Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang delapan pola gerakan dasar untuk tungkai bawah. Pola-pola tersebut mencakup kombinasi gerakan fleksi, ekstensi, rotasi, dan gerakan sendi-sendi lutut dan pergelangan kaki. Dokumen ini juga menjelaskan posisi awal dan arah gerakan untuk masing-masing pola gerakan dasar.
2. *
*Untuk daerah tungkai sama dengan daerah lengan yaitu
memiliki 2 diagonal gerakan dengan garis oblique terha-
dap otot trunk dan memiliki 4 pola dasar.
*Didalam keempat pola dasar tersebut dipertahankan knee
tetap lurus sepanjang gerakan.
*Meskipun demikian, setiap pola memiliki kombinasi
sehingga disesuaikan terjadi fleksi knee atau ekstensi
knee
4. *
*Posisi awal
* Pasien : ekstensi/abduksi/medial rotasi hip, plantar fleksi dan
eversi kaki dan fleksi jari2 kaki. Pasien tidur terlentang, dengan
tungkai ekstensi dan sedikit abduksi.
* Terapis : berdiri disamping pasien dalam arah diagonal. Berat badan
terapis diatas kaki kanan dapat digunakan untuk melakukan traksi.
* Pegangan tangan kiri terapis memegang tumit kanan pasien dan
tangan kanan terapis memegang dorsum kaki kanan pasien dengan
posisi lumbrical grip
*Perintah :
* Setelah aplikasikan stretch, gunakan kata2 : “tarik kaki keatas
berputar kedalam”, kemudian “tarik – kuat”.
5. * Gerakan :
* Gerakan pasien adalah lateral rotasi hip, inversi + dorsifleksi
ankle/kaki dan ekstensi jari2 kaki, diikuti oleh fleksi dan adduksi
hip.
* Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi,
dimana gerakan terjadi pada sendi-sendi distal yang kemudian
diikuti dengan sendi-sendi yang lebih proksimal.
* Rotasi harus terjadi sepanjang gerakan, panjang otot hamstring
akan mempengaruhi luasnya lingkup gerak sendi.
6.
7. *
* Posisi awal :
* Pasien : sama seperti pola dasar (fleksi/adduksi/lateral rotasi)
* Terapis : berdiri disamping pasien dengan pegangan tangan sama
seperti pola dasar
* Perintah :
* Tarik kuat keatas dan tekuk lutut
* Gerakan :
* Gerakan yang terjadi adalah fleksi, adduksi, lateral rotasi dengan
ditambah fleksi knee
* Fleksi knee harus dilakukan secara aktif oleh pasien dan ditahan
oleh tangan kanan terapis
* Terapis harus memastikan bahwa knee dan ankle bergerak secara
diagonal bersamaan untuk mempertahankan vertikal satu sama
lain.
8.
9. *
* Posisi awal :
* Pasien : seperti pada pola dasar tetapi ditambah dengan fleksi
knee.
* Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan memegang kaki
pasien, tangan kiri berada di bagian ekstensor dan adduktor dari
knee pasien
* Perintah : putar kaki ke dalam dan luruskan lutut
* Gerakan :
* Sama seperti pola dasar dengan gerakan terakhir adalah ekstensi
knee.
10.
11. *
* Posisi awal :
* Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi hip, dorsifleksi ankle dan
inversi kaki, ekstensi jari2 kaki.
* Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis dengan
posisi lumbrical memegang permukaan plantar dari kaki pasien dan
ibu jari pada jari2 kaki pasien untuk menahan gerak fleksi, tangan
kiri terapis pada permukaan lateral paha pasien dekat dengan knee
* Pada saat pasien mengekstensikan tungkainya, tangan terapis
dalam posisi menjepit dan mengontrol knee
* Perintah : putar kaki keluar dan dorong jari2 kaki ke
bawah, “dorong – kuat”.
* Gerakan :
* Medial rotasi hip, plantarfleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2
kaki, ekstensi dan abduksi hip.
* Pada normal timing, dimulai dengan komponen rotasi kemudian
pertama kali gerakan pada sendi2 distal diikuti dengan sendi2 yang
lebih proksimal, sdgkan rotasi berkesinambungan sepanjang pola
12.
13. *
* Posisi awal :
* Pasien : sama seperti pola dasar (ekstensi/abduksi/medial rotasi)
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pola dasar kecuali tangan kiri terapis sedikit lebih proksimal
sehingga tidak akan mengganggu fleksi knee.
* Perintah : “putar kaki keluar, dorong jari2 kaki ke bawah
dan bengkokkan lutut”
* Gerakan :
* Medial rotasi hip, plantar fleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2
kaki, fleksi knee, ekstensi dan abduksi hip.
* Terapis melakukan transfer berat tubuh dari kaki kanan ke kaki kiri
selama aplikasi
14.
15. *
* Posisi awal :
* Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi hip dengan fleksi knee,
dorsifleksi ankle dan inversi kaki serta ekstensi jari2 kaki.
