SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PRESENTED BY:
EFRILIA DEWI (0101182089).
SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
DOSEN: H. MOHD IQBAL A. MUIN, LC, MA
METODE MAUDHU’IY DALAM PEMAHAMAN HADIS
I. Pendahuluan
Salah satu fungsi utama hadis adalah sebagai sumber hukum Islam
kedua setelah al-Qur’an. Hadis harus dipahami dengan baik dan benar agar
maksud yang diinginkan oleh syariat tepat sasaran. Dalam memahami hadis
diperlukan metode-metode tertentu sehingga dapat melahirkan pemahaman
yang tepat.
Salah satu metode dalam memahami hadis adalah metode maudu’iy
tematis koleratif, karena hadis- hadis yang nampak bertentangan tersebut
hanyalah sebagian dari hadis-hadis rasulullah yang menyangkut masalah
tertentu yang kandungan maknanya terkait erat dengan hadis-hadis lain.
APA ITU METODE MAUDU’IY???
Metode maudhu’iy berasal dari dua kosa kata yaitu metode dan
maudhu’iy. Metode berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti
“cara atau jalan”. Dalam bahasa Inggris kata ini diartikan dengan
“method” dan dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan thariqat dan
manhaj. Dalam bahasa Indonesia kata metode mengandung arti: “cara
yang teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu
pengetahuan dan sebagainya). Cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah jalan atau cara
melakukan atau membuat sesuatu dengan sistem dan melalui prosedur
untuk memperoleh atau mencapai tujuan yang dimaksud.
Sedangkan al-maudhû`iy (‫)الموضوعى‬ berasal dari bahasa Arab,
yaitu ism maf`ûl (kata kerja) ‫وضع‬ yang berarti masalah atau
pokok perkataan. Dalam pemakaiannya dapat berarti
mendahulukan, meletakan, menyatukan, memukul, menyusun
atau mengarang, memasukan, membuka, dan melahirkan.
Sedangkan huruf ‫الياء‬ diakhirnya adalah ya nisbah yaitu sesuatu
yang di-nisbah-kan (dibangsakan) kepada pokok permasalahan.
Dengan demikian, secara etimologi al-maudhû`iy adalah suatu
tema pembahasan atau pokok pembicaraan.
Menurut Al-Farmawi metode tafsir ialah metode yang membahas ayat-ayat al -
Qur’an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan
dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkait
dengannya.
M. Quraish Shihab, mengatakan bahwa metode maudu’iy mempunyai 2
pengertian. Pertama, penafsiran menyangkut satu surat dalam al-Qur’an dengan
menjelaskan tujuan-tujuannya secara umum dan merupakan tema ragam dalam surat
tersebut antara dengan yang lainnya dan juga dengan tema tesebut. Kedua, penafsiran
yang bermula dari menghimpun ayat-ayat al-Qur’an yang dibahas satu masalah tertentu
dari berbagai ayat atau surat al-Qur’an dan sedapat mungkin diurut sesuai dengan urutan
turunnya, kemudian menjelaskan pengertian menyeluruh ayat-ayat tersebut, guna
menarik petunjuk al-Qur’an secara utuh tentang masalah yang dibahas itu.
Arifuddin Ahmad mengatakan bahwa metode maudhu’iy adalah pensyarahan
atau pengkajian hadis berdasarkan tema yang dipermasalahkan, baik menyangkut aspek
ontologisnya maupun aspek epistemologis dan aksiologisnya saja atau salah satu sub dari
salah satu aspeknya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman hadis dengan metode maudhu’ iy
berarti suatu pemahaman terhadap hadis-hadis yang memiliki satu tema atau topik
pembahasan dengan mengkaji yang berkaitan dengan baik dan teratur sesuai urutan
dalam rangka memudahkan untuk mencapai pemahaman yang benar tentang apa yang
dimaksudkan oleh hadis Rasûlullaâh shallallâhu `alaihi wasallam.
Apa Saja Langkah Kerja Pemahaman Hadis Maudhu’iy ??
Dalam penerapan metode ini, ada beberapa langkah yang harus ditempuh
oleh mufassir. Seperti yang dikemukakan oleh al-Farmawi sebagai berikut:
1. Menetapkan masalah yang akan dibahas (topik)
2. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan suatu masalah tertentu.
3. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan
tentang ashab an-nuzul.
