Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
Modul Perangkat Ajar Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Kunjungi juga
Channel kak Muzammil
https://youtube.com/channel/UCm4NRgDv1jr-jxp0X0fJU-w
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
Modul Perangkat Ajar Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Kunjungi juga
Channel kak Muzammil
https://youtube.com/channel/UCm4NRgDv1jr-jxp0X0fJU-w
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Takluknya Raja Habib bin Malik (Salah satu mukjizat Rasulullah S.A.W membelah bulan)
Pada jaman jahiliyah hiduplah seorang raja bernama Habib bin Malik yang berkuasa di negeri Syam. Namanya sangat terkenal hingga ke kota Mekkah dan orang orang kafir sangat menghormatinya. Mereka mengaguminya karena Raja Habib bin Malik itu termasuk penyembah berhala yang sangat fanatik sehingga ia sangat menentang dan membenci setiap agama agama baru yang didakwahkan ke muka bumi.
Kesempatan ini dipergunakan oleh Abu Jahal untuk mengadu domba Raja Habib bin Malik dengan Rasulullah SAW.
Suatu ketika Abu Jahal mengirim surat kepada Raja Habib bin Malik yang isinya menceritakan tentang Rasulullah dan agama baru yang dibawanya. Isinya tentu saja dibuat sedemikian rupa oleh Abu Jahal sehingga membuat Raja Habib bin Malik penasaran dan ingin bertemu langsung dengan Rasulullah SAW.
Ternyata dugaan Abu Jahal tidak meleset, karena begitu Habib bin Malik mendapat suratnya, ia segera mengirim surat balasan melalui seorang utusan bahwa dalam waktu dekat akan berkunjung ke Mekkah untuk bertemu langsung dengan Muhammad SAW dan mengujinya.
Pada hari yang ditentukan, berangkatlah Habib bin Malik menuju kota Mekkah dengan iring iringan sepuluh ribu pengawal. Ketika rombongan Raja Habib sampai di daerah yang bernama Abthah, ia mengirim seorang utusan untuk memberitahukan kepada Abu Jahal bahwa dirinya telah sampai perbatasan kita Mekkah. Maka Abu Jahal mendengar berita tersebut, bersama pemuka pemuka kafir Quraisy lainnya menyambut dengan ramainya dan memberi beraneka macam hadiah.
Pada pertemuan sambutan tersebut, Habib bin Malik bertanya : ”Seperti apa kepribadian Muhammad?”
“Sebaiknya itu tuan tanyakan saja kepada keluarga dari Bani Hasyim” jawab Abu Jahal.
Kemudian Habib bin Malik bertanya kepada kaum kerabat Muhammad dari Bani Hasyim. Apa jawabannya?? “Kami mengetahui masa kecil Muhammad. Ia adalah seorang anak yang bisa dipercaya, jujur serta baik budi pekertinya. Tetapi, sejak usianya menginjak 40 tahun, ia mulai menyiarkan agama baru, dengan menghina dan menyepelekan tuhan tuhan yang kami sembah. Ia menyiarkan agama selain dari agama warisan nenek moyang kami” kata salah seorang keluarga bani Hasyim.
Setelah mendengar penjelasan dari Bani Hasyim, Habib bin Malik lalu menyuruh utusan untuk memanggil Muhammad. “Bila ia tidak mau dipanggil dengan cara yang sopan, maka paksalah ia supaya datang kemari!”
Rasulullah SAW yang mendapat panggilan tersebut, langsung menuju ke tempat Raja Habib bin Malik berada dengan ditemani sahabat Abu Bakar dan Khadijah, isteri beliau.
Sepanjang perjalanan, Khadijah tidak henti hentinya meneteskan air mata karena khawatir atas keselamatan suaminya di hadapan raja zalim itu.
