SlideShare a Scribd company logo
1 of 161
ROM
Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr.,
M.Biomed
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
1
 ROM → luas lingkup gerak sendi yang bisa dilakukan oleh suatu sendi dan
merupakan ruang gerak atau batas Gerakan dari suatu kontraksi otot → apakah
otot tersebut memendek atau memanjang secara penuh atau tidak
 ROM → menggambarkan seberapa luas sendi dapat bergerak
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
2
 ROM → diukur dalam derajat → goniometer
 ROM → melibatkan jaringan otot, permukaan
sendi, kapsul, ligament, fascia, pembuluh darah,
dan saraf
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
3
 Saat ini, dalam aktivitas sehari-hari, orang biasanya menggunakan seluruh
persendiannya untuk melakukan Gerakan
 Namun hal ini tidak terjadi pada beberapa individu
 Beberapa dari mereka mengalami keterbatasan Gerakan karena rasa sakit,
kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot sehingga mencegah
mereka melakukan Gerakan penuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
4
 Apapun yang terjadi, jika tidak ditangani, penurunan ROM
menyebabkan atrofi otot karena tidak digunakan dan kontraktur
(kondisi otot dan tendon memendek permanen)
 Untuk mencegah hal ini, ROM exercise menjadi solusinya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
5
 ROM exercise → dilakukan untuk menjaga fungsi sendi dan otot, meningkatkan
atau mencegah hilangnya ROM lebih lanjut
 Dilakukan minimal 2x sehari, ROM terbagi menjadi 3 bagian → Active ROM
(AROM) exercise, Active-Assistive ROM (AAROM) exercise, Passive ROM (PROM)
execise
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
6
 Latihan ROM secara aktif → latihan-latihan ini dilakukan oleh klien atau pasien
secara mandiri tetapi dengan bimbingan dan dorongan verbal dari terapis
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
7
 Latihan ROM secara aktif-bantu → pasien atau klien membutuhkan bantuan
untuk menyelesaikan seluruh gerakan → biasanya disarankan untuk pasien
dengan kelemahan otot
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
8
 Latihan ROM pasif → dilakukan oleh terapis tanpa melibatkan Gerakan aktif
dari pasien → dilakukan untuk individu yang koma atau lumpuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
9
 Mengetahui lingkup gerak satu sendi dibandingkan sendi lainnya,
misalnya sendi yang sakit dengan sendi yang normal
 Mengevaluasi keberhasilan intervensi atau pemberian terapi
 Mendokumentasikan kemajuan lingkup gerak sendi
 Membantu meningkatkan motivasi pasien
 Digunakan untuk penelitian
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
10
 Bayangkan sendi sebagai penghubung antara dua segmen tubuh
yang berdekatan
 Fleksi → pembengkokan → menunjukkan penurunan sudut antara
tulang-tulang yang membentuk sendi
 Ekstensi → pelurusan → menunjukkan peningkatan sudut antara
tulang-tulang yang membentuk sendi
 Hiperekstensi → perpanjangan sambungan melebihi posisi lurus
normal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
11
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
12
 Abduksi → pergerakan suatu bagian tubuh menjauhi garis tengah
tubuh
 Adduksi → Gerakan bagian tubuh menuju garis tengah tubuh
 Internal Rotasi → memutar bagian tubuh ke dalam menuju bagian
tengah tubuh → hip joint dapat berputar interla ketika memutar
kaki ke arah tengah tubuh
 External Rotasi → memutar bagian tubuh keluar menjauhi pusat
tubuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
13
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
14
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
15
 Supinasi → putaran lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke atas
 Pronasi → putaran lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke bawah
 Dorsofleksi → Gerakan mengangkat kaki dan jari kaki ke atas
menuju dagu
 Plantarfleksi → kaki dan jari menjauhi dagu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
16
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
17
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
18
 Oposisi → Gerakan ibu jari menyentuh setiap jari tangan yang
sama
 Sirkumduksi → Gerakan melingkar pada anggota tubuh → yakni
anggota gerak bagian proksimal bersifat tetap, sedangkan bagian
distal digerakkan dengan membentuk lingkaran
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
19
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
20
 Dalam mengukur ROM, perlu diketahui bidang gerak (plane) / joint
motion pada tubuh manusia
 Gerakan yang terjadi pada persendian tubuh manusia dapat terjadi
pada permukaan sendi (arthrokinematik) dan pada tulang
(osteokinematik)
 Gerakan arthrokinematik dapat berupa slide atau glide (geser), spin
(angular) dan roll (berputar
 Gerakan osteokinematik terjadi pada tiga bidang gerak dengan
masing-masing aksis gerakannya, Bidang Sagital (S), Bidang
Frontal (F), Bidang Transverse (T)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
21
 Merupakan bidang vertical yang membagi tubuh menjadi sisi kanan
dan kiri
 Secara fotogrfis, bidang sagittal → tampak samping
 Pergerakan sendi pada bidang sagittal terjadi di sekitar garis tegak
lurus bidang yang disebut sebagai sumbu medial-lateral
 Bidang sagittal: aksis Gerakan medial-lateral
 Gerakan osteokinematik yang terjadi pada bidang sagittal → fleksi
dan ekstensi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
22
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
23
 Bidang frontal → bidang vertical yang membagi tubuh menjadi
bagian anterior (ventral, depan) dan posterior (dorsal, belakang)
yang secara fotografis disebut tampak depan
 Bidang frontal: aksis Gerakan anterior-posterior
 Gerakan osteokinematik yang terjadi pada bidang frontal →
abduksi, adduksi, lateral fleksi trunk
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
24
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
25
 Bidang transversal (T) → bidang horizontal yang membagi tubuh
menjadi bagian atas (superior, kranial) dan bawah (inferior, caudal)
yang secara fotografis merupakan tampak dari atas kepala
 pergerakan sendi pada bidang transversal terjadi di sekitar garis
yang tegak lurus terhadap bidang (garis dari kranial ke caudal)
disebut sumbu longitudinal (Panjang)
 Bidang transversal: aksis Gerakan vertikal
 Gerakan osteokinematik yang terjadi pada bidang transversal →
rotasi medial, rotasi lateral, pronasi, supinasi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
26
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
27
 Instrumen yang umum digunakan untuk mengukur posisi sendi dan
gerak atau ROM → goniometer
 Dikembangkan di France pada awal tahun 1900-an
 Goniometer terdiri dari axis, moving arm, stationary arm
 Moving arm merupakan garis yang akan digerakan mengikuti
lingkup gerak yang mampu dilakukan pasien
 Stationary arm merupakan garis posisi awal mula yang akan lurus
dengan axis
 Axis merupakan titik fulcrum persendian
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
28
Berasal dari 2 kata Yunani → Gonia (Sudut) & Metron
(Pengukuran)
Goniometer → pengukuran sudut yang khusus dibuat
untuk mengukur sendi manusia
Goniometer → merupakan evaluasi menyeluruh sendi dan
jaringan lunak sekitarnya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
29
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
30
 Hasil pengukuran goniometer dapat digunakan untuk:
1. Menentukan ada atau tidaknya disfungsi
2. Menetukan atau menegakkan diagnose
3. Menentukan dan mengembangkan tujuan terapi
4. Evaluasi progresifitas atau tidaknya tujuan terapi
5. Modifikasi Tindakan terapi
6. Motivasi subjek
7. Penelitian efektivitas Teknik terapi tertentu
8. Referensi dalam penyiapan atau pengadaan alat bantu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
31
Kerja penggunaan goniometer adalah saat pasien
melakukan Gerakan aktif dan mengevaluasi apakah
ditemukan Gerakan abnormal
Dan jika ditemukan Gerakan abnormal saat gerak aktif,
terapis mencoba melakukan gerak pasif pada pasien
untuk menentukan alasan sendi terbatas dan end-feel
sendi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
32
a. Sistem 0° - 180° (Silver, 1923) → mendapat
rekomendasi AAOS → posisi awal semua
Gerakan dianggap 0° kemudian bergerak sampai
180°
b. Sistem 180° - 0° (Clark, 1920) → jarang
digunakan
c. Sistem 360° (West, 1945) → hamper sama
dengan system 180° - 0° → hanya notasinya
