SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
BAB I
COSTUMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Customer Relationship Management (CRM) menjadi istilah yang
pada beberapa tahun terakhir semakin popular. Ditambah dengan perkembangan
teknologi informasi yang semakin merambah berbagai aplikasi bisnis, CRM
menjadi salah satu proses bisnis yang menarik untuk diperbincangkan. Kegiatan
marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup pelanggan. CRM merupakan
strategi komprehensif dari perusahaan agar setiap proses dari daur ulang
hidup pelanggan itu dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Pernyataan bahwa pembeli adalah raja memanglah benar, tetapi perusahaan
tidak dapat memberikan pelayanan yang sama pada semua pelanggan, karena pada
kenyataannya tidak semua pelanggan memberikan keuntungan maksimal kepada
perusahaan. Di era globalisai yang berbasis IT seperti sekarang ini,
banyak perusahaan yang menggunakan berbagai sarana dalam usahanya untuk
meningkatkan Customer Relationship Management (CRM). Secara khusus mereka
berusaha memberikan layanan yang sifatnya personal sehingga dapat memberikan
kepuasan yang tinggi pada pelanggannya, baik sebagai stakeholder maupun
shareholder.
Dengan demikian diharapkan akan terjalin value chain yang kuat di antara
mereka melalui customer relationship (hubungan dengan pelanggan). Untuk dapat
meningkatkanCRM, perusahaantidak segan melakukan investasi yangcukup mahal
dan teknologi canggih yang mampu memberikan layanan yang maksimal bagi
pelanggan.
Di sisi lain banyak perusahaan software yang menjual dan menawarkan aplikasi
sistem ini Web applications seperti e-mail marketing dan the dot-coms. Menurut
Costanzo (2003, p.8), CRM merujuk pada software system yang membantu
perusahaan memperoleh dan menyimpan data pelanggannya serta melakukan
hubungan dua arah. Tetapi saat ini CRM lebih menekankan pada perubahan
kebijakan dan prosedur yang didesain untuk meningkatkan sales dan customer
retention di berbagai lini perusahaan. Oleh karena itu dalam tulisan ini penulis akan
membahas apa yang dimaksud dengan CRM dan tujuannya, mengapa perusahaan
perlu CRM, aplikasi CRM dalam industri manufaktur dan jasa serta kesimpulan
yang dapat ditarik dari pembahasan CRM ini. Customer Relationship Management
(CRM) merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan
antara perusahaan dengan para stakeholder maupun shareholdernya. Saat ini banyak
perusahaan yang memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM) untuk
menjalin hubungan dengan pelanggan.
Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang
diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional
yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi
dua arah di antara mereka. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat
dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian CRM?
2. Apa Tujuan CRM?
3. Apa Manfaat CRM?
4. Apa sajaTeknologi pendukung CRM?
5. Bagaimana Pendekatan CRM?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian CRM
2. Untuk Mengetahui Tujuan CRM
3. Untuk Mengetahui Manfaat CRM
4. Untuk Mengetahui Teknologi pendukung CRM
5. Untuk Mengetahui Pendekatan CRM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian CRM
Definisi dari CRM (Customer Relationship Management) dalam bahasa
Indonesia memiki pengertian dasar, yakni suatu Management Hubungan Pelanggan
atau merupakan suatu strategi pemasaran yang saat ini sangat banyak dilakukan oleh
perusahaan-perusaan yang menginginkan pelanggan atau konsumen mereka tetap
membeli produk atau memakai jasa mereka, dalam artian umum yakni adalah suatu
proses dari beberapa tahapan yang terdiri dari Indentifikasi, akuisisi, retensi dan
pengembangan customer yang memberikan kontribusi yang besar kepada
perusahaan dengan cara memfokuskan strateginya yaitu dengan cara menjaga
hubungan dengan customer secara efektif dan efisien sehingga hubungan tersebut
menjadi hubungan seumur hidup (“lifetime”) yang menguntungkan.
CRM sendiri bukanlah sebuah konsep, melainkan sebuah
perubahan paradigma untuk perusahaan-perusahan dimana CRM itu adalah pola
hidup yang bertujuan untuk mengajak customernya menjadi partner dalam
perusahaan tersebut dan berkembang untuk mendapatkan keuntungan bersama.
CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang
didesain untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan
kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Caranya adalah dengan membantu
berbagai bentuk perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat,
memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan
kesetiaan pelanggannya. ·
Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
2. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
4. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan.
5. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna.
6. Menangani keluhan/komplain pelanggan.
7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
8. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari
pelanggan.
Oleh karena itu agar sebuah sistem CRM dapat menjalankan fungsinya,maka
diperlukan :
1. Perencanaan bisnis yang matang
2. Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM
3. Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan
4. Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan CRM
5. Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari
system CRM seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi.
Namun, dalam penerapan CRM juga selalu akan mengalami kendala, seperti:
1. Pada aplikasi TI, terbuangnya feature atau kelebihan-kelebihan yang ditawarkan
TI dengan percuma.
2. Pelanggan tetap mengeluh.
3. Hubungan dengan pelanggan tetap transaksional.
4. Tidak ada peningkatan efisiensi.
5. Staf sales dan marketing masih saling menyembunyikan data.
6. Keuntungan perusahaan masih stagnan/ jalan ditempat.
2.2. Tujuan CRM
Tujuan CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan dapat
mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai
kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktivitas dari konsep CRM adalah sebagai
berikut:
1. Membangun database pelanggan yang kuat
Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM.
Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan
yang kuat. Pertama, database pelanggan adalah salah satu asset utama perusahaan,
yang juga dapat dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain.
Kedua, database pelanggan dapat dijaadikan ukuran tentang “nilai perusahaan
sekarang”, dan kemungkinan performanya di masa mendatang. Untuk
membangun database pelanggan, pada perusahaan yang menangani pelanggan
cooperate, mungkin akan lebih mudah karena jumlah pelanggannya yang lebih
terbatas. Tetapi bagi perusahaan yang menangani pelanggan retail tentu saja akan
membutuhkan sistem dan prosedur pengumpulan database yang lebih kompleks.
Banyak cara yang dilakukan dalam mengumpulkan database pelanggan.
Misalnya, dengan melalui pengembalian kartu garansi yang harus diisi data
lengkap pelanggan, melalui form aplikasi untuk pengajuan kredit ataupun
permintaan suatu layanan, dan yang paling popular tentu saja dengan
mengeluarkan kartu keanggotaan. Beberapa perusahaan retail besar di Indonesia
juga menerbitkan kartu keanggotaan untuk kepentingan pemasaran mereka.
Seperti Matahari yang menerbitkan Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu
anggota Makro, Alfa yang menerbitkan Alfa Family Club, dan belakangan
Carrefour menerbitkan kartu belanja sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit
bekerja sama dengan GE Finance.
Beberapa contoh lain di antaranya adalah Telkomsel yang mengeluarkan
layanan SimpatiZone untuk pelanggan pra bayarnya. Ini dilakukan karena yang
terdaftar di Telkomsel tentu saja adalah pelanggan pasca bayar, sementara
pelanggan pra bayar tidak terdaftar profilnya. Salah satu faktor penting agar
pelanggan memberikan data-datanya kepada perusahaan adalah penawaran
benefit untuk pelanggan. Kebanyakan ritel memberikan reward point dan juga
diskon jika mereka menjadi anggota. Telkomsel memberikan keuntungan kepada
pelanggan Simpati jika kartu mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai
nomor yang sama dengan hanya membayar 50% dari harga kartu. Selain itu,
benefit yang dikeluarkan tentu saja perlu memiliki nilai yang sesuai dengan
pelanggan.
2. Membuat profil dari setiap pelanggan
Langkah tersebut merupakan pengembangan dari proses segmentasi
konsumen yang sudah dilakukan pelanggan. Profil pelanggan menyangkut segala
aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun
layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan gambaran tentang
kebutuhan, keinginan, dan juga onsentrasi mereka tentang produk dan layanan
perusahaan.
Terdapat 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan
profiling pelanggan: pertama adalah usage, dan kedua adalah uses. Usage disini
menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan
perusahaan, kapan menggunakannya, dan produk atau layanan apa saja yang
digunakan. Sedangkan Uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk
atau jasa perusahaan. Dengan menggabungkan data-data dan dengan berbagai data
pendukung lainnya, profiling semacam ini memberikan gambaran yang lebih
komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil inilah yang
kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing
seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan.
3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang akan dinilai dari masing-masing
pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan dari
masing-msain pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus dikeluarkan
untuk melayani masing-masing pelanggan.
Aspek revenue dapat dilihat dari beberapa hal: 1. Dari penggunaan produk
atau layananperusahaan yang mereka konsumsi sekarang. 2. Menghitungseberapa
banyak kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut pada tahun-tahun
mendatang. 3. Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang
disediakan perusahaan. Sedangkan dari aspek biaya yang dihitung adalah mulai
dari biaya akusisi hingga biaya untuk mempertahankan mereka. Satu lagi biaya
yang perlu diperhitungkan adalah opportunity cost, biaya dari kesempatan yang
hilang karena melayani pelanggan tersebut.
Dengan menghitung dan membandingan antara aspek penerimaan
dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilah pelanggan
mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak
terlalu memberikan keuntungan yang besar. Pemilahan ini akan menjadi alat yang
penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat
profitabiltas dari setiap pelanggan.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat
kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan
memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan
layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang
dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu
yang lebih personal dan customized.
Pelanggan akan lebih merasa diperlakukan secara individual yang tentu saja
akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses
kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah bagaimana hal
tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk atau
layanan perusahaan.
Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan juga dapat
memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus
didesain berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan
sudah dapat mengenali kebutuhan pelanggan, tentunya akan lebih mudah bagi
mereka untuk melakukan respon dan transaksi.
Berhubungan dengan hal tersebut, maka perusahaan dapat
mendesain program loyalitas yang sesuai untuk pelanggannya. Program loyalitas
ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan pelanggan,
meningkatkan kepuasan, dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh berbagai
tawaran yang diberikan kompetitor lain. Program customer rentention inilah yang
menjadi salah satu inti utama dari aktifitas Customer Relathionship Management
(CRM).
Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didomonasi pada
bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih bagaimana mempertahankan
pelanggan lama jauh lebih murah dari biaya untuk mendapatkan pelanggan baru.
Apalagi, pelanggan lama mempunyai potensi yang besar bukan hanya
dalampenggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka pakai sekarang,
tetapi juga produk dan layanan perusahaan yang lain. Asal pelanggan puas,
perusahaan punya potensi untuk melakukan penjualan produk atau layanan yang
berbeda melalui cross selling ataupun up selling.
2.3. Manfaat CRM
Adapun manfaat dalam penggunaan CRM yaitu:
 Jumlah konsumen yang akan bertambah, karena tujuan utama dari CRM
selain mencari konsumen baru disamping tetap memelihara tingkat kepuasan
