Dokumen tersebut merangkum tentang sistem informasi manajemen dan peranannya dalam perusahaan. Teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, komunikasi, dan daya saing perusahaan. Penerapan sistem informasi dan teknologi informasi dapat mengurangi biaya bisnis, mempercepat layanan pelanggan, serta mengintegrasikan alur informasi di perusahaan.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Karakteristik Sistem Informasi & Komponen Sistem Informasi ”
Nama : Nur Putriana
NIK : 43116110137
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
2. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis
untuk pengambilan keputusan.
Dapat juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer
sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Sistem Informasi Strategis adalah system informasi yang menggunakan Teknologi Informasi (IT) untuk
membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing, meminimalkan hal yang tidak
menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis perusahaan.
Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan yang
memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang kompetitif. Dapat
juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses
bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan value
(nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-
perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara
berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan
bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah
bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan
layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industry.
Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan
yang menentukan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung
majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di
pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari
perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan
biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
2. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi
keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk
atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
3. Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan
produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /nichemarket. Hal ini juga dapat
melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk
dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
3. 4. Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke
pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa
terkait.
5. Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan
perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan "perusahaan
virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku
usaha dengan mitra dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut adalah
gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik
dalam hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan
pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur
bisnis secara regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
Strategi Dasar Bisnis Dengan Memanfaatkan IT
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi
informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga
mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah
perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses
bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan
dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang
tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah
pengembangan lebih lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka
untuk meningkatkan efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client /
server jaringan.
Building costumer value via internet
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi, membuat
aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan
dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan,
karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan
dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnisnya.
IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI) (Source : www.itgi.org)
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan,
pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan operasional
perusahaan.
4. Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran,
memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan
memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg
kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi
pengetahuan dan infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko
perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tanggung jawab
manajemen risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek,
penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh, balanced
scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur melebihi
akuntasi yg conventional.
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan bagi para
manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang
karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi yang dapat menunjang bisnis
mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat
merancang dan mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi
informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak mengembangkan usahanya di
tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan menjadi bumerang
bagirganisasi yang bersangkutan
Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam organisasi bisnis
(perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1) Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga memudahkan
pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
2) Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif
berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
3) Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan dapat
digunakan email atau teleconference.
4) Kompetitif.
Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di dalam era persaingan
yang semakin ketat ini.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan :
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan
teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi dan komunikasi tentu
akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk
technical support yang memanfaatkan teknologi Local Area Netwok akan meminimalkan penggunaan
kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk
website perusahaan yang berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran
keuangan perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan
meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.
5. Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam divisi yang
sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan partner bisnisnya dapat
menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat meminimalkan penggunaan kertas dan biaya
telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya transport untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena pekerjaan menjadi
lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika perusahaan menerapkan
computer based information system dimana system informasi perusahaan tersebut dibuat sedemikian
rupa saling terhubung (integrated) dan mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti
misalnya pencetakan kwitansi akan terhubung langsung dengan laporan keuangan perusahaan.
Information System in Value Chain
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat lebih
cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, karena
menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company profile dan memperluas
pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system dapat terintegrasi
di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan respon terhadap suatu
masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi secara internal
maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi di segala bidang,
tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat perusahaan secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi
pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin cepat dan
baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu dapat menciptakan loyalitas
sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya untuk jangka panjang. Loyalitas
pelanggan merupakan hal yang didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi stabilitas
income perusahaan.
Sistem Informasi
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja
bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien dan Marakas 2009). Sistem informasi
dalam suatu pemahaman yang sederhana dapatdidefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer
yang menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007).
Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-
sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan,
mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan
Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang
ada di dalam atau di lingkungan sekitarorganisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data
yang telahdiolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapatdigunakan untuk
pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-faktayang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau
peristiwa yang terjadiatau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapatlangsung
digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami,
lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
6. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input),
pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang
dibutuhkanorganisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisispermasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukanberperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data),
baik yangdiperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran
dimaksudkan untuk mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas
yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan balik (feedback), yaitu untuk
dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input berikutnya(Sutono, 2007).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya
terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya
terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga
terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi
bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis,
pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan
teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses
bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses
bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya,
suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah
pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau
kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada
aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce
dengan konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim
bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi,
koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin
menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa
sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team
yang mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups,
dan halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service
providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer
(komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-commerceatau bisa disebut perdagangan
elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.
7. O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli, memasarkan
dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer yang bermacam-
macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya
untuk mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan
customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran
yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk
website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar,
dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer
relationship management.
Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai,
tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
• Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara
kritis
• Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
• Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi
• Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
• Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
• Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
DAFTAR PUSTAKA
1. McLeod, Jr., Raymond & George P. Schell. Management Information
System. (terjemahan), Jakarta: PT. INDEKS, 2007. Edisi 10, 2008
2. Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, sistem Informasi Manajemen, Mengelola
Perusahaan Global, Jakarta, Salemba Empat, Edisi 12, 2008
3. O’Brien, James A. Introduction to Information Systems. (terjemahan). Jakarta: Salemba
Empat, 2006. Edisi keduabelas
4. www.itgi.org