sampai 360° → jarang digunakan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
33
 SFTR → Sagital - Frontal – Transversal – Rotasional
 Semua Gerakan ditulisa dalam 3 kelompok angka
 Ekstensi dan semua gerakan yang menjauhi tubuh ditulis pertama
 Fleksi dan semua gerakan yang mendekati tubuh ditulis terakhir
 Posisi awal dituliskan ditengah
 Lateral fleksi atau rotasi spine ke kiri ditulis pertama, ke kanan ditulis terakhir
 Semua Gerakan diukur dan posisi awal netral atau posisi anatomis
 Posisi awal normal ditulis dengan 0° tetapi dalam keadaan patologis berubah
 Semua posisi yang mengunci atau tidak ada Gerakan sama sekali (ankylosis)
hanya ditulis dengan 2 kelompok angka
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
34
 Contoh → ROM Shoulder
 S = 45° - 0° - 180° Gerakan ekstensi - fleksi
 F = 180° - 0° - 0° Gerakan abduksi - adduksi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
35
 Sebelum melakukan pengukuran ROM, seorang fisioterapis harus mengetahui
beberapa hal penting pada setiap sendi dan Gerakan antara lain → rekomendasi
posisi pengukuran, posisi alternatif, stabilisasi yang dibutuhkan, dan fungsi
sendi, end feel normal, anatomi tulang dan kesesuaian instrument
 Fisioterapis juga harus terampil melakukan:
1. Posisi (Positioning)
2. Stabilisasi (Stabilization)
3. Instrumen Pengukurun → universal goniometer, gravity independent
goniometer (inclinometer), electro goniometer, visual estimation
4. Kesesuaian (alignment)
5. Pencatatan (recording)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
36
 Menempatkan sendi pada posisi awal (0°)
 Membantu stabilisasi segmen proksimal sendi
 Posisioning berpengaruh pada ketegangan jaringan lunak di sekitar
sendi (kapsul, ligament, otot)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
37
 Mengisolasi bagian tubuh dan segmen proksimal sendi yang akan
diukur → mencegah terjadinya Gerakan sinergis pada sendi lain
yang berhubungan
 Dapat dilakukan secara manual
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
38
 Pencatatan pengukuran goniometer dapat dicatat dengan:
 Numerical tables
 Pictorial chart
 Teks tertulis (SFTR Method)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
39
 Hal yang perlu dicatat dalam recording form
1. Nama, umur, jenis kelamin
2. Nama pemeriksa
3. Tanggal dan waktu pengukuran
4. Jenis dan tipe goniometer
5. Sisi tubuh, sendi, Gerakan yang diukur
6. ROM (termasuk pada awal Gerakan dan akhir Gerakan)
7. Tipe Gerakan yang diukur (aktif atau pasif)
8. Data subjektif lain (nyeri, discomfort)
9. Data objektif lain (spasme otot, keterbatasan capsular pattern, non scapular
pattern)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
40
 Format ini memudahkan untuk membandingkan serangkaian pengukuran untuk
mengidentifikasi masalah Gerakan dan melihat Riwayat evaluasi rehabilitasi
dari waktu ke waktu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Name:
Age :
Gender :
Left
Examiner
Right
X X X X
3/11/18 2/11/18 Date 2/11/18 3/11/18
Hip
0-98 0-75 Fleksi 0-118 Dst....
Ekstensi
Abduksi
Adduksi
41
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
42
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
International Standard OrthopediC measured (ISOM)
43
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
44
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
45
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
46
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
47
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 0° - 45°
Ekstensi → 55°
Titik fulcrum → temporomandibular joint
48
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 0° - 45°
Titik fulcrum → temporomandibular joint
49
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ekstensi → 55°
Titik fulcrum → temporomandibular joint
50
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Lateral fleksi dekstra dan sinistra → 40°
Titik fulcrum → garis tengah hidung
51
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Lateral fleksi dekstra dan sinistra → 40°
Titik fulcrum → garis tengah hidung
52
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Rotasi sinistra dan dekstra → 70°
Titik fulcrum → garis tengah hidung
53
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Rotasi sinistra dan dekstra → 70°
Titik fulcrum → garis tengah hidung
54
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
55
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
56
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
57
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
58
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 180°
Titik fulcrum → titik tengah aspek lateral acromion
59
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ekstensi → 50°
Titik fulcrum → titik tengah aspek lateral acromion
60
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
61
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
62
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Abduksi → 180°
Titik fulcrum → titik tengah anterior acromion
63
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Adduksi → 50°
Titik fulcrum → titik tengah anterior acromion
64
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
65
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Internal Rotasi (Endorotasi) → 80°
Titik fulcrum → Olecranon os ulna
66
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
External Rotasi (Eksorotasi) → 80°
Titik fulcrum → Olecranon os ulna
67
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
68
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
69
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
ANTERIOR POSTERIOR
70
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
71
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
72
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 160°
Titik fulcrum → Epicondylus lateral humerus
73
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ekstensi → 0°
Titik fulcrum → Epicondylus lateral humerus
74
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
75
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Pronasi & Supinasi → 90°
Titik fulcrum → Jari ke tiga
76
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
77
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
78
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
79
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
80
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 60° - 90°
Titik fulcrum → Os. Triquetrum
81
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ekstensi → 50° - 70°
Titik fulcrum → Os. Triquetrum
82
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 90°
Ekstensi → 70°
Titik fulcrum → os. triquetrum
83
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 90°
Hyperekstensi → 30°
Titik fulcrum → metacarpal
84
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Radial Deviasi → 20°
Titik fulcrum → Os. Capitatum
85
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ulnar Deviasi → 30°
Titik fulcrum → Os. Capitatum
86
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Radial → 0° - 20°
Ulnar → 0° - 55°
Titik fulcrum → os. capitatum
87
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
88
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
89
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Gerakan fleksi (ibu jari menyentuh ujung jari
lainnya dan pangkal jari kelingking)
90
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Gerakan fleksi (membentuk kepalan)
91
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Gerakan abduksi jari-jari (melebarkan dan
merapatkan sela jari)
92
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
93
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
94
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
95
96
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
97
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
98
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
99
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
100
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
101
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 0° - 75°
Titik fulcrum → garis tengah tubuh
102
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Hyperextension → 0° - 30°
Titik fulcrum → garis tengah tubuh
103
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Lateral Fleksi Dekstra/Sinistra → 0° - 35°
Titik fulcrum → garis tengah vertebra
104
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
