Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya hubungan baik dengan pelanggan dan implementasi sistem Customer Relationship Management (CRM) dan Transaction Processing System pada perusahaan Telkomsel. CRM digunakan Telkomsel untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dengan memahami kebutuhan mereka, sementara sistem transaksi digunakan untuk mencatat transaksi sehari-hari.
sim, elfrida, hapzi ali, akuntansi, universitas mercubuana, 2017
Similar to Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship management dan transaction processing system, universitas mercu buana 2017
Sim, ade yayang, hafzi ali, informasi dalam pelaksanaan, universitas mercu bu...Ade Yayang
Similar to Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship management dan transaction processing system, universitas mercu buana 2017 (15)
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, fenomena yang mengawali terben...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship management dan transaction processing system, universitas mercu buana 2017
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Customer Relationship Management &
Transaction Processing System
DISUSUN OLEH :
Nama : Nur kairunnisa
NIM : 43216110143
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM AKUNTANSI
2. PENTINGNYA HUBUNGAN BAIK DENGAN PELANGGAN
Menjalin hubungan baik dengan pelanggan adalah hal yang selayaknya dilakukan oleh setiap
organisasi pelayanan baik perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Hal ini dikarenakan posisi
dan keberadaan pelanggan sangat memberikan pengaruh dalam keberlangsungan bisnis suatu
organisasi. Terdapat beberapa alasan mengapa jalinan hubungan baik dengan pelanggan sangat
penting dilakukan , antara lain :
1. Untuk mengetahui lebih jauh kebutuhan dan harapan melalui sudut pandang pelanggan
sehingga akan memudahkan organisasi pelayanan dalam menyusun strategi pelayanan.
2. Mendorong tingkat loyalitas pelanggan terhadap jasa layanan yang diberikan oleh organisasi
(perusahaan/pemerintah).
3. Untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui
pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu sarana untuk menjalin
hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder maupun
shareholdernya. Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer Relationship
Management (CRM) untuk menjalin hubungan dengan pelanggan. Dengan memanfaatkan CRM,
perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan
tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta
komunikasi dua arah di antara mereka. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat
dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek.
PENGERTIAN CRM
Definisi dari CRM (Customer Relationship Management) dalam bahasa Indonesia memiki
pengertian dasar, yakni suatu Management Hubungan Pelanggan atau merupakan suatu strategi
pemasaran yang saat ini sangat banyak dilakukan oleh perusahaan-perusaan yang menginginkan
pelanggan atau konsumen mereka tetap membeli produk atau memakai jasa mereka, dalam artian
umum yakni adalah suatu proses dari beberapa tahapan yang terdiri dari Indentifikasi, akuisisi,
retensi dan pengembangan customer yang memberikan kontribusi yang besar kepada perusahaan
dengan cara memfokuskan strateginya yaitu dengan cara menjaga hubungan dengan customer
3. secara efektif dan efisien sehingga hubungan tersebut menjadi hubungan seumur hidup
(“lifetime”) yang menguntungkan.
CRM sendiri bukanlah sebuah konsep, melainkan sebuah perubahan paradigma untuk
perusahaan-perusahan – dimana CRM itu adalah pola hidup yang bertujuan untuk mengajak
customernya menjadi partner dalam perusahaan tersebut dan berkembang untuk mendapatkan
keuntungan bersama. CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang
didesain untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan
pelanggan (customer satisfaction). Caranya adalah dengan membantu berbagai bentuk
perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat, memperoleh lebih banyak
pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan kesetiaan pelanggannya.
Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
2. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
4. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
5. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
6. Menangani keluhan/komplain pelanggan
7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
8. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.
Oleh karena itu agar sebuah sistem CRM dapat menjalankan fungsinya,maka diperlukan :
1. Perencanaan bisnis yang matang
2. Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM
3. Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan
4. Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan CRM
5. Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari system CRM
seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi
4. IMPLEMENTASINYA :
Contoh Perusahaan Yang Menerapkan CRM
Perusahaan Telkomsel
Profil Perusahaan Telkomsel
Telkomsel adalah perusahaan berbasis teknologi yang senantiasa berkembang pesat. Oleh karena
itu Telkomsel telah menyiapkan fondasi bisnis yang sudah terencana dengan matang.
Telkomsel sudah melayani pelanggan dengan baik, namun hal ini perlu ditingkatkan secara terus
menerus.Salah satu lompatan dalam pelayanan Telkomsel adalah dengan implementasi sistem
Customer Relationship Management (CRM).