4. Memahami korelasi ayat-ayat tesebut dalam suratnya masing-masing.
5. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna.
6. Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dengan pokok
bahasan.
7. Mempelajari ayat-ayat yang ditafsirkan secara keseluruhan dengan jalan
menghimpun ayat-ayat tersebut yang mempunyai pengertian yang sama, atau
mengkompromikan antara yang umum dan yang khusus atau yang pada
lahirnya bertentangan sehingga semuanya bertemu dalam satu muara tanpa
perbedaan ataupun pemaksaan dalam penafsiran.
Langkah-langkah maudu’iy diatas memang bukan dipelopori oleh al-
farmawi yang merupakan seorng guru besar di fakultas Ushuluddin al Azhar
dan secara praktek telah dilakukannya.
Menurut Yusuf al-Qardhawiy ada beberapa langkah untuk mengambil
pemahaman hadis-hadis Rasulullah Saw yang baik dan yang benar yaitu:
1. Memahami Sesuai dengan petunjuk Al-qur’an.
2. Mengumpulkan hadis-hadis yang satu tema.
3. Menggunakan cara jam`u dan al-arjîh diantara hadis-hadis mukhtalîf.
4. Memahami hadis sesuai dengan latar belakang hadis tersebut, Situasi dan
kondisinya, serta tujuan hadis tersebut disampaikan oleh Rasûlullâh
shallallâhu `alaihi wasallam.
5. Menjelaskan antara sarana yang berubah dan tujuan yang tetap.
6. Membedakan antara yang hakikat dan majaz dalam pemahaman hadis-hadis
Rasûlullâh shallallâhu `alaihi wasallam.
7. Membedakan antara yang ghaib dan yang nyata.
8. Memastikan makna istilah kata dalam hadis.
Langkah-langkah di atas tidak secara tegas dinyatakan oleh Yusuf al-
Qardhawiy sebagai pemahaman hadis dengan metode maudhu`iy tetapi
secara praktek dia telah melaksanakannya.
Menurut M. Quraish Shihab ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan
didalam menerapkam metode maudhu’iy :
1. Penetapan masalah
2. Menyusun ayat sesuai dengan masa turun
Langkah-langkah diatas dikenal diindonesia dengan metode tafsir
tematik, yang kemudian dikembangkan oleh Quraish Shihab, salah
seorang pakar tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur’an kebanggaan masyarakat
indonesia.
CONTOH PENERAPAN METODE MAUDHU’IY
Berikut contoh penerapan hadis maudhu’iy berdasarkan langkah
kerja di atas. Tema yang dibahas adalah persoalan basmalah. Untuk
mengumpulkan hadis-hadis tersebut, penulis menggunakan Mausuah
hadis dengan memakai kata ُ‫ح‬ِ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬maka di temukan hadis-hadis sebagai
berikut, di antaranya:
Al-Bukhari: 701
َ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ت‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ع‬ُ‫ش‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫ص‬ْ‫ف‬َ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬
َ‫ر‬ ِ َّ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬
Ibn Majah: 804
َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫َار‬‫ه‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ز‬َ‫ي‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ َ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ب‬ ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫د‬ُ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ٍ‫ْن‬‫ي‬َ‫س‬ُ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ة‬َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ‫اء‬َ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬
ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ح‬ِ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ َّ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬ َ‫ة‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬
Setelah hadis-hadis tersebut dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah kategorisasi/
klasifikasi terhadap hadis-hadis tersebut berdasarkan matannya. Setelah itu di teliti
kualitas hadis yang mewakili setiap kualifikasi, setelah kajian sanad dan matannya selesai
. Maka dilanjutkan dengan pemahaman terhadap hadis tersebut.
Adapun pendapat para imam para imam mazhab tentang bacaan basmalah,
