SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
OLEH
SUDARYANTO, SST.FT, M.Fis
*
*
*Untuk daerah tungkai sama dengan daerah lengan yaitu
memiliki 2 diagonal gerakan dengan garis oblique terha-
dap otot trunk dan memiliki 4 pola dasar.
*Didalam keempat pola dasar tersebut dipertahankan knee
tetap lurus sepanjang gerakan.
*Meskipun demikian, setiap pola memiliki kombinasi
sehingga disesuaikan terjadi fleksi knee atau ekstensi
knee
*
*
*Posisi awal
* Pasien : ekstensi/abduksi/medial rotasi hip, plantar fleksi dan
eversi kaki dan fleksi jari2 kaki. Pasien tidur terlentang, dengan
tungkai ekstensi dan sedikit abduksi.
* Terapis : berdiri disamping pasien dalam arah diagonal. Berat badan
terapis diatas kaki kanan dapat digunakan untuk melakukan traksi.
* Pegangan tangan kiri terapis memegang tumit kanan pasien dan
tangan kanan terapis memegang dorsum kaki kanan pasien dengan
posisi lumbrical grip
*Perintah :
* Setelah aplikasikan stretch, gunakan kata2 : “tarik kaki keatas
berputar kedalam”, kemudian “tarik – kuat”.
* Gerakan :
* Gerakan pasien adalah lateral rotasi hip, inversi + dorsifleksi
ankle/kaki dan ekstensi jari2 kaki, diikuti oleh fleksi dan adduksi
hip.
* Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi,
dimana gerakan terjadi pada sendi-sendi distal yang kemudian
diikuti dengan sendi-sendi yang lebih proksimal.
* Rotasi harus terjadi sepanjang gerakan, panjang otot hamstring
akan mempengaruhi luasnya lingkup gerak sendi.
*
* Posisi awal :
* Pasien : sama seperti pola dasar (fleksi/adduksi/lateral rotasi)
* Terapis : berdiri disamping pasien dengan pegangan tangan sama
seperti pola dasar
* Perintah :
* Tarik kuat keatas dan tekuk lutut
* Gerakan :
* Gerakan yang terjadi adalah fleksi, adduksi, lateral rotasi dengan
ditambah fleksi knee
* Fleksi knee harus dilakukan secara aktif oleh pasien dan ditahan
oleh tangan kanan terapis
* Terapis harus memastikan bahwa knee dan ankle bergerak secara
diagonal bersamaan untuk mempertahankan vertikal satu sama
lain.
*
* Posisi awal :
* Pasien : seperti pada pola dasar tetapi ditambah dengan fleksi
knee.
* Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan memegang kaki
pasien, tangan kiri berada di bagian ekstensor dan adduktor dari
knee pasien
* Perintah : putar kaki ke dalam dan luruskan lutut
* Gerakan :
* Sama seperti pola dasar dengan gerakan terakhir adalah ekstensi
knee.
*
* Posisi awal :
* Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi hip, dorsifleksi ankle dan
inversi kaki, ekstensi jari2 kaki.
* Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis dengan
posisi lumbrical memegang permukaan plantar dari kaki pasien dan
ibu jari pada jari2 kaki pasien untuk menahan gerak fleksi, tangan
kiri terapis pada permukaan lateral paha pasien dekat dengan knee
* Pada saat pasien mengekstensikan tungkainya, tangan terapis
dalam posisi menjepit dan mengontrol knee
* Perintah : putar kaki keluar dan dorong jari2 kaki ke
bawah, “dorong – kuat”.
* Gerakan :
* Medial rotasi hip, plantarfleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2
kaki, ekstensi dan abduksi hip.
* Pada normal timing, dimulai dengan komponen rotasi kemudian
pertama kali gerakan pada sendi2 distal diikuti dengan sendi2 yang
lebih proksimal, sdgkan rotasi berkesinambungan sepanjang pola
*
* Posisi awal :
* Pasien : sama seperti pola dasar (ekstensi/abduksi/medial rotasi)
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pola dasar kecuali tangan kiri terapis sedikit lebih proksimal
sehingga tidak akan mengganggu fleksi knee.
* Perintah : “putar kaki keluar, dorong jari2 kaki ke bawah
dan bengkokkan lutut”
* Gerakan :
* Medial rotasi hip, plantar fleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2
kaki, fleksi knee, ekstensi dan abduksi hip.
* Terapis melakukan transfer berat tubuh dari kaki kanan ke kaki kiri
selama aplikasi
*
* Posisi awal :
* Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi hip dengan fleksi knee,
dorsifleksi ankle dan inversi kaki serta ekstensi jari2 kaki.
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pola dasar (ekstensi/abduksi/medial rotasi)
* Perintah : “dorong kaki – kuat”
* Gerakan :
* Medial rotasi hip, plantarfleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2
kaki, ekstensi knee, ekstensi dan abduksi hip.
