Dokumen tersebut membahas mengenai sistem informasi manajemen khususnya tentang Customer Relationship Management (CRM) dan Transaction Processing System (TPS). CRM digunakan untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan pelanggan, sedangkan TPS berfungsi untuk mengolah data transaksi sehari-hari secara otomatis dan terkomputerisasi.
2. Customer Relationship Management
Sebagai pelaku usaha menengah, kita tentu sering mendengar yang namanya Customer
Relationship Management atau CRM. Adapun konsep dari CRM itu sendiri mencakup
Enhance (meningkatkan), Retain (mempertahankan) dan Acquire (mendapatkan) pelanggan.
Bisa disimpulkan bahwa konsep CRM sendiri mengacu kepada bagaimana caranya agar kita
selalu memperoleh pelanggan yang baru, dengan meningkatkan hubungan agar mereka
merasa puas terhadap layanan yang diberikan, hingga akhirnya mereka pun menjadi
pelanggan tetap yang loyal.
Definisi Tentang CRM
Untuk mengenal lebih dekat dengan CRM, CRM adalah sebuah usaha dalam menyediakan
suatu jembatan strategis dari strategi pemasaran dan teknologi informasi bertujuan menjalin
hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang dan berkaitan dengan profitabilitas.
Kegunaan CRM (Customer Relationship Management)
Jika dilihat secara umum, CRM ini diaplikasikan untuk membantu aktivitas Marketing, Sales
hingga Customer Service. Bisa dikatakan bahwa CRM digunakan sebagai media penghubung
pada sebuah perusahaan menuju pelanggannya. Lewat channel atau link yang dikelola secara
baik, Anda dapat mendengarkan keinginan dari pelanggan, keluhan pelanggan, dan mengenai
tindakan kompetitor terhadap jasa atau produk yang kita tawarkan.
Tahapan-Tahapan Dalam Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)
CRM terdiri atas beberapa fase dan tahapan seperti berikut ini :
Memperoleh Pelanggan Baru atau Acquire
Adapun untuk memperoleh pelanggan baru ini diperlukan beberapa cara :
Memberikan kenyamanan untuk pelanggan saat membeli produk tertentu yang dibutuhkan,
seperti merespon keinginan pelanggan dengan cepat maupun ketepatan waktu proses
pengiriman terhadap barang pesanan.
Melakukan promosi pada produk yang diperoleh perusahaan, dengan memberikan kesan awal
yang baik untuk pelanggan, sebab sangat mempengaruhi penilaian terhadap perusahaan.
Tujuan tahapan ini yaitu untuk menawarkan produk dengan baik melalui pelayanan
memuaskan pada pelanggan.
Menambah Nilai Pelanggan atau Enchance
Perusahaan harus bisa menciptakan hubungan erat bersama para pelanggannya melalui cara
mendengarkan setiap keluhan pelanggan serta meningkatkan pelayanan. Adapun
meningkatkan hubungan pada pelanggan sendiri bisa ditingkatkan melalui :
Up Selling, yaitu menawarkan produk yang sama namun memiliki kualitas lebih baik.
Cross selling, yaitu strategi penjualan dengan menawarkan produk pelengkap terhadap
barang yang sudah dimiliki pelanggan.
Mempertahankan Pelanggan atau Retain
3. Memberikan pelayanan serta aplikasi pendukung tertentu yang bermanfaat, dengan begitu
hubungan dengan para pelanggan pun bisa tetap terjaga dengan baik.
Menyediakan waktu mendengarkan setiap kebutuhan pelanggan, seperti ketidakpuasan
pelanggan akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan begitu bisa dimanfaatkan
demi peningkatan pelayanan.