konsumen yang sudah ada.
 Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan
mengetahui kebutuhan konsumen.
 Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akandatang, yaitu melalui
hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data-data transaksi
yang sudah terkumpul.
 Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu
mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya
 Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan
kepada konsuman.
 Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui
kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.
 Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang
akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history.
2.4. Teknologi pendukung CRM
1.Costumer Database
Sebuah sistem tak akan pernah berjalan dengan baik tanpa adanya
database. Begitu pula dengan CRM ini. Yang menjadi tulang punggung dari
sistem ini tak lain dan tak bukan adalah database dari kostumer. Informasi yang
diperoleh dari konsumenbaik berupa interaksi dengan perusahaandan prospek
kedepannya akan sangat berharga, termasuk juga informasi yang diperoleh dari
order kostumer, informasi tentang support yang diberikan, request kostumer,
complain, interview dan survey yang telah diberikan. Bagi sistem CRM
kesemua hal itu adalah input yang sangat berharga bagi perusahaan.
2. Costumer Intelligence
Costumer intelligence adalah sebuah upaya untuk mengkotak-kotakkan
kostumer sesuaidengan needs dankebutuhannya masing-masing. Tentu saja hal
ini bisa dilakukan dengan bantuan software atau manual manusia. Setelah ia
dikotak-kotakkan kita akan dengan mudah memasukkan kostumer itu kedalam
permainan strategi bisnis perusahaan. Contohnya adalah pembagian kostumer
potensial, kostumer biasa, dan kostumer tak potensial. Ini akan memudahkan
kita untuk mengetahui apakah kostumer itu cukup puas atau tidak.
3. Costumer Capacity and Competency Development
Tujuan utama dari teknologi pendukung ini adalah continous
improvement yang memungkinkan perusahaan berada sedikit lebih dekat
dengan apa yang dimaui oleh kostumer. Sistem yang kompleks memang
dibutuhkan untuk mencapai hal ini, tapi bukan hanya itu saja, praktek langsung
jauh lebih powerful untuk mencapai level kepuasan pelanggan yang diinginkan,
kombinasi sempurna dari manusia dan teknologi akan menghasilkansalah satu
core competencies yang memungkinkan perusahaan terus berada di depan
dalam kompetisi CRM. Kesuksesan dalam memilih tools, teknologi, dan
praktek langsung akan kemudian ditiru oleh perusahaan yang lain ketika
kombinasi itu terbukti sukses. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kita
menjadi market leader dalam CRM
Tentu saja market leader tak kan dapat dipertahankan lama bila tak
ada perubahan dinamis didalam perusahaan yang disesuaikan
dengan pergerakan keinginan kostumer. Karena kekuatan utama dari CRM
adalah database dari kostumer, maka yang paling bertanggung jawab dalam
penyediaan data ini tak lain adalah front office, yaitu tak lain adalah sales,
marketing, dan juga tak ketinggalan service. Setiap interkasi dengan kostumer
akan dicatat dan masuk dalam sistem kontak history kostumer. Jika memang
dibutuhkan data ini akan bisa diolah kembali untuk kepentingan perusahaan.
Salah satu kelebihan yang diperoleh dari kontak history kostumer adalah
kostumer dapat berinteraksi dengan berbagai macam contact channel di dalam
perusahaan dari waktu ke waktu tanpa harus menjelaskan pada para officer
komplain apa saja yang telah mereka hadapi terdahulu.
Database kostumer didalam CRM dapat digunakan untuk berbagai
macam kegunaan, diantaranya adalah :
1. Mendesain dan melaksanakan marketing campaign untuk mengoptimalkan
eketifitas marketing
2. Mendesain dan melaksanakan costumer campaign yang spesifik seperti
cross selling, up-selling, dan retensi.
3. Menilai respon kostumer terhadap produk dan level service, misalnya
seperti kenaikan harga, new product development, dan lainnya.
4. Mengambil keputusan manajemen seperti forecasting financial dan
costumer profitability analysis
5. Prediksi terhadap leveldefect yangtak diinginkan kostumer (churn analysis)
CRM adalah sebuah sistem yang berbasis akan database kostumer,
informasi dari kostumer akan dengan segera diekstrak demi
kepentingan perusahaan. Dalam proses pengumpulan data sebagai bagian dari
solusi CRM, sebuah perusahaan harus mengingat bahwa privasi costumer dan
kemanandata harus menjadi prioritas utama. Beberapa penerap CRM yang baik
malah tidak memperbolehkan data kostumernya di-share atau diakses oleh
pihak ketiga.
Dalam hal ini mereka telah melakukan hal yang benar. Yaitu
perlindungan terhadap data dan privasi kostumer.
2.5. Pendekatan CRM
Ada beberapa perbedaan pendekatan CRM dengan paket piranti lunak dalam
memfokuskan aspek yang berbeda. Beberapa diantara piranti lunak CRM yang
dikenal adalah seperti berikut.
1. Operasional.
Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front
office, seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan
pelanggan biasanya disimban dalam sejarak kontak pelanggan, dan staf dapat
melihat kembali informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak
pelanggan ini, staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat
meraih pelanggan dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang
sangat diinginkan.
2. Penjualan.
Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA
membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf penjualan, seperti
untuk penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun
elektronik ke pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat laporan,
menilai tingkat penjualan, proses order penjualan otomatis.
3. Analitik.
Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagai tujuan seperti
merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran, termasuk melakukan
cross-selling, up-selling, aiatem informasi manajemen untuk forecasting
keuangan dan analisis profitabilitas pelanggan.
4. Intelijen Penjualan.
Intelijen PenjualanatauSales Intelligence dalam CRM adalahsejenis dengan
is similar to Analytical CRM, tetapiditekankan lebih jauh untuk piranti penjualan
langsung dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/
Switch-selling, kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Definisi dari CRM (Customer Relationship Management) dalam bahasa
Indonesia memiki pengertian dasar, yakni suatu Management Hubungan Pelanggan
atau merupakan suatu strategi pemasaran yang saat ini sangat banyak dilakukan oleh
perusahaan-perusaan yang menginginkan pelanggan atau konsumen mereka tetap
membeli produk atau memakai jasa mereka, dalam artian umum yakni adalah suatu
proses dari beberapa tahapan yang terdiri dari Indentifikasi, akuisisi, retensi dan
pengembangan customer yang memberikan kontribusi yang besar kepada
perusahaan dengan cara memfokuskan strateginya yaitu dengan cara menjaga
hubungan dengan customer secara efektif dan efisien sehingga hubungan tersebut
menjadi hubungan seumur hidup (“lifetime”) yang menguntungkan.
Tujuan CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan dapat
mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai
kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktivitas dari konsep CRM adalah sebagai
berikut:
1. Membangun database pelanggan yang kuat
2. Membuat profil dari setiap pelanggan
3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized
3.2. Saran
Dengan memahami konsep CRM diharapkan kita dapat mengaplikasikannya
dalam terhadap konsumen/pelanggan sehingga target pemasaran dapat tercapai.
DAFTAR PURTAKA
Malthouse, Edward C; Bobby J Calder (2005). “Relationship Branding and CRM”. in
Alice Tybout and Tim Calkins. Kellogg on Branding. Wiley. pp. 150–168.
Rigby, Darrell K.; Frederick F. Reichheld, Phil Schefter (2002). “Avoid the four perils
of CRM”. Harvard Bisnis Review80 (2): 101–109.
Paul H. Selden (April/May 1996). “SFA Myths Abound“. Sales and Marketing
Strategies & News6 (3): 51 and 53.
Paul H. Selden (November 2000). “The Power of Quality Thinking In Sales and
Management“. Quality Progress: 58-64.
Bligh, Philip; Douglas Turk (2004). CRM unplugged – releasing CRM’s strategic
value. Hoboken: John Wiley & Sons. ISBN 0-471-48304-4.
Paul H. Selden (1997). Sales Process Engineering: A Personal Workshop. Milwaukee,
WI: ASQ Quality Press. p. 23.
SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dikehidupan yang modern seperi sekarang ini,tentunya masalah seputar
dunia bisnis menjadi semakin maju. Dimana saja, siapa saja, berbondong-bondong
untuk membangun dunia usaha (Bisnis). Ada saja cara-cara yang dipergunakan oleh
para pelaku bisnis untuk memajukan serta menjalankan bisnisnya dengan efektif dan
seefisien mungkin. Banyak cara dilakukan namun terkadang belum mancapai target
yang di inginkan.
Salah satu contoh yang bisa kita uraikan adalah masalah penyedian produk
yang murah, berkualitas dan cepat, belum dapat terkoordinir dengan baik, serta
trasportasi dan jaringan belum memadai. Untuk itu para pelaku bisnis harus
menyadari bahwasannya, dengan proses yang terstruktur dan perhitungan dalam
mengabil keputusan adalah penting untuk kemajuan bisnis tersebut.
B. Identifikasi Masalah
1. untuk menyediakan suatu produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di
internal perusahaan manufaktur adalah tidak cukup.
2. Peran serta supplier, perusahaan transportasi dan jaringan distributor adalah
dibutuhkan.
C. Batasan Masalah
Untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, maka perlu
adanya pengunaan konsep yang efektif dan efisien. “Untuk memenuhi tunutan
tersebut konsep apa yang akan digunakan ? “
D. Tujuan
Tujuan dari karya ilmiah ini, sebagai salah satu tugas mata kuliah Riset
Operasional serta membantu dan mempelajari sedikit dari sekian banyak
konsep-konsep manajemen agar lebih terstruktur dan kreatif. Salah satu konsep
yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini yaitu Supply Chain Manajement
(SCM).
E. Manfaat
Untuk sedikit membantu para pelaku-pelaku bisnis dalam menciptakan suatu
produk yang murah, berkualitas dan cepat. Serta, memanagemen Sistem
transportasi dan jaringan distributor agar lebih terstruktur.
F. Metode Penelitian
Karya Ilmiah ini disusun menggunakan Metode penelitian Kepustakaan. Yaitu
metode penelitian yang mencari sumber dari beberapa artikel-artikel yang telah
ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supply Chain Manajement ( SCM ).
Supply chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman,
penyimpanan, distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan
akan produk tersebut .
Supply Chain Management (SCM) adalah kegiatan yang melibatkan koordinasi
pengelolaan bahan baku/material, informasi bisnis dan arus keuangan dalam
hubungan bisnis antar organisasi/perusahaan yang berpartisipasi.SCM diartikan juga
sebagai seluruh jenis kegiatan pengolahan komoditas dasar hingga penjualan produk
akhir kepada konsumen untuk kemudian dilakukan proses daur ulang bagi produk
yangsudahdipakai,sehinggaSCM disini bersifat siklus yang berjalan terus-menerus sei
ring dengan proses bisnis suatu perusahaan.
Pengelolaan yang efektif atas integrasi antar pemain dalam rantai pasokan,
perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan pasokan, efisiensi
aliran pasokan hingga sampai ke titik konsumsi akhir.
Atau dapat di sebut juga perancangan, desain, dan kontrol arus material dan informasi
sepanjang rantai pasokan dengan tujuan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa
depan. Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara
bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan
pemakai akhir.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko
atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Ada 3 macam hal yang
harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir
contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai
dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir.
B. Tujuan Supply Chain Management
Tujuan Supply Chain Management adalah untuk memastikan sebuah
produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan
konsumen tanpa
menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan. Sebuah operasi yang e
ffisien dari
supply chain tergantung pada lengkap dan akuratnya aliran data yang ber
hubungan dengan produk yang diminta dari retailer kepada buyer , sistem transportasi
dan kembali ke manufaktur.
Dalam rangka memenuhi stok barang yang tersedia untuk retailer ,
manufaktur harus menentukan jumlah produk yang diproduksi pada waktu tertentu.
Dengan demikian berarti manufaktur harus meramalkan/ membuat perkiraan jumlah
penjualan. Dalam hal ini yang terbaik dilakukan adalah bersama-sama dengan retailer
menggunakan suatu tolak
ukur seperti misalnya CPFR( Collaborative Planning Forecasting and
