SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
Pola Belajar-Mengajar
di Era Milenial
Shoffan Shoffa, M.Pd.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
Online Ghatering dan Seminar Pendidikan Matematika
8 November 2020
Disclamier
Gambar/visual/foto-foto yang
ada dalam slide ini bukan
karya pribadi, melainkan
download dari dunia maya
GURU dimata SISWA
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
Mereka mengkrtisi
bagaimana cara gurunya
mengajar bukan hanya pada
metodenya, justru sampai
pada materinya dan
kualifikasi gurunya.
Sebagian besar mereka berharap agar gurunya
memiliki kualifikasi dan bahkan prestasi
dibidang pelajaran yang diajarkan.
“Guru meminta kami aktif di internet,
namun hanya sebaian kecil guru yang
aktif pak” begitu kata mereka.
“kami diminta aktif menulis dan pandai
membuat tulisan tapi guru guru jarang
ada yang menulis, hanya dua tiga guru
saja yang saya lihat aktif”.
“kami juga diminta tenang waktu
pelajaran tapi tidak dikondisikan, ada yg
ngobrol dibiarkan”, “sewaktu ibadah juga
demikian, tidak bisa khusyuk karena
rame”, “kok gak pak guru A yang ngajar
ya pak, ilmu dan pengalamannya sesuai
dengan pelajaran ini”.
“Sekolah cuman ngejar nilai pak, ya
akhirnya target kami yang penting nilai
minimal KKM”, “kenapa bukan bekal hiup
yang diajarkan ya pak?”. Itulah mereka
dialog ini riil dari siswa.
Mereka begitu faham apa yang seharusnya
didapat, faham apa yang musti dipelajari,
dan faham kemana akan melangkah kelak.
Seringkali kita mengecilkan mereka, maka
jadinya adalah mereka hanya akan
berusaha memenuhi keinginan-keinginan
para guru, orang tua dan sekolah.
Mereka mengambil jalan sendiri diluar
tuntunan yang benar dalam mengejar apa
yang dicita-citakan.
Mereka menjadi kendaran yang tak
terkendali dengan petunjuk arah yang tak
jelas dan semestinya kita guru, orang
tua, dan sekolahlebih memahami
ini dan segera membuat perubahan
mendasar.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
SEKOLAH DIMATA SISWA
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
Mereka pun mulai menganggap sekolah
bukan dunianya.
Menurut mereka sekolah hanya punya
tujuan sendiri untuk lembaganya, bukan
untuk kemajuan siswanya. Masukan dari
siswa sering kali putus ditengah jalan atau
bahkan tak didengar.
“Kenapa ya pak kok setiap program
sepertinya asal berjalan atau sekedar
dijalankan karena terlanjur diprogram”.
Mendengar pertanyaan tersebur saya jadi
diam. Ketika harus menjelaskan yang
sebenarnya atau mengiyakan justru akan
melemahkan sekolah. Ketika saya menjawab
dengan diplomasi berarti saya tidak
menyampaikan dengan jujur.
Akhirnya saya sampaikan agar mereka
menyampaikan lewat sistem yg ada, mereka
menjawab “capek pak”.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Jangan dikira mereka tidak melihat
bahkan mengamati.
“jangan takutkan anak-anak itu tidak
menuruti perintah kita, tapi takutkan
mereka memperhatikan kita”.
Sekolah adalah tempat pertunjukkan para
tauladan dan siswa adalah para
penontonnya. Buatlah pertunjukan yang
sebagus mungkin dan sejujur mungkin.
Karena perunjukkan yang dikemas
dengan hati murni akan mampu memikat
dan mengikat penontonnya.
Bagaimana Bapak Ibu GURU dan Calon
GURU?
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
Generasi Milenial
(1981-1999)
• Generasi ini umumnya
ditandai oleh peningkatan
penggunaan dan keakraban
dengan komunikasi, media,
dan teknologi digital.
• Lingkungan kerja yang disukai
Fleksibel, suasana kantor yang
kekeluargaan, selalu ada tantangan baru,
bekerja sama baik dengan rekan-rekan
sekantor.
• Kehidupan sosial media
Sosmed yang digunakan umumnya
Facebook, Twitter, dan
Instagram. Sharing karena kebutuhan
sosial, menggunakan sosmed untuk
menunjukkan eksistensi diri.
• Pola pikir
Cenderung idealis, jika ada aturan yang
tidak sesuai maka tak ragu ditinggalkan.
Suka atau tidak Generasi Y akan tergeser oleh Generasi Z
Bawa GURU MATEMATIKA
ke Wilayah 11C
• Creative and Innovation
• Critical thinking and Problem Solving
• Communicator
• Collaboration
• Credibility
• Character
• Capasity
• Collateral
• Capital
• Connecity
• Consitency
4C (abad 21) + 7C
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
Pola Mengajar Guru Harus
Menyesuaikan Generasi
Milenial
Creativity &
Innovation
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
Daya imaginasi dan inovasi tidak terbatas
Gak kreatif dan inovatif tidak slamet
Critical thinking &
Problem Solving
Kemampuan untuk berpikir secara jernih
dan rasional tentang apa yang harus
dilakukan atau apa yang harus dipercaya.
Mengajak untuk bisa berpikir secara
deduktif dan induktif secara mandiri yang
bertujuan untuk menguasai dan mampu
menyelesaikan masalah yang rumit.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
Communicator
Mampu menyampaikan semua
informasi baik secara lisan atau secara
tulisan yang berhubungan dengan
menyampaikan gagasan, berdiskusi
hingga memecahkan masalah yang ada
dengan baik.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
Collaboration
Kerjasama ini akan melatih untuk bisa
bertanggung jawab, mudah beradaptasi
