6. Mereka mengkrtisi
bagaimana cara gurunya
mengajar bukan hanya
pada metodenya, justru
sampai pada materinya
dan kualifikasi gurunya.
7. Sebagian besar mereka berharap agar
gurunya memiliki kualifikasi dan bahkan
prestasi dibidang pelajaran yang
diajarkan.
“kami diminta aktif menulis dan pandai
membuat tulisan tapi guru guru jarang
ada yang menulis, hanya dua tiga guru
saja yang saya lihat aktif”.
“kami juga diminta tenang waktu
pelajaran tapi tidak dikondisikan, ada yg
ngobrol dibiarkan”, “sewaktu ibadah juga
demikian, tidak bisa khusyuk karena
rame”, “kok gak pak guru A yang ngajar
ya pak, ilmu dan pengalamannya sesuai
dengan pelajaran ini”.
“Sekolah cuman ngejar nilai pak, ya
akhirnya target kami yang penting nilai
minimal KKM”, “kenapa bukan bekal hiup
yang diajarkan ya pak?”. Itulah mereka
dialog ini riil dari siswa.
8. Mereka begitu faham apa yang seharusnya
didapat, faham apa yang musti dipelajari,
dan faham kemana akan melangkah kelak.
Seringkali kita mengecilkan mereka, maka
jadinya adalah mereka hanya akan
berusaha memenuhi keinginan-keinginan
para guru, orang tua dan sekolah.
Mereka mengambil jalan sendiri diluar
tuntunan yang benar dalam mengejar apa
yang dicita-citakan.
Mereka menjadi kendaran yang tak
terkendali dengan petunjuk arah yang tak
jelas dan semestinya kita guru, calon
gur, orang tua, dan sekolah
lebih memahami ini dan segera membuat
perubahan mendasar.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
10. Mereka pun mulai menganggap sekolah bukan
dunianya.
Menurut mereka sekolah hanya punya tujuan
sendiri untuk lembaganya, bukan untuk
kemajuan siswanya. Masukan dari siswa sering
kali putus ditengah jalan atau bahkan tak
didengar.
“Kenapa ya pak kok setiap program sepertinya
asal berjalan atau sekedar dijalankan karena
terlanjur diprogram”.
Mendengar pertanyaan tersebur saya jadi diam.
Ketika harus menjelaskan yang sebenarnya atau
mengiyakan justru akan melemahkan sekolah.
Ketika saya menjawab dengan diplomasi berarti
saya tidak menyampaikan dengan jujur.
Akhirnya saya sampaikan agar mereka
menyampaikan lewat sistem yg ada, mereka
menjawab “capek pak”.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
11. Jangan dikira mereka tidak
melihat bahkan mengamati.
“jangan takutkan anak-anak itu
tidak menuruti perintah kita,
tapi takutkan mereka
memperhatikan kita”.
Sekolah adalah tempat
pertunjukkan para tauladan dan
siswa adalah para penontonnya.
Buatlah pertunjukan yang
sebagus mungkin dan sejujur
mungkin. Karena pertunjukkan
yang dikemas dengan hati murni
akan mampu memikat dan
mengikat penontonnya.
Bagaimana Bapak/Ibu GURU
dan Calon GURU?
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
13. Persepsi Awal Siswa
Terhadap Matematika
• Matematika itu sulit dan rumit
karena selalu berhubungan dengan
angka, rumus dan hitung-
menghitung.
• Matematika itu tidak
menyenangkan.
• Matematika sangat menakutkan.
• Belajar matematika menyebabkan
stres (kesedihan).
• Belajar matematika menyebabkan
sakit kepala dan sakit perut.
14. Fakta Belajar-Mengajar
• Kemampuan awal matematika lemah
• Mata pelajaran matematika yang diberikan
guru, saya terima dengan sangat cepat.
• Bahan pelajaran metematika saya terima
dengan jelas tetapi mudah hilang.
• Pelajaran matematika tidak saya pahami
dalam penerapan sehari -hari.
• Media yang dipakai guru hanya menggunakan
PPT dan video, tidak berani membuat media
lain karena tuntutan guru dalam admnistrasi
terlalu banyak.
• Model Pembelajaran yang dipakai guru hanya
itu-itu saja (kooperatif, ceramah, PBL, PJBL)
• Kemampuan literasi numerasi siswa lemah.
