2. z
KOMBINASI THRUST DAN WITHDRAWAL
Pada extremitas superior diperlukan pola kombinasi gerak tertentu
yang terfiksir, lebih kuat dan lebih baik untuk motor learning.
Karena tangan memerlukan lebih banyak adaptasi dalam fungsi,
maka ditambahkan kombinasi thrust dan withdrawal yang lebih
memungkinkan untuk adaptasi variasi dalam aktivitas.
Dalam pola kombinasi thrust dan withdrawal melibatkan :
Rotasi shoulder dan lengan bawah dalam arah yang sama, supinasi terjadi saat
external rotasi shoulder dan pronasi saat internal rotasi shoulder.
Extensi tangan dan wrist dikombinasikan dengan abduksi shoulder, fleksi tangan
dan wrist disertai dengan adduksi shoulder.
Elbow bergerak bebas dalam suatu arah atau mempertahankan posisinya.
3. z
KOMBINASI THRUST DAN WITHDRAWAL
Kombinasi thrust berkaitan dengan :
Adduksi shoulder ; jari-jari, wrist dan elbow extensi
Rotasi shoulder dan lengan bawah dalam arah yang berlawanan.
Dalam motor learning, pada umumnya extensi elbow disertai dengan extensi wrist,
dorsifleksi wrist berhubungan dengan radial deviasi.
Kombinasi thrust reversal (withdrawal) berhubungan dengan :
Abduksi shoulder ; jari-jari, wrist dan elbow fleksi.
Rotasi shoulder dan lengan bawah dalam arah yang berlawanan.
Diaplikasikan ketika pola kombinasi ini lebih kuat daripada pola normal atau untuk
menekankan variabilitas dan selektifitas gerakan pada lengan bawah dan tangan
4. z
KOMBINASI THRUST DAN WITHDRAWAL
Contoh : penggunaan pola ulnar withdrawal lebih baik dengan
fleksi elbow + supinasi untuk memperkuat extensi shoulder dan
depresi posterior scapula dibandingkan dengan fleksi atau extensi
elbow + pronasi.
Contoh : pola fleksi-adduksi shoulder dengan extensi elbow
adalah kombinasi yang baik untuk memfasilitasi rolling dari supine
ke prone lying penggunaan ulnar thrust ketika extensi elbow +
pronasi lebih efektif daripada supinasi.
5. z
KOMBINASI THRUST DAN WITHDRAWAL
Posisi fisioterapis :
Posisi fisioterapis tetap dalam garis diagonal gerakan.
Karena gerakannya “mendorong” dan “menarik” dalam diagonal thrust-withdrawal,
maka posisi fisioterapis yang efektif adalah sisi berlawanan dari pasien.
Grips (pegangan) :
Pegangan distal dan proksimal digunakan untuk menahan pola gerakan distal dan
proksimal yang sama
Timing :
Rangkaian gerakan adalah sama, seperti pada pola dasar PNF ; mulai dari
gerakan tangan, wrist, kemudian elbow, shoulder dan scapula sepanjang ROMnya
secara bersamaan.
6. z
KOMBINASI THRUST DAN WITHDRAWAL
Timing for emphasis :
Variasi thrust dan withdrawal dalam latihan selalu dalam 1 unit.
Lakukan variasi tunggal atau dalam kombinasi
Kunci lengan yang kuat untuk memperkuat kerja lengan yang lemah
Teknik Combination of Isotonics dan Dynamic Reversals sangat baik diaplikasikan
dalam pola ini
7. z
ULNAR THRUST DAN WITHDRAWAL
Ulnar thrust : extensi wrist dan jari-jari tangan disertai dengan
ulnar deviasi, extensi elbow disertai dengan pronasi. Shoulder
bergerak dalam pola fleksi-adduksi-internal rotasi disertai dengan
anterior elevasi scapula
Withdrawal dari ulnar thrust : fleksi wrist dan jari-jari tangan
disertai dengan radial deviasi, fleksi elbow disertai dengan
supinasi. Shoulder bergerak dalam pola extensi-abduksi-external
rotasi disertai dengan posterior depresi scapula.
10. z
RADIAL THRUST DAN WITHDRAWAL
Radial thrust : extensi wrist dan jari-jari tangan disertai dengan
radial deviasi, extensi elbow disertai dengan supinasi. Shoulder
bergerak dalam pola extensi-adduksi-external rotasi disertai
dengan anterior depressi scapula
Withdrawal dari radial thrust : fleksi wrist dan jari-jari tangan
disertai dengan ulnar deviasi, fleksi elbow disertai dengan pronasi.
Shoulder bergerak dalam pola fleksi-abduksi-internal rotasi
disertai dengan posterior elevasi scapula.