Replenishment ). Ramalan ini digunakan untuk memperkirakan jumlah dan jenis
bahan mentah yang harus dibeli, pengapalan dan waktu pengiriman untuk bahan
mentah tersebut dan waktu yang
dibutuhkan untuk proses di manufaktur. Kemudian barang yang sudah jadi
disimpan didalam gudang sampai diorder oleh distributor.
Distributor membeli produk dari manufaktur dalam jumlah yang besar dan
mungkin barang tersebut dimuat dalam truck , pallet atau kemasan lain d
ari produk
tersebut. Pada saat distributor menerima pengiriman , kemudian dipecah m
enjadi pengiriman yang lebih kecil untuk dikirim ke retailer.
C. Fungsi Supply Chain Manajement ( SCM ).
Ä SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan
menghantarkannya ke pemakai akhir.
Ä SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai
oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir
tersebut.
D. Tujuh prinsip dalam SCM
1) Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.
2) Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan mpelanggan yang
berbeda.
3) Dengarkan signal pasar .
4) Deferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen
5) Kelola sumber-sumber suplai secara strategis..
6) Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply chain .
7) Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara
keseluruhan.
E. Manfaat SCM
Secara umum penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan
manfaat yaitu (Jebarus, 2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan,
menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan
perusahaan semakin besar.
Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama
dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan.
Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya
konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan
konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan
yang disampaikan oleh perusahaan.
Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi
mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan,
sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’
percuma, karena diminati konsumen.
Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada
konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin
terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga
manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi
sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.
Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia
dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba
perusahaan.
Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi
proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih
kuat.
Keenam manfaat yang sudah dijelaskan seperti tersebut di atas merupakan manfaat
tidak langsung. Secara umum, manfaat langsung dari penerapan SCM bagi
perusahaan adalah :
SCM secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan
mengantarkannya kepada konsumen akhir. Manfaat ini menekankan pada
fungsi produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan. Dalam fungsi ini
dilakukan penggunaan dari seluruh sumber daya yang dimilki dalam sebuah
proses transformasi yang terkendali, untuk memberikan nilai pada produk
yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan
mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik.
SCM berfungsi sebagai mediasipasar, yaitu memastikan apa yang dipasok oleh
rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut.
Dalam hal ini fungsi pemasaran yang akan berperan. Melalui pelaksanaan
SCM, pemasaran dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang
diminati konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus mampu mengidentifikasi
seluruh atribut produk yang diharapkan konsumen tersebut dan
mengkomunikasikan kepada perancang produk. Apabila seleksi rancangan
produk sudah dilakukan dan dilakukan pengujian maka produk dapat
diproduksi. Sehingga SCM akan berperan dalam memberikan manfaat seperti
point 1 tersebut.
F. Persyaratan Penerapan SCM
Sebagai suatu konsep yang melibatkan banyak pihak sebagai mata rantai,
SCM menuntut beberapa persyaratan yang tidak hanya terkait dengan material, tetapi
juga informasi. Syarat utama dari penerapan SCM tentunya dukungan manajemen.
Manajemen semua level dari strategis sampai operasional harus memberikan
dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan,
sampai pengendalian. Selain dukungan manajemen, syarat lain merupakan syarat
yang melibatkan faktor eksternal yaitu pemasok dan distributor.
Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan ‘kontrak kerja’ dengan
para pemasok, maka perusahaan terlebih dahulu harus melaksanakan evaluasi
pemasok. Sebagi catatan, melaksanakan evaluasi pemasok untuk pemasok yang
‘bermain’ dalam pasar yang monopoli tentunya sulit dan tidak bias dilaksanakan,
sehingga yang perlu dilakukan untuk kondisi ini adalah membangun kemitraan dalam
suatu kesepakatan.
Evaluasi pemasok dilakukan apabila untuk material yang sama dapat
diperoleh lebih dari satu alternatif pemasok. Setidaknya ada tiga kriteria dalam
melakukan evaluasi pemasok, yaitu : keadaan umum pemasok, keadaan pelayanan,
dan keadaan material. Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok
adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002) :
1. Keadaan umum pemasok
Ukuran atau kapasitas produksi
Kondisi financial
Kondisi operasional
Fasilitas riset dan desain
Lokasi geografis
Hubungan dagang antar industri
2. Keadaan pelayanan
Waktu penyerahan material
Kondisi kedatangan material
Kuantitas pemesanan yang ditolak
Penanganan keluhan dari pembeli
Bantuan teknik yang diberikan
Informasi harga yang diberikan
3. Keadaan material
Kualitas material
Keseragaman material
Jaminan dari pemasok
Keadaan pengepakan (pembungkusan)
Dari ketiga kriteria tersebut, bobot (berdasarkan tingkat kepentingan) yang
terbesar diberikan pada kriteria keadaan material, karena keadaan material akan
mempengaruhi kinerja fungsi produksi dan operasi khususnya kualitas produk.
Selanjutnya dilakukan penilaian untuk setiap indikator dan dihitung total skor-nya.
Syarat berikutnya adalah pemilihan distributor sebagai perantara produk
perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Intensitas saluran distribusi yang ideal
bagi suatu perusahaan adalah bagaimana menyajikan jenis produk secara luas dalam
pemuasan kebutuhan konsumen (Sitaniapessy, 2001). Penggunaan distributor yang
terlalu sedkit dapat membatasi penyebaran jenis produk dalam aktivitas pemasaran.
Sebaliknya, penggunaan distributor yang terlalu banyak dapat mengganggu brand
image dalam posisinya berkompetisi. Satu kunci yang penting dalam mengelola
saluran distribusi adalah menentukan berapa banyak saluran distribusi yang
dikembangkan serta membentuk suatu pola kemitraan yang menunjang pemasaran
suatu produk dalam area pemasaran tertentu.
G. Tantangan Penerapan SCM
Meskipun SCM memiliki banyak manfaat dalam menjalankan sistem
produksi dan operasi di perusahaan, tetapi ada beberapa tantangan yang harus
dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila akan menerapkannya. Tantangan yang
pertama berasal dari lingkungan makro dan juga lingkungan eksternal. Misalnya saja
trend perekonomian global yang menunjukkan adanya kecenderungan inflasi,
khususnya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena persaingan di tingkat global
memang sangat meningkat. Selain itu juga kecenderungan konsumen perilaku
konsumen yang menunjukkan sikap terlalu rumit dan banyak menuntut. Faktor
eksternal lain adalah perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang terkait
dengan teknologi informasi sedapat mungkin diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan
yang menerapkan SCM sehingga dapat mengelola informasi yang bergerak sangat
cepat untuk menanggapi perpindahan produk. Sehingga sangat perlu bagi perusahaan
yang menerapkan SCM untuk memiliki peralatan fungsional seperti (Watanabe,
2001) :
1) Demand management / forecasting
2) Advanced planning and scheduling
3) Transportation management
4) Distribution and deployment
5) Production planning
6) Available to promise
7) Supply Chain Modeler
8) Optimizer (Linier programming, non linier programming, heuristic, dan genetic
algorithm)
Selain tantangan-tantangan tersebut, tantangan yang juga sering dihadapi
khususnya negara berkembang adalah masalah infrastruktur termasuk birokrasi yang
rumit. Masalah ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap tantangan
SCM yang lain, yaitu teknologi informasi.
Di sisi lain, ada juga tantangan yang dapat digolongkan dalam lingkungan
mikro atau di lingkungan perusahaan itu termasuk stakeholdernya. Misalnya saja
pengukuran kinerja tidak didefinisikan dengan baik. Setiap channel menggunakan
ukuran sendirisendiri, dan tidak ada perhatian untuk membuat keterkaitan dalam
model matriks yang mengukur kinerja rantai secara keseluruhan.
Terkait dengan manajemen persediaan, kadang-kadang kebijakan persediaan
terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian diperhitungkan dalam pembuatan
kebijakan-kebijakan tersebut, kadang-kadang terlalu statis. Selain itu terkadang
pemahaman terhadap konsep SCM tidak lengkap, fokusnya sering berorientasi pada
operasi internal saja, tidak dapat membedakan antara pelayanan terhadap intermediate
consumers dengan end consumers. Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih
dahulu perusahaan harus melakukan perbaikan dan membangun komitmen di
lingkungan internal perusahaan tersebut, baru kemudian membangun kemitraan dan
komitmen dengan mata rantai lain di lingkungan eksternal. Satu hal yang juga penting
dalam mengatasi tantangan untuk penerapan SCM adalah mengelola informasi dalam
sebuah sistem yang harus mendukung proses pengambilan keputusan di wilayah
penerapan SCM.
Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan sistem SCM
Carrefour Indonesia
SCM sebenarnya sudah dikembangkan di perusahaannya sejak lama ketika
Carrefour baru memiliki beberapa gerai. dan yang dikembangkan masih sangat
sederhana. Fungsinya hanya untuk membantu proses penerimaan barang di gerai.
(menurut Bayu A. Soedjarwo, Manajer Logistik Senior Carrefour)
Kemudian Carrefour membeli aplikasi untuk rantai pasok dan yang mampu
menjalankan warehouse management system yaitu InfoLog. Semua proses dalam
rantai pasokannya bias diintergrasikan dan memudahkan Carrefour dalam bekerja
sama dengan para supplier meski tidak 100% terintegrasi seluruhnya. Untuk saat ini
Carrefour masih berfokus pada efisiensi yang bisa diberikan dengan produk yang
berkualitas dan harga yang kompetitif
Dalam proses rantai pasokan yang dijalankan, Carrefour menerapkan konsep
Just-In Time (JIT) pada pusat disribusi atau distribution center yang bertujuan untuk
mengefisiensikan proses sehingga tidak perlu adanya stok dalam pusat distribusi.
Metode ini memungkinkan prosesnya lebih transparan dalam distribusi produk karena
tidak ada produk yang terdegradasi (tertinggal) di gudang.
Dalam aplikasi InfoLog yang dijalankan Carrefour terdapat beberapa proses
bisnis yang dijalankan yaitu :
 Inbound Logistics
 Perencanaan dan pengadaan persediaan
 Operasi Gudang
 Outbound Logistics
 Pelaporan
Keseluruhannya dimuat dalam 4 modul yang berbeda yang keluarannya berupa
laporan yang diperlukan manajemen dan operator sebagai pertimbangan untuk
pengambilan keputusan teknis dan strategis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1).Dengan adanya konsep Supply Chain Manajement ( SCM ).Para pelaku-pelaku
bisnis lebih mudah untuk menciptakan produk-produk handal, berkualitas dan cepat.
2).Proses Pengolahan produk dari awal perencanaan, pemrodukan sampai
pendstribusian menjadi semakin terstruktur dan terkoordinir dengan baik.
3).Lebih efisien dan efektif dalam mengelola produk di sebuah instansi perusahaan.
4).Penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu
(Jebarus, 2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya,
pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin
besar.
5).Syarat utama dari penerapan SCM tentunya memberikan dukungan mulai dari
proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian.
6).Tantangan yang harus dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila akan
menerapkannya SCM yang pertama berasal dari lingkungan makro dan juga
lingkungan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. SCM. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai
Aisonhaji. 2009. Supply Chain Management untuk sektor publik Anonim.
http://aisonhaji.wordpress.com/2012/02/25/supply-chain-management-untuk
sektor-publik/
Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Supply chain manajement ( SCM ) oleh “Muh Alfatih Hendrawan, ST”.
Supply chain manajement ( SCM ) on overview oleh “Musthofa Hadi, SE”
Mister.ebiz.blogspot.com
http://www.gs1.or.id