105
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
106
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
107
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 90° - 120°
Titik fulcrum → Trochanter Mayor
108
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
109
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ekstensi → 15°
Titik fulcrum → Trochanter Mayor
110
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Hyperextensi → 30°
Titik fulcrum → Trochanter Mayor
111
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
112
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Abduksi → 0° - 45°
Titik fulcrum → SIAS
113
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Adduksi → 0° - 30°
Titik fulcrum → SIAS
114
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
115
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
116
Internal Rotasi / Medial Rotasi / Endorotasi → 0° - 40°
Posisi Fleksi Hip
Titik fulcrum → Midpoint (tengah-tengah dari patella)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
117
Internal Rotasi / Medial Rotasi / Endorotasi → 0° - 40°
Posisi Extensi Hip
Titik fulcrum → Midpoint (tengah-tengah dari patella)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
118
Eksternal Rotasi / Lateral Rotasi / Eksorotasi → 0° -
45°
Posisi fleksi hip
Titik fulcrum → Midpoint (tengah-tengah dari patella)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
119
Eksternal Rotasi / Lateral Rotasi / Eksorotasi → 0° -
45°
Posisi ekstensi hip
Titik fulcrum → Midpoint (tengah-tengah dari patella)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Eksternal Rotasi: 0° -
45°
Internal Rotasi: 0° - 40°
120
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
121
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
122
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
123
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Fleksi → 0° - 130°
Titik fulcrum → Lateral epincondyle femur
124
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Ekstensi → 0° - 15°
Titik fulcrum → Lateral epincondyle femur
125
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Hyperextensi → 15°
Titik fulcrum → Lateral epincondyle femur
126
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
127
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Plantar Fleksi → 0° - 45°
Titik fulcrum → Maleolus Lateral Fibula
128
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Dorso Fleksi → 0° - 20°
Titik fulcrum → Maleolus Lateral Fibula
129
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
130
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
131
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Inversi → 0° - 30°
Titik fulcrum → Garis tengah jari kedua /
pertengahan antara medial dan lateral malleoli
132
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Eversi → 0° - 20°
Titik fulcrum → Garis tengah jari kedua /
pertengahan antara medial dan lateral malleoli
133
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
134
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
135
FIRST
METATARSOPHALANGEAL
(MTP) JOINT FLEXION
(PLANTARFLEXION)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
136
40° - 50°
FIRST
METATARSOPHALANGEAL
(MTP) JOINT EXTENSION
(DORSIFLEXION)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
137
35° - 40°
FIRST
METATARSOPHALANGEAL
(MTP) JOINT ABDUCTION
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
138
FIRST
METATARSOPHALANGEAL
(MTP) JOINT ADDUCTION
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
139
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
140
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
141
 Metode pengukuran ketebalan jaringan adiposa subkutan dilokasi tertentu untuk
memperkirakan persentase lemak tubuh
 Skinfold → pemeriksaan lemak tubuh yang cukup akurat, praktis, dan dapat
dilakukan hanya dengan sedikit Latihan
 Dapat dilakukan di lapangan, untuk memonitor persentase lemak tubuh atlet
selama Latihan dna pada masa pertandingan serta tempat senam untuk
memonitor hasil olahraga yang ditujukan untuk menurunkan berat badan
komponen lemak
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
142
1. Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa
saja yang akan dilakukan dalam pengukuran
2. Untuk pengukuran ini, responden diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden
untuk menetapkan titik pengukuran
3. Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah
4. Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha / panggul
5. Tetatpkan titik tengah di antara titik tulang rusuk terakhir, titik ujung
lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tanda titik tengah tersebut dengan
alat tulis
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
143
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
144
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
1 Abdominal Horizontal Umbilicus Lipatan 3 cm di samping
tali pusat dan 1 cm ke
pusat umbilicus
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
145
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
2 Dada Diagonal Axilla & putting
susu
Lipatan diambil antara axilla dan
puting susu, setinggi mungkin,
sejajar dengan lipatan bagian
depan dengan ukuran 1 cm di
bawah jari tangan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
146
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
3 Mid-Axilla Horizontal Pertemuan
xiphisternal
Lipatan diambil pada garis mid-
axillaris, tepat pada pertemuan
xiphisternal
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
147
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
4 Supscapula Diagonal Sudut bawah dari
scapula
Arah diagonal sepanjang garis
cleavage tepat dibawah scapula
dengan menarik jaringan
subkutan atau lipatan kulit 6- 8
cm
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
148
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
5 Suprailiaca Miring Atas iliac Ambil lipatan kulit secara
horizontal diatas suprailiaca
sebanyak 6 – 8 cm (mengabil
lapisan dari jaringan subkutan)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
149
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
6 Tricep
(lengan yang
tidak aktif)
Vertikal Proses acromial
dari scapula dan
proses olecranon
dari ulna
Minta pasien membentuk 90°
(elbow flexi) Tarik ukur dari
processus acromion dan batas
inferior dari processus olecranon
lalu diukur pada bagian lateral
(beri tanda pada titik tengah)
dan Tarik lipatan kulit 6 – 8 cm
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
150
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
7 Bicep
(lengan yang
tidak aktif)
Vertikal Biceps brachii Lipatan diambil di atas bicep
brachii yang sejajar dengan
tricep di bagian belakang.
Pengukuran dilakukan 1 cm di
bawah jari
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
151
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
8 Paha Vertikal Lipatan inguinal
dan patella
Lipatan di ambil pada tengah
paha, antara lipatan inguinal dan
batas dari patella. Pengukuran
dilakukan 1 cm dibawah jari
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
152
No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran
9 Betis Vertikal Lingkaran betis
yang paling lebar
Lipatan diambil pada lingkaran
betis yang paling lebar, pada
bagian tengah dari beris dengan
lutut bersudut 90°
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
153
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
154
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
155
Lokasi pengukuran Hasil
Subscapula 12 mm
Suprailiac 8 mm
Tricep 10 mm
Bicep 3 mm
Total 33 mm
Sum of four skinfold: 33 cm
Usia 19 tahun
Jenis kelamin: perempuan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
156
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
157
%BF = 20,7%
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
158
%BF = 20,7%
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
159
https://www.trainermetrics.com/fitness-assessment-calculations/body-fat-3-site-skinfold-jackson-pollock/
 Dari total lokasi pengukuran lemak pasien, lalu dijumlahkan dan melihat acuan
lokasi tebal lipatan kulit
 Masukkan ke acuan dengan melihat dari persentil yang rendah dan tinggi
 Usia 30 tahun dengan tebal lipatan lemak 28 mm sesuai dengan acuan adalah
14,2%
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
160
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
161

