SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Pemeriksaan
Lumbar Spine
Inspeksi
 Pasien diminta untuk membuka pakaian.
 Pemeriksaan dimulai dengan melihat apakah ada
kelainan pada kulit.
 Lihat apakah sisi kanan dan kiri dari midline simetris atau
tidak.
 Gumpalan menyerupai lemak pada punggung bawah bisa
mengindikasikan suatu spina bifida.
 Perubahan yang jelas pada garis tulang belakang bisa
menggambarkan suatu scoliosis
 Lihat apakah ada kifosis extrem (gibus deformitas)
 Lordosis lumbar yang berlebihan bisa menjadi tanda
kelemahan pada dinding anterior abdomen.
Kurvatura
 Bayi baru lahir hanya mempunyai 2 kurvatura
tulang belakang yang akan membentuk seperti
cekungan konveks ke arah posterior atau disebut
dengan kurvatura kifotik.
 Semakin bertambah usia, pada anak-anak yang
mulai mengangkat kepalanya (usia 2-3 bulan)
kurva pada area cervical mulai berbentuk lordotik.
 Begitu pula kurvatura lordotik mulai terbentuk
pada lumbar saat anak-anak belajar berjalan
sekitar umur 1 tahun.
Palpasi
 Palpasi dimulai dengan menentukan letak L4-L5.
dimana interspace ini terletak sejajar garis yang
menghubungkan kedua SIAS
 Pada bagian anterosuperior (interspace L3-L4) dari
garis ini adalah letak dari bifurcatio aorta.
 Palpasi pada interspace L4-L5 ini menjadi penanda
untuk letak prosesus spinosus yang lain
 Pada palpasi juga daapat ditentukan apakah ada
spondilolistesis dengan meraba adanya pergeseran
salah satu prosesus terhadap yang lainnya.
 Anterior aspek pada lumbar sulit diperiksa apalagi
pada pasien dengan obesitas sentral
Palpasi jaringan lunak
 Dibagi menjadi 5 bagian zona klinis
1. Midline
2. Krista iliaka
3. Spina iliaka posterior superior
4. Sciatic
5. Dinding abdomen anterior dan inguinal
Midline
 Pada zona ini yang diperiksa adalah ligamen supraspinosus dan
ligamen interspinosus
 Ligamen supraspinosus adalah ligamen yang kuat, terdiri dari
serat fibrous dan menghubungkan prosesus spinosus pada VC
VII ke sacrum.
 Jika ada ruptur dari kedua ligamen tersebut, maka pada
perabaan akan terasa nyeri di antara prosesus spinosus area
yang terkena.
 Muskulus paraspinalis, terdiri dari tiga lapis otot yaitu spinalis,
longisimus, dan iliocostalis yang sulit dibedakan saat perabaan
 Raba apakah ada nyeri, spasme, defek, atau ketidaksamaan dan
konsistensi ukuran otot di kiri dan kanan pada saat penekanan
dengan jari.
Krista iliaka
 Otot otot gluteus berasal dari berbagai tempat
yang ada pada lengkung iliaka, tepat di
bawah krista dari posterior sampai ke anterior.
 Raba apakah ada nodul fibrofatty dan
neuromata. Fibrofatty terkdang dapat
menyebabkan LBP.
 Neuromata juga terkadang teraba nyeri
Sciatic nerve
 Untuk meraba nervus sciaticus, minta pasien
untuk fleksi hip. Nervus ini akan teraba
diantara tuberositas isciadikus dan trokanter
mayor
ROM
 Masing-masing vertebrae dipisahkan oleh diskus
segmental yang elastis yang terdiri dari annulus
fibrosus dan nucleus nya.
 Gerakan pada vertebrae dapat terjadi jika diskus
tersebut tebal dan permukaannya luas.
 Gerakan pada lumbar terdiri dari fleksi, ekstensi,
bending, dan rotasi.
 Gerakan fleksi dan ekstensi hanya dapat terjadi pada
lumbar dikarenakan selain diskusnya lebih tebal
dibanding thoraks juga dikarenakan tidak adanya
batasan tulang iga.
Fleksi
 Fleksi pada lumbar melibatkan relaksasi anterior
longitudinal ligamen dan peregangan supra dan
interspinal ligamen, ligamentum flavum dan ligamen
