Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran daring dan berbagai aspeknya. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi pembelajaran daring, model konseptual pembelajaran jarak jauh, perbedaan pembelajaran sinkronus dan asinkronus, serta strategi pembelajaran dengan keterbatasan bandwidth dengan mempertimbangkan kondisi siswa. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang pembelajaran daring mulai dari definisi, konsep, hingga implement
6. • 1. Can’t stand pressure
• 2. Can’t stand setbacks
• 3. Low stability
• 4. Highly educated, but low ability to execute
• 5. Emphasize appearances, materialism, and
pleasure
• 6. Individual benefits before group solidarity
• 7. Glamorous and mature on the outside, but
immature on the inside
• 8. Not good at self-criticism, needs to be
sheltered by other people
• 9. Not easy to comply
• 10. Low practical skills despite their diploma
Sources: https://www.theworldofchinese.com/2013/09/talking-bout-my-
strawberry-generation/
11. ▪ Pedagogy (/ˈpɛdəɡɒdʒi, -ɡoʊdʒi, -ɡɒɡi/)
▪ Pedagogy mengarah pada teori dan praktik
pembelajaran, dan bagaimana hal tersebut
mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh
perkembangan aspek sosial, politik, dan
psikologi dari pembelajar.
▪ Pedagogi yang diadopsi oleh guru akan
membentuk aksi, penilaian, dan strategi
pembelajaran. Tentunya dengan
mempertimbangkan teori pembelajaran,
memahami siswa dan kebutuhannya, serta
latar belakang dan ketertarikan setiap siswa.
▪ Sering diartikan sebagai aksi pembelajaran
Sources:
ktspeechwork.org
12. Classical
Pedagogy
• 1. Festina Lente (Make Haste Slowly)
• 2. Multum Non-Multa (Much Not Many)
• 3. Repetio Mater Memoriae
• 4. Songs and Chants
• 5. Embodied Education
• 6. Wonder and Curiosity
• 7. Educational Virtues
• 8. Schole and Contemplation
Sources:
ktspeechwork.org
13. 1. Learning to know (belajar untuk mengetahui)
Learning to know, yaitu proses belajar untuk mengetahui, memahami, dan menghayati cara-cara pemerolehan pengetahuan dan
pendidikan yang memberikan kepada peseria didik bekal-bekal ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran ini memungkinkan
peserta didik mampu mengetahui, memahami, dan menerapkan, serta mencari informasi danIatau menemukan ilmu pengeiahuan.
2. Learning to do (belajar melakukan atau mengerjakan)
Learning to do, yaitu proses belajar melakukan atau mengerjakan sesuaiu. Belajar berbuat dan melakukan (Learning by doing)
sesuatu. Pendidikan seharusnya memberikan bekal-bekal kemampuan aiau keterampilan. Peserta didik dalam proses
pembelajarannya mampu menggunakan berbagai konsep, prinsip, aiau hukum untuk memecahkan masalah yang konk?t.
3. Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
Learning to live together, yaitu pendidikan seharusnya memberikan bekal kemampuan untuk dapai hidup bersama dalam
masyarakat yang majemuk sehingga tercipta kedamaian hidup dan sikap toleransi antar sesame manusia.