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pola dasar (ekstensi/abduksi/medial rotasi)
* Perintah : “dorong kaki – kuat”
* Gerakan :
* Medial rotasi hip, plantarfleksi ankle dan eversi kaki, fleksi jari2
kaki, ekstensi knee, ekstensi dan abduksi hip.
* Pola ini dan pola ekstensi lainnya pada tungkai yakni
ekstensi/adduksi/lateral rotasi dengan ekstensi knee adalah pola
yang paling kuat.
16.
17. *
* Posisi awal :
* Pasien : ekstensi/adduksi/lateral rotasi hip, plantar fleksi ankle
dan inversi kaki, serta fleksi jari2 kaki.
* Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis dengan
posisi lumbrical grip pada dorsum kaki pasien dan tangan kiri
terapis diletakkan pada bagian atas sisi luar paha.
* Perintah : putar kaki keluar dan tarik kaki keatas
“tarik – kuat”.
* Gerakan :
* Medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan eversi kaki, ekstensi jari2
kaki, fleksi dan abduksi hip.
* Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi,
kemudian pertamakali terjadi gerakan pada sendi2 distal yang
diikuti dengan sendi2 yang lebih proksimal.
18.
19. *
* Posisi awal :
* Pasien : sama seperti pada pola dasar yakni fleksi/abduksi/
medial rotasi.
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pada pola dasar yakni tangan kiri terapis pada dorsum kaki dan
tangan kanan terapis pada bagian lateral paha.
* Perintah : “tarik – kuat”
* Gerakan :
* Pasien menggerakkan kearah medial rotasi hip, dorsifleksi ankle
dan eversi kaki, fleksi knee, fleksi hip dan abduksi hip.
20.
21.
22. *
* Posisi awal :
* Pasien : sama seperti pada pola dasar hanya ditambah fleksi knee
dan adduksi hip untuk persiapan ekstensi knee.
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pada pola dasar. Terapis akan membutuhkan fleksi knee secara
penuh sehingga memungkinkan tangan dapat mencapai kaki.
* Perintah : putar kaki keluar, tarik kuat keatas dan
luruskan lutut.
* Gerakan :
* Medial rotasi hip dengan dorsifleksi ankle dan eversi kaki,
ekstensi jari2 kaki, ekstensi knee, fleksi dan abduksi hip.
23.
24.
25. *
* Posisi awal :
* Pasien : fleksi/abduksi/medial rotasi hip, dorsifleksi ankle dan
eversi kaki, serta ekstensi jari2 kaki. Tungkai yang rest harus
dalam keadaan abduksi untuk memberikan adduksi pada tungkai
yang akan dilatih.
* Terapis : berdiri disamping pasien, tangan kanan terapis
memegang permukaan plantar kaki pasien dengan ibu jari pada
jari2 kaki pasien dan tangan kiri terapis berada diatas tungkai
pada permukaan adduktor paha pasien dengan jari2 tangan
berada pada permukaan fleksor knee pasien.
* Perintah : putar kaki kedalam dan dorong kaki ke bawah,
“dorong – kuat”.
26. * Gerakan :
* Lateral rotasi hip, plantarfleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2
kaki, ekstensi dan adduksi hip.
* Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen rotasi.
Pertamakali gerakan terjadi pada sendi2 distal diikuti dengan
sendi2 yang lebih proksimal.
* Rotasi terjadi secara berkesinambungan sepanjang pola ini
* Terapis harus mentransfer berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki
lainnya.
27.
28.
29. *
* Posisi awal :
* Pasien : untuk menyesuaikan gerak fleksi knee maka kaki
digerakkan kearah ujung bed sampai knee merasa nyaman untuk
fleksi. Posisi ini sama seperti pada pola fleksi/abduksi/medial
rotasi dengan ekstensi knee yang dapat menyebabkan rasa tidak
enak pada regio lumbal. Posisi awal adalah sama seperti pada
pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pada pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi kecuali tangan kiri yang
bergerak kearah proksimal menjauhi knee.
* Perintah : Dorong – kuat, kemudian bengkokkan lutut
* Gerakan :
* Lateral rotasi hip, plantarfleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2
kaki, fleksi knee, ekstensi dan adduksi hip
30.
31. *
* Posisi awal :
* Pasien : fleksi/abduksi/medial rotasi hip dengan fleksi knee,
dorsifleksi ankle dan eversi kaki, serta ekstensi jari2 kaki.
* Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama seperti
pada pola ekstensi/adduksi/lateral rotasi, atau tangan kiri terapis
pada permukaan plantar kaki pasien sehingga jari2 tangan terapis
dapat melakukan tekanan pada jari2 kaki pasien dan tangan
kanan terapis pada permukaan posterior – medial paha pasien
* Perintah : dorong – kuat.
* Gerakan :
* Lateral rotasi hip, plantar fleksi ankle dan inversi kaki, fleksi jari2
kaki, ekstensi knee, ekstensi dan adduksi hip