2. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi berbasis teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau
perusahaan. Hal ini berkaitan dengan semakin ketatnya persaingan antarorganisasi dan makin besarnya tuntutan
dan kebutuhan masyarakat. Agar bisa menjalankan kegiatan organisasi dengan lebih efektif dan efisien,
maka penerapan sistem informasi merupakan salah satu hal mutlak yang harus dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan.
Permasalahan dan tantangan yang akan selalu dihadapi oleh perusahaan dalam pengembangan sebuah sistem
informasi terletak pada siapa yang akan melaksanakan proses pengembangan tersebut. Keputusan untuk
membangun sistem informasi sendiri (insourcing) atau bekerjasama dengan pihak lain (co-sourcing dan
outsourcing) harus didasarkan pada sumberdaya modal perusahan, kemampuan sumber daya manusia, teknologi
perusahaan dan kebutuhan operasional perusahaan.
Apabila perusahaan belum mampu melakukan pengembangan sistem informasinya sendiri, maka perusahaan
dapat membeli paket sistem informasi yang sudah jadi atau juga dapat berupa permintaan terhadap pihak ketiga
untuk melaksanakan proses pengembangan sistem informasi termasuk pelaksanaan sistem informasi tersebut.
Pihak perusahaan menyerahkan tugas pengembangan dan pelaksanaan serta perawatan sistem informasi kepada
pihak ketiga.
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan seperti perbankan juga menerapkan sistem informasi untuk
melancarkan kegiatan operasionalnya. Namun, tidak semua sistem informasi yang dikembangkan merupakan
produk internal perusahaan sendiri. Terdapat beberapa hal terkait sistem informasi tersebut yang pembangunan
serta pengelolaannya diserahkan kepada pihak luar. Bank BCA adalah salah satu bank yang melakukan
outsourcing pada beberapa bagian dari sistem informasinya.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan
pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim
Group. Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di dunia, Djarum. BCA secara
resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana
berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah
Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham
kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya
di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis.
Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus
memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko
secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga
intermediasi finansial.
3. 1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan outsourcing sistem
informasi pada Bank BCA dan Kenyamanan, keamanan, dan keandalan adalah prioritas utama kami saat memberikan layanan
finansial bagi seluruh nasabah BCA. Kami bertekad untuk terus menjadi pemimpin di industri perbankan nasional yang berkontribusi besar
bagi perekonomian Indonesia.
4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada yang
meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah
dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya meliputi: manusia, hardware, software, data
dan jaringan yang terdapat di dalamnya (O’Brien, 2010).
Sistem informasi memiliki tiga bagian utama, yaitu : a) data yang mendukung informasi, b) prosedur bagaimana
mengoperasikan sistem informasi, dan c) orang yang membuat produk, memecahkan masalah, membuat
keputusan dan menggunakan sistem informasi. Sistem informasi ini memiliki peranan penting bagi keberhasilan
perusahaan karena :
1. Sebagai sistem penunjang operasi (operations support system)
a. Memproses transaksi- transaksi bisnis secara efisien
b. Mengendalikan proses-proses industri
c. Mendukung komunikasi dan kolaborasi
d. Memperbaharui basis data perusahaan
Sistem ini dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: transaction processing systems (TPS), process control systems
(PCS), dan enterprise colaboration systems (ECS).
2. Sebagai sistem penunjang manajemen (management support system) dapat menyediakan informasi dan
mendukung para manajer dalam membuat keputusan yang efektif. Sistem ini dibagi menjadi : management
information systems (MIS), decision support systems (DSS) dan executive information systems (DIS).
Selain operations support system dan management support system, terdapat beberapa jenis sistem informasi
lainnya yaitu Expert Systems, Knowledge Management Systems, Strategic Information Systems dan Functional
Business Systems.
Perusahaan dapat mencapai efektivitas dan efesiensi dalam proses bisnis dan pengambilan keputusan manajerial
dengan menggunakan sistem informasi. Dengan demikian, perusahaan dapat menjadi sebuah perusahaan yang
adaptif dan berdaya saing tinggi di tengah lingkungan yang dinamis.
5. 2.2 Insourcing dan Outsourcing Sistem Informasi
Menurut O’Brien dan Marakas (2010), istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang
atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra
perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsourcing digunakan untuk menjangkau fungsi
TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Outsourcing atau alih daya juga bisa diartikan
sebagai proses pemindahan tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain diluar
perusahaan induk. Perusahaan diluar perusahaan induk bisa berupa vendor, koperasi ataupun instansi lain yang
diatur dalam suatu kesepakatan tertentu.