* Pola ini dan pola ekstensi lainnya pada tungkai yakni
ekstensi/adduksi/lateral rotasi dengan ekstensi knee adalah pola
yang paling kuat.
*
* Posisi awal :
* Pasien : ekstensi/adduksi/lateral rotasi hip, plantar fleksi ankle
dan inversi kaki, serta fleksi jari2 kaki.
* Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis dengan
posisi lumbrical grip pada dorsum kaki pasien dan tangan kiri
terapis diletakkan pada bagian atas sisi luar paha.
* Perintah : putar kaki keluar dan tarik kaki keatas 
“tarik – kuat”.
* Gerakan :
* Medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan eversi kaki, ekstensi jari2
kaki, fleksi dan abduksi hip.
* Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi,
kemudian pertamakali terjadi gerakan pada sendi2 distal yang
diikuti dengan sendi2 yang lebih proksimal.
*
* Posisi awal :
* Pasien : sama seperti pada pola dasar yakni fleksi/abduksi/
medial rotasi.
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pada pola dasar yakni tangan kiri terapis pada dorsum kaki dan
tangan kanan terapis pada bagian lateral paha.
* Perintah : “tarik – kuat”
* Gerakan :
* Pasien menggerakkan kearah medial rotasi hip, dorsifleksi ankle
dan eversi kaki, fleksi knee, fleksi hip dan abduksi hip.
*
* Posisi awal :
* Pasien : sama seperti pada pola dasar hanya ditambah fleksi knee
dan adduksi hip untuk persiapan ekstensi knee.
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pada pola dasar. Terapis akan membutuhkan fleksi knee secara
penuh sehingga memungkinkan tangan dapat mencapai kaki.
* Perintah : putar kaki keluar, tarik kuat keatas dan
luruskan lutut.
* Gerakan :
* Medial rotasi hip dengan dorsifleksi ankle dan eversi kaki,
ekstensi jari2 kaki, ekstensi knee, fleksi dan abduksi hip.
*
* Posisi awal :
* Pasien : fleksi/abduksi/medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan
eversi kaki, serta ekstensi jari2 kaki. Tungkai yang rest harus
dalam keadaan abduksi untuk memberikan adduksi pada tungkai
yang akan dilatih.
* Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis
memegang permukaan plantar kaki pasien dengan ibu jari pada
jari2 kaki pasien dan tangan kiri terapis berada diatas tungkai
pada permukaan adduktor paha pasien dengan jari2 tangan
berada pada permukaan fleksor knee pasien.
* Perintah : putar kaki kedalam dan dorong kaki ke bawah,
“dorong – kuat”.
* Gerakan :
* Lateral rotasi hip, plantarfleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2
kaki, ekstensi dan adduksi hip.
* Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi.
Pertamakali gerakan terjadi pada sendi2 distal diikuti dengan
sendi2 yang lebih proksimal.
* Rotasi terjadi secara berkesinambungan sepanjang pola ini
* Terapis harus mentransfer berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki
lainnya.
*
* Posisi awal :
* Pasien : untuk menyesuaikan gerak fleksi knee maka kaki
digerakkan kearah ujung bed sampai knee merasa nyaman untuk
fleksi. Posisi ini sama seperti pada pola fleksi/abduksi/medial
rotasi dengan ekstensi knee yang dapat menyebabkan rasa tidak
enak pada regio lumbal. Posisi awal adalah sama seperti pada
pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pada pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi kecuali tangan kiri yang
bergerak kearah proksimal menjauhi knee.
* Perintah : Dorong – kuat, kemudian bengkokkan lutut
* Gerakan :
* Lateral rotasi hip, plantarfleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2
kaki, fleksi knee, ekstensi dan adduksi hip
*
* Posisi awal :
* Pasien : fleksi/abduksi/medial rotasi hip dengan fleksi knee,
dorsifleksi ankle dan eversi kaki, serta ekstensi jari2 kaki.
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pada pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi, atau tangan kiri terapis
pada permukaan plantar kaki pasien sehingga jari2 tangan terapis
dapat melakukan tekanan pada jari2 kaki pasien dan tangan
kanan terapis pada permukaan posterior – medial paha pasien
* Perintah : dorong – kuat.
* Gerakan :
* Lateral rotasi hip, plantar fleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2
kaki, ekstensi knee, ekstensi dan adduksi hip
Teknik latihan tungkai bawah 4 pola dasar
Teknik latihan tungkai bawah 4 pola dasar
Teknik latihan tungkai bawah 4 pola dasar

