SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
ROM
By Yeni Yulianti
Latihan
 Latihan adalah Aktivitas fisik untuk
meningkatkan kesehatan tubuh, dan
mempertahankan kesehatan jasmani
 Digunakan :
1. Sebagai terapi memperbaiki deformitas
2. Mengembalikan seluruh tubuh ke status
kesehatan maksimal.
3. Jika seseorang latihan maka akan
terjadi perubahan fisiologis dalam sistem
tubuh
PENGARUH LATIHAN
 SISTEM KARDIOVASKULER :
1. Meningkatkan curah jantung
2. Memperbaiki kontraksi miokardial,
kemudian menguatkan otot jantung
3. Menurunkan tekanan darah istirahat
4. Memperbaiki aluran balik vena
SISTEM RESPIRATORI
 Meningkatkan frek dan kedalaman
pernafasan diikuti oleh laju istirahat –
kembali lebih cepat
 Meningkatkan ventilasi alveolar
 Menurunkan kerja pernafasan
 Meningkatkan pengembangan
diafragma
SISTEM METABOLIK
 Meningkatkan laju metabolisme basal
 Meningkatkan penggunaan glukosa dan
asam laktat
 Meningkatkan pemecahan trigliserida
 Meningkatkan motilitas lambung
 Meningkatkan produksi panas tubuh
SISTEM MUSKULOSKELETAL
 Memperbaiki tonus otot
 Meningkatkan mobilitas sendi
 Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
 Mungkin meningkatkan massa otot
 Mengurangi kehilangan tulang
TOLERANSI AKTIVITAS
 Meningkatkan toleransi
 Mengurangi kelemahan
FAKTOR PSIKOSOSIAL
 Meningkatkan toleransi terhadap stress
 Perasaan menjadi lebih baik
 Meningkatkan kekebalan terhadap
penyakit
MACAM-MACAM LATIHAN
 Latihan isotonik dan isometrik dilakukan untuk
melatih kekuatan dan ketahanan otot .
1. Latihan isotonik (dynamic exercise) :
rentang gerak (ROM: Range Of Motion)
secara aktif ataupun pasif.
2. Latihan isometrik (static exercise) :
meningkatkan curah jantung ringan dan
nadi
Latihan ROM dilakukan untuk mengurangi kekakuan
pada sendi dan kelemahan pada otot.
LATIHAN RENTANG GERAK
 Klien yang mengalami keterbatasan
mobilisasi tidak mampu melakukan
beberapa atau semua latihan rentang
gerak dengan mandiri.
 Salah satu intervensi keperawatan bagi
pasien yang mengalami keterbatas gerak
adalah latihan rentang gerak (ROM)
Jenis-jenis latihan ROM
 Passive ROM (PROM)
 Active ROM (AROM)
 Active-Assistive ROM (A-AROM), adalah jenis
AROM yang mana bantuan diberikan melalui
gaya dari luar apakah secara manual atau
mekanik, karena otot penggerak primer
memerlukan bantuan untuk menyelesaikan
gerakan
Latihan ROM mempunyai
beberapa tujuan antara lain :
 Mempertahankan atau meningkatkan
kekuatan dan kelenturan otot
 Mempertahankan fungsi kardiorespirasi
 Menjaga fleksibilitas dari masing-masing
persendian
 Mencegah kontraktur/kekakuan pada
persendian.
Kemampuan toleransi aktivitas Klien perlu
diperhatikan dalam melakukan latihan ROM
Kategori Tingkat Kemampuan Aktivitas
Tingkat Aktivitas
/Mobilitas
Kategori
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawas orang
lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawas orang lain,
dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung&tidak dapat memerlukan
atau berpartisipasi dalam perawatan
SKALA PERSENTASE
KEKUATAN
NORMAL
KARAKTERISTIK
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot
dapat dipalpasi / dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan
gravitasi dengan topangan
3 50 Gerakan yg normal melawan
gravitasi
4 75 Gerakan penuh yg normal melawan
gravitasi & melawan tahanan
minimal
5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yg
normal melawan gravitasi dan
tahanan penuh.
Pengkajian intoleransi aktivitas terhadap
perubahan sistem kardiovaskuler, seperti:
 Nadi dan tekanan darah
 Gangguan sirkulasi perifer,
 Adanya trombus
 Serta perubahan tanda vital setelah
melakukan aktivitas atau perubahan
posisi.
Pengkajian intoleransi aktivitas yg
berhubungan dengan perubahan
pada sistem pernafasan, antara lain :
• suara nafas