Sedangkan Insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk dipekerjakan di luar
perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya.
Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi
yang diterima juga mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang
menggunakannya, atau sharing dengan perusahaan asalnya atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji.
Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi lain yang
terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu, insourcing dapat pula diartikan dengan suatu organisasi yang
membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu. Dalam
kaitannya dengan TI, Insourcing atau Contracting merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli
(spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan.
Analisis Sistem Informasi Manajemen pada Bank BCA
Bank Cental Asia baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun 1989 dengan tujuan untuk membedakan
pelayanan dengan bank lain. Untuk itu Bank Cental Asia harus menginvestasikan dana yang besar untuk membangun
sistem informasinya. Dengan menggunakan VSAT, BCA mampu menghubungkan antar cabangnya secara on line.
Produk BCA yang selama ini memanfaatkan teknologi informasi meliputi telegraphic tansfer, mail transfer, ATM dan
phone banking. Sampai tahun 1995 jumlah ATM BCA mencapai 500 unit. Hal ini berkat kemudahan yang selama ini
ditawarkan BCA.
Sistem informasi BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang. Penjurnalan
pembukuan sekarang dilakukan secara otomatis, begitu juga pemindahan antar rekening. Dengan demikian pekerjaan para
auditor menjadi lebih ringan. Kehadiran Local Area Network (LAN) digunakan untuk pendistribusian data entry dan
pemrosesan transaksi. Pada hari-hari sibuk tak kurang dari 1 juta transaksi harus diproses. Sedangkan fasilitas e-mail
digunakan untuk mempermudah komunikasi antar cabang. Pada masa sekarang agar suatu perusahaan tetap mampu
survive di tengah jaman yang terus menerus berubah secara cepat seperti sekarang ini, salah satu kata kuncinya menurut
Thurow (1997) adalah adaptif. Hal ini disebabkan perubahan jaman akan membawa pula perubahan pada sifat
masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi secara khusus.
Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang muncul, maka perusahaan harus mempersiapkan diri
terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Untuk itu perusahaan harus mempunyai berbagai data dan informasi
tentang segala sesuatu yang ada di sekitar perusahaan. Dengan data-data yang ada tersebut, perusahaan dapat membuat
berbagai macam alternatif skenario strategi. Selanjutnya dengan pengolahan informasi yang terus menerus dari data yang
masuk dari hari ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas alternatif-alternatif skenarionya, untuk mencapai
skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan di waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu saja
memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik.
6. BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sistem Informasi Bank BCA
Hampir seluruh perbankan di Indonesia sekarang ini telah memberikan pelayanan secara real time on
line dalam bertransaksi. Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu
sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan
kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam
dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang
termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan,
juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers.
Bank Cental Asia baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun 1989 dengan tujuan untuk
membedakan pelayanan dengan bank lain. Untuk itu Bank Cental Asia harus menginvestasikan dana yang besar
untuk membangun sistem informasinya. Dengan menggunakan VSAT, BCA mampu menghubungkan antar
cabangnya secara on line. Produk BCA yang selama ini memanfaatkan teknologi informasi
meliputi telegraphic tansfer, mail transfer, ATM dan phone banking. Sampai tahun 1995 jumlah ATM BCA
mencapai 500 unit. Hal ini berkat kemudahan yang selama ini ditawarkan BCA.
Sistem informasi BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang. Penjurnalan
pembukuan dilakukan secara otomatis, begitu juga pemindahan antar rekening. Dengan demikian pekerjaan
para auditor menjadi lebih ringan. Kehadiran Local Area Network (LAN) digunakan untuk pendistribusian data
entry dan pemrosesan transaksi. Pada hari-hari sibuk tak kurang dari 1 juta transaksi harus diproses. Sedangkan
fasilitas e-mail digunakan untuk mempermudah komunikasi antar cabang.