dengan lingkungan, dan masyarakat.
Aktivitas ini penting diterapkan dalam proses
pembelajaran agar anak mampu dan siap
untuk bekerja sama dengan siapa saja dalam
kehidupannya mendatang. Saat berkolaborasi
bersama orang lain, anak akan terlatih untuk
mengembangkan solusi terbaik yang bisa
diterima oleh semua orang dalam
kelompoknya.
Credibilyty
Tumbuhkan kepercayaan dan
kekuatan
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
Capacity
Kapasitas diri GURU
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
Character
Sikap kuat para guru MATEMATIKA
merupakan dorongan dahsyat ambisi yang
melesat,…
Collateral
Jaminan dari diri sendiri
Guru siap di segala Cuaca
Capital
Mengasah modal kita
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Connecticity
Terhubung dengan orang lain
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Consistency
Sikap di jalur yang
benar
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
“Menanam sikap mental posisitf, lahir kreasi yang dahsyat untuk siswa”
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
Pedagogy Andragogy Heutagogy Peeragogy Cybergogy
C
C
C
Instructor-led Self-Directed Self-Determined Peer-Feedback Online learning
environment
Pendekatan dalam Pendidikan
Pedagogy
• Pembelajar disebut siswa atau anak didik.
• Gaya belajar dependen
• Tujuan ditentukan sebelumnya
• Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman dan/atau
kurang informasi
• Metode pelatihan pasif, seperti metode kuliah/ceramah
• Guru mengontrol waktu dan kecepatan
• Peserta berkontribusi sedikit pengalaman
• Belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis
• Guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh
Kelebihan
• Guru merupakan unsur yang sangat urgen dan berperan dalam
pembelajaran.
• Guru menjadi sumber informasi utama dalam transfer ilmu.
• Pendekatan ini mampu menjaga mata rantai ilmu (kemutawatiran
ilmu). Karena gurulah sebagai pusat keilmuan.
Suatu ilmu atau seni
mengajar anak-anak.
Kelemahan
• Siswa menjadi pasif. Siswa hanya diibaratkan hanya botol kosong yang siap memerima isi apaun dari
sang penuangnya. Siswa tidak dibenarkan berpartisipasi aktif ataupun mengeksplor dirinya.
• Masa lalu dinilai kebenaran yang mutlak. Guru berperan sebagai pusat informasi. Apa yang disampaikan
guru lah yang menjadi pembelajaran. Pengalaman siswa diangap kesalahan dan pengalaman gurulah yang
dianggap kebenaran mutlak.
• Perbedaan dianggap sebagai ancaman. Dalam pendekatan ini, siswa tidak diberi kesempatan untuk
mengeksplor pengalamnnya. Sehingga perbedaan merupakan ancaman yang akan merusak mata rantai
kelimuan
Pedagogi
Andragogy
• Pembelajar disebut peserta didik atau warga belajar
• Gaya belajar independen
• Tujuan fleksibel
• Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk
berkontribusi
• Menggunakan metode pelatihan aktif
• Pembelajar mempengaruhi waktu dan kecepatan
• Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting
• Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata
• Peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh.
ilmu atau seni dalam
membantu orang
dewasa belajar
Kelemahan
• Membutuhkan waktu yang relatif lama.
• Tidak semua guru bisa memakai metode ini, karena guru dituntut untuk mampu
menguasai kelas jika terjadi kesalahfahaman dan gaduh dalam kelas.
• Guru harus benar-benar menyiapkan semua media dengan matang agar dalam
menerapkan metode Andragogi tidak mengalami kesulitan.
• Tidak semua siswa bisa dengan matang memahami tentang luasnya ilmu yang
dibahas kemudian dibebaskan memilih apa yang mereka sukai.
Kelebihan
• Meningkatkan kemampuan otak dan skill siswa.
• Membantu meningkatkan pembelajaran.
• Meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
• Melatih siswa untuk lebih kritis dalam memahami dan mengatasi segala persoalan yang muncul dalam pembelajaran.
• Melatih siswa untuk berani mengambil keputusan dan berani untuk mempertanggungjawabkannya.
• Melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
• Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
• Siswa lebih mudah menyerap pelajaran karena pengalaman dan pengetahuan peserta didik merupakan sumber utama
belajar selain guru dan buku pelajaran.
Andragogi
Perbedaan antara pedagogi
dan andragogi
Heutagogy
Studi tentang pembelajaran mandiri dan menerapkan
pendekatan holistik untuk mengembangkan kemampuan pelajar
dengan pembelajaran yang berfungsi sebagai agen utama di
pembelajaran mereka sendiri, yang terjadi, sebagai akibat dari
pengalaman pribadi
(Stewart Hase & Chris Kenyon, 2007)
Heutagogy Bagaimana orang belajar, menjadi kreatif, memiliki efektivitas
diri tingkat tinggi, dapat menerapkan kompetensi dalam
situasi kehidupan, dan dapat bekerja secara baik dengan orang
lain.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
Pedagogy
Teacher-led learning
Andragogy
Self-directed learning
Heutagogy
Self-determined learning
Dependence
Peserta didik bergantung Guru
menentukan apa, bagaimana, di mana,
dan kapan sesuatu dipelajari
Peserta didik mandiri. Mereka
mengusahakan otonomi dalam belajar,