Perasaan yang serupa juga tampak dari raut muka sahabat Abu Bakar yang penuh kecemasan, hanya ia diam saja mendampingi langkah langkah Rasulullah SAW yang berjalan cepat di depannya. Khadijah yang semakin cemas itu, dari belakang kemudian berkata : ”Wahai Rasulullah, sesungg
Bagaimana Mengembangkan Butir Tes yang Mengukur Literasi dan.pptxNatiqohNurkhasanah
Bagaimana Mengembangkan Butir Tes yang Mengukur Literasi dan.pptx
Tingginya literasi dan numerasi masyarakat mempengaruhi secara signifikan kemajuan suatu Bangsa. Literasi sains masyarakat mempengaruhi secara positif kualitas pembangunan ekonomi , demokrasi, budaya dan kualitas kepribadian seseorang
Hal tersebut disadari betul oleh negara-negara maju sehingga pencapaian literasi sains siswa menjadi tujuan utama pendidikan sains. Negara memiliki kewajiban untuk menyediakan orang-orang muda yang memilih karier dalam sains dan teknologi.
Masa depan bangsa tergantung pada warga yang memiliki literasi sains yang tinggi sehingga dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat yang memiliki informasi serta sebagai tenaga kerja ilmiah yang sangat terampil, siap menghadapi tantangan masalah di tingkat lokal, nasional, dan global
Ujian Nasional (UN) diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter
Penilaian kompetensi minimum merujuk kepada dua hal, yakni literasi dan numerasi.
Literasi yang dimaksud tersebut bukan hanya kemampuan membaca melainkan kemampuan menganalisa sesuatu bacaan, kemampuan mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut .
Numerasi merupakan kemampuan menganalisis angka-angka, sehingga, , penilaian kompetensi minimum yang akan dilakukan bukan berdasarkan mata pelajaran tetapi nanti lebih ke penguasaan konten atau materi
Dari penjelasan menteri tersebut dapat disimpulkan bahwa asesmen kompetensi minimal bukanlah berbasis pada kompetensi dasar dari setiap materi yang diberikan pada siswa namun berdasarkan ketrampilan literasi dan numerasi yang merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan pada dunia kerja
Literasi adalah kemampuan membaca yang setidaknya terdiri dari aspek : Spelling, Punctuation, Grammar, dan Comprehension
Numerasi : Kemampuan dalam mental Aritmatic dan written data and arithmetic
Similar to Pengembangan soal akm numerasi dan praktiknya (20)
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Melalui Pendekatan Metakognitif
Disampaikan dalam penguatan kompetensi guru di SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Surabaya, 25 Maret 2024
Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Shoffan shoffa
Menjadi GURU aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa adalah tantangan yang memerlukan kombinasi dari sikap, keterampilan, dan strategi pengajaran yang baik.
Disampaikan dalam penyegaran awal semester genap 2023/2024 di Yayasan Naudhlatul Athfal Surabaya.