Pada masa sekarang agar suatu perusahaan tetap mampu survive, salah satu kata kuncinya menurut Thurow
(1997) adalah adaptif. Hal ini disebabkan perubahan jaman akan membawa pula perubahan pada sifat
masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi secara khusus. Agar perusahaan mampu selalu adaptif
terhadap perubahan yang muncul, maka perusahaan harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan
yang dapat terjadi. Untuk itu perusahaan harus mempunyai berbagai data dan informasi tentang segala sesuatu
yang ada di sekitar perusahaan. Dengan data yang ada tersebut, perusahaan dapat membuat berbagai macam
alternatif skenario strategi. Selanjutnya dengan pengolahan informasi yang terus menerus dari data yang masuk
dari hari ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas alternatif-alternatif skenarionya, untuk mencapai
skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan di waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini
tentu saja memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik.
7. 3.2 Outsourcing Sistem Informasi di Bank BCA
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis, BCA harus mencari cara-cara baru untuk meningkatkan kapabilitasnya
untuk melayani lebih banyak nasabah dan meningkatkan produktivitas. Tugas ini menjadi tanggung jawab
Processing and Support Center BCA. Di tahun 2001, banyak hal telah dilakukan dalam kaitan dengan
sentralisasi dan otomasi, termasuk perubahan-perubahan dalam operasi, sistem dan prosedur, perbaikan dalam
struktur organisasi di cabang-cabang dan rekayasa ulang prosesproses bisnis di BCA yang lalu menciptakan
sentralisasi di banyak di antara fungsi-fungsinya. Di akhir tahun 2001, Processing and Support Center BCA
telah menyelesaikan sentralisasi proses-proses ekspor-impor, pengiriman uang, kliring, distribusi supplies,
pengelolaan arsip, pencetakan (di Surabaya), pengiriman rekening Koran, kliring elektronis (di Jakarta),
inkasso, dan distribusi uang tunai, selain aplikasi pembayaran gaji BCA, area operasi dan teller pooling.
Outsourcing adalah salah satu metode yang diadopsi oleh BCA untuk menyederhanakan operasinya,
mempertahankan jumlah sumber daya manusia pada tingkat yang sama walaupun bisnis mengalami
pertumbuhan yang pesat, dan memungkinkan bank untuk berkonsentrasi pada bisnis intinya. Sebagian dari
kegiatan yang dipercayakan kepada perusahaan lain di tahun 2001 adalah sentralisasi dan pendistribusian
keperluan kantor, pengiriman rekening giro, pusat pencetakan (di Surabaya), pendistribusian uang tunai dan
pengelolaan arsip.
Outsourcing sistem informasi yang dilakukan oleh Bank BCA hanya mencakup beberapa bagian saja. Hal ini
dikarenakan Bank BCA memiliki divisi pengembangan teknologi informasi sendiri. Namun, untuk hal-hal
tertentu yang dirasa lebih efisien apabila diserahkan pada pihak ketiga, maka Bank memutuskan untuk
mendelegasikannya kepada pihak lain. Adapun rincian alasan yang mendasari keputusan outsiurcing adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan fokus bisnis
Perusahaan melakukan outsourcing karena perusahaan merasa dapat lebih fokus pada bisnis utamanya dan
menyerahkan sebagian operasionalnya dikerjakan oleh pihak lain.
2. Membagi resiko operasional
Melalui outsourcing, maka perusahaan menyerahkan tanggung jawab suatu pekerjaan kepada pihak ketiga.
Dengan demikian risiko operasional perusahaan bisa terbagi kepada pihak lain.
3. Sumber daya perusahaan yang ada dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lain
Perusahaan dapat memanfaatkan sumberdayanya untuk mengerjakan pekerjaan yang lain karena pekerjaan
untuk mengembangkan suatu sistem sudah diambil alih oleh pihak ketiga (outsource).
4. Mengurangi biaya
Dengan outsourcing, biaya yang sebelumnya dianggarkan untuk digunakan sebagai investasi dalam membangun
infrastruktur sistem informasi dapat dialihkan untuk digunakan sebagai biaya operasional lainnya.
5. Kontrol yang lebih baik
Dengan adanya outsourcing maka perusahaan bisa lebih optimal dalam mengontrol operasional perusahaannya.
Sehingga diharapkan hasil yang dipeoleh akan membuat bisnis perusahaan berjalan lancar, efektif dan efisien.
8. 3.3 E-Commerce pada Bank BCA
Pengguna internet di Indonesia dan di seluruh dunia dalam satu dasawarsa terakhir, mengalami perkembangan sangat
pesat. Bahkan kini, internet telah menjadi sarana bisnis dan digunakan lebih dari 1,5 miliar orang di dunia. Pesatnya
jumlah pengguna internet, memacu PT. Bank Central Asia.Tbk (BCA) meluncurkan E-Commerce BCA, yakni sebuah
layanan pemrosesan transaksi online kartu kredit di website merchant BCA.