Dengan menggunakan Moka sebagai POS atau sistem kasir Anda, Anda tidak perlu susah-
susah menggunakan sistem khusus untuk CRM. Karena Moka memang didesain khusus
untuk para pelaku usaha agar memudahkan Anda dalam menjalankan bisnis. Tidak perlu
repot untuk membuat list klien Anda yang sudah pernah berbelanja dengan Anda secara
manual, cukup dengan mengirimkan bon digital melalui email atau SMS, dan data pelanggan
Anda sudah langsung masuk kedalam database usaha Anda (Acquire). Pelanggan Anda juga
dapat langsung memberikan feedback mengenai usaha Anda dan dapat langsung Anda
tanggapi (Enhance), dan Anda pun dapat memberikan promo-promo menarik kepada
pelanggan pada toko Anda (Retain)
Variasi CRM
Ada beberapa perbedaan pendekatan CRM dengan paket piranti lunak dalam memfokuskan
aspek yang berbeda. Beberapa diantara piranti lunak CRM yang dikenal adalah seperti
berikut.
1. Operasional. Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front
office, seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan
biasanya disimban dalam sejarak kontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali informasi
pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini, staf dapat dengan cepat
memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan dalam waktu dan tempat yang tepat
merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.
2. Penjualan. Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA
membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf penjualan, seperti untuk
penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun elektronik ke
pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat laporan, menilai tingkat penjualan,
proses order penjualan otomatis.
3. Analitik. Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagai tujuan seperti
merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran, termasuk melakukan cross-selling,
up-selling, aiatem informasi manajemen untuk forecasting keuangan dan analisis
profitabilitas pelanggan.
4. Intelijen Penjualan. Intelijen Penjualan atau Sales Intelligence dalam CRM adalah
sejenis dengan is similar to Analytical CRM, tetapi ditekankan lebih jauh untuk piranti
penjualan langsung dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-
selling, kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan.
5. Manajemen Kampanye. Campaign management mengkombinasikan elemen antara
CRM operasional dan analitik agar dapat menjalankan fungsi pembentukan kelompok target
dengan kriteria tertentu menggungakan data pelanggan, mengirimkan materi yang terkait
dengan kampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai saluran seperti e-mail,
telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan dan menganalisis statistik kampanye.
4. 6. Kolaboratif. Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditangani korporasi yang
terkait dengan pelanggan pada berbagai departemen seperti pada bagian penjualan, dukungan
teknis, dan pemasaran. Staf dari berbagai departemen pada korporasi yang sama dapat saling
bertukar dan berbagi informasi yang dikumpulkan ketika berinteraksi dengan pelanggan.
CRM jenis ini bertujuan untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan secara bersama di
semua departemen untuk peningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
Strategi dan Implementasi
Sasaran untuk menjalankan strategi CRM harus mempertimbangkan situasi spesifik yang
dihadapi perusahaan dan juga kebutuhan dan harapan pelanggan. Informasi yang didapat
melalu inisiasi CRM dapat mendukung pengembangan strategi pemasaran dengan
mengembangkan pengetahuan pada area-area tertentu seperti identifikasi segmen pelanggan,
peningkatan retensi pelangggan, perbaikan produk yang disampaikan, juga identifikasi
pelanggan blue chip (yang paling menguntungkan). Sasaran ini dilakukan dengan melakukan
manipulasi informasi yang terkait yang selanjutnya dimanfaatkan bersama untuk
ditransformasikan menjadi pengetahuan. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang
memungkinkan perusahaan dapat lebih memahami pelanggan, dan digunakan untuk
menyesuaikan kapabilitas organisasi agar dapat memberikan nilai yang lebih baik bagi
pelanggan. Strategi CRM bervaria dalam besaran, komplesitas, cakupanya. Hal ini akan
berpengaruh pada tipe apa CRM dikembangkan. Strategi CRM yang efektif akan fokus pada
berbagai saluran. Perusahaan harus secara efektif mengelola saluran ini untuk perbaikan
pelayanan.