Surabaya, 2 Januari 2024
Disampaikan dalam kegiatan Workshop Penyusunan LKPD Semester Genap 2022/2023 SMP/MTs Muhammadiyah Surabaya di Hotel Evora Surabaya
Selasa, 5 September 2023
Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21Shoffan shoffa
Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21
Jum'at 19 Agustus 2022
Disampaikan dalam FGD Model Hybrid Learning Berbasis Moodle dengan Kompetensi Abad 21
Hibah PTUPT (penelitian terapan unggul perguruan tinggi)
Di Universitas Muhammadiyah Surabaya
BELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCARShoffan shoffa
BELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran
Sabtu, 13 Agustus 2022
disampaikan dalam kegiatan Pelatihan dan Workshop Edumat-Psikososial Tangguh Bencana Alam Gempa Bumi dan Sunami Bagi Guru SD/MI Surabaya Jawa Timur di SD Muhammadiyah 9 Surabaya
Materi ini disampaikan pada kegiatan TALKSHOW CAREER AND COLLEGE DAY (CCD) “Membangkitkan Jiwa Generasi Muda dengan Berpendidikan dan Berkarir di Era Revolusi Industri 5.0”
MAN 2 Lamongan
21 Januari 2022
Lamongan
Siap menjadi pramuka berprestasi dan berdedikasi untuk negeriShoffan shoffa
Disampaikan pada kegiatan kemah akbar MTsN Negeri 1 Lamongan
Gugusdepan Lamongan 09.051-09.052
Pangkalan MTsN Negeri 1 Lamongan
Lamongan, 10-11 Februari 2021
Implementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegaraShoffan shoffa
Materi ini disampaikan dalam Workshop Penguatan Bela Negara
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Sekolah Menegah Atas
Tahap I Bogor, 5 s.d. 8 Oktober 2020
Tahap II Bogor, 12 s.d. 15 Oktober 2020
Tahap III Bogor, 19 s.d. 22 Oktober 2020
Pemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMSShoffan shoffa
Disampaikan pada kegiatan pelatihan pemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMS
FKIP - Universitas Muhammadiyah Surabaya
September 24, 2020
https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21/koleksi/kuli-seksi-kumpulan-slide-terseleksi
Materi ini disampaikan dalam pembekalan magang karya P4 UMSurabaya
September 14, 2020
https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21/koleksi/kuli-seksi-kumpulan-slide-terseleksi
4. Alur Pengembangan Soal AKM
Penyusunan
desain soal
AKM
Analisis
framework
Penyusunan
stimulus
Penugasan
penulisan soal
Penulisan soal
Telaah soal Desain ujicoba
Perakitan
bahan ujicoba
Validasi soal Ujicoba
Penskoran dan
analisis
Seleksi soal
Pemanfaatan
hasil
5. Catatan
yang perlu diperhatikan
dalam setiap Langkah
• Gambaran umum Langkah
• Metode pelaksanaan Langkah
• Sasaran/tujuan
• Output
• Personel yang terlibat
• Waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai sasaran
6. Komponen yang di ukur
Konten
• Aljabar
• Bilangan
• Geometri
• Pengukuran,
• Data dan ketidakpastian
Proses
Kognitif
• Pemahaman
• Penerapan
• Penalaran
Konteks
• Personal
• Sosial budaya
• Saintifik
8. Kompetensi materi Siswa kelas 10
Domain Sub Domain Kompetensi
Geometri dan
pengukuran
Bangun Geometri • Memahami dan menggunakan perbandingan geometri
• Menghitung volume dan luas permukaan limas segi-n,
kerucut, dan bola
Aljabar Persamaan dan
pertidaksamaan
Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sistem
persamaan linier dua atau tiga valiabel
Relasi dan fungsi
(termasuk pola
bilangan)
• Memahami barisan aritmatika dan geometri
• Memahami fungsi kuadrat dan grafiknya, serta sifat-sifatnya
Data dan
ketidakpastian
Data dan
representasinya
Menentukan dan menggunakan ukuran penyebaran data
(jangkauan, simpangan, dan variansi)
Ketidakpastian dan
peluang
Memahami dan menggunakan sifat-sifat peluang kejadian
10. Soal AKM dikatakan soal yang mengasah
logika, pola pikir kritis, dan kreativitas.
Selaras dengan tujuan HOTS (High Order
Thinking Skill) adalah kemampuan berpikir
kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan
berpikir kreatif yang merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
Sehingga soal bertipe AKM bersifat HOTS.
Soal AKM juga tidak selalu sama dengan
soal HOTS, misalnya pada literasi
mencari dan memahami informasi,
serta pada NUMERASI bagian
pemahaman dan penerapan itu tidak
HOTS.
11. Level Kognitif semakin tinggi,
membuat keputusan yang lebih kompleks
Level 1
125 + 50 =?
Level 2
Petani A memanen
125 butir jeruk
sedangkan petani B
memanen 50 butir
jeruk. Berapakah
jumlah seluruh
jeruk yang
dipanen?