Layanan E-Commerce BCA dirancang untuk memenuhi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan penjualan dan
menggarap potensial market yang lebih luas. Melalui layanan E-Commerce BCA, para merchant dapat memiliki online
payment processing menu pada website mereka serta dilengkapi layanan penyelesaian transaksi settlement. Untuk
memberikan layanan E- Commerce ini, BCA didukung MasterCard internet Gateway Service (MiGS) sebagai payment
gateway yang memberikan solusi pembayaran komprehensif. Pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan di
website merchant dengan menggunakan kartu kredit MasterCard ataupun Visa, dapat diproses melalui fasilitas E-
Commerce BCA.
E-Commerce BCA terlihat dari item pelayanan yang terdapat pada I-Banking bank BCA terdapat 10 Service yang bisa
digunakan oleh nasabahnya, yaitu: Pembelian, Pembayaran, Transfer Dana, Informasi Rekening, Informasi Kartu Kredit,
Informasi Lainnya, Status Transaksi, Historis Transaksi, Administrasi, dan E-mail.
3.4 Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi yang Dimiliki Bank BCA
Dengan klik BCA, menyediakan bagi individu maupun pemilik bisnis berbagai layanan perbankan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka masing-masing melalui Internet. Sementara itu, bagi mereka yang selalu bepergian, disediakan
jasa mobile banking melalui saluran-saluran m-BCA, SMS Top Up BCA, BCA by Phone dan Halo BCA. BCA telah
mengembangkan infrastruktur broadband nirkabel untuk menjamin komunikasi data berkecepatan tinggi di antara kantor
pusat dan kantor-kantor cabang.
Di tanggal 31 Maret 2010, para nasabah BCA dapat menghubungi 889 kantor cabang di seluruh Indonesia di samping dua
kantor perwakilan di Hong Kong dan Singapura. Jasa-jasa khusus bagi pelanggan premium BCA Prioritas BCA juga
tersedia di 130 kantor cabang. Di tingkat international, kami bekerja sama dengan lebih dari 1.831 bank koresponden
di 108 negara guna menyediakan jasa-jasa seperti Perintah Pembayaran (Payment Order).
3.4 Intranet dan Ekstranet
Intarnet adalah jaringan komputer-komputer yang saling tersambung digunakan suatu sistem organisasi. Atau bisa
dikatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan
berinternet dalam lingkungan lokal. umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi
dan data dengan jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.
Ekstranet merupakan Penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang merupakan mitra satu
sama lain, dengan kata lain Menghubungkan ke perusahaan partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan
tingkat kesulitan yang tinggi pula. Selain itu, dibutuhkan sering terjadi masalah dengan kompatibilitas device yang
digunakan tiap perusahaan.
9. Penggunakan sistem informasi manajemen dalam operasional Bank BCA ini menghasilkan sesuatu yang positif demi
kelangsungan berjalannya sistem perbankan, dampak positif tersebut diantaranya:
1. Sistem informasi meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang
2. Memudahkan komunikasi antar cabang dengan adanya fasilitas E-mail
3. Layanan E-Commerce BCA berdampak positif bagi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan penjualan dan
menggarap potensial market yang lebih luas
4. Dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya manusia yang sangat terlatih, BCA telah berhasil memperluas
jaringannya baik jaringan konvensional maupun elektronis untuk memberikan pengalaman perbankan yang paling nyaman
bagi para nasabah
5. Kemudahan Nasabah dalam Mengaksses informasi: Bank BCA telah memakai teknologi yang strategis, dan
penggunaan teknologi yang canggih secara tepat telah menjadi unsur penting dalam kekuatan kompetitif Bank BCA.
Dengan teknologi ini, Bank BCA mengupayakan kemudahan nasabah Bank BCA untuk mengakses informasi tentang apa
saja mengenai Bank BCA, sehingga nasabah dengan mudahnya memperoleh informasi yang mereka ingnkan tersebut.
6. Dengan sistem intranet dan ekstranet yang diterapkan BCA. Sebagai contoh, melalui layanan I-Banking BCA atau
melalui ATM BCA para nasabah dapat secara langsung membayar rekening listrik atau telepon tanpa harus mendatangi
PLN atau pun Telkom.