• Pembelajaran matematika di siang hari dan
mengakibatkan siswa seringkali tidak fokus,
capek, ngantuk dan ingin pulang
15. Materi yg dianggap
sulit “siswa”
• Trigonometri
• Persamaan Kuadrat (kuadrat
sempurna)
• Grafik fungsi Kuadrat
• Logaritma
• Geometri
• Limit Fungsi Aljabar
• Sistem peramaan linier (Mengarsir
daerah)
16. Simpulan
“Apa ada yang salah”
• TRAUMA (Pandangan siswa yang salah terhadap
mata pelajaran matematika)
• Tidak punya dasar kuat (kemampuan awal
lemah/tidak suka terhadap atematika)
• Media pembelajaran yang digunakan kurang
tepat /tidak bervariasi/tidak sesuai dengan
kebutuhan siswa
• Model/metode pembelajaran yang kurang
tepat/tidak bervariasi/tidak sesuai dengan
kebutuhan siswa
• Kompetensi guru (mengajarnya terlalu cepat,
pengetahuan kurang)
• Tidak dibiasakan dalam pembelajaran berbasis
literasi numerasi
• Waktu pembelajaran matematika tidak tepat
• Hubungan guru dan siswa tidak harmonis
18. Apa yang anda
ketahui tentang?
• Belajar
• Mengajar
• Model
pembelajaran
• Media
pembelajaran
19. Belajar
• Sebuah proses perubahan di dalam
keperibadian manusia dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan,
daya pikir dan kemampuan-
kemampuan yang lain.
• Berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu, berlatih, berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman (KBBI).
20. Mengajar
• Aktivitas mengorganisasi atau
mengatur lingkungan sebaik-
baiknya sehingga menciptakan
kesempatan bagi anak untuk
melakukan proses belajar secara
efisien
• Membimbing kegiatan siswa
belajar, mengatur dan
mengorganisasi lingkungan yang
ada disekitar siswa sehingga dapat
mendorong siswa belajar.
21. Belajar-Mengajar
Merupakan proses yang dilakukan antara
pendidik dan peserta didik, dimana kegiatan
tersebut bernilai edukatif yang bertujuan
untuk membangun dan mengembangkan
potensi peserta didik, maka dari itu pendidik
diharapkan mampu mendesain pembelajaran
yang inovatif bagi peserta didiknya.
22. Model
Pembelajaran
• Cara membangun asuhan dan
menstimulasi ekosistem dimana
didalamnya para siswa belajar
dengan berinteraksi dengan
komponen-komponennya
(Joyce et al., 2015).
• Bagaimana cara kita mendesain,
menyampaikan pelajaran yang
baik, memotivasi siswa, dan
melaksanakan pelatihan yang
efektif. Sehingga siswa akan
lebih mudah dalam belajar
untuk meningkatkan
pengetahuan dan skill yang
diperoleh.
23. Konsep Media
Pembelajaran
Alat peraga yang mempunyai pesan dan informasi
tentang fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sesuai
dengan mata pelajaran
Pemudahan, penyederhanaan, pengongkretan, dan
penguatan konsep melalui alat
Jembatan berpikir dan bertindak bagi siswa
Sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran
24. 7 Tips Mengajar Matematika SMA Agar
Mudah Dipahami oleh Siswa
• Ubah mindset “Math is difficult” ke
“Math is fun”
• Ajarkan konsep dengan benar
• Mengajar secara kontekstual
• Gunakan metode mengajar yang
menyenangkan
• Mencari tahu pemahaman siswa
terhadap materi yang akan
diajarkan
• Jangan hanya teori
• Beri waktu untuk ice breaking
25. Ubah mindset
“Math is difficult”
ke “Math is fun”
• Cara mengajar matematika biar lebih mudah
adalah dengan membuat siswa menyukai
pelajaran Matematika. Menanamkan pola
pikir yang tepat pada siswa akan berimplikasi
besar terhadap paradigma siswa terhadap
mata pelajaran matematika.
• Jika siswa merasa pelajaran Matematika itu
menyenangkan dan penuh tantangan, maka
secara otomatis akan meningkatkan motivasi
dan semangat siswa untuk belajar
matematika.
• Sugesti-sugesti semacam ini penting. Jangan
membuat siswa berpikir Matematika itu
identik dengan hal yang sulit-sulit.
• Sebagai guru Matematika, Guru jangan
mencitrakan diri sebagai guru yang galak.
