/dL (n: <0.3 mg/dL)
– Albumin : 3.6 gram/dL
• Elektrolit :
– Natrium : 135 mmol/L
– Kalium : 4.0 mmol/L
– Klorida : 105 mmol/L
Pemeriksaan Penunjang
• Imunoserologi:
– Penanda Hepatitis:
• HBs Ag (ICT) : Non Reactive
• Anti HCV (ICT) : Non Reactive
• Anti HAV IgM : Reactive
• Hemostasis
– PT : 12.8
– APTT : 30.2
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
– Warna : kuning pekat (seperti teh)
– PH : 6.5
– Berat jenis : 1.015
– Protein : negatif
– Glukosa : negatif
– Urobilinogen : normal
– Bilirubin : +2
– Keton : negative
– Darah : negatif
– Leukosit : negatif
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi
– USG Abdomen : organ-organ intraabdomen tidak
ada kelainan
Assasement
• Hepatitis A Virus Akut
Planning
• Non Farmakologi:
– Tirah baring
– Asupan kalori dan cairan secara adekuat. Diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat.
– Hindari konsumsi alkohol
– Edukasi kebersihan pasien dan penyakitnya
• Farmakologi:
– IVFD 20 tpm
– Sistenol 500mg/8 jam/oral
– Metoclopramide 1amp/12jam/iv
– UDCA 250mg/12 jam/oral
– Hepatoprotektor 1 tab/12 jam/oral
Definisi
• HepatitisA adalah peradangan pada hati yang
disebabkan oleh virus hepatitisA
Epidemiologi
• Angka kejadian hepatitis A akut di seluruh dunia adalah 1,5
juta kasus per tahun
• Di Indonesia, virus hepatitis A masih merupakan penyebab
hepatitis akut yang dirawat dirumah sakit (39,8-68,3%)
• Sanitasi lingkungan yang rendah
• Anak-anak hingga dewasa mud
• Jalur penularan melalui fecal-oral.
Epidemiologi
• Faktor risiko tinggi
– pekerja kesehatan,
– pedagang makanan,
– pek erja sanitasi,
– penyalahgunaan obat,
– kelompok homoseksual,
– mereka yang pergi ke daerah dengan endemisitas rendah ke tinggi,
– tempat penitipan bayi,
– institusi kejiwaan
– beberapa rumah tahanan.
Etiologi
• Virus hepatitis A termasuk Hepatovirus yang masuk
dalam family Picornaviridae
• Virus ini bersifat self-limiting dan biasanya sembuh
sendiri, lebih sering menyerang individu yang tidak
memiliki antibodi virus hepatitis A
• Virus ini bersifat parasite obligat intraseluler
• Replikasi HAV terbatas di hati
Patogenesis
HAV masuk
melalui feco-oral
Absorbsi
oleh saluran
GI
Masuk ke
hati melalui
pembuluh
darah
portal
Replikasi
dalam
hepatosit
Menempel pada
feses melalui
kanalikuli bilier
dan dalam aliran
darah dalam
jumlah yang lebih
sedikit
Gejala Klinis
• Hepatitis A merupakan penyakit yang terutama menyerang anak
dan dewasa muda.
• Masa inkubasi virus hepatitis A biasanya 14-28 hari, bahkan
sampai 50 hari.
• Pada fase akut hepatitis A umumnya 90% asimtomatik atau
bentuk yang ringan dan hanya sekitar 1% yang timbul ikterus.
• Pada usia anak yang lebih tua dan dewasa, gejala yang muncul
biasanya lebih berat dan ikterus terjadi pada lebih dari 70%
penderita dan gejala berlangsung sekitar 2-8 minggu.
Gejala Klinis
• Gejala prodromal : lemas, cepat lelah, anoreksia, muntah, rasa
tidak nyaman pada abdomen, diare dan pada stadium lanjutan dan
tidak umum dijumpai demam, sakit kepala, artralgia dan mialgia.
• Gejala dan perjalanan klinis hepatitis viral akut secara umum dapat
dibedakan menjadi 4 stadium,
– Masa inkubasi (2-4 mggu)
– Fase Pre-ikterik (2-7 hari)
– Fase Ikterik (10-14 hari)
– Fase Penyembuhan (4-6 bulan)
Gejala Klinis
• Lima pola klinis infeksi hepatitis A ialah
– Infeksi hepatitis A asimtomatik
– Infeksi virus hepatitisA simptomatik
– Hepatitis kolestasis
– Hepatitis A relaps
– Hepatitis fulminan
Diagnosis
• Anamnesa :
– Gejala prodromal
– Riwayat kontak
– Faktor resiko
• Pemeriksaan fisik :
• Pemeriksaan laboratorium :
– Tes fungsi hati
– Tes serologi anti HAV
Diagnosis Banding
Infeksi Hepatitis B Akut
Infeksi Hepatitis C Akut
Infeksi Hepatitis E Akut
Terapi
• Tidak ada terapi medikamentosa spesifik.
• Sebagian besar kasus hepatitisA mengalami
resolusi spontan tanpa antiviral.
Terapi
• Terapi umumnya bersifat suportif:
Analgesik, antiemetik, antipruritus . Obat yang
mempunyai potensi hepatotoksik sebaiknya dihindari
:Dukungan asupan kalori dan cairan secara
adekuat, diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat, Hindari
konsumsi alkohol , dan pada fase akut, sebaiknya pasien istirahat
total di tempat tidur (tirah baring)
Terapi
Pencegahan:
 Pemberian imunoglobulin
 Vaksinasi
 Kondisi hygiene yang baik
Komplikasi
• Komplikasi jarang terjadi karena hepatitis A akut pada
umumnya sembuh spontan
• Hepatitis A berhubungan dengan
– usia > 50 tahun dan faktor risiko utamanya ialah penyakit
hati kronik sebelumnya, konsumsi parasetamol dosis
tinggi, koinfeksi dengan virus lainnya
• Hepatitis Fulminan
• Gagal Hati Akut
Prognosis
• Umumnya prognosis adalah bonam.
hepatitis A.pptx