More Related Content

What's hot

Perancangan E-Customer Relationship Managemenet Pada Perusahaan Bidang Jasa P...
Perancangan E-Customer Relationship Managemenet Pada Perusahaan Bidang Jasa P...Perancangan E-Customer Relationship Managemenet Pada Perusahaan Bidang Jasa P...
Perancangan E-Customer Relationship Managemenet Pada Perusahaan Bidang Jasa P...Shiyami Milwandhari
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...Fajar Muh Triadi Sakti
 
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan PelangganAinul Yaqin
 
Sim 9 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, iinformasi dalam pelak...
Sim 9 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, iinformasi dalam pelak...Sim 9 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, iinformasi dalam pelak...
Sim 9 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, iinformasi dalam pelak...Ellya Yasmien
 
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...Mirantidewiputri
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaannya, Universitas M...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaannya, Universitas M...SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaannya, Universitas M...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaannya, Universitas M...Fitri Febriani
 
SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi CRM pada PT. Un...
SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi CRM pada PT. Un...SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi CRM pada PT. Un...
SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi CRM pada PT. Un...viividia
 
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, informasi dalam pelaksanaanya...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, informasi dalam pelaksanaanya...Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, informasi dalam pelaksanaanya...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, informasi dalam pelaksanaanya...lilissulkhaeni2
 
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia TbkCustomer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia TbkFenny Handayani
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship manageme...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship manageme...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship manageme...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship manageme...kairunnisa
 
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya...SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya...Tiara Anggraeni
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa dan Perencanaan Sistem I...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa dan Perencanaan Sistem I...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa dan Perencanaan Sistem I...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa dan Perencanaan Sistem I...Khusrul Kurniawan
 
penerapan-customer-relationship-managemen
penerapan-customer-relationship-managemenpenerapan-customer-relationship-managemen
penerapan-customer-relationship-managemenAmhie Kitkatgitu
 
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi (u...
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi (u...Sim, feby ratna sari, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi (u...
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi (u...febyratnasari
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...Fina Melinda Jumrotul Mu'minin
 
SIM, FAZRI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, 2017
SIM, FAZRI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, 2017SIM, FAZRI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, 2017
SIM, FAZRI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, 2017fazri2728
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma informasi dalam pelaksanaanya
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma informasi dalam pelaksanaanyaSim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma informasi dalam pelaksanaanya
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma informasi dalam pelaksanaanyaNur Putriana
 
Sim.mirantidewiputri,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,analisis customer relationship ...
Sim.mirantidewiputri,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,analisis customer relationship ...Sim.mirantidewiputri,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,analisis customer relationship ...
Sim.mirantidewiputri,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,analisis customer relationship ...Mirantidewiputri
 
SIM, Siti Aula, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA, Informasi Dalam Pelasanaannya, U...
SIM, Siti Aula, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA, Informasi Dalam Pelasanaannya, U...SIM, Siti Aula, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA, Informasi Dalam Pelasanaannya, U...
SIM, Siti Aula, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA, Informasi Dalam Pelasanaannya, U...Siti Aula
 

What's hot (20)

Perancangan E-Customer Relationship Managemenet Pada Perusahaan Bidang Jasa P...
Perancangan E-Customer Relationship Managemenet Pada Perusahaan Bidang Jasa P...Perancangan E-Customer Relationship Managemenet Pada Perusahaan Bidang Jasa P...
Perancangan E-Customer Relationship Managemenet Pada Perusahaan Bidang Jasa P...
 
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
 
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan13 Manajemen Hubungan Pelanggan
13 Manajemen Hubungan Pelanggan
 
Sim 9 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, iinformasi dalam pelak...
Sim 9 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, iinformasi dalam pelak...Sim 9 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, iinformasi dalam pelak...
Sim 9 ellya yasmien, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, iinformasi dalam pelak...
 
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaannya, Universitas M...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaannya, Universitas M...SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaannya, Universitas M...
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Informasi Dalam Pelaksanaannya, Universitas M...
 
SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi CRM pada PT. Un...
SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi CRM pada PT. Un...SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi CRM pada PT. Un...
SIM, Vidia Ambarwati, Hapzi Ali, Impelentasi Sistem Informasi CRM pada PT. Un...
 