13. z
POLA LENGAN BILATERAL
Kerja lengan secara bilateral dapat memfasilitasi penggunaan
irradiasi dari lengan yang kuat ke lengan yang lemah atau otot
yang terlibat pada lengan yang lemah memberikan keuntungan
yang besar bagi pasien dalam kekuatan dan kontrol
Agar memperoleh hasil yang optimal, harus dipilih posisi dan
kombinasi pola yang tepat.
Ketika melatih kedua lengan dalam waktu yang sama maka otot-
otot trunk lebih besar teraktivasi dibandingkan melatih pada satu
lengan hal ini dapat dilakukan dalam posisi duduk, kneeling
atau berdiri.
14. z
POLA LENGAN BILATERAL
Kombinasi bilateral sangat efektif dalam penggunaan lengan yang
kuat untuk memfasilitasi (irradiasi) lengan yang lemah.
Bilateral symmetrical : pola fleksi–abduksi–external rotasi.
Bilateral asymmetrical : pola fleksi–abduksi–external rotasi pada
lengan kanan, dan pola fleksi–adduksi–external rotasi pada
lengan kiri.
Bilateral symmetrical reciprocal : pola fleksi–abduksi–external
rotasi pada lengan kanan, dan pola extensi–adduksi–internal
rotasi pada lengan kiri
18. z
POLA LENGAN BILATERAL
Bilateral asymmetrical reciprocal : pola extensi–adduksi – internal
rotasi pada lengan kanan, dan pola fleksi–adduksi–external rotasi
pada lengan kiri.
20. z
PERUBAHAN POSISI PASIEN
Terdapat beberapa keuntungan melatih lengan pasien dalam
beragam posisi, antara lain : pasien dapat melihat arah gerakan
lengannya secara keseluruhan, menambah atau mengeliminir
efek gravitasi dari gerakan, bekerja atau latihan dalam posisi
fungsional dengan pola gerakan fungsional.
Pemilihan posisi pasien yang tepat dapat memberikan manfaat
terapeutik yang diinginkan, sesuai kemampuan pasien.
21. z
Pola lengan dalam posisi side lying
Dalam posisi side lying, scapula bebas bergerak dan stabilisasi
scapula tanpa pengaruh dari permukaan sanggahan.
Fisioterapis dapat menstabilisasi trunk pasien dengan external
support atau pasien dapat melatih sendiri stabilisasi trunk.
Contoh : pola extensi – abduksi – internal rotasi lengan dan pola
fleksi – abduksi – external rotasi lengan
23. z
Pola lengan dalam posisi prone lying
Dalam posisi prone lying, dapat dilatih pola fleksi – abduksi –
external rotasi akhir gerakan melawan gravitasi.
Scapula bebas bergerak dan stabilisasi scapula tanpa pengaruh
permukaan sanggahan.
Dalam posisi prone lying, pasien harus menumpu dengan elbow –
shoulder – scapula pada satu sisi dan mempertahankan kepala
melawan gaya gravitasi selama latihan.
Contoh : pola fleksi – abduksi – external rotasi lengan pada akhir
gerak.
25. z
Pola lengan dalam posisi sitting
Dalam posisi sitting, fisioterapis dapat melatih lengan sampai full
ROM atau batas gerak fungsional tertentu seperti makan,
mencapai sesuatu, berpakaian.
Dalam posisi sitting, dapat diaplikasikan pola lengan bilateral
untuk memberikan tantangan pada keseimbangan dan stabilitas.
Contoh : pola fleksi – abduksi – external rotasi lengan
27. z
Pola lengan dalam posisi quadruped
Dalam posisi quadruped, pasien harus kuat menstabilitasi trunk
dan tumpuan berat badan pada satu lengan sementara lengan
lainnya bergerak sesuai pola yang diinginkan.
Dalam posisi quadruped, otot-otot shoulder bekerja melawan
gravitasi.
Perhatian : jangan menggerakkan spine kedalam posisi/postur
yang tidak diinginkan
Contoh : pola extensi – abduksi – internal rotasi lengan
29. z
Pola lengan dalam posisi kneeling
Dalam posisi kneeling diperlukan stabilisasi trunk, kedua hip dan
knee sementara melakukan latihan pola lengan.
Karena dasar tumpuan yang kecil maka posisi kneeling lebih tidak
stabil dan dapat menyebabkan gerakan kompensasi dan postur
spine yang tidak diinginkan .
Perhatian : jangan menggerakkan spine kedalam posisi/postur
yang tidak diinginkan
Contoh : pola fleksi – abduksi – external rotasi lengan untuk
menfasilitasi (irradiasi) extensi trunk dan hip.