More Related Content

Similar to hepatitis A.pptx

Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAnemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Adeline Dlin
 

Similar to hepatitis A.pptx (20)

BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
diare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptxdiare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptx
 
SJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptxSJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptx
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptx
 
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
1. CRS - DHF (iin, nurul) .pptx
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAnemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
 
241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva
241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva
241999259 case-hemstoma-sukonjungtiva
 
LAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptxLAPORAN KASUS.pptx
LAPORAN KASUS.pptx
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptx
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
 
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malaria
 
Gagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malariaGagal ginjal akut pada malaria
Gagal ginjal akut pada malaria
 
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
 

Recently uploaded

KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 

hepatitis A.pptx

  • 1.
  • 2. Identitas Pasien • Nama : Nn A • Jenis Kelamin : Perempuan • Tanggal lahir : 17 Mei 1997 • Pekerjaan : Cleaning service • Alamat : Landak baru lorongVI no.22 Makassar • Status : Belum Menikah
  • 3. Subjektif Anamnesis - Keluhan utama : Demam Demam dirasakan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan hilang timbul. Sebelumnya pasien sudah sempat minum obat penurun panas, demam sempat turun namun naik lagi. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Muntah kurang lebih 5-10x per hari, berisi sisa makanan dan air. Ulu hati pasien juga dirasakan nyeri tetapi tidak menjalar, pasien juga mengeluhkan mata dan badannya menguning yang baru disadari sejak 1 hari yang lalu. Buang air kecil lancer berwarna kecoklatan seperti teh pekat. Buang air besar biasa, BAB putih atau pucat disangkal. Nafsu makan pasien dikatan menurun karena setiap makan pasien merasakan mual dan ingin muntah. Sebelumnya pasien tidak ada riwayat demam yang disetai kuning. Tidak ada riwayat perdarahan spontan. Tidak ada riwayat komsumsi obat-obatan atau transfusi darah. Tidak ada riwayat penyakit kuning baik pasien maupun keluarga. Tidak ada riwayat malaria atau bepergian ke daerah endemic. Tidak ada riwayat hipertemsi atau diabetes. Tidak ada riwayat keluhan yang sama dalam keluarga.
  • 4. Objektif Pemeriksaan Fisik • Kesadaran : kompos mentis • Tanda-tanda vital TD : 110/70 mmHg, N : 94 x/menit, P : 20 x/menit, S; 38 oC • Kepala : – Ekspresi : Normal – Simetris muka : simetris kiri dan kanan – Deformitas : tidak ada deformitas – rambut : hitam lurus, sulit dicabut • Mata : normoptalmus, gerakan normal, konjungtiva tidak anemi, sklera ikterus, kornea dalam batas normal, pupil normal. • Telinga :Tophi (-), Nyeri tekan di prosesus mastoideus (-), pendengaran normal. • Hidung : pendarahan tidak ada, sekret tidak ada. • Mulut: Bibir (tidak ada sianosis), Gigi geligi (karies tidak ada), gusi (tidak ada pendarahan), hipertrofi ginggiva (tidak ada), lidah (tidak ada lidah kotor, papil lidah tidak atrofi)