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, informasi dalam pelaksanaanya...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, informasi dalam pelaksanaanya...Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, informasi dalam pelaksanaanya...
Sim, lilis sulkhaeni, prof. dr. hapzi ali, cma, informasi dalam pelaksanaanya...
 
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia TbkCustomer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship manageme...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship manageme...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship manageme...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, customer relationship manageme...
 
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya...SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya...
SIM, Tiara Anggraeni, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya...
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa dan Perencanaan Sistem I...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa dan Perencanaan Sistem I...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa dan Perencanaan Sistem I...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Analisa dan Perencanaan Sistem I...
 
penerapan-customer-relationship-managemen
penerapan-customer-relationship-managemenpenerapan-customer-relationship-managemen
penerapan-customer-relationship-managemen
 
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi (u...
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi (u...Sim, feby ratna sari, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi (u...
Sim, feby ratna sari, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi (u...
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
 
SIM, FAZRI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, 2017
SIM, FAZRI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, 2017SIM, FAZRI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, 2017
SIM, FAZRI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Informasi Dalam Pelaksanaanya, 2017
 
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma informasi dalam pelaksanaanya
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma informasi dalam pelaksanaanyaSim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma informasi dalam pelaksanaanya
Sim nur putriana, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma informasi dalam pelaksanaanya
 
Sim.mirantidewiputri,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,analisis customer relationship ...
Sim.mirantidewiputri,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,analisis customer relationship ...Sim.mirantidewiputri,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,analisis customer relationship ...
Sim.mirantidewiputri,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,analisis customer relationship ...
 
Apa Itu CRM?
Apa Itu CRM?Apa Itu CRM?
Apa Itu CRM?
 
SIM, Siti Aula, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA, Informasi Dalam Pelasanaannya, U...
SIM, Siti Aula, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA, Informasi Dalam Pelasanaannya, U...SIM, Siti Aula, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA, Informasi Dalam Pelasanaannya, U...
SIM, Siti Aula, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA, Informasi Dalam Pelasanaannya, U...
 

Similar to Komas

Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...Fajar Muh Triadi Sakti
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, informasi dalam ...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, informasi dalam ...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, informasi dalam ...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, informasi dalam ...Riskyyoni
 
makalah ritel Klmpk 6.docx
makalah ritel Klmpk 6.docxmakalah ritel Klmpk 6.docx
makalah ritel Klmpk 6.docxalmunandarnandar
 
Sim, dihan archika, hapzi ali, crm, universitas mercu buana, 2017, pdf
Sim, dihan archika, hapzi ali, crm, universitas mercu buana, 2017, pdfSim, dihan archika, hapzi ali, crm, universitas mercu buana, 2017, pdf
Sim, dihan archika, hapzi ali, crm, universitas mercu buana, 2017, pdfDihan Archika
 
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. Dr. mm. informasi dalam pelaksanaanya, un...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. Dr. mm. informasi dalam pelaksanaanya, un...Sim, santi susanti, hapzi ali prof. Dr. mm. informasi dalam pelaksanaanya, un...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. Dr. mm. informasi dalam pelaksanaanya, un...Santi Susanti
 
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , univ...
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , univ...Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , univ...
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , univ...methamaramiss
 
Old Paper Texture Portfolio by Slidesgo.pptx
Old Paper Texture Portfolio by Slidesgo.pptxOld Paper Texture Portfolio by Slidesgo.pptx
Old Paper Texture Portfolio by Slidesgo.pptxDheaAyuSyafitri1
 
Sim, novalita ramalusia putri, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , u...
Sim, novalita ramalusia putri,  hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , u...Sim, novalita ramalusia putri,  hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , u...
Sim, novalita ramalusia putri, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , u...novalitarlp
 
Sistem informasi-manajemen-crm
Sistem informasi-manajemen-crmSistem informasi-manajemen-crm
Sistem informasi-manajemen-crmKemal Nur
 
Sim,rojikin,hapzi ali,crm dan implementasi,universitas mercu buana 2017
Sim,rojikin,hapzi ali,crm dan implementasi,universitas mercu buana 2017Sim,rojikin,hapzi ali,crm dan implementasi,universitas mercu buana 2017
Sim,rojikin,hapzi ali,crm dan implementasi,universitas mercu buana 2017Nurlelah Nurlelah
 
Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaannya,universitas ...
Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaannya,universitas ...Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaannya,universitas ...
Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaannya,universitas ...Shandydwi
 

Similar to Komas (14)

Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
Sim, fajar muh triadi sakti, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya, unive...
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, informasi dalam ...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, informasi dalam ...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, informasi dalam ...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, informasi dalam ...
 
makalah ritel Klmpk 6.docx
makalah ritel Klmpk 6.docxmakalah ritel Klmpk 6.docx
makalah ritel Klmpk 6.docx
 
Modul 01 crm
Modul 01 crmModul 01 crm
Modul 01 crm
 
Sim, dihan archika, hapzi ali, crm, universitas mercu buana, 2017, pdf
Sim, dihan archika, hapzi ali, crm, universitas mercu buana, 2017, pdfSim, dihan archika, hapzi ali, crm, universitas mercu buana, 2017, pdf
Sim, dihan archika, hapzi ali, crm, universitas mercu buana, 2017, pdf
 
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. Dr. mm. informasi dalam pelaksanaanya, un...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. Dr. mm. informasi dalam pelaksanaanya, un...Sim, santi susanti, hapzi ali prof. Dr. mm. informasi dalam pelaksanaanya, un...
Sim, santi susanti, hapzi ali prof. Dr. mm. informasi dalam pelaksanaanya, un...
 
Pengembangan Sistem Informasi CRM pada Perusahaan Penerbangan PT.XXX untuk Pe...
Pengembangan Sistem Informasi CRM pada Perusahaan Penerbangan PT.XXX untuk Pe...Pengembangan Sistem Informasi CRM pada Perusahaan Penerbangan PT.XXX untuk Pe...
Pengembangan Sistem Informasi CRM pada Perusahaan Penerbangan PT.XXX untuk Pe...
 
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , univ...
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , univ...Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , univ...
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , univ...
 
Old Paper Texture Portfolio by Slidesgo.pptx
Old Paper Texture Portfolio by Slidesgo.pptxOld Paper Texture Portfolio by Slidesgo.pptx
Old Paper Texture Portfolio by Slidesgo.pptx
 
Sim, novalita ramalusia putri, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , u...
Sim, novalita ramalusia putri,  hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , u...Sim, novalita ramalusia putri,  hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , u...
Sim, novalita ramalusia putri, hapzi ali, informasi dalam pelaksanaannya , u...
 
Sistem informasi-manajemen-crm
Sistem informasi-manajemen-crmSistem informasi-manajemen-crm
Sistem informasi-manajemen-crm
 
Sim mella
Sim mellaSim mella
Sim mella
 
Sim,rojikin,hapzi ali,crm dan implementasi,universitas mercu buana 2017
Sim,rojikin,hapzi ali,crm dan implementasi,universitas mercu buana 2017Sim,rojikin,hapzi ali,crm dan implementasi,universitas mercu buana 2017
Sim,rojikin,hapzi ali,crm dan implementasi,universitas mercu buana 2017
 
Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaannya,universitas ...
Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaannya,universitas ...Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaannya,universitas ...
Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaannya,universitas ...
 