Bawakan diri dengan positif, buat siswa
nyaman, maka mereka juga akan menyukai
pelajaran yang Guru ajarkan.
26. Ajarkan konsep
dengan benar
• Memahami konsep materi yang
akan/sedang diajarkan adalah kunci
sukses bagi Guru untuk membuat
siswa mengerti dan memahami
materi.
• Jika siswa sudah memahami konsep
yang diajarkan dengan benar, belajar
Matematika tidak akan menjadi
momok lagi bagi siswa.
• Ilmu Matematika merupakan ilmu
yang abstrak. Ketika mengajar
pelajaran Matematika terutama di
level dasar, harus dimulai dari yang
konkret sebelum masuk ke konsep
abstrak.
29. Mengajar secara
kontekstual
• Cara mengajar matematika agar siswa cepat mengerti adalah dengan
mengajarkan konsep secara kontektual.
• Guru dapat menggunakan media pembelajaran atau peraga yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari siswa.
• Misalnya ketika sedang mengajarkan tentang persegi panjang, Guru dapat
menggunakan media yang ada di sekitar misalnya papan tulis, permukaan
meja, jendela, dan lain sebagainya.
• Contoh lainnya ketika mengajarkan materi segitiga, Guru dapat
menggunakan atap rumah atau obyek lainnya yang mudah dilihat oleh
siswa.
32. Implementasi limit fungsi dalam
kehidupan sehari hari?
Penerapan limit dalam berbagai
bidang antara lain sebagai berikut.
a. Bidang Kimia: Pembuatan
tanggal kedaluarsa makanan.
b. Bidang Ekonomi: Untuk
menghitung biaya rata-rata
dan bunga.
c. Bidang Fisika: Untuk
menghitung kecepatan
jatuhnya suatu benda atau
kecepatan suatu kendaraan.
34. Gunakan metode
mengajar yang
menyenangkan
• Metode mengajar matematika yang menarik dan menyenangkan juga
menjadi tips supaya pelajaran Matematika mudah dipahami siswa.
• Guru harus selalu memperhatikan penerapan model, metode, teknik dan
pendekatan yang benar dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Jangan
sampai model, metode, teknik dan pendekatan yang Guru pilih untuk
diterapkan di kelas tidak sinkron dengan materi pelajaran matematika yang
diajarkan sehingga menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
• Guru dapat menunjukkan metode belajar Matematika hanya dengan
drilling dan latihan soal saja. Ajarkan Pelajaran Matematika melalui
permainan/games atau dengan lagu. Dijamin kelas Matematika Guru pasti
seru!
35. Telur Pecah
Strategi ini memberi kesempatan siswa bergerak kesana kemari sambil
belajar, juga bekerja dengan teman sekelas untuk memecahkan soal
tentang penentuan kesesuaian (dan mungkin pola, tergantung pada
bidang mata pelajarannya)
36. Pingpong
Di sini, bolanya berupa pertanyaan. Guru
melempar bola (pertanyaan), kemudian siswa
menjawab, dan bisa tanya kembali ke siswa
seputar topik yang masih berhubungan dengan
jawaban yang diberi. Siswa sebagai pemain akan
dapat nilai jika mampu menjawab dengan benar.
Cara ini akan membuat kelas lebih interaktif dan
menyenangkan lho.
37. Tali Jemuran
Strategi ini memberi kesempatan siswa berbagi pengetahuan
atau opini dengan merangkum pada selembar kertas dan
memberi kesempatan seluruh kelas belajar dari koleksi
pakaian pada tali jemuran
38. Komik
Apa jadinya ya belajar dengan
media komik? Bagi penggila
komik pasti senang dengan
metode ini.
Jika membaca sejarah pada
buku biasanya membosankan,
akan tetapi menggambarkan
sejarah lewat gambar dan sudut
pandang cerita yang lebih
familiar di kalangan anak muda.
Tentu saja tanpa mengubah
fakta dan garis besar cerita.
40. Pohon Memori
Cara ini cocok untuk materi yang
sifatnya saling berhubungan, diurutkan
dari umum ke khusus. Mau hitungan
maupun non hitungan, bisa pakai cara
ini.
Buatlah sebuah pohon yang terdiri dari
batang dan akar. Untuk batang,
analoginya dengan materi yang akan
dibahas. Akar, yaitu hal-hal yang
mendukung materi tersebut. Untuk
bagian akar, bisa diisi maupun tidak.