Penerapan CRM Pada Perusahaan Telkomsel
Pengelolaan CRM dilakukan secara terpusat dengan beberapa staf ahli di dalamnya. Sebelum
diimplementasikan , pegawai-pegawai di setiap bagian diberi training khusus tentang manfaat
dan kelebihan sistem ini.
Untuk pengembangan ke depannya, sistem Telkomsel akan lebih bisa memberikan layanan
secara customize ke masing masing pelanggan. Sebelumnya Telkomsel sudah memiliki sistem
yang lebih sederhana untuk memaintain pelanggan namun belum terintegrasi antar bagian
sehingga diperlukan effort lebih saat menghadapi pelanggan. Dahulu sistem Telkomsel hanya
membedakan pelanggan menjadi 2 macam yaitu pelanggan regular dan corporate. Saat ini
pelanggan kami dapat dibedakan segmennya sesuai metode pilihan bayar, usage pelanggan, lama
berlangganan, dan lain lain.
Contoh Penerapan CRM Pada Perusahaan Telkomsel
Salah satu contoh promo Telkomsel adalah Telkomsel Poin. Melaui Telkomsel Poin, poin yang
didapat oleh para pelanggan dapat ditukarkan sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan seperti
untuk mendapatkan diskon belanja, diskon makan di rumah makan tertentu, dan dapat juga
menukarkan tiket nonton film gratis di bioskop bagi yang menjadi penggemar film (Movie
Mania). Dapat dilihat bahwa jenis promo yang dilakukan Telkomsel ini lebih mencangkau dan
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka yang heterogen.
Bentuk CRM Pada Perusahaan Telkomsel
CRM yang digunakan oleh Telkomsel adalah Oracle CRM. Sistem ini sangat produktif,
memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memungkinkan
pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat.
5. CRM merupakan transformasi proses, transformasi teknologi, dan integrasi antara teknologi dan
kebutuhan bisnis. CRM tidak hanya akan memberikan manfaat bagi perusahaan dan pelanggan
tetapi juga bermanfaat bagi karyawan.
Keunggulan utama CRM Pada Perusahaan Telkomsel :
Dapat memberikan data profil pelanggan secara menyeluruh
Aliran proses penyelesaian masalah pelanggan, up/cross selling
Mempercepat waktu dalam merespon kebutuhan pelanggan.
Dengan demikian CRM membangun end-to-end bisnis proses, solusi integratif antara business
process transformation dancustomer contact. Semua ini menunjukan Telkomsel telah
bertransformasi menjadi customer centric orientation, bukan lagi product centric orientation.
CRM membuat standardisasi aplikasi yang saat ini digunakan baik di GraPARI maupun call
center. Sehingga pelanggan akan lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan yang
komprehensif. Aplikasi ini merupakan sumber semua informasi pelanggan sehingga
mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan.
Sistem Pemrosesan Transaksi atau Transaction Processing System adalah bagian dari sistem
informasi yang merupakan sebuah sistem yang menjalankan dan mencatat transaksi rutin harian
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Contohnya adalah seperti memasukkan pesanan
penjualan, pemesanan hotel,penggajian , pencatatan karyawan dan pengiriman.
Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan rutin dan melacak
arus transaksi yang melalui organisasi. Pada tingkat operasional, tugas, sumber daya, dan tujuan
ditentukan sebelumnya dan sangat terstruktur. Keputusan untuk memberikan kredit kepada
pelanggan, contohnya, dilakukan oleh pengawas tingkat yang lebih rendah sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Yang harus ditentukan adalah apakah pelanggan memenuhi
kriteria.
Manajer butuh sistem untuk memonitor status operasional internal dan hubungan perusahaan
dengan lingkungan eksternal. Sistem Pemrosesan Transaksi juga merupakan pembuat utama
informasi bagi jenis sistem lainnya.Sistem Pemrosesan transaksi seringkali sangat penting bagi
bisnis sehingga kegagalan sistem selama beberapa jam dapat mengakibatkan kejatuhan
perusahaan dan mungkin perusahaan lain yang berhubungan dengannya.
6. Karakteristik SPT (Sistem Pemrosesan Transaksi )
Sistem pemrosesan transaksi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan, orgsnisasi, instansi
pemerintah, atau institusi apapun untuk mengolah data – data induk dan transaksi. Bila
perusahaan dapat membangun sistem pemrosesan transaksi dengan baik, maka perusahaan juga
dapat memanfaatkanya dengan baik juga.