Komas

  • 1. BAB I COSTUMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Customer Relationship Management (CRM) menjadi istilah yang pada beberapa tahun terakhir semakin popular. Ditambah dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin merambah berbagai aplikasi bisnis, CRM menjadi salah satu proses bisnis yang menarik untuk diperbincangkan. Kegiatan marketing mengelola seluruh aspek dari daur hidup pelanggan. CRM merupakan strategi komprehensif dari perusahaan agar setiap proses dari daur ulang hidup pelanggan itu dapat dimanfaatkan dengan optimal. Pernyataan bahwa pembeli adalah raja memanglah benar, tetapi perusahaan tidak dapat memberikan pelayanan yang sama pada semua pelanggan, karena pada kenyataannya tidak semua pelanggan memberikan keuntungan maksimal kepada perusahaan. Di era globalisai yang berbasis IT seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menggunakan berbagai sarana dalam usahanya untuk meningkatkan Customer Relationship Management (CRM). Secara khusus mereka berusaha memberikan layanan yang sifatnya personal sehingga dapat memberikan kepuasan yang tinggi pada pelanggannya, baik sebagai stakeholder maupun shareholder. Dengan demikian diharapkan akan terjalin value chain yang kuat di antara mereka melalui customer relationship (hubungan dengan pelanggan). Untuk dapat
  • 2. meningkatkanCRM, perusahaantidak segan melakukan investasi yangcukup mahal dan teknologi canggih yang mampu memberikan layanan yang maksimal bagi pelanggan. Di sisi lain banyak perusahaan software yang menjual dan menawarkan aplikasi sistem ini Web applications seperti e-mail marketing dan the dot-coms. Menurut Costanzo (2003, p.8), CRM merujuk pada software system yang membantu perusahaan memperoleh dan menyimpan data pelanggannya serta melakukan hubungan dua arah. Tetapi saat ini CRM lebih menekankan pada perubahan kebijakan dan prosedur yang didesain untuk meningkatkan sales dan customer retention di berbagai lini perusahaan. Oleh karena itu dalam tulisan ini penulis akan membahas apa yang dimaksud dengan CRM dan tujuannya, mengapa perusahaan perlu CRM, aplikasi CRM dalam industri manufaktur dan jasa serta kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan CRM ini. Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder maupun shareholdernya. Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM) untuk menjalin hubungan dengan pelanggan. Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi dua arah di antara mereka. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian CRM?
  • 3. 2. Apa Tujuan CRM? 3. Apa Manfaat CRM? 4. Apa sajaTeknologi pendukung CRM? 5. Bagaimana Pendekatan CRM? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui Pengertian CRM 2. Untuk Mengetahui Tujuan CRM 3. Untuk Mengetahui Manfaat CRM 4. Untuk Mengetahui Teknologi pendukung CRM 5. Untuk Mengetahui Pendekatan CRM BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian CRM Definisi dari CRM (Customer Relationship Management) dalam bahasa Indonesia memiki pengertian dasar, yakni suatu Management Hubungan Pelanggan atau merupakan suatu strategi pemasaran yang saat ini sangat banyak dilakukan oleh perusahaan-perusaan yang menginginkan pelanggan atau konsumen mereka tetap membeli produk atau memakai jasa mereka, dalam artian umum yakni adalah suatu proses dari beberapa tahapan yang terdiri dari Indentifikasi, akuisisi, retensi dan
  • 4. pengembangan customer yang memberikan kontribusi yang besar kepada perusahaan dengan cara memfokuskan strateginya yaitu dengan cara menjaga hubungan dengan customer secara efektif dan efisien sehingga hubungan tersebut menjadi hubungan seumur hidup (“lifetime”) yang menguntungkan. CRM sendiri bukanlah sebuah konsep, melainkan sebuah perubahan paradigma untuk perusahaan-perusahan dimana CRM itu adalah pola hidup yang bertujuan untuk mengajak customernya menjadi partner dalam perusahaan tersebut dan berkembang untuk mendapatkan keuntungan bersama. CRM adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang didesain untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue) dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Caranya adalah dengan membantu berbagai bentuk perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat, memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan kesetiaan pelanggannya. · Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi : 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan. 2. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric) 3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan 4. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan. 5. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna. 6. Menangani keluhan/komplain pelanggan. 7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan 8. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.
  • 5. Oleh karena itu agar sebuah sistem CRM dapat menjalankan fungsinya,maka diperlukan : 1. Perencanaan bisnis yang matang 2. Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM 3. Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan 4. Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan CRM 5. Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari system CRM seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi. Namun, dalam penerapan CRM juga selalu akan mengalami kendala, seperti: 1. Pada aplikasi TI, terbuangnya feature atau kelebihan-kelebihan yang ditawarkan TI dengan percuma. 2. Pelanggan tetap mengeluh. 3. Hubungan dengan pelanggan tetap transaksional. 4. Tidak ada peningkatan efisiensi. 5. Staf sales dan marketing masih saling menyembunyikan data. 6. Keuntungan perusahaan masih stagnan/ jalan ditempat. 2.2. Tujuan CRM Tujuan CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan dapat mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktivitas dari konsep CRM adalah sebagai berikut: 1. Membangun database pelanggan yang kuat
  • 6. Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama, database pelanggan adalah salah satu asset utama perusahaan, yang juga dapat dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat dijaadikan ukuran tentang “nilai perusahaan sekarang”, dan kemungkinan performanya di masa mendatang. Untuk membangun database pelanggan, pada perusahaan yang menangani pelanggan cooperate, mungkin akan lebih mudah karena jumlah pelanggannya yang lebih terbatas. Tetapi bagi perusahaan yang menangani pelanggan retail tentu saja akan membutuhkan sistem dan prosedur pengumpulan database yang lebih kompleks. Banyak cara yang dilakukan dalam mengumpulkan database pelanggan. Misalnya, dengan melalui pengembalian kartu garansi yang harus diisi data lengkap pelanggan, melalui form aplikasi untuk pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan, dan yang paling popular tentu saja dengan mengeluarkan kartu keanggotaan. Beberapa perusahaan retail besar di Indonesia juga menerbitkan kartu keanggotaan untuk kepentingan pemasaran mereka. Seperti Matahari yang menerbitkan Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu anggota Makro, Alfa yang menerbitkan Alfa Family Club, dan belakangan Carrefour menerbitkan kartu belanja sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit bekerja sama dengan GE Finance. Beberapa contoh lain di antaranya adalah Telkomsel yang mengeluarkan layanan SimpatiZone untuk pelanggan pra bayarnya. Ini dilakukan karena yang terdaftar di Telkomsel tentu saja adalah pelanggan pasca bayar, sementara pelanggan pra bayar tidak terdaftar profilnya. Salah satu faktor penting agar pelanggan memberikan data-datanya kepada perusahaan adalah penawaran
  • 7. benefit untuk pelanggan. Kebanyakan ritel memberikan reward point dan juga diskon jika mereka menjadi anggota. Telkomsel memberikan keuntungan kepada pelanggan Simpati jika kartu mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai nomor yang sama dengan hanya membayar 50% dari harga kartu. Selain itu, benefit yang dikeluarkan tentu saja perlu memiliki nilai yang sesuai dengan pelanggan. 2. Membuat profil dari setiap pelanggan Langkah tersebut merupakan pengembangan dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan pelanggan. Profil pelanggan menyangkut segala aktivitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan gambaran tentang kebutuhan, keinginan, dan juga onsentrasi mereka tentang produk dan layanan perusahaan. Terdapat 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan: pertama adalah usage, dan kedua adalah uses. Usage disini menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya, dan produk atau layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan Uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Dengan menggabungkan data-data dan dengan berbagai data pendukung lainnya, profiling semacam ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan. 3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
  • 8. Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang akan dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan dari masing-msain pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan. Aspek revenue dapat dilihat dari beberapa hal: 1. Dari penggunaan produk atau layananperusahaan yang mereka konsumsi sekarang. 2. Menghitungseberapa banyak kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut pada tahun-tahun mendatang. 3. Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan perusahaan. Sedangkan dari aspek biaya yang dihitung adalah mulai dari biaya akusisi hingga biaya untuk mempertahankan mereka. Satu lagi biaya yang perlu diperhitungkan adalah opportunity cost, biaya dari kesempatan yang hilang karena melayani pelanggan tersebut. Dengan menghitung dan membandingan antara aspek penerimaan dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilah pelanggan mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak terlalu memberikan keuntungan yang besar. Pemilahan ini akan menjadi alat yang penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat profitabiltas dari setiap pelanggan. 4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang
  • 9. dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan lebih merasa diperlakukan secara individual yang tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk atau layanan perusahaan. Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan juga dapat memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus didesain berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan sudah dapat mengenali kebutuhan pelanggan, tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan respon dan transaksi. Berhubungan dengan hal tersebut, maka perusahaan dapat mendesain program loyalitas yang sesuai untuk pelanggannya. Program loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan pelanggan, meningkatkan kepuasan, dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh berbagai tawaran yang diberikan kompetitor lain. Program customer rentention inilah yang menjadi salah satu inti utama dari aktifitas Customer Relathionship Management (CRM). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didomonasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih bagaimana mempertahankan pelanggan lama jauh lebih murah dari biaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Apalagi, pelanggan lama mempunyai potensi yang besar bukan hanya dalampenggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka pakai sekarang,