More Related Content

Similar to PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI

Asimen muskuloskeletal
Asimen muskuloskeletalAsimen muskuloskeletal
Asimen muskuloskeletal
Cikgu Maisarah
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
cobadulu007123
 

Similar to PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI (20)

Materi ROM.docx
Materi ROM.docxMateri ROM.docx
Materi ROM.docx
 
Jenis jenis sendi dan pergerakan
Jenis jenis sendi dan pergerakanJenis jenis sendi dan pergerakan
Jenis jenis sendi dan pergerakan
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
BIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptxBIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptx
 
Kelenturan
KelenturanKelenturan
Kelenturan
 
Asimen muskuloskeletal
Asimen muskuloskeletalAsimen muskuloskeletal
Asimen muskuloskeletal
 
Core Stability Exercise
Core Stability ExerciseCore Stability Exercise
Core Stability Exercise
 
F.pptx
F.pptxF.pptx
F.pptx
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
09. Cedera pada Tulang (Olahraga Baseball).pptx
 
Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
 
Latihan pasif anggota gerak atas sam
Latihan pasif anggota gerak atas samLatihan pasif anggota gerak atas sam
Latihan pasif anggota gerak atas sam
 
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansiaKebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia
 
Cidera lutut pada pelari
Cidera lutut pada pelariCidera lutut pada pelari
Cidera lutut pada pelari
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
penyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptxpenyuluhan low back pain.pptx
penyuluhan low back pain.pptx
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 
Asg pjm3106
Asg pjm3106Asg pjm3106
Asg pjm3106
 
Presentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spurPresentase calkaneus spur
Presentase calkaneus spur
 