sampai pada tujuan yang ditentukan oleh
orang lain. Mereka adalah 'pemecah
masalah'
Peserta didik adalah 'pencari masalah'.
Mereka mengetahui tujuan mereka dan
menjadi saling bergantung pada orang yang
dapat membantu mereka menentukan rute
Reason for learning
Peserta didik menempatkan
kepercayaan mereka pada guru dan
keefektifan pembelajaran sekuensial
linier. Peserta didik mengambil sedikit
atau tidak bertanggung jawab atas
pembelajaran mereka
Peserta didik mencari bimbingan, tetapi
bercita-cita untuk meningkatkan tanggung
jawab atas arah pembelajaran mereka
Pembelajaran tidak harus berurutan atau
linier. Peserta didik menerima tanggung
jawab penuh atas pembelajaran mereka.
Menyambut tantangan dan kebetulan
Focus of learning
Pembelajaran berpusat pada subjek dan
berfokus pada kurikulum yang
ditentukan
Pembelajaran digerakkan oleh tujuan,
dengan fokus pada tugas-tugas yang
memungkinkan pemikiran dan otonomi
lintas disiplin
Peserta didik didorong oleh pertanyaan -
mereka mengambil pandangan jangka
panjang dari pembelajaran mereka,
mencari kompleksitas dan ketidakpastian
lebih lanjut
Motivation for
learning
Motivasi berasal dari sumber eksternal /
ekstrinsik, mis. orang tua, guru, rasa
persaingan, dll.
Motivasi adalah pelajar intrinsik menikmati
dorongan untuk harga diri yang datang dari
berhasil menyelesaikan tantangan
Motivasi terletak pada pengalaman
'mengalir' dan mengetahui bagaimana
belajar. Peserta didik mencari situasi asing
dan memperoleh 'kompetensi adaptif'
Role of teacher
Pedagogi-merancang proses
pembelajaran, menyarankan dan
memberikan materi yang dianggap
efektif untuk mencapai hasil yang
diinginkan
Fasilitator menetapkan tugas tetapi
mendorong berbagai rute menuju solusi.
Meta-kognisi Purseus pada peserta didik
Pelatih menyatukan peluang, konteks,
relevansi eksternal, dan kompleksitas yang
diperluas. Menumbuhkan budaya
kolaborasi dan keingintahuan
HeutagogyAndragogy
• Pembelajaran yang ditentukan sendiri
• Proses terfokus
• Pelajar diarahkan
• Pembelajaran putaran ganda
• Desain pembelajaran non linier
• Pengembangan kemampuan
Perbedaan Andragogy dengan Heutagogy
• Pembelajaran Mandiri
• Berfokus pada konten
• Koordinasi instruktur/pelajar
• Pembelajaran satu putaran
• Desain pembelajaran linier
• Pengembangan kompetensi
Peeragogy (Paragogy)
Pembelajaran sebaya adalah
sebuah Pendidikan latihan di
mana siswa berinteraksi
dengan siswa lain untuk
mencapainya tujuan
pendidikan.
Peeragogy
(Paragogy)
• Lingkungan belajar terbuka dan cara baru untuk
melihat dan berkolaborasi serta belajar
• Seringkali tidak terstruktur dalam praktiknya, dan
pembelajaran bersifat kolaboratif, bukan hanya
kooperatif atau kontributif.
• Peningkatan aksesibilitas ke jaringan online,
memungkinkan pengembangan pembelajaran
kolaboratif yang pada gilirannya membangun
keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan
komunitas belajar.
Peeragogy ini adalah strategi pendidikan yang membiasakan siswa untuk
terlatih fokus pada belajar bekerjasama dan mencipta bersama-sama.
Keterampilan abad 21 mensyaratkan kompetensi siswa untuk mampu
berkolaborasi dengan individu lainnya.
Kompetensi berkolaborasi ini perlu ditanamkan melalui strategi peeragogy.
Pembelajaran sebaya dan
produksi sebaya mungkin setua
umat manusia itu sendiri,
tetapi mereka mengambil
peran baru di era digital
(Rheingold, 2014)
Cybergogy
Sebuah label deskriptif untuk
strategi demi menciptakan
terlibatnya belajar secara online
(Wang & Kang, 2006)
Cybergogy ini merupakan strategi pendidikan yang mendorong para pembelajar untuk terlibat
dalam lingkungan belajar dalam jaringan.
Lingkungan Online, serba terkoneksi, kini telah menjadi keseharian dari kehidupan para siswa.
Media komunikasi dan interaksi, suka tidak suka kini telah beralih dari bentuk fisik ke bentuk maya.
Menciptakan suatu peluang baru dalam proses pendidikan maupun belajar mengajar.
Guru dapat menciptakan lingkungan dan iklim belajar yang lebih luas tanpa dibatasi oleh sekat-
sekat tradisional: ruang kelas, jadwal dan kurikulum.
Proses pendidikan dapat menjelajah kehidupan siswa secara lebih luas, dan membuat iklim
eksplorasi pengetahuan menjadi menarik dan relevan dengan kondisi kekinian.
Menciptakan lingkungan
pembelajaran virtual yang
berpusat pada peserta
didik, otonom, dan
kolaboratif.
Pemikiran, perilaku, dan emosi pelajar sangat terkait dengan budaya
komputer, teknologi, dan Internet.
(Wang & Kang, 2006)
Engaged
learning
Cognitive factors
• Pengetahuan/pengalaman
sebelumnya
• Pencapaian tujuan
• Kegiatan belajar
• Gaya kognitif/belajar
Emotive factors
• Perasaan diri
• Perasaan
komunitas
• Perasaan
suasana belajar
• Perasaan proses
belajar
Social factors
• Atribut pribadi
• Konteks
• Masyarakat
• Komunikasi
Online learning environment
Cybergogy for engaged
learning
(wang & kang, 2006)
Thank
you
Shoffan Shoffa, S.Pd., M.Pd.
I : Universitas Muhammadiyah Surabaya
E : shoffanshoffa@gmail.com
H : 082141201983
W : https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21
T : https://t.me/cafeidea_shoffanshoffa
L : https://www.linkedin.com/in/shoffanshoffa/

