Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran individual yang merupakan strategi untuk memberikan perhatian lebih kepada setiap siswa dengan menyesuaikan kecepatan dan minat belajar masing-masing. Pembelajaran individual memberikan keuntungan seperti peningkatan hasil belajar siswa dan fleksibilitas waktu belajar, namun juga memiliki keterbatasan seperti kurangnya interaksi antarsiswa.
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Pengelolaan kurikulum sekolah merupakan tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan .
tugas ini adalah mewawancarai salah satu sekolah dan kemudian mengaitkan dengan undang undang dan kuikulum yang ada
Pengelolaan kurikulum sekolah merupakan tugas dari mata kuliah pengelolaan pendidikan .
tugas ini adalah mewawancarai salah satu sekolah dan kemudian mengaitkan dengan undang undang dan kuikulum yang ada
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Pengertian Pembelajaran Individual
Merupakan suatu siasat (strategi) untuk
mengatur kegiatan belajar mengajar sehingga
setiap siswa memperoleh perhatian lebih
banyak daripada yang dapat diberikan guru
dalam rangka pengelolaan kegiatan belajar
mengajar dalam kelompok siswa yang besar.
3. Cara-cara Pengaturan Pengajaran
Individual
• Rencana studi mandiri
• Studi yang dikelola sendiri
• Program belajar yang berpusat pada siswa
• Belajar menurut kecepatan sendiri
• Pembelajaran yang ditentukan oleh siswa
sendiri
• Pembelajaran Sesuai Diri
• Pembelajaran perseorangan tertuntun
4. Latar Belakang Pengajaran Individual
• Diilhami oleh teori Skinner yang dikenal dengan
Reinforcement Theory pada tahun 1954.
• Penganut teori ini berpendapat bahwa tiap-tiap
anak memiliki kepribadian yang unik
• Jika melihat beragam potensi diri siswa yang
ada, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran
konvensional tidak dapat menjadi pembelajaran
yang efektif bagi siswa
• Oleh sebab itu lahirlah pengajaran individual
5. Tujuan Pengajaran Individual
• Membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar
• Menyesuaikan materi pelajaran dengan
perbedaan dan kepentingan individual siswa
• Meningkatkan mutu dan efektivitas proses
pengajaran
• Pelaksanaan pengajaran yang disesuaikan
dengan kemampuan dan minat individual
siswa
6. Karakteristik Pengajaran Individual
• Lebih mengutamakan proses daripada mengajar
• Menyesuaikan pengajaran dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa sebagai individual
• Mengusahakan partisipasi aktif dari siswa untuk
belajar secara individual
• Merumuskan tujuan yang jelas dan spesifik
• Memberikan kesempatan untuk maju sesuai dengan
kecepatannya masing-masing
• Menggunakan banyak feedback dari hasil evaluasi
7. Prinsip-prinsip Pengajaran Individual
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan kecepatannya masing-
masing
• Membuka kemungkinan bagi siswa untuk
mencapai belajar tuntas
• Mendorong siswa untuk memecahkan masalah
dan menggunakan pemikiran dalam memecahkan
suatu masalah
• Mengembangkan kesanggupan berinisiatif dan
mengatur diri sendiri dalam belajar
8. Prinsip-prinsip Pengajaran Individual
• Memupuk kebiasaan untuk menilai diri sendiri
dan mempertinggi motivasi siswa untuk
belajar
• Menentukan dengan teliti taraf pengetahuan
siswa sebelum diberikan tugas
• Mengadakan evaluasi yang sering secara
individual
• Dilakukannya diagnosis dan diberikannya
remediasi yang tepat dan segera
9. Prinsip-prinsip Pengajaran Individual
• Evaluasi dengan berbagai bentuk dan jadwal
yang luwes
• Pilihan berbagai bentuk pembelajaran
• Pengorganisasian materi pelajaran yang
memungkinkan tiap siswa maju sesuai dengan
kemampuan dan minatnya masing-masing
• Diberikannya bimbingan dan petunjuk
instruksional kepada masing-masing siswa
sesuai dengan kebutuhannya
10. Peran Siswa Dalam Pengajaran
Individual
• Belajar berdasarkan kemampuan sendiri,
• kebebasan menggunakan waktu belajar,
• keleluasaan dalam mengontrol kegiatan,
kecepatan, dan intensitas belajar,
• siswa melakukan penilaian sendiri atas hasil
belajar,
• siswa dapat mengetahui kemampuan dan hasil
belajar sendiri,
• siswa memiliki kesempatan untuk menyusun
program belajarnya sendiri.