  • 10. tetapi juga produk dan layanan perusahaan yang lain. Asal pelanggan puas, perusahaan punya potensi untuk melakukan penjualan produk atau layanan yang berbeda melalui cross selling ataupun up selling. 2.3. Manfaat CRM Adapun manfaat dalam penggunaan CRM yaitu:  Jumlah konsumen yang akan bertambah, karena tujuan utama dari CRM selain mencari konsumen baru disamping tetap memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.  Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui kebutuhan konsumen.  Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akandatang, yaitu melalui hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data-data transaksi yang sudah terkumpul.  Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya  Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada konsuman.  Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.  Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history. 2.4. Teknologi pendukung CRM 1.Costumer Database
  • 11. Sebuah sistem tak akan pernah berjalan dengan baik tanpa adanya database. Begitu pula dengan CRM ini. Yang menjadi tulang punggung dari sistem ini tak lain dan tak bukan adalah database dari kostumer. Informasi yang diperoleh dari konsumenbaik berupa interaksi dengan perusahaandan prospek kedepannya akan sangat berharga, termasuk juga informasi yang diperoleh dari order kostumer, informasi tentang support yang diberikan, request kostumer, complain, interview dan survey yang telah diberikan. Bagi sistem CRM kesemua hal itu adalah input yang sangat berharga bagi perusahaan. 2. Costumer Intelligence Costumer intelligence adalah sebuah upaya untuk mengkotak-kotakkan kostumer sesuaidengan needs dankebutuhannya masing-masing. Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan bantuan software atau manual manusia. Setelah ia dikotak-kotakkan kita akan dengan mudah memasukkan kostumer itu kedalam permainan strategi bisnis perusahaan. Contohnya adalah pembagian kostumer potensial, kostumer biasa, dan kostumer tak potensial. Ini akan memudahkan kita untuk mengetahui apakah kostumer itu cukup puas atau tidak. 3. Costumer Capacity and Competency Development Tujuan utama dari teknologi pendukung ini adalah continous improvement yang memungkinkan perusahaan berada sedikit lebih dekat dengan apa yang dimaui oleh kostumer. Sistem yang kompleks memang dibutuhkan untuk mencapai hal ini, tapi bukan hanya itu saja, praktek langsung jauh lebih powerful untuk mencapai level kepuasan pelanggan yang diinginkan, kombinasi sempurna dari manusia dan teknologi akan menghasilkansalah satu core competencies yang memungkinkan perusahaan terus berada di depan
  • 12. dalam kompetisi CRM. Kesuksesan dalam memilih tools, teknologi, dan praktek langsung akan kemudian ditiru oleh perusahaan yang lain ketika kombinasi itu terbukti sukses. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kita menjadi market leader dalam CRM Tentu saja market leader tak kan dapat dipertahankan lama bila tak ada perubahan dinamis didalam perusahaan yang disesuaikan dengan pergerakan keinginan kostumer. Karena kekuatan utama dari CRM adalah database dari kostumer, maka yang paling bertanggung jawab dalam penyediaan data ini tak lain adalah front office, yaitu tak lain adalah sales, marketing, dan juga tak ketinggalan service. Setiap interkasi dengan kostumer akan dicatat dan masuk dalam sistem kontak history kostumer. Jika memang dibutuhkan data ini akan bisa diolah kembali untuk kepentingan perusahaan. Salah satu kelebihan yang diperoleh dari kontak history kostumer adalah kostumer dapat berinteraksi dengan berbagai macam contact channel di dalam perusahaan dari waktu ke waktu tanpa harus menjelaskan pada para officer komplain apa saja yang telah mereka hadapi terdahulu. Database kostumer didalam CRM dapat digunakan untuk berbagai macam kegunaan, diantaranya adalah : 1. Mendesain dan melaksanakan marketing campaign untuk mengoptimalkan eketifitas marketing 2. Mendesain dan melaksanakan costumer campaign yang spesifik seperti cross selling, up-selling, dan retensi. 3. Menilai respon kostumer terhadap produk dan level service, misalnya seperti kenaikan harga, new product development, dan lainnya.
  • 13. 4. Mengambil keputusan manajemen seperti forecasting financial dan costumer profitability analysis 5. Prediksi terhadap leveldefect yangtak diinginkan kostumer (churn analysis) CRM adalah sebuah sistem yang berbasis akan database kostumer, informasi dari kostumer akan dengan segera diekstrak demi kepentingan perusahaan. Dalam proses pengumpulan data sebagai bagian dari solusi CRM, sebuah perusahaan harus mengingat bahwa privasi costumer dan kemanandata harus menjadi prioritas utama. Beberapa penerap CRM yang baik malah tidak memperbolehkan data kostumernya di-share atau diakses oleh pihak ketiga. Dalam hal ini mereka telah melakukan hal yang benar. Yaitu perlindungan terhadap data dan privasi kostumer. 2.5. Pendekatan CRM Ada beberapa perbedaan pendekatan CRM dengan paket piranti lunak dalam memfokuskan aspek yang berbeda. Beberapa diantara piranti lunak CRM yang dikenal adalah seperti berikut. 1. Operasional. Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front office, seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan biasanya disimban dalam sejarak kontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini, staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.
  • 14. 2. Penjualan. Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf penjualan, seperti untuk penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun elektronik ke pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat laporan, menilai tingkat penjualan, proses order penjualan otomatis. 3. Analitik. Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagai tujuan seperti merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran, termasuk melakukan cross-selling, up-selling, aiatem informasi manajemen untuk forecasting keuangan dan analisis profitabilitas pelanggan. 4. Intelijen Penjualan. Intelijen PenjualanatauSales Intelligence dalam CRM adalahsejenis dengan is similar to Analytical CRM, tetapiditekankan lebih jauh untuk piranti penjualan langsung dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-selling, kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
  • 15. Definisi dari CRM (Customer Relationship Management) dalam bahasa Indonesia memiki pengertian dasar, yakni suatu Management Hubungan Pelanggan atau merupakan suatu strategi pemasaran yang saat ini sangat banyak dilakukan oleh perusahaan-perusaan yang menginginkan pelanggan atau konsumen mereka tetap membeli produk atau memakai jasa mereka, dalam artian umum yakni adalah suatu proses dari beberapa tahapan yang terdiri dari Indentifikasi, akuisisi, retensi dan pengembangan customer yang memberikan kontribusi yang besar kepada perusahaan dengan cara memfokuskan strateginya yaitu dengan cara menjaga hubungan dengan customer secara efektif dan efisien sehingga hubungan tersebut menjadi hubungan seumur hidup (“lifetime”) yang menguntungkan. Tujuan CRM pada dasarnya bertujuan agar perusahaan dapat mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktivitas dari konsep CRM adalah sebagai berikut: 1. Membangun database pelanggan yang kuat 2. Membuat profil dari setiap pelanggan 3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan 4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized 3.2. Saran Dengan memahami konsep CRM diharapkan kita dapat mengaplikasikannya dalam terhadap konsumen/pelanggan sehingga target pemasaran dapat tercapai. DAFTAR PURTAKA
  • 16. Malthouse, Edward C; Bobby J Calder (2005). “Relationship Branding and CRM”. in Alice Tybout and Tim Calkins. Kellogg on Branding. Wiley. pp. 150–168. Rigby, Darrell K.; Frederick F. Reichheld, Phil Schefter (2002). “Avoid the four perils of CRM”. Harvard Bisnis Review80 (2): 101–109. Paul H. Selden (April/May 1996). “SFA Myths Abound“. Sales and Marketing Strategies & News6 (3): 51 and 53. Paul H. Selden (November 2000). “The Power of Quality Thinking In Sales and Management“. Quality Progress: 58-64. Bligh, Philip; Douglas Turk (2004). CRM unplugged – releasing CRM’s strategic value. Hoboken: John Wiley & Sons. ISBN 0-471-48304-4. Paul H. Selden (1997). Sales Process Engineering: A Personal Workshop. Milwaukee, WI: ASQ Quality Press. p. 23. SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM ) PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dikehidupan yang modern seperi sekarang ini,tentunya masalah seputar dunia bisnis menjadi semakin maju. Dimana saja, siapa saja, berbondong-bondong untuk membangun dunia usaha (Bisnis). Ada saja cara-cara yang dipergunakan oleh para pelaku bisnis untuk memajukan serta menjalankan bisnisnya dengan efektif dan
  • 17. seefisien mungkin. Banyak cara dilakukan namun terkadang belum mancapai target yang di inginkan. Salah satu contoh yang bisa kita uraikan adalah masalah penyedian produk yang murah, berkualitas dan cepat, belum dapat terkoordinir dengan baik, serta trasportasi dan jaringan belum memadai. Untuk itu para pelaku bisnis harus menyadari bahwasannya, dengan proses yang terstruktur dan perhitungan dalam mengabil keputusan adalah penting untuk kemajuan bisnis tersebut. B. Identifikasi Masalah 1. untuk menyediakan suatu produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur adalah tidak cukup. 2. Peran serta supplier, perusahaan transportasi dan jaringan distributor adalah dibutuhkan. C. Batasan Masalah Untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, maka perlu adanya pengunaan konsep yang efektif dan efisien. “Untuk memenuhi tunutan tersebut konsep apa yang akan digunakan ? “ D. Tujuan Tujuan dari karya ilmiah ini, sebagai salah satu tugas mata kuliah Riset Operasional serta membantu dan mempelajari sedikit dari sekian banyak konsep-konsep manajemen agar lebih terstruktur dan kreatif. Salah satu konsep yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini yaitu Supply Chain Manajement (SCM). E. Manfaat
  • 18. Untuk sedikit membantu para pelaku-pelaku bisnis dalam menciptakan suatu produk yang murah, berkualitas dan cepat. Serta, memanagemen Sistem transportasi dan jaringan distributor agar lebih terstruktur. F. Metode Penelitian Karya Ilmiah ini disusun menggunakan Metode penelitian Kepustakaan. Yaitu metode penelitian yang mencari sumber dari beberapa artikel-artikel yang telah ada. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Supply Chain Manajement ( SCM ). Supply chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut . Supply Chain Management (SCM) adalah kegiatan yang melibatkan koordinasi pengelolaan bahan baku/material, informasi bisnis dan arus keuangan dalam hubungan bisnis antar organisasi/perusahaan yang berpartisipasi.SCM diartikan juga sebagai seluruh jenis kegiatan pengolahan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir kepada konsumen untuk kemudian dilakukan proses daur ulang bagi produk yangsudahdipakai,sehinggaSCM disini bersifat siklus yang berjalan terus-menerus sei ring dengan proses bisnis suatu perusahaan. Pengelolaan yang efektif atas integrasi antar pemain dalam rantai pasokan, perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan pasokan, efisiensi aliran pasokan hingga sampai ke titik konsumsi akhir.
  • 19. Atau dapat di sebut juga perancangan, desain, dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan dengan tujuan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa depan. Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. B. Tujuan Supply Chain Management Tujuan Supply Chain Management adalah untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan. Sebuah operasi yang e ffisien dari supply chain tergantung pada lengkap dan akuratnya aliran data yang ber hubungan dengan produk yang diminta dari retailer kepada buyer , sistem transportasi dan kembali ke manufaktur. Dalam rangka memenuhi stok barang yang tersedia untuk retailer , manufaktur harus menentukan jumlah produk yang diproduksi pada waktu tertentu. Dengan demikian berarti manufaktur harus meramalkan/ membuat perkiraan jumlah penjualan. Dalam hal ini yang terbaik dilakukan adalah bersama-sama dengan retailer menggunakan suatu tolak