More Related Content

Similar to Pola belajar mengajar di era milenial

Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisanRahmat Kosala
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisanRahmat Kosala
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisanRahmat Kosala
 
Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning
Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learningMenyusun model pembelajaran contextual teaching and learning
Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learningsandi271979
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Atifah Ruzana Abd Wahab
 
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxAprindhitaAR
 
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxemerensianabolo
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxJunaiHunter
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docxJunaidiJunaidi91
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.8.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.8.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.8.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.8.pdfFrahmiAny
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxUMN AL WASHLIYAH
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Andi Rafiah S
 
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptxaksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptxYantiSagala1
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfneno38
 

Similar to Pola belajar mengajar di era milenial (20)

Metode pembelajaran paikem
Metode pembelajaran paikemMetode pembelajaran paikem
Metode pembelajaran paikem
 
Model pakem
Model pakemModel pakem
Model pakem
 
Joyfull learning
Joyfull learningJoyfull learning
Joyfull learning
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
 
Pptfilsafat
PptfilsafatPptfilsafat
Pptfilsafat
 
Fun and active learning
Fun and active learningFun and active learning
Fun and active learning
 
Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning
Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learningMenyusun model pembelajaran contextual teaching and learning
Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA TOPIK 1 - MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR.pptx
 
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.8.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.8.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.8.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.8.pdf
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
 
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
 
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptxaksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
aksinyatatopik1merdekabelajar-230103024346-e975fbad.pptx
 
Lcl for schools
Lcl for schoolsLcl for schools
Lcl for schools
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 

More from Shoffan shoffa

Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Shoffan shoffa
 
Membangun sebuah TEAM IRM dan Manajemen Organisasi
Membangun sebuah TEAM IRM dan Manajemen OrganisasiMembangun sebuah TEAM IRM dan Manajemen Organisasi
Membangun sebuah TEAM IRM dan Manajemen OrganisasiShoffan shoffa
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarShoffan shoffa
 
Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21
Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21
Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21Shoffan shoffa
 
BELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCAR
BELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCARBELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCAR
BELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCARShoffan shoffa
 
Pengembangan soal akm numerasi dan praktiknya
Pengembangan soal akm numerasi dan praktiknyaPengembangan soal akm numerasi dan praktiknya
Pengembangan soal akm numerasi dan praktiknyaShoffan shoffa
 
Optimalisasi media pembelajaran berbasis digital
Optimalisasi media pembelajaran berbasis digitalOptimalisasi media pembelajaran berbasis digital
Optimalisasi media pembelajaran berbasis digitalShoffan shoffa
 
Paradigma pembelajaran model blended & hybrid learning
Paradigma pembelajaran model blended & hybrid learningParadigma pembelajaran model blended & hybrid learning
Paradigma pembelajaran model blended & hybrid learningShoffan shoffa
 
Pendidikan kepramukaan di era super smart society 5
Pendidikan kepramukaan di era super smart society 5Pendidikan kepramukaan di era super smart society 5
Pendidikan kepramukaan di era super smart society 5Shoffan shoffa
 
Implementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegara
Implementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegaraImplementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegara
Implementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegaraShoffan shoffa
 
Merumuskan strategi dan pola pengembangan jurnal
Merumuskan strategi dan pola pengembangan jurnalMerumuskan strategi dan pola pengembangan jurnal
Merumuskan strategi dan pola pengembangan jurnalShoffan shoffa
 
Pemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMS
Pemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMSPemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMS
Pemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMSShoffan shoffa
 