• analisis gas darah
• gerakan dinding thorax
• adanya mukus
• batuk yg produktif diikuti panas dan nyeri
saat respirasi.
WARNING .............
 Latihan rentang gerak pasif harus segera
dilakukan pada saat kemampuan klien
menggerakan ekstremitas atau sendi
menghilang
 Pergerakan dilakukan dengan perlahan
dan lembut dan tidak menyebabkan
nyeri
 Setiap gerakan diulang 5 kali setiap
bagian
POSISI FOWLER
 Adalah posisi setengah duduk atau duduk.
 Fungsinya untuk mempertahankan kenyamanan
& memfasilitasi fungsi pernafasan :
1. Posisi fowler rendah: 15-45⁰
2. Posisi fowler tinggi: 60-90⁰
3. Posisi semi fowler: 45-60⁰
POSISI FOWLER
b. Posisi Sim
Adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri.
Fungsinya untuk memberi kenyamanan dan
memberikan obat per anus (supositoria).
c. Posisi Trendelenburg
Adalah posisi berbaring di tempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.
Fungsinya untuk melancarkan peredaran darah ke
otak.
Posisi Sim
d. Posisi Dorsal Recumbent
Adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan
kedua lutut fleksi.
Fungsinya untuk merawat dan memeriksa genitalia
serta pada proses persalinan.
e. Posisi Lithotomi
Adalah posisi berbaring terlentang dengan
mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut.
Fungsinya untuk memasang alat KB, memeriksa
genitalia
Posisi Lithotomi
f. Posisi Genu Pectoral
Adalah posisi pasien menungging dengan kedua
kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian
alas tempat tidur.
Fungsinya untuk memeriksa daearah rectum dan
sigmoid
g. Posisi Prone
Adalah posisi telungkup dengan kepala
dipalingkan pada satu sisi
Fungsinya untuk kontraksi fleksi pada pinggul dan
lutut, meningkatkan drainage dari mulut.
h. Posisi Lateral (Posisi Miring)
Adalah posisi pasien miring dengan disangga
bantal
Fungsinya mengurangi tekanan pada daerah
sakrum.
MEMBANTU KLIEN DUDUK DI TEMPAT
TIDUR
PROSEDUR
 Berdiri di samping tempat tidur di sisi pinggul
pasien menghadap kearah kaki tempat tidur.
Lebarkan kaki dengan salah satu kaki di depan.
Condongkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul,
lutut dan pergelangan kaki.
 Letakkan salah satu tangan di bawah pinggul
pasien & tangan yang lainnya di bawah kedua
paha dekat dengan lutut
 Angkat paha pasien secara perlahan-lahan
 Putar kaki pasien kearah sampai kedua kaki
menyentai dari tempat tidur, sedangkan tangan
yang satunya memegang bahu yang satunya
 Tetap pegang pasien sampai memperoleh
keseimbangan dan kenyamanan
MEMBANTU KLIEN DUDUK DI SISI TEMPAT TIDUR
TEKNIK MEMINDAHKAN PASIEN DARI
TEMPAT TIDUR KE BRANKAR
PROSEDUR
 Posisikan brankar dan pastikan dalam kondisi
terkunci
 Tiga orang perawat menghadap ke tempat
tidur/pasien
 Silangkan tangan pasien ke depan dada
 Tekuk lutut, kemudian masukkan tangan ke bawah
tubuh pasien
 Perawat pertama meletakkan tangan dibawah
leher/bahu dan bawah pinggang, perawat kedua
meletakkan tangan di bawah pinggang dan
panggul pasien, sedangkan perawat ketiga
meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki
 Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-
sama dan pindahkan ke brankar dengan irama
jalan teratur
 Mengamankan posisi pasien
MEMINDAHKAN PASIEN DARI
TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA
PROSEDUR
 Posisikan kursi roda dan pastikan dalam kondisi
terkunci
 Bantu klien ke posisi duduk di tepi tempat tidur.
 Regangkan kedua kaki & Fleksikan panggul dan lutut,
sejajarkan lutut dengan klien
 Gapai melalui aksila pasien dan letakkan tangam di
skapula pasien
 Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi,
pindahkan klien secara langsung ke depan kursi
 Instruksikan klien untuk menggunakan penyangga
tangan pada kursi untuk menyokong
 Fleksikan panggul dan lutut saat menurunkan klien ke
kursi
 Merapikan pasien
ROM
ROM
ROM
ROM