More Related Content

What's hot

PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisYanto Physio
 
Konsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulliganKonsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulliganYanto Physio
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)aditya romadhon
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanYanto Physio
 
Soal manipulasi
Soal manipulasiSoal manipulasi
Soal manipulasisevenra
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarVerar Oka
 
Anatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot foAnatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot foAisyah NurHasanah
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 
Dmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveDmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveStudent
 
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomyAnatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomydimas_aria
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiYanto Physio
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixppghybrid4
 
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptxaditya romadhon
 

What's hot (20)

PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvis
 
Konsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulliganKonsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulligan
 
Hip joint
Hip jointHip joint
Hip joint
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi Latihan
 
Soal manipulasi
Soal manipulasiSoal manipulasi
Soal manipulasi
 
Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Anatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot foAnatomy of ankle and foot fo
Anatomy of ankle and foot fo
 
Prosedur ROM
Prosedur ROMProsedur ROM
Prosedur ROM
 
Manifulasi
ManifulasiManifulasi
Manifulasi
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Dmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressiveDmp (dystrophy muscular progressive
Dmp (dystrophy muscular progressive
 
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomyAnatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Anatomi otot kepala & wajah SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
Latihan pasif anggota gerak atas sam
Latihan pasif anggota gerak atas samLatihan pasif anggota gerak atas sam
Latihan pasif anggota gerak atas sam
 
Pengukuran rom
Pengukuran romPengukuran rom
Pengukuran rom
 
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapiKonsep dasar gerakan dalam manual terapi
Konsep dasar gerakan dalam manual terapi
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
 
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
 

Similar to Teknik latihan tungkai bawah 4 pola dasar

Similar to Teknik latihan tungkai bawah 4 pola dasar (20)

stretching exercise
stretching exercisestretching exercise
stretching exercise
 
Elbow : Fisioterapi
Elbow : FisioterapiElbow : Fisioterapi
Elbow : Fisioterapi
 
Definisi rom
Definisi romDefinisi rom
Definisi rom
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
 
Rockn dut fisioterapi
Rockn dut fisioterapiRockn dut fisioterapi
Rockn dut fisioterapi
 
Materi ROM.docx
Materi ROM.docxMateri ROM.docx
Materi ROM.docx
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 
Pemenuhan kebutuhan mobilitas
Pemenuhan kebutuhan mobilitasPemenuhan kebutuhan mobilitas
Pemenuhan kebutuhan mobilitas
 
Leaflet rom (2)
Leaflet rom (2)Leaflet rom (2)
Leaflet rom (2)
 
Leaflet rom
Leaflet romLeaflet rom
Leaflet rom
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
 
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptxPemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
 
ROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasienROM dan Transport pasien
ROM dan Transport pasien
 
Leaflet rom
Leaflet romLeaflet rom
Leaflet rom
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi dan mobilisasi   AKPER PEMKAB MUNA Ambulasi dan mobilisasi   AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada
Fisioterapi dadaFisioterapi dada
Fisioterapi dada
 

More from Yanto Physio

Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturYanto Physio
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 
Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikYanto Physio
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiYanto Physio
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyYanto Physio
 
Kombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganKombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganYanto Physio
 

More from Yanto Physio (7)

Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi Mekanik
 
Konsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar ElektroterapiKonsep Dasar Elektroterapi
Konsep Dasar Elektroterapi
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
Kombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganKombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF Lengan
 