Inovasi media pembelajaran
Inovasi media pembelajaranInovasi media pembelajaran
Inovasi media pembelajaranShoffan shoffa
 
Praktik membuat e-modul "Microsoft Team"
Praktik membuat e-modul "Microsoft Team"Praktik membuat e-modul "Microsoft Team"
Praktik membuat e-modul "Microsoft Team"Shoffan shoffa
 
Praktik Virtual Modul e-learning
Praktik Virtual Modul e-learningPraktik Virtual Modul e-learning
Praktik Virtual Modul e-learningShoffan shoffa
 
Strategi pembelajaran kolaborasi daring
Strategi pembelajaran kolaborasi daring Strategi pembelajaran kolaborasi daring
Strategi pembelajaran kolaborasi daring Shoffan shoffa
 
Pembelajaran daring melalui microsoft team
Pembelajaran daring melalui microsoft teamPembelajaran daring melalui microsoft team
Pembelajaran daring melalui microsoft teamShoffan shoffa
 
Manajemen tata kelola jurnal elektronik
Manajemen tata kelola jurnal elektronikManajemen tata kelola jurnal elektronik
Manajemen tata kelola jurnal elektronikShoffan shoffa
 

More from Shoffan shoffa (20)

Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Menjadi guru aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
 
Membangun sebuah TEAM IRM dan Manajemen Organisasi
Membangun sebuah TEAM IRM dan Manajemen OrganisasiMembangun sebuah TEAM IRM dan Manajemen Organisasi
Membangun sebuah TEAM IRM dan Manajemen Organisasi
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Menulis essay
Menulis essayMenulis essay
Menulis essay
 
Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21
Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21
Media Pembelajaran dengan Keterampilan Abad 21
 
BELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCAR
BELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCARBELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCAR
BELAJAR Matematika Asyik dan Menyenangkan Melalui Model Pembelajaran DOCAR
 
Pengembangan soal akm numerasi dan praktiknya
Pengembangan soal akm numerasi dan praktiknyaPengembangan soal akm numerasi dan praktiknya
Pengembangan soal akm numerasi dan praktiknya
 
Optimalisasi media pembelajaran berbasis digital
Optimalisasi media pembelajaran berbasis digitalOptimalisasi media pembelajaran berbasis digital
Optimalisasi media pembelajaran berbasis digital
 
Paradigma pembelajaran model blended & hybrid learning
Paradigma pembelajaran model blended & hybrid learningParadigma pembelajaran model blended & hybrid learning
Paradigma pembelajaran model blended & hybrid learning
 
Pendidikan kepramukaan di era super smart society 5
Pendidikan kepramukaan di era super smart society 5Pendidikan kepramukaan di era super smart society 5
Pendidikan kepramukaan di era super smart society 5
 
Implementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegara
Implementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegaraImplementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegara
Implementasi konsensus dasar berbangsa dan bernegara
 
Merumuskan strategi dan pola pengembangan jurnal
Merumuskan strategi dan pola pengembangan jurnalMerumuskan strategi dan pola pengembangan jurnal
Merumuskan strategi dan pola pengembangan jurnal
 
Pemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMS
Pemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMSPemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMS
Pemanfaatan fitur e-learning untuk optimalisasi LMS
 
Inovasi media pembelajaran
Inovasi media pembelajaranInovasi media pembelajaran
Inovasi media pembelajaran
 
Praktik membuat e-modul "Microsoft Team"
Praktik membuat e-modul "Microsoft Team"Praktik membuat e-modul "Microsoft Team"
Praktik membuat e-modul "Microsoft Team"
 
Praktik Virtual Modul e-learning
Praktik Virtual Modul e-learningPraktik Virtual Modul e-learning
Praktik Virtual Modul e-learning
 
Strategi pembelajaran kolaborasi daring
Strategi pembelajaran kolaborasi daring Strategi pembelajaran kolaborasi daring
Strategi pembelajaran kolaborasi daring
 
Pembelajaran daring melalui microsoft team
Pembelajaran daring melalui microsoft teamPembelajaran daring melalui microsoft team
Pembelajaran daring melalui microsoft team
 
Manajemen tata kelola jurnal elektronik
Manajemen tata kelola jurnal elektronikManajemen tata kelola jurnal elektronik
Manajemen tata kelola jurnal elektronik
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Pola belajar mengajar di era milenial