More Related Content

What's hot

Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanUwes Chaeruman
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaAmalia Senja
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisiharuna_06
 
Mk3. prinsip prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan
Mk3. prinsip prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatanMk3. prinsip prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan
Mk3. prinsip prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatanocto zulkarnain
 
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTassesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTFitri Ardini Nuranisa
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Dkmb kelompok 2 kelas d
Dkmb kelompok 2 kelas dDkmb kelompok 2 kelas d
Dkmb kelompok 2 kelas dnunung ratna
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresAsuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresf' yagami
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 

What's hot (20)

Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori Keperawatan
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Konsep infeksi
Konsep infeksiKonsep infeksi
Konsep infeksi
 
Prosedur ROM
Prosedur ROMProsedur ROM
Prosedur ROM
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 
Mk3. prinsip prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan
Mk3. prinsip prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatanMk3. prinsip prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan
Mk3. prinsip prinsip pendekatan secara holistik dalam konteks keperawatan
 
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMTassesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
assesment (pemeriksaan kekuatan otot) MMT
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Dkmb kelompok 2 kelas d
Dkmb kelompok 2 kelas dDkmb kelompok 2 kelas d
Dkmb kelompok 2 kelas d
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distresAsuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
Asuhan keperawatan kegawat daruratan respirasi distres
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 

Viewers also liked (20)

Range of motion
Range of motionRange of motion
Range of motion
 
Range of motion exercises
Range of motion exercisesRange of motion exercises
Range of motion exercises
 
Rom
RomRom
Rom
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Exercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exerciseExercise & range of motion exercise
Exercise & range of motion exercise
 
Neck & trunk rom measurement
Neck & trunk rom measurementNeck & trunk rom measurement
Neck & trunk rom measurement
 
Range of motion (rom)
Range of motion (rom)Range of motion (rom)
Range of motion (rom)
 
Leaflet rom pasif AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet rom pasif AKPER PEMKAB MUNALeaflet rom pasif AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet rom pasif AKPER PEMKAB MUNA
 
Dr tarek exercis
Dr tarek exercisDr tarek exercis
Dr tarek exercis
 
Goniometry.ppt uche
Goniometry.ppt ucheGoniometry.ppt uche
Goniometry.ppt uche
 
Pemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@donsPemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@dons
 
Rom radius os ulna
Rom radius os ulnaRom radius os ulna
Rom radius os ulna
 
Yustinar leaflet
Yustinar leafletYustinar leaflet
Yustinar leaflet
 
Blangko pemeriksaan MMT
Blangko pemeriksaan MMTBlangko pemeriksaan MMT
Blangko pemeriksaan MMT
 