posterior longitudinal.
 Untuk menguji fleksi pada lumbar, minta pasien untuk
membungkukkan badan serendah mungkin sampai
ujung jari tangan menyentuh lantai. Jika tidak bisa, ukut
seberapa jauh jarak antara ujung jari dan lantai.
 Pasien dengan spasme muskulus paraspinal mungkin
akan menolak untuk melakukan uji ini karena nyeri.
Ekstensi
 Kebalikan dari fleksi, Ekstensi pada lumbar
melibatkan peregangan anterior longitudinal
ligamen dan relaksasi supra dan interspinal
ligamen, ligamentum flavum dan ligamen
posterior longitudinal.
 Untuk menguji ini, berdiri lah di samping pasien.
Letakkan satu tangan di pinggang pasien (tangan
berada di superior posterior spina iliaka).
Kemudian suruh pasien untuk membungkukkan
pinggang ke belakang.
Lateral bending
 Sebenarnya ini bukan gerakan asli dari
lumbar.
 Untuk menguji ini, minta pasien untuk
melekukkan tubuhnya ke kanan dan kiri
secara aktif
 Dapat pula dilakukan secara pasif dengan
stabilisasi pelvis, cengkram bahu pasien
dengan gentle, dan lekukkan tubuhanya ke
kanan dan kiri
Rotasi
 Untuk menguji ini, minta pasien untuk
memutar tubuhnya ke kanan dan kiri secara
aktif dengan tidak memindahkan posisi kaki
 Dapat pula dilakukan secara pasif dengan
stabilisasi pelvis, cengkram bahu pasien
dengan gentle, dan lekukkan tubuh pasien ke
kanan dan kiri dengan tidak memindahkan
posisi kaki
Neurologic
examination
Level T12-L3
1. Otot yang diuji : Iliopsoas (inervasi nervus
yang berasal dari T12-L3)
Untuk mengujinya minta pasien untuk duduk di
pinggir meja periksa dan minta pasien untuk
mengangkat pahanya sambil pemeriksa
memberikan tahanan. Nyeri atau
ketidakmampuan pasien untuk melakukan uji ini
dapat mengindikasikan adanya gangguan pada
iliopsoas
Cont’
 Uji sensasi
L1-L3 mempersyarafi sensori pada anterior
tungkai atas sampai ke sendi lutut.
Level L2-L4
1. Otot yang diuji: Quadriceps
Untuk mengujinya minta pasien duduk di pinggir
meja periksa dan minta pasien untuk ekstensi lutut
sambil pemeriksa memberi tahanan
2. Otot yang diuji Hip adduktor
Untuk mengujinya minta pasien untuk abduksi
kemudian letakkan tangan di medial lutut dan tekan
ke arah lateral kemudian minta pasien untuk
mendorong tahanan tersebut
Level L4
 Otot yang diuji : Tibialis anterior
 Reflex yang diuji : patellar reflex
 Sensasi yang diuji : bagian medial dari
tungkai.
Level L5
 Otot yang diuji; Ekstensor hallucis longus,
gluteus medial, ekstensor digitorum longus
dan brevis.
 Sensasi : L5 mempersyarafi lateral tungkai
dan dorsum pedis.
Level S1
 Otot yang diuji : Peroneus longus dan brevis,
gastrocnemius dan soleus, Gluteus
maksimus,
 Refleks yang diuji : Refleks tendom achilles
 Sensasi : lateral maleolus dan plantar pedis.
Level S2-S4
 Motorik : Bladder
 Sensasi : Sekitar anus. Luar (S2), tengah
(S3), Dalam (S4)
Superficial refleks
 Reflek abdominal: diuji dengan menggoreskan
secara gentle ujung tajam pada setiap quadran
abdomen. Positif apakah ada pergerakan otot
sekitar goresan mengarah ke umbilikus
 Refleks cremaster : diuji dengan menggoreskan
secara gentle ujung tajam palu refleks pada
median paha atas. Positif jika scrotus sisi yang
diuji tertarik ke atas.
 Refleks spnkter ani
Refleks patologis
 Babinski
 Oppenheim
Spesial test
 Straight leg raising
 Well leg straight raising
 Hoover test
 Kernig test
 Millgram
 Naffziger
 Valsava manuever
 Pelvic rock
 Gaenslens
 Patrick
 Beevors
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx

More Related Content

Similar to Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx

Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyYanto Physio
 
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxSACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxssusera5d9f3
 
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansiaKebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansianurifat
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Frozen shoulder
Frozen shoulderFrozen shoulder
Frozen shoulderciputchan
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxcobadulu007123
 
Prosedur Pemeriksaan Fisik#GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGEN
Prosedur Pemeriksaan Fisik#GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENProsedur Pemeriksaan Fisik#GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGEN
Prosedur Pemeriksaan Fisik#GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENAbdul Rivai Saleh Dunggio
 
PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisYanto Physio
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraYanto Physio
 
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint PainPiriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint PainFatia Ramadhana
 
Sistem Otot Kerangka
Sistem Otot Kerangka Sistem Otot Kerangka
Sistem Otot Kerangka pjj_kemenkes
 

Similar to Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx (20)

Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
 
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxSACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
 
Blok 5 skoliosis
Blok 5 skoliosisBlok 5 skoliosis
Blok 5 skoliosis
 
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansiaKebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia
Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia
 
Kelompok 11 blok 4 skenario a(4)
Kelompok 11 blok 4 skenario a(4)Kelompok 11 blok 4 skenario a(4)
Kelompok 11 blok 4 skenario a(4)
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Frozen shoulder
Frozen shoulderFrozen shoulder
Frozen shoulder
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 
Px neurologi fix
Px neurologi fixPx neurologi fix
Px neurologi fix
 
Prosedur Pemeriksaan Fisik#GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGEN
Prosedur Pemeriksaan Fisik#GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENProsedur Pemeriksaan Fisik#GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGEN
Prosedur Pemeriksaan Fisik#GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGEN
 
PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvis
 
PPT DDH.pptx
PPT DDH.pptxPPT DDH.pptx
PPT DDH.pptx
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Elbow Complex.pptx
Elbow Complex.pptxElbow Complex.pptx
Elbow Complex.pptx
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint PainPiriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
 
Sistem Otot Kerangka
Sistem Otot Kerangka Sistem Otot Kerangka
Sistem Otot Kerangka
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 

Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx

  • 2. Inspeksi  Pasien diminta untuk membuka pakaian.  Pemeriksaan dimulai dengan melihat apakah ada kelainan pada kulit.  Lihat apakah sisi kanan dan kiri dari midline simetris atau tidak.  Gumpalan menyerupai lemak pada punggung bawah bisa mengindikasikan suatu spina bifida.  Perubahan yang jelas pada garis tulang belakang bisa menggambarkan suatu scoliosis  Lihat apakah ada kifosis extrem (gibus deformitas)  Lordosis lumbar yang berlebihan bisa menjadi tanda kelemahan pada dinding anterior abdomen.
  • 3. Kurvatura  Bayi baru lahir hanya mempunyai 2 kurvatura tulang belakang yang akan membentuk seperti cekungan konveks ke arah posterior atau disebut dengan kurvatura kifotik.  Semakin bertambah usia, pada anak-anak yang mulai mengangkat kepalanya (usia 2-3 bulan) kurva pada area cervical mulai berbentuk lordotik.  Begitu pula kurvatura lordotik mulai terbentuk pada lumbar saat anak-anak belajar berjalan sekitar umur 1 tahun.
  • 4. Palpasi  Palpasi dimulai dengan menentukan letak L4-L5. dimana interspace ini terletak sejajar garis yang menghubungkan kedua SIAS  Pada bagian anterosuperior (interspace L3-L4) dari garis ini adalah letak dari bifurcatio aorta.  Palpasi pada interspace L4-L5 ini menjadi penanda untuk letak prosesus spinosus yang lain  Pada palpasi juga daapat ditentukan apakah ada spondilolistesis dengan meraba adanya pergeseran salah satu prosesus terhadap yang lainnya.  Anterior aspek pada lumbar sulit diperiksa apalagi pada pasien dengan obesitas sentral
  • 5. Palpasi jaringan lunak  Dibagi menjadi 5 bagian zona klinis 1. Midline 2. Krista iliaka 3. Spina iliaka posterior superior 4. Sciatic 5. Dinding abdomen anterior dan inguinal
  • 6. Midline  Pada zona ini yang diperiksa adalah ligamen supraspinosus dan ligamen interspinosus  Ligamen supraspinosus adalah ligamen yang kuat, terdiri dari serat fibrous dan menghubungkan prosesus spinosus pada VC VII ke sacrum.  Jika ada ruptur dari kedua ligamen tersebut, maka pada perabaan akan terasa nyeri di antara prosesus spinosus area yang terkena.  Muskulus paraspinalis, terdiri dari tiga lapis otot yaitu spinalis, longisimus, dan iliocostalis yang sulit dibedakan saat perabaan  Raba apakah ada nyeri, spasme, defek, atau ketidaksamaan dan konsistensi ukuran otot di kiri dan kanan pada saat penekanan dengan jari.
  • 7.
  • 8. Krista iliaka  Otot otot gluteus berasal dari berbagai tempat yang ada pada lengkung iliaka, tepat di bawah krista dari posterior sampai ke anterior.  Raba apakah ada nodul fibrofatty dan neuromata. Fibrofatty terkdang dapat menyebabkan LBP.  Neuromata juga terkadang teraba nyeri
  • 9. Sciatic nerve  Untuk meraba nervus sciaticus, minta pasien untuk fleksi hip. Nervus ini akan teraba diantara tuberositas isciadikus dan trokanter mayor
  • 10. ROM  Masing-masing vertebrae dipisahkan oleh diskus segmental yang elastis yang terdiri dari annulus fibrosus dan nucleus nya.  Gerakan pada vertebrae dapat terjadi jika diskus tersebut tebal dan permukaannya luas.  Gerakan pada lumbar terdiri dari fleksi, ekstensi, bending, dan rotasi.  Gerakan fleksi dan ekstensi hanya dapat terjadi pada lumbar dikarenakan selain diskusnya lebih tebal dibanding thoraks juga dikarenakan tidak adanya batasan tulang iga.
  • 11. Fleksi  Fleksi pada lumbar melibatkan relaksasi anterior longitudinal ligamen dan peregangan supra dan interspinal ligamen, ligamentum flavum dan ligamen posterior longitudinal.  Untuk menguji fleksi pada lumbar, minta pasien untuk membungkukkan badan serendah mungkin sampai ujung jari tangan menyentuh lantai. Jika tidak bisa, ukut seberapa jauh jarak antara ujung jari dan lantai.  Pasien dengan spasme muskulus paraspinal mungkin akan menolak untuk melakukan uji ini karena nyeri.
  • 12. Ekstensi  Kebalikan dari fleksi, Ekstensi pada lumbar melibatkan peregangan anterior longitudinal ligamen dan relaksasi supra dan interspinal ligamen, ligamentum flavum dan ligamen posterior longitudinal.  Untuk menguji ini, berdiri lah di samping pasien. Letakkan satu tangan di pinggang pasien (tangan berada di superior posterior spina iliaka). Kemudian suruh pasien untuk membungkukkan pinggang ke belakang.
  • 13. Lateral bending  Sebenarnya ini bukan gerakan asli dari lumbar.  Untuk menguji ini, minta pasien untuk melekukkan tubuhnya ke kanan dan kiri secara aktif  Dapat pula dilakukan secara pasif dengan stabilisasi pelvis, cengkram bahu pasien dengan gentle, dan lekukkan tubuhanya ke kanan dan kiri
  • 14. Rotasi  Untuk menguji ini, minta pasien untuk memutar tubuhnya ke kanan dan kiri secara aktif dengan tidak memindahkan posisi kaki  Dapat pula dilakukan secara pasif dengan stabilisasi pelvis, cengkram bahu pasien dengan gentle, dan lekukkan tubuh pasien ke kanan dan kiri dengan tidak memindahkan posisi kaki
  • 16. Level T12-L3 1. Otot yang diuji : Iliopsoas (inervasi nervus yang berasal dari T12-L3) Untuk mengujinya minta pasien untuk duduk di pinggir meja periksa dan minta pasien untuk mengangkat pahanya sambil pemeriksa memberikan tahanan. Nyeri atau ketidakmampuan pasien untuk melakukan uji ini dapat mengindikasikan adanya gangguan pada iliopsoas
  • 17. Cont’  Uji sensasi L1-L3 mempersyarafi sensori pada anterior tungkai atas sampai ke sendi lutut.
  • 18. Level L2-L4 1. Otot yang diuji: Quadriceps Untuk mengujinya minta pasien duduk di pinggir meja periksa dan minta pasien untuk ekstensi lutut sambil pemeriksa memberi tahanan 2. Otot yang diuji Hip adduktor Untuk mengujinya minta pasien untuk abduksi kemudian letakkan tangan di medial lutut dan tekan ke arah lateral kemudian minta pasien untuk mendorong tahanan tersebut
  • 19. Level L4  Otot yang diuji : Tibialis anterior  Reflex yang diuji : patellar reflex  Sensasi yang diuji : bagian medial dari tungkai.
  • 20. Level L5  Otot yang diuji; Ekstensor hallucis longus, gluteus medial, ekstensor digitorum longus dan brevis.  Sensasi : L5 mempersyarafi lateral tungkai dan dorsum pedis.
  • 21. Level S1  Otot yang diuji : Peroneus longus dan brevis, gastrocnemius dan soleus, Gluteus maksimus,  Refleks yang diuji : Refleks tendom achilles  Sensasi : lateral maleolus dan plantar pedis.
  • 22. Level S2-S4  Motorik : Bladder  Sensasi : Sekitar anus. Luar (S2), tengah (S3), Dalam (S4)
  • 23. Superficial refleks  Reflek abdominal: diuji dengan menggoreskan secara gentle ujung tajam pada setiap quadran abdomen. Positif apakah ada pergerakan otot sekitar goresan mengarah ke umbilikus  Refleks cremaster : diuji dengan menggoreskan secara gentle ujung tajam palu refleks pada median paha atas. Positif jika scrotus sisi yang diuji tertarik ke atas.  Refleks spnkter ani
  • 25. Spesial test  Straight leg raising  Well leg straight raising  Hoover test  Kernig test  Millgram  Naffziger  Valsava manuever  Pelvic rock  Gaenslens  Patrick  Beevors