  • 1. Pola Belajar-Mengajar di Era Milenial Shoffan Shoffa, M.Pd. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND Online Ghatering dan Seminar Pendidikan Matematika 8 November 2020
  • 2. Disclamier Gambar/visual/foto-foto yang ada dalam slide ini bukan karya pribadi, melainkan download dari dunia maya
  • 3. GURU dimata SISWA This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
  • 4. Mereka mengkrtisi bagaimana cara gurunya mengajar bukan hanya pada metodenya, justru sampai pada materinya dan kualifikasi gurunya.
  • 5. Sebagian besar mereka berharap agar gurunya memiliki kualifikasi dan bahkan prestasi dibidang pelajaran yang diajarkan. “Guru meminta kami aktif di internet, namun hanya sebaian kecil guru yang aktif pak” begitu kata mereka. “kami diminta aktif menulis dan pandai membuat tulisan tapi guru guru jarang ada yang menulis, hanya dua tiga guru saja yang saya lihat aktif”. “kami juga diminta tenang waktu pelajaran tapi tidak dikondisikan, ada yg ngobrol dibiarkan”, “sewaktu ibadah juga demikian, tidak bisa khusyuk karena rame”, “kok gak pak guru A yang ngajar ya pak, ilmu dan pengalamannya sesuai dengan pelajaran ini”. “Sekolah cuman ngejar nilai pak, ya akhirnya target kami yang penting nilai minimal KKM”, “kenapa bukan bekal hiup yang diajarkan ya pak?”. Itulah mereka dialog ini riil dari siswa.
  • 6. Mereka begitu faham apa yang seharusnya didapat, faham apa yang musti dipelajari, dan faham kemana akan melangkah kelak. Seringkali kita mengecilkan mereka, maka jadinya adalah mereka hanya akan berusaha memenuhi keinginan-keinginan para guru, orang tua dan sekolah. Mereka mengambil jalan sendiri diluar tuntunan yang benar dalam mengejar apa yang dicita-citakan. Mereka menjadi kendaran yang tak terkendali dengan petunjuk arah yang tak jelas dan semestinya kita guru, orang tua, dan sekolahlebih memahami ini dan segera membuat perubahan mendasar. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
  • 7. SEKOLAH DIMATA SISWA This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
  • 8. Mereka pun mulai menganggap sekolah bukan dunianya. Menurut mereka sekolah hanya punya tujuan sendiri untuk lembaganya, bukan untuk kemajuan siswanya. Masukan dari siswa sering kali putus ditengah jalan atau bahkan tak didengar. “Kenapa ya pak kok setiap program sepertinya asal berjalan atau sekedar dijalankan karena terlanjur diprogram”. Mendengar pertanyaan tersebur saya jadi diam. Ketika harus menjelaskan yang sebenarnya atau mengiyakan justru akan melemahkan sekolah. Ketika saya menjawab dengan diplomasi berarti saya tidak menyampaikan dengan jujur. Akhirnya saya sampaikan agar mereka menyampaikan lewat sistem yg ada, mereka menjawab “capek pak”. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
  • 9. Jangan dikira mereka tidak melihat bahkan mengamati. “jangan takutkan anak-anak itu tidak menuruti perintah kita, tapi takutkan mereka memperhatikan kita”. Sekolah adalah tempat pertunjukkan para tauladan dan siswa adalah para penontonnya. Buatlah pertunjukan yang sebagus mungkin dan sejujur mungkin. Karena perunjukkan yang dikemas dengan hati murni akan mampu memikat dan mengikat penontonnya. Bagaimana Bapak Ibu GURU dan Calon GURU? This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
  • 10. Generasi Milenial (1981-1999) • Generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. • Lingkungan kerja yang disukai Fleksibel, suasana kantor yang kekeluargaan, selalu ada tantangan baru, bekerja sama baik dengan rekan-rekan sekantor. • Kehidupan sosial media Sosmed yang digunakan umumnya Facebook, Twitter, dan Instagram. Sharing karena kebutuhan sosial, menggunakan sosmed untuk menunjukkan eksistensi diri. • Pola pikir Cenderung idealis, jika ada aturan yang tidak sesuai maka tak ragu ditinggalkan. Suka atau tidak Generasi Y akan tergeser oleh Generasi Z
  • 11. Bawa GURU MATEMATIKA ke Wilayah 11C • Creative and Innovation • Critical thinking and Problem Solving • Communicator • Collaboration • Credibility • Character • Capasity • Collateral • Capital • Connecity • Consitency 4C (abad 21) + 7C This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY Pola Mengajar Guru Harus Menyesuaikan Generasi Milenial
  • 12. Creativity & Innovation This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND Daya imaginasi dan inovasi tidak terbatas Gak kreatif dan inovatif tidak slamet
  • 13. Critical thinking & Problem Solving Kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Mengajak untuk bisa berpikir secara deduktif dan induktif secara mandiri yang bertujuan untuk menguasai dan mampu menyelesaikan masalah yang rumit. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
  • 14. Communicator Mampu menyampaikan semua informasi baik secara lisan atau secara tulisan yang berhubungan dengan menyampaikan gagasan, berdiskusi hingga memecahkan masalah yang ada dengan baik. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