Leaflet stroke akper pemkab muna.3
Leaflet stroke akper pemkab muna.3Leaflet stroke akper pemkab muna.3
Leaflet stroke akper pemkab muna.3
 
FirstAidPresentation2016
FirstAidPresentation2016FirstAidPresentation2016
FirstAidPresentation2016
 
Burns inservice
Burns inservice Burns inservice
Burns inservice
 
Leaflet rom (2)
Leaflet rom (2)Leaflet rom (2)
Leaflet rom (2)
 
Rhythmic movement training
Rhythmic movement trainingRhythmic movement training
Rhythmic movement training
 
What's new in critical care of the burn injured patient
What's new in critical care of the burn injured patientWhat's new in critical care of the burn injured patient
What's new in critical care of the burn injured patient
 

Similar to ROM

Similar to ROM (20)

Definisi rom
Definisi romDefinisi rom
Definisi rom
 
1
11
1
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 
Latihan pasif anggota gerak atas sam
Latihan pasif anggota gerak atas samLatihan pasif anggota gerak atas sam
Latihan pasif anggota gerak atas sam
 
Senam Hamil.pdf
Senam Hamil.pdfSenam Hamil.pdf
Senam Hamil.pdf
 
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
 
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
 
Leaflaet lat fisik tgn & kaki pada yg bengkak Akper pemkab muna
Leaflaet lat fisik tgn & kaki pada yg bengkak Akper pemkab munaLeaflaet lat fisik tgn & kaki pada yg bengkak Akper pemkab muna
Leaflaet lat fisik tgn & kaki pada yg bengkak Akper pemkab muna
 
Leaflet ii Akper pemkab muna
Leaflet ii Akper pemkab munaLeaflet ii Akper pemkab muna
Leaflet ii Akper pemkab muna
 
Leaflet exercise ekstremitas
Leaflet exercise ekstremitasLeaflet exercise ekstremitas
Leaflet exercise ekstremitas
 
Leaflet exercise ekstremitas AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet exercise ekstremitas AKPER PEMKAB MUNA Leaflet exercise ekstremitas AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet exercise ekstremitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Ppt relaksasi-otot-progresif (1)
Ppt relaksasi-otot-progresif (1)Ppt relaksasi-otot-progresif (1)
Ppt relaksasi-otot-progresif (1)
 
stretching exercise
stretching exercisestretching exercise
stretching exercise
 
Biomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayungBiomekanika olahraga dayung
Biomekanika olahraga dayung
 
Sap senam hamil
Sap senam hamilSap senam hamil
Sap senam hamil
 
Bahan kesegaran jasmani
Bahan kesegaran jasmaniBahan kesegaran jasmani
Bahan kesegaran jasmani
 
Sop senam hamil
Sop senam hamilSop senam hamil
Sop senam hamil
 
Latihan bebanan untuk peningkatan otot
Latihan bebanan untuk peningkatan ototLatihan bebanan untuk peningkatan otot
Latihan bebanan untuk peningkatan otot
 
R o m
R o mR o m
R o m
 

More from Cahya

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
BiooptikCahya
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panasCahya
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidurCahya
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSCahya
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasCahya
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardianCahya
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanCahya
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiCahya
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatanCahya
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
FarmakologiCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananCahya
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerCahya
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 

More from Cahya (20)

Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
Siklus tidur
Siklus tidurSiklus tidur
Siklus tidur
 
Remaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDSRemaja dan HIV AIDS
Remaja dan HIV AIDS
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Siklus sirkardian
Siklus sirkardianSiklus sirkardian
Siklus sirkardian
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Aspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatanAspek seksualitas dalam keperawatan
Aspek seksualitas dalam keperawatan
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Trend issue pengobatan
Trend issue pengobatanTrend issue pengobatan
Trend issue pengobatan
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makananNutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
Nutrisi pada gangguan sistem pencernaan makanan
 
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskulerNutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
Nutrisi pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 

Recently uploaded

1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 

Recently uploaded (12)

1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 

ROM

  • 2. Latihan  Latihan adalah Aktivitas fisik untuk meningkatkan kesehatan tubuh, dan mempertahankan kesehatan jasmani  Digunakan : 1. Sebagai terapi memperbaiki deformitas 2. Mengembalikan seluruh tubuh ke status kesehatan maksimal. 3. Jika seseorang latihan maka akan terjadi perubahan fisiologis dalam sistem tubuh
  • 3. PENGARUH LATIHAN  SISTEM KARDIOVASKULER : 1. Meningkatkan curah jantung 2. Memperbaiki kontraksi miokardial, kemudian menguatkan otot jantung 3. Menurunkan tekanan darah istirahat 4. Memperbaiki aluran balik vena
  • 4. SISTEM RESPIRATORI  Meningkatkan frek dan kedalaman pernafasan diikuti oleh laju istirahat – kembali lebih cepat  Meningkatkan ventilasi alveolar  Menurunkan kerja pernafasan  Meningkatkan pengembangan diafragma
  • 5. SISTEM METABOLIK  Meningkatkan laju metabolisme basal  Meningkatkan penggunaan glukosa dan asam laktat  Meningkatkan pemecahan trigliserida  Meningkatkan motilitas lambung  Meningkatkan produksi panas tubuh
  • 6. SISTEM MUSKULOSKELETAL  Memperbaiki tonus otot  Meningkatkan mobilitas sendi  Memperbaiki toleransi otot untuk latihan  Mungkin meningkatkan massa otot  Mengurangi kehilangan tulang
  • 7. TOLERANSI AKTIVITAS  Meningkatkan toleransi  Mengurangi kelemahan
  • 8. FAKTOR PSIKOSOSIAL  Meningkatkan toleransi terhadap stress  Perasaan menjadi lebih baik  Meningkatkan kekebalan terhadap penyakit
  • 9. MACAM-MACAM LATIHAN  Latihan isotonik dan isometrik dilakukan untuk melatih kekuatan dan ketahanan otot . 1. Latihan isotonik (dynamic exercise) : rentang gerak (ROM: Range Of Motion) secara aktif ataupun pasif. 2. Latihan isometrik (static exercise) : meningkatkan curah jantung ringan dan nadi Latihan ROM dilakukan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot.
  • 10. LATIHAN RENTANG GERAK  Klien yang mengalami keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri.  Salah satu intervensi keperawatan bagi pasien yang mengalami keterbatas gerak adalah latihan rentang gerak (ROM)
  • 11. Jenis-jenis latihan ROM  Passive ROM (PROM)  Active ROM (AROM)  Active-Assistive ROM (A-AROM), adalah jenis AROM yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan
  • 12. Latihan ROM mempunyai beberapa tujuan antara lain :  Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot  Mempertahankan fungsi kardiorespirasi  Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian  Mencegah kontraktur/kekakuan pada persendian. Kemampuan toleransi aktivitas Klien perlu diperhatikan dalam melakukan latihan ROM
  • 13. Kategori Tingkat Kemampuan Aktivitas Tingkat Aktivitas /Mobilitas Kategori Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawas orang lain Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawas orang lain, dan peralatan Tingkat 4 Sangat tergantung&tidak dapat memerlukan atau berpartisipasi dalam perawatan
  • 14. SKALA PERSENTASE KEKUATAN NORMAL KARAKTERISTIK 0 0 Paralisis sempurna 1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi / dilihat 2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan 3 50 Gerakan yg normal melawan gravitasi 4 75 Gerakan penuh yg normal melawan gravitasi & melawan tahanan minimal 5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yg normal melawan gravitasi dan tahanan penuh.
  • 15. Pengkajian intoleransi aktivitas terhadap perubahan sistem kardiovaskuler, seperti:  Nadi dan tekanan darah  Gangguan sirkulasi perifer,  Adanya trombus  Serta perubahan tanda vital setelah melakukan aktivitas atau perubahan posisi.