4. Learning to be (belajar untuk menjadi / mengembangkan diri sendiri).
Learning to be, yaitu pendidikan seharusnya memberikan bekal kemampuan untuk mengembangkan diri. Proses belajar
memungkinkan terciptanya peseria didik yang mandiri, memiliki rasa percaya diri, mampu mengenal dirinya, pemahaman diri,
aktualisasi diri atau pengarahan diri, memiliki kemampuan emosional dan inielektual yang konsisten, seria mencapai tingkatan
kepribadian yang mantap dan mandiri
Source: UNESCO
15. Ketrampilan
dan
Pengetahuan
Abad 21
1. Life and Career Skills (Ketrampilan Hidup dan Berkarir)
a) Fleksibilitas dan adaptabilitas
b) Memiliki inisiatif dan dapat mengatur diri sendiri
c) Interaksi social dan antar-budaya
d) Produktifitas dan akuntabilitas
e) Kepemimpindan dan tanggung jawab
2. Learning and Innovation Skills (Ketrampilan Belajar
dan Berinovasi)
a) Berpikir kritis dan mengatasi masalah
b) Komunikasi dan kolaborasi
c) Kreativitas dan inovasi
3. Information Media andTechnology Skiils (Ketrampilan
Teknologi dan Media Informasi)
a) Literasi informasi
b) Literasi media
c) Literasi ICT
20. Trend ke
depan
• Bagi dunia usaha, edukasi adalah bisnis yang menjanjikan
• Pendidikan Jarak Jauh akan sangat diminati
• Sertifikasi kemampuan menjadi begitu penting
• Akreditasi internasional harus menjadi prioritas
• Tuntutan dan ekspektasi wali murid dan mahasiswa akan sangat
tinggi
• Kurikulum yang adaptif dengan kebutuhan industry
• Edukasi hybrid sinkronus-asinkronus yang memanfaatkan video
akan semakin diminati
21. Tips dan
Strategi
Mengajar
Daring
1. Manfaatkan tools collaborative works
2. Sediakan feedback system
3. Gunakan fun and creative assessment
4. Hidupkan kompetisi dan berikan pengakuan
5. Motivasi
6. Proses pembelajaran harus fleksibel, selama
mahasiswa bisa mencapai objektif
7. Seimbangkan antara pertemuan sinkronus dan
asinkronus
• Manfaatkan teknologi:Virtual Reality,
Augmented Reality,Web-Based, Mobile-App, IoT
for Online Labwork
25. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
DEFINISI PEMBELAJARAN DARING
• Pembelajaran Elektronik adalah Pembelajaran yang memanfaatkan system manajemen
pembelajaran berbasis internet yang dapat diakses oleh peserta didik kapan saja dan
dimana saja
• Model Pembelajaran
• Distance education courses
• Online courses
• Synchronous online courses
• Asynchronous online courses
• Online programs
• Blended/hybrid courses.
• (Open Educational Resources – OER)
• (Massive OpenOnline Courses – MOOCs)
26. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
PEMBEDA PEMBELAJARAN DARING
• Beberapa expert menyepakati karakter pembeda pada pembelajaran
daring:
• Pembelajaran daring menempatkan siswa dan aktivitasnya yang
terkait sebagai elemen pusat
• Pembelajaran daring sepenuhnya berbasis interaksi
• Pembelajaran daring bersifat kolaboratif, baik proses aktivitas,
interaksi, maupun reciprocity
• Pembelajaran daring memerlukan penggunaan yang insentif dari ICT
• Pembelajaran daring bersifat ubiquitous
27. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
MODEL KONSEPTUAL DI
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Sources: The history and state of distance education
Vitomir Kovanovic et al.
https://www.researchgate.net/
28. Sinkronus vs
Asinkronus
• Blended Learning merupakan metode
pembelajaran yang pelaksanaannya
mengkombinasikan pembelajaran secara
tatap muka di kelas dan pembelajaran
interaktif sinkron/ asinkron yang
memanfaatkan fasilitas teknologi informasi
dan komunikasi.
• Pembelajaran Sinkronus adalah
pembelajaran interaktif dalam waktu
secara bersamaan antara pendidik dan
peserta didik melalui media elektronik.
• Pembelajaran Asinkron adalah
pembelajaran interaktif dalam waktu
secara tunda antara pendidik dan peserta
didik melalui media elektronik.
• Syarat wajib ada 3:
• MateriVideo atau Audio
• Materi Belajar Mandiri
• Tugas / Evaluasi
71. Poin Penting
• Kebiasaan membaca sangat berhubungan dengan performa akademik (reading performance)
• Performa akademik akan optimal jika dosen mampu mengarahkan mahasiswa agar dapat
mengakses sumber media pembelajaran atau literasi yang baik
• Tidak semua aktivitas pembelajaran terkait internet akan mendukung performa belajar.Yang
paling mendukung adalah tugas untuk melakukan survey literasi terkait keilmuan (tugas
Menyusun paper/presentasi dari internet)
• Membaca buku masih sangat terkait dengan capaian peserta didik, baik di bangku sekolah
maupun di dunia kerja
• Pendidik harus mempunyai literasi digital yang baik, agar dapat menyajikan media
pembelajaran yang baik
73. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
KONDISI KETERBATASAN
BANDWITH DI AS
Sources: Low-Bandwidth Teaching Strategies in Response to the
COVID-19 Pandemic (Amy LoBlue) – Edredesign Lab – Harvard
Graduate School of Education
74. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
STRATEGI PEMBELAJARAN LOW-
BANDWITH
• Ketidakseimbangan akses terjadi pada komunitas rural dan berpendapatan rendah
• Pembelajaran elektronik membutuhkan lebih dari sekedar koneksi internet, tapi
juga literasi penggunaan teknologi dan kesempatan setiap siswa untuk
memanfaatkan teknologi
• Ketidakseragaman akses teknologi menuntut sekolah untuk membuat strategi
khusus. Strategi berbandwith rendah dan berbiaya rendah harus
diimplementasikan pada instriuksi giru sehingga kesempatan belajar semakin
diperluas
Sources: Low-Bandwidth Teaching Strategies in Response to the
COVID-19 Pandemic (Amy LoBlue) – Edredesign Lab – Harvard
Graduate School of Education
75. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
TAHAP 1: PENGUMPULAN DATA
KONDISI RIIL SISWA
Beberapa Pertanyaan Yang Diajukan ke Siswa:
1. Berapa anggota keluarga yang dapat dijangkau atau ditemui sehari-hari?
Apakah komunikasi cukup intens?
2. Apakah siswa mempunyai akses computer (laptop, desktop), atau tablet? Jika iya, berapa banyak?
3. Apakah siswa mempunyai akses terhadap smart phone? Apakah terdapat isu keterbatasan akses?
4. Apakah siswa mempunyaiWi-Fi di rumah?
5. Berapa banyak anggota keluarga lain di rumah yang memerlukan computer atau tablet (orangtua, saudara, dll) ?
6. Apakah siswa dan orang lain di rumah bisa mengakses video atau konten streaming (Netflix,Youtube, layanan streaming
music) pada waktu yang sama?
7. Isi dalam skala 1 s/d 5 terhadap kemampuan siswa untuk:
a) Unggah / Unduh file?
b) Menggunakan invitation di kalender?
c) Melakukan pencarian email?
d) Melakukan attachment file pada email?
e) Merubah formatting pada Google Docs atau Microsoft Word?
f) Membuat graph pada Google Sheets atau Microsoft Excel?
g) Membuat PowerPoint menggunakan Google Slides atau Power Point?
h) Seberapa nyaman anda menggunakan computer untuk project sekolah (membuat tugas / resume, misal) ?
Sources: Low-Bandwidth Teaching Strategies in Response to the
COVID-19 Pandemic (Amy LoBlue) – Edredesign Lab – Harvard
Graduate School of Education
76. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
TAHAP 2: BUAT RENCANA PENGAJARAN
BERDASAR KETERSEDIAAN BANDWIDTH
• Pendidikan adalah aktivitas yang harus diberikan dalam kualitas yang sebaik mungkin.
• Jika siswa dan guru memungkinkan mempunyai akses teknologi yang baik (saat ini
tergolong sukses untuk penerapan taktik pembelajaran jarak jauh, seperti zoom), maka
wajib digunakan
• Namun jika tidak, kita bisa membuat rencana pengajaran low-bandwith untuk kelompok
kecil siswa yang tidak mendapatkan akses atau secara luas, tergantung variasi akses
teknologi.
Sources: Low-Bandwidth Teaching Strategies in Response to the
COVID-19 Pandemic (Amy LoBlue) – Edredesign Lab – Harvard
Graduate School of Education
77. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
TAHAP 2: BUAT RENCANA PENGAJARAN
BERDASAR KETERSEDIAAN BANDWIDTH
• Bandwith dan immediacy adalah hal
yang berbeda
• Bandwidth adalah kecepatan akses
internet
• Sementara immediacy adalah
kemampuan siswa untuk segera
memberikan respon terhadap
komponen pembelajaran
Sources: Low-Bandwidth Teaching Strategies in Response to the
COVID-19 Pandemic (Amy LoBlue) – Edredesign Lab – Harvard
Graduate School of Education
78. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
PENYESUAIAN PENGAJARAN LOW-
BANDWITH LAINNYA
Contoh beberapa penyesuaian lainnya:
1. Turunkan Bandwidth dari video meeting
2. Membuat konten bacaan (scaffolded reading) atau bacaan penyangga.
3. Bisa menggunakan Google Document atau penyesuaian
4. Bebaskan media atau tools pengerjaan, selama objektif tercapai
5. Guru wajib menyiapkan paket perangkat lab atau belajar siswa untuk belajar mandiri
80. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
FROM FACE-TO-FACE to DISTANT
LEARNING: MAIN CHALLENGE
1. Starting Point antar Siswa Bisa Jadi Jauh Berbeda
1. Usia
2. Motivasi
3. Ketertarikan
4. Connectivity
5. Resources
6. Dan lain-lain
2. Sebagai Dosen, kita harus mampu memelihara / meningkatkan
1. Motivasi
2. Engagement
3. Partisipasi
4. Komunikasi
5. Kolaborasi
Sources: https://en.wikipedia.org/wiki/Flipped_classroom
The Flipped Classroom Model-
https://www.youtube.com/watch?v=qdKzSq_t8k8
Belum ada solusi yang fit untuk semua kondisi
Kita harus mampu mendorong aksi dan kolaborasi
dari mahasiswa
81. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
FROM FACE-TO-FACE to DISTANT
LEARNING: MAIN CHALLENGE
1. Manajemen waktu dan perencanaan yang baik sangat krusial, baik dosen
maupun mahasiswa
1. Sediakan dukungan dan panduan
2. Sediakan dan gunakan shared tools
2. Elaborasi material pembelajaran
1. Variasikan format dan media yang digunakan
2. Distribusikan dalam potongan kecil
3. Rekaman video akan sangat berguna (penjelasan, proses, dan lain-lain)
Sources: https://en.wikipedia.org/wiki/Flipped_classroom
The Flipped Classroom Model-
https://www.youtube.com/watch?v=qdKzSq_t8k8
Balanced effort. Koordinasikan deadline.
Perhitungkan waktu bagi mahasiswa untuk
“memahami” dan memproses material
Balanced effort. Koordinasikan deadline.
Perhitungkan waktu bagi mahasiswa untuk
“memahami” dan memproses material
82. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
KOMUNIKASI DENGAN MAHASISWA
• Pelihara komunikasi reguler
• Synchronous and asynchronous
• Pertimbangkan semua peluang komunikasi
• Sediakan feedback tepat waktu (48h)
• Proactive teacher – online tutorials
• Bekerja dalam grup yang kecil → Big group
•Tetapkan dan susun sebuah protocol komunikasi
Sources: https://en.wikipedia.org/wiki/Flipped_classroom
The Flipped Classroom Model-
https://www.youtube.com/watch?v=qdKzSq_t8k8
83. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
DUKUNGAN UNIVERSITAS
• Hardware
Perangkat standar
Peralatan penunjang
• Software
Learning Management System
Collaborative tools
Video recording and editing
Virtual boards
Etc.
• Infrastruktur teknologi untuk
mendukung 100% fungsional system
• Pelatihan terhadap perangkat
dan metodologinya (asesmen)
Sources: https://en.wikipedia.org/wiki/Flipped_classroom
The Flipped Classroom Model-
https://www.youtube.com/watch?v=qdKzSq_t8k8
• Dukungan berkelanjutan, on-demand, dan
personalized
• Forum untuk dosen
Berbagi pengalaman, best practice,
error,
dan sebagainya
Dukungan emosional
Spesialisasikan sesuai area pengetahuan
• Panduan yang jelas untuk etik, kekayaan
intelektual, dan privasi
84. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
ASESMEN
•Varied methods and tools
• Portfolio
• Reports
• Open question
• Questionnaires
• Forums
• Oral presentation
• Essay
• Etc.
• +Formative and ‐summative evaluation
Sources: https://en.wikipedia.org/wiki/Flipped_classroom
The Flipped Classroom Model-
https://www.youtube.com/watch?v=qdKzSq_t8k8
85. www.its.ac.id INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, Surabaya - Indonesia
PERAN DOSEN DALAM KELAS
PEMBELAJARAN DARING
• Process Management:
Mengadaptasi aksi pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan dan ekspektasi siswa
• Evaluator:
Menyediakan kriteria evaluasi jelas yang membantu
siswa memahami apa yang diharapkan dari siswa
dan bagaimana mereka mencapainya
• Collaborator / Facilitator:
Mengkolaborasikan dan bekerja dengan dosen lain,
serta memfasilitasi pengalaman belajar siswa untuk
berkolaborasi daring
• Technical:
Memastikan siswa memahami operasional platform
• Pedagogical:
Memfasiltasi proses konstruksi pengetahuan dari siswa,
menjawab keraguan dan pertanyaan, membantu sintesa
poin penting dari diskusi
• Instructional designer:
Mengorganisir proses pembelajaran berdasar
kompetensi dari subjek
• Counselor:
Memahami partisipan dengan tujuan untuk
mengantisipasi aspek yang mempengaruhi pembelajaran
mereka. Dan merencakan aksi dinamis untuk
mengatasinya
• Social:
Mengkonfigurasi dan memfasilitasi lingkungan sosial
atau interaksi diantara group/individu mahasiswa
Sumber: Online Educator Roles – Duesto Online