2. Inspeksi
Pasien diminta untuk membuka pakaian.
Pemeriksaan dimulai dengan melihat apakah ada
kelainan pada kulit.
Lihat apakah sisi kanan dan kiri dari midline simetris atau
tidak.
Gumpalan menyerupai lemak pada punggung bawah bisa
mengindikasikan suatu spina bifida.
Perubahan yang jelas pada garis tulang belakang bisa
menggambarkan suatu scoliosis
Lihat apakah ada kifosis extrem (gibus deformitas)
Lordosis lumbar yang berlebihan bisa menjadi tanda
kelemahan pada dinding anterior abdomen.
3. Kurvatura
Bayi baru lahir hanya mempunyai 2 kurvatura
tulang belakang yang akan membentuk seperti
cekungan konveks ke arah posterior atau disebut
dengan kurvatura kifotik.
Semakin bertambah usia, pada anak-anak yang
mulai mengangkat kepalanya (usia 2-3 bulan)
kurva pada area cervical mulai berbentuk lordotik.
Begitu pula kurvatura lordotik mulai terbentuk
pada lumbar saat anak-anak belajar berjalan
sekitar umur 1 tahun.
4. Palpasi
Palpasi dimulai dengan menentukan letak L4-L5.
dimana interspace ini terletak sejajar garis yang
menghubungkan kedua SIAS
Pada bagian anterosuperior (interspace L3-L4) dari
garis ini adalah letak dari bifurcatio aorta.
Palpasi pada interspace L4-L5 ini menjadi penanda
untuk letak prosesus spinosus yang lain
Pada palpasi juga daapat ditentukan apakah ada
spondilolistesis dengan meraba adanya pergeseran
salah satu prosesus terhadap yang lainnya.
Anterior aspek pada lumbar sulit diperiksa apalagi
pada pasien dengan obesitas sentral
5. Palpasi jaringan lunak
Dibagi menjadi 5 bagian zona klinis
1. Midline
2. Krista iliaka
3. Spina iliaka posterior superior
4. Sciatic
5. Dinding abdomen anterior dan inguinal
6. Midline
Pada zona ini yang diperiksa adalah ligamen supraspinosus dan
ligamen interspinosus
Ligamen supraspinosus adalah ligamen yang kuat, terdiri dari
serat fibrous dan menghubungkan prosesus spinosus pada VC
VII ke sacrum.
Jika ada ruptur dari kedua ligamen tersebut, maka pada
perabaan akan terasa nyeri di antara prosesus spinosus area
yang terkena.
Muskulus paraspinalis, terdiri dari tiga lapis otot yaitu spinalis,
longisimus, dan iliocostalis yang sulit dibedakan saat perabaan
Raba apakah ada nyeri, spasme, defek, atau ketidaksamaan dan
konsistensi ukuran otot di kiri dan kanan pada saat penekanan
dengan jari.
7.
8. Krista iliaka
Otot otot gluteus berasal dari berbagai tempat
yang ada pada lengkung iliaka, tepat di
bawah krista dari posterior sampai ke anterior.
Raba apakah ada nodul fibrofatty dan
neuromata. Fibrofatty terkdang dapat
menyebabkan LBP.
Neuromata juga terkadang teraba nyeri
9. Sciatic nerve
Untuk meraba nervus sciaticus, minta pasien
untuk fleksi hip. Nervus ini akan teraba
diantara tuberositas isciadikus dan trokanter
mayor
10. ROM
Masing-masing vertebrae dipisahkan oleh diskus
segmental yang elastis yang terdiri dari annulus
fibrosus dan nucleus nya.
Gerakan pada vertebrae dapat terjadi jika diskus
tersebut tebal dan permukaannya luas.
Gerakan pada lumbar terdiri dari fleksi, ekstensi,
bending, dan rotasi.
Gerakan fleksi dan ekstensi hanya dapat terjadi pada
lumbar dikarenakan selain diskusnya lebih tebal
dibanding thoraks juga dikarenakan tidak adanya
batasan tulang iga.
11. Fleksi
Fleksi pada lumbar melibatkan relaksasi anterior
longitudinal ligamen dan peregangan supra dan
interspinal ligamen, ligamentum flavum dan ligamen
posterior longitudinal.
