SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Definisi ROM
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus
otot dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan
ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal
Jenis ROM
1.

ROM Pasif

Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien
dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan.Indikasi latihan
fasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan
keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah
baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total
(suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk
menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
2.

ROM Aktif

Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara
mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini
untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta
sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif

Tujuan ROM
1. Mempert ahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3.Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah ke lainan bentuk
Perinsip Dasar Latihan ROM

1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2
kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak
melelahkan pasien
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur
pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM
adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya
pada bagian-bagian
yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah
mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.

Manfaat ROM
1. Meningkatkan mobilisasi sendi
2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
3. Meningkatkan massa otot
4. Mengurangi kehilangan tulang
5.Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan
6. Mengkaji tulang sendi, otot
7.Mencegah terjadinya kekakuan sendi
8. Memperlancar sirkulasi darah
9 Memperbaiki tonus otot



ROM pasif post operasi fraktur femur

Perawat membantu pasien pascaoperatif fraktur femur
melakukan Latihan ROM pasif dan menganti posisi akan
meningkatkan aliran darah ke ekstermitas sehingga stasis
berkurang. kontraksi otot kaki bagian bawah akan
meningkatkan aliran balik vena sehingga mempersulit
terbentuknya bekuan darah. perawat membantu pasien
melakukan latihan ini setiap 2 jam sekali saat klien terjaga.
perawat membantu pasien pascaoperatif fraktur femur
melakukan Latihan ROM pasif dengan cara atur posisi pasien
terlentang, rotasikan kedua pergelangan kaki membentuk
lingkaran penuh, lakukan dorsofleksi dan flantar fleksi secara
bergantian pada kedua kaki klien, lanjutkan latihan dengan
melakukan fleksi dan ekstensi lutut cecara bergantian,
mengangkat kedua telapak kaki klien secara tegak lurus dari
permukaan tempat tidur secara bergantian.
Latihan ini di lakukan untuk mengurangi efek imobilisasi pada
pasien di lakukan ROM pasif dengan latihan isometrik otototot di bagian yang di imobilisasi latihan kuadrisep dan latihan
gluteal dapat membantu mempertahankan kelompok otot besar
yang penting untuk berjalan.Latihan aktif dan beban berat
badan pada bagian tubuh yang tidak mengalami cedera dapat
mencegah terjadinya atrofi otot.

ROM aktif post operasi fraktur femur
Pasien yang telah dilakukan operasi fraktur femur seringkali
dapat menimbulkan permasalahan adanya luka operasi pada
jaringan lunak dapat menyebabkan proses radang akut dan
adanya oedema dan fibrosis pada otot sekitar sendi yang
mengakibatkan keterbatasan gerak sendi terdekat.
Latihan rentang gerak sendi merupakan hal sangat penting bagi
pasien sehingga setelah operasi fraktur femur, pasien dapat
segera melakukan berbagai pergerakan yang di perlukan untuk
pempercepat proses penyembuhan. Keluarga pasien seringkali
mempunyai pandangan yang keliru tentang pergerakan pasien
setelah operasi.Banyak pasien yang tidak berani mengerakan
tubuh karena takut jahitan operasi sobek atau takut luka
operasinya lama sembuh.pandangan yang seperti ini jelas keliru
karena justru jika pasien selesai operasi dan segera bergerak
maka pasien akan lebih cepat merangsang peristaltik usus
sehingga pasien cepat platus, menghindarkan penumpukan
lendir pada saluran pernapasan dan terhindar dari kontraktur
sendi, memperlancar sirkulasi untuk mencegah stasis vena dan
dekubitus. Menurut Garrison, (2002) Pedoman perawatan
pasca bedah fraktur femur Sering kali di perlukan intervensi
bedah ORIF dengan mengunakan sekrup dan plate pada hari ke
2-3 latihan aktif (ROM) yang di bantu dapat dimulai dari
bidang anatomi yang normal, pada hari ke 4 berjalanlah pada
cara berjalan tiga titik dengankruk axilla pembantu berjalan
standar dan kemudian penahan berat badan sesuai toleransi

Gerak gerakan ROM
1. Leher, spina, serfikal
Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°
Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin,
rentang 40-45°
Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh
mungkin kearah
setiap bahu, rentang 40-45°
Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan
sirkuler,
rentang 180° Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

2. Bahu
Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan
ke
posisi di atas kepala, rentang 180°
Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,
rentang
180°
Hiperektensi : Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap
lurus, rentang
45-60°
Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala
dengan
telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180°
Adduksi
: Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin, rentang 320°
Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan
menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan
ke belakang, rentang 90°
Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu
jari ke atas dan samping kepala, rentang 90°
Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh,
rentang 360°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

3. Siku
Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke
depan
sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang
150°

4. Lengan bawah
Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak
tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90°
Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke
bawah, rentang 70-90°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

5. Pergelangan tangan
Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam
lengan
bawah, rentang 80-90°
Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari,
tangan, lengan
bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°

Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke
belakang sejauh
mungkin, rentang 89-90°
Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari,
rentang
30°
Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari,
rentang
30-50°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

