Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran jarak jauh sebagai "normal baru" setelah pandemi Covid-19. Pembelajaran jarak jauh memerlukan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menghubungkan siswa dan guru yang berada di lokasi terpisah. Guru perlu mendesain pembelajaran jarak jauh yang memberikan otonomi belajar kepada siswa dengan memanfaatkan berbagai sumber daya pembelajaran secara ele
1. Pembelajaran
Jarak Jauh
“the New Normal"
Shoffan Shoffa, S.Pd., M.Pd.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
Pembekalan Magang Karya - P4 UMSurabaya
2020
2. Shoffan Shoffa, S.Pd., M.Pd.
• I : Universitas Muhammadiyah Surabaya
• E : shoffanshoffa@gmail.com
• H : 082141201983
• W : https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21
• T : https://t.me/cafeidea_shoffanshoffa
• L : https://www.linkedin.com/in/shoffanshoffa/
Aktivitas Bidang Pendidikan
• Aktif pada organisasi Indonesian Mathematics Educators
Society (I-MES)
• Aktif pada organisasi Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan
Indonesia (IPTPI)
• Aktif pada organisasi Rumah Inovatif Guru Indonesia (RIGI)
• Chief Editor Jurnal Aksiologiya
3. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
4.
5. Masa Pandemi Corona dan Model Pembelajaran
Distance
Learning
Social
Distancing
Physical
Distancing
√
6. Distance Learning (pembelajaran jarak jauh)
Pendidikan formal berbasis lembaga yang
siswa/mahasiswa dan guru/dosen berada di lokasi
terpisah sehingga memerlukan sistem
telekomunikasi interaktif (cetak dan atau elektronik)
untuk menghubungkan keduanya dan berbagai
sumber daya yang diperukan didalamnya
8. Pola belajar berubah
setelah pandemi corona
Dari tatap muka (lama)
ke tatap maya (baru)
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BYThis Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
9. Pola belajar berubah
setelah pandemi corona
• Rumah menjadi tempat belajar utama anak
• Orang tua punya peran penting untuk
mendorong minat belajar anak
• Guru adalah orang yang juga sama-sama
belajar Bersama anak, orang tua
memposisikan diri sebagai orang yang
belum tentu memiliki ILMU MENGAJAR
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NCThis Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
11. 4 Strategi utama Kemendikbud
• Pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non
interaktif
• Guru/dosen membelajarkan anak tentang kecakapan hidup dan
bersifat kontekstual
• Pembelajaran dirumah harus disesuaikan dengan minat dan
kondisi masing-masing anak
• Tugas tidak harus dinilai seperti biasanya disekolah, tetapi
penilaian lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberi motivasi
kepada anak-anak
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
12. E-Learning
Menekankan pada Elektronik Based
E-learning merupakan segala bentuk aktivitas pembelajaran yang
memanfaatkan media elektronik untuk membantu manusia belajar
(Gilbert & Jones, 2001), Michael (2013).
Menekankan pada Internet Based
E-learning sebagai penggunaan teknologi internet dan komputer
berjaringan untuk membantu proses belajar manusia Hartley (2001),
Rosenberg (2001), dan Kamarga (2002).
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
Konsep
13. Belajar
Konvensional
Distance
Learning
Classic
Correspondent
Study
Home Study
Modern
E-Learning
Non Online Online
E-learning
Sistem pembelajaran yang mendukung dan memfasilitasi penggunanya
untuk belajar komputer, hp, dan media elektronik lainnya dan teknologi
berjaringan. Pengguna bisa melakukan kegiatan belajar dengan baik,
baik dengan media elektronik tanpa terkoneksi internet maupun
terkoneksi internet (Ranoptri: 2018).
16. Karakteristik
e-learning
Kegiatan pembelajaran yang menggunakan
komputer yang terkoneksi dengan jaringan
internet yang dapat digunakan untuk
pembelajaran secara individual atau
klasikal, langsung atau tidak langsung, dan
juga secara tatap muka atau pertemuan
secara virtual
17. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND
Traditional Learning
• Terbatas
• Real Time
• Kontrol pada
pendidik
• Linear
• Sumber sekunder
• Statis
E-Learning
• Tidak terbatas
• Fleksibel
• Kontrol pada
peserta didik
• Multidimensional
• Sumber premier
• Dinamis
Perbedaan
18. Sajian Pembelajaran
Synchrounous
• Real time
communication
• Audio/video
conferencing
• LMS: chat (text, voice),
online whiteboard
• Live streaming
Asynchronous
• Delayed time
communication
• Email
• Podcast/vodcast
• LMS: discussion board
• Website
• Archived streamed
19. Tahapan
pembelajaran
e-learning
• Mempelajari materi melalui file yang
disediakan oleh pendidik (pdf, doc, ppt,
html, swf, flv, MPAGE, dll). Siswa juga dapat
mencari materi yang masih berhubungan
dengan materi yang diberikan oleh guru.
• Memperdalam materi melalui tutorial
online (forum diskusi, chatting, konferensi)
dan tutorial tatap muka
• Mempraktekkan/menerapkan melalui
kegiatan praktek live (sinkronous
live/asinkronous), asinkronous dan
mengerjakan tugas (assignment)
• Mengukur penugasan melalui kuis dan
test akhir
20. Tipe
e-Learning
e-learning with
physical presence
and without e-
communication
e-learning without
presence and
without e-
communication
(self-learning)
e-learning without
presence and with
e-communication
(asynchronous)
e-learning with
virtual presence
and with e-
communication
(synchronous)
e-learning with
occasional
presence and with
e-communication
(blended/hybrid-
asynchronous)
e-learning with
presence and with
e-communication
(blended/hybrid-
asynchronous)
• Mengharuskan kehadiran fisik, dengan pembelajaran
tatap muka yg kegiatan pembelajarannya
menggunakan e-learning.
• Pembelajaran kelas tradisional dengan memanfaatkan
multimedia. E-learning digunakan diluar kelas
• Belajar mandiri, tanpa
kehadiran fisik/virtual, tanpa e-
komunikasi.
• Siswa menerima materi yang
telah diarahkan dan diarsipkan
• Online learning
• Tidak ada pertemuan dan
kehadiran (fisik/virtual) antara
guru dan siswa
• Komunikasi antar guru dan
siswa dengan e-komunikasi.
• Tipe ini kaya akan interaksi
(chat, diskusi, e-mail, dll)
• E-learning dengan kehadiran dan e-
komunikasi.
• Beberapa sesi kelas dengan kehadiran
fisik (luring) dan sisanya dengan
pertemuan secara virtual secara
serempak atau Bersama-sama.
• Format ini pebelajar dan pembelajar
bertemu pada saat yang sama.
• Format blended learning atau hybrid
dengan kehadiran beberapa kali.
• Terdapat pertemuan tatap muka
(beberapa kali) dan sisanya melalui
e-learning.
• Kombinasi antara luring dan daring
• E-learning dengan kehadiran secara virtual.
• Format e-communication digunakan secara luas dan kelas
virtual menggunakan teknologi yang dimiliki e-learning
21. Materi
• ppt
• pdf
• doc
Multimedia
• animasi
• Video
• Audio
• gambar
Kuis
Social
• Chat
• Forum
• komentar
22. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
23. • Penilaian diri guru
• Dukungan guru
• Sumber daya
• Menyusun
pembelajaran
• Dukungan dan umpan
balik kepada siswa
• Penilaian
• Profil pembelajaran
• Status dan kebutuhan
saat ini
• Dukungan keluarga
• Koordinasi dengan
kepala sekolah
• Review kurikulum
24. GURU Menyusun struktur pembelajaran
jarak jauh bergantung pada apa yang
diajarkan, siapa yang diajar, kemampuan
pribadi dan sumber daya yang tersedia.
Ingatlah refleksi mengenai hal ini saat
akan mendesai pengalaman belajar jarak
jauh.
25.
26.
27. Kesiapan Siswa dalam Distance Learning
Keterampilan
menggunakan
teknologi informasi
dan komunikasi
Penggunaan
teknologi informasi
dan komunikasi
Ketersediaan
teknologi
Kemandirian belajar Sikap Tanggung jawab
28. TIPS
menjadi guru distance learning
• Menjadikan anak sebagai pusat aktivitas
belajar
• Menguasai TIK dan update informasi-
familiar pembelajaran daring
• Bersikap yang membuat ramah dan
nyaman apabila didekatnya
• Menciptakan suasana interaktif, inspiratif,
dan menyenangkan
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
29. Thank
you
Shoffan Shoffa, S.Pd., M.Pd.
I : Universitas Muhammadiyah Surabaya
E : shoffanshoffa@gmail.com
H : 082141201983
W : https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21
T : https://t.me/cafeidea_shoffanshoffa