adalah:
1. menurut Madzhab Maliki Basmalah bukan merupakan satu ayat dari surat
al-Fatihah bahkan bukan merupakan satu ayat dari al-Quran. Hal ini
berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan ‘Aisyah Ra. (Diriwayatkan
oleh Dar al-Quthni dalam kitab Tafsir Ayatul Ahkam, juz I, hal. 35).
2. Imam Malik berpendapat bahwa Basmalah bukan bagian dari al-Fatihah,
dan karena itu Basmalah tidak dibaca ketika membaca al-Fatihah dalam
shalat. Beliau beralasan antara lain karena al-Quran bersifat mutawwatir,
dalam arti periwayatannya disampaikan oleh orang banyak yang
jumlahnya meyakinkan. Sedang riwayat tentang Basmalah dalam al-
Fatihah tidak demikian. Buktinya adalah kenyataan tentang terjadinya
perbedaan pendapat. Disamping itu menurut penganut madzhab Malik,
tidak ada satu riwayatpun yang bernilai shahih yang dapat dijadikan dalil
bahwa Basmalah pada al-Fatihah adalah bagian dari al-Qur`an. Bahkan
justru sebaliknya, sekian banyak riwayat yang membuktikan bahwa
Basmalah bukan bagian darinya.
3. Mazhab Hanafiah berpendapat bahwa disunatkan membaca basmalah secara sir bagi orang yang
shalat berjamaah atau sendiri. Mazhab ini berpedapat bahwa basmalah bukanlah bagian dari ayat
al-Fatihah. Imam Abu Hanifah membaca basmalah dalam shalat jahr adalah secara sir atau
mengambil jalan tengah setelah menggabungkan dan mengkompromikan dalil-dalil diatas.
Menurut beliau, Basmalah dibaca dalam shalat ketika membaca surah al-Fatihah, tetapi tidak
dengan suara keras.
4. Mazhab Syafi’iyah berpendapat hukum membaca Basmalah dalam al-Fatihah ketika shalat adalah
wajib, karena bacaan Basmalah itu salah satu ayat dari al-Fatihah yang menjadi rukun shalat itu
sendiri.
5. Imam Syafi`i yang menilai Basmalah sebagai awal surah al-Fatihah, dan karena shalat tidak sah
tanpa membaca al-Fatihah, maka Basmalah harus dibaca ketika membaca surah al-Fatihah.
Alasannya cukup banyak.
6. Menurut Mazhab Hanbali, basmalah termasuk salah satu ayat dari ayat al-Fatihah maka wajib
membacanya didalam shalat. Akan tetapi membacanya secara sir tidak jahr.
Jadi dapat diuraikan tidak kurang dari lima belas dalil. Antara lain riwayat Abu Hurairah
yang menyatakan bahwa Nabi saw, bersabda, “Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat, awalannya adalah
Bismilllahirrahmanirrahim” (HR. ath-Thabrani dan Ibn Mardawih). Demikian juga informasi istri
Nabi saw. Ummu Salamah yang menyatakan bahwa Rasul saw. Membaca al-Fatihah termasuk
Basmalah (HR. Abu Daud Ahmad Ibn Hanbal dan al-Baihaqi). Melihat perbedaan yang telah
dipaparkan di atas, masing-masing dari kelompok memiliki pendapat yang berbeda-beda dan
memiliki pijakan masing-masing terhadap sesuatu yang diyakininya benar.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE MAUDHU’IY
KELEBIHAN :
1. Menafsirkan ayat dengan ayat atau dengan hadis nabi adalah suatu cara
terbaik di dalam menafsirkan al-Qur’an.
2. Kesimpulan yang dihasilkan metode maudhu’iy mudah dipahami
3. Metode ini memungkinkan seseorang untuk menolak anggapan adanya ayat-
ayat yang bertentangan dalam al-Qur’an, sekaligus membuktikan bahwa al-
Qur’an sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat
KEKURANGAN :
1. Memenggal ayat al-Qur’an, yang dimaksud menggambil kasus yang terdapat
dalam satu ayat atau lebih yang mengandung banyak permasalahan yang
berbeda, misalnya dalam ayat yang terdapat petunjuk tentang sholat dan
zakat, biasanya kedua ibadah itu diungkapkan dalam satu ayat, apabila ingin
membahas tentang zakat misalnya, maka mau tak mau masalah shalat harus
ditinggalkan, dan fokus pada pembahasan zakat supaya tidak mengganggu
saat menganalisanya. Cara seperti ini dipandanng kurang sopan terhadap ayat
al-Qur’an terutama oleh kalangan ulama shalaf, sebab letak urut ayat dalam
al-qur’an merupakan maslah taufiqy. Namun selama tidak merusak
pemahaman, sebenarnya cara seperi itu tidak dianggap suatu yang negatif.