  • 20. ukur seperti misalnya CPFR( Collaborative Planning Forecasting and Replenishment ). Ramalan ini digunakan untuk memperkirakan jumlah dan jenis bahan mentah yang harus dibeli, pengapalan dan waktu pengiriman untuk bahan mentah tersebut dan waktu yang dibutuhkan untuk proses di manufaktur. Kemudian barang yang sudah jadi disimpan didalam gudang sampai diorder oleh distributor. Distributor membeli produk dari manufaktur dalam jumlah yang besar dan mungkin barang tersebut dimuat dalam truck , pallet atau kemasan lain d ari produk tersebut. Pada saat distributor menerima pengiriman , kemudian dipecah m enjadi pengiriman yang lebih kecil untuk dikirim ke retailer. C. Fungsi Supply Chain Manajement ( SCM ). Ä SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir. Ä SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut. D. Tujuh prinsip dalam SCM 1) Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya. 2) Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan mpelanggan yang berbeda. 3) Dengarkan signal pasar . 4) Deferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen
  • 21. 5) Kelola sumber-sumber suplai secara strategis.. 6) Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply chain . 7) Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan. E. Manfaat SCM Secara umum penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu (Jebarus, 2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga
  • 22. manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat. Keenam manfaat yang sudah dijelaskan seperti tersebut di atas merupakan manfaat tidak langsung. Secara umum, manfaat langsung dari penerapan SCM bagi perusahaan adalah : SCM secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Manfaat ini menekankan pada fungsi produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan. Dalam fungsi ini dilakukan penggunaan dari seluruh sumber daya yang dimilki dalam sebuah proses transformasi yang terkendali, untuk memberikan nilai pada produk yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik. SCM berfungsi sebagai mediasipasar, yaitu memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut. Dalam hal ini fungsi pemasaran yang akan berperan. Melalui pelaksanaan SCM, pemasaran dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang diminati konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus mampu mengidentifikasi
  • 23. seluruh atribut produk yang diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan kepada perancang produk. Apabila seleksi rancangan produk sudah dilakukan dan dilakukan pengujian maka produk dapat diproduksi. Sehingga SCM akan berperan dalam memberikan manfaat seperti point 1 tersebut. F. Persyaratan Penerapan SCM Sebagai suatu konsep yang melibatkan banyak pihak sebagai mata rantai, SCM menuntut beberapa persyaratan yang tidak hanya terkait dengan material, tetapi juga informasi. Syarat utama dari penerapan SCM tentunya dukungan manajemen. Manajemen semua level dari strategis sampai operasional harus memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian. Selain dukungan manajemen, syarat lain merupakan syarat yang melibatkan faktor eksternal yaitu pemasok dan distributor. Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan ‘kontrak kerja’ dengan para pemasok, maka perusahaan terlebih dahulu harus melaksanakan evaluasi pemasok. Sebagi catatan, melaksanakan evaluasi pemasok untuk pemasok yang ‘bermain’ dalam pasar yang monopoli tentunya sulit dan tidak bias dilaksanakan, sehingga yang perlu dilakukan untuk kondisi ini adalah membangun kemitraan dalam suatu kesepakatan. Evaluasi pemasok dilakukan apabila untuk material yang sama dapat diperoleh lebih dari satu alternatif pemasok. Setidaknya ada tiga kriteria dalam melakukan evaluasi pemasok, yaitu : keadaan umum pemasok, keadaan pelayanan, dan keadaan material. Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002) :
  • 24. 1. Keadaan umum pemasok Ukuran atau kapasitas produksi Kondisi financial Kondisi operasional Fasilitas riset dan desain Lokasi geografis Hubungan dagang antar industri 2. Keadaan pelayanan Waktu penyerahan material Kondisi kedatangan material Kuantitas pemesanan yang ditolak Penanganan keluhan dari pembeli Bantuan teknik yang diberikan Informasi harga yang diberikan 3. Keadaan material Kualitas material Keseragaman material Jaminan dari pemasok Keadaan pengepakan (pembungkusan)
  • 25. Dari ketiga kriteria tersebut, bobot (berdasarkan tingkat kepentingan) yang terbesar diberikan pada kriteria keadaan material, karena keadaan material akan mempengaruhi kinerja fungsi produksi dan operasi khususnya kualitas produk. Selanjutnya dilakukan penilaian untuk setiap indikator dan dihitung total skor-nya. Syarat berikutnya adalah pemilihan distributor sebagai perantara produk perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Intensitas saluran distribusi yang ideal bagi suatu perusahaan adalah bagaimana menyajikan jenis produk secara luas dalam pemuasan kebutuhan konsumen (Sitaniapessy, 2001). Penggunaan distributor yang terlalu sedkit dapat membatasi penyebaran jenis produk dalam aktivitas pemasaran. Sebaliknya, penggunaan distributor yang terlalu banyak dapat mengganggu brand image dalam posisinya berkompetisi. Satu kunci yang penting dalam mengelola saluran distribusi adalah menentukan berapa banyak saluran distribusi yang dikembangkan serta membentuk suatu pola kemitraan yang menunjang pemasaran suatu produk dalam area pemasaran tertentu. G. Tantangan Penerapan SCM Meskipun SCM memiliki banyak manfaat dalam menjalankan sistem produksi dan operasi di perusahaan, tetapi ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila akan menerapkannya. Tantangan yang pertama berasal dari lingkungan makro dan juga lingkungan eksternal. Misalnya saja trend perekonomian global yang menunjukkan adanya kecenderungan inflasi, khususnya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena persaingan di tingkat global memang sangat meningkat. Selain itu juga kecenderungan konsumen perilaku konsumen yang menunjukkan sikap terlalu rumit dan banyak menuntut. Faktor eksternal lain adalah perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang terkait
  • 26. dengan teknologi informasi sedapat mungkin diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan yang menerapkan SCM sehingga dapat mengelola informasi yang bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk. Sehingga sangat perlu bagi perusahaan yang menerapkan SCM untuk memiliki peralatan fungsional seperti (Watanabe, 2001) : 1) Demand management / forecasting 2) Advanced planning and scheduling 3) Transportation management 4) Distribution and deployment 5) Production planning 6) Available to promise 7) Supply Chain Modeler 8) Optimizer (Linier programming, non linier programming, heuristic, dan genetic algorithm) Selain tantangan-tantangan tersebut, tantangan yang juga sering dihadapi khususnya negara berkembang adalah masalah infrastruktur termasuk birokrasi yang rumit. Masalah ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap tantangan SCM yang lain, yaitu teknologi informasi. Di sisi lain, ada juga tantangan yang dapat digolongkan dalam lingkungan mikro atau di lingkungan perusahaan itu termasuk stakeholdernya. Misalnya saja pengukuran kinerja tidak didefinisikan dengan baik. Setiap channel menggunakan ukuran sendirisendiri, dan tidak ada perhatian untuk membuat keterkaitan dalam model matriks yang mengukur kinerja rantai secara keseluruhan. Terkait dengan manajemen persediaan, kadang-kadang kebijakan persediaan terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian diperhitungkan dalam pembuatan
  • 27. kebijakan-kebijakan tersebut, kadang-kadang terlalu statis. Selain itu terkadang pemahaman terhadap konsep SCM tidak lengkap, fokusnya sering berorientasi pada operasi internal saja, tidak dapat membedakan antara pelayanan terhadap intermediate consumers dengan end consumers. Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih dahulu perusahaan harus melakukan perbaikan dan membangun komitmen di lingkungan internal perusahaan tersebut, baru kemudian membangun kemitraan dan komitmen dengan mata rantai lain di lingkungan eksternal. Satu hal yang juga penting dalam mengatasi tantangan untuk penerapan SCM adalah mengelola informasi dalam sebuah sistem yang harus mendukung proses pengambilan keputusan di wilayah penerapan SCM. Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan sistem SCM Carrefour Indonesia SCM sebenarnya sudah dikembangkan di perusahaannya sejak lama ketika Carrefour baru memiliki beberapa gerai. dan yang dikembangkan masih sangat sederhana. Fungsinya hanya untuk membantu proses penerimaan barang di gerai. (menurut Bayu A. Soedjarwo, Manajer Logistik Senior Carrefour) Kemudian Carrefour membeli aplikasi untuk rantai pasok dan yang mampu menjalankan warehouse management system yaitu InfoLog. Semua proses dalam rantai pasokannya bias diintergrasikan dan memudahkan Carrefour dalam bekerja sama dengan para supplier meski tidak 100% terintegrasi seluruhnya. Untuk saat ini
  • 28. Carrefour masih berfokus pada efisiensi yang bisa diberikan dengan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif Dalam proses rantai pasokan yang dijalankan, Carrefour menerapkan konsep Just-In Time (JIT) pada pusat disribusi atau distribution center yang bertujuan untuk mengefisiensikan proses sehingga tidak perlu adanya stok dalam pusat distribusi. Metode ini memungkinkan prosesnya lebih transparan dalam distribusi produk karena tidak ada produk yang terdegradasi (tertinggal) di gudang. Dalam aplikasi InfoLog yang dijalankan Carrefour terdapat beberapa proses bisnis yang dijalankan yaitu :  Inbound Logistics  Perencanaan dan pengadaan persediaan  Operasi Gudang  Outbound Logistics  Pelaporan Keseluruhannya dimuat dalam 4 modul yang berbeda yang keluarannya berupa laporan yang diperlukan manajemen dan operator sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan teknis dan strategis.
  • 29. BAB III PENUTUP Kesimpulan 1).Dengan adanya konsep Supply Chain Manajement ( SCM ).Para pelaku-pelaku bisnis lebih mudah untuk menciptakan produk-produk handal, berkualitas dan cepat. 2).Proses Pengolahan produk dari awal perencanaan, pemrodukan sampai pendstribusian menjadi semakin terstruktur dan terkoordinir dengan baik. 3).Lebih efisien dan efektif dalam mengelola produk di sebuah instansi perusahaan. 4).Penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu (Jebarus, 2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar. 5).Syarat utama dari penerapan SCM tentunya memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian. 6).Tantangan yang harus dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila akan menerapkannya SCM yang pertama berasal dari lingkungan makro dan juga lingkungan eksternal.
  • 30. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. SCM. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai Aisonhaji. 2009. Supply Chain Management untuk sektor publik Anonim. http://aisonhaji.wordpress.com/2012/02/25/supply-chain-management-untuk sektor-publik/ Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Supply chain manajement ( SCM ) oleh “Muh Alfatih Hendrawan, ST”. Supply chain manajement ( SCM ) on overview oleh “Musthofa Hadi, SE” Mister.ebiz.blogspot.com http://www.gs1.or.id