6. Jari- jari tangan
Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90°
Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang
sejauh mungkin,
rentang 30-60°
Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan
yang lain,
rentang 30°
Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
7. Ibu jari
Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak
tangan,
rentang 90°
Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan,
rentang 90°
Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°

Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan
yang sama
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

8. Pinggul
Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90120°
Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain,
rentang
90-120°
Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh,
rentang
30-50°
Abduksi
: Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang
30-50°
Adduksi
: Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi
jika mungkin, rentang 30-50°
Rotasi dalam :
Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°

Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain,
rentang 90°
Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
9. Lutut
Fleksi
: Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
Ekstensi
: Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

10. Mata kaki
Dorsifleksi
: Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,
rentang 20-30°
Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki
menekuk ke
bawah, rentang 45-50°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
11. Kaki
Inversi
t: Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
Eversi
: Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

12. Jari-Jari Kaki
Fleksi
: Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi
: Meluruskan jari-jari kaki, rentang 3060°
Abduksi
: Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang
15°
Adduksi
: Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali

More Related Content

What's hot

Kombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganKombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganYanto Physio
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)Yulvi Hasrianti
 
PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisYanto Physio
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiYanto Physio
 
ROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienSulistia Rini
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentCahya
 
Yustinar leaflet
Yustinar leafletYustinar leaflet
Yustinar leafletWarnet Raha
 
ROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienSulistia Rini
 
Gymnastic (Senam) - Penjaskes
Gymnastic (Senam) - PenjaskesGymnastic (Senam) - Penjaskes
Gymnastic (Senam) - PenjaskesNadya Luqyana
 

What's hot (20)

Kombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganKombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF Lengan
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
 
PNF tungkai
PNF tungkaiPNF tungkai
PNF tungkai
 
Leaflet rom pasif AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet rom pasif AKPER PEMKAB MUNALeaflet rom pasif AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet rom pasif AKPER PEMKAB MUNA
 
PNF lengan
PNF lenganPNF lengan
PNF lengan
 
Leaflet rom (2)
Leaflet rom (2)Leaflet rom (2)
Leaflet rom (2)
 
PNF cervical
PNF cervicalPNF cervical
PNF cervical
 
PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvis
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
 
ROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasien
 
Transport pasien
Transport pasienTransport pasien
Transport pasien
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
 
Yustinar leaflet
Yustinar leafletYustinar leaflet
Yustinar leaflet
 
ROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasien
 
R o m
R o mR o m
R o m
 
Teknik start
Teknik startTeknik start
Teknik start
 
Gymnastic (Senam) - Penjaskes
Gymnastic (Senam) - PenjaskesGymnastic (Senam) - Penjaskes
Gymnastic (Senam) - Penjaskes
 
1
11
1
 

Similar to ROM Definisi dan Jenis (20)

sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 
Materi ROM.docx
Materi ROM.docxMateri ROM.docx
Materi ROM.docx
 
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
 
Latihan rentang gerak
Latihan rentang gerakLatihan rentang gerak
Latihan rentang gerak
 
Leaflet rom
Leaflet romLeaflet rom
Leaflet rom
 
Leaflet rom
Leaflet romLeaflet rom
Leaflet rom
 
Leaflet mobilisasi
Leaflet mobilisasi Leaflet mobilisasi
Leaflet mobilisasi
 
Leaflet mobilisasi bw
Leaflet mobilisasi bwLeaflet mobilisasi bw
Leaflet mobilisasi bw
 
Latihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptxLatihan ROM.pptx
Latihan ROM.pptx
 
Leaflaet lat fisik tgn & kaki pada yg bengkak Akper pemkab muna
Leaflaet lat fisik tgn & kaki pada yg bengkak Akper pemkab munaLeaflaet lat fisik tgn & kaki pada yg bengkak Akper pemkab muna
Leaflaet lat fisik tgn & kaki pada yg bengkak Akper pemkab muna
 
Leaflet ii Akper pemkab muna
Leaflet ii Akper pemkab munaLeaflet ii Akper pemkab muna
Leaflet ii Akper pemkab muna
 
Leaflet exercise ekstremitas
Leaflet exercise ekstremitasLeaflet exercise ekstremitas
Leaflet exercise ekstremitas
 
Leaflet exercise ekstremitas AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet exercise ekstremitas AKPER PEMKAB MUNA Leaflet exercise ekstremitas AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet exercise ekstremitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Latihan rentang gerak rom
Latihan rentang gerak romLatihan rentang gerak rom
Latihan rentang gerak rom
 
Leaflet sarman
Leaflet sarmanLeaflet sarman
Leaflet sarman
 
Leaflet sarman
Leaflet sarmanLeaflet sarman
Leaflet sarman
 
Leaflet sarman
Leaflet sarmanLeaflet sarman
Leaflet sarman
 
PENGUBAHAN POSISI.pptx
PENGUBAHAN POSISI.pptxPENGUBAHAN POSISI.pptx
PENGUBAHAN POSISI.pptx
 
Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
 
Kelenturan
KelenturanKelenturan
Kelenturan
 

ROM Definisi dan Jenis

  • 1. Definisi ROM Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal Jenis ROM 1. ROM Pasif Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan.Indikasi latihan fasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
  • 2. dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. 2. ROM Aktif Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif Tujuan ROM 1. Mempert ahankan atau memelihara kekuatan otot 2. Memelihara mobilitas persendian 3.Merangsang sirkulasi darah 4. Mencegah ke lainan bentuk Perinsip Dasar Latihan ROM 1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari 2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien
  • 3. 3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. 4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. 5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit. 6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan. Manfaat ROM 1. Meningkatkan mobilisasi sendi 2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan 3. Meningkatkan massa otot 4. Mengurangi kehilangan tulang 5.Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan
  • 4. 6. Mengkaji tulang sendi, otot 7.Mencegah terjadinya kekakuan sendi 8. Memperlancar sirkulasi darah 9 Memperbaiki tonus otot  ROM pasif post operasi fraktur femur Perawat membantu pasien pascaoperatif fraktur femur melakukan Latihan ROM pasif dan menganti posisi akan meningkatkan aliran darah ke ekstermitas sehingga stasis berkurang. kontraksi otot kaki bagian bawah akan meningkatkan aliran balik vena sehingga mempersulit terbentuknya bekuan darah. perawat membantu pasien melakukan latihan ini setiap 2 jam sekali saat klien terjaga. perawat membantu pasien pascaoperatif fraktur femur melakukan Latihan ROM pasif dengan cara atur posisi pasien terlentang, rotasikan kedua pergelangan kaki membentuk lingkaran penuh, lakukan dorsofleksi dan flantar fleksi secara bergantian pada kedua kaki klien, lanjutkan latihan dengan melakukan fleksi dan ekstensi lutut cecara bergantian, mengangkat kedua telapak kaki klien secara tegak lurus dari permukaan tempat tidur secara bergantian.
  • 5. Latihan ini di lakukan untuk mengurangi efek imobilisasi pada pasien di lakukan ROM pasif dengan latihan isometrik otototot di bagian yang di imobilisasi latihan kuadrisep dan latihan gluteal dapat membantu mempertahankan kelompok otot besar yang penting untuk berjalan.Latihan aktif dan beban berat badan pada bagian tubuh yang tidak mengalami cedera dapat mencegah terjadinya atrofi otot. ROM aktif post operasi fraktur femur Pasien yang telah dilakukan operasi fraktur femur seringkali dapat menimbulkan permasalahan adanya luka operasi pada jaringan lunak dapat menyebabkan proses radang akut dan adanya oedema dan fibrosis pada otot sekitar sendi yang mengakibatkan keterbatasan gerak sendi terdekat. Latihan rentang gerak sendi merupakan hal sangat penting bagi pasien sehingga setelah operasi fraktur femur, pasien dapat segera melakukan berbagai pergerakan yang di perlukan untuk pempercepat proses penyembuhan. Keluarga pasien seringkali mempunyai pandangan yang keliru tentang pergerakan pasien setelah operasi.Banyak pasien yang tidak berani mengerakan tubuh karena takut jahitan operasi sobek atau takut luka
  • 6. operasinya lama sembuh.pandangan yang seperti ini jelas keliru karena justru jika pasien selesai operasi dan segera bergerak maka pasien akan lebih cepat merangsang peristaltik usus sehingga pasien cepat platus, menghindarkan penumpukan lendir pada saluran pernapasan dan terhindar dari kontraktur sendi, memperlancar sirkulasi untuk mencegah stasis vena dan dekubitus. Menurut Garrison, (2002) Pedoman perawatan pasca bedah fraktur femur Sering kali di perlukan intervensi bedah ORIF dengan mengunakan sekrup dan plate pada hari ke 2-3 latihan aktif (ROM) yang di bantu dapat dimulai dari bidang anatomi yang normal, pada hari ke 4 berjalanlah pada cara berjalan tiga titik dengankruk axilla pembantu berjalan standar dan kemudian penahan berat badan sesuai toleransi Gerak gerakan ROM 1. Leher, spina, serfikal Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45° Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45° Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°
  • 7. Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45° Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180° Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 2. Bahu Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala, rentang 180° Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180° Hiperektensi : Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60° Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180°
  • 8. Adduksi : Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin, rentang 320° Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90° Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala, rentang 90° Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 3. Siku Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150° Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150° 4. Lengan bawah
  • 9. Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas, rentang 70-90° Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, rentang 70-90° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 5. Pergelangan tangan Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang 80-90° Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90° Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, rentang 89-90°
  • 10. Abduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30° Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 6. Jari- jari tangan Fleksi : Membuat genggaman, rentang 90° Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90° Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang 30-60° Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30° Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
  • 11. 7. Ibu jari Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90° Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90° Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30° Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30° Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 8. Pinggul Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90120°
  • 12. Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120° Hiperekstensi : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50° Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50° Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin, rentang 30-50° Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90° Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90° Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
  • 13. 9. Lutut Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130° Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 10. Mata kaki Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-30° Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang 45-50° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.
  • 14. 11. Kaki Inversi t: Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10° Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 12. Jari-Jari Kaki Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60° Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 3060° Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15° Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
  • 15. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali