TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
1. PENGANTAR TAFSIR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
NAMA : ELFIRA ARISKA
NIM : 0104172046
KELAS : MD-B / SEM.4
PEL : TAFSIR TEMATIK
MANAJEMEN DAKWAH
2. PENGERTIAN TAFSIR
Tafsir secara akar kata berasal dari kata ف-س-ر (fa-sa-ra)
atau ََرَّسَف (fassara) yang bermakna ََنَيَب bayana (menjelaskan),
dan َََّحضو waddhaha (menerangkan).
Tafsir menurut bahasa artinya menyingkap (membuka)
dan melahirkan.
Menurut istilah, pengertian tafsir adalah ilmu yang
mempelajari kandungan kitab Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Menurut Para Ulama Tafsir
Al-Kilabi : menjelaskan Al-Qur’an, menerangkan maknanya dan
menjelaskan apa yang dikehendaki dengan nashnya atau dengan
isyaratnya atau tujuannya.
Syekh Al-Jazairi : menjelaskan lafadz yang sukar dipahami oleh
pendengar dengan mengemukakan lafadz sinonimnya atau makna
yang mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan salah satu
dialah lafadz tersebut.
Az-Zakkasyi : ilmu yang digunakan dalam memahami dan
menjelaskan makna-makna kitab Allah yang diturunkan kepada
Rasulullah serta menyimpulkan kandungan-kandungan hukum dan
hikmahnya.
Abu Hayyan : ilmu mengenai cara pengucapan lafadz-lafadz Al-
Qur’an serta cara mengungkapkan petunjuk, kandungan-
kandungan hukum, dan makna yang terkandung di dalamnya
Al-Jurjani : ialah membuka dan melahirkan. Dalam istilah syara’,
ialah menjelaskan makna ayat, urusannya, kisahnya, dan sebab
diturunkannya ayat, dengan lafazh yang menunjukannya secara
terang
4. MACAM - MACAM TAFSIR
1. Tafsir Bil Ma’tsur
2. Tafsir Bir Ra’i
3. Tafsir Bil Isyari
5. Tafsir bil al-ma’tsur adalah cara
menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang
bersumber dari nash-nash, baik nash al-
Qur’an, sunnah Rasulullah saw, pendapat
(aqwal) sahabat, ataupun perkataan
(aqwal) tabi’in.
1
6. Contoh dari tafsir bil ma’tsur
* Menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an:
Misalnya dalam surat Al-Hajj: 30
“Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya…”. Kalimat
‘diterangkan kepadamu’ (illa ma yutla ‘alaikum) ditafsirkan dengan surat al-Maidah:3
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.. “
* Menafsirkan Al-Qur’an dengan As-Sunnah/Hadits
Contoh Surat Al-An’am ayat 82:
الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمانهم بظلم أولئك لهم األمن وهم مهتدون
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang
mendapat kemenangan dan mereka orang-orang yang mendapat petunjuk”
Kata “al-zulm” dalam ayat tersebut, dijelaskan oleh Rasul Allah saw dengan pengertian “al-syirk” (kemusyrikan).
* Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat para sahabat
Contoh surat an-Nisa’ ayat 2
Mengenai penafsiran sahabat terhadap Alquran ialah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Halim dengan Sanad yang saheh
dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menerangkan ayat ini:
وآتوا اليتامى أموالهم وال تتبدلوا الخبيث بالطيب وال تأكلوا أموالهم إلى أموالكم إنه كان حوبا كبيرا
“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang
buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu,
adalah dosa yang besar.”
Kata ”hubb” ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dengan dosa besar
* Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat para Tabi’in:
Contoh Surat Al-Fatihah:
Penafsiran Mujahid bin Jabbar tentang ayat: Shiraat al-Mustaqim yaitu kebenaran.
7. Tafsir bir ra’i yaitu penafsiran Al-Qur’an
berdasarkan rasionalitas pikiran (ar-ra’yu), dan
pengetahuan empiris (ad-dirayah). Tafsir jenis ini
mengandalkan kemampuan “ijtihad” seorang
mufassir, dan tidak berdasarkan pada kehadiran
riwayat-riwayat (ar-riwayat).
2
8. Contoh dari tafsir bir ra’i
* Tafsir Terpuji (Mahmud)
Suatu penafsiran yang cocok dengan tujuan syar’i, jauh
dari kesalahan dan kesesatan, sesuai dengan kaidah-
kaidah bahasa Arab, serta berpegang teguh pada ushlub-
ushlubnya dalam memahami nash Al-Qur’an.
* Tafsir Al-Bathil Al-Madzmum
Suatu penafsiran berdasarkan hawa nafsu, yang berdiri di
atas kebodohan dan kesesatan. Manakala seseorang tidak
faham dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, serta tujuan
syara’, maka ia akan jatuh dalam kesesatan, dan
pendapatnya tidak bisa dijadikan acuan.
9. Tafsir bil isyari adalah suatu penafsiran diamana menta`wilkan
ayat tidak menurut zahirnya namun disertai usaha
menggabungkan antara yang zahir dan yang tersembunyi
Contoh dari tafsir bil isyari :
“...Innallaha ya`murukum an tadzbahuu baqarah…”
Yang mempunyai makna ZHAHIR adalah “……Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina…”
Tetapi dalam tafsir Isyari diberi makna dengan “….Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyembelih nafsu hewaniah…”
3
12. 1. Tafsir shufi
yaitu suatu karya tafsir yang diwarnai oleh
teori atau pemikiran tasawuf, baik tasawuf
teoritis (at-tasawuf an-nazhary) maupun
tasawuf praktis (at-tasawuf al-‘amali).
2. Tafsir Falsafi
Yaitu suatu karya tafsir yang bercorak
filsafat. Artinya dalam menjelaskan suatu
ayat, mufassir merujuk pendapat filosof.
3. Tafsir Fiqhi
Yaitu penafsiran al-Qur’an yang bercorak
fiqih, diantara isi kandungan al-Qur’an adalah
penjelasan mengenai hukum, baik ibadah
maupun muamalah.
4. Tafsir ‘Ilmi
Yaitu tafsir yang bercorak ilmu pengetahuan
modern, khususnya sains eksakta. Tafsir ini selalu
mengutiip teori-teori ilmiah yang berkaitan denagn
ayat yang sedang ditafsirkan.
5. Corak Al-Adabi WaAl-Ijtima’i
Yaitu tafsir yang bercorak sastra kesopanan dan
sosial. Dengan corak ini mufassir mengungkap
keindahan dan ke agungan Al-Qur’an yang meliputi
aspek balagah, mukjizat, makna, dan tujuannya.
C
O
N
T
O
H
C
O
R
A
K
T
A
F
S
I
R