More Related Content

What's hot

Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir
4n9ry_61rd5
 
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabatTafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Jumal Ahmad
 
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinTafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Jumal Ahmad
 
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulamaIhya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Srijb Mms
 

What's hot (20)

Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir
 
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Mila Sri Rizki. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/...
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Mila Sri Rizki. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/...TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Mila Sri Rizki. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/...
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Mila Sri Rizki. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/...
 
Luqman - Al-musytarak Al-lafdzi Mendekonstruksi Argumen Tafsir Tekstual
Luqman - Al-musytarak Al-lafdzi Mendekonstruksi Argumen Tafsir TekstualLuqman - Al-musytarak Al-lafdzi Mendekonstruksi Argumen Tafsir Tekstual
Luqman - Al-musytarak Al-lafdzi Mendekonstruksi Argumen Tafsir Tekstual
 
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabatTafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
 
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YITAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
TAFSIR BI AL-MA'TSUR DAN TAFSIR BI AL-RA'YI
 
Mpth
MpthMpth
Mpth
 
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)
Bab 13 sumber hukum yang disepakati ulama (alquran, sunnah, ijma' dan qiyas)
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
 
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
 
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir Terkenal
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir TerkenalPara Mufassirun dan Kitab Tafsir Terkenal
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir Terkenal
 
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
 
Usul tafsir
Usul tafsirUsul tafsir
Usul tafsir
 
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinTafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
 
Metodologi Tafsir Imam Ar Razi
Metodologi Tafsir Imam Ar RaziMetodologi Tafsir Imam Ar Razi
Metodologi Tafsir Imam Ar Razi
 
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulamaIhya ulumuddin dalam pandangan para ulama
Ihya ulumuddin dalam pandangan para ulama
 
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar Razi
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar RaziTafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar Razi
Tafsir al kabir @ mafatih al ghaib oleh Imam Fakhruddin ar Razi
 
Bab dua
Bab duaBab dua
Bab dua
 
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannyaKajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
Kajian Seputar Istilah Hadis dan yang Berkaitan dengannya
 

Similar to TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Efrilia Dewi. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020

Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Haristian Sahroni Putra
 

Similar to TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Efrilia Dewi. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020 (20)

TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Luthfi Rohamu Kurnia. SM IV KPI-C FDK UINSU...
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Luthfi Rohamu Kurnia. SM IV KPI-C FDK UINSU...TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Luthfi Rohamu Kurnia. SM IV KPI-C FDK UINSU...
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Luthfi Rohamu Kurnia. SM IV KPI-C FDK UINSU...
 
tugas-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Icha Fahira Azzani. SM IV KPI-C FDK UINSU 2...
tugas-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Icha Fahira Azzani. SM IV KPI-C FDK UINSU 2...tugas-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Icha Fahira Azzani. SM IV KPI-C FDK UINSU 2...
tugas-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Icha Fahira Azzani. SM IV KPI-C FDK UINSU 2...
 
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Cut Mutia Sari. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/...
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Cut Mutia Sari. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/...TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Cut Mutia Sari. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/...
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Cut Mutia Sari. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/...
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Anisa Fahira. SM IV MD=B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Anisa Fahira. SM IV MD=B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Anisa Fahira. SM IV MD=B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Anisa Fahira. SM IV MD=B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIKHanifah Khairunnisa Lubis. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIKHanifah Khairunnisa Lubis. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIKHanifah Khairunnisa Lubis. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIKHanifah Khairunnisa Lubis. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
 
TUGAS HADIS TEMATIK DEVIAN KRISWANTI. SM V-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK DEVIAN KRISWANTI. SM V-E FDK UINSU 2019TUGAS HADIS TEMATIK DEVIAN KRISWANTI. SM V-E FDK UINSU 2019
TUGAS HADIS TEMATIK DEVIAN KRISWANTI. SM V-E FDK UINSU 2019
 
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Annisa Nabilah br Ginting. SM IV KPI-C FDK ...
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Annisa Nabilah br Ginting. SM IV KPI-C FDK ...TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Annisa Nabilah br Ginting. SM IV KPI-C FDK ...
TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Annisa Nabilah br Ginting. SM IV KPI-C FDK ...
 
PP Skripsi Albaqir.pptx
PP Skripsi Albaqir.pptxPP Skripsi Albaqir.pptx
PP Skripsi Albaqir.pptx
 
Metodologi penafsiran al qur'an
Metodologi penafsiran al qur'anMetodologi penafsiran al qur'an
Metodologi penafsiran al qur'an
 
Metodologi penafsiran al qur'an
Metodologi penafsiran al qur'anMetodologi penafsiran al qur'an
Metodologi penafsiran al qur'an
 
Tugas-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Dahliana Manurung. SM IV KPI-C FDK UINSU 20...
Tugas-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Dahliana Manurung. SM IV KPI-C FDK UINSU 20...Tugas-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Dahliana Manurung. SM IV KPI-C FDK UINSU 20...
Tugas-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Dahliana Manurung. SM IV KPI-C FDK UINSU 20...
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Febri Zayanti Saragih. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/...
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Febri Zayanti Saragih. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/...TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Febri Zayanti Saragih. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/...
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Febri Zayanti Saragih. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/...
 