Level 3
Budi menggunakan
kalkulator untuk
menjumlahkan 125
+ 50, namun ia
salah memencet
angka 50 menjadi
60. Apakah yang
harus dilakukan
untuk
mendapatkan hasil
penjumlahan yang
seharusnya?
Level 4
Aris menggunakan
kalkulator miliknya
untuk
menjumlahkan
angka 125 + 50.
tetapi tombol 5 5
pada kalkulator
Aris rusak, bilangan
apa sajakah yang
dapat digunakan
Aris untuk
memperoleh hasil
yang sama dengan
125 + 50?
Level 5
Hadi menggunakan
kalkulator miliknya
untuk menjumlahkan
angka 125 + 50.
Tetapi tombol 5
rusak pada kalkulator
hadi. Hadi bermaksud
meminjam kalkulator
Budi. Budi
mengatakan bahwa
hadi tetap dapat
menggunakan
kalkulatornya
rusaknya miliknya.
Apakah Budi Benar?
Jelaskan alasanmu?
12.
13. Kiat Mengembangkan
Soal AKM Numerasi
• By Development
• By Utilization
• By Modification
• By Customisation
Kiat DUMC
14. By Development
• Membuat Soal AKM Numerasi dari scratch (kosong),
karena yang ingin disampaikan sangat unik dan spesial.
Soal AKM Numerasi by development ini guru akan
membuat Soal AKM Numerasi dari nol atau dari tidak
ada menjadi ada.
• Karena guru akan membuat Soal AKM Numerasi yang
lebih spesifik, di mana Soal AKM Numerasi tersebut
merupakan ide original dari guru itu sendiri.
15. By Utilization
• Mengambil Soal AKM Numerasi yang
sudah jadi tanpa modifikasi apapun.
Bila guru memperoleh sebuah Soal
AKM Numerasi maka guru akan
menyampaikan Soal AKM Numerasi
tersebut dengan cara apa adanya
tanpa embel-embel apapun.
• Misalnya guru mendapatkan referensi
dari buku Pengembangan Soal AKM
Numerasi “Pusat Asesmen dan
Pembelajaran”.
16. By Modification
• Menyesuaikan Soal AKM Numerasi yang
diambil dengan melakukan modifikasi dan
penyesuaian. Cara ini cenderung mirip
dengan by utilization karena memperoleh dari
suatu sumber.
• Namun dalam prakteknya guru bisa
memodifikasi Soal AKM Numerasi tersebut,
bisa dikurang bisa juga ditambah sesuai
kebutuhan.
17. By Customisation
• Mengembangkan Soal AKM Numerasi
dengan cara memadukan berbagai objek
konten yang beragam. Pada cara
pengembangan Soal AKM Numerasi ini guru
akan memadukan atau mencampuran
ketiga cara sebelumnya.
18. Catatan penting dalam
membuat soal AKM
• Mencari informasi disekitar
yang aktual, esensial serta
aplikatif, dan tentunya yang
berhubungan dengan
kompetensi dasar.
• Setelah menemukan informasi
yang cocok dengan kompetensi
dasar pelajaran, Anda bisa
mencari data atau informasi
tambahan berupa gambar,
infografis, dan lainnya. Lalu
tentukan nilai-nilai penting
dalam informasi tersebut untuk
ditekankan kepada peserta
didik.
19. Lima
karakteristik
asesmen
kontekstual
(REACT)
1.Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks
pengalaman kehidupan nyata.
2.Experiencing, asesmen yang ditekankan kepada
penggalian (exploration), penemuan (discovery), dan
penciptaan (creation).
3.Applying, asesmen yang menuntut kemampuan peserta
didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-
masalah nyata.
4.Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan
peserta didik untuk mampu mengomunikasikan
kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.
5.Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan
peserta didik untuk mentransformasi konsep-konsep
pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks
baru.
