Metode maudhu'iy adalah metode tematik korelatif dalam memahami hadis. Metode ini mengumpulkan hadis-hadis berdasarkan tema tertentu, kemudian mengkategorikan dan membandingkan hadis-hadis tersebut untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif. Metode ini memiliki kelebihan memberikan pemahaman yang lengkap, namun juga memiliki kekurangan membatasi ruang lingkup pembahasan hadis.
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Alliyah Fatma. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
1. METODE MAUDHU’IY DALAM
PEMAHAMAN HADIS
Presented By Allyah Fatma (0101182096)
Communication and Islamic Broadcasting-C/IV
Program Study Hadist Tematik
DOSEN: H. MOHD IQBAL A. MUIN, LC, MA
2. A. Pendahuluan
Salah satu metode dalam memahami hadis adalah
metode maudhu’iy/ tematis korelatif. Pada dasarnya
metode ini dapat digunakan dalam penyelesaian ikhtilaf
al-hadis. Dikatakan demikian karena adakalanya hadis-
hadis yang tampak bertentangan tersebut hanyalah
sebahagian dari hadis-hadis Rasulullah yang
menyangkut masalah tertentu, yang kandungan
maknanya terkait erat dengan hadis-hadis lain. Jika
dipahami secara utuh, yaitu dengan memperhatikan
hadis lain yang mempunyai tema yang sama, maka
akan ditemukan pemahaman yang tepat terhadap hadis
yang tampak bertentangan tersebut.
3. B. Pembahasan
Defenisi
• Metode maudhu’iy berasal dari dua kosa kata yaitu metode
dan maudhu’iy . Metode berasal dari bahasa Yunani
“methodos” yang berarti “cara atau jalan”. Dalam bahasa
Inggris kata ini diartikan dengan “method” dan dalam bahasa
Arab diterjemahkan dengan thariqat dan manhaj. Dalam
bahasa Indonesia kata metode mengandung arti: “cara yang
teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam
ilmu pengetahuan dan sebagainya). Cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa metode adalah jalan atau cara melakukan
atau membuat sesuatu dengan sistem dan melalui prosedur
untuk memperoleh atau mencapai tujuan yang dimaksud.
4. Langkah Kerja Pemahaman Hadist
Maudhu’iy
Arifuddin Ahmad dalam bukunya Metode Tematik dalam
Pengkajian Hadist, memberikan cara kerja dari metode
maudhu’iy, yaitu:
• 1. Menentukan tema atau masalah yang akan dibahas.
• 2. Menghimpun atau mengumpulkan data hadist-hadist
yang terkait dalam satu tema, baik secara lafaz maupun
secara makna melalui kegiatan takhrij al-hadis
• 3.Melakukankategorisasi berdasarkan kandungan hadist
dengan memperhatikan kemungkinan perbedaan
peristiwa wurudnya hadis (tanawwu’) dan perbedaan
periwayatan hadist.
• 4.Melakukan kegiatan i’tibar dengan melengkapi seluruh
sanad.
• 5.Melakukan penelitian sanad yang meliputi penelitian
5. • 7. Mempelajari term-term yang mengandung arti serupa.
• 8. Membandingkan berbagai syarah hadist.
• 9. Melengkapi pembahasan dengan hadist-hadist atau
ayat-ayat pendukung
• 10.Menyusun hasil penelitian menurut kerangka besar
konsep.
Langkah nomor 4, 5 dan 6 dilakukan jika dibutuhkan
karena hal itu mengetahui kualitas hadis yang menjadi
objek penelitian. Agaknya, langkah kerja yang
diungkapan Arifuddin ini dapat dijadikan sebagai standar
untuk melakukan pemahaman hadis secara tematis.
6. Contoh Penerapan Metode Maudhu’iy
Berikut contoh penerapan hadis maudhu’iy berdasarkan langkah
kerja di atas. Tema yang dibahas adalah persoalan basmalah.
Untuk mengumpulkan hadis-hadis tersebut, penulis menggunakan
Mausuah hadis dengan memakai kata ُحِتَتْفَي maka di temukan
hadis-hadis sebagai berikut, di antaranya :
• Al-Bukhari: 701
اَنَثَّدَحُصْفَحُنْبَُرَُعَُلاَقاَنَثَّدَحُةَبْعشُْنَعَُةَداَتَقُْنَعُسَنَأُنْبُكالَمَُّنَأَُّبَّنالَُّّل َصَُّاّللَُعُهْيَل
ََُّّل َسَوَُبَأَوُكرْكَبَُرَُعَوَُضَرَُّاّللاَم ْْنَعاون ََكُتَتْفَيَُونُحَُة ََل َّالصُبُدْمَُحْلاَُّّللُبَرَُيمَلاَعْلا
• Ibn Majah: 804
•اَنَثَّدَحوبَأُرْكَبُنْبُبَأَُةَبْي َشاَنَثَّدَحُيدزَيُْبُنَُونَارهُْنَعُك ْي َسحُّلَعمْلاُْنَعُْيَدبُلُنْبَُةَ ََْسيَمُْنَعُبَأُاءَزْوَجْلا
ُْنَعَُة َشائَعُْتَلاَقَُن ََكُولسَرَُّاّللَُّّل َصَُّاّللُْيَلَعُهََُّّل َسَوُحتَتْفَيَُةَاءَرقْلاُبُْمَُحْلاُدَُّّللُبَرَُيمَلاَعْلا
7. Setelah hadis-hadis tersebut dikumpulkan, maka
langkah selanjutnya
adalah kategorisasi/ klasifikasi terhadap hadis-hadis
tersebut berdasarkan
matannya.
8. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Maudhu’iy
Di antara kelebihan dari metode ini adalah :
1. Dapat memberikan pemahaman yang lebih lengkap dan
komprehensif terkait dengan persoalan dengan tema
tertentu.
2. Kajian ini mampu untuk memenuhi tuntutan dan keperluan
zaman yang semakin mendesak akhir-akhir ini untuk
mencari penyelesaian dan pandangan Islam dalam semua
lapangan keilmuan dan kehidupan.
3. Pengajian hadist maudhu’iy berperanan secara berkesan
dalam menyelesaikan hadist-hadist kontradiksi dalam
konteks kontemporer Ulama hadis kontemporer seharus
dilengkap dengan kemahiran menggunakan pendekatan
hadis maudhu’iy agar lebih bersedia memberikan
interpretasi, penjelasan dan konklusi menyelesaikan
percanggahan ini.
4. Tugas dakwah islamiyyah tidak dapat dipinggirkan
walaupun dalam membicarakan soal keilmuan dan
ketamadunan
9. Adapun kekurangan metode maudhu’î adalah
membatasi pembahasan hadist,
dengan adanya penetapan judul di dalam pemahaman
hadist, maka dengan
sendirinya berarti membuat suatu permasalahan menjadi
terbatas (sesuai dengan
topiknya).
10. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, dapat
ditarik beberapa kesimpulan terkait dengan makalah ini
sebagai berikut:
• Metode maudhu’iy adalah pensyarahan atau pengkajian
hadis berdasarkan tema yang dipermasalahkan, baik
menyangkut aspek ontolgisnya maupun aspek
epistemologis dan aksiologisnya saja atau salah satu
sub dari salah satu aspeknya.
• Aplikasi hadis maudhu’iy bisa dilakukan dengan
memperhatikan beberapa langkah, seperti yang
dikemukakan di atas.
• Metode ini memiliki sisi kelebihan dan kekurangan,
tergantung pada sudut pandang mana yang digunakan