metode_penafsiran_AL_QURAN.pptx
metode_penafsiran_AL_QURAN.pptxmetode_penafsiran_AL_QURAN.pptx
metode_penafsiran_AL_QURAN.pptx
 
metode_penafsiran_AL_QURAN.pptx
metode_penafsiran_AL_QURAN.pptxmetode_penafsiran_AL_QURAN.pptx
metode_penafsiran_AL_QURAN.pptx
 
13. MEMAHAMI METODE MEMPELAJARI SUMBER AJARAN ISLAM.pptx
13. MEMAHAMI METODE MEMPELAJARI SUMBER AJARAN ISLAM.pptx13. MEMAHAMI METODE MEMPELAJARI SUMBER AJARAN ISLAM.pptx
13. MEMAHAMI METODE MEMPELAJARI SUMBER AJARAN ISLAM.pptx
 
Metode Memahami Hadits
Metode Memahami Hadits Metode Memahami Hadits
Metode Memahami Hadits
 
KEL.2 TAFSIR TAHLILI.pptx
KEL.2 TAFSIR TAHLILI.pptxKEL.2 TAFSIR TAHLILI.pptx
KEL.2 TAFSIR TAHLILI.pptx
 
MAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLIMAKALAH TAFSIR TAHLI
MAKALAH TAFSIR TAHLI
 
tugas-1 hadis tematik oleh Mega Nauli Antika. SM IV KPI-D FDK UINSU 2019/2020
tugas-1 hadis tematik oleh Mega Nauli Antika. SM IV KPI-D FDK UINSU 2019/2020tugas-1 hadis tematik oleh Mega Nauli Antika. SM IV KPI-D FDK UINSU 2019/2020
tugas-1 hadis tematik oleh Mega Nauli Antika. SM IV KPI-D FDK UINSU 2019/2020
 

More from ISLAMIC UNIVERSITY OF GOVERMENT NORTH SUMATERA

More from ISLAMIC UNIVERSITY OF GOVERMENT NORTH SUMATERA (20)

TUGAS AL HADIS OLEH NURUL AIN. SM I KPI-A
TUGAS AL HADIS OLEH NURUL AIN. SM I KPI-ATUGAS AL HADIS OLEH NURUL AIN. SM I KPI-A
TUGAS AL HADIS OLEH NURUL AIN. SM I KPI-A
 
TUGAS PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH M. IKHSAN RAMADHAN. SM VII MD-B...
TUGAS PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH M. IKHSAN RAMADHAN. SM VII MD-B...TUGAS PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH M. IKHSAN RAMADHAN. SM VII MD-B...
TUGAS PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH M. IKHSAN RAMADHAN. SM VII MD-B...
 
TUGAS AL HADIS. OLEH IRMA YANTI LUBIS SM I KPI-A FDK UINSU TAHUN AJARAN 2021/...
TUGAS AL HADIS. OLEH IRMA YANTI LUBIS SM I KPI-A FDK UINSU TAHUN AJARAN 2021/...TUGAS AL HADIS. OLEH IRMA YANTI LUBIS SM I KPI-A FDK UINSU TAHUN AJARAN 2021/...
TUGAS AL HADIS. OLEH IRMA YANTI LUBIS SM I KPI-A FDK UINSU TAHUN AJARAN 2021/...
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Putri Dewi Utami. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Putri Dewi Utami. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Putri Dewi Utami. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Putri Dewi Utami. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Hilwa Tusifa. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Hilwa Tusifa. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Hilwa Tusifa. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Hilwa Tusifa. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Ayu Zakia Asri. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Ayu Zakia Asri. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Ayu Zakia Asri. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Ayu Zakia Asri. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Husna Hasibuan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Husna Hasibuan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Husna Hasibuan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Husna Hasibuan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH QORRY NUR AYUNDA. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH QORRY NUR AYUNDA. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH QORRY NUR AYUNDA. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH QORRY NUR AYUNDA. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Dewi Sukma Wati. SM IV MD-B FDK UINSU 209/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Dewi Sukma Wati. SM IV MD-B FDK UINSU 209/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Dewi Sukma Wati. SM IV MD-B FDK UINSU 209/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Dewi Sukma Wati. SM IV MD-B FDK UINSU 209/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Sofian Hadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Sofian Hadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Sofian Hadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Sofian Hadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Didi Supriyadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Didi Supriyadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Didi Supriyadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Didi Supriyadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Robi Winata. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Robi Winata. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Robi Winata. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Robi Winata. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TIGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Yuli Kartika. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TIGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Yuli Kartika. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TIGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Yuli Kartika. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TIGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Yuli Kartika. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Wirda Thul Zannah. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Wirda Thul Zannah. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Wirda Thul Zannah. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Wirda Thul Zannah. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK MANAJEMEN OLEH Nursadah. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK MANAJEMEN OLEH Nursadah. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK MANAJEMEN OLEH Nursadah. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK MANAJEMEN OLEH Nursadah. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 