Selain dampak positif, dampak negatif akan ditimbulkan oleh penggunaan SIM pada Bank BCA, ini biasanya terjadi
diantaranya Bank BCA akan kehilangan kepercayaan dari para konsumen yang disebabkan karena berbagai macam :
1. Diantaranya penggunaan teknologi internet yang kerap dengan namanya pembobolan sistem oleh seorang hacker,
pembobolan sistem informasi manajemen ini bisa berlangsung dan berdampak yang besar bagi perusahaan karena sumber-
smber informasi penting telah dicuri,
2. Yang kedua, Bank BCA bisa kehilangan kepercayaan dari para pelangan karena kesalahan sistem pada website
miliknya, biasanya karena website yang kurang diupdate atau karena gangguan sistem, sehingga konsumen akan kesulitan
untuk mendapatkan informasi yang jelas serta up to date dari Bank BCA. Padahal informasi ini sangat penting untuk
menarik para konsumen.
3. Yang terakhir dampak negatif dari penggunaan sistem informasi manajemen pada Bank BCA adalah kerugian
yang tidak terduga, disebabkan oleh ganguan yang disebabkan secara sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak
benar, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik. Ekstranet merupakan Penerapan teknologi internet
dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain Menghubungkan ke
perusahaan partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang tinggi pula. Selain itu,
dibutuhkan sering terjadi masalah dengan kompatibilitas device yang digunakan tiap perusahaan, ini merupakan dampak
negative yang ditimbulkan pada penggunaan system informasi manajemen pada Bank BCA
10. 3.5 Operating Support System
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi
bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat
digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara
efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama
perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh Bank BCA dibagi
kembali menjadi beberapa macam yaitu:
1. Transcaction Processing System (TPS)
Bank BCA dalam menjalani peranannya telah memiliki jaringan komputer yang terintegrasi dengan customer
yang menyediakan beberapa fitur. Transcation Processing System yang digunakan oleh Bank BCA antara lain
adalah : Mobile Banking BCA dan Klik BCA. Keduanya memiliki pernan penting dalam operasionalnya yang
meliputi : transaksi dengan konsumen seperti konsumen dapat menabung atau menyimpan uangnya di bank
BCA baik itu melalui teller ataupun menggunakan ATM hal ini otomatis melibatkan sebuah interaksi langsung
antara customer dengan database perusahaan , selain itu terdapat pula fitur lain seperti transaksi antar customer ,
dll.
Aliran kerja Operational Bank BCA secara umum terdiri dari : Pertama customer melakukan transaksi baik itu
antara transfer ataupun deposit yang pada setiap transaksinya akan di catat oleh work station sebagai pengumpul
data dan dijadikan riwayat transaksi yang dapat dilihat setiap waktu oleh customer . Setelah itu apabila customer
melakukan deposit ataupun transfer , akan terjadi update database di server BCA yang akan mengganti nilai dari
deposito yang dimiliki customer sesuai dengan transaksi yang ia lakukan.
2. Enterprise Collaboration System (ECS)
Perusahaan dengan skala seperti Bank BCA yang telah mencapai skala international tentunya melakukan
aliansi bisnis dengan berbagai biro , perusahaan lain . Salah satu contoh kecilnya adalah adanya Flash BCA
yang dapat digunakan untuk pembayaran McD , 7Eleven , Toll , dll . Untuk melakukan kerjasama seperti hal
tersebut sangatlah tidak mudah , dikarenakan selain diperlukan adanya sebuah perjanjian (TOR) yang mengatur
kerjasama tersebut juga diperlukan adanya Database System yang dapat mencatat setiap transaksi yang
dilakukan oleh perusahaan terkait dengan menggunakan alat pembayaran BCA.
Sistem ini sangat diperlukan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran antar informasi internal perusahaan ,
yang kemudia akan dihubungkan ke satu jaringan besar yang kemudian kinerjanya akan dilihat antara Manajer
kedua belah pihak sebagai dasar apakah kerjasama masih layak untuk dipertahankan.
3. Process Control System
Bank Bca memiliki sebuah sistem back end. Sistem ini merupakan aplikasi pendukung agar Manager dapat
melakukan kinerjanya seperti business forecasting , human resource management ,dll. Dengan adanya proses
control ini , setiap cabang BCA dapat beroperasi dengan efektif dan efisien . Sistem ini akan otomatis
tersambung dengan HQ( HeadQuarter) , sebagai pertanggung jawaban setiap manajer kepada pihak pemiliki.