Recently uploaded

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 

Recently uploaded (20)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 

Teknik latihan tungkai bawah 4 pola dasar

  • 2. * *Untuk daerah tungkai sama dengan daerah lengan yaitu memiliki 2 diagonal gerakan dengan garis oblique terha- dap otot trunk dan memiliki 4 pola dasar. *Didalam keempat pola dasar tersebut dipertahankan knee tetap lurus sepanjang gerakan. *Meskipun demikian, setiap pola memiliki kombinasi sehingga disesuaikan terjadi fleksi knee atau ekstensi knee
  • 3. *
  • 4. * *Posisi awal * Pasien : ekstensi/abduksi/medial rotasi hip, plantar fleksi dan eversi kaki dan fleksi jari2 kaki. Pasien tidur terlentang, dengan tungkai ekstensi dan sedikit abduksi. * Terapis : berdiri disamping pasien dalam arah diagonal. Berat badan terapis diatas kaki kanan dapat digunakan untuk melakukan traksi. * Pegangan tangan kiri terapis memegang tumit kanan pasien dan tangan kanan terapis memegang dorsum kaki kanan pasien dengan posisi lumbrical grip *Perintah : * Setelah aplikasikan stretch, gunakan kata2 : “tarik kaki keatas berputar kedalam”, kemudian “tarik – kuat”.
  • 5. * Gerakan : * Gerakan pasien adalah lateral rotasi hip, inversi + dorsifleksi ankle/kaki dan ekstensi jari2 kaki, diikuti oleh fleksi dan adduksi hip. * Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi, dimana gerakan terjadi pada sendi-sendi distal yang kemudian diikuti dengan sendi-sendi yang lebih proksimal. * Rotasi harus terjadi sepanjang gerakan, panjang otot hamstring akan mempengaruhi luasnya lingkup gerak sendi.
  • 6.
  • 7. * * Posisi awal : * Pasien : sama seperti pola dasar (fleksi/adduksi/lateral rotasi) * Terapis : berdiri disamping pasien dengan pegangan tangan sama seperti pola dasar * Perintah : * Tarik kuat keatas dan tekuk lutut * Gerakan : * Gerakan yang terjadi adalah fleksi, adduksi, lateral rotasi dengan ditambah fleksi knee * Fleksi knee harus dilakukan secara aktif oleh pasien dan ditahan oleh tangan kanan terapis * Terapis harus memastikan bahwa knee dan ankle bergerak secara diagonal bersamaan untuk mempertahankan vertikal satu sama lain.
  • 8.
  • 9. * * Posisi awal : * Pasien : seperti pada pola dasar tetapi ditambah dengan fleksi knee. * Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan memegang kaki pasien, tangan kiri berada di bagian ekstensor dan adduktor dari knee pasien * Perintah : putar kaki ke dalam dan luruskan lutut * Gerakan : * Sama seperti pola dasar dengan gerakan terakhir adalah ekstensi knee.
  • 10.
  • 11. * * Posisi awal : * Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi hip, dorsifleksi ankle dan inversi kaki, ekstensi jari2 kaki. * Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis dengan posisi lumbrical memegang permukaan plantar dari kaki pasien dan ibu jari pada jari2 kaki pasien untuk menahan gerak fleksi, tangan kiri terapis pada permukaan lateral paha pasien dekat dengan knee * Pada saat pasien mengekstensikan tungkainya, tangan terapis dalam posisi menjepit dan mengontrol knee * Perintah : putar kaki keluar dan dorong jari2 kaki ke bawah, “dorong – kuat”. * Gerakan : * Medial rotasi hip, plantarfleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2 kaki, ekstensi dan abduksi hip. * Pada normal timing, dimulai dengan komponen rotasi kemudian pertama kali gerakan pada sendi2 distal diikuti dengan sendi2 yang lebih proksimal, sdgkan rotasi berkesinambungan sepanjang pola
  • 12.
  • 13. * * Posisi awal : * Pasien : sama seperti pola dasar (ekstensi/abduksi/medial rotasi) * Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pola dasar kecuali tangan kiri terapis sedikit lebih proksimal sehingga tidak akan mengganggu fleksi knee. * Perintah : “putar kaki keluar, dorong jari2 kaki ke bawah dan bengkokkan lutut” * Gerakan : * Medial rotasi hip, plantar fleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2 kaki, fleksi knee, ekstensi dan abduksi hip. * Terapis melakukan transfer berat tubuh dari kaki kanan ke kaki kiri selama aplikasi
  • 14.
  • 15. * * Posisi awal : * Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi hip dengan fleksi knee, dorsifleksi ankle dan inversi kaki serta ekstensi jari2 kaki. * Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pola dasar (ekstensi/abduksi/medial rotasi) * Perintah : “dorong kaki – kuat” * Gerakan : * Medial rotasi hip, plantarfleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2 kaki, ekstensi knee, ekstensi dan abduksi hip. * Pola ini dan pola ekstensi lainnya pada tungkai yakni ekstensi/adduksi/lateral rotasi dengan ekstensi knee adalah pola yang paling kuat.