SPT memeiliki karakteristik yaitu :
1. SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat meliputi data induk dan
data transaksi. Data induk adalah data yang lengkap dan dapat berdiri sendiri, misalnya data
pegawai, dat barang dagangan dan data pelanggan. Data transaksi adalah data yang
digunakan untuk mencatat transaksi. Transaksi dalah berbagai perubahan atau peristiwa yang
terjadi di perusahaan.
2. SPT digunakan oleh para pemakai akhir ( end user ), yang terdiri dari operator ( misalnya
kasir, teller bank dan resepsionis hotel ) atau para manajer pelaksana.
3. SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atu standar tidak mengandung
banyak variasi. Contoh : kasir hanya menyediakan nota penjualan yang terdiri dari secarik
kertas, begitu juga dengan informasi yang dihasilkan oleh ATM.
4. SPT diperlukan hampir setiap hari , karena dlam suatu perusahaan transaksi selalu terjadi dan
setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.
5. SPT berguna untuk pembuatan keputusan yang terstruktur. keputusan yang terstruktur adalah
keputusan yang timbul karena masalah yang sudah jelas dan jalan keluar juga jelas. Contoh:
penjualan tiket pesawat, pelayanan bank melalui ATM, pencatatan tagihan telepon.
6. SPT memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi mulai dari komputer,
mesin ATM, telpon dan perankat lain yang dalam masa depan akan semakin bervariasi dan
mudah dig SPTunakan.
Tujuan SPT ( Sistem Pemrosesan Transaksi )
Mencatat Data Dan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi dirancang dan diterapkan perusahaan, memiliki beberapa tujuan.
Tujuan SPT yaitu :
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Tidak hanya transakai jual beli,
tetapi juga berbagai perubahan data, misalnya perubahan harga jual barang dagangan.
2. Mempercepat proses yang terjadi dalam perusahaan. Misalnya sebuah biro perjalanan akan
menjual tiket perjalanan ke tujuan tertentu.
3. Menyediakan informasi atas kegiatan operasional dengan akurat dan tepat waktu.
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan. Contoh: perusahaan pengiriman barang
dapat memberikan informasi bagi para pelangganya, perjalanan barang yang dikirimnya.
Informasi dapat diakses melalui internet atau sms.
7. Kegiatan Utama SPT
SPT mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat dapat berbentuk macam – macam,
misalnya huruf, angka, tanda bahkan gambar dan suara. Dengan adanya kemajuan di bidang
komputer, dat dicatat ke dalam sistem komputer, tidak lagi dalam bentuk aslinya, tetapi sudah
diubah ke dalam bentuk digital yang hanya dapat dibaca oleh komputer. Dan bentuk digital ini
disimpan dalam media yang khusus dibuat untuk menampung data, diantaranya adalah disket,
hardisk, CD, flash memori, dan magnetic tape atu kaset.
Data disimpan dengan suatu metode yang sistematis, sehingga sewaktu – waktu diperlukan lagi
dapat diambil dengan cara cepat dan akurat. Biasanya data disimpan dalam bentuk tabel, seperti
halnya dengan daftar tamu dan daftar presensi. Tabel terdiri dari beberapa baris dan setiap baris
terdiri dari beberapa kolom. Baris menggambarkan entitas ( misalnya satu orang mahasiswa )
dan kolom menggambarkan ciri atau atribut ( misal nomor mahasiswa ).
Data dapat dicatat dengan beberapa cara, yang masing – masing cara dapat dikelompokan ke
dalam metode langsung dan tidak langsung. Metode tidak langsung memerlukan keyboard
sehingga antara data asli dengan komputer ada data tambahan, yaitu penekanan tombol keyboard
oleh operator. Misalnya seorang nasabah menabung uang dan menyerahkan kepada teller dengan
mengisi formulir setor. Teller akan menuliskan beberapa informasi yang ada di formulir ke
dalam sistem komputer dengan menggunakan keyboard. Inilah yang disebut tidak langsung.
Sedangkan metode langsung tidak memerlukan penekanan pada keyboard oleh operator.
Contohnya seorang kasir supermarket menginput barang – barang yang dibeli oleh pembeli,
dengan menggunakan alat yang disebut bar code reader (pembaca kode bar) karena setiap barang
sudah ditempel kode bar.
Memproses Data
Memproses data merupakan kegiatan memanipulasi data agar diperoleh informasi yang
diperlukan. Kegiatan memanipulasi data dapat berupa kegiatan aritmatika (menambah,
mengurang, mengalikan, membagi, menjumlah ) atau kegiatan manual ( meringkas,
mengurutkan, memisah, menggabung, menghapus dan menyisipkan ).