11. 3.6 Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan
dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan
memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah
tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem
pendukung manajemen.
1. Management Information System (MIS)
Pembaharuan Sistem Aplikasi Front-end
Dengan adanya program ini, BCA berusaha memahami kebutuhan dari setiap nasabahnya, sehingga mampu
menyediakan produk & layanan yg terbaik. Seluruh rancangan sistem aplikasi tersebut telah selesai
dikembangkan & selanjutnya akan diterapkan diawali dari sistem aplikasi untuk Customer Service Officer
(CSO).
Menunjang pengembangan bisnis penyaluran kredit adalah sistem aplikasi kredit ”Business Credit Origination
System (BCOS) & Consumer Credit Origination System (CCOS)” ini digunakan utk mendukung standardisasi
& percepatan evaluasi kredit komersial & konsumer, serta proses persetujuan & pengawasan. Dgn kapasitas
proses aplikasi kredit yg lebih besar, BCA berusaha menyalurkan kredit kepada lebih banyak konsumen bisnis
& individu.
Implementasi Sistem EMV utk Kartu Kredit adalah suatu system yg menawarkan fitur keamanan utk mencegah
pemalsuan pada kartu
Sistem komunikasi VSAT adalah sistem penunjang utk koneksi online ke dlm sistem database BCA yg
memungkinkan nasabah utk melakukan transaksi perbankan kapanpun & dimanapun
Layanan EDCBIZZ adalah layanan tsb memungkinkan pemilik toko utk melakukan berbagai transaksi
perbankan, termasuk transfer & pembayaran dari mesin EDC (Electronic Data Capturing) di tokonya. Di
samping itu, dgn sistem ini BCA dpt meningkatkan transaksi perbankannya melalui jaringan distribusi
perbankan elektronik.
2. Decision Support Sistem (DSS)
DSS (Decision Support System) adalah dpt menghasilkan keputusan yg tepat & fleksibel dgn aspek yg
mempengaruhi keputusan tesebut, serta menghasilkan laporan agar user mengerti akan keputusan yg diambil.
Dgn menggunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) / beberapa komponen, seperti :
Subsistem manajemen data adalah basis data yg berisi data yg releval dgn keadaan & dikelola oleh DBMS
Subsistem manajemen model adalah berisi model – model financial, statistik, management science yg
menyediakan kemampuan analisa & manajemen yg sesuai
Subsistem antar muka pengguna adalah komunikasi & memberi perintah oleh user
User (pengguna), manager dan pengambil keputusan itu sendiri adalah dgn data–data yg ada seorang pengambil
keputusan akan lebih mudah, efisien, fleksibel & sesuai dgn kondisi sehingga keputusan yg diambil utk dpt
meningkatkan kinerja, kemajuan, human error, dpt memperkecil kesalahan sistem.
3. Information Reporting System
Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajeral dan end users. Akses data
IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing
systems. Informasi produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan,
periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.
4. Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi
informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
12. BAB IV KESIMPULAN
Outsourcing sistem informasi digunakan oleh Bank BCA dengan alasan untuk menyederhanakan operasinya,
mempertahankan jumlah sumber daya manusia pada tingkat yang sama, dan memungkinkan bank untuk
berkonsentrasi pada bisnis intinya. Keuntungan pengembangan sistem informasi dengan outsourcing adalah dari
segi kemampuan penggunaan teknologi yang tepat dan spesifik, efisiensi waktu dan biaya, kemampuan
beradaptasi dengan teknologi, kualitas pelayanan dan kemampuan yang maksimal dari tenaga ahli.
Namun, outsourcing Bank BCA hanya dilakukan untuk beberapa bagian saja dari sistem informasinya. Hal ini
untuk mengurangi ketergantungan teknologi terhadap pihak luar, mempertahankan keinovatifan perusahaan di
bidang teknologi informasi, dan alasan keamanan.
Hampir seluruh perbankan di Indonesia sekarang ini telah memberikan pelayanan secara real time on linedalam
bertransaksi. Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah
barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan
perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh
suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk
memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers.
13. DAFTAR PUSTAKA
Bank BCA. 2013. Laporan Tahunan 2012. http://www.bca.co.id/include/download/laporan_tahunan2012/120-
123.pdf
Bank BCA. 2002. Laporan Tahunan 2001.
http://www.klikbca.com/download/2001/9.1%20Data%20Perusahaan.pdf
O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information System 15th ed. Mc Graw-Hill
Companies, Inc : New York.