More from Julfiana Mardatillah

FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
Julfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
Julfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
Julfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
Julfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
Julfiana Mardatillah
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
Julfiana Mardatillah
 

More from Julfiana Mardatillah (20)

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 1.pptx
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 

Recently uploaded (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 

PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI

  • 1. ROM Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr., M.Biomed Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 1
  • 2.  ROM → luas lingkup gerak sendi yang bisa dilakukan oleh suatu sendi dan merupakan ruang gerak atau batas Gerakan dari suatu kontraksi otot → apakah otot tersebut memendek atau memanjang secara penuh atau tidak  ROM → menggambarkan seberapa luas sendi dapat bergerak Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 2
  • 3.  ROM → diukur dalam derajat → goniometer  ROM → melibatkan jaringan otot, permukaan sendi, kapsul, ligament, fascia, pembuluh darah, dan saraf Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 3
  • 4.  Saat ini, dalam aktivitas sehari-hari, orang biasanya menggunakan seluruh persendiannya untuk melakukan Gerakan  Namun hal ini tidak terjadi pada beberapa individu  Beberapa dari mereka mengalami keterbatasan Gerakan karena rasa sakit, kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot sehingga mencegah mereka melakukan Gerakan penuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 4
  • 5.  Apapun yang terjadi, jika tidak ditangani, penurunan ROM menyebabkan atrofi otot karena tidak digunakan dan kontraktur (kondisi otot dan tendon memendek permanen)  Untuk mencegah hal ini, ROM exercise menjadi solusinya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 5
  • 6.  ROM exercise → dilakukan untuk menjaga fungsi sendi dan otot, meningkatkan atau mencegah hilangnya ROM lebih lanjut  Dilakukan minimal 2x sehari, ROM terbagi menjadi 3 bagian → Active ROM (AROM) exercise, Active-Assistive ROM (AAROM) exercise, Passive ROM (PROM) execise Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 6
  • 7.  Latihan ROM secara aktif → latihan-latihan ini dilakukan oleh klien atau pasien secara mandiri tetapi dengan bimbingan dan dorongan verbal dari terapis Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 7
  • 8.  Latihan ROM secara aktif-bantu → pasien atau klien membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan seluruh gerakan → biasanya disarankan untuk pasien dengan kelemahan otot Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 8
  • 9.  Latihan ROM pasif → dilakukan oleh terapis tanpa melibatkan Gerakan aktif dari pasien → dilakukan untuk individu yang koma atau lumpuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 9
  • 10.  Mengetahui lingkup gerak satu sendi dibandingkan sendi lainnya, misalnya sendi yang sakit dengan sendi yang normal  Mengevaluasi keberhasilan intervensi atau pemberian terapi  Mendokumentasikan kemajuan lingkup gerak sendi  Membantu meningkatkan motivasi pasien  Digunakan untuk penelitian Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 10
  • 11.  Bayangkan sendi sebagai penghubung antara dua segmen tubuh yang berdekatan  Fleksi → pembengkokan → menunjukkan penurunan sudut antara tulang-tulang yang membentuk sendi  Ekstensi → pelurusan → menunjukkan peningkatan sudut antara tulang-tulang yang membentuk sendi  Hiperekstensi → perpanjangan sambungan melebihi posisi lurus normal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 11
  • 12. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 12
  • 13.  Abduksi → pergerakan suatu bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh  Adduksi → Gerakan bagian tubuh menuju garis tengah tubuh  Internal Rotasi → memutar bagian tubuh ke dalam menuju bagian tengah tubuh → hip joint dapat berputar interla ketika memutar kaki ke arah tengah tubuh  External Rotasi → memutar bagian tubuh keluar menjauhi pusat tubuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 13
  • 14. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 14
  • 15. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 15
  • 16.  Supinasi → putaran lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke atas  Pronasi → putaran lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah  Dorsofleksi → Gerakan mengangkat kaki dan jari kaki ke atas menuju dagu  Plantarfleksi → kaki dan jari menjauhi dagu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 16
  • 17. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 17
  • 18. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 18
  • 19.  Oposisi → Gerakan ibu jari menyentuh setiap jari tangan yang sama  Sirkumduksi → Gerakan melingkar pada anggota tubuh → yakni anggota gerak bagian proksimal bersifat tetap, sedangkan bagian distal digerakkan dengan membentuk lingkaran Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 19
  • 20. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 20
  • 21.  Dalam mengukur ROM, perlu diketahui bidang gerak (plane) / joint motion pada tubuh manusia  Gerakan yang terjadi pada persendian tubuh manusia dapat terjadi pada permukaan sendi (arthrokinematik) dan pada tulang (osteokinematik)  Gerakan arthrokinematik dapat berupa slide atau glide (geser), spin (angular) dan roll (berputar  Gerakan osteokinematik terjadi pada tiga bidang gerak dengan masing-masing aksis gerakannya, Bidang Sagital (S), Bidang Frontal (F), Bidang Transverse (T) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 21
  • 22.  Merupakan bidang vertical yang membagi tubuh menjadi sisi kanan dan kiri  Secara fotogrfis, bidang sagittal → tampak samping  Pergerakan sendi pada bidang sagittal terjadi di sekitar garis tegak lurus bidang yang disebut sebagai sumbu medial-lateral  Bidang sagittal: aksis Gerakan medial-lateral  Gerakan osteokinematik yang terjadi pada bidang sagittal → fleksi dan ekstensi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 22
  • 23. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 23
  • 24.  Bidang frontal → bidang vertical yang membagi tubuh menjadi bagian anterior (ventral, depan) dan posterior (dorsal, belakang) yang secara fotografis disebut tampak depan  Bidang frontal: aksis Gerakan anterior-posterior  Gerakan osteokinematik yang terjadi pada bidang frontal → abduksi, adduksi, lateral fleksi trunk Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 24
  • 25. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 25
