Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Metode Maudhu'iy
1. LUTHFI ROHAMU KURNIA
0101182092
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM – SM IV-C
FDK UINSU 2019/2020
DOSEN: H. MOHD IQBAL A. MUIN, LC, MA
RESUME METODE MAUDHU’IY
DALAM PEMAHAMAN HADIST
2. METODE MAUDHU’IY
Fungsi utama hadis adalah sebagai sumber hukum
Islam setelah Al-quran, maka hadis harus dipahami
dengan baik dan benar agar maksud yang diinginkan
oleh syariat tepat sasaran.
Metode yang dipahami sesungguhnya bersifat
alternatif , artinya bahwa dalam memahami hadist
tidaklah mutlak digunakan sebagai suatu keharusan.
Salah satu metode maudhu’iy tematis korelatif
Metode maudhu’iy dapat digunakan untuk
memberikan informasi yang utuh terkait dengan tema
tertentu, seperti persoalan isbal, ghibah, persoalan
membaca basmalah dalam sholat dan sebagainya.
Serta memberikan pemahaman tepat dan
komprehensif terhadap hadis tersebut.
3. DEFENISI MAUDHU’IY
Berasal dari dua kata metode dan maudhu’iy,
metode asal kata “metodhos” yang berarti cara
atau jalan dalam bahasa Inggris yaitu “method”
dan dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan
thariqat dan manhaj. Dalam bahasa Indonesia
mengandung arti: cara yang teratur dan terfikir
baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu
pemgetahuan dan sebagainya). Cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Maka dapat diartikan dengan “suatu cara kerja
teratur dan tersistem dalam mencari makna
dengan baik dalam rangka memudahkan
pelaksanaannya. Dengan kata lain untuk
mencapai pemahaman yang benar tentang
4. Lanjutan defenisi
Al- maudhu’iy berasal dari bahasa Arab, yaitu ism maf’ul (kata
kerja) yang berarti masalah atau pokok perkataan.
Pemakaiannya dapat berarti mendahulukan, meletakkan,
menyatukan, memukul, menyusun atau mengarang,
memasukkan, membuka, dan melahirkan. Sedang huruf akhir
adalah “ya” nisbah yaitu sesuatu yang di-nisbahkan kepada
pokok permasalahan, secara etimology al-maudhu’iy adalah
suatu tema pembahasan atau pokok pembicaraan
Abu al – Husain Ahmad ibn Faris ibn Zakariya, Mu’jam
Maqayis al- Lugah berikut definisinya, ”tafsir maudhu’iy adalah
mengumpulkan atay-ayat al-quran yang mempunyai maksud
yang sama, dalam arti sama-sama membahas satu topic
masalah dan menyusunnya berdasarkan kronolis dan sebab
turunnya ayat-ayat tersebut, selanjutnya mufassir mulai
memberikan keterangan dan penjelasan serta kesimpulan.
5. Unsur Yang Harus Dipenuhi Dalam
Metode Maudhu’iy
Menentukan topik atau judul yang akan dikaji
Mengumpulkan hadis-hadis yang terkait dengan
topik yang telah ditentukan
Melakukan pensyarahan atau pengkajian sesuai
dengan tema
Memilih salah satu atau seluruh aspek ontologis,
epistemologis dan aksiologis yang terkait dengan
tema
6. Langkah kerja pemahaman hadis
Maudhu’iy (Yusuf al- Qardhawiy)
Memahammi sesuatu dengan ptunjuk al-quran
Mengumpulkan hadist yang satu tema
Menggunakan cara jam’u ddan al-arjih diantara hadis
mukhtalif
Memahami hadis sesuai latarbelakangnya
Menjelaskan antara sarana yang berubah dan tujuan
yang tetap
Membedakan antara yang hakikat dan majaz dalam
pemahaman
Membedakan antaraa yang ghaib dan yang nyata
Memastikan makna istilah kata dalam hadis
7. Metode Maudhu’iy menurut Arifuddin
Ahmad
Menentukan tema atau masala yang dibahas
Mengumpulkan data hadist terkait dalam satu tema baik secara
lafaz, maupun makna melalui kegiatan takhrij al-hadis
Melakukan kategori berdasaran kandungan hadis dengan
memperhatikan wurudnya dan perbedaan periwayatan hadis
Melakukan kegiatan iktibar dengan melengkapi seluruh sanad
Melakukan penelitian kualitas sanad
Melakukan penelitian matan
Mempelajari term-term yang mengandung arti serupa
Membandingkan berbagai syrah hadis
Melengkapi pembahasan dengan hadis dan ayat pendukung
Menyusunnya menurut kerangka besar konsep
8. Contoh penerapan metode
maudhu’iy dalam penggunaan
Basmalah
Setelah hadis dikumpulkan langkah selanjutnya
kategorisasi berdasarkan matan
Bila diperhatikan hadis yang menjelaskan tentang
basmalah maka dikelompokkan menjadi jahr dan
sir
Imam Malik berpendapat bahwa basmalah
bukanlah bagian dari al-Fatihah, dan karna itu
basmalah tidak dibaca ketika membaca al-
Fatihah dalam sholat. Alasannya karna al-Quran
bersifat muttawir dalam arti periwayatnya
disampaikan oleh orang banyak yang jumlahnya
meyakinkan. Bagi penganut mahzab Malik tidak
ada satupun riwayat yang bernilai shahih yang
dapat dijadikan dalil bahwa basmalah pada al-
9. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Maudhu’iy
Dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan
komprehensif
Kajian ini mampu untuk memenuhi tunututan dan keperluan
zaman, mencari penyelesaian dan pandangan islam dalam
semua lapangan keilmuan dan kehidupan
Berperan secara berkesan dalam menyelesaikan hadis
kontradiksi dalam konteks kontemporer
Tugas dakwah Islamiyah tidak dapat dipinggirkan walaupun
dalam membicarakan sola keilmuwan dan ketamadunan. Dalam
hal inimaudhu’iy memberi bekal dan aset yang tinggi nilainya
bagi usaha dakwah kontemporer
Kekurangannya hanya membatasi pembahasan hadist dengan
adanya penetapan judul di dalam pemahaman hadis, dengan
adanya penetapan judul maka dengan sendirinya membuat sutu
permasalahan menjadi terbatas( sesuai dengan topiknya)