Pemrosesan data dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer. Pengolahan
data menggunakan komputer jauh lebih baik dibandingkan secara manual, karena konsisten,
tidak terpengaruh emosi, cepat dan teliti.
Pemrosesan dat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara batch process ( sequantial
processing ) dan cara online ( real time ). Cara batch dilakukan dengan mengumpulkan data
terlebih dahulu, baik secara fisik maupun secara digital dalam komputer, dan secara berkala akan
diolah misalnya setelah terkumpul data tertentu. Car ini tidak memerlukan biaya yang mahal
bahkan ukup dengan satu komputer. Misalnya suatu perusahaan mencatat data transaksi
penjualan secara manual dalam faktur penjualan. Faktur selama satu hari lalu dikumpulkan, lalu
esok paginya diinput dalam komputer dan diproses.
Cara online dilakukan setelah data transaksi dicatat. Contoh: pada waktu seseorang mengambil
uang melalui ATM, datnya akan diperbarui setelah orang tersebut berhasil mengambil uangnya.
8. Cara ini memerlukan alat yang lebih mahal, karena hrus tersedia beberapa mesin atau komputer
yang saling terhubung.
Menghasilkan Informasi Baku
Fungsi terakhir dalam SPT adalh menghasilkan laporan yan bentuknya sudah baku. Laporan
dap[at berbentuk hard copy ( tercetak ) maupun soft copy ( tampilan di komputer atu suara ).
Laporan yang dihasilkan oleh mesin ATM dan cash register sangat baku dan tidak banyak
variasinya. Waktu pelaporan sudah ditentukan baik secara berkala ( seminggu sekali ) maupun
setelah suatu kejadian ( setelah transaksi penjualan dicatat ).
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Komponen sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai berikut.
1. Prosedur
Prosedur adalah serangkaian kegiatan yang sudah dibakukan untuk menangani suatu peristiwa
atau transaksi. Serangkaian kegiatan ini terdiri atas beberapa urutan langkah yang tidak dapat
dibalik. Sebagai contoh, sistem penjualan barang di supermarket. Prosedurnya adalah: (1)
pembeli memilih dan mengambil barang, (2) membawanya kekasir untuk diinput, (3) membayar,
lalu (4) membawa keluar barang belanjaannya. Urutan langkah dari (1) sampai (4) tersebut tidak
dapat ditukar, misalnya pembeli membayar terlebih dahulu, baru memilih barangnya, atau
membawa keluar dulu barangnya.
2. Perangkat Pemroses
Sistem Pemrosesan Transaksi bertugas mencatat dan memroses data dalam jumlah besar.
Pemrosesan memerlukan perangkat khusus, agar dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan
meyakinkan. Saat ini perangkat yang paling banyak digunakan dalam memroses data dalam
jumlah besar adalah komputer.
Pemrosesan dapat dilakukan dengan dua metode pokok, yaitu batch processing (sering juga
disebut dengan sequential processing) dan real-time processing (sering disebut dengan on-line
processing).
Batch processing dilakukan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data secara periodik (bisa
jam-jaman, bisa harian, atau bahkan bulanan), lalu diolah sekaligus secara bersama-sama.
Pemrosesan model batch ini cocok digunakan untuk informasi yang tidak harus bersifat up-to-
date, misalnya adalah nilai ujian mahasiswa.
Real-time processing dilakukan dengan cara mencatat data pada saat transaksi berlangsung dan
langsung mengolahnya, sehingga dapat segera dihasilkan informasi. Pengolahan data model ini
diperlukan untuk informasi yang harus bersifat up-to-date. Informasi seperti ini misalnya adalah
informasi mengenai saldo bank.
9. 3. Dokumen
Dokumen adalah media yang digunakan untuk mencatat data dan menghasilkan informasi.
Dokumen dapat berbentuk hardcopy ( misalnya formulir dalam bentuk cetakan dikertas) maupun
softcopy (misalnya tampilan di layar komputer dan suara yang dapat didengarkan melalui
telepon). Dokumen digunakan untuk menyampaikan informasi atau menyampaikan perintah
kepada pihak lain.
4. Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal merupakan berbagai perangkat dan prosedur yang digunakan
perusahaan untuk menjamin agar sistem informasi tetap dapat digunakan dengan baik. Agar tetap
terjaga kualitasnya, sistem informasi harus dilengkapi dengan sistem pengendalian internal.