  • 26.  Bidang transversal (T) → bidang horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas (superior, kranial) dan bawah (inferior, caudal) yang secara fotografis merupakan tampak dari atas kepala  pergerakan sendi pada bidang transversal terjadi di sekitar garis yang tegak lurus terhadap bidang (garis dari kranial ke caudal) disebut sumbu longitudinal (Panjang)  Bidang transversal: aksis Gerakan vertikal  Gerakan osteokinematik yang terjadi pada bidang transversal → rotasi medial, rotasi lateral, pronasi, supinasi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 26
  • 27. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 27
  • 28.  Instrumen yang umum digunakan untuk mengukur posisi sendi dan gerak atau ROM → goniometer  Dikembangkan di France pada awal tahun 1900-an  Goniometer terdiri dari axis, moving arm, stationary arm  Moving arm merupakan garis yang akan digerakan mengikuti lingkup gerak yang mampu dilakukan pasien  Stationary arm merupakan garis posisi awal mula yang akan lurus dengan axis  Axis merupakan titik fulcrum persendian Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 28
  • 29. Berasal dari 2 kata Yunani → Gonia (Sudut) & Metron (Pengukuran) Goniometer → pengukuran sudut yang khusus dibuat untuk mengukur sendi manusia Goniometer → merupakan evaluasi menyeluruh sendi dan jaringan lunak sekitarnya Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 29
  • 30. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 30
  • 31.  Hasil pengukuran goniometer dapat digunakan untuk: 1. Menentukan ada atau tidaknya disfungsi 2. Menetukan atau menegakkan diagnose 3. Menentukan dan mengembangkan tujuan terapi 4. Evaluasi progresifitas atau tidaknya tujuan terapi 5. Modifikasi Tindakan terapi 6. Motivasi subjek 7. Penelitian efektivitas Teknik terapi tertentu 8. Referensi dalam penyiapan atau pengadaan alat bantu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 31
  • 32. Kerja penggunaan goniometer adalah saat pasien melakukan Gerakan aktif dan mengevaluasi apakah ditemukan Gerakan abnormal Dan jika ditemukan Gerakan abnormal saat gerak aktif, terapis mencoba melakukan gerak pasif pada pasien untuk menentukan alasan sendi terbatas dan end-feel sendi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 32
  • 33. a. Sistem 0° - 180° (Silver, 1923) → mendapat rekomendasi AAOS → posisi awal semua Gerakan dianggap 0° kemudian bergerak sampai 180° b. Sistem 180° - 0° (Clark, 1920) → jarang digunakan c. Sistem 360° (West, 1945) → hamper sama dengan system 180° - 0° → hanya notasinya sampai 360° → jarang digunakan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 33
  • 34.  SFTR → Sagital - Frontal – Transversal – Rotasional  Semua Gerakan ditulisa dalam 3 kelompok angka  Ekstensi dan semua gerakan yang menjauhi tubuh ditulis pertama  Fleksi dan semua gerakan yang mendekati tubuh ditulis terakhir  Posisi awal dituliskan ditengah  Lateral fleksi atau rotasi spine ke kiri ditulis pertama, ke kanan ditulis terakhir  Semua Gerakan diukur dan posisi awal netral atau posisi anatomis  Posisi awal normal ditulis dengan 0° tetapi dalam keadaan patologis berubah  Semua posisi yang mengunci atau tidak ada Gerakan sama sekali (ankylosis) hanya ditulis dengan 2 kelompok angka Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 34
  • 35.  Contoh → ROM Shoulder  S = 45° - 0° - 180° Gerakan ekstensi - fleksi  F = 180° - 0° - 0° Gerakan abduksi - adduksi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 35
  • 36.  Sebelum melakukan pengukuran ROM, seorang fisioterapis harus mengetahui beberapa hal penting pada setiap sendi dan Gerakan antara lain → rekomendasi posisi pengukuran, posisi alternatif, stabilisasi yang dibutuhkan, dan fungsi sendi, end feel normal, anatomi tulang dan kesesuaian instrument  Fisioterapis juga harus terampil melakukan: 1. Posisi (Positioning) 2. Stabilisasi (Stabilization) 3. Instrumen Pengukurun → universal goniometer, gravity independent goniometer (inclinometer), electro goniometer, visual estimation 4. Kesesuaian (alignment) 5. Pencatatan (recording) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 36
  • 37.  Menempatkan sendi pada posisi awal (0°)  Membantu stabilisasi segmen proksimal sendi  Posisioning berpengaruh pada ketegangan jaringan lunak di sekitar sendi (kapsul, ligament, otot) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 37
  • 38.  Mengisolasi bagian tubuh dan segmen proksimal sendi yang akan diukur → mencegah terjadinya Gerakan sinergis pada sendi lain yang berhubungan  Dapat dilakukan secara manual Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 38
  • 39.  Pencatatan pengukuran goniometer dapat dicatat dengan:  Numerical tables  Pictorial chart  Teks tertulis (SFTR Method) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 39
  • 40.  Hal yang perlu dicatat dalam recording form 1. Nama, umur, jenis kelamin 2. Nama pemeriksa 3. Tanggal dan waktu pengukuran 4. Jenis dan tipe goniometer 5. Sisi tubuh, sendi, Gerakan yang diukur 6. ROM (termasuk pada awal Gerakan dan akhir Gerakan) 7. Tipe Gerakan yang diukur (aktif atau pasif) 8. Data subjektif lain (nyeri, discomfort) 9. Data objektif lain (spasme otot, keterbatasan capsular pattern, non scapular pattern) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 40
  • 41.  Format ini memudahkan untuk membandingkan serangkaian pengukuran untuk mengidentifikasi masalah Gerakan dan melihat Riwayat evaluasi rehabilitasi dari waktu ke waktu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Name: Age : Gender : Left Examiner Right X X X X 3/11/18 2/11/18 Date 2/11/18 3/11/18 Hip 0-98 0-75 Fleksi 0-118 Dst.... Ekstensi Abduksi Adduksi 41
  • 42. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 42
  • 43. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin International Standard OrthopediC measured (ISOM) 43
  • 44. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 44
  • 45. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 45
  • 46. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 46
  • 47. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 47
  • 48. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 0° - 45° Ekstensi → 55° Titik fulcrum → temporomandibular joint 48
  • 49. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 0° - 45° Titik fulcrum → temporomandibular joint 49
  • 50. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Ekstensi → 55° Titik fulcrum → temporomandibular joint 50
  • 51. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Lateral fleksi dekstra dan sinistra → 40° Titik fulcrum → garis tengah hidung 51
  • 52. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Lateral fleksi dekstra dan sinistra → 40° Titik fulcrum → garis tengah hidung 52
  • 53. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Rotasi sinistra dan dekstra → 70° Titik fulcrum → garis tengah hidung 53