Kegagalan berbagai projek CRM terutama terkait dengan kualitas dan availabilitas data
pelanggan. Data yang baik merupakan isu penting. Ketika perusahaan yang menggunakan
CRM untuk menelusuri siklus hidup pendapatan, pembiayaan, margin keuntungan, dan
interkasi dengan pelanggan secara individual, maka semua ini harus tergambarkan dengan
jelas dalam suatu bisnis proses. Data yang digunakan harus dapat diambil dari berbagai
sumber data yang ada di tiap departemen atau bidang yang ada di perusahaan. Sistem yang
komprehensif dengan struktur yang telah didefinisikan dengan baik akan meningkatkan
kualitas data yang dipakai dalam pengambilan keputusan. Meski saat ini banyak piranti lunak
yang tersedia tentang CRM, namun perlu diingat bahwa CRM bukan sekedar teknologi
namun lebih pada pendekatan komprehensif yang berpusat pada pelanggan. Implikasinya
adalah kebijakan, proses, pelatihan staf, manajemen pemasaran, dan manajemen informasi.
Dengan cara pandang ini, CRM merupakan hal yang dapat memberikan peran penting dalam
usaha merekayasa proses penjualan untuk memberikan nilai tambah pada pelanggan.
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh
manajer. TPS dapat mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke
sistem komputer secara manual. Transaction Processing System merupakan sistem tanpa
batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena
manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap
menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi
operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa
interupsi sama sekali.
5. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) disingkat TPS) adalah sistem
yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi.
Sistem yang berinteraksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem
pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional
organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data
untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan
sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. Ada empat tugas
pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
1. Pengumpulan Data: setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya
dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data: data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu
sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau
menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data
adalah sebagai berikut. (1) Klasifikasi: data dikelompokkan menurut kategori tertentu,
misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb, (2) Sortir : data
diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir
menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb. (3) Perhitungan: melakukan operasi
aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan
pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb. (4) Pengikhtisaran:
melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub total, rata-rata,
dsb.
3. Penyimpanan data: data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap
memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi
keperluan unit-unit kerja dalam organisasi.
Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut:
· Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
· Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
· Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diproses
dalam waktu singkat.
· Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
· Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
· Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
· Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
· Komputasi tidak terlalu rumit.
Batch processing: data yang diperoleh dari sumber Teknik pengolahan data yang biasa
diperoleh ada empat macam, yaitu:
data biasanya dikumpulkan atau ditumpuk, lalu diproses pada waktu-waktu tertentu,
misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian
diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.
Online processing: data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat
diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya
pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.
6. Real-time processing: pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis,
penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan
dari hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
Inline processing: biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi
antara batch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di
supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan
(online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam
10:00 malam.
Selain itu seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi internet maka
dilahirkan sistem client-server yang populer dengan nama On Line Transaction Processing
(OLTP). Prosedur pengolahan mirip dengan online-processing, perbedaan-nya adalah pada
teknologi jaringan. Online processing menggunakan arsitektur jaringan terpusat (host-based)
sementara OLTP menggunakan arsitektur client/server. Perkembangan dari OLTP
melahirkan Customer Integrated System (CIS) yaitu sistem OLTP dimana user/pengguna
melakukan sendiri transaksinya secara online, misalnya sistem mesin ATM (automatic teller
machine), atau e-commerce (perdagangan lewat fasilitas elektronik). Sistem Informasi
Pemrosesan Transaksi
Transaksi luar: Dokumen:
Penjualan tunai - Tagihan pelanggan
Penjualan kredit - Check gaji
Pembelian - Check pembayaran hutang
Pembayaran tunai - Check deviden dan lain-lain
Transaksi Internal: Laporan Operasi:
· Kartu absen pegawai - Penggunaan bahan dan persediaan
· Pesanan barang - Ringkasan penjualan
· Penyusutan dan penyesuaian - Akuntansi tagihan kadaluarsa
· Koreksi kesalahaan - Laporan keuangan
Gambar diatas menunjukan sistem pengolahan data yang tugas utamanya memproses
transaksi, khususnya pada tingkat operasional. Gambar tersebut menunjukan berbagai input
transaksi yang berasal dari 2 (dua) sumber, yaitu: dari luar dan dalam organisasi. Dari luar
organisasi artinya berasal dari: pelanggan dan supplier. Setiap peristiwa internal yang dicatat
oleh sistem informasi dianggap sebagai transaksi internal, misalnya: pemakaian bahan untuk
pemrosesan, penyusutaan peralatan, perubahan alamat pegawai dan lain-lain (Davis, Gordon
B.,1980)
Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan penting
dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber– sumber baik dari
dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan mentransformasikannya kedalam
database. Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat
melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus
memasukkan data ke sistem komkputer secara manual. Sistem pemrosesan transaksi sangat
penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level operasional dalam
organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada
7. level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem
pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses
bisnis yang dijalankan.
Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi terhadap Online Banking Proses transaksi online, atau
OLTP , merujuk pada sistem yang memfasilitasi dan mengatur aplikasi berorientasi pada
transaksi, biasanya untuk entri data dan media proses transaksi. Istilah ini terkadang
dwimakna; beberapa memahami sebuah “transaksi” dalam konteks komputer atau database
transaksi, sementara yang lain dalam menentukan persyaratan bisnis atau transaksi komersial.
OLTP juga telah digunakan untuk merujuk kepada proses di mana sistem untuk segera
merespon permintaan pengguna.
Transaction Processing Systems (TPS) Sistem informasi komputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar
untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa
bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang
masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.Transaction Processing
System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan
lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk
memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka.
Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat
berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.Transaction processing systems
(TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan
mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems).
Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis,
seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing
systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi
penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga
memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT
SYSTEM)
DSS merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus
untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan (Indrajit 2001, p.179).
Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau
“information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang
manajer memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam
proses perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif,
sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini
dapat merepresentasikan keadaaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.
Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS
sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya
bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus
dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum,
8. maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan
decision analysis yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalahan dan
manajemen yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk
model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear
programming, game’s theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan
lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas
bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan
dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan
yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.
Decision Support System (DSS) merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi
dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database
untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi
dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan
sistem pakar.
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik (Sprague et.al., 1993), yaitu :
sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu para pengambil
keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan
dengan kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data dan model
analisis sebagai komponen utama.
PENGERTIAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS)
Executive Information System (EIS) adalah sistem computer-based yang membantu
executive dalam mengakses data dan informasi untuk mengetahui suatu permasalahan,
meneliti solusi yang akan diberikan, dan menunjukkan proses strategic planning.
DataYang Dibutuhkan Dalam EIS
1. Data terintegrasi dari berbagai database, student, finance, personnel, dibutuhkan untuk
menganalisa dari berbagai sudut pandang.
2. Kadang-kadang, executive membutuhkan data dari database on-line (ex. Kurs mata
uang).
3. Data lengkap yang berisi rangkuman data secara keseluruhan.
4. Data eksternal (informasi umum).
5. Record data sebelumnya.
EIS Dalam ESS (Executive Support System)
EIS adalah inti dari Executive Support System (ESS). ESS dapat dibagi menjadi 3 bagian
utama, yaitu :
Mental Modelling => Proses perancangan EIS, untuk mengidentifikasi faktor critical
succes, data, informasi, dsb.
EIS => Orang atau teknologi yang memberikan data kepada executive dan mengubahnya
sebagai informasi.
9. Office Automation Support => Semacam alat komunikasi executive dengan staff untuk
berinteraksi dalam pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Anonim 1, 2009 (https://sttdb.wordpress.com/2009/12/04/pengertian-tps-transaction-
processing-systems/, 16 November 2017, 10.09)
2. Anonim 2, 2012 (http://cor-ding14inch.blogspot.co.id/2012/11/transaction-
processing-systems-tps.html, 16 November 2017, 10.23)
3. Anonim 3, 2009 (https://galihadi.wordpress.com/pengertian-crm/, 16 November 2017,
10.08)
4. Anonim 4, 2017 (http://blog.mokapos.com/2017/03/13/definisi-dan-kegunaan-crm-
customer-relationship-management/, 16 November 2017, 10.17)