AKM bersifat aplikatif, konteks
yang esensial atau sesuai
dengan kehidupan yang terjadi
sehari-hari
22. Contoh
• Satuan Pendidikan : SMA
• Kelas : 10
• Domain : Aljabar
• Sub Domain : Relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan)
No. Level Kognitif Aspek Konteks Kompetensi
Ragam
Pengetahuan
Bentuk Soal Indikator
1 Pemahaman Menghitung Saintifik
Memahami barisan
aritmatika dan
geometri
Konsep
Ady sedang
menjumlahkan nomor-
nomor pada halaman
buku yang terdiri dari 20
halaman. Jumlah yang ia
dapatkan adalah 224.
Ternyata terjadi
kekeliruan, yaitu ada
satu halaman yang
dihitung dua kali.
Menyelesaikan
permasalahan
kehidupan
sehari-hari yang
berkaitan dengan
konsep
deret aritmetika
dan deret geometri;
28. Konteks-Personal
• Berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi.
• Berfokus pada aktivitas seseorang, keluarganya, atau
kelompoknya.
• Konteks yang dianggap pribadi antara lain berkaitan
dengan persiapan makanan, belanja, permainan,
Kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga,
perjalanan, penjadwalan pribadi, dan keuangan
pribadi.
• Konteks ini juga mencakup hobi, cita-cita, dan juga
cara seseorang dalam melakukan pekerjaan seperti
mengukur, menghitung biaya, memesan bahan untuk
bangunan, penggajian, akuntansi, control kualitas,
penjadwalan, dan pengambilan keputusan terkait
pekerjaan
29. Konteks-Sosial Budaya
• Berkaitan dengan kepentingan antar
individu, budaya, dan isu
kemasyarakatan.
• Masalah komunitas atau masyarakat (baik
itu lokal/daerah, nasional, maupun global).
• Meliputi sistem pemungutan suara,
transportasi publik, pemerintahan,
kebijakan public, demografi, periklanan,
statistic, dan ekonomi nasional.
• Masalah sosial dan kebudayaan.
30. Konteks-Saintifik
• Berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik
yang telah dilakukan maupun futuristic.
• Masalah yang berkaitan dengan aplikasi matematika di
alam semesta dan isu serta topik yang berkaitan
dengan sains dan teknologi.
• Meliputi cuaca atau iklim, ekologi, ilmu medis (obat-
obatan), ilmu ruang angkasa, genetika, pengukuran,
dan keilmuan matematika itu sendiri.
• Konteks yang terkait dengan keilmuan matematika
disebut konteks intra-matematika, sedangkan yang
terkait dengan keilmuan lainnya disebut ekstra-
matematika.
31. Ragam Pengetahuan
• Fakta: informasi tentang nama orang, tempat, kejadian,
julukan, istilah, dan simbol. Selain itu, fakta juga mengenai
hubungan antar informasi tersebut.
• Konsep: memiliki dua sifat, yaitu nyata dan abstrak.
Konsep nyata mengandung aspek kebenaran dan
kasatmata. TV, secara umum adalah benda nyata,
berfungsi sebagai salah satu sumber informasi. Pendapat,
gagasan atau pandangan seseorang terhadap sesuatu hal
dapat dikategorikan sebagai konsep abstrak.
• Prosedur: tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan
oleh peserta didik secara bertahap atau berurutan.
Merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu.
• Metakognitif: cara untuk meningkatkan kesadaran
mengenai proses berfikir dan pembelajaran yang berlaku.
Apabila kesedaran ini wujud, seseorang dapat mengawal
fikirannya dengan merancang, memantau dan menilai apa
yang dipelajari.
32. Thank
you
Shoffan Shoffa, S.Pd., M.Pd.
I : Universitas Muhammadiyah Surabaya
E : shoffanshoffa@gmail.com
H : 082141201983
W : https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21
T : https://t.me/cafeidea_shoffanshoffa