  • 54. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Rotasi sinistra dan dekstra → 70° Titik fulcrum → garis tengah hidung 54
  • 55. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 55
  • 56. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 56
  • 57. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 57
  • 58. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 58
  • 59. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 180° Titik fulcrum → titik tengah aspek lateral acromion 59
  • 60. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Ekstensi → 50° Titik fulcrum → titik tengah aspek lateral acromion 60
  • 61. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 61
  • 62. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 62
  • 63. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Abduksi → 180° Titik fulcrum → titik tengah anterior acromion 63
  • 64. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Adduksi → 50° Titik fulcrum → titik tengah anterior acromion 64
  • 65. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 65
  • 66. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Internal Rotasi (Endorotasi) → 80° Titik fulcrum → Olecranon os ulna 66
  • 67. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin External Rotasi (Eksorotasi) → 80° Titik fulcrum → Olecranon os ulna 67
  • 68. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 68
  • 69. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 69
  • 70. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin ANTERIOR POSTERIOR 70
  • 71. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 71
  • 72. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 72
  • 73. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 160° Titik fulcrum → Epicondylus lateral humerus 73
  • 74. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Ekstensi → 0° Titik fulcrum → Epicondylus lateral humerus 74
  • 75. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 75
  • 76. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Pronasi & Supinasi → 90° Titik fulcrum → Jari ke tiga 76
  • 77. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 77
  • 78. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 78
  • 79. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 79
  • 80. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 80
  • 81. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 60° - 90° Titik fulcrum → Os. Triquetrum 81
  • 82. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Ekstensi → 50° - 70° Titik fulcrum → Os. Triquetrum 82
  • 83. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 90° Ekstensi → 70° Titik fulcrum → os. triquetrum 83
  • 84. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 90° Hyperekstensi → 30° Titik fulcrum → metacarpal 84
  • 85. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Radial Deviasi → 20° Titik fulcrum → Os. Capitatum 85
  • 86. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Ulnar Deviasi → 30° Titik fulcrum → Os. Capitatum 86
  • 87. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Radial → 0° - 20° Ulnar → 0° - 55° Titik fulcrum → os. capitatum 87
  • 88. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 88
  • 89. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 89
  • 90. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Gerakan fleksi (ibu jari menyentuh ujung jari lainnya dan pangkal jari kelingking) 90
  • 91. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Gerakan fleksi (membentuk kepalan) 91
  • 92. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Gerakan abduksi jari-jari (melebarkan dan merapatkan sela jari) 92
  • 93. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 93
  • 94. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 94
  • 95. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 95
  • 96. 96 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 97. 97 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 98. 98 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 99. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 99
  • 100. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 100
  • 101. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 101
  • 102. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 0° - 75° Titik fulcrum → garis tengah tubuh 102
  • 103. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Hyperextension → 0° - 30° Titik fulcrum → garis tengah tubuh 103
  • 104. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Lateral Fleksi Dekstra/Sinistra → 0° - 35° Titik fulcrum → garis tengah vertebra 104
  • 105. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 105
  • 106. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 106
  • 107. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 107
  • 108. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 90° - 120° Titik fulcrum → Trochanter Mayor 108
  • 109. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 109
  • 110. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Ekstensi → 15° Titik fulcrum → Trochanter Mayor 110
  • 111. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Hyperextensi → 30° Titik fulcrum → Trochanter Mayor 111
  • 112. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 112
  • 113. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Abduksi → 0° - 45° Titik fulcrum → SIAS 113
  • 114. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Adduksi → 0° - 30° Titik fulcrum → SIAS 114
  • 115. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 115
  • 116. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 116 Internal Rotasi / Medial Rotasi / Endorotasi → 0° - 40° Posisi Fleksi Hip Titik fulcrum → Midpoint (tengah-tengah dari patella)
  • 117. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 117 Internal Rotasi / Medial Rotasi / Endorotasi → 0° - 40° Posisi Extensi Hip Titik fulcrum → Midpoint (tengah-tengah dari patella)
  • 118. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 118 Eksternal Rotasi / Lateral Rotasi / Eksorotasi → 0° - 45° Posisi fleksi hip Titik fulcrum → Midpoint (tengah-tengah dari patella)
  • 119. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 119 Eksternal Rotasi / Lateral Rotasi / Eksorotasi → 0° - 45° Posisi ekstensi hip Titik fulcrum → Midpoint (tengah-tengah dari patella)
  • 120. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Eksternal Rotasi: 0° - 45° Internal Rotasi: 0° - 40° 120
  • 121. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 121
  • 122. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 122
  • 123. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 123
  • 124. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Fleksi → 0° - 130° Titik fulcrum → Lateral epincondyle femur 124
  • 125. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Ekstensi → 0° - 15° Titik fulcrum → Lateral epincondyle femur 125