11. Peran Guru Dalam Pembelajaran
Individual
• Peranan guru dalam merencanakan kegiatan
belajar
• Peranan guru dalam pengorganisasian
kegiatan belajar
12. Peranan Guru Dalam Merencanakan
Kegiatan Belajar
• membantu merencanakan kegiatan belajar
siswa;
• membicarakan pelaksanaan
belajar, mengemukakan criteria keberhasilan
belajar, menentukan waktu dan kondisi
belajar,
• berperan sebagai penasihat atau pembimbing,
• membantu siswa dalam penilaian hasil belajar
dan kemajuan sendiri.
13. Peranan Guru Dalam
Pengorganisasian Kegiatan Belajar
• memberikan orientasi umum sehubungan dengan
belajar topic tertentu,
• membuat variasi kegiatan belajar
• mengkoordinasikan kegiatan dengan
memperhatikan kemajuan, materi, media, dan
sumber,
• membagi perhatian pada sejumlah siswa
• memberikan balikan terhadap setiap siswa
• mengakhiri kegiatan belajar dengan unjuk hasil
belajar berupa laporan atau pameran hasil kerja
15. Keunggulan Pengajaran Individual Bagi
Siswa
• peningkatan baik dari segi jenjang belajar maupun kadar
ingatan
• memberikan kesempatan kepada siswa yang lamban
maupun yang cepat untuk menyelesaikan pelajaran
dengan tingkat kemampuan masing-masing
• Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi dapat
berlanjut sebagai kebiasaan dalam kegiatan pendidikan
lain
• menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah kepada
siswa perseorangan dan memberikan kesempatan yang
lebih luas untuk berlangsungnya interaksi antar siswa
• Memungkinkan bagi siswa untuk maju menurut
kecepatannya sendiri
16. Keunggulan Pengajaran Individual
Bagi Siswa
• Siswa berhubungan langsung dengan materi pelajaran
yang sedang dipelajari
• Kesempatan memperoleh respon dengan segera untuk
menjawab pertanyaan dan segera pula memperoleh
balikan
• Memungkinkan siswa untuk memahami materi
pelajaran dengan lebih baik
• lebih mendalami aspek-aspek mata pelajaran yang
dipelajari, melaksanakan tes diagnostik dan
mendorong siswa mempelajari materi dengan lebih
luas
• Bentuk pengajaran non grade
17. Keunggulan Pengajaran Individual
Bagi Guru
• Membebaskan guru dari kegiatan mengajar
rutin
• Guru akan lebih akurat mengenal kebutuhan
pengajaran bagi setiap siswa
• Memberikan kesempatan kepada guru untuk
menyediakan tes diagnostik
• Guru menyediakan waktu lebih banyak bagi
siswa yang membutuhkan bantuan
18. Keunggulan Pengajaran Individual
Bagi Guru
• Memberikan kesempatan kepada guru agar
menghasilkan sesuatu secara sistematis dan
teliti
• Guru berperan sebagai pembimbing siswa
• Kegiatan dan tanggung jawab pengajar yang
terlibat dalam program belajar mandiri
berubah
• Timbul rasa kepuasan kerja yang lebih tinggi
19. Keterbatasan Pengajaran Individual
• Mungkin kurang terjadi interaksi antara pengajar
dengan siswa atau antara siswa dengan siswa
• Program belajar mandiri tidak cocok untuk semua
siswa atau semua pengajar
• Kurang disiplin diri dan kemalasan yang
menyebabkan kelambatan penyelesaian program
oleh beberapa siswa.
• Menuntut kerjasama dan perencanaan tim yang
rinci diantara staf pengajar yang terlibat dan
koordinasi dengan layanan penunjang