TUGAS-2 HADIS TEMATIK DAKWAH OLEH Efrilia Dewi. SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020

  • 1. PRESENTED BY: EFRILIA DEWI (0101182089). SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020 DOSEN: H. MOHD IQBAL A. MUIN, LC, MA
  • 2. METODE MAUDHU’IY DALAM PEMAHAMAN HADIS I. Pendahuluan Salah satu fungsi utama hadis adalah sebagai sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an. Hadis harus dipahami dengan baik dan benar agar maksud yang diinginkan oleh syariat tepat sasaran. Dalam memahami hadis diperlukan metode-metode tertentu sehingga dapat melahirkan pemahaman yang tepat. Salah satu metode dalam memahami hadis adalah metode maudu’iy tematis koleratif, karena hadis- hadis yang nampak bertentangan tersebut hanyalah sebagian dari hadis-hadis rasulullah yang menyangkut masalah tertentu yang kandungan maknanya terkait erat dengan hadis-hadis lain.
  • 3. APA ITU METODE MAUDU’IY??? Metode maudhu’iy berasal dari dua kosa kata yaitu metode dan maudhu’iy. Metode berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti “cara atau jalan”. Dalam bahasa Inggris kata ini diartikan dengan “method” dan dalam bahasa Arab diterjemahkan dengan thariqat dan manhaj. Dalam bahasa Indonesia kata metode mengandung arti: “cara yang teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya). Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah jalan atau cara melakukan atau membuat sesuatu dengan sistem dan melalui prosedur untuk memperoleh atau mencapai tujuan yang dimaksud.
  • 4. Sedangkan al-maudhû`iy (‫)الموضوعى‬ berasal dari bahasa Arab, yaitu ism maf`ûl (kata kerja) ‫وضع‬ yang berarti masalah atau pokok perkataan. Dalam pemakaiannya dapat berarti mendahulukan, meletakan, menyatukan, memukul, menyusun atau mengarang, memasukan, membuka, dan melahirkan. Sedangkan huruf ‫الياء‬ diakhirnya adalah ya nisbah yaitu sesuatu yang di-nisbah-kan (dibangsakan) kepada pokok permasalahan. Dengan demikian, secara etimologi al-maudhû`iy adalah suatu tema pembahasan atau pokok pembicaraan.
  • 5. Menurut Al-Farmawi metode tafsir ialah metode yang membahas ayat-ayat al - Qur’an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkait dengannya. M. Quraish Shihab, mengatakan bahwa metode maudu’iy mempunyai 2 pengertian. Pertama, penafsiran menyangkut satu surat dalam al-Qur’an dengan menjelaskan tujuan-tujuannya secara umum dan merupakan tema ragam dalam surat tersebut antara dengan yang lainnya dan juga dengan tema tesebut. Kedua, penafsiran yang bermula dari menghimpun ayat-ayat al-Qur’an yang dibahas satu masalah tertentu dari berbagai ayat atau surat al-Qur’an dan sedapat mungkin diurut sesuai dengan urutan turunnya, kemudian menjelaskan pengertian menyeluruh ayat-ayat tersebut, guna menarik petunjuk al-Qur’an secara utuh tentang masalah yang dibahas itu. Arifuddin Ahmad mengatakan bahwa metode maudhu’iy adalah pensyarahan atau pengkajian hadis berdasarkan tema yang dipermasalahkan, baik menyangkut aspek ontologisnya maupun aspek epistemologis dan aksiologisnya saja atau salah satu sub dari salah satu aspeknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman hadis dengan metode maudhu’ iy berarti suatu pemahaman terhadap hadis-hadis yang memiliki satu tema atau topik pembahasan dengan mengkaji yang berkaitan dengan baik dan teratur sesuai urutan dalam rangka memudahkan untuk mencapai pemahaman yang benar tentang apa yang dimaksudkan oleh hadis Rasûlullaâh shallallâhu `alaihi wasallam.