  • 126. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Hyperextensi → 15° Titik fulcrum → Lateral epincondyle femur 126
  • 127. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 127
  • 128. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Plantar Fleksi → 0° - 45° Titik fulcrum → Maleolus Lateral Fibula 128
  • 129. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Dorso Fleksi → 0° - 20° Titik fulcrum → Maleolus Lateral Fibula 129
  • 130. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 130
  • 131. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 131
  • 132. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Inversi → 0° - 30° Titik fulcrum → Garis tengah jari kedua / pertengahan antara medial dan lateral malleoli 132
  • 133. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin Eversi → 0° - 20° Titik fulcrum → Garis tengah jari kedua / pertengahan antara medial dan lateral malleoli 133
  • 134. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 134
  • 135. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 135
  • 136. FIRST METATARSOPHALANGEAL (MTP) JOINT FLEXION (PLANTARFLEXION) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 136 40° - 50°
  • 137. FIRST METATARSOPHALANGEAL (MTP) JOINT EXTENSION (DORSIFLEXION) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 137 35° - 40°
  • 138. FIRST METATARSOPHALANGEAL (MTP) JOINT ABDUCTION Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 138
  • 139. FIRST METATARSOPHALANGEAL (MTP) JOINT ADDUCTION Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 139
  • 140. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 140
  • 141. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 141
  • 142.  Metode pengukuran ketebalan jaringan adiposa subkutan dilokasi tertentu untuk memperkirakan persentase lemak tubuh  Skinfold → pemeriksaan lemak tubuh yang cukup akurat, praktis, dan dapat dilakukan hanya dengan sedikit Latihan  Dapat dilakukan di lapangan, untuk memonitor persentase lemak tubuh atlet selama Latihan dna pada masa pertandingan serta tempat senam untuk memonitor hasil olahraga yang ditujukan untuk menurunkan berat badan komponen lemak Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 142
  • 143. 1. Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran 2. Untuk pengukuran ini, responden diminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden untuk menetapkan titik pengukuran 3. Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah 4. Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha / panggul 5. Tetatpkan titik tengah di antara titik tulang rusuk terakhir, titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tanda titik tengah tersebut dengan alat tulis Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 143
  • 144. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 144
  • 145. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 1 Abdominal Horizontal Umbilicus Lipatan 3 cm di samping tali pusat dan 1 cm ke pusat umbilicus Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 145
  • 146. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 2 Dada Diagonal Axilla & putting susu Lipatan diambil antara axilla dan puting susu, setinggi mungkin, sejajar dengan lipatan bagian depan dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 146
  • 147. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 3 Mid-Axilla Horizontal Pertemuan xiphisternal Lipatan diambil pada garis mid- axillaris, tepat pada pertemuan xiphisternal Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 147
  • 148. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 4 Supscapula Diagonal Sudut bawah dari scapula Arah diagonal sepanjang garis cleavage tepat dibawah scapula dengan menarik jaringan subkutan atau lipatan kulit 6- 8 cm Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 148
  • 149. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 5 Suprailiaca Miring Atas iliac Ambil lipatan kulit secara horizontal diatas suprailiaca sebanyak 6 – 8 cm (mengabil lapisan dari jaringan subkutan) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 149
  • 150. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 6 Tricep (lengan yang tidak aktif) Vertikal Proses acromial dari scapula dan proses olecranon dari ulna Minta pasien membentuk 90° (elbow flexi) Tarik ukur dari processus acromion dan batas inferior dari processus olecranon lalu diukur pada bagian lateral (beri tanda pada titik tengah) dan Tarik lipatan kulit 6 – 8 cm Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 150
  • 151. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 7 Bicep (lengan yang tidak aktif) Vertikal Biceps brachii Lipatan diambil di atas bicep brachii yang sejajar dengan tricep di bagian belakang. Pengukuran dilakukan 1 cm di bawah jari Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 151
  • 152. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 8 Paha Vertikal Lipatan inguinal dan patella Lipatan di ambil pada tengah paha, antara lipatan inguinal dan batas dari patella. Pengukuran dilakukan 1 cm dibawah jari Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 152
  • 153. No Tempat Arah lipatan Standar anatomi Pengukuran 9 Betis Vertikal Lingkaran betis yang paling lebar Lipatan diambil pada lingkaran betis yang paling lebar, pada bagian tengah dari beris dengan lutut bersudut 90° Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 153
  • 154. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 154
  • 155. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 155 Lokasi pengukuran Hasil Subscapula 12 mm Suprailiac 8 mm Tricep 10 mm Bicep 3 mm Total 33 mm Sum of four skinfold: 33 cm Usia 19 tahun Jenis kelamin: perempuan
  • 156. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 156
  • 157. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 157 %BF = 20,7%
  • 158. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 158 %BF = 20,7%
  • 159. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 159 https://www.trainermetrics.com/fitness-assessment-calculations/body-fat-3-site-skinfold-jackson-pollock/
  • 160.  Dari total lokasi pengukuran lemak pasien, lalu dijumlahkan dan melihat acuan lokasi tebal lipatan kulit  Masukkan ke acuan dengan melihat dari persentil yang rendah dan tinggi  Usia 30 tahun dengan tebal lipatan lemak 28 mm sesuai dengan acuan adalah 14,2% Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 160
  • 161. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin 161

Editor's Notes

  1. International Standard OrthopediC measured (ISOM)
  2. International Standard OrthopediC measured (ISOM)
  3. International Standard OrthopediC measured (ISOM)
  4. Skibid Toilet Siege Defense
  5. 1 ok (2 vid) 2 ok (4 vid) 3 ok (3 vid) 4 ok (5 vid) 5 ok (1 vid) 6 ok (6 vid) 7 8 ok (7 vid) 9