  • 15. Collaboration Kerjasama ini akan melatih untuk bisa bertanggung jawab, mudah beradaptasi dengan lingkungan, dan masyarakat. Aktivitas ini penting diterapkan dalam proses pembelajaran agar anak mampu dan siap untuk bekerja sama dengan siapa saja dalam kehidupannya mendatang. Saat berkolaborasi bersama orang lain, anak akan terlatih untuk mengembangkan solusi terbaik yang bisa diterima oleh semua orang dalam kelompoknya.
  • 16. Credibilyty Tumbuhkan kepercayaan dan kekuatan This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
  • 17. Capacity Kapasitas diri GURU This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
  • 18. Character Sikap kuat para guru MATEMATIKA merupakan dorongan dahsyat ambisi yang melesat,…
  • 19. Collateral Jaminan dari diri sendiri Guru siap di segala Cuaca
  • 20. Capital Mengasah modal kita This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
  • 21. Connecticity Terhubung dengan orang lain This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
  • 22. Consistency Sikap di jalur yang benar This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
  • 23. “Menanam sikap mental posisitf, lahir kreasi yang dahsyat untuk siswa” This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
  • 24. Pedagogy Andragogy Heutagogy Peeragogy Cybergogy C C C Instructor-led Self-Directed Self-Determined Peer-Feedback Online learning environment Pendekatan dalam Pendidikan
  • 25. Pedagogy • Pembelajar disebut siswa atau anak didik. • Gaya belajar dependen • Tujuan ditentukan sebelumnya • Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman dan/atau kurang informasi • Metode pelatihan pasif, seperti metode kuliah/ceramah • Guru mengontrol waktu dan kecepatan • Peserta berkontribusi sedikit pengalaman • Belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis • Guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh
  • 26. Kelebihan • Guru merupakan unsur yang sangat urgen dan berperan dalam pembelajaran. • Guru menjadi sumber informasi utama dalam transfer ilmu. • Pendekatan ini mampu menjaga mata rantai ilmu (kemutawatiran ilmu). Karena gurulah sebagai pusat keilmuan. Suatu ilmu atau seni mengajar anak-anak. Kelemahan • Siswa menjadi pasif. Siswa hanya diibaratkan hanya botol kosong yang siap memerima isi apaun dari sang penuangnya. Siswa tidak dibenarkan berpartisipasi aktif ataupun mengeksplor dirinya. • Masa lalu dinilai kebenaran yang mutlak. Guru berperan sebagai pusat informasi. Apa yang disampaikan guru lah yang menjadi pembelajaran. Pengalaman siswa diangap kesalahan dan pengalaman gurulah yang dianggap kebenaran mutlak. • Perbedaan dianggap sebagai ancaman. Dalam pendekatan ini, siswa tidak diberi kesempatan untuk mengeksplor pengalamnnya. Sehingga perbedaan merupakan ancaman yang akan merusak mata rantai kelimuan Pedagogi
  • 27. Andragogy • Pembelajar disebut peserta didik atau warga belajar • Gaya belajar independen • Tujuan fleksibel • Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi • Menggunakan metode pelatihan aktif • Pembelajar mempengaruhi waktu dan kecepatan • Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting • Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata • Peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh.
  • 28. ilmu atau seni dalam membantu orang dewasa belajar Kelemahan • Membutuhkan waktu yang relatif lama. • Tidak semua guru bisa memakai metode ini, karena guru dituntut untuk mampu menguasai kelas jika terjadi kesalahfahaman dan gaduh dalam kelas. • Guru harus benar-benar menyiapkan semua media dengan matang agar dalam menerapkan metode Andragogi tidak mengalami kesulitan. • Tidak semua siswa bisa dengan matang memahami tentang luasnya ilmu yang dibahas kemudian dibebaskan memilih apa yang mereka sukai. Kelebihan • Meningkatkan kemampuan otak dan skill siswa. • Membantu meningkatkan pembelajaran. • Meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. • Melatih siswa untuk lebih kritis dalam memahami dan mengatasi segala persoalan yang muncul dalam pembelajaran. • Melatih siswa untuk berani mengambil keputusan dan berani untuk mempertanggungjawabkannya. • Melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain. • Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. • Siswa lebih mudah menyerap pelajaran karena pengalaman dan pengetahuan peserta didik merupakan sumber utama belajar selain guru dan buku pelajaran. Andragogi
  • 30.
  • 31. Heutagogy Studi tentang pembelajaran mandiri dan menerapkan pendekatan holistik untuk mengembangkan kemampuan pelajar dengan pembelajaran yang berfungsi sebagai agen utama di pembelajaran mereka sendiri, yang terjadi, sebagai akibat dari pengalaman pribadi (Stewart Hase & Chris Kenyon, 2007)
  • 32. Heutagogy Bagaimana orang belajar, menjadi kreatif, memiliki efektivitas diri tingkat tinggi, dapat menerapkan kompetensi dalam situasi kehidupan, dan dapat bekerja secara baik dengan orang lain. This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