Nah, jika materi ini ada jenis-jenisnya,
maka cabang dari pohon ini diisi
dengan jenis. Dan ranting adalah
contohnya. Kalau anak cucunya
banyak, bisa sampai daun atau buah.
41. Satu Bercerita, Satu Mendengarkan
• Bagilah satu kelas untuk berpasangan. Siapa yang menjadi A dan Siapa yang menjadi B.
• Kemudian A bercerita selama 3 menit seputar materi dan B memukul si A jika si A diam atau tidak
melanjutkan ceritanya. Begitu juga sebaliknya
44. Contoh Media Grafik Fungsi, Barisan dan Deret Geometri,
Geometri Bangun Ruang
45. Mencari tahu pemahaman
siswa terhadap materi yang
akan diajarkan
• Cara mudah belajar matematika adalah dengan
memahami dasar-dasar atau pengetahuan yang
menjadi prasyarat. Belajar Matematika tidak bisa
sekaligus. Materi-materi yang diajarkan hendaknya
diajarkan secara bertahap mulai dari level
Pendidikan yang paling bawah.
• Sering kali yang bisa membuat siswa putus asa
belajar Matematika adalah gagal paham konsep-
konsep dasar sehingga terkendala saat memahami
materi-materi pada tahap berikutnya. Oleh karena
itu, Guru wajib berusaha menggali atau mengecek
pemahaman siswa tentang materi yang akan
diajarkan.
• Misalnya konsep penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Jika siswa tidak
menguasai konsep ini, maka dapat dipastikan siswa
akan mengalami kesulitan dalam belajar konsep-
konsep Matematika lainnya.
• Jurnal belajar
• Peta konsep
• Meringkas bacaan
• Menjelaskan ulang
• Self assesment
46. Jangan hanya teori
• Cara agar siswa mudah mengerti dengan pelajaran
matematika yang sedang diajarkan adalah dengan
mempraktekkannya.
• Jika siswa hanya diberikan teori-teori saja, siswa akan
mengalami kesulitan dalam memahami konsepnya.
Pemberian teori atau konsep yang diikuti dengan
praktek yang aplikatif akan membuat siswa lebih
mudah memahami dan pengetahuan yang didapatkan
akan lebih bermakna.
• Terlebih jika praktek yang dilakukan dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari.
47. Beri waktu untuk
ice breaking
• Semua orang pasti tahu bahwa
pelajaran Matematika berhubungan
erat dengan rumus-rumus dan angka-
angka. Jangan membuat siswa tegang
dengan memberikan latihan-latihan
soal terus menerus dari awal hingga
akhir pelajaran.
• Sangat disarankan bagi Guru untuk jeli
melihat situasi. Jika siswa terlihat sudah
lelah, beri waktu istirahat.
• Bukan berarti membiarkan siswa ke
kantin saat pelajaran, ya. Waktu
istirahat yang dimaksud adalah waktu
siswa untuk refreshing untuk
menurunkan ketegangan atau stres saat
belajar.
• Selingan seperti peregangan otot,
menyanyi, atau permainan-permainan
sederhana dapat Guru jadikan alat
untuk melepaskan stres pada siswa.
48. MATEMATIKA tidak hanya
sekadar salah satu mata
pelajaran di sekolah,
namun jauh lebih dalam
dapat bermanfaat
untuk mengaktivasi otak
kiri dan kanan secara
seimbang, serta membantu
memecahkan persoalan.
49. Manfaat belajar matematika dan
pengaruhnya dalam kehidupan
sehari-hari
• Matematika Melatih Kita Menjadi
Manusia Yang Lebih Teliti, Teliti dan
Tidak Ceroboh
• Belajar Matematika Melatih Berpikir
Sistematis
• Ilmu Matematika Melatih Kita
Menjadi Orang Sabar
• Ilmu Matematika Membantu Kegiatan
dan Pekerjaan Sehari-hari
• Ilmu Matematika Membantu Kita
Berpikir Rasional, Logis, dan kritis
50. Thank
you
Shoffan Shoffa, S.Pd., M.Pd.
I : Universitas Muhammadiyah Surabaya
E : shoffanshoffa@gmail.com
H : 082141201983
W : https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21
T : https://t.me/cafeidea_shoffanshoffa
L : https://www.linkedin.com/in/shoffanshoffa/