  • 16. Pengkajian intoleransi aktivitas yg berhubungan dengan perubahan pada sistem pernafasan, antara lain : • suara nafas • analisis gas darah • gerakan dinding thorax • adanya mukus • batuk yg produktif diikuti panas dan nyeri saat respirasi.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. WARNING .............  Latihan rentang gerak pasif harus segera dilakukan pada saat kemampuan klien menggerakan ekstremitas atau sendi menghilang  Pergerakan dilakukan dengan perlahan dan lembut dan tidak menyebabkan nyeri  Setiap gerakan diulang 5 kali setiap bagian
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45. POSISI FOWLER  Adalah posisi setengah duduk atau duduk.  Fungsinya untuk mempertahankan kenyamanan & memfasilitasi fungsi pernafasan : 1. Posisi fowler rendah: 15-45⁰ 2. Posisi fowler tinggi: 60-90⁰ 3. Posisi semi fowler: 45-60⁰
  • 47. b. Posisi Sim Adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri. Fungsinya untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). c. Posisi Trendelenburg Adalah posisi berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Fungsinya untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
  • 49. d. Posisi Dorsal Recumbent Adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi. Fungsinya untuk merawat dan memeriksa genitalia serta pada proses persalinan. e. Posisi Lithotomi Adalah posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Fungsinya untuk memasang alat KB, memeriksa genitalia
  • 51. f. Posisi Genu Pectoral Adalah posisi pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Fungsinya untuk memeriksa daearah rectum dan sigmoid g. Posisi Prone Adalah posisi telungkup dengan kepala dipalingkan pada satu sisi Fungsinya untuk kontraksi fleksi pada pinggul dan lutut, meningkatkan drainage dari mulut.
  • 52.
  • 53. h. Posisi Lateral (Posisi Miring) Adalah posisi pasien miring dengan disangga bantal Fungsinya mengurangi tekanan pada daerah sakrum.
  • 54. MEMBANTU KLIEN DUDUK DI TEMPAT TIDUR
  • 55. PROSEDUR  Berdiri di samping tempat tidur di sisi pinggul pasien menghadap kearah kaki tempat tidur. Lebarkan kaki dengan salah satu kaki di depan. Condongkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut dan pergelangan kaki.  Letakkan salah satu tangan di bawah pinggul pasien & tangan yang lainnya di bawah kedua paha dekat dengan lutut  Angkat paha pasien secara perlahan-lahan  Putar kaki pasien kearah sampai kedua kaki menyentai dari tempat tidur, sedangkan tangan yang satunya memegang bahu yang satunya  Tetap pegang pasien sampai memperoleh keseimbangan dan kenyamanan
  • 56. MEMBANTU KLIEN DUDUK DI SISI TEMPAT TIDUR
  • 57.
  • 58. TEKNIK MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANKAR
  • 59. PROSEDUR  Posisikan brankar dan pastikan dalam kondisi terkunci  Tiga orang perawat menghadap ke tempat tidur/pasien  Silangkan tangan pasien ke depan dada  Tekuk lutut, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien  Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki  Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama- sama dan pindahkan ke brankar dengan irama jalan teratur  Mengamankan posisi pasien
  • 60. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA
  • 61. PROSEDUR  Posisikan kursi roda dan pastikan dalam kondisi terkunci  Bantu klien ke posisi duduk di tepi tempat tidur.  Regangkan kedua kaki & Fleksikan panggul dan lutut, sejajarkan lutut dengan klien  Gapai melalui aksila pasien dan letakkan tangam di skapula pasien  Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan klien secara langsung ke depan kursi  Instruksikan klien untuk menggunakan penyangga tangan pada kursi untuk menyokong  Fleksikan panggul dan lutut saat menurunkan klien ke kursi  Merapikan pasien