  • 6. Apa Saja Langkah Kerja Pemahaman Hadis Maudhu’iy ?? Dalam penerapan metode ini, ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh mufassir. Seperti yang dikemukakan oleh al-Farmawi sebagai berikut: 1. Menetapkan masalah yang akan dibahas (topik) 2. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan suatu masalah tertentu. 3. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan tentang ashab an-nuzul. 4. Memahami korelasi ayat-ayat tesebut dalam suratnya masing-masing. 5. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna. 6. Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dengan pokok bahasan. 7. Mempelajari ayat-ayat yang ditafsirkan secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayat tersebut yang mempunyai pengertian yang sama, atau mengkompromikan antara yang umum dan yang khusus atau yang pada lahirnya bertentangan sehingga semuanya bertemu dalam satu muara tanpa perbedaan ataupun pemaksaan dalam penafsiran. Langkah-langkah maudu’iy diatas memang bukan dipelopori oleh al- farmawi yang merupakan seorng guru besar di fakultas Ushuluddin al Azhar dan secara praktek telah dilakukannya.
  • 7. Menurut Yusuf al-Qardhawiy ada beberapa langkah untuk mengambil pemahaman hadis-hadis Rasulullah Saw yang baik dan yang benar yaitu: 1. Memahami Sesuai dengan petunjuk Al-qur’an. 2. Mengumpulkan hadis-hadis yang satu tema. 3. Menggunakan cara jam`u dan al-arjîh diantara hadis-hadis mukhtalîf. 4. Memahami hadis sesuai dengan latar belakang hadis tersebut, Situasi dan kondisinya, serta tujuan hadis tersebut disampaikan oleh Rasûlullâh shallallâhu `alaihi wasallam. 5. Menjelaskan antara sarana yang berubah dan tujuan yang tetap. 6. Membedakan antara yang hakikat dan majaz dalam pemahaman hadis-hadis Rasûlullâh shallallâhu `alaihi wasallam. 7. Membedakan antara yang ghaib dan yang nyata. 8. Memastikan makna istilah kata dalam hadis. Langkah-langkah di atas tidak secara tegas dinyatakan oleh Yusuf al- Qardhawiy sebagai pemahaman hadis dengan metode maudhu`iy tetapi secara praktek dia telah melaksanakannya.
  • 8. Menurut M. Quraish Shihab ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan didalam menerapkam metode maudhu’iy : 1. Penetapan masalah 2. Menyusun ayat sesuai dengan masa turun Langkah-langkah diatas dikenal diindonesia dengan metode tafsir tematik, yang kemudian dikembangkan oleh Quraish Shihab, salah seorang pakar tafsir dan ilmu-ilmu al-Qur’an kebanggaan masyarakat indonesia.
  • 9. CONTOH PENERAPAN METODE MAUDHU’IY Berikut contoh penerapan hadis maudhu’iy berdasarkan langkah kerja di atas. Tema yang dibahas adalah persoalan basmalah. Untuk mengumpulkan hadis-hadis tersebut, penulis menggunakan Mausuah hadis dengan memakai kata ُ‫ح‬ِ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬maka di temukan hadis-hadis sebagai berikut, di antaranya: Al-Bukhari: 701 َ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ت‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ع‬ُ‫ش‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫ص‬ْ‫ف‬َ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫و‬ ٍ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ َ‫ر‬ ِ َّ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫ح‬ِ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬ Ibn Majah: 804 َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫َار‬‫ه‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ز‬َ‫ي‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ َ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫ب‬ ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫د‬ُ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ٍ‫ْن‬‫ي‬َ‫س‬ُ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ة‬َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ‫اء‬َ‫ز‬ ْ‫و‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ح‬ِ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ين‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ َّ ِ‫َّلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫ب‬ َ‫ة‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬ Setelah hadis-hadis tersebut dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah kategorisasi/ klasifikasi terhadap hadis-hadis tersebut berdasarkan matannya. Setelah itu di teliti kualitas hadis yang mewakili setiap kualifikasi, setelah kajian sanad dan matannya selesai . Maka dilanjutkan dengan pemahaman terhadap hadis tersebut.
