3. Kelompok Larana
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat,
dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandarisasikan
dan mempunyai makna, Ejaan juga bisa diartikan sebagai
kumpulan peraturan penulisan huruf, kata serta
penggunaan tanda baca.
yang dimaksud ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi
oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman
dalam penulisan bahasa dapat tercapai.
A. Pengertian ejaan bahasa Indonesia
4. B.Fungsiejaan
1. Landasan pembakuan
tata bahasa
2. Landasan pembakuan
tata bahasa
3. Penyaring masuknya unsur
bahasa lain ke bahasa Indonesia
4. Membantu pemahaman
pembaca dalam mencerna
informasi
5. • Penulisan huruf abjad, Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf abjad
terdiri atas huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T,
U, V, W, X, Y, Z. Huruf abjad ini bisa ditulis dalam bentuk huruf
kapital maupun tidak, tergantung pada pemakaian dan tujuan
penggunaannya.
• Penulisan huruf vokal, Dalam ejaan bahasa Indonesia, huruf vokal
terdiri atas huruf a, i, u, e, o. Sama seperti huruf abjad, huruf vokal
juga bisa ditulis dalam huruf kapital atau tidak.
C.Penulisanejaan
6. • Penulisan huruf konsonan, Dalam ejaan bahasa
Indonesia, huruf konsonan adalah huruf yang
tidak termasuk huruf vokal, yakni b, c, d, f, g, h, j,
k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z. Penulisan kapital
atau tidaknya juga bergantung pada pemakaian
dan tujuan penggunaannya.
7. Kelompok Larana
Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan pada
saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian, sehari
setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 18 Agustus 1945,
Bahasa Indonesia disahkan kedudukannya sebagai bahasa
nasional. Namun, sebelum bahasa Indonesia dijadikan sebagai
bahasa nasional, dulunya bahasa ini berasal dari Bahasa Melayu.
Sejak abad ke-7, Bahasa Melayu telah menjadi bahasa
perhubungan atau lingua franca di kawasan Nusantara. Selain
berasal dari Bahasa Melayu, bahasa Indonesia juga telah
mengalami berbagai perubahan pedoman ejaan.
8. Kelompok Larana
• Perkembangan Ejaan
Sejak masa kolonialisme hingga sekarang, tercatat
ejaan Indonesia sudah mengalami perkembangan
dan perubahan sebanyak tujuh kali, Ejaan bahasa
Indonesia terus mengalami perubahan dan
penyempurnaan seiring perkembangan bahasa dan
kebutuhan komunikasi masyarakat Indonesia.
9. Perubahan ejaan
1. Ejaan van Ophuysen (1901): Ejaan ini adalah ejaan pertama yang
resmi dan diperkenalkan oleh E. F. E. Douwes Dekker atau lebih
dikenal sebagai Multatuli. Ejaan ini menggantikan ejaan yang
sebelumnya tidak konsisten.
2. Ejaan Soewandi (1947): Ejaan ini diperkenalkan setelah Indonesia
merdeka. Ejaan Soewandi memiliki perubahan signifikan seperti
penghapusan huruf 'oe' menjadi 'u' dan penambahan 'j' untuk bunyi
/dʒ/.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) (1972): EYD adalah ejaan yang
digunakan hingga saat ini. Ejaan ini memperjelas penggunaan 'j' untuk
bunyi /dʒ/, 'y' untuk vokal /i/, serta beberapa aturan lainnya.
10. Kelompok Larana
A.Pemakaian Huruf serta Penulisan Kata yang Sesuai PUEBI
1. Huruf Abjad
Huruf abjad adalah kumpulan huruf berdasarkan urutan
yang melambangkan bunyi untuk bahasa tertulis. Secara
umum, mempelajari huruf abjad sejak dini penting untuk
mengajarkan anak mengenal bahasa Indonesia. Selain itu,
mempelajari huruf abjad dapat membantu peminat bahasa
atau orang asing yang ingin menjelajahi Indonesia.
Huruf abjad dalam bahasa Indonesia terdapat 26 huruf
yaitu: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z.
11. 2. Huruf Vokal
Mengutip dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI), huruf yang mewakili vokal
bahasa Indonesia terdiri dari lima huruf,
yaitu: a e i o u.
Contoh penggunaan vokal huruf a pada awal,
tengah dan akhir kata yaitu: api, padi dan lusa.
12. 4. Huruf Diftong
Selain vokal dan konsonan, abjad juga memiliki diftong, yang
merupakan bunyi vokal ganda dalam satu suku kata. Bahasa Indonesia
memiliki empat diftong yang dilambangkan dengan menggabungkan
vokal ai, au, ei dan oi.
Dalam penulisan, diftong diwakili oleh dua vokal dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Misalnya, bunyi "aw" pada kata harimau.
Grafeme dalam suku kata -mau tidak dapat dipecah menjadi ma-u.
5. Gabungan Huruf Konsonan
Bahasa Indonesia memiliki empat kombinasi huruf yang mewakili
konsonan, yaitu huruf kh, ng, ny dan sy. Di dalam huruf tersebut
melambangkan satu bunyi huruf konsonan.
Misalnya huruf "k" yang digabungkan dengan huruf "h" menjadi "kh"
dan bisa digunakan pada kata "khusus".
13.
14. B. Penulisan dan pemakaian kata
Kata Dasar ditulis
dalam satu kesatuan
(Pemandangan itu
sangat indah.)
• Kata turunan
• Suku kata
• Gabungan
kata
• Bentuk ulang
• Partikel
• Singkatan
• Akronim
15. Kelompok Larana
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam
sistem ejaan. Penggunaan tanda baca adalah
untuk menunjukkan struktur sebuah tulisan,
menentukan intonasi, serta jeda pada saat
pembacaan.
Umumnya, tanda baca yang sering digunakan
dalam penulisan adalah titik (.), koma (,), titik dua
(:), titik koma (;), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan
tanda petik (").
19. Penulisan unsur serapan
Dalam perkembangannya, Bahasa Indonesia menyerap unsur dari
berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing
seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris Berdasarkan
taraf integritasnya unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi atas dua golongan besar
• Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa
Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
• Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia.
20. Kelompok Larana
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah pedoman resmi yang
digunakan untuk menentukan ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia.
Kesimpulan dari pedoman ini adalah:
• PUEBI memberikan aturan ejaan dan tata bahasa yang konsisten untuk bahasa
Indonesia.
• Ini membantu meminimalkan perbedaan ejaan dan penggunaan bahasa di
seluruh Indonesia.
• PUEBI memuat pedoman tentang pemenggalan kata, penggunaan huruf kapital,
tanda baca, dan sebagainya.
• Mengikuti PUEBI adalah penting dalam komunikasi tertulis yang efektif dalam
bahasa Indonesia.
• Penting untuk selalu merujuk pada PUEBI saat menulis dalam bahasa Indonesia
untuk memastikan ejaan dan tata bahasa yang benar.