Tujuan utama sistem pengendalian internal adalah :
Melindungi harta kekayaan perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak.
Meningkatkan kehandalan dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh system
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perusahaan.
Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan.
Ada lima proses dalam sistem pengendalian internal, yaitu :
Komitmen atau perhatian manajemen puncak untuk menyelenggarakan sistem
pengendalian.
Lingkungan pengendalian yang kondusif sehingga memudahkan dilaksanakannya sistem
pengendalian.
Komunikasi yang baik di antara berbagai pihak yang memakai sistem pengolahan
transaksi.
Monitoring terhadap pelaksanaan sistem maupun pengendalian.
Evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem.
5. Basis Data
Basis data adalah sekumpulan tabel yang saling berkait. Sebuah tabel berisi data yang sejenis,
misalnya tabel barang, berisi data barang secara lengkap, tabel karyawan berisi data karyawan
secara lengkap, dan seterusnya. Antara tabel satu dengan tabel lainnya harus dapat dihubungkan,
sehingga dapat menghasilkan informasi baru. Setiap sistem informasi memerlukan basis data.
Basis data yang baik dapat menghasilkan informasi yang baik juga.
Karakterisitik Data dan Informasi
Selama ini data dan informasi yang sering kita dapatkan berbentuk tulisan, yaitu huruf dan
angka. Dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi komputer dan multimedia, data dan
informasi tidak hanya berbentuk tulisan, tetapi sudah lebih bervariasi, yaitu berbentuk gambar,
suara, warna, sinar, getaran, dan sebagainya.
Informasi yang baik tidak hanya diperlukan oleh manajemen perusahaan, tetapi juga diperlukan
oleh pihak internal dan eksternal lainnya. Misalnya, dari pihak internal, karyawan perusahaan
10. ingin mengetahui seberapa banyak rencana produksi bulan ini, sehingga perlu disiapkan berapa
banyak bahan baku dan berapa banyak karyawan. Dari pihak eksternal contohnya adalah bank
yang akan memberi kredit kepada perusahaan. Dalam hal ini, informasi menjadi suatu sumber
daya yang sama pentingnya dengan sumber daya yang lain seperti dana, aktiva, dan sumber daya
manusia.
Contoh SPT
Bagi manajemen, sistem informasi harus dapat memberi nilai lebih kepada pelanggan dan
pemasok, sehingga dapat menciptakan hal-hal berikut ini :
- Membatasi perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri tempat perusahaan berada.
- Menciptakan switching cost kepada pelanggan.
- Menciptakan switching cost kepada pemasok.
- Meningkatkan efisiensi di dalam perusahaan.
Sebagai contoh adalah dunia perbankan. Bagi nasabah bank yang sudah lama menjadi nasabah
bank tertentu, akan kesulitan bila harus pindah ke bank lain. Nasabah tersebut harus berurusan
dengan masalah-masalah administrasi, yaitu pendaftaran. Masalah lain adalah perbedaan layanan
yang disediakan oleh bank yang baru. Apabila bank yang lama sudah dapat member layanan
yang memuaskan, maka tidak ada alasan bagi nasabah tersebut untuk pindah ke bank lain.
Berbagai pengorbanan yang dikeluarkan atau dilakukan oleh nasabah untuk berpindah ke bank
lain disebut dengan switching cost.
Switching cost juga dapat terjadi pada pemasok. Apabila pemasok memutuskan untuk
menghentikan layanan kepada pelanggan dan mencari pelanggan lain, akan menyebabkan
pemasok tersebut mengeluarkan biaya tambahan atau perlakuan khusus.
Sistem informasi juga harus dapat mempercepat proses di dalam perusahaan, meningkatkan
akurasi informasi, dan memudahkan karyawan mengerjakan pekerjaan.
11. DAFTAR PUSTAKA
Akh. Muwafik Saleh, 2010. http://muwafikcenter.blogspot.co.id/2010/12/customer-relationship-
management-crm.html (15 November 2017, jam 03.20)
Anonim1, 2017. http://sebutsajaihya.blogspot.co.id/2011/09/customer-relationship-management-
crm.html (15 November 2017, jam 03.25)
Joko Umbaran, 2014.
http://muhammadjokoumbaranharisbahrudin04701.blogspot.co.id/2014/09/contoh-perusahaan-
yang-menerapkan-crm.html (15 November 2017, jam 03.30)
Semara Budi, 2016. http://semarabudi.blogspot.co.id/p/sistem-pemrosesan-transaksi-sistem.html
(16 November 2017, jam 05.00)