  • 33. Pedagogy Teacher-led learning Andragogy Self-directed learning Heutagogy Self-determined learning Dependence Peserta didik bergantung Guru menentukan apa, bagaimana, di mana, dan kapan sesuatu dipelajari Peserta didik mandiri. Mereka mengusahakan otonomi dalam belajar, sampai pada tujuan yang ditentukan oleh orang lain. Mereka adalah 'pemecah masalah' Peserta didik adalah 'pencari masalah'. Mereka mengetahui tujuan mereka dan menjadi saling bergantung pada orang yang dapat membantu mereka menentukan rute Reason for learning Peserta didik menempatkan kepercayaan mereka pada guru dan keefektifan pembelajaran sekuensial linier. Peserta didik mengambil sedikit atau tidak bertanggung jawab atas pembelajaran mereka Peserta didik mencari bimbingan, tetapi bercita-cita untuk meningkatkan tanggung jawab atas arah pembelajaran mereka Pembelajaran tidak harus berurutan atau linier. Peserta didik menerima tanggung jawab penuh atas pembelajaran mereka. Menyambut tantangan dan kebetulan Focus of learning Pembelajaran berpusat pada subjek dan berfokus pada kurikulum yang ditentukan Pembelajaran digerakkan oleh tujuan, dengan fokus pada tugas-tugas yang memungkinkan pemikiran dan otonomi lintas disiplin Peserta didik didorong oleh pertanyaan - mereka mengambil pandangan jangka panjang dari pembelajaran mereka, mencari kompleksitas dan ketidakpastian lebih lanjut Motivation for learning Motivasi berasal dari sumber eksternal / ekstrinsik, mis. orang tua, guru, rasa persaingan, dll. Motivasi adalah pelajar intrinsik menikmati dorongan untuk harga diri yang datang dari berhasil menyelesaikan tantangan Motivasi terletak pada pengalaman 'mengalir' dan mengetahui bagaimana belajar. Peserta didik mencari situasi asing dan memperoleh 'kompetensi adaptif' Role of teacher Pedagogi-merancang proses pembelajaran, menyarankan dan memberikan materi yang dianggap efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan Fasilitator menetapkan tugas tetapi mendorong berbagai rute menuju solusi. Meta-kognisi Purseus pada peserta didik Pelatih menyatukan peluang, konteks, relevansi eksternal, dan kompleksitas yang diperluas. Menumbuhkan budaya kolaborasi dan keingintahuan
  • 34. HeutagogyAndragogy • Pembelajaran yang ditentukan sendiri • Proses terfokus • Pelajar diarahkan • Pembelajaran putaran ganda • Desain pembelajaran non linier • Pengembangan kemampuan Perbedaan Andragogy dengan Heutagogy • Pembelajaran Mandiri • Berfokus pada konten • Koordinasi instruktur/pelajar • Pembelajaran satu putaran • Desain pembelajaran linier • Pengembangan kompetensi
  • 35. Peeragogy (Paragogy) Pembelajaran sebaya adalah sebuah Pendidikan latihan di mana siswa berinteraksi dengan siswa lain untuk mencapainya tujuan pendidikan.
  • 36. Peeragogy (Paragogy) • Lingkungan belajar terbuka dan cara baru untuk melihat dan berkolaborasi serta belajar • Seringkali tidak terstruktur dalam praktiknya, dan pembelajaran bersifat kolaboratif, bukan hanya kooperatif atau kontributif. • Peningkatan aksesibilitas ke jaringan online, memungkinkan pengembangan pembelajaran kolaboratif yang pada gilirannya membangun keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan komunitas belajar.
  • 37. Peeragogy ini adalah strategi pendidikan yang membiasakan siswa untuk terlatih fokus pada belajar bekerjasama dan mencipta bersama-sama. Keterampilan abad 21 mensyaratkan kompetensi siswa untuk mampu berkolaborasi dengan individu lainnya. Kompetensi berkolaborasi ini perlu ditanamkan melalui strategi peeragogy.
  • 38. Pembelajaran sebaya dan produksi sebaya mungkin setua umat manusia itu sendiri, tetapi mereka mengambil peran baru di era digital (Rheingold, 2014)
  • 39. Cybergogy Sebuah label deskriptif untuk strategi demi menciptakan terlibatnya belajar secara online (Wang & Kang, 2006)
  • 40. Cybergogy ini merupakan strategi pendidikan yang mendorong para pembelajar untuk terlibat dalam lingkungan belajar dalam jaringan. Lingkungan Online, serba terkoneksi, kini telah menjadi keseharian dari kehidupan para siswa. Media komunikasi dan interaksi, suka tidak suka kini telah beralih dari bentuk fisik ke bentuk maya. Menciptakan suatu peluang baru dalam proses pendidikan maupun belajar mengajar. Guru dapat menciptakan lingkungan dan iklim belajar yang lebih luas tanpa dibatasi oleh sekat- sekat tradisional: ruang kelas, jadwal dan kurikulum. Proses pendidikan dapat menjelajah kehidupan siswa secara lebih luas, dan membuat iklim eksplorasi pengetahuan menjadi menarik dan relevan dengan kondisi kekinian.
  • 41. Menciptakan lingkungan pembelajaran virtual yang berpusat pada peserta didik, otonom, dan kolaboratif.
  • 42. Pemikiran, perilaku, dan emosi pelajar sangat terkait dengan budaya komputer, teknologi, dan Internet. (Wang & Kang, 2006)
  • 43. Engaged learning Cognitive factors • Pengetahuan/pengalaman sebelumnya • Pencapaian tujuan • Kegiatan belajar • Gaya kognitif/belajar Emotive factors • Perasaan diri • Perasaan komunitas • Perasaan suasana belajar • Perasaan proses belajar Social factors • Atribut pribadi • Konteks • Masyarakat • Komunikasi Online learning environment Cybergogy for engaged learning (wang & kang, 2006)
  • 44. Thank you Shoffan Shoffa, S.Pd., M.Pd. I : Universitas Muhammadiyah Surabaya E : shoffanshoffa@gmail.com H : 082141201983 W : https://sites.google.com/view/shoffanshoffa21 T : https://t.me/cafeidea_shoffanshoffa L : https://www.linkedin.com/in/shoffanshoffa/