  • 5. Pemeriksaan Fisik • Leher: – tidak ada pembesaran kelenjar getah bening – tidak teraba pembesaran kelenjar gondok – DVS: R+2 cm H2O – Pembuluh darah normal – Kaku kuduk negatif • Thorax – Inspeksi : Simetris kanan sama dengan kiri. – Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), vocal Premitus dalam batas normal, tidak ada pelebaran sela iga. – Perkusi : Pekak tidak ada, batas paru hepar normal – Auskultasi : Bunyi pernapasan Vesikuler Bunyi tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/- • Jantung – Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak – Palpasi : Ictus cordis tidak teraba – Perkusi : Pekak, Batas Jantung kanan di ICS IV linea parasternalis dextra; Batas jantung kiri di ICS V linea medioclavicularis sinistra – Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler. Gallop (-), murmur (-)
  • 6. Pemeriksaan Fisik • Abdomen – Inspeksi : datar, ikut gerak napas, tidak ada kelainan pada kulit, venektasi tidak ada – Auskultasi : peristaltic abdomen 8x/menit, kesan normal – Palpasi : hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ballotement ginjal tidak ada. Nyeri tekan abdomen tidak ada, massa tumor tidak ada. – Perkusi : timpani, asites tidak ada • Ekstermitas – Tidak ada edema dan tanda-tanda inflamasi,CRT : < 2 detik, eritema palmaris (-),Turgor baik
  • 7. Pemeriksaan Penunjang • Darah rutin : – WBC : 6700 /ul – RBC : 4670000/ul – HGB : 13.7 gr/dl – HCT : 40 % – MCV : 85 fl – MCH : 29 pg – MCHC : 35 gr/dl – PLT : 218000 /ul – NEU : 86% (n: 52.0-75.0 %) – LYMPH : 38% (n: 20-40 %) – MONO : 5000/ ul (n: 2000-8000) – EO : 1800/ul – BASO : 470 /ul (n: 0-100/ul)
  • 8. Pemeriksaan Penunjang • Fungsi Ginjal – Ureum : 25 mg/dL – Kreatinin : 0.9 mg/dL • Fungsi hati : – SGOT : 1064 U/L (normal: <38 U/L) – SGPT : 1317 U/L (normal: <41 U/L) – Bilirubin total : 7.5 mg/dL (n: <1.1 mg/dL) – Bilirubin direct : 5.2 mg/dL (n: <0.3 mg/dL) – Albumin : 3.6 gram/dL • Elektrolit : – Natrium : 135 mmol/L – Kalium : 4.0 mmol/L – Klorida : 105 mmol/L
  • 9. Pemeriksaan Penunjang • Imunoserologi: – Penanda Hepatitis: • HBs Ag (ICT) : Non Reactive • Anti HCV (ICT) : Non Reactive • Anti HAV IgM : Reactive • Hemostasis – PT : 12.8 – APTT : 30.2
  • 10. Pemeriksaan Penunjang • Urinalisis – Warna : kuning pekat (seperti teh) – PH : 6.5 – Berat jenis : 1.015 – Protein : negatif – Glukosa : negatif – Urobilinogen : normal – Bilirubin : +2 – Keton : negative – Darah : negatif – Leukosit : negatif
  • 11. Pemeriksaan Penunjang • Radiologi – USG Abdomen : organ-organ intraabdomen tidak ada kelainan
  • 13. Planning • Non Farmakologi: – Tirah baring – Asupan kalori dan cairan secara adekuat. Diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat. – Hindari konsumsi alkohol – Edukasi kebersihan pasien dan penyakitnya • Farmakologi: – IVFD 20 tpm – Sistenol 500mg/8 jam/oral – Metoclopramide 1amp/12jam/iv – UDCA 250mg/12 jam/oral – Hepatoprotektor 1 tab/12 jam/oral
  • 14.
  • 15. Definisi • HepatitisA adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitisA
  • 16. Epidemiologi • Angka kejadian hepatitis A akut di seluruh dunia adalah 1,5 juta kasus per tahun • Di Indonesia, virus hepatitis A masih merupakan penyebab hepatitis akut yang dirawat dirumah sakit (39,8-68,3%) • Sanitasi lingkungan yang rendah • Anak-anak hingga dewasa mud • Jalur penularan melalui fecal-oral.
  • 17. Epidemiologi • Faktor risiko tinggi – pekerja kesehatan, – pedagang makanan, – pek erja sanitasi, – penyalahgunaan obat, – kelompok homoseksual, – mereka yang pergi ke daerah dengan endemisitas rendah ke tinggi, – tempat penitipan bayi, – institusi kejiwaan – beberapa rumah tahanan.
  • 18. Etiologi • Virus hepatitis A termasuk Hepatovirus yang masuk dalam family Picornaviridae • Virus ini bersifat self-limiting dan biasanya sembuh sendiri, lebih sering menyerang individu yang tidak memiliki antibodi virus hepatitis A • Virus ini bersifat parasite obligat intraseluler • Replikasi HAV terbatas di hati
  • 19. Patogenesis HAV masuk melalui feco-oral Absorbsi oleh saluran GI Masuk ke hati melalui pembuluh darah portal Replikasi dalam hepatosit Menempel pada feses melalui kanalikuli bilier dan dalam aliran darah dalam jumlah yang lebih sedikit
  • 20. Gejala Klinis • Hepatitis A merupakan penyakit yang terutama menyerang anak dan dewasa muda. • Masa inkubasi virus hepatitis A biasanya 14-28 hari, bahkan sampai 50 hari. • Pada fase akut hepatitis A umumnya 90% asimtomatik atau bentuk yang ringan dan hanya sekitar 1% yang timbul ikterus. • Pada usia anak yang lebih tua dan dewasa, gejala yang muncul biasanya lebih berat dan ikterus terjadi pada lebih dari 70% penderita dan gejala berlangsung sekitar 2-8 minggu.
  • 21. Gejala Klinis • Gejala prodromal : lemas, cepat lelah, anoreksia, muntah, rasa tidak nyaman pada abdomen, diare dan pada stadium lanjutan dan tidak umum dijumpai demam, sakit kepala, artralgia dan mialgia. • Gejala dan perjalanan klinis hepatitis viral akut secara umum dapat dibedakan menjadi 4 stadium, – Masa inkubasi (2-4 mggu) – Fase Pre-ikterik (2-7 hari) – Fase Ikterik (10-14 hari) – Fase Penyembuhan (4-6 bulan)
  • 22. Gejala Klinis • Lima pola klinis infeksi hepatitis A ialah – Infeksi hepatitis A asimtomatik – Infeksi virus hepatitisA simptomatik – Hepatitis kolestasis – Hepatitis A relaps – Hepatitis fulminan
  • 23. Diagnosis • Anamnesa : – Gejala prodromal – Riwayat kontak – Faktor resiko • Pemeriksaan fisik : • Pemeriksaan laboratorium : – Tes fungsi hati – Tes serologi anti HAV
  • 24.
  • 25. Diagnosis Banding Infeksi Hepatitis B Akut Infeksi Hepatitis C Akut Infeksi Hepatitis E Akut
  • 26. Terapi • Tidak ada terapi medikamentosa spesifik. • Sebagian besar kasus hepatitisA mengalami resolusi spontan tanpa antiviral.
  • 27. Terapi • Terapi umumnya bersifat suportif: Analgesik, antiemetik, antipruritus . Obat yang mempunyai potensi hepatotoksik sebaiknya dihindari :Dukungan asupan kalori dan cairan secara adekuat, diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat, Hindari konsumsi alkohol , dan pada fase akut, sebaiknya pasien istirahat total di tempat tidur (tirah baring)
  • 28. Terapi Pencegahan:  Pemberian imunoglobulin  Vaksinasi  Kondisi hygiene yang baik
  • 29. Komplikasi • Komplikasi jarang terjadi karena hepatitis A akut pada umumnya sembuh spontan • Hepatitis A berhubungan dengan – usia > 50 tahun dan faktor risiko utamanya ialah penyakit hati kronik sebelumnya, konsumsi parasetamol dosis tinggi, koinfeksi dengan virus lainnya • Hepatitis Fulminan • Gagal Hati Akut