  • 10. Adapun pendapat para imam para imam mazhab tentang bacaan basmalah, adalah: 1. menurut Madzhab Maliki Basmalah bukan merupakan satu ayat dari surat al-Fatihah bahkan bukan merupakan satu ayat dari al-Quran. Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan ‘Aisyah Ra. (Diriwayatkan oleh Dar al-Quthni dalam kitab Tafsir Ayatul Ahkam, juz I, hal. 35). 2. Imam Malik berpendapat bahwa Basmalah bukan bagian dari al-Fatihah, dan karena itu Basmalah tidak dibaca ketika membaca al-Fatihah dalam shalat. Beliau beralasan antara lain karena al-Quran bersifat mutawwatir, dalam arti periwayatannya disampaikan oleh orang banyak yang jumlahnya meyakinkan. Sedang riwayat tentang Basmalah dalam al- Fatihah tidak demikian. Buktinya adalah kenyataan tentang terjadinya perbedaan pendapat. Disamping itu menurut penganut madzhab Malik, tidak ada satu riwayatpun yang bernilai shahih yang dapat dijadikan dalil bahwa Basmalah pada al-Fatihah adalah bagian dari al-Qur`an. Bahkan justru sebaliknya, sekian banyak riwayat yang membuktikan bahwa Basmalah bukan bagian darinya.
  • 11. 3. Mazhab Hanafiah berpendapat bahwa disunatkan membaca basmalah secara sir bagi orang yang shalat berjamaah atau sendiri. Mazhab ini berpedapat bahwa basmalah bukanlah bagian dari ayat al-Fatihah. Imam Abu Hanifah membaca basmalah dalam shalat jahr adalah secara sir atau mengambil jalan tengah setelah menggabungkan dan mengkompromikan dalil-dalil diatas. Menurut beliau, Basmalah dibaca dalam shalat ketika membaca surah al-Fatihah, tetapi tidak dengan suara keras. 4. Mazhab Syafi’iyah berpendapat hukum membaca Basmalah dalam al-Fatihah ketika shalat adalah wajib, karena bacaan Basmalah itu salah satu ayat dari al-Fatihah yang menjadi rukun shalat itu sendiri. 5. Imam Syafi`i yang menilai Basmalah sebagai awal surah al-Fatihah, dan karena shalat tidak sah tanpa membaca al-Fatihah, maka Basmalah harus dibaca ketika membaca surah al-Fatihah. Alasannya cukup banyak. 6. Menurut Mazhab Hanbali, basmalah termasuk salah satu ayat dari ayat al-Fatihah maka wajib membacanya didalam shalat. Akan tetapi membacanya secara sir tidak jahr. Jadi dapat diuraikan tidak kurang dari lima belas dalil. Antara lain riwayat Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Nabi saw, bersabda, “Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat, awalannya adalah Bismilllahirrahmanirrahim” (HR. ath-Thabrani dan Ibn Mardawih). Demikian juga informasi istri Nabi saw. Ummu Salamah yang menyatakan bahwa Rasul saw. Membaca al-Fatihah termasuk Basmalah (HR. Abu Daud Ahmad Ibn Hanbal dan al-Baihaqi). Melihat perbedaan yang telah dipaparkan di atas, masing-masing dari kelompok memiliki pendapat yang berbeda-beda dan memiliki pijakan masing-masing terhadap sesuatu yang diyakininya benar.
  • 12. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE MAUDHU’IY KELEBIHAN : 1. Menafsirkan ayat dengan ayat atau dengan hadis nabi adalah suatu cara terbaik di dalam menafsirkan al-Qur’an. 2. Kesimpulan yang dihasilkan metode maudhu’iy mudah dipahami 3. Metode ini memungkinkan seseorang untuk menolak anggapan adanya ayat- ayat yang bertentangan dalam al-Qur’an, sekaligus membuktikan bahwa al- Qur’an sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat KEKURANGAN : 1. Memenggal ayat al-Qur’an, yang dimaksud menggambil kasus yang terdapat dalam satu ayat atau lebih yang mengandung banyak permasalahan yang berbeda, misalnya dalam ayat yang terdapat petunjuk tentang sholat dan zakat, biasanya kedua ibadah itu diungkapkan dalam satu ayat, apabila ingin membahas tentang zakat misalnya, maka mau tak mau masalah shalat harus ditinggalkan, dan fokus pada pembahasan zakat supaya tidak mengganggu saat menganalisanya. Cara seperti ini dipandanng kurang sopan terhadap ayat al-Qur’an terutama oleh kalangan ulama shalaf, sebab letak urut ayat dalam al-qur’an merupakan maslah taufiqy. Namun selama tidak merusak pemahaman, sebenarnya cara seperi itu tidak dianggap suatu yang negatif.