Untuk menguji fleksi pada lumbar, minta pasien untuk
membungkukkan badan serendah mungkin sampai
ujung jari tangan menyentuh lantai. Jika tidak bisa, ukut
seberapa jauh jarak antara ujung jari dan lantai.
Pasien dengan spasme muskulus paraspinal mungkin
akan menolak untuk melakukan uji ini karena nyeri.
12. Ekstensi
Kebalikan dari fleksi, Ekstensi pada lumbar
melibatkan peregangan anterior longitudinal
ligamen dan relaksasi supra dan interspinal
ligamen, ligamentum flavum dan ligamen
posterior longitudinal.
Untuk menguji ini, berdiri lah di samping pasien.
Letakkan satu tangan di pinggang pasien (tangan
berada di superior posterior spina iliaka).
Kemudian suruh pasien untuk membungkukkan
pinggang ke belakang.
13. Lateral bending
Sebenarnya ini bukan gerakan asli dari
lumbar.
Untuk menguji ini, minta pasien untuk
melekukkan tubuhnya ke kanan dan kiri
secara aktif
Dapat pula dilakukan secara pasif dengan
stabilisasi pelvis, cengkram bahu pasien
dengan gentle, dan lekukkan tubuhanya ke
kanan dan kiri
14. Rotasi
Untuk menguji ini, minta pasien untuk
memutar tubuhnya ke kanan dan kiri secara
aktif dengan tidak memindahkan posisi kaki
Dapat pula dilakukan secara pasif dengan
stabilisasi pelvis, cengkram bahu pasien
dengan gentle, dan lekukkan tubuh pasien ke
kanan dan kiri dengan tidak memindahkan
posisi kaki
16. Level T12-L3
1. Otot yang diuji : Iliopsoas (inervasi nervus
yang berasal dari T12-L3)
Untuk mengujinya minta pasien untuk duduk di
pinggir meja periksa dan minta pasien untuk
mengangkat pahanya sambil pemeriksa
memberikan tahanan. Nyeri atau
ketidakmampuan pasien untuk melakukan uji ini
dapat mengindikasikan adanya gangguan pada
iliopsoas
18. Level L2-L4
1. Otot yang diuji: Quadriceps
Untuk mengujinya minta pasien duduk di pinggir
meja periksa dan minta pasien untuk ekstensi lutut
sambil pemeriksa memberi tahanan
2. Otot yang diuji Hip adduktor
Untuk mengujinya minta pasien untuk abduksi
kemudian letakkan tangan di medial lutut dan tekan
ke arah lateral kemudian minta pasien untuk
mendorong tahanan tersebut
19. Level L4
Otot yang diuji : Tibialis anterior
Reflex yang diuji : patellar reflex
Sensasi yang diuji : bagian medial dari
tungkai.
20. Level L5
Otot yang diuji; Ekstensor hallucis longus,
gluteus medial, ekstensor digitorum longus
dan brevis.
Sensasi : L5 mempersyarafi lateral tungkai
dan dorsum pedis.
21. Level S1
Otot yang diuji : Peroneus longus dan brevis,
gastrocnemius dan soleus, Gluteus
maksimus,
Refleks yang diuji : Refleks tendom achilles
Sensasi : lateral maleolus dan plantar pedis.
22. Level S2-S4
Motorik : Bladder
Sensasi : Sekitar anus. Luar (S2), tengah
(S3), Dalam (S4)
23. Superficial refleks
Reflek abdominal: diuji dengan menggoreskan
secara gentle ujung tajam pada setiap quadran
abdomen. Positif apakah ada pergerakan otot
sekitar goresan mengarah ke umbilikus
Refleks cremaster : diuji dengan menggoreskan
secara gentle ujung tajam palu refleks pada
median paha atas. Positif jika scrotus sisi yang
diuji tertarik ke atas.
Refleks spnkter ani
25. Spesial test
Straight leg raising
Well leg straight raising
Hoover test
Kernig test
Millgram
Naffziger
Valsava manuever
Pelvic rock
Gaenslens
Patrick
Beevors