  • 16.
  • 17. * * Posisi awal : * Pasien : ekstensi/adduksi/lateral rotasi hip, plantar fleksi ankle dan inversi kaki, serta fleksi jari2 kaki. * Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis dengan posisi lumbrical grip pada dorsum kaki pasien dan tangan kiri terapis diletakkan pada bagian atas sisi luar paha. * Perintah : putar kaki keluar dan tarik kaki keatas  “tarik – kuat”. * Gerakan : * Medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan eversi kaki, ekstensi jari2 kaki, fleksi dan abduksi hip. * Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi, kemudian pertamakali terjadi gerakan pada sendi2 distal yang diikuti dengan sendi2 yang lebih proksimal.
  • 18.
  • 19. * * Posisi awal : * Pasien : sama seperti pada pola dasar yakni fleksi/abduksi/ medial rotasi. * Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pada pola dasar yakni tangan kiri terapis pada dorsum kaki dan tangan kanan terapis pada bagian lateral paha. * Perintah : “tarik – kuat” * Gerakan : * Pasien menggerakkan kearah medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan eversi kaki, fleksi knee, fleksi hip dan abduksi hip.
  • 20.
  • 21.
  • 22. * * Posisi awal : * Pasien : sama seperti pada pola dasar hanya ditambah fleksi knee dan adduksi hip untuk persiapan ekstensi knee. * Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pada pola dasar. Terapis akan membutuhkan fleksi knee secara penuh sehingga memungkinkan tangan dapat mencapai kaki. * Perintah : putar kaki keluar, tarik kuat keatas dan luruskan lutut. * Gerakan : * Medial rotasi hip dengan dorsifleksi ankle dan eversi kaki, ekstensi jari2 kaki, ekstensi knee, fleksi dan abduksi hip.
  • 23.
  • 24.
  • 25. * * Posisi awal : * Pasien : fleksi/abduksi/medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan eversi kaki, serta ekstensi jari2 kaki. Tungkai yang rest harus dalam keadaan abduksi untuk memberikan adduksi pada tungkai yang akan dilatih. * Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis memegang permukaan plantar kaki pasien dengan ibu jari pada jari2 kaki pasien dan tangan kiri terapis berada diatas tungkai pada permukaan adduktor paha pasien dengan jari2 tangan berada pada permukaan fleksor knee pasien. * Perintah : putar kaki kedalam dan dorong kaki ke bawah, “dorong – kuat”.
  • 26. * Gerakan : * Lateral rotasi hip, plantarfleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2 kaki, ekstensi dan adduksi hip. * Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi. Pertamakali gerakan terjadi pada sendi2 distal diikuti dengan sendi2 yang lebih proksimal. * Rotasi terjadi secara berkesinambungan sepanjang pola ini * Terapis harus mentransfer berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki lainnya.
  • 27.
  • 28.
  • 29. * * Posisi awal : * Pasien : untuk menyesuaikan gerak fleksi knee maka kaki digerakkan kearah ujung bed sampai knee merasa nyaman untuk fleksi. Posisi ini sama seperti pada pola fleksi/abduksi/medial rotasi dengan ekstensi knee yang dapat menyebabkan rasa tidak enak pada regio lumbal. Posisi awal adalah sama seperti pada pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi * Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pada pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi kecuali tangan kiri yang bergerak kearah proksimal menjauhi knee. * Perintah : Dorong – kuat, kemudian bengkokkan lutut * Gerakan : * Lateral rotasi hip, plantarfleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2 kaki, fleksi knee, ekstensi dan adduksi hip
  • 30.
  • 31. * * Posisi awal : * Pasien : fleksi/abduksi/medial rotasi hip dengan fleksi knee, dorsifleksi ankle dan eversi kaki, serta ekstensi jari2 kaki. * Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti pada pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi, atau tangan kiri terapis pada permukaan plantar kaki pasien sehingga jari2 tangan terapis dapat melakukan tekanan pada jari2 kaki pasien dan tangan kanan terapis pada permukaan posterior – medial paha pasien * Perintah : dorong – kuat. * Gerakan : * Lateral rotasi hip, plantar fleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2 kaki, ekstensi knee, ekstensi dan adduksi hip